PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, OPlNl

advertisement
PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, OPlNl AUDITOR
DAN KOMPLEKSITAS OPERAS1 PERUSAHAANTERHADAP
KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN
R Ait Novatiani
Nadia Putri Asri
email : [email protected]
FakQltas Ekonomi Universitas Widyatama - Bandung
ABSTRAK
Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi
yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pernbuat keputusan.
Ketepatan waktu (timeless) merupakan salah satu faktor penting dalam
menyajikan suatu informasi yang revelan. Ketepatan waktu dihitung melalui
tanggal penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit Terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi dalam ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan antara lain leverage, ukuran perusahaan, opini auditor,
dan kompleksitas operasi perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas
operasi perusahaan secara parsial dan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif kausal.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek lndonesia selama periode 2010-2014 yang berjumlah 141
perusahaan. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
non probability sampling dengan metode purposive samping, dengan jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 73 perusahaan manufaktur. Adapun metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik pada
taraf signifikansi sebesar 5%. Program yang digunakan dalam menganalisis data
menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver.20.00. Hasil
penelitian menunjukan bahwa leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan
kompleksitas operasi perusahaan secara parsial dan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan. Besar pengaruh leverage, ukuran perusahaan, opini
auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan dalam memberikan kontribusi
pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan yaitu sebesar 68.8%.
Kata Kunci: Leverage, Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Kornpleksitas Operasi
Perusahaan, dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan.
A. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangannya dunia perekonomian di lndonesia
yang semakin pesat, kebutuhan akan informasi yang lengkap, tepat waktu, dan
@@ES
I R. Aii
Novatiani dan Nadia Putri Asri
berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan
sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi para pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan (Hanafi
dan Halim, 2005:35).
Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam
menyajikan suatu infomasi yang relevan. lnformasi yang relevan adalah
informasi yang memiliki nilai prediktif (predictive value), nilai umpan balik
(feedback value) dan informasi juga harus tersedia kepada pengambil keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi
keputusan yang diambil, yaitu memiliki ketepatanwaktu (Kieso, 2007:37).
Selain itu untuk mencapai pengendalian yang baik, salah satunya adalah
pelaporan kuangan (reporting) hams dilakukan tepat waktu, akurat, bemakna,
dan ekonomis (Andayani, 2008:47). Dalam menyampaikan laporan keuangan,
agar dapat bermanfaat maksimal maka laporan yang disampaikan haruslah tepat
waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan
keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya.
Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah
disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus
dipenuhi, agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan
keputusan. Hal ini juga erat kaitanya dengan teori agensi (agency theory)
menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang
(principal) yaitu pemegang saham dengan pihak yang menerima wewenang
(agent) yaitu manajer. Principal mendelegasikan pertanggungjawaban atas
decision making kepada agent, ha1 ini dapat pula dikatakan bahwa principal
memberikan suatu kepercayaan kepada agent untuk melaksanakan tugas
tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Hubungan agensi
adalah sebuah kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang
lain (agent) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dengan
mendelegasikan kewenangan pembuatan keputusan kepada agent (Jensen dan
Meckling, 1976).
Dalam ha1 ini pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda
dengan pihak dalam, ha1 ini dikarenakan pemilik perusahaan dari pihak luar tidak
mungkin terlibat dengan urusan bisnis sehari-hari. Oleh karena itu pemilik
perusahaan dari pihak luar membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan perubahan posisi keuangan perusahaan yang tersedia
dalam laporan keuangan. Pemilik perusahaan dari pihak luar sangat
berkepentingan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan,
karena informasi yang tersedia dalam laporan keuangan akan digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan pada dasamya bertujuan untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian
besar pemakai dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Hal ini juga
didukung tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
R. Ait Novatiani dan Nadia Putri Asril
J
d Akuntansi Bisnis dan Ekonomi
Volume 2 No. 1, Maret 20 16
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonorni (IN, 2009).
Keputusan Direksi BE1 Kep-306lBEJ107-2004 tentang Kewajiban
Penyampaian Infmasi dan Peraturan Bapeparn No.X.K.2, serta Keputusan
Ketua Bapepam No.80lPM11996 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala, tampaknya belum dipatuhi oleh S ~ U Nemiten
~
yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari Harian Kontan edisi kamis 7
April 2011 ha1 5 berjudul "Puluhan Emiten Belum Setor Laporan", bahwa 10%
emiten dari total 424 emiten belum menyerahkan laporan keuangan tahunannya
pada tahun 2010. 'Untuk tahun 2011, persentasenya membengkak. Menurut
penelitian redaksi Majalah Akuntan lndonesia tingkat keterlambatan emiten untuk
tahun 2011 mencapai 15% atau total dari 443 perusahaan, ada sekiar 69
perusahaan terindikasi belum menyetor laporan keuangan kepada BE1 atau
BAPEPAM & LK per posisi April 2012. Angka tersebut menunjukan kesadaran
perusahaan terbuka untuk mematuhi kewajiban pelaporan atau publikasi kinerja
keuangan mereka kepada masyarakat masih cenderung mengecewakan.
Selain itu berdasarkan informasi yang dikutip dari Harian Kontan Mobile
edisi senin, April 2014 mengenai sanksi bursa yang berjudul "Ini dia 49 emiten
yang kena sanki BEI". Dalam harian tersebut disebutkan bahwa akibat mangkir
dari kewajibannya dalam menyerahkan laporan keuangan tahunan audit 2013,
Bursa Efek lndonesia (BEI) menjatuhkan sanksi kepada sejumlah emiten. Sanksi
yang diberikan merupakan sanksi tertulis I. Hal ini lantaran, beberapa
perusahaan tercatat melebihi batas waMu toleransi penyampaian laporan
keuangan. lnforrnasi saja, laporan keuangan audit 2013 hams sudah
disampaikan paling lambat 31 Maret 2014. Bila, emiten telat menyampaikan
laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak batas akhir
seharusnya, maka BE1 akan menjatuhkan sanksi tertulis I. Bila pada hari
kalender ke-31 hingga ke-60 belum juga menyampaikan, maka sanksi tertulis II
akan melayang. Sanksi ini disertai dengan denda sebesar Rp 50 juta.
Selanjutnya, jika pada hari kalender ke-61 hingga ke-90, perseroan rnasih
bandel, maka bursa akan kenakan peringatan tertulis Ill plus denda Rp 150 juta.
Otoritas BE1 telah mengenakan peringatan tertulis I kepada 49 emiten yang
dinyatakan terlambat menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit tahun
2013.
Berdasarkan'ifenomena-fenomenadi atas menunjukan masih banyaknya
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia yang telat dalam
menyampaikan laporan keuangan tahunannya kepada Bapepam. Ketepatan
waktu pelaporan keuangan telah diatur dalarn Undang-undang (UU) No.8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik
wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan insidental lainnya kepada
Bapepam. Dimana hat tersebut tidak hanya sekedar untuk efektivitas
pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan i n f m s i bagi masyarakat, tapi
juga diperiukan oleh investor (pemodal) sebagai dasar pengambilan keputusan
investasi.
Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik
diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor Vlll.G.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor: KEP-38lPMl2003 tentang Laporan Tahunan yang berlaku
sejak tanggal 17 Januari 1996. Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan
I R. Aii
Novatiani dan Nadii Putri Asri
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80IPMI1996, yang
mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan
laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya
kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari)
setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30
September 2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan
dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor: KEP-36lPMl2003 yang kemudian diperbarui tahun 2011
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-346lBU2011 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
Peraturan Bapepam Nomor X K 2 ini menyatakan bahwa laporan
keuangan tahunan hams disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat
yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Selain itu pada
tanggal 7 Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi
kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan
(LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP134lBU2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten
atau Perusahaan Publik. Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6
dinyatakan bahwa dalam ha1 penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati
batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala, maka ha1 tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan
penyampaian laporan keuangan tahunan.
Toding dan Wirakusuma (2013) yang melakukan penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan pada industri perbankan yang terdaftar di BEl. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Sedangkan leverage, profitabilitas, reputasi
kantor akuntan publik, kepemilikan manajerial dan komite audit tidak
berpengaruh terhadap ketepatanwaktu penyampaian laporan keuangan.
Owusu-Ansah (2000) yang melakukan penelitian mengenai ketepatan
waktu pelaporan keuangan dari 47 perusahaan di Zimbabwe, yang menguji
variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing, item luar biasa, bulan dari
akhir tahun keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan.
Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan,
kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun
keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran
perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan audit reporting lead time
mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan
awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit.
Bukti-bukti empiris ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Oleh
karena itu penelitian ini akan menguji ulang pengaruh leverage, ukuran
perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan terutama untuk
faktor-fakor yang memiliki hasil yang tidak signifikan terhadap ketepatan waktu
R. Aii Novatiani dan Nadia Putri Asri I
@ ~ E G
,
4
Jurnal Alcuntansi Bisnis dan Ekonomi
Volume 2 No. 1, Maret 2016
penyampaian laporan keuangan, selain itu dengan menambahkan beberapa
variabel yang masih jarang diteliti dan erat kaitanya terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
Berdasarkan uraian di atas serta perbedaan hasil dari beberapa
penelitian-penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
Adapun dalam penelitian ini dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
adalah :
1. Apakah leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas
operasi phsahaan secara parsial berpengaruh signifikan tethadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.
2. Apakah leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas
operasi perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.
B. BAHAN RUJUKAN
2.1 Rasio Leverage
Menurut Kasmir (2010:151) pengertian rasio leverage adalah sebagai
berikut :
"Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva p e w h a a n dibiayai dengan utang."
Leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan debt to equity
ratio (DER).
Menurut Rusdin (2008:142) debt to equity rafio dirumuskan sebagai
berikut :
Debtto Epr&yRatrc
=
Total LtatiEiiy
x 100%
Tota 1 Zquit:u
2.2 Ukuran Perusahaan
Menurut Brigham dan Houston (2001:117) mendefinisikan ukuran perusahaan
yaitu sebagai berikut : "Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan
bersih tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun kemudian."
Dibawah ini adalah perhitungan ukwan perusahaan yang dapat dirumuskan yaitu
sebagai beniut :
Ukuran Perusahaan = Ln (Total Asset)
2.3 Opini Auditor
Opini audit menurut kamus standar akuntansi adalah laporan yang diberikan
seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran
laporan keuangan yang disajikan perusahaan(Ardiyos, 2007:21).
Dibawah ini pengukuran untuk opini auditor dapat dikategorikan yaitu sebagai
berikut :
I
I R. Aii Novatianidan Nadia Putri Asri
1. Perusahaan yang mendapat opini auditor Unqualified Opinion diberi
kode (1)
2. Perusahaan yang mendapat opini auditor selain Unqualified Opinion
diberi kode (0)
2.4 KompleksitasOperasi Perwahaan
Tingkat kompleksitas operasi sebuah pe~sahaanyang bergantung pada jumlah
dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk danpasarnya,
lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor dalam
menyelesaikan proses audit. Sehingga ha1 tersebut juga mempengaruhi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik
(Owusu-Ansah, 2000).
Dibawah ini pengukuran untuk opini auditor dapat dikategorikan yaitu sebagai
berikut :
1. Perusahaan yang memiliki anak perusahaan (cabang) diberi kode (1)
2. Perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan (cabang) diberi kode
(0)
2.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan
Ketepatan waktu (timeliness) menrpakan salah satu faktor penting dalam
menyajikan suatu inforrnasi yang relevan. lnforrnasi yang relevan adalah
informasi yang memiliki nilai prediktii (predictive value), nilai umpan balik
(feedback value) dan informasi juga haws tersedia kepada pengambil keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi
keputusan yang diambil, yaitu memiliki ketepatan waktu (Kiesoet a/,2010:36).
Dibawah ini pengukuran untuk ketepatan waktu dapat dikategorikan yaitu
sebagai berikut :
1. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan kurang dari (90
hati) atau sebelum tanggal 31 maret (tepat waktu) diberi kode (1)
2. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan lebih dari (90 hari)
atau setelah tanggal 31 maret (tidak tepat waktu) diberi kode (0)
C. METODOLOGI PENELlTlAN
Metode penelitian yang dilakukan d=lam penelitian ini adalah
penelitian asosiatif.
3.1. Operasionalisasi Variabel.
metode
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variable yaitu :
a. Variabel bebas, yaitu :.
Variabel lndependen dalam penelitian ini adalah Leverage (XI), ukuran
reusahaan (Xz), Opini
Auditor (X3) dan kompleksitasoperasi perusahaan (X4)
b. Variabel terikat yaitu :
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waqktu ( Y).
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
R. Ait Novatianidan Nadia PutriAsri(
@K%E~
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014 yang berjumlah 141
perusahaan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probabildy sampling yang digunakan yaitu purposive sampling sebanyak 73
orang.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder, dengan cara
studi kepustakaan (library research) dan dokumentasi
3.5 Pengujian Hipotesis
a. Pengujian hipotesis secara parsial
b. Pengujian hipotesis secara simultan
3.6 Penetapan Tingkat Signifikansi (a)
Taraf nyata signifikan penelitian (signzcant level) yang ditetapkan dalam
penelitian ini adalah sebesar 5% atau 0,05 karena dinilai cukup untuk menguji
hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukan bahwa korelasi
antara kedua variabel cukup nyata. Taraf nyata signifikan penelitian 0,05 artinya
adalah kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai
probabilitas 95% atau toleransi kesalahan sebesar 5%.
D. PEMBAHASAN IANALISIS
4,1 Pengaruh Leverage Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial didapat nilai signifikansi untuk
variabel leverege sebesar 0,005 di bawah taraf nyata signifikansi penelitian 0,05
(5%). Sedangkan jika dilihat dari nilai statistik Wald untuk variabel leverage
adalah sebesar 8,020 lebih besar dari nilai tabel Chi-Square untuk taraf nyata
signifikansi penelitian 0,05 (5%) dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil3,841. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Hal diidak, artinya leverage berpengaruh secara
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Toding dan Wirakusuma
(2013), Yusralaini dkk (2010), Owusu-Ansah (2000), Saleh (2003) Hilmi dan Ali
(2008) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa leverage tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Namun hasil penelitian ini didukung oleh hasil landasan teori pada pembahasan
sebelumnya yang menyatakan bahwa leverage menggambarkan utang
perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
penrsahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar (kreditor) dengan kemampuan
perusahaan yang digambarkan dengan modal (equity). Perusahaan yang baik
mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang (Harahap,
20093%).
@m*m
I R. Ait
Novatiani dan Nadia Putri Asri
Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi
Volume 2 No. 1, Maret 20 16
",*
" F
- .-..*
Sejauh mana struktur keuangan perusahaan diukur dengan
menggunakan debt to equity ratio dalam beberapa studi ketepatan waktu untuk
memeriksa adanya hubungan antara rasio leverage dan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan (Karim dan Ahmed, 2005). Perusahaan yang
mempunyai leverage yang tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman pihak
luar untuk membiayai aktivanya. Tingginya rasio leverage mencerrninkan
tingginya risiko keuangan suatu perusahaan. Risiko keuangan yang tinggi
mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan (Hilmi dan
Ali, 2008). Di dalam penelitian yang didasarkan pada rasio keuangan dalam
mengantisipasi kesulitan keuangan akan ber~antung pada asumsi untuk
menyarankan agar laporan keuangan akan diperoleh tepat waktu, hasilnya
menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial
disfres) maka akan terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya
(Doganet al, 2007). Jadi semakin tinggi leverage, maka semakin rendah
kemungkinan perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan.
4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial didapat nilai signifikansi
untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,000 di bawah taraf nyata
signifikansi penelitian 0,05 (5%). Sedangkan jika dilihat dari nilai statistik Wald
untuk variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 15,022 lebih besar dari nilai
tabel Chi-Square untuk taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%) dan derajat
bebas = 1 diperoleh hasil sebesar 3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa HO2
ditolak, artinya ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Yusralaini dkk (2010), Saleh
(2003), Owusu dan Leventis (2006), Hilmi dan Ali (2008) yang hasil penelitiannya
menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun hasil
penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Toding dan Wirakusuma (2013),
Owusu-Ansah (2000) menunjukan hasil penelitiannya bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh landasan teori pada
pembahasan sebelumnya yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
rnenggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total
aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, dan rata-rata total aktiva. Jadi
ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh
perusahaan (Sujianto, 2001). Semakin besar nilai item-item tersebut maka
semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin
banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak
perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula
ia dikenal dalam masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008).
Ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ukuran (proksi) yang
digunakan untuk variabel ukuran perusahaan ini adalah dengan total aset. Bukti
empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset yang lebih
R. Aa Novatiani dan Nadia Putri Asri I
@KSEB
Jurnal Akmtansi Bisnis dan Ekonami
%I
-
Volume 2 No. 1, Maret 20 16
besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan penrsahaan yang memiliki
aset yang lebih kecil. Perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar
memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem
informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalin intern yang kuat,
adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, maka ha1
ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan auditannya
lebih cepat ke publik (Owusu-Ansah, 2000). Jadi semakin besar ukuran
perusahaan, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan.
4.3 Pengaruh Opini Auditor Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Berdasarkan h a d pengujian secara parsial didapat nilai signifikansi
untuk variabel opini a u d i sebesar 0,048 di bawah taraf nyata signifikansi
penelitian 0,05 (5%). Sedangkanjika dilihat dari nilai statistik Wald untuk variabel
opini auditor adalah sebesar 3,926 lebih besar dari nilai tabel Chi-Square untuk
taraf nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%) dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil
sebesar 3,841. Jadi dapat disimpulkan bahwa HO3ditolak, artinya opini auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
sebelumnya seperti pendian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang
hasil penelitiannya menunjukan bahwa opini auditor tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun
hasil penelitian ini didukung oleh landasan teori pada pembahasan sebelumnya
yang menyatakan bahwa opini audit menurut kamus standar akuntansi adalah
laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil
penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan
(Ardiyos, 2007:21). Penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi dan Ali
(2008) juga menyatakan bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan
berhubungan positif dengan opini audit yang diberikan oleh auditor dan
perusahaan yang tidak menerima unqualified opinion memiliki audit delay yang
lebih lama. Penelitian tersebut menunjukan bahwa perusahaan akan cenderung
,tepat waktu apabila mendapat opini unqualified opinion dan perusahaan
cenderung akan tidak tepat waktu apabila mendapat opini selain unqualified
opinion.
Diantara perusahan-penrsahaan keuangan yang mendapat qualified
opinion akan mengalami audif delay lebih besar. Audit delay merupakan bentuk
keterlambatan dalam pmyampaian laporan audit, ha1 itu disebabkan oleh
lamanya proses audit ataupun oleh pihak manajemen yang meminta penjelasan
kepada auditor ketika laporan keuangan mereka yang telah diaudit mendapat
opini selain unqualified (Ashtonet a/, 1987). Hal ini akan mempengaruhi juga
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada
publik. Karena laporan keuangan siap untuk dirilis apabila auditor sudah
menyelesaikan pekerjaanya dalam proses audit dan menandatangani laporan
keuangan yang sudah diaudit, serta memberikan opini atas laporan keuangan
yang telah diaudit (Septiani, 2005). Semakin baik opini auditor, maka semakin
besar kemungkinan perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangan.
@KZEG
I R. Ait
Novatiani dan Nadia Pubi Asri
Juntlal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi
Volume 2 No. 1, Maret 20 16
4.4 Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Ketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial didapat nilai signifikansi
untuk variabel kompleksitas operasi perusahaan sebesar 0,011 di bawah taraf
nyata signifikansi penelitian 0,05 (5%). Sedangkan jika dilihat dari nilai statistik
Wald untuk variabel kompleksitas operasi perusahaan adalah sebesar 6,528
lebih besar dari nilai tabel Chi-Square untuk taraf nyata signifikansi penelitian
0,05 (5%) dan derajat bebas = 1 diperoleh hasil sebesar 3,841. Jadi dapat.
disimpulkan bahwa HO4 ditolak, artinya kompleksitas operasi perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyarnpaian laporan
keuangan.
Hasil penelitian didukung oleh hasil penelitian sebelumnya seperti
penelitian yang dilakukan oleh Owusu-Ansah (2000) yang hasil penelitiannya
menunjukan bahwa kornpleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap
audit reporfing lead time. Hasil penelitian ini juga didukung oleh landasan teori
pada pembahasan sebelumnya bahwa tingkat kompleksitas operasi sebuah
perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang)
serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi
waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan proses audit. Sehingga ha1
tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyarnpaian laporan keuangan
perusahaan kepada publik (Owusu-Ansah, 2000).
Tingkat kompleksitas kegiatan perusahaan adalah salah satu unsurunsur yang dapat mempengaruhi waktu. Kompleksitas rnerupakan kegiatan
perusahaan yang tergantung pada daerah dan bidang di mana perusahaan
menunjukkan aktivitas dan diversifikasi jalur produk dan kapitalisasi pasar,
akibatnya sangat penting dalam proses audit yang lama. Sebagai hasil dari studi
ini dipastikan adanya hubungan paralel antara intensitas aktivitas dengan
keterlambatan dalam audit (Doganet a/, 2007). Hubungan positif yang signifikan
antara kompleksitas operasional perusahaan dan audit delay yang
mempengaruhi juga terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
(Ashton et a/, 1987). Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kompleksitas
operasi sebuah perusahaan akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki banyak anak
cabang akan mempengaruhi ketepatan waktu perusahaan dalarn menyampaikan
laporan keuangan kepada publik. Sernakin besar kompleksitas operasi
perusahaan, maka semakin besar kemungkinan perusahaan terlambat dalarn
menyampaikan laporan keuangan.
4.5 Pembahasan Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Opini Auditor,
dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan didapat nilai signifikansi
sebesar 0,000 kurang dari taraf nyata signifikansi penelitian 0,05. Sedangkan
dari nilai Chi-~quare~i~,,,
sebesar 88.718 lebih besar dari Chi-Sq~are&,,~
pada tingkat signifikan 5% derajat bebas = 4 diperoleh ~ h i - ~ ~ u a r e=X9,488.
i,~~
Jadi dapat disimpulkan bahwa kto5ditolak, artinya secara simultan atau bersarnaR. Ait Novatiani dan Nadia Ptrtri Asril
@vrgm
i3
..--
J m a l Akuntansi Bisnis dan Ekonomi
Volume 2 No. 1, Maret 2016
sama variable-variabel leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan
kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Besar pengaruh secara simultan variabel independen yang terdiri dari
leverage, ukuran perusahaan, opini auditor dan kompleksitas operasi
perusahaan dalam memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel dependen
yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar 68,8%,
sedangkan sisanya sebesar 31,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar model
penelitian seperti likuiditas, profitabilitas, umur perusahaan, dan lain-lain.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis
regresi logistik dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi
perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan penrsahaan.
2. Leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, dan kompleksitas operasi
perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.
Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi
Volume 2 No. 1, Maret 20 16
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyos. 2007. Kamus Standar Akuntansi. Jakarta : Citra Harta Prima
Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal Edisi 1. Yogyakarta.
Ashton, Robert H, John J Willingham and Robert K. Elliott. 1987. Research
Reports : An Empirical Analysis of Audit Delay. Journal of Accounting
Research Vol. 25 No. 2 .
BAPEPAM. 2006. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134lBU2006
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau
Perusahaan Publik
. 2011., Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-346lBU2011 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
. Peraturan No.X.K.2 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
. Peraturan No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampian Laporan Keuangan
Berkal
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta :
Salemba Empat
Dogan, Mustafa, Ender Coskun and Orhan Celik. 2007. Is Timing of Financial
Reporting Related to Firm Performance? An Examination on Ise Listed
Companies. International Research Journal of Finance and Economics.
Issue 12. Euro Journals Publishing, Inc.
Dyers, J. C, and A.J. Mc Hugh, 1975. The Timeliness of the Australian Annual
Report. Journal of Accounting Research.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS IBM
SPSS19. Edisi 5. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedua, Cetakan Pertama. Yogyakarta : YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Simposium
Nasional Akuntansi XI lkatan ~kuntansiIndonesia.
lkatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta : Penerbit
Salemba Empat.
Jensen, M.C. and Meckling, W.H.l976.'Theory of Firm Managerial Behaviour
Agency Cost & Ownership Structure".Journal of Financial Ewnomics.3.
Karim, A.K.M Waresul and Ahmed, Jamal Uddin. 2005. Does Regulatory Change
Improve Financial Reporting Timeliness? Evidence from Bangladesh
Listed Companies. Working Paper Series, Working Paper No.30.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
1
R. Ait Novatiani dan Nadia Putri Asri I
Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi
Volume 2 No. 1, Maret 2016
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-306lBEJ107-2004
Tentang BE1 No. 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi.
Kieso, Donald E. 2007. lntermediate Accounting. 12nd (Terjemahan). Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., dan Warfield, T. D. 2010. lntermediate Accounting
: IFRS Edition Volume 1. USA: John Wiley & Sons.
. 2011. Akuntansi Intermediate. Edisi Kedua Belas. Jakarta : Erlangga.
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyadi. 2002. ~uditing.Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Munawir, S. 2012. Analisis lnformasi Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Narimawati, Umi. 2010. Penulisan Karya llmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.
Owusu-Ansah, Stephen. 2000. "Timelinessof Corporate Finacial reporting in
Emerging Capital Market: Empirid Evidence from the Zimbabwe Stock
Exchange". Journal Accountingand Business Research.
Owusu-Ansah, Stephen and Stergios Leventis. 2006. Timeliness of Corporate
Annual Financial Reporting in Greece. International Journey of European
Accounting Review.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik lndonesia Nomor : 46MDAG/PER/9/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36lM-DAGIPER19/2007
Tentang Penerbitan Surat lzin Usaha Perdagangan.
Rusdin. 2008. Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik.
Bandung : Alfabeta.
Saleh, Rahmat. 2003. Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi VII lkatan Akutan Indonesia.
Sawono, Jonathan. 2013. Statistika Multivariat ; Aplikasi Untuk Riset Skripsi.
Yogyakarta : CV Andi Offset.
Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta : PT. Grarnedia Pustaka Utama.
Septiani, Aditya. 2005. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Pada Pasar Modal Yang Sedang Berkembang :
Perspektif Teori Pengungkapan. Tesis Program Pasca Sajana Magister
Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang.
Sienly, Veronica Wijaya M dan Bram Hadianto. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva,
Ukuran, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten
Sektor Ritel di Bursa Efek Indonesia : Sebuah Pengujian Hipotesis
Pecking Order. Jumal llmiah Akuntansi,7(1), 71-84.
Stice, Earl K, James D. Stice and K. Fred. Skousen. 2007. Akuntansi Keuangan.
Buku satu. Edisi 16. CPA : Penerbit Salemba Empat.
Sudirham, Sudaryatno. 2011. Studi Mandiri Fungsi dan Grafik. Bandung :
Darpublic.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta.
. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV
Alfabeta.
Sujianto. 2001. Dasar-Dasar Management Keuangan. Yogyakarta: BPFE
Jurnal Aknntansi Bisnis dan Ekonomi
Volume 2 No.1, Maret 20 16
I
--""
..
Sukrisno, Agoes. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh
Akuntan Publik. Jilid 1, Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Empat.
Sulistiyo, Wahyu A.N. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap
Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program Sajana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro. Semarang.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta :
Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi UII.
Suwito dan Herawaty. 2005. Analisis Pengaruh ~arakteristik Perusahaan
terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA Vlll Solo. September.
Toding, Merlina dan Wirakusuma. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan. E-Jumal Akuntansi
Universitas Udayana 3.2 (2013) hal: 318-333.
Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Peraturan Pasar Modal.
Yusralaini, Restu Agusti, dan Lhia Dara Raesya. 2010. Analisis Faktor-FaMor
Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Ke Publik Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BE1 (20052007). Jurnal
Ekonomi Volume 18, Nomor 2 Juni 2010. Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Riau.
WEBSITE
http://nooaIe.co.id
http://idx.co.id
htt~://pustakaskri~si.com
http:/lwikiwedia.com
R. Ait Novatiani dan Nadia Putri Asri I
@vame
Download