intisari - Institutional Repository Akfar ISFI Banjarmasin

advertisement
INTISARI
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH
KOTA BANJARMASIN TIMUR TENTANG CARA PENGGUNAAN OBAT TETES
MATA
Bayu Samudera1; Erna Prihandiwati2; Fathul Jannah3
Penggunaan obat tetes mata sangat sering ditemukan dimasyarakat. Namun, tidak
semua orang mengetahui cara penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata yang tepat. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan
pasien tentang cara penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Puskesmas Cempaka
Putih Kota Banjarmasin Timur. Populasi penelitian ini adalah pasien yang datang ke
Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Timur yang memenuhi kriteria inklusi serta
eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sebanyak 182
orang. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuisioner yang
telah lulus uji validasi. Setelah data terkumpul, kemudian diolah dengan membagi jumlah
jawaban yang benar dengan jumlah soal lalu dikalikan 100% sehingga akan didapatkan
tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang. Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juni
2016.
Hasil penelitian menunjukan dari 182 orang responden memiliki tingkat pengetahuan
baik sebanyak 51,65%; cukup sebanyak 36,82%; dan kurang sebanyak 11,53%. Sedangkan
persentase tertinggi pasien berpengetahuan baik berdasarkan karakteristik umur adalah
kategori umur 30-39 tahun (14,28%); karakteristik tingkat pendidikan adalah SLTA/Sederajat
(26,92%); serta karakteristik jenis pekerjaan Lainnya adalah Berdagang/Berjualan (17,6%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Penggunaan, Penyimpanan, Obat Tetes Mata
1
2
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Timur
1
ABSTRACT
DESCRIPTIVE VIEW OF PATIENTS KNOWLEDGE AT THE HEALTH CENTER
CEMPAKA PUTIH CITY EAST BANJARMASIN ABOUT THE USE AND
STORAGE OF EYE DROPS
Bayu Samudera1; Erna Prihandiwati2; Fathul Jannah3
The use of eye drops is very common in the community. However, not everyone knows
how to use and storage of the right eye drops. Therefore, this reserch aims to describe
patients' knowledge about the use and storage of eye drops.
This research is a descriptive study conducted at the health center Cempaka Putih City
East Banjarmasin. The study population was patients who come to the Health Center
Cempaka Putih Banjarmasin City East met the inclusion criteria and exclusion. Sampling
using purposive sampling method as much as 182 people. Data were collected by interview
using a questionnaire that has passed the validation test. Once the data is collected, then
processed by dividing the number of correct answers to the question number and then
multiplied by 100% so we will get a level of knowledgegood, sufficient and less. The study
was conducted in May- June 2016.
The results showed 182 respondents had a knowledge level good as much as 51.65%;
sufficient as much as 36.82%; and less as much as 11.53%. While the highest percentage of
patients with good knowledge on the characteristics of age is the age category of 30-39 years
(14.28%); characteristics of the level of education is High School/Equivalent (26.92%); as
well as the characteristics of the type of jobs more are Trading/Selling (17.6%).
Keywords: Knowledge, Use, Storage, Eye Drops
1
2
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Timur
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mata merupakan organ yang peka dan penting dalam kehidupan, terletak dalam
lingkaran bertulang yang berfungsi untuk memberi perlindungan maksimal sebagai
pertahanan yang baik dan kokoh. Mata mempunyai pertahanan terhadap infeksi, karena
sekret mata mengandung enzim lisozim yang dapat menyebabkan lisis pada bakteri dan dapat
membantu mengeliminasi organisme dari mata (Muzakkar, 2007).
Kerusakan pada mata dapat berupa infeksi atau kerusakan pada fungsi organ dalam
mata. Pengobatan mata dapat dicapai dengan cara pemberian obat secara topical, penyuntikan
lokal maupun sistemik. Pemilihan dan pemakaian obat yang tepat sangat menentukan tingkat
keberhasilan kesembuhanan mata, sebaliknya kesalahan cara pemilihan dan pemakaian obat
yang tidak tepat dapat menggagalkan maksud tujuan obat bahkan dapat memperparah
keadaan mata. Dalam pengobatan berbagai penyakit dan kondisi pada mata, ada beberapa
bentuk sediaan pada obat mata, dimana masing-masing obat mata tersebut
memiliki
mekanisme kerja tertentu. Salah satu bentuk sediaan obat nya adalah tetes mata (Akbar
2010).
Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan
dengan meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak dan bola mata.
Persyaratan tetes mata antara lain: steril, jernih, tonisitas sebaiknya sebanding dengan NaCl
0,9 %. Larutan obat mata mempunyai pH yang sama dengan air mata yaitu 4,4 dan bebas
partikel asing. Penggunaan tetes mata pada etiketnya, tidak boleh digunakan lebih dari satu
bulan setelah tutup dibuka, karena penggunaan dengan tutup terbuka kemungkinan terjadi
1
kontaminasi dengan bebas (Muzakkar, 2007). Penggunaan obat tetes mata harus sesuai
dengan tata cara atau prosedur yang benar, agar meminimalisir masuknya bakteri kedalam
mata yang dapat memperburuk kondisi mata. Ditinjau dari segi farmakologi keberhasilan
penggunaan obat tetes mata dipengaruhi beberapa aspek yaitu kemampuan obat menembus
mata, bahan pelarut dan sistem penghantaran obat, keadaan faal mata, dan tata cara
penggunaan obat mata (Hariyah,2005).
Menurut
Murray
(2011)
dalam
bukunya
Atlas
of
Primary
Eye
Care
Procesedures,dikatakanbahwa tata cara penggunaan tetes mata yang benar adalah dengan
cara sebelum menyentuh obat tetes mata mencuci tangan terlebih dahulu, jangan menghapus
tutup botol atau ujung penutup dengan bahan yang tidak bersih, meminta pasien untuk
melihat melalui cermin. Untuk menetes mata, miringkan kepala, tarik dengan tangan kiri
kelopak mata hingga membentuk kantung, lalu pegang botol tetes mata dengan tangan yang
kuat lalu tetes kan ke mata.
Pada saat meneteskan ujung tetes mata agar tidak langsung mengenai ujung tetes
mata, karena dapat menimbulkan kontaminasi obat, cara penyimpanan obat tetes mata juga
penting untuk diketahui agar pasien tidak menggunakan obat tetes mata lebih dari 30 hari
terhitung dari obat pertama kali dibuka dan terpapar sinar matahari langsung dari cahaya
matahari, karena dapat mengakibatkan iritasi yang bertambah berat karena obat tidak bebas
kuman atau rusak. Pengetahuan ini sangat penting bagi pengguna obat tetes mata, karena juga
menjadi salah satu faktor efek terapi obat dapat tercapai (Lukas, 2011).
Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) DIY, Suhardjo, tahun 2015
mengungkapkan, banyak kasus kesalahan tetes mata yang mengakibatkan kebutaan. Dia
berkali-kali menjumpai kasus seperti itu, orang-orang dating dengan kondisi mata sudah
parah akibat kesalahan penggunaan tetes mata. Kasus paling sering ditemui, penggunaan tetes
mata yang tidak bersih. Padahal penggunaan obat tetes mata lebih dari 1 bulan dan cara
1
penggunaan yang tidak bersih, maka bisa mengakibatkan iritasi yang bertambah berat. Dia
meminta orang-orang untuk lebih hati-hati menggunakan obat tetes mata. “Lebih baik
berkonsultasi ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit,” imbaunya.Berdasarkan kasus di atas
maka sangat penting diketahui oleh pasien tentang cara penggunaan dan penyimpanan obat
tetes mata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien di Puskesmas Cempaka
Putih Kota Banjarmasin Timur tentang cara penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata.
Berdasarkan hasil uji pendahuluan setelah mewawancarai pasien yang berjumlah sepuluh
orang didapatkan hasil sebanyak4 orang(40%) pasien yang mengetahui cara penggunaan dan
penyimpanan obat tetes mata yang benar dan sebanyak 6 orang (60%) tidak mengetahui cara
penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata yang benar, sehingga dari hasil tersebut
peneliti akan melanjutkan penelitian di Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Timur.
1
Download