meningkatkan percaya diri siswa melalui model

advertisement
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI MODEL
SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN IPA
PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI
111/1 MUARA BULIAN
SKRIPSI
Diajukan oleh:
NIA INDRIANI
A1D113007
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JUNI, 2017
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 1
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI MODEL
SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN IPA
PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI
111/1 MUARA BULIAN
Diajukan Oleh:
NIA INDRIANI
NIM A1D113007
PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRAK
Indriani, Nia. 2017. Meningkatkan Percaya Diri Siswa melalui Model Snowball
Throwing dalam Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas IV di SD Negeri 111/I
Muara Bulian. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan
Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas Jambi. Pembimbing I. Drs. Andi
Suhandi,S.Pd, M.Pd; Pembimbing II. Agung Rimba Kurniawan, S.Pd, M.Pd
Kata Kunci: Percaya Diri, Model Snowball Throwing, Pembelajaran IPA
Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan dimana masih banyak siswa
khususnya kelas IV SD Negeri 111/I Muara Bulian belum memiliki percaya diri yang
baik. Hal ini terlihat karena siswa malas belajar sehingga memicu kurang percaya diri
siswa, siswa enggan bertanya jawab selama proses pembelajaran belangsung.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan percaya diri siswa melalui model
Snowball Throwing pada siswa kelas IV SD Negeri 111/I Muara Bulian.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua
siklus, data diperoleh dari observasi melalui lembar observasi percaya diri siswa dan
lembar keterlaksanaan RPP yang dilakukan pada tiap proses pembelajaran
menggunakan model Snowball Throwing. Penelitian ini dilaksanakan dengan 4 tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian ini menunjukan penerapan model Snowball Throwing dapat
meningkatkan percaya diri siswa kelas IV SD Negeri 111/I Muara Bulian. Berdasarkan
lembar observasi siswa, percaya diri siswa menunjukan adanya peningkatan, hal ini
terbukti dari siklus I percaya diri siswa 65,57 %, meningkat pada siklus II menjadi
82,25 %.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan model Snowball Throwing dapat
meningkatkan percaya diri siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD
Negeri 111/I Muara Bulian.
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 2
I PENDAHULUAN
Guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan yang mengambil peran
strategis untuk membantu siswa memiliki percaya diri didalam diri siswa. Percaya diri
adalah sikap yakin akan kemampuan diri sendiri untuk memenuhi setiap keinginan dan
harapan (Salirawati, 2012:218)
Pada tanggal 20-25 september 2016 peneliti melakukan observasi di SD Negeri
111/1 Muara Bulian di kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang yang terbagi
menjadi 16 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil observasi
peneliti memperoleh informasi melalui wawancara dengan wali kelas IV SD Negeri
111/1 Muara Bulian yang menyatakan bahwa percaya diri siswa kelas IV khususnya
mata pelajaran IPA rendah, hal ini ditunjukan dengan siswa yang enggan untuk
mengeluarkan pendapatnya, malu ketika disuruh maju kedepan kelas, tidak ingin
bertanya jika tidak paham dengan materi.
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan wali kelas, peneliti melakukan
observasi tentang percaya diri siswa melalui lembar observasi percaya diri. Ternyata
memang benar apa yang diungkapkan wali kelas tentang rendahnya percaya diri siswa,
hal ini terbukti saat observasi hanya 7 siswa saja yang berani mengeluarkan
pendapatnya, hanya 10 orang siswa yang mampu membuat keputusan dengan cepat
(tepat waktu), hanya 5 orang siswa yang tidak mudah putus asa, hanya 2 orang siswa
yang tidak canggung atau ragu-ragu saat maju ke depan kelas, hanya 8 orang siswa yang
berani persentasi di depan kelas, hanya 8 orang siswa yang berani bertanya, hanya 6
orang siswa yang berani menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru. Dari data di atas
dapat disimpulkan percaya diri siswa kelas IV SD Negeri 111/1 Muara Bulian masih
dalam kategori rendah.
Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti, peneliti dapat melihat penyebab
dari kurangnya percaya diri siswa adalah Siswa malas belajar sehingga memicu
kurangnya percaya diri siswa, Siswa enggan bertanya jawab selama pembelajaran.
Mengatasi masalah yaitu kurangnya percaya diri siswa hendaknya guru
menggunakan model pembelajaran yang inovatif yang dapat membuat siswa berbicara
atau berpendapat di kelas sehingga memicu siswa semangat dalam belajar dan dapat
membuat percaya diri didalam diri siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat
membuat siswa percaya diri adalah model pembelajaran Snowball Throwing. Menurut
Shoimin (2014:174), “model pembelajara snowball throwing merupakan pengembangan
dari model pembelajaran diskusi dan merupakan bagian dari model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran Snowball Throwing mampu membuat siswa bertanya
dan menjawab pertanyaan dengan pendapatnya masing-masing. Dengan diterapkannya
model Snowball Throwing maka dapat meningkatkan percaya diri siswa.
Beberapa karakteristik dari model Snowball Throwing adalah siswa bekerja
dalam kelompok untuk menguasai materi akademis, siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
untuk melatih pemahaman siswa seputar materi, siswa belajar bekerjasama, siswa juga
harus belajar membangun percaya diri.
Hubungan antara percaya diri dan model Snowball Throwing adalah dengan
adanya model snowball throwing dapat meningkatkan percaya diri siswa, ini
dikarenakan model ini menuntut siswa untuk membuat pertanyaan dan menjawab
pertanyaan yang diberikan kepadanya yang dapat memicu munculnya percaya diri
dalam diri siswa. Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SD Negeri 111/1 Muara
Bulian, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan percaya
diri siswa dengan menggunakan model Snowball Throwing.
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 3
Penelitian ini juga didukung dalam teori belajar Vigotsky. Menurut Ibrohim dan
Nur (dalam Rusman, 2014:244) Vigotsky meyakini bahwa interaksi sosial dengan
teman lain memicu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual
siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul
penelitian tentang “Meningkatkan Percaya Diri Siswa melalui Model Snowball
Throwing dalam Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas IV di SD Negeri 111/1 Muara
Bulian”.
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
2.2 Percaya Diri
Kurinasih dan Sani (2014:72), “menyatakan bahwa percaya diri adalah kondisi
mental atau psikologis seseorang yang memberikan keyakinan kuat untuk berbuat atau
bertindak”. Sedangkan menurut Aunurrahman (2012:184), “rasa percaya diri merupakan
salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan
mental dalam proses pembelajaran.
Neill dalam Setiti (2011:12), “menyatakan bahwa self-confidence adalah
keyakinan terhadap penilaian atas kemampuan diri dan merasakan adanya “kepantasan”
untuk berhasil. Sedangkan menurut Hakim dalam Setiti (2012:12), “kepercayaan diri
merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya
sendiri dengan menerima secara apa adanya baik psitif maupun negatif yang dibentuk
dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagian dirinya.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian percaya diri di atas maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan diri
sendiri serta berani menghadapi segala bentuk tantangan tanpa ragu-ragu.
2.2.1 Proses Terbentuknya Percaya Diri
Hakim dalam Dewi (2012:15), “menjelaskan terbentuknya rasa percaya diri
yang kuat terjadi melalui proses, diantaranya: a).Terbentuknya kepribadian yang baik
sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu, b).
Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan
keyakinan yang kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan
kelebihan-kelebihannya, c). Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau
rasa sulit menyesuaikan diri, d). Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek
kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya”.
2.2.2 Ciri-Ciri Percaya Diri
Hakim dalam Dewi (2012:16), ia menjelaskan bahwa ciri-ciri orang yang
mempunyai percaya diri tinggi adalah orang yang masuk dalam 12 indikator yaitu:
“ciri-ciri orang yang memiliki percaya diri tinggi: a. Selalu bersikap tenang dalam
mengerjakan segala sesuatu, b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai, c.
Mampu menetralisir ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi, d. Mampu
menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi, e. memiliki kondisi mental
dan fisik yang cukup menunjang penampilannya, f. Memiliki kecerdasaan yng cukup, g.
Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup, h. Memiliki keahlian atau
keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya keterampiln berbahasa
asing, i. Memiliki kemanpuan bersosialisasi, j. Memiliki latar belakang pendidikan yang
baik, k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan
di dalam menghadapi cobaan hidup, l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi
berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 4
persoalan hidup. Dengan sikap ini, adanya malasah hidup yang berat justru semakin
memperkuat rasa percaya diri seseorang”.
2.3 Indikator Percaya Diri
Kurniasih dan Sani (2014:72), indikator-indikator dari percaya diri adalah
sebagai berikut :
1. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
2. Mampu membuat keputusan dengan cepat
3. Tidak mudah putus asa
4. Tidak canggung dalam bertindak
5. Berani presentasi didepan kelas
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 7 indikator yang diadaptasi dari
indikator menurut Kurniasih dan Sani (2014:72) yaitu: 1. Berpendapat, 2. Membuat
keputusan dengan cepat (tepat waktu), 3. Tidak mudah putus asa, 4. Tidak canggung, 5.
Berani presentasi, 6. Bertanya, 7. Menjawab pertanyaan.
2.4 Model Pembelajaran Snowball Throwing
2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran
Model merupakan contoh yang digunakan para ahli dalam menyusun langkahlangkah dalam melaksanakan pembelajaran, maka dari itu strategi merupakan bagian
dari langkah yang digunakan model untuk melaksanakan pembelajaran (Yamin,
2013:17).
“ Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahaptahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaraan dan pengolahan kelas”
(Arend dalam Trianto, 2012:51).
2.4.2 Pengertian Model Snowball Trowing
Menurut Siburian dan Asrial (2010:129), “menyatakan model Snowball
Throwing adalah model yang dibentuk kelompok yang diwakili oleh ketua kelompok
untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan
yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masingmasing menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
2.4.3 Langkah-langkah Model Snowball Trowing
Taniredja (2011:109), Tukiran Dkk, menyatakan bahwa Snowball Throwing
memiliki 8 langkah-langkah yaitu sebagai berikut:
“langkah-langkah model Snowball Throwing: 1. Guru menyampaikan materi yang akan
disajikan, 2. Guru membentuk kelompok-kelompok untuk memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, 3. Masing-masing ketua
kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudin menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada temnnya, 4. Kemudian masing-masing siswa diberikan
satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut
materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, 5. Kemudian kertas yang berisi
pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa kesiswa lain selama
kurang lebih 15 menit, 6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian, 7. Evaluasi , 8.Penutup” Taniredja, Tukiran Dkk
(2011:109)”.
2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Snowball Trowing
Istarani (2014:93), memiliki 4 kelebihan atau kebaikan model Snowball
Throwing adalah sebagai berikut :
“ kelebihan atau kebaikan model snowball throwing: 1. Meningkatkan jiwa
kepemimpinan siswa, sebab ada ketua kelmpok yang diberi tugas kepada teman-
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 5
temannya, 2. Melatih siswa untuk belajar mandiri, karena masing-masing siwsa
diberikan tugas untuk membuat pertanyaan, lalu pertanyaan itu akan dijawab oleh
temannya atau sebaliknya, 3. Menumbuhkan kreativitas belajar siswa kerena mmbuat
bola sebagaimana yang diinginkannya, 4. Belajar lebih hidup, karena siswa aktif
membuat pertanyaan ataupun menjawab soal temannya yang jatuh pada dirinya”
Istarani (2014:93).
Istarani (2014:93), menyatakan bahwa kelemahan dari model pembelajaran
Snowball Throwing adalah sebagai berikut:
“ kelemahan model snowball throwing: 1. Ketua kelompok sering sekali menyampaikan
materi pada temannya tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh guru kepadanya,
2. Sulit bagi siswa untuk menerima penjelasan dari teman atau ketua kelompoknya
karena kurang jelas dalam menjelaskannya, 3. Sulit bagi siswa untuk membuat
pertanyaan secara baik dan benar, 4. Sulit dipahami oleh siswa yang menerima
pertanyaan yang kurang jelas arahnya sehingga merepotkannya dalam menjawab
pertanyaan tersebut, 5. Sulit mengontrol apakah pembelajaran tercapai atau tidak”
Istarani (2014:93).
2.5 Pembelajaran IPA
2.5.1 Pengertian Pembelajaran IPA
Daryanto (2014:160), “ menyatakan bahwa bila ditinjau dari fisiknya IPA adalah
ilmu pengetahuan yang objek telaahnya adalah alam dengan segala isinya yaitu
manusia, hewan dan tumbuhan termasuk bumi”. Menurut Winatpura dalam Daryanto
(2014:160), “Jika dilihat dari namanya, IPA diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
sebab akibat dari kejadian-kejadian di alam ini”.
2.5.2 Tujuan pembelajaran IPA
Susanto (2014:171), adapun tujuan pembelajaran sains/IPA di sekolah dasar
dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP),dimaksudkan untuk:
“ tujuan pembelajaran Sains/IPA: 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2.
Mengembangakan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3. Mengembangkan rasa ingin tahu,
sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang salin memengaruhi antara
IPA, lingkungan, tekhnologi, dan masyarakat, 4. Mengembangkan keterampilan proses
untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan, 5.
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan alam, 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, 7. Memperoleh bekal
pengetahuan, konsep, dan keterampilan, IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP” Susanto (2014:171).
2.5.3 Percaya Diri dalam Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang membahas tentang alam semesta
dan seluruh isinya. Menurut Daryanto (2014:160), “ditinjau dari fisiknya IPA adalah
ilmu pengetahuan yang objek telaahnya adalah alam dengan segala isinya yaitu
manusia, hewan dan tumbuhan termasuk bumi”.
Kurinasih dan Sani (2014:72), “percaya diri adalah kondisi mental atau
psikologis seseorang yang memberikan keyakinan kuat untuk berbuat atau bertindak”.
Percaya diri siswa dalam pembelajaran IPA adalah yakin akan kemampuan diri
sendiri tentang apa yang dimiliki dalam dirinya terutama dalam pembelajaran yang
membahasa tentang alam dan segala isinya.
2.6 Bahan Ajar Wujud Benda dan Perubahannya serta Sifat Bahan dan
Kegunaanya
Bahan ajar tentang wujud benda dan perubahannya serta sifat bahan dan
kegunaannya menurut Suyitno dan Salam (2015:75-97).
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 6
2.7 Kerangka Berpikir
Masalah : kurangnya percaya diri siswa
Penyebab : siswa malas untuk belajar,
kurang mendengar saran orang tua untuk
belajar di sekolah, siswa enggan bertanya
jawab selama pembelajaran
Teori pendukung :
Teori belajar Vigotsky
meyakini bahwa interaksi
sosial dengan teman lain
memicu terbentuknya ide
baru dan memperkaya
perkembangan intelektual
siswa.
Masalah Percaya diri siswa
pernah Diteliti oleh Hidayah,
KT
dari
Universitas
Muhamadiyah
Surakarta
pada tahun 2015
Tindakan menggunakan
model Snowball Throwing
Langkah-langkah model Snowball Throwing :
- Guru menyampaikan materi
- Membentuk kelompokdan memanggil masing-masing ketua kelompok maju
ke depan kelas untuk memberikan penjelasan tentang materi
- Ketua kelompok kembali ke kelompoknya dan menjelaskan materi yang
disampaikan guru kepada anggota kelompok
- Membuat pertanyan pada kertas selembar tentang materi yang telah
dijelaskan selanjutnya dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke
siswa yang lainnya
- Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
menjawab pertanyaa secara bergantian
- Evaluasi
- Penutup
Alur PTK
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Observasi
- Refleksi
Percaya diri siswa meningkat dengan
menggunakan
model
Snowball
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
Throwing
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 7
2.8 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian dan teori serta kerangka berpikir di atas, hipotesis penelitian
dalam tindakan ini adalah:
“ Dengan menerapkan model Snowball Throwing dapat meningkatkan percaya diri
siswa kelas IV SDN 111/1 Muara Bulian”
III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek dan Jenis Penelitian
3.1.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 111/1 Muara Bulian. Jumlah
siswa di kelas ini yaitu 29 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 13 siswa
laki-laki. Penelitian dilakukan tahun ajaran 2016/2017.
3.1.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Menurut sukardi (Aries dan Haryono 2012:1), “penelitian tindakan kelas adalah suatu
jenis penelitian dengan akar permasalahan yang benar-benar dihadapi oleh peserta didik
(masalah konkret di dalam kelas yang dirasakan oleh sebagian peserta didik), sekaligus
permasalahan yang muncul secara terus menerus di kelas ketika guru mengajar”.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa siklus. Siklus akan dihentikan
apabila siswa sudah mengalami peningkatan pada percaya diri, atau dalam kata lain
data sudah menunjukkan bahwa model Snowball Throwing dapat meningkatkan percaya
diri siswa, siklus direncanakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus apabila data sudah
memenuhi kriteria keberhasilan maka siklus akan dihentikan apabila data yang
diperoleh selama 2 siklus masih kurang maka siklus akan ditambah sampai data sudah
memenuhi kriteria keberhasilan.
3.2.1 Perencanaan Tindakan
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan
3.2.3 Observasi
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP dengan Menggunakan Model
Snowball Throwing
No.
Sintak Pembelajaran
1.
Kegiatan Guru
No. item
Guru melakukan apersepsi
1
Guru Memberikan Motivasi.
2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3
Guru menyampaikan materi tentang wujud benda
dan perubahannya serta sifat bahan dan
kegunaannya.(eksplorasi)
Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi
yang dipelajarai.(eksplorasi)
Guru membimbing siswa secara individu atau
kelompok. (eksplorasi)
4
Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan
penjelasaan
tentang
materi
(elaborasi)
7
Pendahuluan
2
Kegiatan Inti
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
5
6
Page | 8
3.
Guru membimbing Masing-masing ketua
kelompok untuk kembali kekelompoknya dan
menjelaskan materi yang telah di sampaikan oleh
guru kepada temannya. (elaborasi)
Kemudian memberikan masing-masing siswa
satu lembar kertas untuk membuat pertanyaan apa
saja menyangkut materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok. (elaborasi)
Guru memerintahkan siswa untuk membuat
kertas seperti bola dan dilempar dari satu siswa
ke siswa yang lain.
(elaborasi)
Guru membimbing siswa yang dapat satu bola
atau satu pertanyaan untuk diberikan kesempatan
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
secara bergantian. (konfirmasi).
Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan
Penutup
8
9
10
11
12
12
Jumlah
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Percaya Diri Siswa
No
Indikator
No Item
1.
Berpendapat
1.
2.
2.
3.
Membuat keputusan dengan cepat
(tepat waktu)
Tidak mudah putus asa
4.
Tidak canggung
4.
5.
Berani presentasi
5.
6.
Bertanya
6.
7.
Menjawab pertanyaan
7.
3.
Jumlah Skor
Petunjuk :
Berilah skor yang didapatkan selama mengamati pada kolom skor sesuai dengan percaya diri yang
ditampilkan siswa, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan (melakukan kegiatan sebanyak 3-4 kali
atau lebih)
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukannya
( melakukan kegiatan sebanyak 2 kali)
2 = kadang- kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan (
melakukan kegiatan sebanyak 1 kali)
1 = tidak pernah, apabilah tidak pernah melakukan (tidak pernah melakukan kegiatan)
3.2.4 Refleksi
3.3 Analisis Data
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 9
Pemberian skor dilakukan pada tiap individu. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
1. Memberikan skor pada masing-masing aspek
2. Menjumlahkan dan menghitung nilai percaya diri setiap siswa dengan
rumus yang diadopsi dari keaktifan menurut Aries dan Haryono (2012:95)
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
3. Menghitung skor pada akhir siklus dengan rumus
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 1 +𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 2
2
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
4. Menghitung keberhasilan kelas
𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Taraf keberhasilan tindakan ditentukan dengan berpedoman pada persentase
keberhasilan tindakan yang telah dihitung dengan kriteria presentase yang diadopsi dari
keaktifan menurut Aries dan Haryono (2012:95) sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Taraf Keberhasilan Tindakan
Skor
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
85,00 - 100,00
Sangat Baik (SB)
Berhasil
70,00 - 84,99
Baik (B)
Berhasil
55,00 - 69,99
40,00 - 54,99
0 - 39,99
Cukup (C)
Kurang (K)
Sangat Kurang (SK)
Kurang berhasil
Tidak Berhasil
Tidak Berhasil
3.4 Kriteria Keberhasilan
Kriteria ketuntasan individu adalah pada skala 80 atau berkualifikasi “baik” dengan
point tertinggi 100.
3.5 Matriks Metode Penelitian
3.6 Jadwal Penelitian
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I
4.1.1.1 Perencanaan Siklus I
4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
4.1.1.3 Tahap Observasi
a. Tahap Observasi Percaya Diri
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Percaya Diri siswa pada Siklus I
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
AA
AS
CBL
DB
DR
KZA
LA
MN
MFF
MYSA
MMU
NI
Pertemuan
I
50,00
32,14
82,14
46,42
85,71
39,28
64,28
50,00
75,00
67,85
71,42
71,42
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Pertemuan
II
71,42
42,85
89,28
71,42
92,85
46,42
82,14
64,28
82,14
75,00
75,00
82,14
Jumlah
Rata-rata
Predikat
121,42
74,99
171,42
117,84
178,56
85,7
146,42
114,28
157,14
142,85
146,42
153,56
60,71
37,50
85,71
58,92
89,28
42,85
73,21
57,14
78,57
71,42
73,21
78,78
C
SK
SB
C
SB
K
B
C
B
B
B
B
Page | 10
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
OFF
PHK
PZK
SA
SAP
TR
WA
ARP
AFA
ABA
DA
SFS
SM
ZDK
LAE
MN
MFE
67,85
53,57
50,00
53,57
71,42
50,00
64,28
89,28
71,42
64,28
53,57
46,42
50,00
53,57
53,57
35,71
71,42
75,00
71,42
67,85
64,28
71,42
64,28
78,57
96,42
78,57
78,57
57,14
60,71
64,28
71,42
71,42
50,00
71,42
142,85
124,99
117,85
117,85
142,84
114,28
142,85
185,7
149,99
142,85
110,71
107,42
114,28
124,99
124,99
85,71
142,84
71,42
62,46
58,93
58,93
71,42
57,14
71,43
92,85
75,00
71,43
55,35
53,71
57,14
62,50
62,50
42,86
71,42
Jumlah
1.735,59
2.067,71
3.821,59
1.901,79
Rata-rata
Presentase Percaya
Diri Secara
Klasikal
59,84
71,30
131,46
65,57
B
C
C
C
B
C
B
SB
B
B
C
K
C
C
C
C
B
SB = 3
B = 11
C = 12
K = 2
SK = 1
65,57 % / Cukup
Hasil observasi percaya diri siklus I yang terlihat pada tabel 4.3 dimana pada
pertemuan I rata-rata percaya diri siswa 59,84 dan terjadi peningkatan di pertemuan II
dimana rata-rata percaya diri siswa 71,30 dengan persentasi percaya diri pada siklus I
secara klasikal adalah 65,57 % . dimana pada persentasi percaya diri secara klasikal
yaitu 65,57 % masih dikategorikan cukup dan masih perlu dilakukan peningkatan pada
siklus selanjutnya.
4.1.1.4 Refleksi
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II
4.1.2.1 Perencanaan Siklus II
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II
4.1.2.3 Tahap Observasi
Tahap Observasi Percaya Diri Siswa
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Percaya Diri Siswa pada Siklus II
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AA
AS
CBL
DB
DR
KZA
LA
MN
MFF
Pertemuan
I
78,57
57,14
96,42
75,00
96,42
60,71
85,71
78,57
89,28
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Pertemuan
II
85,71
75,00
100,00
78,57
100,00
67,68
89,28
85,71
92,85
Jumlah
Rata-rata
Predikat
164,28
132,14
196,42
153,57
196,42
128,39
174,99
164,28
182,13
82,14
66,07
98,21
76,79
98,21
64,20
87,50
82,14
91,07
B
C
SB
B
SB
C
SB
B
SB
Page | 11
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
MYSA
MMU
NI
OFF
PHK
PZK
SA
SAP
TR
WA
ARP
AFA
ABA
DA
SFS
SM
ZDK
LAE
MN
MFE
82,14
89,28
89,28
85,71
75,00
75,00
67,85
82,14
75,00
82,14
100,00
89,28
82,14
71,42
71,42
67,85
78,57
78,57
67,85
85,71
85,71
89,28
96,42
89,28
75,00
75,00
71,42
82,14
82,14
89,28
100,00
92,85
85,71
82,14
82,14
71,42
82,14
82,14
78,57
89,28
167,85
178,56
185,7
174,99
150,00
150,00
139,27
164,28
157,14
171,42
100,00
182,13
167,35
153,56
153,56
139,27
160,71
160,71
146,42
174,99
83,93
89,28
92,85
87,50
75,00
75,00
69,64
82,14
78,57
85,71
100,00
91,07
83,68
76,78
76,78
69,64
80,36
80,36
73,21
87,50
Jumlah
2.314,17
2.456,86
4.770,53
2.385,33
Rata-rata
Presentase Percaya
Diri Secara
Klasikal
79,79
84,71
164,50
82,25
B
SB
SB
SB
B
B
C
B
B
SB
SB
SB
B
B
B
C
B
B
B
SB
SB = 11
B = 14
C =4
K =0
SK = 0
82,25 % / Baik
Hasil dari observasi siklus II yang terlihat pada tabel 4.30 menunjukan bahwa
percaya diri siswa mengalami peningkatan yang signifikan dari siklus I dimana pada
siklus II rata-rata percaya diri siswa pada pertemuan I 79,79 dan rata-rata pada
pertemuan II 84,71 dengan presentasi percaya diri siswa secara klasikal adalah 82,25 %.
4.1.2.4 Refleksi
4.2 Pembahasaan
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Percaya Diri Siswa
Siklus I
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
AA
AS
CBL
DB
DR
KZA
LA
MN
MFF
MYSA
MMU
NI
OFF
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Siklus II
Nilai
Predikat
Nilai
Predikat
60,71
37,50
85,71
58,92
89,28
42,85
73,21
57,14
78,57
71,42
73,21
78,78
71,42
C
SK
SB
C
SB
K
B
C
B
B
B
B
B
82,14
66,07
98,21
76,79
98,21
64,20
87,50
82,14
91,07
83,93
89,28
92,85
87,50
B
C
SB
B
SB
C
SB
B
SB
B
SB
SB
SB
Page | 12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
PHK
PZK
SA
SAP
TR
WA
ARP
AFA
ABA
DA
SFS
SM
ZDK
LAE
MN
MFE
62,46
58,93
58,93
71,42
57,14
71,43
92,85
75,00
71,43
55,35
53,71
57,14
62,50
62,50
42,86
71,42
C
C
C
B
C
B
SB
B
B
C
K
C
C
C
C
B
SB = 3
B = 11
C = 12
K =2
SK = 1
75,00
75,00
69,64
82,14
78,57
85,71
100,00
91,07
83,68
76,78
76,78
69,64
80,36
80,36
73,21
87,50
Jumlah
1.901,79
2.385,33
Rata-rata
Presentase Percaya
Diri Secara lasikal
65,57
82,25
65,57 % / Cukup
82,25 % / Baik
B
B
C
B
B
SB
SB
SB
B
B
B
C
B
B
B
SB
SB = 11
B = 14
C =4
K =0
SK = 0
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa model Snowball Throwing dapat meningkatkan percaya diri siswa
kelas IV SD Negeri 111/I Muara Bulian. Meningkatkan percaya diri siswa melalui
model Snowball Throwing dalam pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan cara
menerapkan semua langkah-langkah dari model Snowball Throwing dalam proses
pembelajaran dengan baik serta memperbaiki proses pembelajaran yang terjadi pada
setiap siklus pembelajaran dengan cara merefleksi disetiap akhir pembelajaran apa saja
kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama pembelajaranan berlangsung dan dapat
diperbaikinya pada siklus selanjutnya, model Snowball Throwing bisa meningkatkan
percaya diri siswa karena salah satu kelebihan dari model ini adalah siswa aktif
membuat dan menjawab pertanyaan sehingga dapat memicu timbulnya percaya diri
siswa dalam proses pembelajaran.
Meningkatnya percaya diri siswa dapat dilihat dari semua indikator percaya diri
siswa yang terdiri dari 7 indikator sudah tercapai dan dikategorikan baik pada siklus ke
II, dengan mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti. Hasil penelitian
menunjukan adanya peningkatan percaya diri siswa kelas IV SD Negeri 111/I Muara
Bulian, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan analisis pada siklus I diperoleh
presentasi keberhasilan kelasnya adalah 65,57 % siklus ke II hasilnya meningkat
dimana hasil observasi dan analisis pada siklus II diperoleh keberhasilan kelasnya 82,25
% dengan kategori baik. Pada siklus ke II penelitian ini berhasil meningkatkan percaya
diri siswa dimana telah memenuhi atau mencapai kriterian keberhasilan yang telah
ditetapkan. Dari hasil penelitian tersebut maka terbukti dengan menerapkan model
Snowball Throwing dapat meningkatkan percaya diri siswa kelas IV SD Negeri 111/1
Muara bulian.
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 13
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka peneliti
menyarankan kepada guru khususnya guru sekolah dasar dapat menerapkan model
Snowball Throwing untuk meningkatkan percaya diri siswa khususnya siswa kelas IV
karena model ini memiliki kelebihan dimana melatih kesiapan siswa dan pembelajaran
lebih hidup karena siswa aktif membuat pertanyaan ataupun menjawab soal temannya
yang jatuh pada dirinya namun dibalik kelebihan pasti ada kelemahan, kelemahan
model ini adalah ketua kelompok sering menyampaikan materi pada temannya tidak
sesuai dengan apa yang disampaikan guru kepadanya namun kelemahan tersebut masih
bisa diatasi dengan cara guru mengawasi dan memberikan bimbingan kepada masingmasing dari ketua kelompok agar tidak salah dalam menyampaikan materi kepada
anggotanya. Peneliti juga menyarankan menggunakan model Snowball Throwing karena
berdasarkan hasil penelitian skripsi ini, penerapan model Snowball Throwing dapat
meningkatkan percaya diri siswa dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Aries, Erna Febru dan Haryono, Ari Dwi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Aditya Media Publishimg
Damayanti, Diana. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA melalui Model
Snowball Throwing pada Siswa Kelas IV di SD Muhamadiyah 10 Tipes. Skripsi:
Unversitas Muhamdiyah
Daryanto, 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Yogyakarta: Gavamedia
Dewi, Yuliana Nunur. 2012. Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Layanan
Bimbingan Kelompok pada Siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Sumber Rembang.
Skripsi: UNES
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Aksara
Hidayah, K.T. 2015. Peningkatan Rasa Percaya Diri dalam Pembelajaran Sub Tema
Aku dan Teman Baru melalui Metode Diskusi Kelompok pada Siswa Kelas 1
Semester 1 SD N 1 Ledokdawan Grobogan. Skripsi: Universitas Muhamadiyah
Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inofatif. Medan: Media Persada
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep Dan
Penerapan. Surabaya : Kata Pena.
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Salirawati, Das. 2012. Percaya Diri, Keingintahuan, dan Berjiwa Wirahusaha Tiga
Karakter Penting Bagi Peserta Didik. Jurnal pendidikan Karakter, (Nomor II
tahun 2). Hlm 218-219
Setiti, Bekti. 2011. Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa melalui Pendekatan
Cooperative Learning Tipe Nubered Head Together (NHT) dalam Pembelajara
Matematika. Jakarta: UIN
Siburian, Jodian dan Asrial. 2010. Model Pembelajaran Sains. Jambi: FKIP Unja
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di sekolah Dasar. Jakarta :
Kencana Predana Media Group.
Suyitno, M. dan Salam, Rachmadi Achirul. 2015. IPA. Bogor: Yudhistira
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 14
Taniredja, Tukiran Dkk , 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Alfabeta
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasi
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bima Aksara.
Wardani, Igak dan Wihardit, Kuswaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka
Yamin, M. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaan. Jakarta: GP Pess
Group.
FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Page | 15
Download