Indikator Inflasi

advertisement
Bab V INFLASI
Jika kita perhatikan dan rasakan dari masa lampau sampai sekarang, harga barang barang
dan jasa kebutuhan kita harganya terus menaik, dan nilai tukar uang selalu turun
dibandingkan nilai barang, gejala itu merupakan inflasi.
Yang dimaksud dengan inflasi adalah proses kenaikan harga harga barang jasa secara
umum dan terus menerus. Kenaikan harga yang sifatnya sementara seperti momen hari
raya ( tidak terus menerus ) dan kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada
barang lainnya.
Indikator Inflasi
Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.
Indeks Harga Konsumen (IHK)
menunjukkan pergerakan harga dari paket
barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Dilakukan atas dasar survei bulanan
di 45 kota, di pasar tradisional dan modern terhadap 283-397 jenis barang/jasa di
setiap kota dan secara keseluruhan terdiri dari 742 komoditas.
Indeks Perdagangan Besar
merupakan indikator yang menggambarkan
pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan di suatu daerah
GDP Deflator
mencakup jumlah barang dan jasa yang masuk dalah
perhitungan GNP diperoleh dengan membagi GDP nominal ( atas dasar harga
berlaku ) dengan GDP Riel ( atas daasar harga konstan/tahun dasar )
Penggunaan Indeks yang bervariasi itu dikarenakan arti penting masing masing barang
tersebut bagi tiap kelompok masyarakat tidak sama
Jenis Jenis Inflasi
#. Menurut Ukuran parah tidak nya
- Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
- Inflasi sedang (antara 10% - 30% setahun)
- Inflasi berat (antara 30% - 100% setahun), dan
- Inflasi tak terkendali (di atas 100% setahun)
Di Indonesia Pernah Terjadi Inflasi diatas 500 % pada tahun 1966, pada masa sekarang
pemerintah menargetkan Inflasi di bawah 10 %, namun dampak inflasi bagi masyarakat
tidak semata mata ditentukan tinggi nya tingkat inflasi, namun juga kelompok barang
yang mengalami inflasi. Jika inflasi disebabkan oleh kelompok barang kebutuhan pokok,
maka akan berpengaruh besar pada masyarakat, sebaliknya jika hanya barang mewah yg
mengalami kenaikan, maka hanya berpengaruh pada sekelompok kecil masyarakat
# Menurut Penyebabnya
Secara Ekonomi Perubahan harga bisa disebabkan karena sisi penawaran ( Suplay ) dan
sisi permintaan ( Demmand)
- Tarikan Permintaan (Demand pull inflation)
Inflasi terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total ( Agregat Demmand ) yang
berlebihan sementara produksi ( Suplay ) telah berada pada keadan kesempatan kerja
yang penuh dan tidak mungkin meningkat lagi sehingga penambahan permintaan hanya
akan menyebabkan terjadi nya perubahan peningkatan harga
P3
S
P2
D2
P1
D1
Q
-. Desakan Biaya (Cost push inflation)
Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan
harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Terjadi Biaya per unit yang lebih
tinggi untuk produksi/ pergeseran kurva penawaran ke kiri/ lebih sedikit jumlah barang
yang ditawarkan pada harga yg sama/ keseimbangan baru dicapai pada harga yang lebih
tinggi diikuti penurunan kuantitas yang terjual. Sumber kenaikan biaya produksi ini bisa
berasal dari banyak hal misalnya; kenaikan upah buruh, kenaikan harga energi, kenaikan
harga bahan baku
P3
P2
S3
S2
S1
P1
D
#. Berdasarkan asal timbulnya inflasi
-. Inflasi berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya defisit anggaran
belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang
berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
-. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang
impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau
adanya kenaikan tarif impor barang.
#. Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
Jika terjadi kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang
tertentu secara kontinu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation) dan apabila kenaikan
harga terjadi secara keseluruhan disebut inflasi terbuka (Open Inflation), sedangkan
apabila serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan
meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang
terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
#, Berdasarkan Fundamentalitas penyebab Inflasi
-. Inflasi Inti Yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental seperti: Interaksi
permintaan-penawaran, Lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditi
internasional, inflasi mitra dagang dan Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan
konsumen
-. Inflasi non Inti Yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Seperti
terdiri dari :Inflasi Volatile Food. ( Inflasi yang dipengaruhi shocks dalam kelompok
bahan makanan seperti panen, gangguan alam, gangguan penyakit.) dan Inflasi
Administered Prices (Inflasi yang dipengaruhi shocks berupa kebijakan harga
Pemerintah, seperti harga BBM, tarif listrik, tarif angkutan, dll)
Dampak inflasi
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau
tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif
dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan
investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali
(hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu,
orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung atau mengadakan investasi dan
produksi karena harga meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap seperti
pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari
waktu ke waktu.
- Efek Terhadap Pendapatan
Secara umum inflasi akan mengurangi daya beli seseorang apalagi bagi masyarakat yang
memiliki pendapatan tetap inflasi ini sangat merugikan. Inflasi juga menyebabkan orang
enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. bila orang enggak
menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Bagi orang yang meminjam
uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang
kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya,
kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang
pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. Bagi produsen,
inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk
melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila
inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen,
maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan
produksinya untuk sementara waktu, bahkan bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi,
bisa gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
- Efek Terhadap Efisiensi
Inflasi dapat mengubah pola alokasi factor produksi. Perubahan harga barang konsumsi
dan harga barang factor produksi akan mengubah pemakaian barang tersebut pada
kegiatan produksi dan konsumsi yang lebih efisien
- Efek Terhadap Output
Inflasi bisa dibarengi dengan kenaikan output, apabila kenaikan harga barang barang
mendahului kenaikan biaya produksi sehingga menyebabkan keuntungan produsen dalam
jangka pendek, Namun lebih banyak Inflasi menurunkan output apabila laju inflasi
cukup tinggi menyebabkan daya beli menurun dan mengurangi daya serap output
produksi
- Efek Terhadap Redistribusi pendapatan
Apabila harga harga naik, maka daya beli masyarakat akan menurunm, namun ada
sekelompok masyarakat yang mampu menaikkan daya belinya akibat kenaikan barang
tersebut
- Bagi perekonomian nasional
Investasi berkurang
Mendorong tingkat bunga
Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif
Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan
Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi masa yang akan datang
Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang
Menimbulkan defisit neraca pembayaran
Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat
Teory Inflasi
Secara garis besar ada 3 kelompok teori mengenai inflasi
- Teori Kuantitas
Teori ini berdasarkan persamaam MV = PT.
Menurut teori ini inflasi hanya bisa terjadi kalo ada tambahan volume uang yang
beredar (kartal maupun giral) tanpa diiringi oleh pasokan ( suplai) barang barang
yang tersedia . Inflasi juga dapat terjadi oleh harapan ekspektasi psikologi
masyarakat mengenai kenaikan harga harga di masa datang
- Teory Keynes
Mengemukakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup
di luar batas kemampuan ekonominya dan permintaan masyarakat akan barang
barang melebihi jumlah barang barang yang tersedia
- Teory Struktural
Teori ini lebih menekankan penyebab inflasi berasal dari struktur
perekonomian yang tidak mampu mengantisipasi secara cepat dan fleksibel atas
perkembangan perekonomian yang ada terutama terjadi di Negara Negara
berkembang. Negara berkembang biasanya hanya menghasilkan hasil alam dan
pertanian yang daya tukar nya tidak berkembang secepat produk industri yang di
impor dari Negara maju. Negara berkembang juga menghadapi permasalahan
kependudukan
Peran Bank Central dlm Pengendalian Inflasi
Bank Central memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank Central
suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang
wajar. Beberapa bank Central bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam
artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral,
termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa
bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah
yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan
mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengendalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga
sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga
berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan
karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi)
maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank
sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.
Tugas Bank Indonesia
Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah (Pasal 7). Amanat ini memberikan kejelasan
peran bank sentral dalam perekonomian, sehingga dalam pelaksanaan tugasnya
Bank Indonesia dapat lebih fokus dalam pencapaian "single objective"-nya.
Apa yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah?
Kestabilan nilai rupiah tercermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar yang terjadi.
Tingkat inflasi tercermin dari naiknya harga barang-barang secara umum. Faktorfaktor yang mempengaruhi inflasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu tekanan
inflasi yang berasal dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran. Dalam hal ini, BI
hanya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tekanan inflasi yang berasal
dari sisi permintaan, sedangkan tekanan inflasi dari sisi penawaran (bencana alam,
musim kemarau, distribusi tidak lancar, dll) sepenuhnya berada diluar
pengendalian BI. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai dan menjaga tingkat
inflasi yang rendah dan stabil, diperlukan adanya kerjasama dan komitmen dari
seluruh pelaku ekonomi, baik pemerintah maupun swasta. Tanpa dukungan dan
komitmen tersebut niscaya tingkat inflasi yang sangat tinggi selama ini akan sulit
dikendalikan. Selanjutnya nilai tukar rupiah sepenuhnya ditetapkan oleh kekuatan
permintaan dan panawaran yang terjadi di pasar. Apa yang dapat dilakukan oleh
BI adalah menjaga agar nilai rupiah tidak terlalu berfluktuasi secara tajam.
Pentingnya kestabilan harga
Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi
yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial
ekonomi masyarakat.
PR Cari data di BI dan BPS IHK dan tingkat infasi th 2000 sd 2008
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.
Download