BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasional Manusia dibangun oleh berjuta

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasional
Manusia dibangun oleh berjuta-juta sel yang membentuk jaringan, organ, dan
Sistem. Aktivitas semua bagian tubuh manusia dikoordi-nasikan oleh sistem saraf dan
hormon. Jika manusia ingin memecahkan masalah makanan, perlindungan, dan
reproduksi, sistem saraf bertindak sebagai sistem koordinasi. Koordinasi saraf berbeda
dengan koordinasi hormon karena saraf lebih cepat menanggapi perubahan-perubahan
di lingkungan luar maupun dalam. Hal ini kebalikan dengan sistem hormon, yang
diketahui hanya berhubungan dengan perubahan dalam tubuh.
Oleh karena pentingnya fungsi sistem saraf, maka siswa harus memahami bagianbagian saraf dan fungsi sistem saraf secara keselu-ruhan. Dengan memahami sistem
saraf, siswa dapat menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem
saraf. Agar guru lebih mudah membelajarkan siswa dan bertindak sebagai fasilitator,
guru harus memahami materi ini lebih mendalam. Modul ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan tambahan bagi guru-guru Biologi SMA.
1.2 Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan guru memiliki kemampuan untuk
mengembangkan
pemahaman
siswa
dalam
menjelaskan
cara
penghantaran
rangsangan dan kerja sistem saraf pada manusia, serta masalah-masalah yang
berhubungan dengan sistem saraf.
1.3 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam modul ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Sel saraf atau neuron yang meliputi struktur sel saraf, Jalannya rangsang saraf,
tiga komponen koordinasi saraf, dan sinapsis.
1.3.2 Sistem saraf pada manusia yang meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf
perifer.
1.3.3 Masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem saraf.
1
BAB II
MATERI DAN PENERAPANNYA
2.1 Kasus
Seorang anak muda ditemukan mabuk-mabukan setelah memi-num minuman
beralkohol. Ada juga anak muda yang meninggal karena meminum minuman yang
beralkohol dioplos dengan minuman lain atau dengan obat-obatan. Di samping itu,
saat ini banyak anak-anak muda yang ketagihan mengisap ganja dan menyuntikkan
morfin melalui tangannya atau meminum semacam obat penenang yang melebihi
dosis. Mereka merasa nikmat dengan mengisap ganja atau menerima suntikan morfin
tersebut. Semua anak-anak ini tidak memahami pengaruh bahan-bahan ini terhadap
sistem saraf mereka.
Ada seorang anak muda yang tiba-tiba setengah sadar dan dari mulut keluar
sedikit busa. Orang-orang mengatakan bahwa anak tersebut berpenyakit ayan
(epilepsi) dan tidak boleh berada dekat air.
Kasus lain, seorang wanita mengeluh karena menderita sakit kepala sebelah
(migren). Serangan itu berhari-hari, setelah minum obat baru sembuh. Apa yang
menyebabkan migren ini?
Di masyarakat pernah ditemukan anak yang mendapat demam panas tinggi dan
tidak segera diobati, beberapa bulan kemudian anak tersebut kakinya lumpuh dan
tangannya juga susah digerakkan. Sete-lah di bawa ke dokter, anak tersebut
dinyatakan mendapat serangan penyakit folio dan pengobatannya telah terlambat.
Apakah semua masalah ini ada hubungannya dengan sistem saraf mereka?
Untuk membahas masalah ini sebaiknya dibahas terlebih dahulu tentang sel saraf dan
sistem saraf, karena semua hal-hal ini berhubungan dengan sistem saraf kita.
2.2 Analisis dan Teori
Sel Saraf atau Neuron
Manusia sanggup menerima stimulus (rangsangan) melalui reseptor. Stimulus ini
kemudian dikirim ke bagian saraf pusat untuk ditafsirkan dan kemudian di bawa lagi ke
bagian tubuh yang mem-butuhkannya. Jadi manusia sebagian besar mengubah
stimulus di ling-kungannya. Manusia dapat berpikir dan mengatur pikirannya dibandingkan dengan hewan. Tidak hanya membedakan keadaan iklim, tem-peratur, dan
cuaca, tetapi juga dalam beberapa hal manusia sanggup mengontrol lingkungannya.
Hal ini karena perkembangan sistem saraf manusia lebih tinggi yang menyebabkan
manusia mem-punyai akal dan sanggup berpikir.
2
Sebenarnya ada dua sistem saraf yang membuat manusia mempunyai sistem
komunikasi, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Semua bagian tubuh
lainnya dapat diambil atau dipindahkan kecuali sistem saraf, karena jaringan ini
bercabang ke semua bagian tubuh berupa otak, sumsum punggung, ganglia, dan
bermacam-macam saraf. Semua struktur sistem saraf ini dibangun oleh neuron-neuron
(sel-sel saraf).
Neuron hanya dapat dilihat dengan mikroskop, tetapi sel-selnya panjang. Neuron
yang satu berbeda dengan neuron lainnya tetapi se-muanya mempunyai dasar yang
sama. Neuron merupakan struktur ter-kecil dari sistim saraf yang mempunyai fungsi
yang sangat efisien, strukturnya tidak didapatkan pada sel–sel lain.
Struktur Neuron
Setiap neuron terdiri atas badan sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dan
sitoplasma, perpanjangan sitoplasma seperti tali yang dinamakan serabut saraf. Di
dalam badan sel (siton) terdapat inti (nucleus) dan sitoplasma yang mengandung
butir-butir Nissl, mito-kondria, dan lain-lain. Butir Nissl banyak mengandung RNA dan
pen-ting untuk sintesis protein. Badan sel merupakan pusat pengendalian dari neuron
dan berhubungan dengan aktivitas sel hidup lainnya. Suatu neuron mempunyai 2 jenis
serabut saraf yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit adalah serabut saraf yang membawa rangsang (impul) dari neuron yang
lain atau reseptor ke badan sel saraf. Dendrit umum-nya pendek dan mempunyai
cabang-cabang serabut. Cabang-cabang ini tersebar ke semua bagian tubuh dan
berhubungan dengan cabang sel-sel saraf lainnya. Akson berfungsi menyampaikan
rangsang dari badan sel saraf ke neuron yang lain atau ke efektor-efektor (otot atau
kelenjar).
Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa suatu neuron mempunyai beberapa dendrit
tetapi hanya satu akson. Akson merupakan juluran sitoplasma yang panjang. Akson
biasanya lebih panjang daripada dendrit, tetapi panjangnya juga bervariasi, fungsinya
menyampaikan pesan dari sel saraf ke sel yang lain. Bagian dari akson yang
bersambungan dengan badan sel disebut akson hilok. Bagian ini memegang peranan
penting dalam transmisi dan integrasi sinyal-sinyal saraf.
tersebut dibentuk oleh sel-sel khusus yang dinamakan sel-sel Schwann. Selubung
melindungi dan memberi makan akson. Selubung juga Beberapa akson dibungkus
oleh lapisan lemak (fosfolipid) yang disebut selubung mielin dan bagian luar oleh
neurolema. Selubung memelihara keseimbangan kimia pada akson. Celah antara sel3
sel Schwann dinamakan nodus Ranvier, dengan jarak kira-kira 1 mm dari satu nodus
ke nodus yang lain di sepanjang akson yang bermielin.
Akson mempunyai ujung-ujung khusus yang dinamakan terminal sinapsis, yang
merilai (meneruskan) sinyal-sinyal dari neuron ke sel yang lain dengan melepaskan
bahan kimia yang dinamakan neuro-tranmiter.
Menurut fungsinya ada tiga jenis neuron yang berinteraksi dalam sistem saraf
yaitu sebagai berikut.
1). Neuron sensoris (aferen) adalah sel-sel saraf yang membawa rangsangan dari alat
indra atau reseptor ke otak atau ke susunan saraf pusat.
2). Neuron motoris (eferent) adalah sel saraf yang membawa rangsangan dari otak
atau dari sumsum punggung ke otot atau ke kelenjar yang menyebabkan mereka
bereaksi (lihat gambar 1).
3) Neuron asosiasi adalah sel-sel saraf perantara dalam otak dan sumsum punggung
antara aferen dan eferen.
Neuron adalah sel-sel yang paling panjang dalam tubuh manusia. Beberapa neuron
ukuran panjangnya ada yang mencapai 2 meter. Berkas serabut saraf mengandung
beratus-ratus bahkan ribuan akson membentuk suatu berkas saraf. Dalam suatu
kumpulan serabut saraf, masing-masing serabut membawa rangsang secara terpisah.
Error!
Gambar 1: Tiga jenis Neuron.(a) Neuron motoris (b) Neuron sensoris (c) Neuron asosiasi
Bagaimana Suatu Rangsang Saraf Berjalan ?
Rangsang berupa sinyal elektro-kimia bergerak di sepanjang sel saraf. Aliran
rangsang pada saraf dapat dibandingkan dengan arus listrik pada kabel. Rangsang
saraf bergerak lebih lambat daripada arus listrik pada kabel. Rangsang saraf berjalan
4
lebih kurang 100 meter perdetik, sedangkan arus listrik 300.000 km perdetik.
Rangsang tidak hanya berjalan di sepanjang sel saraf, juga dari sel saraf yang satu ke
sel saraf yang lainnya. Di dalam sel saraf rangsang dipindahkan secara elektrik. Bahan
kimia umumnya terlibat dalam pergerakan rangsang dari sel ke sel yang lain.
Seperti sel-sel lain, neuron mempunyai muatan listrik tertentu di sisi bagian dalam
dan bagian luar sel membran (selaput). Pada waktu sel saraf istirahat atau tidak ada
rangsang, sel saraf mempunyai mu-atan listrik positif pada sebelah luar membran sel
dan bermuatan negatif pada bagian dalam membran.
Jika suatu neuron dalam keadaan istirahat (resting potential) tidak membawa
rangsangan. Sisi akson bagian luar mempunyai
kandungan natrium (Na +) yang
banyaknya kira-kira 10 kali daripada di bagian dalam akson. Membran bagian dalam
bermuatan ion organik negatif dan kira-kira 30 kali ion Kalium (K+) daripada di sebelah
luarnya. Ion Na+ keluar dari membran dan sebelah dalam bermuatan negatif. Ion K +
bergerak di dalam dan keluar dari akson secara bebas. Pada waktu potensial istirahat
(resting potensial), membran sel bagian dalam se-dikit bermuatan negatif dan bagian
luar sedikit bermuatan positif. Pada saat ini, sel dikatakan dalam keadaan polar.
Dengan menggunakan mikroelektroda dan perekam yang sensitif, dapat dipelajari
sifat-sifat listrik neuron. Jika neuron ditusuk dengan mikroelektroda, maka akan
diketahui bahwa bagian dalam neuron tersebut bermuatan negatif dengan besarnya
kira-kira 70 milivolit (mV). Jika serabut saraf dirangsang, membran dengan tiba-tiba
menjadi per-meable terhadap ion Na+ di tempat itu (rangsangan terjadi). Ion negatif
pada membran bagian dalam menarik ion Na+, beberapa ion Na+ dengan cepat masuk
ke dalam sel. Dengan masuknya ion ber-muatan positif ini menyebabkan bagian dalam
membran menjadi lebih positif daripada di sebelah luar. Perubahan muatan elektrik ini
menyebabkan terjadinya aksi potensial dan neuron dikatakan depolarisasi.
Gambar 2. Saraf dalam keadaan istirahat
5
Membran tetap permeable (dapat dilewati) terhadap ion-ion Na+ untuk waktu
setengah milli detik. Muatan listrik ini cukup untuk memulai pergerakan aksi potensial
di serabut saraf tersebut. Bagai-mana pergerakan ini terjadi? Dapat dilihat pada
gambar 2, ion yang bermuatan positif dalam sel, bergerak ke arah area yang
bermuatan negatif selanjutnya ke bagian yang dirangsang. Ion positif menyebabkan
area ini menjadi depolarisasi dan membran menjadi permeable terhadap ion Na +,
sehingga ion Na+ dari luar terdorong ke dalam membran. Hal ini menyebabkan
bagian dalam akson menjadi bermuatan positif. Selanjutnya ion bermuatan positif
masuk ke area yang bermuatan negatif dan dengan adanya aksi potensial (depolarisasi), maka rangsangan saraf bergerak di sepanjang serabut saraf.
Perubahan secara cepat dari muatan negatif ke muatan positif dalam membran
merupakan gelombang listrik yang dinamakan suatu rangsangan saraf. Suatu kabar
rangsangan dapat dideskripsikan se-bagai gerak aksi potensial di sepanjang sel
saraf.
Segera setelah rangsangan melewati bagian serabut saraf, membran menjadi
permeable lagi, hanya untuk ion K +, neuron ke-mudian kembali ke posisi potensial
istirahat untuk siap menerima rangsangan berikutnya. Proses kembali ke potensial
istirahat meli-batkan sistem transpor aktif yang diketahui sebagai pompa natriumkalium. Pompa natrium-kalium mendorong ion Na+ ke luar membran dan ion K+.
masuk ke dalam membran.
Pada akson yang bermielin, selubung mielin berfungsi sebagai isolator
rangsang listrik. Karena adanya isolator ini, pertukaran ion melewati membran terjadi
hanya pada nodus Ranvier yaitu bagian membran yang tidak berselubung. Hal ini
menyebabkan terjadinya loncatan dari nodus ke nodus lainnya, akibatnya
rangsangan berjalan di sepanjang akson bermielin 50 kali lebih cepat daripada yang
tidak bermielin, kadang-kadang kecepatannya 100 meter perdetik.
Selanjutnya rangsangan saraf dari satu sel saraf mencapai dendrit ke sel saraf
berikutnya harus melewati sinapsis. Sel saraf tersebut melepaskan sejumlah
neurotransmiter atau substansi yang merupakan jembatan pada sinapsis. Asetilkolin
merupakan salah sa-tu neurotransmiter yang umum di dapatkan pada hewan
invetebrata dan vetebrata. Asetilkolin berperan dalam pemindahan rangsangan saraf
ke otot-otot. Otot tidak akan berkontraksi, jika sel saraf itu belum menerima
rangsangan dari suatu sel saraf motoris. Ujung-ujung sel saraf motoris mempunyai
“motor end plate”. Motor ini berekatan dengan serat otot, setiap kali rangsangan
melewati akson, asetilkolin dilepaskan ke ruangan antara “motor end plate” dan serat
6
otot. Rangsangan dibawa oleh asetilkolin ke sel-sel dan mempenga-ruhi membran
plasma
sel
otot,
yang
menyebabkan
otot
berkontraksi.
Kemudian
enzim
asetilkolinesterase dilepaskan untuk menguraikan asetilkolin, hal ini menyebabkan
serat otot kembali rileks.
Tiga Komponen Koordinasi Saraf
Kemampuan manusia untuk bereaksi terhadap perubahan di lingkungan
memerlukan 3 komponen. Pertama, harus ada reseptor (penerima) rangsangan.
Reseptor rangsangan ini merupakan struktur yang dapat mendeteksi perubahan
tertentu di lingkungan dan mengawali suatu isyarat (rangsangan saraf) pada sel saraf
yang melekat padanya. Alat indra adalah salah satu contoh reseptor rangsangan.
Kedua, dalam merespon saraf dan koordinasi saraf terdiri atas penghantar rangsang
yaitu saraf itu sendiri (neuron). Ketiga, dalam koordinasi saraf diperlukan adanya
efektor. Efektor merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai respon
terhadap kabar rangsangan. Rangsangan yang disampaikan kepada efektor itu
melalui neuron motoris. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar (baik kelenjar eksokrin maupun kelenjar endokrin).
Sinapsis
Rangsangan bergerak dari neuron ke neuron lainnya, ujung-ujung dendrit dari
satu sel saraf tidak menyentuh ujung-ujung sel lainnya, tetapi ada jembatan
protoplasma. Jembatan protoplasma atau celah hubungan antara neuron dengan
neuron lainnya dinamakan sinapsis. Rangsangan ini tidak “meloncat” menyeberang
celah ini. Pada waktu ada rangsangan, terlepas bahan kimia yang dapat
menyebabkan rangsangan tersebut bergerak ke neuron berikutnya.
Gambar 3. Sinapsis pada sel saraf manusia
7
Beberapa ujung cabang akson berbentuk seperti gelembung kecil yang
dinamakan terminal buton. Dalam terminal buton ini terdapat kantong sangat kecil
yang berisi bahan kimia yang dinamakan neurotransmiter termasuk asetilkolin, asam
 amino-butirat, norepi-nefrin, dan serotonin, yang merangsang dendrit terdekat untuk
memulai penyampaian kabar rangsangan yang baru.
Neurotransmitter ini dilepaskan ke rongga yang dinamakan celah sinapsis
(Synaptic cleft), kemudian zat ini berdifusi dengan cepat ke dendrit terdekat. Hal ini
akan
mengganggu
potensial
istirahat
dendrit
dan
dengan
begitu
akan
membangkitkan rangsangan baru, akhirnya kabar rangsangan mencapai sel efektor,
misalnya serabut otot. Pada saat ini, neurontransmiter dilepas dari neuron motoris
melalui “motor end plate” yang berada pada ujung-ujung akson dekat serabut otot.
Neurotransmitter ini menyebabkan otot berkontraksi.
Gerak Refleks
Gerak refleks adalah tanggapan sederhana terhadap rangsangan yang
terjadinya tanpa disampaikan lebih dahulu ke saraf pusat sensoris serebrum. Contoh
gerak reflek, jika tangan kita ter-sentuh panci panas dengan segera tangan menjauh
dari panas. Jalan rangsangnya adalah sebagai berikut. Rangsangan panas diterima
oleh reseptor kulit, kemudian rangsang dikirim oleh neuron sensoris ke sumsum
belakang (medula oblongata) segara meneruskannya melalui neuron asosiasi di
sumsum, kemudian sumsum ini segera mengirim rangsangan ini
melalui neuron
motoris ke efektor (otot), sehingga terjadi tanggapan misalnya gerakan otot untuk
segera menarik tangan dari objek panas tersebut. Contoh gerak refleks yang lain
adalah menarik kaki dengan cepat dari objek yang panas (knalpot motor), menarik
kaki pada waktu tertusuk pecahan kaca, menyesuaian pupil mata jika cahaya masuk,
mengejapkan mata, menyentakkan lutut, dan bersin.
8
Gambar 4. Reflek pada kaki yang kena pecahan kaca. Arah panah menunjukkan
arah rangsang saraf.
Jalan Rangsang pada Gerak yang Disadari
Pada gerak yang disadari, misalnya mengambil gelas untuk minum. Dimulai
dengan rangsangan kita merasa haus. Reseptor da-lam lambung mengirim
rangsangan di sepanjang neuron sensorik menuju neuron asosisasi di dalam
sumsum tulang belakang, dan diteruskan ke otak. Otak mengolah kabar rangsangan
dan memutuskan untuk mengambil gelas untuk minum. Dari otak rangsang untuk
mengambil gelas dikirim melalui neuron asosiasi ke sumsum tulang belakang, lalu ke
neuron motorik di tangan Anda, kemudian tangan bergerak untuk mengambil gelas.
Sistem Saraf Pada Manusia
Saraf sebagai sistem koordinasi berfungsi mengatur dan mengendalikan, maka
dikenal adanya pengaturan oleh sistem saraf pusat yang menyampaikan informasi ke
pusat pengaturan dan sistem saraf tepi. Sistem saraf manusia terdiri atas 2 bagian
utama yaitu sebagai berikut.
1. Sistem saraf pusat yang terdiri atas otak dan sumsum punggung
2. Sistem saraf perifer (tepi) merupakan cabang dari otak dan sumsum punggung,
terdiri atas sistem saraf otonom dan sistim saraf somatik (alat-alat indera).
9
Bagian dari sistim saraf
Sistem saraf Pusat
Sistim saraf tepi
a. Otak terdiri atas 3 bagian otak depan terdiri
atas serebrum, talamus, dan hipotalamus
Otak tengah
Otak belakang terdiri atas pons, serebelum
dan sumsum lanjutan
b. Sumsum belakang (medulla spinalis)
Cabang dari otak dan sumsum
punggung.
Saraf kranial 12 pasang
Saraf spinal (saraf punggung) 31
pasang
Saraf otak dan saraf punggung disebut
saraf somatis
Sistim Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Kedua struktur
ini tersusun dari jaringan saraf. Otak terdiri atas dua bagian, masing-masing
mengontrol bagian-bagian tertentu pada tubuh, walaupun otak pusat pengontrol,
sumsum tulang belakang juga mempunyai peran utama dalam pemindahan
rangsangan dari neuron sensoris dan motoris.
Otak
Berat otak manusia kira-kira 1,4 kg. Otak berada dalam rongga otak dan dikelilingi
atau dilindungi oleh tiga lapisan selaput (membran) yang disebut meningium. Membran
yang sebelah dalam adalah piameter. Membran ini tipis dan liat untuk menutupi otak.
Piameter mengandung banyak pembuluh-pembuluh darah yang halus untuk mensuplai
zat-zat gizi dan oksigen ke otak. Membran tengah bersifat elastis dan disebut araknoid.
Antara pia mater dan araknoid berisi cairan yang bening yang disebut juga cairan
serebrospinal. Cairan ini berfungsi un-tuk mensuplai ion-ion untuk sel-sel otak dan
sumsum lanjutan. Membran yang paling luar adalah duramater. Membran ini agak
tebal dan berserabut, memberikan dukungan mekanik. Ketiga selaput dan cairan
serebrospinal juga berfungsi sebagai penyerap kejutan terhadap otak.
Dalam otak ada 4 kamar yaitu ventrikel yang berisi cairan serebrospinal. Dua di
antara ventrikel ini ada kapiler-kapiler yang luas, sehingga memungkinkan pertukaran
bahan-bahan darah dan cairan serebrospinal. Sel-sel yang melapisi ventrikel
dilengkapi silia untuk menjaga cairan serebrospinal tetap beredar.
Otak merupakan pusat komunikasi dan berhubungan dengan bagian tubuh
melalui sumsum punggung dan saraf lainnya. Otak adalah bagian dari sistim saraf
yang menjadikan kita dapat berfikir dan mempunyai akal. Otak vetebrata dibedakan
atas 3 bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian ini tidak
tampak nyata pada otak manusia, tetapi polanya tampak jelas selama perkembangan
otak embrio.
10
Otak Depan
Otak depan pada manusia lebih maju dibandingkan dengan hewan. Otak depan
terdiri atas serebrum, talamus, dan hipotalamus, serta bagian dari pituiatari dan
pineal. Di samping hipotalamus ber-tanggung jawab terhadap hormonal, juga
mengontrol parameter-parameter penting seperti, denyut jantung, tekanan darah, dan
suhu tubuh, juga menggerakkan beberapa hal yang mendasar, seperti rasa lapar,
rasa haus, seks, dan perasaan marah. Talamus berada di atas hipotalamus. Talamus
merupakan sekumpulan inti serebral dikenal sebagai ganglia basal. Talamus ini
menghubungkan antara beberapa bagian dari otak dan antara sistem sensoris dan
serebrum.
Otak depan manusia yang paling menonjol adalah serebrum. Serebrum terdiri
atas 2 belahan (lobus) yang berliku-liku. Belahan kiri dan kanan dihubungkan oleh
suatu jembatan yang terdiri atas 200 juta serabut saraf. Struktur seperti jembatan ini
diketahui sebagai korpus kalosum (serebral yang berwarna putih). Ada 4 daerah
(lobus) untuk masing-masing belahan yaitu bagian frontal (depan), parietal (tengah),
temporal (samping), dan oksipetal (belakang). Pada kebanyakan vetebrata lainnya,
misalnya katak terdapat lobus olfaktori yang lebih besar berupa tonjolan dari
serebrum.
Struktur tubuh yang membedakan manusia dengan vetebrata lainnya adalah
serebrum. Volume serebrum manusia kira-kira 1,350 mL. Perbandingan ukuran
serebrum dengan sistem saraf pusat lain-nya jauh lebih besar pada manusia
dibandingkan dengan vetebrata lainnya.
Bagian luar serebrum berupa lapisan korteks (bagian abu-abu) yang terdiri atas
berjuta-juta badan sel saraf dan dendrit-dendrit. Bagian dalam terdiri atas serabutserabut saraf bermielin yang berwarna putih. kelompok dari inti yang dinamakan
basal inti berada pada bagian yang paling dalam. Inti basal merupakan pusat perencanaan dan urutan belajar gerakan. Kerusakan pada bagian ini dapat menyebabkan
hancurnya pusat gerakan pada manusia, yang dikenal dengan penyakit Parkinson
dan Huntington atau bahkan membuat seseorang itu pasif dan tidak bergerak.
Fungsi
utama
korteks
mengkoordinasikan respon
adalah
menerima
rangsang
dari
tubuh
dan
motoris. Korteks mengandung lekukan-lekukan yang
menyebabkan permukaan luar korteks lebih be-sar dan berkerut. Bagian abu-abu
dibangun oleh badan sel, jadi jenis sel di sini adalah impolar.
Masing-masing daerah pada belahan dinamakan korteks motoris yang
mengontrol gerakan otot-otot pada bagian tubuh tertentu. Masing-masing daerah
11
korteks sensoris menerima rangsang dari bagian tubuh tertentu. Masing-masing
belahan mengontrol aksi dan sensasi dari bagian tubuh yang berlawanan.
Contohnya, belahan otak kiri mengontrol gerakan tangan sebelah kanan dan
sebaliknya.
Gambar 5. Bagian-bagian Otak Manusia
Korteks somatosensoris menerima dan mengintegrasikan sinyal-sinyal secara
parsial dari reseptor sentuhan, rasa sakit, tekanan, dan suhu melalui bagian luar
tubuh. Proporsi dari kortek motor dan kor-teks somatosensori disediakan untuk
bagian tubuh khusus yang berhu-bungan dengan informasi sensoris atau motoris
untuk bagian tubuh tersebut.
Kedua belahan (hemisfer) otak dipisahkan oleh celah yang dalam yang disebut
fisura Rolando, pada bagian bawahnya bersatu kembali melalui korpus kolosum.
Kospus kolosum ini berupa masa substansi putih yang terdiri atas serabut-serabut
saraf.
Serebrum merupakan pusat pikiran, kenangan, akal, dan keinginan, daya cipta,
kemampuan berbahasa dan tingkah laku. Bagian terdepan dari otak besar (lobus
frontalis) mempunyai fungsi mengatur kontrol gerakan, menerima, dan menganalisis
informasi fisual, termasuk gerak dalam berbicara. Daerah ini dihubungkan dengan
area pengiriman rangsangan yang dinamakan area motoris. Di atas lobus temporalis
dan di sisi lobus frontalis adalah lobus parietalis, yang fungsinya menerima rangsang
dari organ sensoris kulit dan juga memberikan kesadaran terhadap posisi tubuh kita.
Beberapa daerah tertentu telah dipetakan, yang berhubungan dengan bagian-bagian
spesifik dari tubuh (gb 6). Misalnya bagian yang menerima informasi sensoris dari
pergelangan kaki kiri, lutut, dan jari kaki. Dan daerah yang menerima rangsang dari
alat indra adalah area sensoris.
12
Semua respon dari rangsangan yang diterima saraf sensoris kemudian dikirim
ke daerah asosiasi untuk disampaikan ke daerah motoris. Daerah pendengaran
terletak pada lobus temporalis, persis di bawah fisura longitudinal. Di sini rangsangan
berupa suara diterima dan ditafsirkan.
Pusat penglihatan terletak pada ujung lobus Oksipetalis (gb 6), di sini bayangan
diterima dan ditafsirkan.Pusat penciuman dan pengucapan terletak di sebelah lobus
temporalis. Berbicara, mende-ngar, sakit, membau, dan lainnya dihubungkan dengan
korteks yaitu daerah untuk pikiran dan ingatan.
Gambar 6. Empat lobus Serebrum dan Fungsinya
Bagian paling bawah korteks motoris disebut daerah broka yang mempunyai
hubungan dengan kemampuan berbicara seseorang. Pada orang yang kidal, daerah
broka terletak pada belahan sisi kanan, yang tidak kidal pada belahan sisi kiri.
Ada beberapa struktur penting dalam serebrum. Pada masing-masing sisi otak
terdapat talamus dan infundibulum, sebagai pangkal hifofisis. Talamus merupakan
organ kecil yang berfungsi sebagai pusat rilai (penyampaian) untuk rangsangrangsang yang akan diteruskan ke serebrum.Talamus memproses setiap rangsangan
yang datang sebelum dikirim ke bagian korteks dan juga memisahkan dan
mengkombinasikan rangsangan dari korteks dan daerah lainnya di otak.
Walaupun beratnya hanya beberapa gram, hipotalamus ini merupakan bagian
otak yang sangat penting untuk pengaturan homeostatis. Hipotalamus mengandung
termostat tubuh untuk mengatur suhu tubuh, rasa lapar, haus, keseimbangan garam
dan air, serta tingkah laku emosional pada umumnya. Hipotalamus ini juga
memegang peranan dalam tingkah laku seksual dan perkawinan.
13
Dekat korpus kalosum terdapat jaringan saraf yang dinamakan sistem
limbik.Sistem ini fungsinya menerjemahkan rangsangan dan emosi seseorang ke
dalam tindakan.
Otak Tengah
Otak tengah ini kecil terletak di bawah otak besar dan di atas sumsum lanjutan,
mengandung pusat untuk menerima dan me-ngintegrasikan beberapa jenis informasi
sensoris. Otak tengah pada vetebrata lain relatif besar. Lobus optikus merupakan
bagian dari otak tengah dan menonjol pada burung, ikan, katak, dan reptil. Otak
tengah merupakan jaringan serabut saraf yang dikenal pembentukan retikular
(formasi retikular). Fungsinya menyampaikan rangsang dari otak depan dan otak
belakang, serta antara otak depan dan mata. Rusaknya pembentukan (formasi)
retikular dapat menyebabkan pingsan yang lama dan permanen, yang akhirnya
menyebabkan kematian. Menuju ke atas melalui pusat sumsum lanjutan (medula
oblongata) berupa jaringan serabut saraf yang dikenal sebagai formasi retikular. Jalur
sensoris sumsum punggung menuju otak besar dan formasi retikular. Fungsi retikular
adalah mengaktifkan otak besar pada waktu kita sedang tidur. Retikular mengaktifkan
otak yang istirahat ketika menerima rangsang, tetapi rangsangan tersebut disaring
terlebih dahulu. Contohnya seseorang dapat tidur nyenyak dengan adanya bunyi AC,
tetapi akan terbangun mendengarkan bunyi telepon atau ada sesorang yang
mengetuk pintu.
Otak tengah ini memproses informasi fisual dan auditorial dari mata dan telinga
sebelum dikirim ke otak depan, serta terlibat dalam pola-pola tingkah laku pada
hewan tingkat rendah. Otak tengah juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Otak Belakang (Hindbrain)
Otak belakang terdiri atas serebelum (otak kecil) dan medula oblongata
(sumsum lanjutan). Serebelum berada di atas sumsum lanjutan dan di bawah lobus
oksipetalis, mempunyai 2 belahan yang berlekuk-lekuk sangat dalam, masingmasingnya berhubungan dan dihubungkan oleh jembatan varol (Pons). Permukaan
otak kecil memanjang untuk memperluas permukaannya. Bagian yang berwarna
putih merupakan penyusun sebagian besar otak kecil dan ditutupi oleh lapisan abuabu yang tipis. Biarpun ukurannya kecil tetapi amat penting dalam kehidupan.
Fungsi serebelum adalah mengatur rangsangan motoris, terutama gerakan otot
pada seluruh alat tubuh, misalnya mengkoordinasikan gerakan berjalan, berlari, dan
14
menjaga keseimbangan tubuh. Jika otak kecil mengalami kerusakan atau sakit, tubuh
akan kehilangan yang mengatur kerja otot, sehingga menyebabkan orang tersebut
tidak dapat memasukkan makanan ke dalam mulut, semua gerakan otot sadar dan
otot-otot anggota menjadi lemah dan bicara pelan.
Sumsum lanjutan ini merupakan perpanjangan jaringan saraf dari otak ke
sumsum belakang, terletak antara jembatan varol dan sumsum belakang, yang
berbentuk bulat memanjang. Badan-badan sel saraf dari neuron motoris dan
interneuron berwarna abu-abu. Walaupun ukurannya kecil, sumsum ini amat penting
bagi kehidupan. Sumsum ini mengandung saraf yang membawa rangsang ke otak
dan dari otak. Sumsum ini juga mengandung pusat-pusat saraf yang mengatur
aktivitas-aktivitas yang di luar kemauan kita, seperti gerakan jantung, pembuluh
darah, pernapasan, pencernaan, penelanan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Pons
juga berpartisipasi dalam aktivitas ini, mempunyai inti yang mengatur pusat
pernapasan di medula.
Rangsangan saraf yang menstimulasi otot-otot tulang rusuk dan diafragma,
menyebabkan kita bernapas, berasal dari dalam medula ini. Masing-masing belahan
menerima rangsang dari dan mengirim ke sisi tubuh yang berlawanan.
Sumsum ini juga mengatur aktivitas seperti bersin, batuk, muntah, dan
mengejapkan mata. Jika sumsum ini rusak berat, orang akan mati karena
pernapasan, gerakan jantung, dan peredaran da-rah terhenti.
Sumsum Punggung ( Medula Spinalis)
Sumsum punggung terdiri atas beberapa serabut saraf di sepanjang sumsum
tulang punggung yang berwarna putih. Bahan putih terutama terdiri atas serabut
saraf panjang yang bermielin sepanjang serabut tersebut. Bagian yang abu-abu
penuh dengan badan sel saraf dari interneuron dan neuron motoris. Badan-badan sel
saraf dari neuron sensoris membentuk massa kecil yang dinamakan ganglion di luar
sumsum punggung. Sumsum ini mengantarkan rangsang dari semua bagian tubuh
ke otak dan membawa rangsang dari otak belakang ke semua bagian tubuh dan dikembalikan lagi. Sumsum punggung ini sangat lunak dan menakjubkan, supaya tidak
mudah rusak dilindungi oleh tulang punggung (collumna vetebralis). Jika dilihat
potongan melintang, sumsum ini bagian tengahnya berwarna abu-abu terlihat seperti
huruf H, sedangkan bagian luarnya berwarna putih bentuknya seperti tiang.
15
Sumsum punggung mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Menghantarkan rangsang ke otak atau dari otak .
2. Sebagai pusat gerak refleks.
Sistem Saraf Perifer (Tepi)
Sistim saraf tepi dibedakan atas saraf somatis (sadar) dan saraf otonom (tak
sadar). Saraf somatis di bawah kesadaran dimana rangsangan di sampaikan ke
reseptor (alat-alat indera), kemudian di-asosiasikan di pusat motoris otak besar,
sedangkan saraf otonom ti-dak di bawah kesadaran kita, kabar rangsangan tidak
diasosiasikan ke pusat motoris otak besar. Jadi kerja saraf otonom tidak dirasakan
dan tidak diinginkan. Saraf somatik ada yang mengandung neurit sa-ja dan ada yang
berupa gabungan keduanya.
Menurut letak percabangan saraf somatik dibedakan atas dua bagian yaitu sebagai
berikut.
1. Saraf otak (nervus kranialis)
2. Saraf punggung (nervus spinalis)
Saraf otak sejumlah 12 pasang dan berpangkal pada otak yaitu sebagai berikut.
1). Nervus olfaktorius, urat saraf pembau (saraf sensoris)
2). Nervus optikus (sensoris), urat saraf penglihat.
3). Nervus okulomotoris, urat saraf yang melayani otot mata luar, juga menghantarkan
serabut saraf para simpatis dalam melayani otot iris dan siliaris.
4)
Nervus troklearis (motoris), saraf yang menuju ke otot mata luar,
( muskulus
oblikus).
5) Nervus trigeminalis, saraf yang menuju ke otot pengunyah
6) Nervus Abdusena, saraf menuju ke otot penggerak bola mata.
7) Nervus vasialis, saraf yang menuju otot muka dan kelenjar ludah.
8) Nervus auditorius, saraf menuju telinga dalam (saraf pendengar)
9) Nercus glosofarink, saraf yang menuju kelenjar parotis, otot penelan di faring.
10) Nervus vagus, saraf para simpatik yang menuju ke jantung, lambung, usus halus,
larink, dan kerongkongan.
11) Nervus spinalis, saraf yang menuju otot tulang belikat.
12) Nervus hipoglosalis, saraf yang menuju otot lidah.
16
Sistem saraf otonom terdiri atas neuron sensoris dan neuron motoris yang terdapat
di antara sistem saraf pusat (khususnya hipo-talamus) dan berbagai organ jantung. Jadi
saraf otonom ini bertanggung jawab untuk mendeteksi kondisi tertentu di lingkungan dan
mengadakan perubahan yang sesuai. Kerja sistem saraf otonom ini berlawanan de-ngan
kerja sistem sensori motoris somatis, sehingga gerakannya tanpa disadari.
Perbedaan lain dari kedua sistem ini adalah digunakan dua ke-lompok neuron
motoris dan bukan satu kelompok untuk menstimulasi efektor. Yang pertama atau
neuron praganglion bermula dari sistem saraf pusat dan terus ke gangglion dalam tubuh.
Di sini bersinapsis dengan yang kedua yaitu neuron pasca ganglion, yang terus ke
efektor. Sistem saraf otonom terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik yang masing-masing mempunyai organisasi dan fungsi yang
khas. Kedua sistem saraf ini kerjanya berlawanan (gb 7)
Gambar 7. Sistem Saraf otonom. Organ penerima
rangsang saraf simpatis dan parasimpatis
17
Gangguan pada Sistem Saraf
Sakit Kepala
Sakit kepala dapat dirasakan ringan atau berat, sampai tidak tertahankan. Sakit
kepala dapat psikogenik atau gejala suatu penyakit yang serius. Sakit kepala dapat
disebabkan antara lain kelainan vaskular, jaringan saraf, gigi, jaringan lunak di kepala.
Sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan vaskular, meliputi migren dengan
variannya berkaitan dengan stres dan atau emosi. Migren merupakan suatu penyakit
akibat tidak berfungsinya integrasi sistem saraf pusat. Serangan sakit dapat
berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari.
Efek Psikoaktif dan adiktif Terhadap Sistem Saraf
Pengaruh alkohol
Bahan dalam minuman beralkohol adalah etil alkohol atau etanol. Hanya alkohol
jenis ini yang aman untuk diminum. Alkohol dari isopropil dan metil alkohol bersifat
racun, jika masuk ke dalam tubuh kita. Isoprofil atau alkohol gosok digunakan sebagai
desinfektan dan masase. Metil alkohol digunakan di dalam industri sebagai anti pembekuan dan bahan bakar lampu spiritus.
Etil alkohol merupakan zat yang dapat diserap langsung ke aliran darah dari
lambung dan usus halus. Jika lambung kita kosong, hanya dalam waktu 2 menit atau
kurang, alkohol sudah mencapai aliran darah. Darah membawa alkohol ke semua
bagian tubuh. Hati merupakan organ utama yang memetabolisme etil alkohol menjadi
CO2, air, dan melepaskan energi panas sebesar 200 kalori. Alkohol dioksidasi dalam
sel hati dan sel-sel tubuh kira-kira konstan yaitu 29,6 mL per jam. Jika seseorang
minum alkohol lebih daripada yang dioksidasi tubuh, kelebihan alkohol akan
berakumulasi dalam darah dan cairan tubuh. Kelebihan alkohol akan berfungsi sebagai
depresan, suatu bahan yang dapat memperlambat fungsi sistem saraf pusat. Obatobat yang mempengaruhi sistem saraf pusat disebut obat psikoaktif.
Alkohol dalam jumlah yang sedikit mempengaruhi korteks serebrum, bagian dari
otak yang mengontrol pikiran, pertimbangan dan pengontrol dirinya sendiri. Dengan
penekanan fungsi ini, alkohol menyebabkan perasaan peminum rileks dan terbebas
dari tekanan. Konsentrasi alkohol yang tinggi di dalam darah cenderung mengurangi
fungsi alat-alat tubuh dan juga berakibat mati rasa atau anastetik. Penelitian
menunjukkan bahwa alkohol mengurangi kemampuan saraf memindahkan rangsang
antara otak dan bagian lain dari tubuh. Alkohol mempengaruhi daerah pengontrol
pertimbangan, memori (ingatan), emosi, bicara, penglihatan, keterampilan motorik,
18
koordinasi otot, dan keseimbangan pada otak. Akibatnya, peminum alkohol, jika telah
mabok bicaranya jadi kacau, pandangannya dobel, dan jalannya sempoyongan.
Kecepatan kerja jantung, pencernaan, dan pernapasan menjadi lambat di bawah
pengaruh alkohol. Kelebihan alkohol di dalam darah dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan penyakit sirosis hati. Penyakit ini terjadi karena jaringan hati rusak dan
mengeras yang menyebabkan hati tidak berfungsi. Jika konsentrasi alkohol dalam
darah mencapai level yang cukup tinggi dapat mempengaruhi pusat pernapasan,
gerakan jantung di otak, dan dapat menyebabkan kematian.
Pengaruh Stimulan pada Sistem Saraf
Stimulan yang sering digunakan oleh sebagian anak muda adalah kafein, nikotin,
amfetamin, dan kokain. Daun tembakau mengandung beberapa bahan antara lain
adalah nikotin dan tar yang berbahaya terhadap manusia. Nikotin berupa perangsang
(stimulan) dan menyebabkan orang menjadi kecanduan, serta mempercepat
perpindahan rangsangan saraf. Tar berupa zat yang berwarna coklat dan lengket.
Menurut penelitian tar ini dapat menyebabkan kanker pada hewan.
Depresan
Depresan adalah obat-obat yang memperlambat kerja sistim saraf pusat. Yang
termasuk kelompok obat ini adalah alkohol, obat-obat penenang (transkulizer dan
relaksan) yang lebih ampuh adalah barbi-turat.
Dalam konsentrasi yang kecil, barbiturat menurunkan kesadaran dan mengurangi
ketegangan. Dosis yang agak tinggi digunakan untuk mengobati orang yang sukar tidur
dan gelisah. Kelebihan dosis dari bahan depresan ini dapat menyebabkan koma,
dimana kondisi seseorang tidak sadar dalam waktu yang agak lama. Barbiturat jika
dicampur dengan alkohol dapat menyebabkan kematian. Depresan juga sebagai obat
yang dapat menghentikan respirasi.
Fensiklidin hidroklorida merupakan contoh lain dari depresan. Zat-zat ini juga
beraksi sebagai halusinogen (seorang menjadi pengkayal) atau stimulan. Zat ini secara
ekstrim adalah obat berbahaya karena dapat menyebabkan pikiran, seseorang kacau,
mabuk, lumpuh, dan tingkah laku yang garang. Oleh karena pengaruh zat-zat ini begitu
serius, penggunaannya telah dilarang.
Inhalan
Inhalan adalah kelompok bahan kimia yang menghasilkan uap psikoaktif yang dapat
dihirup. Contohnya antara lain, nitrogen oksida, yang dinamakan juga “gas ketawa”,
eter, dan kloroforom, yang digu-nakan secara medis sebagai anastetik (pembius). Jika
19
dihirup, zat-zat ini menghasilkan pengaruh yang sama dengan alkohol yang memabukkan.
Uap dari kelompok pelarut-pelarut organik berdaya racun yang tinggi. Bahanbahan ini tidak mahal dan dengan mudah didapatkan, termasuk gasolin, tiner cat, lem,
dan larutan pembersih. Penggunaan zat-zat ini dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan rusaknya otak dan hati secara permanen.
Mariyuana (ganja)
Mariyuana berasal dari daun, bunga, atau batang dari tanaman ganja (Cannabis
sativa). Komponen psikoaktif dalam ganja adalah delta 9-tetrahidrokanabinol (Δ9THC), yang bekerja sebagai zat halu-sinogen, stimulan, atau depresan. Hashish dibuat
dari getah yang lengket dari tanaman ganja yang tua. Zat ini lebih banyak THCnya
daripada mariyuana dan oleh karena itu lebih manjur.
Mariyuana mempengaruhi penggunanya dengan beberapa cara. Pada beberapa
kasus, obat dapat menyebabkan alat indra menjadi baik dan meningkatkan
kemampuan indra perasa, pembau, penglihat, dan pendengar. Jika seseorang
mengalami gangguan atau depresi, mariyuana akan meningkatkan perasaan. Pada
waktu di bawah pengaruh mariyuana, seseorang akan mengalami kehilangan dalam
mengambil pertimbangan, ketegangan, dan perubahan dalam pengamatan dan
pendengaran. Walaupun
mariyuana tidak
kelihatan
menyebabkan
kecanduan
pengguna, tetapi mungkin menyebabkan kecanduan secara psikologis. Memori dan
koordinasi otot pengguna mariyuana dapat rusak dalam waktu yang singkat.
Narkotik
Obat-obat yang mengurangi fungsi alat indera dan menghilangkan rasa sakit
karena
terdepresinya
kortek
serebrum
dinamakan
narkotik.
Obat-obat
ini
mempengaruhi talamus, pusat yang mengatur kejiwaan. Salah satu kelompok narkotik
yang dinamakan opiat, merupakan derivat dari bunga opium. Termasuk opiat adalah
kodein, morfin, heroin, dan opium.
Beberapa opium digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan meredakan batuk.
Kodein, misalnya didapatkan dalam kebanyakan obat batuk. Morfin lebih kuat daripada
kodein, digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Heroin lebih kuat dan lebih adiktif
(menyebabkan kecanduan) daripada opium, tidak digunakan dalam pengobatan.
Tetapi, umumnya narkotik ini disalahgunakan secara luas.
Heroin dapat dihisap atau diinjeksikan melalui kulit atau ke dalam vena. zat ini
akan menyebabkan perasaan bahagia, hilang rasa sakit, dan mempengaruhi tubuh
seperti jauh dari depresi, tetapi hanya sesa-at. Toleran dan kecanduan akan
20
berkembang dengan cepat. Untuk yang kecanduan atau ketagihan heroin, gejalagejala minder muncul hanya beberapa jam setelah menggunakannya dan akan
berakhir setelah beberapa hari. Perasaan cemas dan gelisah akan membesarkan pupil
mata, diare, sakit pada abdomen, otot, dan sakit pada sendi.
21
BAB III.
RANGKUMAN
Unit dari sistem saraf adalah neuron. Dendrit membawa rangsangan dari reseptor
menuju ke arah badan sel. Akson membawa rangsangan dari suatu badan sel ke
efektor atau neuron lainnya. Rangsangan merupakan pesan berupa elektrokimia yang
dipindahkan oleh karena adanya perubahan pada membran neuron. Neurot-ransmiter
membangkitkan rangsangan baru dalam gabungan atau efektor untuk menghasilkan
aksi.
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum. Otak terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak
belakang. Otak depan yang menonjol adalah serebrum. Masing-masing fungsi tubuh
dikontrol oleh bagian-bagian tertentu di otak. Contohnya, gerak refleks dikontrol oleh
sumsum lanjutan.
Sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf somatik mengontrol gerakan-gerakan otot anggota di bawah kesadaran
kita. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem simpatik dan para simpatik. Sistem saraf
simpatik menyiapkan tubuh terhadap tekanan (stress), sedangkan parasimpatik
merelaksasikan tubuh.
Obat-obat psikoaktif merupakan obat-obat yang mempengaruhi sistem saraf.
Obat-obat ini sering disalahgunakan. Penyalahgunaan obat akan menyebabkan
ketergantungan fisik, ketergantungan psikologikal, atau kedua-duanya. Tubuh akan
menjadi toleran terhadap obat-obat ini. Toleran merupakan keadaan menjadi
“pengguna” obat. Akibatnya, meningkatnya jumlah obat yang diperlukan untuk
menghasilkan pengaruh yang sama.
Alkohol merupakan depresan yang memperlambat proses tubuh. Jika seseorang
mengkonsumsi banyak alkohol, tubuh dapat mengoksidasinya, kelebihan alkohol dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat. Pusat pikiran, pengambilan keputusan, dan kontrol
diri sendiri yang pertama dipengaruhi. Peningkatan jumlah alkohol yang digunakan
merusak pusat untuk berbicara, penglihatan, keseimbangan, dan bahkan respirasi.
Obat-obat psikoaktif yang lain adalah halusi-nogen, stimulan, inhalan, mariyuana, dan
narkotik. Beberapa obat ini tidak boleh digunakan karena merusak pusat pertimbangan
dan berbahaya untuk diri sendiri dan bagi orang lain.
22
BAB IV
EVALUASI
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Apa perbedaan neuron sensoris dan neuron motoris?
2. Apa yang dimaksud dengan sinapsis?
3. Apa perbedaan gerak refleks dan gerak biasa, gambarkan jalan rangsang yang
dilewati?
4. Apa sebabnya aksi potensial biasanya menjalar hanya dalam satu arah di
sepanjang akson?
5. Sebutkan bagian-bagian susunan saraf pusat, dan jelaskan pula fungsi masingmasing bagian saraf tersebut !
6. Jelaskan apa perbedaan antara saraf kranial dan saraf spinal ?
7. Apakah yang dimaksud dengan ganglion?
8. Apa perbedaan antara sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom?
9. Bagaimana cara transmiter memindahkan rangsang?
10. Apa pengaruh kafein, nikotin, dan alkohol terhadap sistem saraf?
23
DAFTAR PUSTAKA
Barrett J.M; P.Abranoff; A.K Kumaran, W.F Millington, 1986. Biology. Prentice-Hall.
Englewood Cliffs.
Campbell N.A., J.B. Reece, 2002. Biology. Internasional Edition. Sixth Edition. San
Fransisco, Boston New York : Pearson Education, Inc, publishing as Benjamin
Cummings..
Campbell N.A., J.B. Reece, L.G.Mitchell M.R. Taylor,
2003. Biology. Concepts &
Connections. Fourth Edition. Pearson Education Inc, publishing as Benjamin
Cummings. San Fransisco. California, Boston New York.
D. Goodman Harvey et all. 1986. Biology. Orlando New York : Hartcourt Brace
Jovanovich, Publisher
Gibson J.MD, 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat (Modern Physiology
and Anatomy for Nurses). Alih bahasa oleh Ni Luh Yasmin Asih SKp. Edisi kedua.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Goodman H., T.C.Emmel, L.E.Graham, F.M. Slowiczek, Y. Shechter 1986. Biology.
Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Orlando, Florida.
H. Fried George. Ph.D . 1995 Biology : The Study of Living organisms. New york :
Schaum’s Outline Series.
Kimball John W. 1983. Biology. Fifth edition. Addison-Wesley Publishing Company Inc.
Massachusetts.
Martin F. H, W.C.Ober 2001. Fundamental of Anatomy and Fisiology . Fifth Edition.
Prentice Hall, Upper Saddle. New Yersey.
24
Download