BAB I - Nawasis

advertisement
BAB
2
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN SINJAI
2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
2.1.1. Letak Geografis dan Administrasi
Secara geografis, wilayah Kabupaten Sinjai terletak di bagian timur Provinsi Sulawesi Selatan,
dengan potensi sumberdaya alam yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan, disamping memiliki luas
wilayah yang relatif luas. Kabupaten Sinjai secara astronomis terletak 50 2’ 56” - 50 21’ 16” Lintang Selatan
(LS) dan antara 1190 56’ 30” - 1200 25’ 33” Bujur Timur (BT), yang berada di Pantai Timur Bagian Selatan
Provinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bone;
 Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone;
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba; dan
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gowa.
Secara administrasi Kabupaten Sinjai terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, dan sebanyak 80 (delapan puluh)
desa/kelurahan. Kabupaten Sinjai terletak arah timur dari Kota Makassar dengan jarak 233 Km dari Kota
Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk lebih jelasnya, wilayah administrasi Kabupaten Sinjai,
dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.
2.1.2. Kondisi Fisik Dasar Wilayah
Tinjauan terdahap aspek fisik wilayah, dimaksudkan untuk mengetahui potensi dan kendala yang
dihadapi Kabupaten Sinjai dalam mengembangkan wilayahnya dimasa mendatang. Beberapa aspek fisik
yang menjadi kajian, meliputi: aspek fisik wilayah, kependudukan dan sumberdaya manusia, aspek
perekonomian, potensi bencana alam, potensi sumberdaya alam, dan berbagai aspek lainnya.
2.1.2.1 Kondisi Topografi dan Kemiringan Lereng
Kabupaten Sinjai memiliki 3 (tiga) dimensi wilayah, yakni wilayah laut/pantai, wilayah dataran
rendah dan wilayah dataran tinggi. Secara morfologi, kondisi topografi wilayah Kabupaten Sinjai sangat
bervariasi, yaitu dari area dataran hingga area yang bergunung. Sekitar 38,26 persen atau seluas
31.370 Ha merupakan kawasan dataran hingga landai dengan kemiringan 0 - 15 persen. Area
perbukitan hingga bergunung dengan kemiringan di atas 40 persen, diperkirakan seluas 25.625 Ha atau
31,25 persen
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
1
Peta 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Sinjai
Peta 2
Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Selatan
KABUPATEN
SINJAI
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
1
Gambar 2
Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Sinjai





Berdasarkan klasifikasi menurut ketinggian diatas permukaan laut (DPL), wilayah
Kabupaten Sinjai terbagi ke dalam 5 (lima) klasifikasi ketinggian, dengan luasan sebagai berikut:
Area ketinggian 0 - 25 meter DPL , seluas
: 45,41 Km2;
Area ketinggian 25 - 100 meter DPL, seluas
: 79,83 Km2;
Area ketinggian 100 - 500 meter DPL, seluas
: 455,35 Km2;
Area ketinggian 500 - 1.000 meter DPL, seluas
: 173,68 Km2;
Area ketinggian >1.000 meter DPL, seluas
: 65,69 Km2.
Wilayah Kabupaten Sinjai didominasi oleh bentuk wilayah perbukitan dan pegunungan.
Meskipun demikian di wilayah ini tidak terdapat gunung berapi. Daerah pegunungan di Kabupaten
Sinjai sebagian besar terletak di Kecamatan Sinjai Barat, Kecamaan Sinjai Tengah, Kecamatan
Sinjai Borong dan Kecamatan Bulupoddo. Akibat kondisi topografi tersebut maka pengembangan
wilayah Kabupaten Sinjai menjadi terbatas.
Dari 9 (sembilan) kecamatan yang ada di Kabupaten Sinjai, kecamatan yang memiliki
wilayah datar yang cukup luas adalah Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Sinjai Utara dan
Kecamatan Pulau Sembilan. Dataran yang memiliki sumberdaya air yang cukup dimanfaatkan
masyarakat sebagai areal persawahan. Ketinggian dari permukaan laut wilayah Kabupaten Sinjai,
bervariasi dari 0 - 1.000 Meter Diatas permukaan Laut (MDPL). Untuk lebih jelasnya, kondisi
ketinggian diatas permukaan laut wilayah Kabupaten Sinjai, dapat dilihat pada tabel berikut.
2.1.2.2 Kondisi Hidrologi dan Sumberdaya Air
Ada 2 (dua) kategori hidrologi yang melingkupi wilayah Kabupaten Sinjai, yaitu: 1) Jenis air
permukaan; 2) Jenis air tanah dangkal dan air tanah dalam. Kedua jenis air tersebut berasal dari air
hujan yang sebagian mengalir di permukaan (run-off) dan sebagian lagi meresap ke dalam tanah. Jenis
air permukaan, beberapa diantaranya adalah sungai-sungai yang mengalir melalui wilayah ini,
diantaranya: Sungai Tangka, Sungai Mangottong, Sungai Kalamisu, Sungai Bua, Sungai Lolisang dan
Sungai Balangtieng.
Berdasarkan penelitian, potensi sumber air permukaan (1998) sebesar 15.137.280 ribu m3
atau debit sekitar 3,12 m3/detik dan sebagian besar potensi air tersebut dimanfaatkan untuk keperluan
pertanian. Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan beberapa sungai besar Daerah Aliran Sungai
(DAS) yang ada dalam wilayah Kabupaten Sinjai.
Tabel: 2.1
NO
1
2
3
4
5
6
Daerah Aliran Sungai (DAS) Dalam Wilayah
Kabupaten Sinjai
NAMA SUNGAI
Tangka
Mangottong
Kalamisu
Bua
Lolisang
Balangtieng
PANJANG (KM)
72,00
47,00
57,00
81,45
29,40
20,00
LEBAR (M)
90
55
40
30
25
15
DEBIT (M3/DETIK)
Maks
Min
25,00
25,00
30,00
10,20
10,00
7,20
10,00
11,00
11,00
3,53
4,50
2,41
Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
1
Gambar 2
Peta Aliran Sungai dan Jalan Kabupaten Sinjai
Tabel 2.2
Luas Wilayah Menurut Kabupaten Sinjai Dirinci Tiap Kecamatan
Luas Wilayah
JUMLAH
Ibu Kota
NAMA KECAMATAN
Kecamatan
Km²
%
Kel./ Desa
No
1
Sinjai Barat
Manipi
135,53
16,53
9
2
Sinjai Borong
Pasir Putih
66,97
8,17
8
3
Sinjai Selatan
Bikeru
131,99
16,10
11
4
Tellulimpoe
Mannanti
147,30
17,96
11
5
Sinjai Timur
Mangarabombang
71,88
8,77
13
6
Sinjai Tengah
Lappadata
129,70
15,82
11
7
Sinjai Utara
Balangnipa
29,57
3,61
6
8
Bulupoddo
Bulupoddo
99,47
12,13
7
9
P. Sembilan
Kambuno
7,55
0,92
4
819,96
100
80
JUMLAH
Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011
Diagram 2.2
Luas Wilayah Kabupaten Sinjai Per Kecamatan
Sumber : kab. Sinjai dalam angka 2011
Tabel: 2.
NO
1
Luas Wilayah Menurut Ketinggian Diatas Permukaan Laut Setiap Kecamatan di Kabupaten Sinjai
KECAMATAN
KETINGGIAN
LUAS (HA)
PERSEN (%)
Sinjai Barat
<25 Meter
25-100 Meter
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
1.885
6.747
4.921
13,91
49,78
36,31
13.553
100,00
-
-
LUAS KECAMATAN SINJAI BARAT
2
Sinjai Borong
<25 Meter
25-100 Meter
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
1
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
LUAS KECAMATAN SINJAI BORONG
3
Sinjai Selatan
<25 Meter
25-100 Meter
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
LUAS KECAMATAN SINJAI SELATAN
4
Tellu Limpoe
<25 Meter
25-100 Meter
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
LUAS KECAMATAN TELLU LIMPOE
5
Sinjai Timur
<25 Meter
25-100 Meter
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
LUAS KECAMATAN SINJAI TIMUR
6
Sinjai Tengah
<25 Meter
25-100 Meter
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
LUAS KECAMATAN SINJAI TENGAH
7
Sinjai Utara
<25 Meter
25-100 Meter
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
LUAS KECAMATAN SINJAI UTARA
8
Bulupoddo
<25 Meter
25-100 Meter
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
LUAS KECAMATANA BULUPODDO
9
Pulau Sembilan
<25 Meter
25-100 Meter
100-500 Meter
500-1000 Meter
>1000
LUAS KECAMATANA PULAU SEMBILAN
69
4.980
1.648
1,03
74,36
24,61
6.697
100,00
81
206
12.256
656
-
0,61
1,56
92,86
4,97
-
13.199
100,00
288
2.354
12.088
-
1,96
15,98
82,06
-
14.730
100,00
1.974
1.379
3.835
-
27,46
19,18
53,35
-
7.188
100,00
9.554
3.416
-
73,66
26,34
-
12.970
100,00
1.443
1.452
62
-
48,80
49,10
2,10
-
2.957
100,00
2.592
5.786
1.569
-
26.06
58,17
15,77
-
9.947
100,00
755
-
100
-
755
100,00
-
Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
2
2.1.2.3
Kondisi Geologi dan Jenis Tanah
Secara umum keadaan geologi atau jenis batuan merupakan gambaran proses dan waktu
pembentukan bahan induk serta penampakan morfologis tanah, seperti tebing, kaldeva gunung dan
sebagainya. Persebaran jenis batuan di kabupaten Sinjai terbagi dalam 5 (Lima) kelompok atau
golongan yaitu: batuan Vulkanik/Beku, Batuan Endapan, Batuan Mikan atau metamorf, Batuan
Allvial; dan Batuan Organik.
Spesifikasi jenis batuan di Kabupaten Sinjai merupakan batuan yang termuda berumur
Plesistosen dan tersusun batuan induk, lava, Breksi, endapan lahar dan Tufa. Pada umumnya
bahan batuan kurang kompak dan mudah tergeser, diatas menindih tidak selaras endapan alluviun
yang berupa pasir kerikil, lempung dan lahar yang umumnya masih terlepas. Di kawasan pantai
umumnya terdapat hamparan pasir laut yang cukup tebal, dengan struktur tanah keras berada di
kedalaman 1,5 - 2 meter dari permukaan lapisan pasir atau tanah.
2.1.2.4
Kondisi Iklim dan Curah Hujan
Sepanjang tahun, Kabupaten Sinjai termasuk daerah beriklim sub tropis, yang mengenal 2
(dua) musim, yaitu musim penghujan pada periode April - Oktober, dan musim kemarau yang
berlangsung pada periode Oktober - April.
Dari keseluruhan type iklim yang ada tersebut, Kabupaten Sinjai mempunyai curah hujan
berkisar antara 2.000 - 4.000 mm/tahun, dengan hari hujan yang bervariasi antara 100 - 160 hari
hujan/tahun. Kelembaban udara rata-rata, tercatat berkisar antara 64 - 87%, dengan suhu udara
rata-rata berkisar antara 21,1o C - 32,4o C.
Berdasarkan pencatatan pengamatan Stasiun Klimatologi Kabupaten Maros, rata-rata
jumlah hari hujan sekitar 12 hari dengan jumlah curah hujan 155. Berikut ini tabel yang
memperlihatkan curah hujan di Kabupaten Sinjai, tahun 2010.
Tabel: 2.
Kondisi Curah Hujan di Kabupaten Sinjai Tahun 2010
NO
BULAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
CURAH HUJAN
HARI
HUJAN
101-500 mm
101-300 mm
101-400 mm
201-500 mm
401->500 mm
301->500 mm
151->500 mm
101-400 mm
21-500 mm
51-500 mm
51-500 mm
21-300
12
10
15
18
29
27
24
28
8
12
12
12
Sumber: BMKG. Kab. Maros, Th. 2011
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
3
Selain itu ada 3 (tiga) tipe iklim (menurut Schmidt & Fergusson) yang terjadi dan
berlangsung di wilayah ini, yaitu iklim type B2, C2, D2 & type D3.
a. Area/zona dengan iklim type B2, dimana bulan basah berlangsung selama 7 - 9 bulan berturutturut, sedangkan bulan kering berlangsung 2 - 4 bulan sepanjang tahun. Penyebarannya meliputi
sebagian besar wilayah Kecamatan Sinjai Timur dan Kecamatan Sinjai Selatan;
b. Zona dengan iklim type C2, dicirikan dengan adanya bulan basah yang berlangsung antara 5 - 6
bulan, sedangkan bulan keringnya berlangsung selama 3 - 5 bulan sepanjang tahun.
Penyebarannya meliputi sebagian kecil wilayah Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Sinjai
Selatan dan Kecamatan Sinjai Tengah;
c. Zona dengan iklim type D2, mengalami bulan basah selama 3 - 4 bulan, & bulan keringnya
berlangsung selama 2 - 3 bulan. Penyebarannya meliputi wilayah bagian tengah Kabupaten
Sinjai, yaitu sebagian kecil wilayah Kecamatan Sinjai Tengah, Kecamatan Sinjai Selatan dan
Kecamatan Sinjai Barat; dan
d. Zona dengan iklim type D3, bercirikan dengan berlangsungnya bulan basah antara 3 - 4 bulan,
dan bulan kering berlangsung antara 3 - 5 bulan. Penyebarannya meliputi: sebagian wilayah
Kecamatan Sinjai Barat, Kecamatan Sinjai Tengah dan Kecamatan Sinjai Selatan.
2.2.
Demografi
Penduduk merupakan salah satu unsur utama dalam pembentukan suatu wilayah, karakteristik
penduduk merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan atau pembangunan suatu wilayah
dengan mempertimbangkan pertumbuhan penduduk, komposisi struktur kepedudukan serta adat-istiadat dan
kebiasaan penduduk.
2.2.1. Perkembangan Penduduk
Perkembangan atau pertumbuhan penduduk merupakan indeks perbandingan jumlah penduduk
pada suatu tahun terhadap jumlah penduduk pada tahun sebelumnya. Perkembangan jumlah penduduk
dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian (pertambahan alami), selain itu juga
dipengaruhi adanya faktor migrasi penduduk yaitu perpindahan keluar dan masuk. Pada dasarnya tingkat
pertumbuhan jumlah penduduk, dapat digunakan untuk mengasumsikan prediksi/perkiraan jumlah penduduk
dimasa yang akan datang.
2.2.1.1. Estimasi Perkembangan Penduduk
Prediksi jumlah penduduk dimasa yang akan datang dilakukan melalui suatu metode
pendekatan matematis dengan pertimbangan pertumbuhan jumlah penduduk tahun terakhir. Data
kecenderungan perkembangan penduduk kabupaten Sinjai di proyeksikan dengan rumus:
Laju Pertumbuhan Penduduk :
(Po- P(n-1)
r :
X 100 %
Po
Proyeksi Penduduk :
Pt
:
Po (1+ r)
^n
Dengan:
r
: Laju Pertumbuhan Penduduk pertahun (2,65 %)
Po : Jumlah Penduduk Tahun Berjalan
Pt : Jumlah Penduduk (n+1)
n
: Jumlah Tahun
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
4
Tabel: 2.3
Nama
Kecamatan
Sinjai Barat
Jumlah dan kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun
Jumlah Penduduk
Tahun
2011
2012
Tellu Limpoe
Sinjai Timur
Sinjai Tengah
Sinjai Utara
Bulupoddo
Pulau Sembilan
2015
25.104
27.416
30.833
17.365
18.965
21.328
2011
2015
5.642
5.984
6.535
7.349
3.843
4.076
4.451
5.006
2012
5.479
15.901
37.063
40.476
44.204
49.713
32.406
34.366
37.531
42.208
29.826
31.630
34.543
38.848
26.761
28.380
30.994
34.857
44.799
47.509
51.884
58.351
31.468
8.503
9.017
9.848
11.075
7.616
8.077
8.821
9.920
6.442
6.832
7.461
8.391
6.126
6.497
7.095
7.979
9.146
9.699
10.592
11.912
17.132
18.709
21.041
7.625
8.086
8.830
9.931
7.404
6
9
12
2,98
6
9
12
2,98
6
9
12
2,98
6
9
12
2,98
6
9
12
2,98
6
9
12
2,98
6
9
12
2,98
6
9
12
--
3.706
16.154
2,98
--
8.881
15.687
12
--
5.949
43.503
9
--
6.256
25.987
6
--
7.396
28.963
2,98
--
8.257
38.167
2011
Tingkat Pertumbuhan (%)
Tahun
2012
2013 2014
2015
--
3.732
16.375
Sinjai Selatan
2014
22.987
23672
Sinjai Borong
2013
Jumlah KK
Tahun
2013
2014
-3.816
4.047
4.420
4.971
1.588
1.684
1.839
2.068
1.542
--
Sumber Data : Hasil Proyeksi dan Analisis
2.2.1.2. Komposisi Kependudukan
a. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia
Pembahasan penduduk menurut struktur usia dimaksudkan untuk mengetahui jumlah penduduk pada
setiap kelompok umur tertentu, terutama kelompok umur yang ada kaitannya dengan usia sekolah, usia
kerja dan usia produktif. Pengelompokan umur di Kabupaten Sinjai pada Tahun 2010 dapat dibagi menurut
kelompok usia sebagai berikut:
 Usia Balita (0 - 4) tahun
: 22.607 jiwa.
 Usia Sekolah (5 - 14) tahun
: 51.826 jiwa.
 Usia Angkatan Kerja (15 - 54) tahun
: 124.545 jiwa.
Usia angkatan kerja yang terdapat di Kabupaten Sinjai relatif memadai dan termasuk dalam kelompok usia
produktif yang lebih baik. Disamping itu golongan tersebut juga termasuk penduduk usia sekolah dan
kemungkinan mereka sekolah sambil bekerja.
Berdasarkan pada uraian tersebut maka kelompok usia 15 - 54 tahun adalah kelompok usia produktif dan
digolongkan sebagai angkatan kerja dengan jumlah penduduk 124.545 jiwa, selebihnya dapat diasumsikan
sebagai kelompok usia non produktif yang menjadi tanggungan kelompok usia produktif.
Angka kelahiran di wilayah Kabupaten Sinjai, secara kumulatif juga mengalami peningkatan tidak
sebanding dengan tingkat kematian, namun pertumbuhannya mengalami peningkatan. Hal ini
mengindikasikan, bahwa di wilayah ini tingkat kesejahteraan penduduk semakin membaik. Secara
terperinci penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
5
Tabel: 2.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Struktur Penduduk Berdasarkan Struktur Usia Di Kabupaten Sinjai, Tahun 2010
TAHUN 2010
STRUKTUR USIA
JUMLAH (JIWA)
Laki-Laki
Perempuan
11.583
13.525
12.937
9.641
7.574
8.421
8.617
7.035
5.429
5.020
3.753
2.885
2.396
1.738
1.738
2.100
11.024
12.903
12.461
9.445
8.212
9.119
9.207
8.967
7.692
6.352
5.667
4.179
3.833
3.148
2.481
3.445
22.607
26.428
25.398
19.086
15.786
17.266
17.628
17.584
14.727
11.781
10.687
7.932
6.718
5.544
4.219
5.545
110.801
118.135
228.936
0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
JUMLAH
Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011
2.3.
Keuangan dan Perekonomian Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sinjai dari tahun 2008 – 2012 dapat
terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel: 2.4
No
(a)
A
1
2
3
B
1
2
Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir (Rp. Milyar)
Anggaran
(b)
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dana Perimbangan (Transfer)
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
Jumlah Pendapatan
Belanja
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
Jumlah Belanja
Surplus/Defisit Anggaran
2008
2009
2010
2011
2012
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
17,53
382,32
50,69
450,54
17,67
377,19
10,66
405,52
18,08
370,03
65,84
453,95
14,23
422,63
102,99
539,85
16,65
480,14
6,95
503,74
207,74
308,53
516,27
13,29
232,72
220,12
452,84
(47,32)
246,13
212,34
458,47
(4,51)
307,94
224,29
532,23
(7,63)
365,43
200,36
565,79
(1,73)
Sumber : keuangan daerah Kab. Sinjai
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
6
Secara keseluruhan realisasi belanja anggaran untuk pembangunan sanitasi di
Kabupaten Sinjai dari tahun 2007 sampai tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5
Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi 5 tahun trakhir
No
Anggaran
2007
2008
2009
2010
2011
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
1
Air limbah
2
Persampahan
3
Dranase
4
Air Bersih
5
PHBS
511,100,000
604,154,000
1,328,831,900
84,329,000
87,845,000
439,894
4,618,302,200
223,455,000
360,486,000
3,603,069,500
3,147,077,600
170,000,000
Total Anggaran
1,338,709,000
7,215,000
5,101,901,400
4,350,000
3,231,846,494
5,066,633,200
11,565,000
Sumber : keuangan daerah Kab. Sinjai
Tabel: 2.6.
Data Ruang Fiskal Kabupaten Sinjai 5 tahun terakhir
Tahun
Indeks kemampuan fiskal/ruang
fiskal daerah (IRPD)
Kategorei
2008
0,5144
Sedang
2009
0,6697
Sedang
2010
0,446
Rendah
0,68
Rendah
2011
2012
Sumber : (www.djpk.depkeu.go.id)
Selama periode tahun 2006 - 2010, perekonomian Kabupaten Sinjai mengalami pertumbuhan positif.
Berdasarkan perhitungan harga yang berlaku, PDRB Kabupaten Sinjai mencapai nilai sebesar pada tahun 2010
sebesar Rp. 1.086.674,18,-, kontribusi terbesar sekitar 56,03% adalah sektor pertanian. Untuk lebih jelasnya
perkembangan PDRB Kabupaten Sinjai berdasarkan lapangan usaha, tahun 2006 – 2010, dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel: 2.7.
NO
Keuangan dan Perekonomian Daerah (dalam jutaan) Tahun 2006 - 2010
SEKTOR EKONOMI
1
Pertanian
2
Pertambangan dan Galian
3
Industri Pengolahan
PDRB KABUPATEN SINJAI
Th. 2006
Th. 2007
Th. 2008
Th. 2009
Th. 2010
504.062,34
524.243,62
551.819,93
585.392,43
608.887,85
4.226,65
4.497,48
5.436,24
5.319,18
5.665,66
16.240,85
17.011,11
18.527,20
19.300,26
20.330,55
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
7
4
Listrik, Gas & Air
2.406,47
2.514,25
2.646,24
2.710,12
2.910,96
5
Bangunan/Konstruksi
35.907,34
38.063,26
42.403,77
46.220,02
50.428,29
6
Perdag, Hotel & Restoran
79.862,67
86.960,93
100.633,85
104.624,85
117.371,75
7
Angkutan dan Komunikasi
27.847,17
29.443,48
32.682,62
36.315,02
40.829,38
8
Keuangan, Persewaan
Perusahaan
39.548,01
44.703,45
51.655,91
60.538,18
67.488,42
9
Jasa-jasa
135.245,11
143.848,83
151.907,17
164.514,04
172.761,32
845.346,60
891.286,41
957.712,93
1.024.934,12
1.086.674,18
&
Jasa
JUMLAH
Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011
Struktur perekonomian Kabupaten Sinjai pada periode tahun 2006 - 2010 relatif meningkat.
Berdasarkan rataan data terlihat bahwa sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB
di provinsi tersebut adalah sektor sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (52%), kemudian
diikuti oleh sektor jasa-jasa (22%) dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (11%). Ketiga sektor terbesar
tersebut secata total memberikan kontribusi sebesar 85%. Sektor-sektor lain yang memberikan kontribusi cukup
signifikan adalah sektor keuangan (5%), dan sektor konstruksi (5%), sektor industri pengolahan (2%), sektor
pengangkutan dan komunikasi (3%), sedangkan sektor-sektor yang memberikan kontribusi terkecil adalah sektor
pertambangan dan penggalian (0%) dan sektor listrik, gas, air bersih (0%).
2.4.
Tata Ruang Wilayah
Rencana tata ruang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang disusun berdasarkan
pendekatan wilayah administratif yang secara hirarki terdiri atas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Nasional, Rencana Tata ruang Wilayah (RTRW) Provinsi, dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten/Kota.
Kedudukan fungsi dan kegunaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai dalam hirarki
rencana tata ruang (Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Permen PU. No.
16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten). Berikut ini
skema yang memperlihatkan kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai dalam hirarki
tata ruang.
RENCANA UMUM
RPJP Nasional
RTRW
Nasional
RENCANA RINCI
RTR Pulau
RTR Kawasan Strategis
Nasional
RPJM Nasional
RPJP Provinsi
RTRW
Provinsi
RTR Kawasan Strategis
Provinsi
RPJM Provinsi
RTRW
Kabupaten
RDTR Kabupaten
RTR Kawasan Strategis
Kabupaten
RPJP
Kabupaten/Kota
RPJPM
Kabupaten/Kota
RTRW Kota
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
RDTR Kota
RTR Kawasan Strategis
Kota
II -
8
2.4.1. Fungsi Dan Manfaat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai
2.4.1.1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.4.1.2.
a.
b.
c.
Fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai
Fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai adalah sebagai:
Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sinjai;
Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah Kabupaten Sinjai;
Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah Kabupaten Sinjai;
Acuan lokasi investasi dalam wilayah Kabupaten Sinjai yang dilakukan pemerintah, masyarakat,
dan swasta;
Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah Kabupaten Sinjai;
Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah Kabupaten
Sinjai yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif,
serta pengenaan sanksi; dan
Acuan dalam administrasi pertanahan.
Manfaat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai
Manfaat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai, adalah untuk:
Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah Kabupaten Sinjai;
Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah Kabupaten Sinjai dengan wilayah sekitarnya;
dan
Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah Kabupaten Sinjai yang berkualitas.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
9
2.4.1.3.
Rencana Struktur Ruang dan Pusat Layanan Kabupaten Sinjai
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Sinjai, merupakan kerangka tata ruang wilayah yang tersusun atas
konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhirarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan
prasarana, terutama jaringan transportasi.
Pusat kegiatan di wilayah kabupaten, merupakan simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau
administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, yang terdiri atas:
a. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berada di wilayah kabupaten;
b. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berada di wilayah kabupaten;
c. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berada di wilayah kabupaten;
d. Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN) yang berada di wilayah kabupaten; dan
e.
Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada pada
pemerintah daerah kabupaten, yaitu:
1. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa; dan
2. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala antar desa.
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Sinjai harus menggambarkan arahan struktur ruang wilayah
nasional dan wilayah provinsi yang ada di wilayah Kabupaten Sinjai. Berdasarkan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan, di Kabupaten Sinjai tidak ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) maupun Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), begitupula penetapan Kawasan Strategis Nasional
(KSN).
Pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Sinjai merupakan simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau
administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, yang terdiri atas:
a. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kabupaten Sinjai;
b. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa; dan
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala antar desa
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
10
Gambar 2. 3
Peta Rencana Struktur Ruang dan Pusat Layanan Kabupaten Sinjai
2.4.1.4.
Rencana Pola Ruang Kabupaten Sinjai
Pengaturan penataan ruang merupakan upaya pembentukan landasan hukum bagi pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Untuk mencapai tujuan penataan ruang, perlu
dilakukan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Perencanaan tata ruang merupakan proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang sesuai
dengan rencana tata ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Rencana struktur
ruang merupakan kegiatan menyusun rencana yang produknya menitikberatkan pada pengaturan hirarki pusat
pemukiman dan pusat pelayanan barang dan jasa, serta keterkaitan antara pusat tersebut melalui sistem
prasarana utama.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
1
Gambar 2. 3
Peta Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kab. Sinjai
2.4.2. Potensi Bencana Alam
Potensi bencana alam merupakan salah satu fenomena alam yang dapat terjadi dalam suatu
wilayah, potensi bencana alam yang diidentifikasi dapat terjadi dilihat dari kondisi wilayah.
2.4.2.1.
Bencana Alam Tanah Longsor
Potensi bencana alam tanah longsor yang terdapat di wilayah Kabupaten Sinjai umumnya
terjadi pada wilayah dengan kemiringan topografi >45% dengan kondisi hutan yang sudah mengalami
penggundulan yang disebabkan oleh peladang yang berpindah-pindah dan penebangan liar.
Wilayah Kabupaten Sinjai yang diidentifikasi rawan terjadi bencana alam tanah longsor dan
gerakan tanah berlokasi di Kecamatan Sinjai Barat, Kecamatan Sinjai Tengah, Kecamatan Sinjai
Borong, Kecamatan Bulupoddo, Kecamatan Sinjai tengah, Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan
Tellulimpoe dan Kecamatan Sinjai Utara.
2.4.2.2.
Bencana Alam Banjir
Potensi bencana alam banjir umumnya terjadi di wilayah Perkotaan Sinjai. Bencana alam
banjir tersebut disebabkan oleh kondisi drainase perkotaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis sistem jaringan drainase (ukuran maupun dimensi), ketidakmampuan drainase menampung
luapan air yang disebabkan oleh air hujan, kondisi drainase yang telah rusak dan mengalami
sedimentasi serta penyebab lainnya. Potensi bencana alam banjir di Kabupaten Sinjai berlokasi di
Kecamatan Sinjai Utara dan Kecamatan Sinjai Timur.
2.4.2.3.
Zona Patahan
Berdasarkan data Pusat Lingkungan Geologi Bandung Tahun 1982, menunjukkan bahwa wilayah
Kabupaten Sinjai merupakan sesar/patahan. Beberapa bagian wilayah Kabupaten Sinjai yang dilalui
oleh jalur sesar/patahan tersebut, meliputi Kecamatan Bulupoddo, Kecamatan Sinjai Utara, Kecamatan
Sinjai Tengah, Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Sinjai Selatan, dan Kecamatan Sinjai Barat. Oleh
karena itu sistem mitigasi bencana alam baik berupa sosialisasi dan latihan-latihan bahaya bencana
alam sejak pra sekolah, sekolah dasar sampai ke kantor dan bangunan publik, maupun prasarana fisik
seperti pembangunan tanggul, hutan mangrove, dan bukit pengungsian (escape hill) yang mudah
diakses
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
1
Gambar 2. 4
Peta Rawan Tanah Longsor Kabupaten Sinjai
Gambar 2. 5
Peta Rawan Banjir Kabupaten Sinjai
2.5.
Sosial dan Budaya
Terjadinya perubahan kultur dan sosial budaya masyarakat merupakan proses transformasi global akibat tidak
homogenisitasnya kultur budaya pada suatu daerah. Terjadinya dinamika perkembangan perkotaan tidak lagi
memandang kultur budaya dan adat istiadat sebagai hukum masyarakat (norma etika) yang berlaku, akan tetapi
tergantikan oleh sifat individualistis dan kepentingan sosial ekonomi akan menjadi dominan. Perubahan proses
tersebut sulit dihindari karena dipengaruhi oleh masuknya budaya lain dan perkembangan teknologi menjadi
orientasi masyarakat untuk mengaktualisasikan diri.
Perubahan karakter dan kultur budaya sebagai ciri khas suatu komunitas tidak perlu terjadi, jika masyarakat
memegang teguh dan menjunjung tinggi nilai budaya yang secara turun-temurun dianutnya. Salah satu kekuatan
masyarakat di Kabupaten Sinjai adalah pembauran nilai religius keagamaan dalam suatu kebudayaan yang
masih melekat hingga kini.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah komunitas masyarakat di Kabupaten Sinjai sebagian besar masyarakat
asli masih dalam satu ikatan rumpun keluarga, sehingga konflik sosial tidak menjadi pemisah, tetapi dapat
terselesaikan secara kebersamaan dan kekeluargaan. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh gambaran
tentang terjadinya pembauran suku dan kultur di Kabupaten Sinjai, yang secara umum dipengaruhi oleh etnis
suku Bugis dengan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Bugis, namun disisi lain terdapat
beberapa desa yang menggunakan bahasa sehari-hari yaitu Konjo.
Tabel: 2.8
Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Sinjai Tahun 2011
Nama Kecamatan
SD
Jumlah Sarana Pendidikan
Umum
SLTP
SMA
SMK
MI
Agama
MTs
MA
Sinjai Barat
27
6
1
-
5
5
4
Sinjai Borong
25
2
1
-
2
3
2
Sinjai Selatan
36
8
2
-
7
5
3
Tellu Limpoe
32
4
1
-
3
3
2
Sinjai Timur
27
5
1
1
3
4
4
Sinjai Tengah
31
5
1
-
5
6
2
Sinjai Utara
29
5
2
2
3
5
2
Bulupoddo
24
4
1
-
1
3
-
Pulau Sembilan
10
3
-
-
-
1
-
Sumber : Sinjai dalam Angka Tahun 2011
Tabel: 2. 9
Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan di Kabupaten Sinjai Tahun 2011
Nama Kecamatan
Sinjai Barat
Jumlah Keluarga Miskin
1.589
Sinjai Borong
948
Sinjai Selatan
1.889
Tellu Limpoe
1.533
Sinjai Timur
2.449
Sinjai Tengah
2.056
Sinjai Utara
1.225
Bulupoddo
970
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
1
Pulau Sembilan
514
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Sinjai 2012
Tabel: 2. 10
Jumlah Rumah per Kecamatan di Kabupaten Sinjai Tahun 2011
Nama Kecamatan
Jumlah Rumah
Sinjai Barat
4.987
Sinjai Borong
3.880
Sinjai Selatan
7.728
Tellu Limpoe
7.380
Sinjai Timur
6.371
Sinjai Tengah
6.327
Sinjai Utara
7.936
Bulupoddo
3.592
Pulau Sembilan
1.525
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sinjai 2012
2.6.
Kelembagaan dan Pemerintah Daerah
Dasar hukum pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kabupaten Sinjai
adalah :
1. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 16);
2. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten
Sinjai Tahun 2010 Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 17);
3. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 18);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lainnya Lingkup Pemerintahan Kabupaten
Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Sinjai Nomor 19);
5. Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 20);
6. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2007 Nomor
16);
7. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2012
Nomor 1);
8. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan
Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2012 Nomor 2);
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
2
Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dalam Kabupaten Sinjai terdiri dari 26 Satuan
Kerja Perangkat Daerah, yaitu seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dalam
Kabupaten Sinjai
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Ket.
Sekretariat Kabupaten
Sekretariat DPRD
Dinas Kesehatan
Dinas Pendidikan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Dinas Komunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Kepariwisataan
Dinas Perhubungan
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Koperasi dan UKM
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan
Inspektorat
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal
Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah
Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kantor Lingkungan Hidup
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Satuan Polisi Pamong Praja
Rumah Sakit Umum Daerah
Dari 30 SKPD yang ada di Kabupaten Sinjai yang termasuk dalam Kelompok Kerja Sanitasi
adalah : Sekretariat Daerah Kabupaten; Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah;Dinas Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan; Dinas Pekerjaan Umum;
Dinas Kesehatan; Badan Pemberdayaan Masyarakat; Kantor Lingkungan Hidup.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
3
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Sinjai
BUPATI
DPRD
SEKRETARIS DAERAH
ASISTEN BIDANG
PEREKONOMIAN DAN
PEMBANGUNAN
ASISTEN TATA PRAJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
BAG. HUKUM DAN HAM
BAG. ADM. PEMERINTAHAN UMUM
BAG. PEMERINTAHAN DESA
SEKRETARIAT DPRD
INSPEKTORAT KABUPATEN
BADAN PEMBERDAYAAN MASY.
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KECAMATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
ASISTEN ADMINISTRASI
UMUM
BAG. ADM. PEMBANGUNAN
BAG. ADM. PEREKONOMIAN & SDA
BAG. ADM. KESRA & KEMASY.
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & KB
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KETAHANAN
PANGAN
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDAN DAN OLAH RAGA
DINAS KESEHATAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN & PERUMAHAN
DINAS PERHUBUNGAN
DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, KEBUDAYAAN DAN
KEPARIWISATAAN
DINAS PERTANIAN TP DAN HORTIKULTURA
DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
DINAS PERINDAG, KOPERASI, UKM, PERTAMBANGAN
DAN ENERGI
DINAS TENAGA KERJA, SOSIAL DAN TRANSMIGRASI
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
II -
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
BAG. ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN KEUANGAN DAN PERENCANAAN
BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
DINAS PENDAPATAN DAERAH
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
SEKRETARIAT KORPRI
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
PERIJINAN
11. RSUD
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Pemerintah Darah Kabupaten Sinjai
Yang terkait dengan Pembangunan Sanitasi
BUPATI
Sekertaris Daerah
BAPPEDA
Bidang Sumber Daya Alam dan
Prasarana Wilayah
DINAS PEKERJAAN UMUM
-
Bidang Pengelolaan
Sumber Daya Air
Bidang Kebersihan dan
Pertamanan
BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Bidang Teknologi Tepat Guna
dan SDA
DINAS TATA RUANG,
PERMUKIMAN DAN
PERUMAHAN
Bidang Permukiman dan
Perumahan
DINAS KESEHATAN
Bidang Pencegahan dan
Penyehatan Lingkungan
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
Seksi Pengawasan dan
Penegakan Hukum Lingkungan
Keterangan :
Mandat Tupoksi Langsung
(Stakeholder Utama)
elembagaan Pemerintah Daerah
Mandat Tupoksi Tidak Langsung
(Stakeholder Mitra)
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai
II -
1
Download