1 PEDOMAN DALAM MENULIS ATAU MEMAHAMI KALIMAT

advertisement
1
PEDOMAN DALAM MENULIS ATAU MEMAHAMI KALIMAT BAHASA INGGRIS
Oleh: Ir. Kamiludin
Sebelum
lebih
jauh
membahas
kalimat
berbahasa Inggris, coba kita perhatikan kalimat berikut:
bahwa kata “yang memiliki” dalam kalimat tersebut
bukanlah merupakan predikat karena predikat dari
kalimat tersebut adalah “mencuci”.
Kata atau kelompok kata yang menerangkan
Ibu // mencuci // baju
S
P
subyek disebut ajektiva; yaitu menerangkan benda.
O
Kata atau kelompok kata yang menerangkan
Kalimat tersebut cukup singkat dan sederhana
predikat disebut adverbia; yaitu menerangkan kerja.
serta mudah untuk dipahami. Kalimat tersebut adalah
kalimat tunggal, yang tersusun dari tiga unsur kalimat,
Kata atau kelompok kata yang menerangkan
obyek disebut ajektiva; yaitu menerangkan benda.
yaitu subyek (kata benda), predikat (kata kerja) dan
obyek (kata benda). Artinya, masing-masing unsur
S
Contoh lain:
ajektiva
kalimat tersebut hanya tersusun oleh satu kata.
“Seorang wanita muda yang memiliki rumah besar
Namun kenyataannya, yang sering kita temukan
mencuci baju.”
sehari-hari di surat kabar, majalah, buku-buku serta
tulisan lainnya, baik dalam bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris, kalimat pada umumnya sangat panjang,
ajektiva
O
P
“Seorang wanita muda, cantik, dan seksi,
yang memiliki rumah besar, mencuci baju.”
dan jumlahnya sampai beberapa baris serta mengandung
Dalam setiap kalimat tunggal, hanya boleh
puluhan kata atau bahkan sampai ada yang ratusan kata.
ada satu predikat, namun bisa terdapat lebih dari satu
Kalimat yang panjang bisa terbentuk karena
subyek, obyek, ajektiva, maupun adverbia.
Bila
beberapa hal, antara lain karena ada unsurnya yang
mengalami perluasan, yaitu dengan adanya keterangan
yang
mengalami
perluasan
adalah
obyeknya, maka kalimat tersebut bisa menjadi:
yang bisa saja menerangkan subyek, atau menerangkan
adjective
obyek, atau menerangkan predikat. Sebagai contoh, bila
kalimat di atas mengalami perluasan subyek, maka
“Ibu mencuci baju yang dibelikan ayah tempo hari.”
S
kalimat tersebut bisa saja menjadi:
P
“Ibu yang memiliki rumah besar// mencuci// baju.”
S
P
O
“Ibu mencuci baju kebaya, kesayangannya,
yang dibeli ayah tempo hari.”
Subyek dari kalimat di atas adalah “Ibu yang
memiliki rumah besar”. Subyek kalimat ini bukan
O
Bila
yang
mengalami
perluasan
adalah
predikatnya, maka kalimat tersebut bisa saja menjadi:
merupakan kata, melainkan frase (kelompok kata), yang
disebut juga sebagai “frase benda” atau “noun phrase”,
“Ibu mencuci baju dengan menggunakan sabun.”
sedangkan P dan O-nya tetap berupa “kata”. Jadi unsurunsur dalam kalimat (yaitu S-P-O-K, dsb.) dapat berupa:
S
P
kata, frase (kelompok kata), atau klausa. Perhatikan
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
O
adverbia
2
Predikat dari kalimat di atas adalah “mencuci”,
Kalimat majemuk yang tertulis di atas tersebut
frase “dengan menggunakan sabun” adalah keterangan
memiliki dua subyek, dua predikat dan dua obyek.
dari predikat atau dalam bahasa Inggris disebut adverb.
Tentu saja bila kalimat ini mengalami perluasan pada
Keterangan
Indonesia
masing-masing unsurnya akan terbentuklah kalimat
memang biasanya ditulis setelah obyek dari suatu
yang cukup panjang bahkan lebih panjang dari kalimat
kalimat.
tunggal yang telah kita bahas sebelumnya. Demikian
predikat
dalam
Bahasa
juga bila kalimat majemuk tersebut tersusun dari tiga
“Ibu mencuci baju dengan menggunakan
atau lebih kalimat tunggal maka dapat dibayangkan
betapa
sabun colek di kamar mandi, sehabis mandi.”
panjang
kalimat
perluasan
yang
akan
dihasilkan.
Frase “dengan menggunakan sabun colek di
kamar mandi, sehabis mandi” adalah keterangan dari
predikat yang juga disebut “adverbia”.
Contoh kalimat majemuk yang penting dan
sering
kita
jumpai
adalah
kalimat
majemuk
bertingkat, dimana di dalamnya terdapat kalimatDengan
demikian
bila
kalimat
di
atas
kalimat tunggal: anak kalimat dan induk kalimat.
mengalami perluasan pada seluruh unsurnya, yaitu
Hubungan yang terjadi di antara anak kalimat dan
subyek, predikat dan obyeknya sekaligus maka akan
induk kalimat adalah hubungan sebab akibat, dimana
menjadi kalimat yang cukup panjang yaitu:
anak kalimat berisi sebab dan induk kalimat berisikan
akibat.
Kajian “Kalimat Majemuk Bertingkat” ini
“Seorang wanita muda, cantik, dan seksi, yang
kebaya
merupakan hal paling penting untuk dipahami karena
kesayangannya, yang dibelinya tempo hari, dengan
sebagian besar kalimat informasi yang berada dalam
menggunakan sabun colek di kamar mandi, sehabis
bentuk tulisan disajikan dalam bentuk “Kalimat
mandi.”
Majemuk Bertingkat”.
memiliki
rumah
besar,
mencuci
baju
Sekali lagi, inti dari kalimat tunggal yang
Contoh:
panjang tersebut adalah “ibu mencuci baju”.
Budi tidak lulus ujian akhir karena ia malas
belajar.
Kalimat juga bisa meluas karena membentuk
Kalimat ini terdiri dari dua kalimat tunggal:
kalimat majemuk, yaitu kalimat yang tersusun dari dua
“Budi //tidak lulus ujian” (induk kalimat),
S
P
atau lebih kalimat tunggal, dimana antara kalimat tunggal
satu dengan kalimat tunggal lainnya dihubungkan oleh
dan
kata penghubung. Contohnya adalah sebagai berikut:
“Ibu
mencuci
baju
sementara
“Budi// malas belajar” (anak kalimat)
S
P
Hubungan
ayah
membersihkan halaman.”
yang
berlaku
adalah
“sebab
akibat”.
Kalimat ini disebut kalimat majemuk yang
Karena puluhan orang berada dalam ruang
terdiri dari dua kalimat tunggal, yaitu, kalimat tunggal
yang sempit, udara di dalam ruang tersebut menjadi
“Ibu mencuci baju” dan kalimat tunggal “Ayah
pengap.
membersihkan halaman” serta dihubungkan oleh kata
penghubung “sementara”.
Dua kalimat tunggalnya:
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
3
“Puluhan orang//berada// dalam ruang yang sempit.”
S
P
K (adv.)
“The jobs were carefully performed by the
workers.”
dan
“Udara// di dalam ruang // menjadi pengap.”
S
K
P
Kata
“carefully”
(yang
artinya
“secara
seksama”) yang merupakan keterangan predikat
Hubungannya: sebab-akibat
ditulis
sebelum
kata
“performed”
(artinya
“dilaksanakan”), yang merupakan predikat.
Demikianlah
gambaran
singkat
mengenai
kalimat panjang yang biasa kita temukan sehari-hari,
sebelum kita melangkah kepada hal-hal lain yang juga
Bila kalimat tersebut kita terjemahkan apa
adanya sebagaimana susunan Bahasa Inggrisnya maka
akan berbunyi:
perlu diketahui dan dipahami.
“Pekerjaan secara seksama dilaksanakan
oleh pekerja.”
Fenomena yang telah kita bahas di atas juga
Atau kalimat di atas tadi mungkin saja tertulis:
berlaku untuk bahasa-bahasa lain seperti bahasa Inggris
dan bahasa asing lainnya. Inilah yang membuat
kebanyakan orang merasa sulit dan frustrasi untuk
S
struktur bahasa secara umum termasuk struktur Bahasa
adverb
“My mother // read // to know the divorcement case //
the tabloid.”
memahami tulisan berbahasa asing, padahal letak
permasalahannya adalah karena mereka tidak tahu
P
O
Yaitu dengan susunan: S-P-K-O
Yang bila diterjemahkan apa adanya berbunyi:
Indonesia sekalipun.
Setelah menyadari kekeliruan selama ini, juga
ada hal lain yang perlu kita ketahui dari bahasa Inggris,
“Ibuku membaca untuk mengetahui kasus
perceraian itu tabloid.”
yang menimbulkan kesulitan dalam memahami makna
tulisan, yaitu tidak tertibnya urutan atau susunan dari
unsur-unsur
kalimatnya,
berbeda
dengan
Bahasa
Indonesia yang biasanya tertib. Sebagai contoh, pada
Bahasa Indonesia umumnya predikat diikuti oleh obyek,
Penulisan kalimat semacam ini kurang lazim
dalam Bahasa Indonesia dan bahkan menjadi kabur
maknanya, adapun penulisan yang lazim adalah
sebagai berikut:
dan apabila ada keterangan predikat maka keterangan
tersebut ditulis setelah obyek, paling belakang, misalnya:
“Pekerjaan
dilaksanakan
oleh
pekerja
secara seksama.”
“Ibuku membaca tabloid untuk mengetahui
“Ibuku // membaca // tabloid // untuk
S
P
O
K
mengetahui kasus perceraian itu.”
kasus perceraian itu.”
Contoh lain:
“Para siswa lulusan SMU // mengisi // formulir
“The applicants have in the past developed
pendaftaran mahasiswa baru // sebagai tahap awal proses
various structures of the type described above which
penyaringan.”
have proved particularly appropriate and effective.”
Sedangkan dalam bahasa Inggris, keterangan
predikat atau adverb pada umumnya ditulis sebelum
have in the past developed = have developed in the
P
K
predikat (kata-kerja) itu sendiri atau diantara predikat dan
past
obyek:
Contohnya:
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
4
Sehingga bila kita menerjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia dengan susunan yang apa adanya
“The woman having the big house // washes // the
P
dress.”
adjective
S
menjadi janggal kedengarannya, yaitu:
“Pemohon telah mengembangkan di massa lalu
Kata “having” di sini bukan merupakan
berbagai tipe struktur yang diungkapkan di atas yang
predikat sehingga tidak boleh diartikan dengan
terbukti sangat cocok dan efektif”.
“memiliki” tetapi harus diartikan sebagai “yang
memiliki”, sekali lagi predikat dari kalimat ini adalah
`
Sedangkan terjemahan yang baik adalah “Di
“washes” (mencuci).
massa lalu, pemohon telah mengembangkan berbagai
tipe struktur yang diungkapkan di atas yang terbukti
Juga untuk kalimat yang kedua:
sangat cocok dan efektif”.
“The woman // washes // the dress bought by father
few days ago.”
P
Atau
“Pemohon telah mengembangkan berbagai tipe
adjective
Bentuk pasifnya:
struktur yang diungkapkan di atas, di massa lalu, yang
“The dress bought by father few days ago // is washed
terbukti sangat cocok dan efektif”.
// by The woman.”
adjective
Keterangan
Subyek
atau
Keterangan
P
Kata “bought” di sini tidak boleh diartikan
Obyek
dengan “dibeli” tetapi harus diartikan dengan “yang
(Adjective):
Subyek dan Obyek dalam setiap kalimat
dibeli” karena bukan merupakan predikat.
merupakan kata benda atau yang dianggap sebagai
Ciri-ciri dari kata-kata yang menerangkan
benda, baik benda nyata maupun benda abstrak,
subyek atau obyek adalah kata dengan akhiran “–ing”
sedangkan predikat pada setiap kalimat merupakan kata
tetapi tanpa didahului dengan “to be” untuk kondisi
kerja atau to be. Oleh karena itu subyek atau obyek bila
kalimat aktif
mengalami perluasan oleh karena adanya keterangan
atau di dahului oleh kata penunjuk “which” (contohnya
subyek atau keterangan obyek umumnya diberikan
“which have”, jadi “having” tanpa “to be” = “which
dengan kata “yang” atau “dimana”, seperti berikut ini:
have”); sedangkan untuk kondisi pasif adalah dengan
(contohnya “having” tanpa “to be”),
kata kerja bentuk ketiga atau kata kerja yang
“Ibu yang memiliki rumah besar// mencuci// baju.”
berakhiran “–ed” tanpa didahului “to be” (contohnya
“Ibu// mencuci //baju yang dibelikan ayah tempo hari.”
“bought” tanpa “to be”), atau di dahului oleh kata
“Rumah dimana saya tinggal// terbuat// dari batako”
penunjuk “which” (contohnya “which is bought”, jadi
“bought” tanpa “to be” = “which is bought”).
Ingat kata “yang memiliki” dan kata “yang
dibeli” bukan merupakan predikat melainkan adjective
karena predikat dari kalimat tersebut adalah “mencuci”.
Beda predikat dan adjective adalah:
Kata “which” ini akan membentuk apa yang
disebut dengan “klausa”.
Sehingga kalimat di atas bisa ditulis menjadi:
Predikat tidak boleh diawali dengan kata
“yang”, sedangkan adjective hampir selalu di dahulu
“The woman which have the big house// washes// the
oleh kata “yang”.
dress.”
Di dalam bahasa Inggris kalimat tersebut dapat ditulis:
Pada kalimat
“subyek”.
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Klausa (S)
ini
“klausa”
Hp. 08569987146 , Jakarta
bertindak
sebagai
5
“The house in which we ware born // was
“The woman// washes// the dress which is bought by
S
P
O
built // in 1960”
Klausa (O)
father// few days ago.”
K
“Rumah tempat kami dilahirkan // dibangun //
tahun 1960”
(Obyek dari kalimat di atas berupa klausa)
Keterangan Predikat (Adverb):
Jenis-jenis kata penunjukan selain “which” yang
Keterangan predikat (adverb) pada kalimat
sering kita temukan dalam bahasa Inggris antara lain
umumnya diberikan dengan kata-kata: “dengan cara”,
adalah whose, who, whom, where, wherein, that, dll.
“dengan menggunakan”, “secara”, “untuk”, atau
Seluruh kata penunjuk ini di dalam bahasa Indonesia
dengan kata-kata yang menunjukkan lokasi, waktu atau
boleh diartikan dengan “yang” bila menunjuk pada
kondisi terjadinya sesuatu.
makhluk hidup (manusia, hewan); atau “ketika” bila
menunjuk pada waktu (hari, bulan, tahun); atau “tempat”
Contohnya:
bila menunjuk pada tempat (rumah, sekolah, ember); atau
“dimana” bila belum jelas bendanya (abstrak, seperti:
“The jobs// were carefully performed// by the
urutan, metode, kegiatan, dll).
workers.”
“Pekerjaan // dilaksanakan // oleh pekerja secara
Klausa (S)
Contoh:
teliti.”
S
“The house in which we ware born is located
P
K
in Jakarta”
Ciri-ciri keterangan predikat (adverb) di
“Rumah tempat kami dilahirkan berlokasi di
dalam Bahasa Inggris diberikan dengan kata-kata yang
Jakarta”
klausa
berakhiran
“The tunnel to which the trains was passed is
“happily”,
–ly
seperti
“sadly”,
“carefully”,
“rotatably”,
“hardly”,
“pivotably”,
“smoothly”, “beautifully”, dll. dan biasanya dituliskan
burned”
“Terowongan tempat melintasnya kereta dilalap
sebelum atau setelah predikat (verb); atau dengan
awalan “by” misalnya, “by using”, “using” (dengan
api”
menggunakan), “by mean of” (dengan bantuan), dsb.
atau
“Terowongan yang dilintasi kereta
dilalap api”
Pola lain yang biasa kita temukan dalam Bahasa
“The day in which the disaster is occurred”
Inggris adalah dimana kata kerja atau predikat dalam
suatu kalimat bisa saja ditulis di akhir kalimat. Kondisi
“Hari ketika terjadinya bencana”
ini terutama terjadi pada kalimat pasif yang tidak
Ingat,
ketiga
klausa
di
atas
ini
hanya
memiliki obyek. Contohnya:
menunjukkan benda, dan belum mencakup predikat.
To a glass of water sugar
Jadi, bila ingin membentuk kalimat lebih lanjut, klausa-
(Pada segelas air)
klausa tersebut baru hanya menempatkan diri sebagai
K
subyek (S), atau obyek (O), atau penunjuk keterangan
was added.
(gula) (ditambahkan)
S
P
Sedangkan dalam bahasa Indonesia yang benar
(K).
kalimat tersebut harus diterjemahkan sebagai:
“Ke dalam segelas air ditambahkan gula.” atau
Contoh:
“Gula ditambahkan ke dalam segelas air.”
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
6
Kata “Akan tetapi” (however) dalam bahasa
Selain itu masih banyak lagi pola atau ciri khas
Indonesia lazimnya ditulis pada awal kalimat lanjutan,
dalam Bahasa Inggris yang harus kita sesuaikan dengan
sedangkan dalam Bahasa Inggris biasanya berada di
pola yang berlaku dalam bahasa Indonesia agar dapat
tengah atau di akhir kalimat lanjutan.
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan benar.
Contoh kalimat majemuk:
“ Since every gas and oil producer wants to
Kalimat Majemuk:
Sebagaimana yang telah kita bahas sedikit di atas
optimise the operating conditions of their process
tentang kalimat majemuk, hubungan antar kalimat di
plants, there have been several attempts to find
dalam kalimat majemuk bisa bermacam-macam antara
improved solutions to overcome process perturbations
lain hubungan kesetaraan yang dihubungkan oleh kata
caused by slugging in the upstream production
penghubung:
system.”

dan (and)

juga (also, as well as)

serta (and, as well)
dengan baik, terutama kalimat Bahasa Inggris, yang

selain itu, disamping itu (in addition to)
harus diperhatikan adalah:

ketika (when)


sebelum (before)
(subyek, predikat atau obyeknya) dan masing-

setelah, sesudah (after)
masing keterangan subyek, keterangan obyek atau

sambil, sementara, sementara itu (while)

Dll.
Intinya, untuk dapat memahami isi kalimat
Kenali dulu dengan jelas mana unsur-unsurnya
keterangan predikatnya (bila ada).

Susun kembali berdasarkan urutan nalar yang baik.

Dan jika kalimatnya termasuk kalimat majemuk,
Hubungan pertentangan yang dihubungkan oleh kata:
kenali mana anak kalimat dan mana induk kalimat

tetapi (but)
termasuk juga kata penghubungnya, hubungan apa

namun (but)

akan tetapi (However)

sebaliknya (in contrast, contrary)

meskipun, walaupun (although, even if, though)

Dll.
yang terjadi (pertentangan, sebab akibat, atau
kesetaraan) dengan terlebih dulu mengetahui ciricirinya seperti yang telah kita bahas di atas.

Perjelas atau pertajamlah hubungan antara anak
kalimat dengan induk kalimat, karena umumnya
dalam bahasa Inggris, hubungan antara anak
kalimat dan induk kalimat tidak kentara.
Hubungan sebab akibat yang dihubungkan oleh kata:

karena (because, cause of, due to)

sehingga (so that)

oleh karena itu (therefore)

dengan demikian (accordingly, namely, therefore)

supaya, agar (in order to)
Sebagai contoh perhatikan kalimat berikut:
“Due to the time lapse for analgesics to
reach effective blood concentrations and their target
effect, the patient may experience pain during this
time period.”
“Karena
Pada dasarnya kata penghubung pada kalimat
baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris
memiliki maksud yang sama, hanya saja cara penulisan
atau peletakannya dalam kalimat yang mungkin berbeda.
adanya
tenggang
waktu
bagi
analgesik untuk mencapai konsentrasi darah efektif
dan efek targetnya, pasien dapat mengalami nyeri
selama
periode
waktu
bertingkat)
Sebagai contoh:
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
ini.”
(kalimat
majemuk
7
“Gelas yang terbuat dari kaca, yang berisi air
formed in the interior of the rear upper portion of the
putih, dan piring yang terbuat dari bahan plastik, yang
vehicle main body in such a manner as to open
bersisi kue bolu, terletak di atas meja kaca, yang
upwardly”.
terdapat di ruang tamu, secara berdampingan”.
Kalau diterjemahkan:
Predikat kalimat di atas adalah “terletak”
“Kendaraan tersebut mencakup suatu jok
Inti dari kalimat tersebut adalah:
yang tertopang pada permukaan atas dari bagian atas
sebelah belakang bodi utama kendaraan, dan suatu
“Gelas dan piring// terletak// di atas meja”
S
P
ruang penyimpanan barang untuk menyimpan benda
kecil, seperti helm, yang terletak di atas roda belakang
K
dan di bawah jok dan yang terbentuk di dalam bagian
Hal lain yang sering kita temukan dalam tulisan
berbahasa Inggris adalah kata “of”. Kata penghubung
atas sebelah belakang dari bodi utama kendaraan
sedemikian rupa sehingga membuka ke atas”.
“of” ini menunjukkan hubungan kondisi dimana suatu
bagian merupakan bagian (atau kepunyaan) dari bagian
Ini adalah kalimat tunggal dengan susunan: S-P-O,
lainnya. Bila harus diartikan, kata “of” ini umumnya
dengan:
diartikan dengan “dari”, tetapi boleh saja tidak diartikan
S = the vehicle
apa-apa. Contohnya:
P = include
“exterior side of intake pipa” berarti “sisi luar dari pipa
O = a seat supported on an upper surface of the rear
pemasukan” atau “sisi luar pipa pemasukan”.
upper portion of the vehicle main body and an article
installation space for installing a small article such as
Hal penting yang tidak bisa diabaikan dalam
a helmet which is situated above the rear wheel and
menghasilkan karya terjemahan yang baik adalah
below the seat and formed in the interior of the rear
penguasaan materi dari bidang yang bersangkutan.
upper portion of the vehicle main body in such a
Sebagai contoh bila ingin menerjemahkan artikel tentang
manner as to open upwardly”.
komputer, maka seorang penerjemah haruslah yang
Yang menarik dari kalimat di atas adalah
paham tentang komputer, misalnya harus mengetahui
cara
kerja
komputer,
komputer,
komponen
komponen-komponen
pendukung,
serta
utama
fungsinya
terhadap kinerja komputer; harus memahami maksud dan
obyeknya, yaitu terdiri dari dua benda (benda
majemuk)
dan
masing-masing
bendanya
diberi
keterangan (adjective).
arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam bidang
komputer,
misalnya istilah file, memori, hardisk,
Inti dari kalimat tersebut adalah:
prosesor, format, software, hardware, byte, directory,
“The vehicle // includes // a seat and an
folder, backup, ROM, RAM, USB, dan lain-lain.
Untuk pemahaman lebih lanjut perhatikan
article installation space.”
(“Kendaraan tersebut // mencakup // suatu jok
sejumlah contoh terjemahan berikut:
dan suatu ruang penyimpanan barang”) (kalimat
“The vehicle includes a seat supported on an
upper surface of the rear upper portion of the vehicle
tunggal),
selebihnya adalah keterangan.
main body and an article installation space for
installing a small article such as a helmet which is
Contoh lain:
situated above the rear wheel and below the seat and
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
8
“Another important aspect of the invention
Equal size magnets having different degrees of
involves a method of treating a hepatitis C viral
magnetization, different sized magnets with equal
infection in a mammal by administering to the mammal
unit degrees of magnetization, or blending of the two
an anti-hepatitis C virally effective amount of a
can be used”.
compound of formula 1, a therapeutically acceptable
“Magnet dapat memiliki kekuatan yang
berbeda, yang dicapai melalui berbagai cara seperti
penyajian magnet tersebut dengan magnetisasi atau
ukuran yang berbeda. Magnet berukuran sama yang
memiliki tingkat magnetisasi yang berbeda, magnet
berukuran berbeda dengan tingkat magnetisasi yang
sama, ataupun gabungan dari keduanya dapat
digunakan.”
salt thereof, or a composition as described above, alone
or in combination with one or more of: interferon
(pegylated or not), or ribavirin, or one or more other
anti-HCV agent, all of which administered together or
separately. “
“Aspek
penting
lainnya
dari
invensi
ini
melibatkan suatu metode pengobatan infeksi virus
hepatitis C pada mamalia dengan cara memberikan,
pada mamalia tersebut, sejumlah efektif anti-hepatitis C
dari senyawa formula I, garamnya yang cocok untuk
terapi, atau suatu komposisi seperti yang diungkapkan di
atas, secara mandiri atau dalam kombinasi dengan satu
atau lebih: interferon (yang terpegilasi ataupun tidak),
atau ribavirin, atau satu atau lebih zat anti-HCV lainnya,
yang diberikan secara bersamaan atau secara terpisah.”
(kalimat tunggal)
“Generally speaking an absorption/ desorption
“To achieve the desired low level of friction,
ferro-fluid bearings are preferably employed as an
interface between the magnets and enclosure.
Ferrofluids are dispersions of finely divided magnetic
or magnetizable particles, generally ranging between
about 30 and 150 Angstroms in size, and dispersed in
a liquid carrier.”
“Untuk mencapai tingkat friksi rendah yang
diharapkan, sebaiknya digunakan bantalan fluida-fero
sebagai suatu antar-muka di antara magnet dan
penutup. Fluida-fero tersebut merupakan dispersi
magnet yang terpecah halus atau partikel-partikel
yang dapat dimagnetisasi, yang ukurannya umumnya
berkisar antara 30 hingga 150 Angstrom, dan
terdispersi dalam suatu pembawa cair.“
process is classified as a continuous process when
sorption,
rinsing
and
desorption
are
“More than a hundred semicontinuous
conducted
simultaneously and the product flow is uninterrupted.”
“Umumnya suatu proses absorpsi/desorpsi
digolongkan sebagai proses kontinu bila absorpsi,
pembilasan, dan desorpsi, dilakukan secara simultan dan
aliran produknya tidak disela.” (Kalimat Majemuk
bertingkat)
Suatu proses absorpsi/desorpsi // digolongkan
S
P
sebagai proses kontinu. (Induk kalimat);
Absorpsi, pembilasan, dan desorpsi //
S
dilakukan secara simultan. (Anak kalimat pertama);
P
Aliran produknya // tidak disela. (Anak
S
P
kalimat kedua).
processes are known, but only about six have any real
industrial significance.”
“Lebih dari seribu proses semi-kontinu
dikenal, tetapi hanya sekitar enam yang mempunyai
nilai industri yang nyata.” (Kalimat Majemuk
Bertingkat)
“Light sources other than LEDs may,
however, also be used, such as incandescent light
sources provided with the required optical filters.
Laser diodes may be used as the light sources of
choice in cases where a particularly narrow spectral
illumination profile is needed.”
Akan tetapi, sumber sinar selain dari LED
dapat juga digunakan, seperti sumber sinar pijar yang
dilengkapi dengan filter optik yang dibutuhkan. Dioda
laser dapat digunakan sebagai sumber sinar yang
dipilih jika profil iluminasi spektrum yang sangat
sempit dibutuhkan
“The magnets can have different magnetic
strength, achieved by various means such as providing
Idiom:
the magnets with different magnetizations or sizes.
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
9
Hal penting lainnya yang juga harus diketahui
untuk dapat memahami teks berbahasa Inggris adalah
memahami makna idiom sebagai berikut:
CAUSE:
So that
With the intention that
For the purpose that
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘karena’:
Because
Since
For
Doe to
Caused by
As
In as much as
Whereas
On account of the fact that
In that
Because of the fact that
In view the fact that
Owing to the fact that
Doe to the fact that
Attributable to
Down to
On the ground that
By reason of
As a result of
Thanks to
#________operating
frequencies,
and
other
configuration settings, are defined in software, makes it
possible for individuals to reprogram such operating
frequency and other configuration settings.
In order to optimise the performance of the
computer unit, the location of the slug detector must be
adapted to the slug handling capabilities of the
downstream process.
Karena seting frekuensi pengoperasiannya dan
konfigurasi lainnya terdapat dalam perangkat lunak,
dimungkinkan bagi seseorang untuk memprogram
kembali dan mengubah frekuensi operasi dan seting
konfigurasi tersebut.
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘selama, sejauh’:
As far as
In so far as
As long as
Given that
As much as
The water can be used in an amount as long as
the formation of a film of the claimed composition can be
provided.
Including more complex instrumentation. will
further optimise the detector, as long as the production
system remains pigable.
PURPOSE:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘agar, demi, supaya, dengan tujuan, agar supaya’:
In order to
To the end that
In the hope that
In order that
For fear that (negatif)
CONDITION:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘kalau saja ... tidak’:
But that
Only (that)
Except that
Beyond that
Save/saving that
Other than (the fact that)
But for the fact that
Except for the fact that
#_______one of the props caught on fire, the show
would have gone very well.
Kalau saja salah satu tiangnya tidak terbakar, niscaya
pertunjukan itu akan baik-baik saja
CONDITION:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘asalkan, dengan syarat’:
Provided
Providing
Providing/ Provided that
On condition that
To the extent that
To the degree that
Only if
CONTRAST:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘walaupun’:
Assuming (that)
Regardless of the fact that
Notwithstanding (the fact) that
Despite that
Despite the fact that
In spite of the fact that
Inspite the fact
Just the same
Granted (that)
Admitted that
Conceded (that)
All the same
At the same time
Nonetheless
Nevertheless
In the face of
In any case
Despite that of (the fact that)
Event with
Even though
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
10
Not considering
Even so
Be that as it may
Yet
However
On the other hand
On the ground(s) that
Still
Semoga
tulisan
yang
singkat
ini
bisa
bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi para pembaca.
Jakarta 16 Agustus, 2004
Ttd
Penulis
Istilah di bawah ini tidak lain memiliki makna ‘karena
Email: [email protected]
sekarang’:
In that
Now that
Istilah di bawah ini tidak lain memiliki makna ‘kalaukalau, untuk jaga-jaga’:
In case
Just in case
For fear that
Lest
In the event that
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
11
Tarif dan Ketentuan Jasa Layanan Terjemahan kami adalah sebagai berikut:
Rp. 25.000 per halaman Bahasa Inggris (Inggris ke Indonesia)
CONTOH-CONTOH TERJEMAHAN KAMI
TETRAHYDROPYRIMIDINE-2-ONE DERIVATIVES AND THEIR USES
The inventions relates to compounds which are capable of producing a cooling sensation when
they are brought into contact with the human body. Such compounds have applications in many
fields, particularly in oral and personal hygiene products and foodstuffs.
Tetrahydropyrimidine-2-one compounds are known to be useful in pharmaceutical
preparations. The compounds are said to be of value for therapeutic applications as potential
psychotropic drugs.
As a result of pharmacological research into these tetrahydropyrimidine-2-one
derivatives, it was discovered that icilin (also known as AG-3-5, chemical name 1[2-hydroxyphenyl]-2- [2-nitrophenyl]-1,2,3,6-tetrahydropyrimidine-2-one) produced sensations of
coldness when in contact with mucous membranes (nostrils, lips and eyelids) of the researchers,
and also when ingested.
A known compound for producing a sensation of cold is menthol (2-isopropyl5-methyl-cyclohexanol), which has been extensively applied as an additive in, for example,
foodstuffs and oral hygiene products. It is used primarily because it elicits a sensation of coolness
in the mouth, and because it has a pleasing mint flavour and odour. The cooling effect of
menthol is due to the action of menthol on the nerve endings of the human body which detect hot
and cold stimuli. In particular, menthol is believed to activate cold receptors on nerve endings.
However, the use of menthol is limited by its strong minty smell and relative volatility.
It was found that icilin was capable of producing the same cooling effect as menthol.
Icilin has a number of advantages over menthol, for example it is more potent, and has a lower
acute toxicity, due to its lack of anaesthetic properties. Icilin was considered to be a particularly
useful compound for pharmacological applications because it lacks the flavour and odour of
menthol and is not readily absorbed through the skin. However, icilin has not been disclosed as a
replacement for menthol for non-pharmaceutical applications.
TURUNAN TETRAHIDROPIRIDINA-2-ON DAN PENGGUNAANNYA
Invensi ini berhubungan dengan senyawa-senyawa yang dapat menghasilkan sensasi
dingin saat kontak dengan tubuh manusia. Senyawa-senyawa semacam ini memiliki aplikasi
dalam berbagai bidang, khususnya pada produk higienis oral dan tubuh serta aroma makanan.
Senyawa-senyawa tetrahidropirimidina-2-on telah dikenal bermanfaat dalam pembuatan
zat farmasi. Senyawa tersebut bermanfaat bagi aplikasi terapi sebagai obat-obat psikotropik yang
potensial.
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
12
Hasil penelitian farmakologi terhadap turunan tetrahidropirimidina-2-on ini
mengungkapkan bahwa icilin (yang juga disebut sebagai AG-3-5, dengan nama kimia 1-[2hidroksifenil]-4-[2-nitrofenil]-1,2,3,6-tetrahidropirimidina-2-on) menghasilkan sensasi dingin
ketika kontak dengan membran mukosa (nostril, bibir dan kelopak mata) dari peneliti, dan juga
ketika ditelan.
Suatu senyawa yang telah dikenal untuk menghasilkan sensasi dingin adalah mentol (2isopropil-5-metil-sikloheksanol), yang telah lama digunakan sebagai aditif, misalnya, dalam
aroma makanan dan produk higienis oral. Hal ini dikarenakan mentol tersebut menghasilkan
sensasi dingin pada mulut, dan juga karena memiliki rasa dan bau mint yang menyegarkan.
Efek pendinginan mentol tersebut adalah karena aksi mentol pada ujung-ujung syaraf tubuh
manusia yang mendeteksi rangsangan panas dan dingin. Khususnya, mentol dipercaya dapat
mengaktifkan reseptor-reseptor dingin pada ujung-ujung syaraf. Akan tetapi, penggunaan
mentol terbentur oleh bau mint yang sangat kuat dan relatif mudah menguap (bersifat volatil).
Telah ditemukan bahwa icilin dapat menghasilkan efek pendinginan yang sama dengan
mentol. Icilin memiliki sejumlah keuntungan dibanding mentol, sebagai contoh icilin lebih
potensial, dan memiliki toksisitas akut yang lebih rendah, karena sifat anaestetiknya yang lemah.
Icilin dianggap sebagai senyawa yang sangat berguna untuk aplikasi farmakologi karena rasa
dan bau mentolnya yang lebih ringan dan tidak menyerap pada kulit. Akan tetapi, belum ada
penjelasan yang menyatakan icilin sebagai pengganti mentol untuk aplikasi non-farmasi.
Example 2: Preparation of ß-(o-hydroxyanilino)-m-chloropropiophenone hydrochloride
Dimethylamino-m-chloropropiophenone hydrochloride (74.9 g, 0.30 mol) was dissolved in
50% aqueous ethanol (700 ml) at reflux. 2-Aminophenol (32.9 g, 0.30 mol) was then added and
the resulting red solution was refluxed for a further 2 hours. The reaction mixture was allowed to
cool to room temperature and then extracted twice with ethyl acetate (2 x 100 ml). Note that brine
was also added at this point to allow the two layers to separate effectively). The organic extracts
were combined and an excess of concentrated hydrochloric acid (47 ml) was added. The solution
was concentrated in vacuo and then allowed to cool. The precipitate that formed was filtered of,
washed with diethyl ether and dried in vacuo to yield a cream powder (38.1 g, 40%).
Contoh 2: Pembuatan ß-(o-hidroksianilino)-m-kloropropiofenon hidroklorida
Dimetilamino-m-kloropropiofenonhidroklorida (74,9 g, 0,30 mol) dilarutkan dalam 50%
etanol berair (700 ml) pada kondisi refluks. Kemudian ditambahkan 2-aminofenol (32,9 g, 0,30
mol) dan larutan merah yang dihasilkan direfluks selama 2 jam lagi. Campuran reaksi tersebut
dibiarkan mendingin ke suhu ruang dan kemudian diekstraksi dua kali dengan etil asetat (2 x
100 ml). Air garam juga ditambahkan pada kondisi iniuntuk memungkinkan terpisahnya dua
lapisan secara efektif. Ekstrak organiknyadigabungkan dan ditambahkan asam hidroklorat
pekat yang berlebihan (47 ml).Larutan ini dipekatkan dalam ruang vakum dan kemudian
dibiarkan mendingin.Endapan yang terbentuk disaring, dibilas dengan dietil eter dan
dikeringkan dalam kondisi vakum untuk menghasilkan serbuk berwarna krem (38,1 g,40%).
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
13
DEVICE FOR SEPARATING MULTI-PHASE FLUIDS.
(PERALATAN PEMISAH FLUIDA MULTI-FASE)
The present application concerns a device called a separator for separation of multiphase
fluid, comprising a preferably cylindrical container with an inlet, a first outlet for liquid with a
higher gravity (for example water), a second outlet for liquid with a lower gravity (for example
oil) and a third outlet for gas.
Aplikasi ini berkenaan dengan peralatan yang disebut separator untuk pemisahan fluida
multi-fase, yang terdiri dari suatu wadah yang berbentuk silinder dengan suatu lubang masuk,
suatu lubang keluar pertama untuk cairan dengan berat jenis yang lebih besar (misalnya air),
suatu lubang keluar kedua untuk cairan dengan berat jenis yang lebih rendah (misalnya
minyak) dan suatu lubang keluar ketiga untuk gas.
The prior art contains gravitation separators of the above type for separation of fluids
such as oil, water and gas which are used in a number of contexts in process plants on platforms
and production ships or on the sea bed. However, depending on their capacity, such separators
are large and heavy and require a lot of space.
Teknik sebelumnya telah membahas separator gravitasi dari tipe yang tersebut di atas
untuk pemisahan fluida seperti minyak, air dan gas yang digunakan dalam berbagai konteks
pada kilang-kilang proses pada anjungan-anjungan dan kapal-kapal produksi atau di dasar laut.
Akan tetapi, tergantung dari kapasitasnya, separator tersebut besar dan berat serta memerlukan
ruang yang besar.
The prior art also contains a new type of separator, called a pipe separator, that has been
developed by the applicant of the present application and is based on separation in a pipe by
means of laminar flow of the separable fluid in the pipe. This type of separator is very effective,
requires little space and can be used at great depths of the sea.
Teknik sebelumnya juga telah membahas separator tipe baru, yang disebut separator
pipa, yang telah dikembangkan oleh pemohon aplikasi ini dan didasarkan atas pemisahan dalam
suatu pipa dengan bantuan aliran laminer dari fluida yang dapat berpisah yang ada dalam pipa.
Separator tipe ini sangat efektif, memerlukan ruang yang kecil dan dapat digunakan pada
kedalaman laut yang jauh.
Ir. Kamiludin, e-mail: [email protected]
Hp. 08569987146 , Jakarta
Download