marketing mix terhadap loyalitas pelanggan enceng

advertisement
MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
ENCENG GONDOK DI DAERAH GROYOK KABUPATEN
LAMONGAN
Siti Nurul Fauziyah
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan Di Daerah Groyok Kabupaten Lamongan. Jenis penelitian ini
merupakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini pelanggan enceng gondok Di Daerah Groyok Kabupaten Lamongan dan Sampel
penelitian sebanyak 100 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengaruh produk, harga, saluran distribusi, dan promosi terhadap
loyalitas pelanggan produk enceng gondok cukup tinggi. Sedangkan secara simultan
kualitas produk menjadi faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi loyalitas
pelanggan.
Kata kunci : marketing mix, Loyalitas pelanggan
ABSTRACT
The research was conducted at the Regional Groyok Lamongan. This type of research
is a survey method with the quantitative approach. The population of water hyacinth
in the customer area and Lamongan Groyok sample of 100 respondents. Data was
collected through questionnaire method and documentation. Data analysis techniques
used in this research using multiple linear regression analysis. The results of this
study indicate that the effect of the product, pricing, distribution channels, and
promotion of customer loyalty water hyacinth products is quite high. While the quality
of the product simultaneously be the most dominant factor in influencing customer
loyalty.
Key word :marketing mix,customer loyalty
Pertama kali ketika mendengar kata
disekitarnya dan menjadi penghambat aliran
enceng gondok dalam benak kita akan
sungai dimana ia tumbuh. Yang ada selama
mempersepsikan sebagai limbah semata,
ini, kalaupun dimanfaatkan serat enceng
benda yang selalu membuat susah para
gondok
petani. Bagaimana tidak? Enceng gondok
membuat tikar, keranjang dan tas jinjing
selama ini tumbuh bagai jamur di mana-
sederhana. Bagaimana bahan-bahan serat
mana asal disitu ada air yang cukup,
alami tersebut berada ditangan orang-orang
disitulah
kreatif yang penuh dengan inovasi?
Keberadaan
tumbuh
enceng
enceng gondok ini
gondok.
hanya
tersebut
hanya
sebatas
untuk
Ternyata bahan-bahan serat alami
sebagai parasit bagi tanaman yang ada
yang sebelumnya dianggap tidak berguna
1
tersebut ditangan orang-orang yang kreatif
tergantung bagaimana cara mengelola usaha
dan penuh inovasi tinggi menjadi produk-
yang telah dijalaninya. Apabila usaha yang
produk yang bernilai seni dan harga jual
telah dijalankan baik usaha besar maupun
yang tinggi. Selain keunggulan-keunggulan
usaha kecil menginginkan keberhasilan,
diatas menurut Kepala Desain Home &
maka
Furnishing Jokeya, Satya Brahmantyas,
mengembangkan
berbagai jenis serat alami enceng gondok,
keinginan
ternyata cocok untuk memenuhi ruangan
kebutuhannya dan kepuasan dapat tercapai.
dengan desain interior bergaya modern dan
Selain itu, hal terpenting saat ini adalah
minimalis. Sebab, serat-serat alami tersebut
revitalisasi sumber pertumbuhan yang ada
bisa dibuat dengan berbagai warna, bentuk
serta menciptakan sumber pertumbuhan
dan model. Apalagi dengan kecanggihan
ekonomi
teknologi yang ada saat ini dalam hal
ekonomi yang sepatutnya dikembangkan
finishing maka, bahan-bahan yang terbuat
adalah yang dibangun atas keunggulan
dari serat alami bisa dinetralisir sehingga
komparatif yang dimiliki bangsa tersebut.
anti rayap dan jamur. Teknologi finishing
usaha
tersebut
harus
inovasi
konsumen
baru.
agar
bisa
Sumber
Loyalitas
bisa
supaya
terpenuhi
pertumbuhan
pelanggan
terhadap
tersebut membuat produk menjadi awet
produk merupakan konsep yang sangat
sampai tahunan sehingga nilai produk
penting khususnya pada kondisi tingkat
menjadi lebih tinggi.
persaingan
Bagaimana tren permintaan atau
yang
sangat
ketat
dengan
pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi
pasar dari produk-produk yang terbuat dari
demikian
loyalitas
pelanggan
sangat
serat alami seperti enceng gondok, baik yang
dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan
dipadu dengan rotan maupun berdiri sendiri
hidup.
tanpa dipadu dengan bahan-bahan lain?
Untuk bertahan hidup, berkembang
Pangsa pasar dari produk-produk diatas
dan dapat bersaing maka perusahaan harus
sangat tinggi begitu juga dengan peluang
menetapkan dan menerapkan strategi serta
pasarnya sangat luas baik untuk pasar lokal
cara
maupun regional.
perusahaannya. Salah satu unsur dalam sifat
Dalam
persaingan
pemasaran
pada
yang
pemasaran adalah marketing mix atau
semakin ketat, perusahaan saling bersaing
bauran pasar yang dilaksanakan perusahaan
untuk menjadi penguasa pasar. Oleh sebab
sehubungan
itu,
perusahaan
masing–masing
berfikir
bagaimana
usaha
pelaksanaan
perusahaan
usaha
yang
selalu
dengan
penentuan
mengenai
oleh
bagaimana
telah
menempatkan penjualannya pada segmen
dijalaninya mampu berjalan sesuai dengan
pasar tertentu yang merupakan sasaran
apa yang telah diharapkan. Hal tersebut
pasarnya. Marketing mix merupakan salah
2
satu konsep utama dalam pemasaran.
dapat
memenuhi
kebutuhan
konsumen,
Begitu juga Kabupaten Lamongan
Marketing mix dalam sering juga disebut
Jawa Timur yang terkenal dengan kota soto
dengan bauran pemasaran, menggunakan
ini juga di berikan otonomi daerah yang
sarana yang disebut bauran pemasaran. Jadi,
mana Otonomi Dearah ini di pengrajin
Bauran pemasaran adalah sebagai usaha
menyajikan produk-produk
yang
dari enceng
gondok, dimana produk ini tidak kalah
dilakukan
perusahaan
untuk
menghasilkan permintaan bagi produknya.
dengan produk yang terbuat dari bahan
Assauri (2004) menyebutkan bahwa
sintesis, harganya juga bervariasi tergantung
marketing
model dan ukuran yang ditawarkan.
variabel atau kegiatan yang merupakan inti
Selain harga desain yang yang
mix
merupakan
kombinasi
dari sistem pemasaran, variabel yang dapat
menjadi pertimbangan keputusan pembelian
dikendalikan
pada
menpengaruhi raeksi para pembeli atau
umumnya
kualitas
juga
menjadi
oleh
pemasaran
pertimbangan tergantung konsumen menilai
konsumen.
sejauh mana penilaian mereka tentang
berusaha
produk enceng gondok ini. Tentu saja tidak
berkembang dan mampu bersaing”.
hanya hasil produksinya saja yang bisa
Setiap
untuk
perusahaan
tetap
Unsur-unsur
bertahan
bauran
untuk
salalu
hidup,
pemasaran
dimanfatkan tetapi ada manfaat lain bagi
menurut Tjiptono meliputi produk, harga,
masyarakat yaitu terbukanya lapangan karja
promosi dan saluran distribusi.
baru yang tentu saja bisa mengurangi angka
Menurut Kotler & Amstrong (2001)
pengangguran didaerah tersebut.
Penelitian
mengetahui
ini
apakah
Produk
bertujuan
bauran
untuk
pemasaran
adalah
sesuatu
ditawarkan
kedalam
diperhatikan,
dimiliki,
yang
pasar
atau
dapat
untuk
dikonsumsi
berpengaruhi terhadap loyalitas Pelanggan
sehingga dapat memuaskan keinginan dan
untuk membeli produk enceng gondok di
kebutuhan.
daerah Groyok Kabupaten Lamongan dan
untuk
mengetahui
bauran
Untuk memenuhi kebutuhan dan
pemasaran
keinginan, manusia memerlukan sesuatu
manakah yang lebih dominan pengaruhnya
yang
bisa
memuaskan
yaitu
produk,
terhadap produk enceng gondok di daerah
sedangkan definisi produk adalah segala
Groyok Kabupaten Lamongan.
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Marketing Mix
Kebijaksanaan
Marketing mix adalah salah satu
produk
mencakup
penyediaan yang tepat bagi pasar sasaran
elamen strategi pemasaran yang berkaitan
yang dituju.
dengan masalah bagaimana menetapkan
pemasaran pada segmen yang dituju agar
3
Suatu perusahaan harus menetapkan
sangat
kompleks
penuh
tantangan
tersebut mengembangkan atau memperoleh
perusahaan.
suatu
menciptakan tingkatan penjualan dan biaya
baru,
memperkenalkan
ketika
perusahaan
dihadapi
Setiap
sistem
oleh
saluran
ke
yang berbeda. Setelah memilih saluran
saluran distribusi atau daerah baru, dan
pemasaran tertentu, saluran yang dipilih
ketika perusahaan akan mengikuti lelang
dengan jelas akan
atau suatu kontrak kerja baru (Kotler: 2002).
dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dalam
Menurut
produk regulernya
harus
dengan
harga untuk pertama kali, ketika perusahaan
produk
yang
dan
Kotler
dan
Amstrong
bauran pemasaran.
(2001) harga merupakan sejumlah uang
Loyalitas Pelanggan
yang dibebankan atas suatu produk atau jasa,
atau
jumlah
dari
nilai
yang
Menurut
ditukar
definisi
konsumen atas manfaat-manfaat karena
loyalitas
produk
Promosi menurut Buchori Alma
pelanggan
adalah
yang
lain,
pelanggan
yang
merefresikan kepada orang lain, pelanggan
(2004) adalah suatu bentuk komunikasi
merupakan
(2004:121)
secara teratur, pelanggan yang membeli lini
jasa tersebut.
Yang
Tandjung
pelanggan yang melakukan pembelian ulang
memiliki atau menggunakan produk atau
pemasaran.
mempengaruhi dan
yang tidak dapat dipengaruhi oleh pesaing
aktivitas
untuk pindah.
pemasaran yang berusaha menyebarkan
Menurut Griffin (dikutip dalam
informasi, mempengaruhi / membujuk, dan
hurryati, 2005: 128), loyalty is defined as
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
non random purchase expressed over time
dan produknya agar bersedia menerima,
by some decision making unit yang artinya
membeli, dan loyal pada produk yang ingin
loyalitas dapat diartikan sebagai pembelian
ditawarkan perusahaan bersangkutan.
secara teratur dalam jangka panjang oleh
Saluran distribusi disebut saluran
pengambil keputusan.
perdangan atau saluran pemasaran. Definisi
Andreassen
dari saluran pemasaran ini di kemukakan
oleh
American
Marketing
refleksi
terhadap
pemasaran
merupakan
lain
keputusan
keputusan
seseorang
untuk
harga,
keinginan
untuk
merekomendasikan pelayanan kepada orang
besar, pengecer, dealer.
-
hasrat
kali ditampakkan dan sensifitas yang rendah
dan luar
perusahaan yang terdiri atas agen, pedagang
Keputusan
dari
melakuan pembelian kembali yang sering
distribusi merupakan suatu struktur unit
dalam perusahaan
Faster,
2008:172) mengemukakan loyalitas adalah
Association
(2004), yang menekankan pada saluran
organisasi
(Dalam
saluran
penyediaan
angsuran
berkecendrungan menarik.
yang
4
yang
Metode Penelitian
Bagan 1
Rancangan Penelitian
Penetapan metode penelitian yang
digunakan
sangat
diperlukan
dalam
Produk
penelitian yang telah di tetapkan, maka
diharapkan suatu penelitian dapat tercapai
Harga
sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan
metode
penelitian
dalam
menentukan
pemecahan
akan
mempermudah
cara
secara
kerja
sistematis
Loyalitas
pelanggan
Saluran
Distribusi
bagi
dalam
permasalahan penelitian, sehingga diperoleh
Promosi
jawaban atau kesimpulan atas permasalahan
penelitian
yang
sebenarnya
Populasi
dapat
penelitian
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
ini
yang
digunakan
pada
adalah
pelanggan
yang
membeli atau pernah membeli atau memiliki
Dalam sebuah penelitian metode
produk enceng gondok di kota Lamongan.
merupakan faktor yang sangat penting
Dalam penelitian ini sampel yang
karena berhasil tidaknya suatu penelitian
akan tergantung pada metode yang akan
diambil
digunakan. Jenis penelitian yang dipakai
pelanggan produk enceng gondok.
penulis
adalah
kuantitatif.
pada
dengan angka
sebanyak
100
pengumpulan
orang
data
pada
penelitian ini penulis menggunakan metode
kuantitatif
teori-teori
variable-variabel
Dalam
diskriptif
Penelitian
menekankan
pengukuran
penelitian
peneliti
dokumentasi,
melalui
angket
/
kuesioner
dan
observasi / wawancara. Untuk mengukur
penelitian
variabel
dan melakukan analisis
marketing
mix
dan
variabel
dengan prosedur statistic. dalam penelitian
loyalitas pelanggan jawaban dalam angket
ini menggunakan dua macam variable yaitu
ditentukan dengan skala likert. Data yang
variable independent (variable bebas) dan
diperoleh dari angket mengenai variabel
variable dependent (variable terikat).
marketing
Adapun
desain
penelitian
mix
dan
variabel
loyalitas
pelanggan diteliti bersama-sama dengan data
yang
dibuat peneliti untuk mengetahuai apakah
dari
faktor
tersebut yang sebelumnya dilakukan uji
loyalitas
pelanggan
berpengaruh
angket
mengenai
kedua
terhadap produk enceng gondok dapat
validitas dan reliabilitas atas item.
dilihat pada gambar berikut :
Uji Validitas
Validitas
ukuran
seberapa
didefinisikan
kuat
suatu
variabel
sebagai
alat
tes
melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas
5
Uji Normalitas
item-item pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner
dilakukan
jalan
Untuk mengetahui normalitas data
membandingkan nilai koefisien korelasi (r)
dapat menggunakan statistic “Kolmogorov
dengan nilai rkitik signifikan
Jika nilai
Smirnov” pada nilai unstandarized residual.
koefisien (r) ≥ nilai rkritik signifikan maka
Kriteria yang digunakan jika nilai “Asymp
item
valid,
Sig” (2 tailed) lebih besar dari 5% dapat
sebaiknya jika nilai koefisien (r) ≤ nilai
dinyatakan bahwa model regresi memenuhi
rkritik signifikan maka item pertanyaan
asumsi normalitas.
pertanyaan
itu
dengan
dianggap
dianggap tidak valid.
Nilai
hasil
Dari
r tabel sebesar 0,195
penelitian
korelasi
dari
proses
pengujian
yang
Nilai “Asymp Sig” (2
dilakukan peneliti
dengan
tailed) sebesar 0,168 lebih besar dari 0,05
menggunakan taraf kepercayaan sebesar
atau 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa
95% pada derajat kebebasan (n = 100).
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Bedasarkan uji validitas tersebut, maka
Uji Multikolinearitas
dapat diketahui bahwa seluruh Total Pearson
Deteksi multikolinieritas pada suatu
Correlation r (hitung) indikator pernyataan
model dapat dilihat dari nilai variance
yang digunakan dalam penelitian ini sudah
inflation factor ( VIF ) tidak lebih dari 10
memenuhi syarat validitas karena bernilai
dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1
positif dan lebih besar dari r tabel serta
maka model dapat dikatakan bebas dari
probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.
multikolinieritas.
Uji Reliabilitas
semakin rendah tolerance. Jadi, bila VIF >
Uji reliabilitas dengan menggunakan
metode
Cronbach
yaitu
yang
diperoleh
tinggi
VIF
10 dan nilai tolerance < 0,1 maka terjadi
menghitung
gejala multikolinieritas.
koefisien reliabilitas yang disebut koefisien
alpha
Semakin
Hasil perhitungan nilai Tolerance
kemudian
yaitu X1 = 0,506 , X2 = 0,273 , X3 = 0,440 ,
dibandingkan dengan batas nilai reliabilitas
X4 = 0,812 menunjukkan tidak ada variabel
minimum 0,6.
independent
Bedasarkan hasil penelitian dalam
uji
reabilitas,
maka
kurang
mempunyai
dari
0,10.
nilai
Hasil
bahwa
perhitungan nilai Variance X1 = 1,975 , X2
Cronbach’s Alpha X1 = 0.679, X2 = 0,695,
= 3,661 , X3 = 2,271 , X4 = 1,231 juga
X3 = 0,849, X4 = 0,763 Y = 0,671 seluruh
menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada
nilai Cronbach’s Alpha indikator yang
satu pun variabel independent yang memiliki
digunakan
nilai VIF lebih
dalam
diketahui
Tolerance
yang
penelitian
ini
sudah
dari 10.
Jadi
dapat
memenuhi syarat reliabilitas setelah diuji
disimpulkan tidak ada Multikolinieritas
karena nilainya lebih dari 0,6.
antar variabel independent dalam model
6
regresi.
autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2
Uji Heteroskedastisitas
atau DW > +2
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan
Dari
proses
pengujian
yang
untuk mengetahui apakah variasi absolut
dilakukan peneliti nilai DW = 1,757
sama / tidak sama untuk semua pengamatan.
sehingga dapat dinyatakan tidak terjadi
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk
autokorelasi
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
diantara -2 dan +2 atau -2 < DW < +2.
yaitu
Uji Analisis Linier Berganda
dengan
melihat
pola
gambar
Scatterplot model tersebut.
karena
Adapun
Gambar 1
Uji Heteroskedastisitas
nilai
hasil
DW
berada
pengolahan
data
adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Analisis Linier Berganda
Variabel
Berdasarkan
gambar
tersebut
diketahui bahwa pola penyebaran titik –
titiknya menyebar dan tidak berkumpul di
titik
tertentu,
dikatakan
sehingga
terbebas
data
dari
Konstanta
0,209
Produk
0,929
Price
0,181
Place
0,097
Promotion
0,019
R
0,745
R Squere
0,555
Adjusted R Squere
0,536
Std. Error of the Estimate
0,34129
Dari
tersebut
Nilai Koefisiensi
tersebut
dapat
ditulis
persamaan regresi sebagai berikut
gejala
heterokedastisitas
Y = 0,209 + 0,929 X1 + 0,181 X2 + 0,097
Uji Autokorelasi
X3 + 0,019 X4
Salah
satu
ukuran
Nilai
dalam
konstanta
sebesar
0,209
masalah
menunjukkan yaitu jika variabel Produk
autokorelasi adalah dengan menggunakan
(X1), Price (X2), Place (X3), Promotion
uji
bedasarkan
(X4), diasumsikan sama dengan nol, maka
ketuntasan sebagai berikut: (1). Terjadi
diprediksikan variabel loyalitas (Y) adalah
autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -
sebesar 0,209.
menentukan
ada
Durbin-Watson
tidaknya
(DW)
Nilai
2 atau DW < -2, (2). Tidak terjadi
koefisien
regresi
variabel
autokorelasi jika nilai DW berada diantara -
produk (X1) sebesar 0,929. Artinya jika
2 dan +2 atau -2 < DW < +2, (3). Terjadi
unsur produk (X1) naik satu satuan maka
7
variabel loyalitas (Y) akan mengalami
Menentukan besarnya F Tabel pada
perubahan sebesar 0,929 satuan dengan
penelitian ini, F Tabel ditentukan dengan
anggapan variabel lainnya tetap.
taraf
Nilai koefisien regresi variabel price
signifikasi
5%
(0,05),
maka
diperoleh F Tabel sebesar 2,305 , (c).
(X2) sebesar 0,181. Artinya jika unsur price
Menentukan kriteria pengujian jika F
(X2) berubah satu satuan maka variabel
hitung
loyalitas (Y) akan berubah 0,181 satuan
< F tabel (2,305), maka Ho
diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
dengan anggapan variabel lainnya tetap.
bebas tidak mempunyai pengaruh yang
Nilai koefisien regresi variabel place
(X3) sebesar 0,097. Artinya jika unsur place
signifikan
(X3) berubah satu satuan maka variabel
secara simultan, jika F hitung > F tabel
loyalitas (Y) akan berubah 0,097 satuan
(2,305), maka Ho ditolak dan Ha
dengan anggapan variabel lainnya tetap.
diterima,
Nilai
koefisien
regresi
variabel
terhadap
artinya
variabel
terikan
variabel
bebas
mempunyai pengaruh yang signifikan
promotion (X4) sebesar 0,19. Artinya jika
terhadap
unsur price (X4) berubah satu satuan maka
variabel
terikan
secara
simultan.
variabel loyalitas (Y) akan berubah 0,9
Bedasarkan
satuan dengan anggapan variabel lainnya
hasil
penelitian
diperoleh F hitung (29,563) > F tabel
tetap.
(2,342), dengan taraf signifikansi 0.000
Uji F
yang lebih kecil dari 0,005 atau 5%,
Uji F digunakan untuk menguji
maka Ho ditolak dan Ha diterima
apakah variabel-variabel bebas (X1, X2,
X3,
X4),
secara
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
bersama-sama
pengaruh yang signifikan produk, price,
mempunyai pengaruh yang signifikan
place,
terhadap variabel (Y).
hipotesis
adalah
untuk
secara simultan.
Dari
bi (i:1,2) = 0, artinya variabel bebas
mempunyai
pengaruh
produk
dipengaruhi
mempunyai pengaruh yang signifikan
pelanggan.
tersebut
dapat
enceng gondok Di daerah
Groyok
Ha: bi (i,1,2) ≠ 0, artinya variabel bebas
loyalitas
model
diartikan bahwa loyalitas pelanggan
yang
signifikan terhadap loyalitas pelanggan,
terhadap
loyalitas
Daerah Groyok Kabupaten Lamongan
sebagai
berikut: (a). Merumuskan hipotesis, Ho:
tidak
terhadap
pelanggan produk enceng gondok Di
Langkah-langkah
pengujian
promotion
Kabupaten
oleh
Lamongan
Marketing
mix
diantaranya produk (X1), price (X2),
(b).
8
place (X3), Promotion (X4). Produk
Kabupaten Lamongan sebesar 0,097. Hal
mempunyai pengaruh positif terhadap Di
ini berarti bahwa loyalitas pelanggan
daerah Groyok Kabupaten Lamongan
enceng gondok akan meningkat ketika
sebesar 0,929. Hal ini berarti bahwa
produk enceng gondok dipresepsikan
loyalitas pelanggan enceng gondok akan
lebih baik dari sebelumnya dan begitu
meningkat ketika produk enceng gondok
pila sebaliknya. Besarnya perubahan
dipresepsikan
dari
(peningkatan atau penurunan) tersebut
sebelumnya dan begitu pila sebaliknya.
tergantung pada besar koefisiennya. Hal
Besarnya perubahan (peningkatan atau
ini dapat terjadi dengan asumsi faktor-
penurunan) tersebut tergantung pada
faktor
besar koefisiennya. Hal ini dapat terjadi
mempengaruhi
dengan asumsi faktor-faktor lain (selain
produk enceng gondok tidak mengalami
produk) yang mempengaruhi loyalitas
perubahan.
lebih
baik
pelanggan produk enceng gondok tidak
(selain
place)
loyalitas
yang
pelanggan
Promotion mempunyai pengaruh
mengalami perubahan.
Price
lain
positif terhadap Di daerah Groyok
pengaruh
Kabupaten Lamongan sebesar 0,019. Hal
positif terhadap Di daerah Groyok
ini berarti bahwa loyalitas pelanggan
Kabupaten Lamongan sebesar 0,181. Hal
enceng gondok akan meningkat ketika
ini berarti bahwa loyalitas pelanggan
produk enceng gondok dipresepsikan
enceng gondok akan meningkat ketika
lebih baik dari sebelumnya dan begitu
produk enceng gondok dipresepsikan
pila sebaliknya. Besarnya perubahan
lebih baik dari sebelumnya dan begitu
(peningkatan atau penurunan) tersebut
pila sebaliknya. Besarnya perubahan
tergantung pada besar koefisiennya. Hal
(peningkatan atau penurunan) tersebut
ini dapat terjadi dengan asumsi faktor-
tergantung pada besar koefisiennya. Hal
faktor lain (selain promotion) yang
ini dapat terjadi dengan asumsi faktor-
mempengaruhi
faktor
produk enceng gondok tidak mengalami
lain
mempengaruhi
mempunyai
(selain
Price)
loyalitas
yang
pelanggan
pelanggan
perubahan.
Uji t
produk enceng gondok tidak mengalami
Uji t digunakan untuk menguji
perubahan.
Place
loyalitas
mempunyai
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
pengaruh
variabel terikat secara parsial. Langkah-
positif terhadap Di daerah Groyok
langkah adalah sebagai berikut : (a).
9
Merumuskan hipotesis, Ho: bi = (i: 1,2) = 0,
bebas X3 (place) mempunyai nilai t hitung
artinya secara individu tidak ada pengaruh
untuk variabel place (X3) sebesar 1,158 dan
yang signifikan antara Xi dengan Y, dengan
nilai t tabel ( = 0,025 ) sebesar 1,984.
asumsi variabel lainnya konstan, Ha: bi = (i:
Karena t hitung < t tabel, maka variabel
1,2) ≠ 0, artinya secara individu tidak ada
place (X2) tidak mempunyai pengaruh yang
pengaruh yang signifikan antara Xi dengan
signifikan
Y, dengan asumsi variabel lainnya konstan.
pelanggan (Y). Untuk variabel bebas X4
(b). Menghitung besarnya t tabel dengan
(promotion) mempunyai nilai t hitung untuk
formula,
tabel
variabel promotion (X4) sebesar 0,221 dan
ditentukan dengan taraf signifikansi 5%
nilai t tabel ( = 0,025 ) sebesar 1,984.
dengan uji 2 arah, sehingga taraf signifikansi
Karena t hitung < t tabel, maka variabel
menjadi 2,5%. (c). Menentukan kriteria
price (X2) tidak mempunyai pengaruh yang
pengujian, apabila thitung < ttabel, maka Ha
signifikan
diterima dan Ho ditolak, yang berarti
pelanggan (Y). Berdasarkan hasil penelitian,
variabel bebas tidak mempunyai pengaruh
terlihat bahwa nilai t hitung untuk variabel
yang signifikan terhadap variabel terikat,
produk
Apabila thitung > ttabel, maka Ha ditolak
Sedangkan nilai t tabel (a = 0,025) = 1,984.
dan Ho diterima, yang berarti variabel bebas
maka diperoleh t hitung > t tabel, sehingga
mempunyai
dapat
pada
penelitian
pengaruh
ini,
yang
t
signifikan
terhadap
terhadap
(X1)
dikatakan
adalah
variabel
loyalitas
variabel
loyalitas
sebesar
7,064
variabel produk (X1)
terhadap variabel terikat. (d). Kesimpulan
mempunyai
Pengujian
penelitian,
terhadap variabel loyalitas pelanggan (Y).
terlihat bahwa nilai t hitung untuk variabel
Untuk variabel bebas X2 (price) mempunyai
produk
7,064
nilai t hitung untuk variabel price (X2)
Sedangkan nilai t tabel ( = 0,025) = 1,984.
sebesar 1,245 dan nilai t tabel (a = 0,025 )
berdasarkan
(X1)
adalah
hasil
sebesar
maka diperoleh t hitung > t tabel, sehingga
dapat
dikatakan
mempunyai
yang
yang
signifikan
sebesar 1,984. Karena t hitung < t tabel,
variabel produk (X1)
pengaruh
pengaruh
maka variabel price (X2) tidak mempunyai
signifikan
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terhadap variabel loyalitas pelanggan (Y).
loyalitas pelanggan (Y). Untuk variabel
Untuk variabel bebas X2 (price) mempunyai
bebas X3 (place) mempunyai nilai t hitung
nilai t hitung untuk variabel price (X2)
untuk variabel place (X3) sebesar 1,158 dan
sebesar 1,245 dan nilai t tabel ( = 0,025 )
nilai t tabel (a = 0,025 ) sebesar 1,984.
sebesar 1,984. Karena t hitung < t tabel,
Karena t hitung < t tabel, maka variabel
maka variabel price (X2) tidak mempunyai
place (X2) tidak mempunyai pengaruh yang
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
signifikan
loyalitas pelanggan (Y). Untuk variabel
terhadap
variabel
loyalitas
pelanggan (Y). Untuk variabel bebas X4
10
(promotion) mempunyai nilai t hitung untuk
terhadap Y (loyalitas pelanggan), sehingga
variabel promotion (X4) sebesar 0,221 dan
dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor
nilai t tabel (a = 0,025 ) sebesar 1,984.
tersebut yang terdiri dari produk, price,
Karena t hitung < t tabel, maka variabel
place, promotion mempunyai pengaruh yang
price (X2) tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada
signifikan
produk enceng gondok Di daerah Groyok
terhadap
variabel
loyalitas
Kabupaten Lamongan secara simultan.
pelanggan (Y).
Pembahasan pada penelitian ini
Hasil penelitian ini sesuai dengan
didasarkan dengan melihat hasil pengujian
pendapat Shellyana dan Basu, 2002, Salah
hipotesis dari uji F dan uji t yang dianalisis
satu faktor penting yang dapat membuat
menggunakan model regresi linier berganda,
pelanggan
karena hasil pengujian hipotesis dari uji F
Kualitas jasa ini mempunyai pengaruh
dan uji t dapat digunakan untuk menarik
terhadap kepuasan pelanggan (Anderson dan
kesimpulan
Sullivan
yang
diperoleh
setelah
Mix
Terhadap
Produk
diketahui
bahwa
kualitas
dapat
jasa
untuk
yang
berkualitas
rendah
akan
dapat
Jika kualitas diperhatikan, bahkan diperkuat
bersama-sama
dengan periklanan yang intensif, loyalitas
berganda
secara
Pemasar
jasa.
menanggung resiko pelanggan tidak setia.
Berdasarkan hasil penelitian dengan
analisis
kualitas
mengembangkan loyalitas pelanggannya.
Loyalitas
Pelanggan Secara Simultan
menggunakan
adalah
1993).
meningkatkan
melakukan penelitian.
Marketing
puas
produk
pelanggan akan lebih mudah diperoleh.
(X1), price (X2), place (X3), Promotion
Kualitas dan promosi menjadi faktor kunci
(X4) memiliki pengaruh yang signifikan
untuk
menciptakan
terhadap loyalitas pelanggan pada produk
jangka
panjang.
enceng
menunjukkan
(simultan) variabel bebas yaitu
gondok
Di
Daerah
Groyok
loyalitas
pelanggan
Beberapa
penelitian
bahwa
menjadi
yang menunjukkan bahwa nilai f hitung > f
berkualitas
tabel. Besarnya nilai f. hitung sebesar 29,563
tersebut ditawarkan dengan harga yang
dan nilai f tabel (2,305) dan pada taraf
bersaing (Dharmmesta, 1999). Selain itu,
signifikansi 0,000 yang nilainya lebih kecil
menurut Cleland and Bruno, 1996 (dalam
dari 0.05 atau 5%. Hal ini berarti F hitung >
Simamora,
F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
loyalitas konsumen salah satunya adalah
Jadi, X1 (produk), X2 (price), X3 (place),
melalui penentuan atribut produk, penentuan
X4 (promotion)
pesaing.
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
11
tinggi
pada
akan
Kabupaten Lamongan. Dimana hasil analisa
secara bersama-sama
loyal
pelanggan
produk-produk
jika
2001:154)
produk-produk
untuk
mengukur
Signifikansi
faktor
yang
gondok mudah diakses melalui angkutan
mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap
umum
produk enceng gondok Di daerah Groyok
kendaraan pribadi baik roda dua atau roda
Kabupaten Lamongan
empat.
produk enceng
yaitu bedasarkan
gondok,
Dari jawaban
ataupun
dengan
Promotion
menggunakan
merupakan
faktor
responden (lampiran) dapat diketahui bahwa
terakhir dalam penelitian ini. Promotion
pada faktor produk enceng gondok sebesar
yang dilakukan oleh para pengrajin produk
68% responden menjawab setuju (S) bahwa
enceng gondok yaitu sering kali mengikuti
kualitas produk enceng gondok Di daerah
pameran – pameran yang dilaksanakan oleh
Groyok Kabupaten Lamongan berdasarkan
instansi
standar kualitas yang diinginkan oleh pasar
dilaksanakan oleh pihak – pihak swasta,
dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
selain itu karena sudah banyak
para pelanggan produk enceng gondok.
mengetahui produk – produk enceng gondok
Selanjutnya dari segi harga produk
enceng
gondok
Di
daerah
pemerintah
maupun
yang
yang
maka banyak yang mendengar kabar melalui
Groyok
orang
orang
terdekatnya.
Fruekuensi
Kabupaten Lamongan, frekuensi jawaban
jawaban responden sebesar 63 % menjawab
responden 52 % menjawab setuju akan
setuju
harga yang ditawarkan pada produk enceng
dilakukan oleh pengrajin enceng gondok
gondok. Harga
sudah maksimal untuk menarik minat untuk
yang
ditawarkan pada
bahwa
kegiatan
promosi
yang
produk enceng gondok sepadan dengan
membeli produk – produk enceng gondok.
kualitas
Faktor
yang
diinginkan
oleh
para
Marketing
Mix
yang
Lebih
Dominan Terhadap Loyalitas Pelanggan
pelanggan, karena walaupun harga yang
relatif mahal dibandingkan dengan produk
Berdasarkan
pengujian
hipotesis
dari bahan baku lain selain dari enceng
untuk uji t diperoleh t hitung untuk masing-
gondok para pelanggan tetap percaya bahwa
masing variabel yang meliputi produk
produk dari enceng gondok ini mempunyai
terhadap loyalitas pelanggan pada produk
harga yang sesuai dengan kualitas yang
enceng gondok sebesar 7,064, price terhadap
ditawarkan.
loyalitas pelanggan pada produk enceng
Berikutnya dari segi place untuk
gondok
sebesar 1,245,
place terhadap
tempat penjualan enceng gondok Di daerah
loyalitas pelanggan pada produk enceng
Groyok Kabupaten Lamongan, jawaban
gondok sebesar 1,158, promotion terhadap
responden yang menjawab setuju sebesar 64
loyalitas pelanggan pada produk enceng
% akan kemudahan dalam mendapatkan atau
gondok sebesar 0,221. Variabel keterikatan
membeli produk – produk enceng gondok,
produk, price, place, promotion
karena lokasi penjualan produk enceng
loyalitas pelanggan pada produk enceng
12
terhadap
gondok
memiliki
nilai
Coefficient
kebutuhan konsumen melalui pemeliharaan
Standardized Beta, untuk produk sebesar
hubungan yang baik. Dan memperhatikan
0,680, price sebesar 0,163, place sebesar
kepada nilai dari produk atau jasa yang
0,120 sedangkan untuk promotion sebesar
dihasilkan (Kotler 2000).
0,017 sehingga dapat ditarik kesimpulan
Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa produk memiliki pengaruh yang
bahwa pelanggan akan menjadi loyal pada
paling dominan terhadap loyalitas pelanggan
produk-produk
pada produk enceng gondok Di daerah
produk-produk tersebut ditawarkan dengan
Groyok
uraian
harga yang bersaing (Dharmmesta, 1999).
tersebut menunjukkan adanya keselarasan
Pengaruh kualitas terhadap loyalitas juga
oleh Ron Hasty & James Reardon (1997)
telah
yang menyatakan bahwa loyalitas pembelian
Sabihaini (2002) yang menyimpulkan bahwa
yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi
peningkatan kualitas jasa akan memberikan
oleh 3 faktor, yang salah satunya adalah
dampak yang baik untuk meningkatkan
faktor produk (product factor), dan menurut
loyalitas. Bloomer, Ruyter dan Peeters
Bruno, 1996 (Simamora, 2001), untuk
(1998) mendapatkan kualitas jasa memiliki
menentukan loyalitas salah satunya adalah
pengaruh langsung terhadap loyalitas dan
melalui atribut produk, penentuan pesaing.
mempengaruhi loyalitas melalui kepuasan.
Dalam penelitian ini, faktor yang paling
Simpulan
Kabupaten
Lamongan,
mempengaruhi loyalitas pelanggan pada
berkualitas
dibuktikan
oleh
Dari uji F yang
tinggi
hasil
jika
penelitian
telah dilakukan
produk enceng gondok Di daerah Groyok
dapat diketahui bahwa product, price, place
Kabupaten Lamongan adalah faktor produk
dan promotion berpengaruh sangat kuat dan
dengan mempertimbangkan kualitas, ukuran
secara bersama-sama (simultan) terhadap
dan keragaman dari produk – produk dari
loyalitas pelanggan enceng gondok Di
enceng gondok tersebut.
Daerah Groyok Kabupaten Lamongan.
Dari beberapa teori di kajian pustaka
Dari uji t yang telah dilakukan dapat
penelitian ini menunjukkan bahwa betapa
diketahui bahwa product, price, place dan
pentingnya
promotion
faktor
produk
dalam
mempunyai
pengaruh
yang
mempengaruhi loyalitas pelanggan, Kotler
signifikan secara parsial terhadap variabel
berpendapat
terikat yaitu loyalitas pelanggan enceng
bahwa
loyalitas konsumen
upaya
pencapaian
merupakan tujuan
gondok
di
daerah
groyok
kabupaten
pemasaran pada millennium mendatang
lamongan. Dan variabel Produk memiliki
melalui
dan
pengaruh yang lebih dominan dikarenakan
pemeliharaan loyalitas dengan menunjukkan
produk memiliki nilai lebih yang dapat
kepedulian perusahaan dalam menangani
memberikan kesan yang mewah kepada
upaya
pembentukan
13
konsumen
dalam
memenuhi
lifestyle
enceng gondok dan bisa menggunakan
mereka.
media promosi berupa website atau media
Saran
online yang lain guna meningkatkan hasil
Berdasarkan hasil penelitian diatas
penjualan dan untuk mengenalkan hasil
bahwa kota Lamongan merupakan pasar
kerajinan yang terbuat dari bahan enceng
yang potensial bagi produk enceng gondok.
gondok.
Untuk itu perlu rancangan khusus untuk
Karena variabel produk merupakan
membuat produk sesuai dengan keinginan
faktor
dominan
dalam
mempengaruhi
konsumen yang ada di Lamongan dan
loyalitas pelanggan maka, perlu adanya
sesegera mungkin melakukan penetrasi atau
perhatian khusus dari para pengrajin produk
penggembangan pasar.
enceng gondok selaku produsen dengan
Mengingat di dalam penelitian ini
meningkatkan kualitas, dan keragaman atau
harga mempengaruhi keputusan pembelian,
jenis produk enceng gondok sesuai dengan
akan
yang
tetapi
masih
ada
yang
perlu
dipertimbangkan kembali dan dijadikan
dibutuhkan
dan
diinginkan
oleh
pelanggan.
perhatian, yaitu terkait dengan tingkat harga
yang
variatif.
Karena
ada
Daftar Pustaka
sebagian
Alma,
responden yang belum mengerti dan paham
dengan tingkat harga yang variatif dari
produk enceng
gondok. Hal ini
bisa
Buchari.
2004.
Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Cetakan Keenam. Alfabeta. Bandung.
Anderson, E.W. and Sullivan, M.W. 1993.
“The Antecedents and Consequences
of Custemer Satification for Firm”.
Marketing Science. Vol 12.
dilakukan dengan meningkatkan promosi
baik melalui pameran, akan tetapi untuk
harga perlu disosialisasikan kembali kepada
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian. Jakarta : Rineka cipta.
masyarakat agar masyarakat mengetahui
variasi harga produk enceng gondok ini,
Assauri,
Sofyan.
2004.
Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo
Jakarta
mengingat persaingan bisnis sekarang ini
lebih menekankan pada strategi penetapan
harga.
Bloemer, Josee, Ko de Ruyter, Pascal
Peeters, 1998. “Investigating Drivers
of Bank Loyalty: The Complex
Relationship Between Image, Service
Quality,
and
Satisfaction”.
International Journal of Bank
Marketing, Vol 16. Issue 7 Date.
Untuk promosi perlu ditingkatkan
lagi
mengingat
para
konsumen
masih
menggunakan media promosi konfensional
sebagai upaya menghadapi persaingan bisnis
dan mempertahankan para konsumen.
Dharmmesta,
B.S.
1999.
Loyalitas
Pelanggan
:
Sebuah
Kajian
Konseptual Sebagai Panduan Bagi
Harus adanya inovasi baru terhadap
produk-produk yang terbuat dari bahan
14
Peneliti Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol. 14, No. 3.
Hasty, Ron. Reardon, James. 1997. “Retail
Manajemen”. International Edition.
Hurriyati,
Ratih.
2005.
Bauran
Pemasaran
dan
Loyalitas
Konsumen. Bandung: Alfabeta
Kotler,
Philip.
2002.
Manajemen
Pemasaran. Jilid 2. Jakarta. Bumi
Aksara.
Kotler, Philip dan Amstrong. 2001. DasarDasar Pemasaran. Edisi 9. Jakarta:
Indeks.
Kotler,
Philip.
2004.
Manajemen
Pemasaran. Edisi 11 (bahasa
Indonesia). Jilid 1. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen
Pemasaran. Edisi 12 (bahasa
Indonesia). Jilid 1. Jakarta: Indeks.
Marketing
Association/AMA.
2004.
American Marketing Association
Releases
New
Definition
for
Marketing. Orlando, Florida.
Tandjung, Jenu Widjaja. 2004. Marketing
Management Pendekatan Pada Nilai
– Nilai Pelanggan. Bayumedia.
15
Download