pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran

advertisement
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, PENGANGGURAN
DAN KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2005-2014
Oleh:
Seli Arista
123401044
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
(Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya PO BOX 164)
ABSTRACT
The purepose of this study was to determine the effect of economic growth, minimum
wage, open unemployment and inequality of income distribution on the level of poverty in
Indonesia during period of 2004-2014. This Analysis uses OLS method with multiple linear
regression analysis model, partial test (t test), simultaneously test (test F) uses for testing the
hypothesis. Using data of proverty, economic growth, minimum wage, open unemployment and
inequality of income distribution period 2005-2014. The partial test (t test) showed that both of
variable economic growth have a positive and not have a significant effect to the level poverty in
indonesia. Minimum wage has a negative and significant effect to the proverty in indonesia. open
unemployment has a positive and significant effect to the provert in indonesia. And Inequality of
Income Distribution has a negative and not have a significant effect to the proverty in
indonesia.Simultaneously, all variables have a significant effect to the proverty in indonesia
period 2005-2014.
Keywords: Poverty, economic growth, minimum wage, open unemployment, inequality of income
distribution, OLS.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi,
upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan terhadap
kemiskinan di indonesia periode 2005-2014. Analisis ini menggunakan metode OLS dengan
model analisis regresi linier berganda. Uji Hipotesis menggunakan uji parsial (uji t), uji bersamasama (uji F). Data yang di gunakan adalah kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, upah minimum,
pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan periode 2005-2014. Hasil analisis
menunjukan bahwa secara individu (uji t) variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif
dan tidak signifiakn terhadap kemiskinan di indonesia, variabel upah minimum berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di indonesia, variabel pengnagngguran terbuka
berpengruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di indonesia dan ketimpangan distribusi
pendapatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di indonesia. Secara
bersama-sama semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di indonesia periode
2005-2014.
Kata Kunci : Kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka, ketimpangan distribusi
pendapatan, OLS.
PENDAHULUAN
Kemiskinan di Indonesia merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi, sehingga harus
disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan kemiskinan
memang merupakan
permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, upaya pengentasan
kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan
masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau
sekelompok orang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap
sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu.
Penanggulangan kemiskinan telah lama menjadi agenda dan priotitas pembangunan
nasional. Berbagai kebijakan, strategi dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang bersifat
langsung maupun yang bersifat tidak langsung telah dilaksanakan baik dalam skala nasional
maupun lokal. Selama ini kebijakan dan strategi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut
dilakukan melalaui pelaksanaan proyek dan atau program yang seringkali penyaluran dan
pembinaan sumber dananya sangat terbatas. Sedangkan kebutuhan masyarakat akan sumber dana
melalui bank konvensional tidak terakomodir dikarenakan persyaratan dan prosedur yang tidak
bisa diakses masyarakat miskin.
Pasca krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami ekspansi,
pergerakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia fluktuatif. Pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu faktor penting untuk lepas dari jerat kemiskinan, karena pertumbuhan ekonomi
merupakan gambaran adanya perkembangan ekonomi untuk mencapai tingkat kemakmuran yang
lebih baik. Saat ini ekonomi Indonesia semakin ke depannya terus mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan gambaran terhadap kesejahteraan faktor
produksi yang turut serta menciptakan kesejahteraan tersebut, artinya semakin tinggi laju
pertumbuhan ekonomi maka semakin tinggi pula produktivitas faktor produksi dan semakin
tinggi pula upah yang diterima oleh para pekerja.
Berdasarkan Peraturan Mentri Tenaga Kerja Nomor: Per-01/Men/1999, Upah minimum
adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Menurut
UU No. 13/2003, Upah minimum diarahkan pada pencapaian kenbutuhan hidup layak dengan
memperhatikan produtivitas dan pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu kebijakan upah minimum
adalah salah satu strategi pemerintan menanggulangi kemiskinan, dengan menghitung kebutuhan
dasar, separti: pangan, sandang, perumahan, jaring pengaman sosial sekaligus menghitung
kebutuhan pendidikan dasar dan jasa transportasi.
Dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang, pengangguran yang semakin
bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah
perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang
berpendapatan terendah. Keadaan di negara-negara berkembang dalam beberapa dawarsa ini
menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan
kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karena
nya masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ketahuan semakin lama semakin
serius. Lebih malang lagi, di beberapa negara miskin bukan saja jumlah pengangguran menjadi
bertambah besar, tetapi juga proporsi mereka dari keseluruhan tenaga kerja telah menjadi
bertambah tinggi.
Selain variabel pengangguran ialah. Masalah utama dalam distribusi pendapatan adalah
terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat perbedaan produktivitas
yang dimiliki oleh setiap individu dimana satu individu/kelompok mempunyai produktivitas
yang lebih tinggi dibandingkan individu/kelompok lain, sehingga ketimpangan distribusi
pendapatan tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi di beberapa negara di dunia.
Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang
merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah tersebut
berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang menimbulkan konsekuensi
negatif terhadap kondisi sosisal dan politik.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pertumbuhan ekonomi, upah
minimum, pengangguran terbuka, ketimpangan distribusi pendapatan dan kemiskinan di
indonesia tahun 2005-2014.
a. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series),
yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah di susun dan dipublikasikan
oleh instansi tertentu. Dalam penelitian data yang di gunakan diperoleh dari badan pusat
statistik (BPS).
b. Model Penelitian
Berdasarkan operasional variabel dan landasan teori yang telah di jelaskan sebelumnya
maka penulis mendefinisikan permasalahan yang diteliti kedalam model penelitian
sebagai berikut:
Y = ɑ + ß1PE +log ß2UM + ß3PT +log ß4GR
Dimana:
Y
:Kemiskinan
PE
:Pertumbuhan Ekonomi
UM
:Upah Minimum
GR
:Ketimpangan Distribusi Pendapatan
ɑ
:Konstanta
ß1
:Koefisien
ß2
:Koefisien kemisinan terhadap upah minimum
ß3
:Koefisien kemiskinan terhadap pengangguran terbuka
ß4
:Koefisien kemiskinan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan
kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi
PEMBAHASAN
Dari hasil pengolahan data di dapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika
sebagai berikut :
Y = 20.03235 +0,000324 LPE(-1) -1,294674 UM +1,202035 PT -2,544706 GR
Prob t-statistik
(0,0798)
R2
(0,998413)
F Statistik
(629,0369)
(0,0388)
(0,0002)
(0,1950)
Dari hasil regresi dapat di lihat bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,998413 hal ini berarti
sebesar 99,84% variasi Tingkat Kemiskinan dapat dijelaskan oleh 4 variabel independen yaitu
pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi
pendapatan dan sisanya sebesar 0,16% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Hasil regresi diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positf dan tidak signifikan.
Upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan, pengangguran terbuka berpengaruh positif
dan signifikan dimana kenaikan koefisien pengangguran terbuka sebesar 1 persen akan
meningkatkan kemiskinan sebesar 1,202035 persen. sedangkan ketimpangan distribusi
pendapatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan.

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan
Variabel pertumbuhan ekonomi dalam kaitannya dengan Tingkat Kemiskinan di
Indonesia dengan dan tanpa menggunakan tahun sebelumnya memberikan hasil yang positif
namun tidak signifikan. Dengan demikian, apabila variabel pertumbuhan ekonomi meningkat
maka akan menyebabkan Tingkat Kemiskinan meningkat pula. Besarnya pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi terhadap Tingkat Kemiskinan sebesar0,000324. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Prabowo Dwi Kristanto yang menyatakan Pertumbuhan Ekonomi
memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Pertumbuhan Ekonomi sering kali dijadikan tolak ukur
kinerja perekonomian suatu wilayah, akan tetapi belum pasti tingginya pertumbuhan ekonomi
menunjukan tingginya juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Pertumbuhan Ekonomi hanya bisa
dinikmati oleh sebagian kecil orang di suatu daerah, efeknya akan memunculkan kemiskinan
struktural dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun dinikmati oleh sebagian kecil orang
kaya, sementara bagian terbesar masyarakatnya tetap miskin.

Pengaruh Upah Minumum Terhadap Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini dengan tingkat keyakinan 95% diketahui
bahwa upah minimum memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan sebesar
-1,294674. Ini berarti bahwa adanya penurunan persentase upah minimum sebesar 1 persen, akan
menurunkan kemiskinan sebesar 1,29%. Hasil ini sesuai dengan teori, dimana menurut teori
upah minimum berpengaruh negatif terhadap kemiskinan. Pada saat upah minimum mengalami
kenaikan maka kemiskinan akan mengalami penurunan.
Penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di indonesia. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian Danny Nur Febrianca (2015) yang berjudul “Analisis Dampak
Kebijakan Upah Minimum Terhadap Kemiskinan di Indonesia”. Penelitian ini menyatakan
bahwa upah minimum memiliki hubungan yang negatif dan signifkan dengan kemiskinan di
indonesia dengan nilai koefisien sebesar -0.4895884 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (<0,05).

Pengaruh Pengangguran Terbuka Terhadap Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini bahwa pengangguran di indonesia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan
sebesar 1,202053 . Hal ini sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa pengangguran berpengaruh positif terhadap kemiskinan di
indonesia. Dimana jika pengangguran mengalami
peningkatan maka
kemiskinan juga
meningkat.
Penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di indonesia. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian Adit Agus Prasetyo (2010) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota Di Jawa Tengan
Tahun 2003-2007). Metode analisis studi ini menggunakan analisis panel data (pooled data)
adalah kombinasi antara deret waktu (time-serie datas). Adapun variabel yang digunakan dalam
penelitian tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pendidikan dan tingkat
pengangguran. Dari hasil regresi penelitian ini di temukan bahwa tingkat pengangguran
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan 35
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.

Pengaruh Ketimpangan Distribusi Pendapatan Terhadap Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini dengan tingkat keyakinan 95% di ketahui
bahwa ketimpangan distribusi pendapatan memberikan pengaruh yang negatif dan tidak
signifikan
terhadap kemiskinan sebesar -2,544706. Ini berarti bahwa adanya kenaikan
ketimpangan istribusi pendapatan sebesar 1% akan menurutkan kemiskinan sebesar 2,54%.
Penelitian ini sejalan dengan beberapa hsasil penelitian terdahulu yang menyatakan
bahwa ketimpangan distribusi pendapatan berpengaruh negatif dan tidak sigifikan terhadap
kemiskinan di indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Pendi Dewanto, Rujiman, dan
agus Suriadi (2010) yang berjudul “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
Pendapatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan di Kawasan Mebidangro”. Penelitian ini
menyatakan bahwa Ketimpangan distribusi pendapatan memiliki hubungan yang negatif dengan
kemiskinan dengan nilai koefisien sebesar -7,824.

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Pengangguran
Terbuka dan Ketimpangan Distribusi Pendapatan secara bersama-sama terhadap
Tingkat Kemiskinan di Indonesia
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran
terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan secara bersama-sama memberikan pengaruh
yang signifikan (nyata) terhadap kemiskinan di indonesia. Dari hasil perhitungan diperoleh
Fhitung adalah sebesar 629.0369 dengan Ftabel pada taraf nyata 5% adalah 5,19. Berdasarkan hasil
perhitungan diatas, maka dapat dilihat bahwa Fhitung>Ftabel atau 629.0369 > 5,19 artinya bahwa
pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan
ketimpangan distribusi pendapatan terhadap tingkat kemiskinan di indonesia periode 2005-2014
secara bersama-sama adalah signifikan.
Sedangkan jika di uji secara parsial tidak semua variabel hasilnya signifikan. Karena
pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan
ketimpangan distribusi pendapatan banyak berpengaruh secara nyata di kota-kota besar,
sedangkan pada penelitian ini lingkupnya nasional yang hasilnya di dapatkan baik dari kota besar
maupun daerah.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel pertumbuhan ekonomi memberikan hasil yang positif namun tidak signifikan, upah
minimum memberikan hasil yang negatif namun signifikan, variabel pengangguran terbuka
memberikan hasil yang positif signifikan dan ketimpangan distribusi pendapatan memberikan
hasil yang negatif dan tidak tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun
2005-2014.
2. Variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan
distribusi pendapatan secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 2005-2014.
Saran
1. Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa pertumbuhan ekonomi memberikan hasil yang positif
tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini mencerminkan laju pertumbuhan
ekonomi yang tidak merata sehingga berkontribusi terhadap tingkat kemiskinan, untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi pemerintah harus mengoptimalkan produktivitas
sumber daya ekonomi yang ada agar kemakmuran masyarakat meningkat khususnya bagi
masyarakat miskin.
2. Dengan terdapatnya korelasi negatif dan signifikan antara upah minimum terhadap tingkat
kemiskinan. Diharapkan pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam menetapkan upah
minimum dan menetapkan kenaikan upah minimum sesuai dengan perkembangan ekonomi
yang sedang terjadi. Melihat hasil dari penelitan pengaruh upah minimum terhadap tingkat
kemiskinan berpengaruh negatif maka pemerintah harus sigap menyikapi ketetapan upah
minimum ini, dikarenakan dengan naiknya ketetapan upah minimum dapat menurunkan
tingkat kemiskinan.
3. Berdasarkan hasil penelitian di ketahui pengangguran terbuka berpengaruh positif terhadap
kemiskinan di indonesia. Di harapkan pemerintah mampu melaksanakan kebijakan yang
dapat mengurangi pengangguran agar tingkat kemiskinan di indonesia juga ikut menurun.
4. Dengan melihat kondisi ekonomi indonesia pada saat ini pemerintah di harapkan mampu
menyamaratakan pembangunan ekonomi hingga ketingkat yang paling kecil. Sehingga
ketimpangan distribusi pendapatan tidak mengalami peningkatan yang dapat menyebabkan
semakin tingginya tingkat kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
__________Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia 2005-2014.
__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, PE ,Badan Pusat Statistik.
_________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Upah minimum, Badan Pusat
Statistik.
__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, ketimpangan distribusi pendapatan,
Badan Pusat Statistik.
__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Tingkat Kemiskinan,
Badan Pusat Statistik.
__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Pengangguran
Terbuka, Badan Pusat Statistik
Aditya
Sri. 2010. Analisis Ketimpangan Antar Wilayah dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya, Dengan Model Variel data (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2000-2007). Fakultas Ekonomi Universitas
Dipenogoro Semarang.
Agus, Widarsono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi & Bisnis. Edisi kedua.
Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.
Agus Prastyo, Adit. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan (Studi
Kasus 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2003-2007)”.
Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Danny Nur Febrianca.”Analisis dampak kebijakan upah minimum terhadap kemiskinan
Indonesia”.
Dian Otaviant. 2001. Inflasi Pengangguran dan Kemiskinan di Indonesia: Analisis Indeks
Forrester Greer & Horbecke. Media Ekonomi. Hal. 100-118, vol. 7, no. 08.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, edisi ke tiga.
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang.
Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuni.”Dampak pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan
jumlah penduduk miskin”.
Iskandar Potong. 2013. Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Jhingan, M.L. 2003. Teori Makro Ekonomi (edisi ke-5). Terjemah Imam Nurmawan. Jakarta.
Junaidi, Arius. “Analisis pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di inonesia”.
Kaufman, Bruce. 2000. The Economics of Labor Markets. Fifthe edition. The Dryden Press. New
York.
Licolin, Arsyad. 1997. Ekonomi Pembangunan Edisi3. Yogyakarta: STIE-YKPN.
Mudrajad Kuncoro. 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan. Cetakan
pertama, unit penerbit dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN,
Yogyakarta.
Ningsih, Surya. 2001. Manajemen Pemasaran. Pelita. Jakarta.
Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi ketiga. Penerjemaan: Criswan
Sungkono. Salemba empat Jakarta.
Ravi Dwi Wijayanto, th 2010 Analisis Pengaruh PDRB, Pendidikan & Pengangguran Terhadap
Kemiskinan di Kabupaten/Kota Jawa Tengah Tahun 2005-2008 (online). Tersedia
http://eprintsundip.Ac.id/23008/1/SKRIPSI.Pdf.
Sumodiningrat 1998. Membangun Perekonomian Rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suparlan: 1984. Aliran-aliran Baru Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Suryawati Criswardani. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multi Dimensional. Jurnal
Manajemen Pelayanan Kesehatan. Vol. 08/No. 03/September/2005. Hal 121-129.
Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi Tesis Disertasi. Bandung: Trama Widya.
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen SDM Ketenagakerjaan. Penerbit: Graha Ilmu.
Jember.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi, Teori Pengantar Edisi Ketiga. Penerbit Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Usu Press, Medan.
Syateri, Heppi Tana (2015). Disparitas Antar Daerah Kabupaten/Kota dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi di Propinsi Bengkulu Tahun 19853-2003. Unpublished. Tesis S2
MPKP Fakultas Ekonomi UI. Jakarta
Tadoro Michael P, th 2000 Economi Deplopmen Addison-Weslay.
Todaro. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerjemaah Haris Munandar. Erlangga
Jakarta.
Todaro. 2006. Pembangunan Ekonomi Jilid Satu Edisi Ke Sembilan. Haris Munandar
(penerjemah) Erlangga. Jakarta.
Widiastuti, Ari. “Analisis Faktor-faktor yang memperngaruhi Kemiskinan di jawa tengah tahun
2004-2008”.
Yhuda Ryian Pranata, Okta. “ Pertumbuhan Ekonomi, Upah minimum, Tingkat Pengangguran
Terbuka, dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2009-2011”.
Download