BEST PRACTICE

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pasal 5 dinyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu. Ini selaras dengan tujuan organisasi guru
untuk memantapkan PGRI sebagai organisasi profesi guru Indonesia untuk
mewujudkan pendidikan bermutu.
Sejalan dengan Pasal 5 di atas, di dalam Pasal 11 ayat (1) dan (2) juga
dinyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan
dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi
setiap warga negara tanpa diskrimiinasi.
Berdasarkan
landasan-landasan
hukum
tersebut,
jelas
bahwa
penyelenggaraan pendidikan pada dasarnya harus memfasilitasi peserta didik
untuk dapat memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dan dapat
mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Hal ini juga menuntut seorang
guru untuk mampu mengemas setiap proses pembelajaran sedemikian rupa agar
sesuai dengan prinsip PAIKEM dan dapat mengakomodasi pemenuhan kebutuhan
belajar setiap siswa.
Berdasarkan hasil observasi terhadap hasil belajar siswa pada semester
sebelumnya di kelas IX SMPN 2 Bontomarannu dapat diketahui bahwa masih
banyak siswa yang belum tuntas dan belum mencapai target yang telah
ditentukan. Siswa yang belum tuntas tersebut, harus menyelesaikan atau
menuntaskan pelajarannya pada semester 4 kelas VIII untuk dapat melanjutkan
pelajarannya pada semester 5 di kelas IX.
Ketidaktuntasan hasil belajar siswa
dikarenakan proses pembelajaran
kurang menyentuh minat belajar siswa tersebut. Motivasi belajar siswa tergolong
sangat rendah. Ini terlihat dari pengamatan kebiasaan peserta didik sehari-hari,
artinya dorongan yang kuat untuk mau belajar dan mau tahu tentang suatu
pelajaran atau ilmu pengetahuan masih sangat kurang. Termasuk dorongan belajar
di rumah oleh orang tua atau keluarga. Faktanya adalah dari seringnya peserta
didik tidak mengerjakan tugas di rumah atau PR. Peserta didik masih beranggapan
bahwa pengetahuan atau pelajaran di sekolah itu bukanlah suatu kebutuhan
sebagaimana halnya dengan kebutuhan pokok misalnya makanan, apabila orang
tidak makan tentunya akan kelaparan dan akhirnya mati. Tanpa ilmu, mereka
tidak akan kelaparan apalagi mati sehingga sekolah hanya sebagai batu loncatan
saja dari jenjang yang satu ke jenjang selanjutnya. Apalagi menyadari dirinya
bahwa peserta didik itu adalah seorang pelajar yang pekerjaan utamanya adalah
belajar, masih sangat jauh dari harapan. Tentunya harapan kita semua adalah
seorang peserta didik itu tiada hari tanpa belajar, tiada waktu yang terbuang
percuma tanpa menambah ilmu. Kenyataannya, tiada hari tanpa jajan, tiada waktu
yang terbuang tanpa bermain bahkan bermain Hp (handphone) jadi kebanggaan
dan rutinitas sehari-hari dan ini kadang terjadi di kelas.
Menyalahkan peserta didik bukanlah solusi terbaik untuk meningkatkan
motivasi belajarnya yang bermuara kepeningkatan prestasi hasil belajarnya,
walaupun dibutuhkan juga regulasi-regulasi pendidikan yang lebih mendidik dari
pelaksana pendidikan mulai dari lingkungan sekolah sampai ke pengambil
kebijakan.
Motivasi belajar peserta didik yang sangat kurang tersebut membutuhkan
kemauan yang kuat dari pendidik dan lingkungan sekolah termasuk tenaga
kependidikan yang bersinergis untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik
di SMP Negeri 2 Bontomarannu. Tekad yang kuat dari seorang pendidik tentulah
harus ditunjang dengan lingkungan belajar serta sarana dan prasarana yang
memadai. Tentunya keterbatasan sarana dan prasarana bukanlah salah satu alasan
ketidakmampuan meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, tetapi hal ini
mampu dilakukan apabila seorang pendidik memiliki kompetensi yang utuh dan
mampu berkreasi serta berinovasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga
dapat mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana.
Inilah yang mendasari sehingga penulis memaparkan penerapan metode
menyanyikan materi pelajaran diiringi musik dalam kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IX SMPN 2 Bontomarannu.
Diharapkan siswa juga lebih tertarik untuk belajar IPA dan memudahkan siswa
untuk melakukan pengulangan pelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan dikaji
yaitu bagaimana penerapan metode menyanyikan materi pelajaran diiringi musik
dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada
siswa kelas IX SMPN 2 Bontomarannu Kab. Gowa.
C. Strategi Pemecahan Masalah
Salah satu alternatif pemecahan masalah yang dilakukan penulis untuk
memotivasi siswa dalam belajar IPA adalah dengan menerapkan metode
menyanyikan materi pelajaran diiringi musik dalam kegiatan pembelajaran pada
siswa kelas IX SMPN 2 Bontomarannu Kab. Gowa.
Menyanyikan materi pelajaran diiringi musik dalam kegiatan pembelajaran
dilakukan dengan terlebih dahulu mengganti lirik lagu populer dengan pokokpokok materi pelajaran yang akan diajarkan kemudian menyiapkan instrumen
musik dari lagu tersebut. Lirik lagu dan instrumen musik dapat dicari di internet
dan mendownloadnya. Instrumen musik dapat dibunyikan di laptop atau
handphone dengan piranti lunak pemutar musik. Agar lebih menarik dan untuk
menambah volume suara instrumen musik yang ada di laptop/handphone dapat
disambungkan ke speaker aktif/wireless portable.
Berikut ini salah satu lagu populer Fatin Shidqia, judulnya “Aku Memilih
Setia” yang telah diganti liriknya dengan materi pelajaran alat-alat ekskresi
manusia sehingga judulnya menjadi “Alat-alat Ekskresi Manusia”.
Ada empat macam alat ekskresi manusia
Paru-paru, hati, ginjal dan kulit manusia
Namun mengeluarkan zat sisa yang berbeda
Semua telah memiliki…
Paru-paru air dan CO2
Sedangkan hatimu kluarkan empedu
Maafkan ginjalku zat sisanya urin
Walaupun ku tahu kulitku lebih banyak keringatnya
Maafkan ginjalku yang jumlahnya sepasang
Dan ureter adalah saluran dari ginjal
Ureter menghubungkan ginjal dan kantung kemih
Dari kantung kemih ke uretra…
Paru-paru air dan CO2
Sedangkan hatimu kluarkan empedu
Maafkan ginjalku zat sisanya urin
Walaupun ku tahu kulitku lebih banyak keringatnya
Seribu cara ku untuk pelajari ginjal
Ada korteks, medula dan juga pelvis ginjal
Bila saja korteks ginjal ini, di-per-be-saar…
Pasti ku melihat nefron, dan melihat mu…
Paru-paru air dan CO2
Sedangkan hatimu kluarkan empedu
Maafkan ginjalku zat sisanya urin
Walaupun ku tahu kulitku… kuliiit
Walaupun ku tahu kulitku, mengeluarkan…. keringat
Kegiatan menyanyikan materi pelajaran diiringi musik dapat dilakukan
pada pembelajaran langsung ataupun pada pembelajaran kooperatif. Adapun
prosedurnya dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Siswa di bagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang
2. Kegiatan menyanyikan materi pelajaran diiringi musik dapat diberikan untuk
memotivasi dan menarik perhatian siswa untuk belajar pada kegiatan awal
pembelajaran sekaligus memberikan bayangan materi pelajaran yang akan
dipelajari yang termuat pada lirik lagu yang telah disiapkan oleh guru di papan
tulis atau dengan tayangan slide dengan menggunakan LCD proyektor.
3. Setelah guru memberikan informasi tentang materi pelajaran, maka pada
kegiatan akhir pembelajaran kegiatan bernyanyi secara bergiliran juga
diberikan kepada setiap kelompok untuk dinyanyikan bersama-sama di dalam
kelompoknya tanpa melihat teks lagu sebagai bentuk penguatan pengetahuan
terhadap materi yang telah dipelajari.
4. Evaluasi terhadap ketuntasan materi yang diajarkan diberikan secara tertulis
atau lisan, dan siswa yang lupa terhadap materi pelajaran diingatkan oleh guru
tentang lirik lagu yang diberikan untuk memudahkan mengingat materi
pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
Kegiatan menyanyikan materi pelajaran diiringi musik dipilih sebagai
strategi pemecahan masalah untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan dasar
pertimbangan bahwa guru berupaya untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan salah satu yang disenangi siswa di SMPN 2 Bontomarannu
adalah menyanyi.
Menurut Piaget (1980), bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita
melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Sebagai seorang guru harus berupaya untuk bisa memaksimalkan kemampuan
siswa, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotornya.
Melalui nyanyian dapat menyalurkan, mengendalikan, menimbulkan
perasaan tertentu seperti rasa senang, lucu, haru dan kagum. Hal ini sangat erat
berkaitan dengan perkembangan emosi, dan perkembangan psikomotorik anak.
Bernyanyi, jika dilihat secara sekilas terlihat suatu kegiatan olah vokal biasa
bagi siswa. Tetapi dengan bernyanyi, akan memberikan banyak manfaat positif.
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diambil dari kegiatan
bernyanyi antara lain: (1) melatih motorik kasar, (2) membentuk rasa percaya diri,
(3) menemukan bakat anak, serta (4) melatih kognitif dan perkembangan bahasa
anak.
Manfaat dari kegiatan bernyanyi antara lain menurunkan hormon-hormon
yang berhubungan dengan stress karena menjadikan pikiran kita lebih segar.
Sehingga bernyanyi dapat melatih peningkatan ingatan memori otak (Ferawati,
2012).
Menurut Goldman (dalam Ferawati, 2012) kecerdasan individu terbagi ke
dalam kecerdasan intelektual (IQ) pada otak kiri dan kecerdasan emosional
(EQ) pada otak kanan yang saling mempengaruhi, di mana IQ berkontribusi
untuk sukses hanya sekitar 20% sedangkan EQ bisa mencapai 40%.
Otak merupakan pengendali dalam sistem tubuh kita. Otak dibagi menjadi
dua belahan yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak kanan adalah
otak yang mampu memuat sesuatu ingatan secara image (imajinasi atau visual).
Oleh sebab itu otak kanan akan lebih lama daya ingatnya dibandingkan otak kiri.
Fungsi dari otak kanan yakni segala sesuatu hal yang berhubungan dengan pilihan
atau acak, asosiatif, global, gambar, warna, spontan, dan emosi. Sedangkan
belahan otak kiri adalah otak yang memiliki daya ingat rendah atau singkat.
Sehingga otak kiri ini lebih dominan untuk memuat ingatan yang logis. Fungsi
dari otak kiri yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang urut,
deskriptif, detail, huruf, simbol, kata, teratur, logis, dan rasional. (Goldman dalam
Ferawati, 2012).
Di Eropa dan Amerika, pendidikan yang diterapkan berupa
menari,
menyanyi,
melukis
dan
kegiatan
sebagainya dilakukan pada awal-awal
pendidikan. Mereka yakin dengan merangsang seni, kreativitas dan imajinasi
terlebih dahulu, maka ketika belajar matematika dan analogis nantinya bisa lebih
baik.(Ferawati, 2012)
B. Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai dengan penerapan metode menyanyikan materi
pelajaran diiringi musik dalam proses pembelajaran di peroleh melalui observasi
terhadap aktivitas belajar siswa.
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru mengajak semua siswa untuk
bernyanyi bersama lagu Fatin Shidqia berjudul Aku Memilih Setia yang telah
diubah liriknya dengan materi pelajaran alat-alat ekskresi manusia yang
ditayangkan melalui LCD proyektor. Pada saat bernyanyi tampak sebagian besar
siswa antusias menyanyikan lagu tersebut walaupun masih ada siswa yang belum
bernyanyi disebabkan metode ini dilakukan pada kegiatan appersespsi. Namun
rata-rata siswa mulai menunjukkan aktivitas belajar yang baik.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, maka pada
kegiatan inti setiap kelompok diarahkan dan dibantu untuk mencari informasi
tentang materi pelajaran dan memberikan informasi kepada kelompok yang
bertanya, serta menugaskan kepada setiap kelompok untuk mengerjakan LKS
yang diberikan dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas yang ditanggapi
oleh kelompok lain.
Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
memberi koreksi atau masukan terhadap kesesuaian materi pelajaran dengan lirik
lagu yang diberikan. Ternyata semua kelompok menganggap lirik lagu tersebut
sudah benar dan sesuai dengan pokok-pokok materi pelajaran tentang alat-alat
ekskresi manusia. Walau demikian ada siswa yang bertanya beberapa penggal
dari lirik lagu tersebut. Antara lain pada lirik “Semua telah memiliki…” dan
“Paru-paru air dan CO2”. Siswa mulai mengerti setelah diberi penjelasan oleh
temannya bahwa semua manusia memiliki alat-alat ekskresi tersebut, dan fungsi
paru-paru sebagai alat ekskresi mengeluarkan uap air (H2O) dan karbondioksida
(CO2) sebagai zat sisa. Dari interaksi yang terjadi pada kegiatan pembelajaran di
atas, menandakan bahwa aktivitas belajar siswa berjalan dengan baik dan siswa
telah mendapatkan informasi tentang materi pelajaran alat-alat ekskresi manusia.
Munculnya aktivitas belajar yang positif dalam kegiatan pembelajaran
mengindikasikan bahwa penerapan metode menyanyikan materi pelajaran diiringi
musik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, ini teramati dari antusiasme
siswa mengikuti kegiatan bernyanyi, adanya siswa yang bertanya, adanya siswa
yang memberikan jawaban sesuai materi, dan tercapainya tujuan pembelajaran
setelah siswa mendapatkan informasi tentang materi pelajaran alat-alat ekskresi
manusia.
Dari hasil evaluasi tertulis yang diberikan menunjukkan hasil belajar siswa
yang cukup baik seperti yang terlihat pada tabel 1.
Tabel 1 Interval nilai dan frekuensi hasil ulangan harian siswa
Pada tabel 1 memberikan gambaran bahwa tidak ada siswa yang mendapat
nilai di bawah 65 dan lebih banyak siswa yang mendapat nilai 75 ke atas yaitu
sebanyak 16 orang atau 66,7% walaupun hanya 1 siswa yang mendapat nilai 100.
Jika standar ketuntasan belajar siswa hanya dengan nilai 65, maka dari 24 siswa
yang ikut ulangan harian dapat dinyatakan semuanya tuntas. Tetapi jika standar
ketuntasannya adalah nilai 75, maka ada 8 siswa (33,3%) yang belum tuntas
belajar.
Data hasil ulangan harian siswa menunjukkan bahwa bahwa penerapan
metode menyanyikan materi pelajaran diiringi musik memberikan pengaruh yang
cukup baik terhadap hasil belajar siswa disebabkan munculnya motivasi atau
keinginan belajar sejak awal pembelajaran sehingga memperbaiki aktivitas siswa
di dalam kelompoknya untuk belajar.
C. Kendala-kendala yang Dihadapi
Kendala-kendala yang dihadapi dari penerapan metode ini, adalah sebagai
berikut:
1. Dibutuhkan daya kreativitas guru untuk mempersiapkan lrik lagu sesuai materi
pelajaran dan membuatnya menarik, yaitu lirik lagu yang dibuat ada sedikit
kesamaan dengan lirik aslinya tetapi tetap memuat isi materi pelajaran.
2. Perlunya penguasaan dan ketersediaan ICT untuk efektifitas dan efisiensi baik
dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran maupun
penilaiannya.
3. Keterampilan bernyanyi merupakan salah satu penunjang, walaupun tidak
harus guru dan siswanya pintar bernyanyi.
D. Faktor-faktor Pendukung
Aktivitas belajar siswa yang baik, tidak terlepas dari faktor-faktor
pendukung di dalam penerapan metode ini antara lain:
1. Antusiasme siswa yang cukup besar terhadap pembelajaran dengan metode
bernyanyi diiringi musik.
2. Pemberian reward terhadap keberhasilan siswa, baik secara verbal maupun
non-verbal.
3. Pengemasan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tidak stress
dan tidak terbebani oleh banyaknya pelajaran yang diterima sehingga
membuat otaknya lebih segar.
E. Alternatif Pengembangan
Berdasarkan pengalaman dari penerapan metode menyanyikan materi
pelajaran diiringi musik ini, agar hasil yang dicapai lebih optimal dan untuk
meminimalisir kendala yang dihadapi dapat dilakukan alternatif pengembangan
tehadap metode yang diterapkan antara lain:
1. Memodifikasi metode menyanyikan materi pelajaran diiringi musik atau
mencari metode lain yang juga disenangi oleh siswa agar tetap enjoy dalam
belajar.
2. Menggunakan metode bernyanyi diiringi musik pada pembelajaran yang lain,
misalnya bahasa Inggris, IPS, agama dan juga pelajaran lain dengan
mengubah lirik lagu ke dalam materi pelajaran tersebut.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan tentang upaya meningkatkan motivasi belajar
IPA dengan penerapan metode menyanyikan materi pelajaran diiringi musik pada
siswa kelas IX SMPN 2 Bontomarannu, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan metode menyanyikan materi pelajaran diiringi musik dapat
meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IX SMPN 2
Bontomarannu.
2. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat memperbaiki aktivitas belajarnya.
B. Saran
Adapun saran penulis untuk pembaca dan untuk penulis sendiri, yaitu:
1. Untuk melaksanakan metode menyanyikan materi pelajaran diiringi musik
memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu
menentukan atau memilih lirik lagu yang benar-benar sesuai dengan materi
pelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Disarankan dalam menerapkan metode ini agar memperhatikan kebutuhan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif [diunduh 2/8/2015]
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2295385-contoh-kerangkapenulisan-best-practices/ [diunduh 2/8/2015]
http://eprints.uns.ac.id/14285-bercerita-berpuisi-dan-menyanyi-dalampembelajaran [diunduh 2/8/2015]
http://digilib.uin-suka.ac.id/14052-digital-library-uin-Sunan-Kalijaga
[diunduh
2/8/2015]
Sadiman, A.m. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Download