Untitled

advertisement
SALIM USMAN & SOEMARLAN
Jumlah ikan yang diamati untuk tiap species
berkisar 10 - 20 ekor.
Jentik yang dipakai ialah jentik Culex fatigans
stadium 111, IV dan lamanya pengamatan 10
hari. Sebelum dirnasukkan kedalam beiana ikan. ikan tersebut diukur panjangnya dari mulut
sampai ujung ekor. Peke rjaan ini diulangi setelah pengamatan 10 hari. Sebelum pengamatan
sebenarnya dimulai, terlebih dahulu ditentukan
jumlah larm yang maximum dapat dimakan
oleh setiap ikan. Caranya ialah dengan memberikan sejumlah larva C. fatigans stadium 111 dan
IV selama 3 hari berturut-turut sehingga dapat
, diharapkan bahwa dari jumlah larva yang diberikan selalu masih ada sisa setelah 24 jam.
Ufituk pengamatan yang sebenarnya jumlah
jentik yang diberikan ialah diatas jumlah maxin u m . Misalnya untuk Panchax-panchax pada
I hari pertama diberi 60 jentik. Pada hari berlkutnya dihitung berapa sisanya dan ditambahkan
jeptik lagi sehingga jumlah tiap hari tetap
I 60 jentik yang tersedia.
'
kemaqpuan makan yang terbesar . dan ikan
gendol yang terkecil. Adanya variasi kemampuan makan diantara species ikan yang diamati
rupa-rupanya ditentukan oleh besarnya masingmasing- species.
Sedang ukuran besarnya ikan untuk setiap
species tidak banyak berpengaruh pada jumlah
jentik yang dimakan setiap harinya. Selama
diadakan observasi suhu dicatat dua kali sehari.
Tidak terlihat adanya pengaruh suhu terhadap
Jumlah Jentik yank? dimakan. Setiap ikan diukur
panjangnya sebelum dan sesudah observasi.
Juga tidak terlihat hubungan antara penambahan panjang badan ikan dengan jumla! jentik
yang dimakan. Hasil observasi ini tidak bertentangan dengan yang telah ditemukan oleh
penyelidik yang lain. Sasa menemukan bahwa
Lebistus reticulatus (sekarang Poecilia reticulata)
dalam percobaan dilaboratorium juga makan
jentik C. fatigans. Jumlah rata-rata yang dimakan ikan jantan 19,2 dan ikan betina 31,6.
Table 1. Jumlah minimum, maximum dan rata-rata jentik C. fatigans yang dimakan oleh
ikan-ikan setiap hari.
b
Nama ikan
I
,
Jurnlah jentik' yang dimakan
Maximum
Rata-rata
Minimum .
Kepala timah (Parhchax panchax)
Beunter (Puntius binotatus)
Cecereh (Rasbora lateristriata)
Gendol (Poecilfa ret~culata)jantan
Gendol (Poecilia reticulata) betina
Julung-julung (Dermogenys pusillus)
Cupang (Ctenops vittatus)
Sepat (Trichogaster trichopterus)
Sisa jentik yang tinggal sepotong, dianggap
sebagai dimakan fiabi~.Suhu dicatat dua kali
sehari jam 08.00 - dan jam 14.00.
HASIL DAN DISKUSI
Pengamatan pendahuluan ini, dimaksudkan
untuk mengumpulkan keterangan mengenai jenis-jenis ikan yang mungkin dapat digunakan
sebagai salah satu sarana untuk pemberantasan
jentik nyamuk secara biologis.
Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Ternyata bahwa ikan-ikan yang diamati mau
makan jentik nyamuk. Ikan sepat menunjukkan
Graham melakukan pengamatan terhadap
Haplochilus dalam laboratorium dan mendapatkan bahwa ikan ini rakus sekali makan jentik.
Ikan ini tidak memperlihatkan adanya pilihan
terhadap salah satu species jentik, tetapi tidak
makan kepo~npong nyamuk species apapun.
Pengamatan ini akan dilanjutkan dengan pengamatan lapangan untuk mengetahui apakah
ikan-ikan tersebut benar-benar makan jentik
nyamuk ,didalam alam. Kemudian akan diadakan percobaan lapangan untuk menemukan
ikan mana yang paling effektip pada lingkungan
yang tertentu.
1'I:NGAMATAN I K A N DI LABORATORIUM
UCAPAN TERlMA KASlI1
RlNGKASAN
Dalam rangka mcncari satu cara llayati
untuk memberantas nyamuk, tahap pertanla
ini telali dilakukan pengamatan laboratorium
berbagai macam ikan yang dikenal atau diduga
sebagai pemakan jentik nyamuk.
Pada pengamatan ini ternyata jenis ikan
seperti kepala timall, beunter, cecerali, gendol
jantan dan betina, julung-julung, cupang dan
sepat adalah pemakan jentik nyamuk C. fatiga:arls.
Pcnulis sampaikan terima kasih yang scbesarbesarnya kcpada Prof. Dr. J. Sulianti Saroso
Direktur Jenderal P4.M.IKctua Lembaga Research Kesehatan Nasional, dalatn bantuannya
hingga terlaksananya penelitian ini. Ucapan
terinia l<asih juga ditujukan kepada Bapak M.
Sachlan Dosen Fakultas Biologi Universitas
Nasional dalam bantuannya mengidentifikasi
ikan-ikan tidak lupa penulis sampaikan terima
kasih kepada segenap pegawai Proyek Biological
Control sehingga terlaksananya penelitian ini.
KEPUSTAKAAN
Gral~am, W.M. (191 1 ) A fish that preys o n
mosquito larvae in Southern Nigeria. Bull.
Ent. Res. London 2, 137
Sasa, M. et al. (1965). Studies o n mosquitoes
and their natural enemies in Bangkok. Part 3.
Observation o n a mosquito eating fish
"guppy" Lebistes retuculatus, breeding in
polluted waters, the Japallese J. Ex. Med.
35, 1, 63-80
Download