BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian 4.1

advertisement
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Gambaran umum lokasi penelitian
Peneliitian ini dilakukan di RSI Yarsi Kota Pontianak yang terletak di jalan
Tanjung Raya 1 Kota Pontianak dengan tujuan untuk mengetahui hubungan usia
ibu hamil kurang dari 20 tahun terhadap kejadian BBLR. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa rekam medis.
4.1.2
Karakteristik sampel
Karakteristik ibu hamil di RSI Yarsi Kota Pontianak menurut usia ibu hamil,
umur kehamilan dan status paritas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
19
Tabel 4.1 Karakteristik Sampel
Variabel
BBLR
Non
Total
BBLR
Jumlah %
Jumlah
%
Jumlah %
Usia
P
<20tahun
30
66,67% 19
35,84%
49
50%
>20 tahun
15
33,33% 34
64,16%
49
50%
Jumlah
45
100%
100%
98
100%
53
=
0,004
Umur
P
Kehamilan
0,821
<37
12
26,67% 13
24,53%
25
25,51%
33
73,33% 40
75,47%
73
74,49%
>42 minggu 0
0%
0
0%
0
0%
Jumlah
100%
53
100%
98
100%
=
Minggu
37-42
minggu
45
Status
P
Paritas
0,003
1
31
69%
20
37,73%
51
52,05%
2
9
20%
24
45,27%
33
33,67%
3
2
4,4%
7
13,20%
9
9,18%
4
2
4,4%
2
3,8%
4
4,08%
>4
1
2,2
0
0%
1
1,02%
Jumlah
45
100%
53
100%
98
100%
=
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui sampel penelitian sebesar 98 sampel dengan
jumlah ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 49 orang dan jumlah
ibu hamil berusia lebih dari 20 tahun berjumlah 49 orang. Pada ibu hamil berusia
kurang dari 20 tahun yang melakukan persalinan menghasilkan bayi berat lahir
20
rendah berjumlah 30 orang dan pasien ibu hamil berusia lebih dari 20 tahun yang
melakukan persalinan menghasilkan bayi berat lahir rendah berjumlah 15 orang.
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Usia Ibu Hamil
Kategori
BBLR
Non BBLR
Usia ibu hamil <20 tahun 30
19
Usia ibu hamil >20 tahun 15
34
40
35
30
25
BBLR
20
Non BBLR
15
10
5
0
Usia Ibu <20 tahun
Usia Ibu >20 tahun
Gambar 4.1 Distribusi subyek BBLR dan non BBLR menurut Usia Ibu Hamil
Distribusi BBLR menurut umur kehamilan didapatkan bahwa pada kelompok
sampel dengan BBLR dengan umur kehamilan <37 minggu sebanyak 12 sampel,
dengan umur kehamilan 37-42 minggu berjumlah 33. Adapaun pada kelompok
sampel dengan non BBLR dengan umur kehamilan <37 minggu sebanyak 13
sampel, dengan umur kehamilan 37-42 minggu berjumlah 40 sampel.
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Umur Kehamilan
21
Kategori
BBLR
Non BBLR
<37 minggu
12
13
37-42 minggu
33
40
45
40
35
30
25
BBLR
20
Non BBLR
15
10
5
0
<37 minggu
37-42 minggu
Gambar 4.2 Distribusi subyek BBLR dan Non BBLR menurut Umur Kehamilan
Distribusi BBLR berdasarkan status paritas ibu menunjukkan kelahiran BBLR
terbanyak berasal dari primipara atau paritas pertama sebanyak 31 sampel
kemudian diikuti dengan paritas kedua sebesar 9 sampel, paritas ketiga sebanyak 2
sampel dan paritas keempat sebanyak 2 sampel serta paritas lebih dari empat
sebanyak 1 sampel
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Status Paritas
22
Kategori
BBLR
Non BBLR
Paritas 1
31
20
Paritas 2
9
24
Paritas 3
2
7
Paritas 4
2
2
Paritas >4
1
0
35
30
25
20
BBLR
15
Non BBLR
10
5
0
Paritas 1
Paritas 2
Paritas 3
Paritas 4
Paritas >4
Gambar 4.3 Distribusi subyek BBLR dan non BBLR menurut Status Paritas
4.1.3
Pengujian Chi Square
Uji statistik berupa chi square dilakukan untuk menbgolah data yang telah
dikumpulkan. Adapun chisquare dapat digunakan apabila memenuhi syarat yang
telah ditentukan yaitu tidak boleh ada sel yang memiliki nilaim ekspektasi kurang
dari 5, maksimal 20%. Jikalau syarat tersebut tidak dipenuhi maka digunakan
aternatif berupa uji Fisher.
Tabel 4.5 Pengujian Chi Square Penelitian BBLR terhadap usia ibu hamil kurang
dari 20 tahun
BBLR
Total
P
CI 95%
23
Usia Ibu Ya
<20
Tidak
n
%
n
%
tahun
Ya
30
19
49
0,004
1,5518,359
Tidak
15
34
49
Total
45
53
98
Dari hasil analisis menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value
adalah 0,004 dengan nilai Confidence Interval yang didapatkan adalah sebesar
95%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun terhadap insidensi BBLR.
Tabel 4.6 perhitungan Rasio Prevalensi
BBLR
Ya
Tidak
Total
RP
2
Usia
Ya
30
19
49
ibu<20
Tidak
15
34
49
tahun
Total
45
53
98
Berdasarkan perhitungan resiko prevalensi didapatkan hasil 2 dengan CI
95%. Hasil tersebut menunjukkan nilai RP>1 sehingga dapat disimpulakan ibu
hamil berusia kurang dari 20 tahun memiliki resiko sebanyak 2 kali untuk
melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan ibu hamil berusia lebih dari 20 tahun.
4.2
Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara
usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RSI
24
Yarsi Kota Pontianak. Data rekam medis subyek penelitian yang terkumpul adalah
sejumlah 98 orang.
4.2.1
Analisis univariat
Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran distribusi
frekuensi
masing-masing
variabel
independent
dan
dependent
dengan
menggunakan ukuran proporsi
4.2.1.1 Distribusi Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Usia Ibu
Dari 45 subyek penelitian yang diteliti pada kelompok pasien bersalin
dengan berat bayi lahir rendah, subyek penelitian yang berusia <20 tahun berjumlah
30 pasien, pasien yang berusia >20 tahun berjumlah 15 pasien. Distribusi bayi berat
lahir rendah berdasarkan usia ibu pada subyek penelitian yang peneliti lakukan,
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pamuji (2005). Penelitian tersebut
menyebutkan bahwa kehamilan usia kurang dari 20 tahun beresiko untuk
mengalami kejadian BBLR. Akan tetapi bayi berat lahir rendah berdasarkan usia
ibu pada subyek penelitian yang peneliti lakukan tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Striani (2012) dimana pada penelitian tersebut tidak terdapat
hubungan antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan insidensi BBLR di
RSUD Banjarbaru.
4.2.1.2 Distribusi Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Umur Kehamilan
Dari subyek penelitian yang diteliti pada kelompok pasien bersalin dengan
berat bayi lahir rendah, subyek penelitian dengan umur kehamilan <37 minggu
berjumlah 12 pasien, pasien dengan umur kehamilan 37-42 minggu berjumlah 33
pasien, pasien dengan umur kehamilan >42 minggu berjumlah 0 pasien. Distribusi
bayi berat lahir rendah verdasarkan umur kehamilan pada subyek penelitian yang
peneliti lakukan, tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Fadlilah
et al (2012). Penelitian tersebut menyebutkan bahwa lebih dari separuh (52,2%)
bayi yang mengalami berat lahir rendah lahir pada umur kehamilan <37 minggu.
Umur kehamilan ini merupakan faktor penting yang memengaruhi kejadian BBLR
hal ini dapat diakibatkan pertumbuhan janin yang belum sempurna.
25
4.2.1.3 Distribusi Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Status Paritas
Karakteristik subyek penelitian menurut status paritas pada kelompok
pasien bersalin dengan BBLR, didapatkan subyek penelitian dengan paritas 1
berjumlah 31 pasien, paritas 2 berjumlah 9 pasien, paritas 3 berjumlah 2 pasien,
paritas 4 berjumlah 2 pasien dan paritas >4 berjumlah 1 pasien. Hasil distribusi bayi
berat lahir rendah berdasarkan status paritas ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Negi et al. (2006) dimana berat badan lahir bayi meningkat seiring
dengan peningkatan status paritas dan mencapai berat maksimal pada paritas ketiga.
4.2.2.
Analisis Bivariat
Analisis bivariat memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara variabel dependent dan variabel independent. Adapun jenis uji
statistik yang dipakai adalah Chi-Square.
Hasil analisis data yang telah dilakukan menggunakan Chi-square pada
seluruh subyek penelitian yang berjumlah 98 subyek penelitian menunjukkan hasil
adanya hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan
kejadian BBLR (p=0,004 dan RP=2 CI=1,551-8,259). Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun memiliki risiko
sebanyak 2 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR (berat bayi lahir
rendah).Penelitian yang sama juga telah dilakukan oleh Pamuji (2005), hasil
penelitian tersebut menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun dengan kejadian BBLR (p<0,05). Hal ini
juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sania (2012), dimana hasil
penelitian beliau menyebutkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia ibu
dengan insidensi BBLR karena nilai p=0,002 dan RP= 3,00; 95% CI 1,077-6,232
dengan ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun beresiko 3 kali untuk melahirkan
bayi BBLR. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Latifah et.al (2010) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara ibu hamil berusia
remaja dengan kejadian BBLR karena nilai p=0,001. Pada dasarnya ada beberapa
penyebab terjadinya BBLR pada ibu berusia kurang dari 20 tahun. Hal ini dapat
26
disebabkan oleh pada usia remaja tersebut organ reproduksi belum berfungsi secara
sempurna dan fisiologi maupun struktur dari sistem hormon remaja juga belum bisa
bekerja secara optimal. Belum matangnya organ-organ reproduksi seperti uterus
dapat juga meningkatkan resiko persalinan prematur dikarenakan produksi
prostaglandin. Selain itu BBLR yang terjadi pada ibu berusia kurang dari 20 tahun
dapat pula disebabkan oleh kompetisi dalam merebutkan nutrisi. Hal ini disebabkan
oleh pada ibu usia kurang dari 20, nutrisi masih sangat diperlukan untuk proses
pertumbuhan dari remaja itu sendiri.\
Penelitian ini sendiri tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Striani (2012) dimana pada penelitian tersebut tidak terdapat hubungan antara usia
ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan insidensi BBLR di RSUD Banjarbaru.
Dimana hasil dari penelitian tersebut adalah p>0,05 yaitu 0,406.
Pada penelitian ini peneliti tidak membahas secara detail mengenai faktor
lain seperti status paritas dan umur kehamilan. Hal ini disebabkan patofisiologi
kejadian BBLR pada paritas pertama sangat identik dengan patofisiologi kejadian
BBLR yang disebabkan oleh usia ibu kurang dari 20 tahun yaitu belum siapnya
fungsi organ-organ pada ibu. Hal ini menunjukkan peran usia lebih besar
dibandingkan peran status paritas pada ibu. Hal ini diperkuat pada penelitian yang
dilakukan oleh Lesmiyani pada tahun 2002 dinyatakan bahwa angka kejadian
BBLR berada pada posisi tertinggi ketika ibu berusia kurang dari 20 tahun.
Sedangkan pada umur kehamilan, salah satu faktor penyebab persalinan prematur
adalah usia ibu. Hal ini disebabkan pada ibu berusia < 20 tahun organ-organ
reproduksi dan fungsi fisiologis dari organ tersebut belum optimal, selain itu faktor
psikologis yang cenderung belum stabil juga turut berpengaruh terhadap
penerimaan kehamilan yang nantinya akan memengaruhi perkembangan
(Cunningham, 2005)
4.2.3
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti merasakan masih ditemukan beberapa
keterbatasan, adapaun keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut :
27
1. Subyek penelitian yang diteliti masih terbatas pada RSI Yarsi Kota
Pontianak, sehingga belum mencerminkan populasi sebenarnya.
2. Penelitian ini masih terbatas pada karakteristik usia ibu tanpa melihat faktor
resiko penyebab kejadian BBLR lainnya seperti : kadar Hb, umur
kehamilan, status ekonomi, status paritas dan status gizi ibu.
28
Download