5 TM_APBN dan Peran Pemerintah

advertisement
Materi 3
 APBN dan Peran Pemerintah
Elistia, SE, MM
1
Pengertian APBN
 Setiap
negara mempunyai cara-cara tertentu untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negaranya. Indonesia
menyusun anggaran untuk menentukan dan pengeluaran
negara demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Anggaraan-anggaran tersebut disusun dalam Anggaran
Penerimaan dan Belanja Negara yang disingkat APBN.
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Elistia, SE, MM
2
Pengertian dan Dasar Hukum APBN
 Menurut UU No 17 Tahun 2003 APBN adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah yang disetujui oleh dewan
perwakilan rakyat. Dasar hukum penyusunan APBN
adalah:
 UUD 1945 pasal 23 ayat 1 yang menyatakan anggaran
pendapatan dan belanja negara ditetapkan setiap tahun.
 UU No 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara.
 UU No 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
pemerintah pusat dan daerah
Elistia, SE, MM
3
Pengertian dan Dasar Hukum APBN
 Bab VIII Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen IV pasal 23 yang mengatur
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bunyi pasal 23:
 ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undangundang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,
 ayat (2): Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara
diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan
 ayat (3): "Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden,
Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun
yang sebelumnya".
Elistia, SE, MM
4
Fungsi APBN
 APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan
pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan
pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas
perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan
secara umum.
 APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi
hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu
tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan
negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara
tahun anggaran berikutnya.
Elistia, SE, MM
5
Prinsip APBN
 Sejak Orde Baru mulai membangun, APBN kita disusun atas dasar tiga
prinsip, yaitu prinsip berimbang (balance budget), prinsip dinamis, dan
prinsip fungsional. Berikut penjelasan dari masing-masing prinsip tersebut:
1. Prinsip Anggaran Berimbang, yang dimaksud anggaran berimbang adalah
sisi penerimaan sama dengan sisi pengeluaran, di mana defisit anggaran
ditutup bukan dengan mencetak uang baru melainkan dengan
bantuan/pinjaman/utang luar negeri (Oficial Development Assistance =
ODA), atau dalam APBN dikategorikan sebagai penerimaan pembangunan.
2. Prinsip Anggaran Dinamis, ada dua pengertian mengenai prinsip anggaran
dinamis, yaitu anggaran dinamis absolut dan relatif. Anggaran dinamis
absolut diartikan sebagai peningkatan jumlah tabungan pemerintah dari
tahun ke tahun (peningkatan surplus anggaran rutin), sehingga
kemampuan menggali sumber dalam negeri bagi pembiayaan
pembangunan dapat tercapai. İndikator ini bisa diukur melalui laju
pertumbuhan tabungan pemerintah yang selalu positif dalam
perkembangannya. Sedangkan anggaran dinamis relatif diartikan sebagai 6
Elistia, SE, MM
Prinsip APBN
1. Prinsip Anggaran Berimbang, yang dimaksud anggaran berimbang adalah sisi
penerimaan sama dengan sisi pengeluaran, di mana defisit anggaran ditutup bukan
dengan mencetak uang baru melainkan dengan bantuan/pinjaman/utang luar negeri
(Oficial Development Assistance = ODA), atau dalam APBN dikategorikan sebagai
penerimaan pembangunan.
2. Prinsip Anggaran Dinamis, ada dua pengertian mengenai prinsip anggaran dinamis,
yaitu anggaran dinamis absolut dan relatif. Anggaran dinamis absolut diartikan
sebagai peningkatan jumlah tabungan pemerintah dari tahun ke tahun (peningkatan
surplus anggaran rutin), sehingga kemampuan menggali sumber dalam negeri bagi
pembiayaan pembangunan dapat tercapai. İndikator ini bisa diukur melalui laju
pertumbuhan tabungan pemerintah yang selalu positif dalam perkembangannya.
Sedangkan anggaran dinamis relatif diartikan sebagai semakin kecilnva persentase
ketergantungan pembiayaan pada bantuan luar negeri atau pinjaman luar negeri.
3. Prinsip Anggaran Fungsional, bahwa fungsi dari bantuan luar negeri hanya untuk
membiayai anggaran belanja pembangunan (pengeluaran pembangunan) dan bukan
untuk membiayai anggaran rutin.
Elistia, SE, MM
7
Asumsi Dasar Makro APBN
 Asumsi dasar makroekonomi terdiri atas 7 indikator utama
yaitu :
1.
Pertumbuhan ekonomi,
2.
Inflasi,
3.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar US,
4.
Suku bunga SPN (Surat Perbendaharaan Negara) 3 bulan,
5.
Harga minyak mentah Indonesia,
6.
Lifting dan harga minyak dan gas bumi indonesia,
7.
Produktivitas minyak dan gas bumi Indonesia .
Elistia, SE, MM
8
Perumusan APBN
 Besaran angka setiap jenis pendapatan negara, belanja negara, dan
pembiayaan anggaran dihitung berdasarkan indikator asumsi dasar
makroekonomi yang terkait serta parameter pendukung lainnya.
 Perumusan asumsi dasar ekonomi makro dalam rangka penyusunan
RAPBN melibatkan berbagai pihak sebagai pemangku kepentingan,
baik dari sisi (1). Pemerintah maupun, (2). Bank Indonesia sebagai
otoritas moneter.
 Proses perumusan asumsi dasar ekonomi makro dilakukan melalui
rapat koordinasi yang dilakukan secara intensif antara pihak
pemerintah (Kementerian Keuangan, BAPPENAS, dan Sumber Daya
Mineral, Badan Pusat Statistik, dan Bank Indonesia).
Elistia, SE, MM
9
Sumber Penerimaan Negara
 Secara garis besar faktor penentu besarnya penerimaan negara adalah
Pendapatan Negara dan Hibah. Pendapatan Negara dan Hibah adalah
semua penerimaan negara yang berasal dari penerimaan perpajakan,
penerimaan negara non-pajak, serta penerimaan hibah dari dalam negeri
dan luar negeri.
 Besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
 Indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar makro
ekonomi.
 Kebijakan pendapatan negara.
 Kebijakan pembangunan ekonomi.
 Perkembangan pemungutan.
 Kondisi kebijakan lain.
Elistia, SE, MM
10
Sumber Penerimaan Negara
1. Penerimaan Perpajakan

Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri
dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional.

Pendapatan pajak dalam negeri dibagi menjadi lima, yaitu:
1.
Pajak Penghasilan (PPh).
2.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
3.
Pajak Bumi dan Bangunan(PBB).
4.
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) & Cukai.
5.
Pajak lainnya seperti Pajak Perdagangan (bea masuk dan
pajak/pungutan ekspor).
Elistia, SE, MM
11
Sumber Penerimaan Negara
2.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
1) Penerimaan Sumber Daya Alam Migas dan Non Migas
2) Pendapatan laba BUMN perbankan dan pendapatan laba
BUMN nonperbankan.
3) Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya terdiri dari
pendapatan bunga dan pendapatan pendidikan.
Elistia, SE, MM
12
3) Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya terdiri dari pendapatan bunga dan
pendapatan pendidikan.
 Pendapatan bunga adalah semua pendapatan negara yang berasal dari bunga atas
piutang pemerintah dan penerusan pinjaman. Pendapatan kejaksaan dan peradilan
serta hasil tindak pidana korupsi semuanya adalah pendapatan pemerintah yang
berasal dari kasus-kasus pengadilan yang ditangani pemerintah, seperti legalisasi
penandatanganan, denda/tilang, pengesahan surat di bawah tangan, ongkos
perkara, penjualan hasil lelang, tindak pidana korupsi, dan lain-lain.
 Pendapatan pendidikan adalah semua pendapatan negara yang berasal dari jasa
penyelenggaraan pendidikan, yaitu pendapatan uang pendidikan, uang ujian
masuk, kenaikan tingkat, akhir pendidikan, serta pendapatan uang ujian untuk
menjalankan praktik. Pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi adalah
semua pendapatan negara yang berasal dari hasil korupsi yang telah ditetapkan
menjadi milik negara, baik ditetapkan oleh pengadilan maupun KPK. Pendapatan
iuran dan denda adalah pendapatan negara yang berasal dari iuran badan usaha
yang bergerak di bidang penyediaan dan pendistribusian BBM, serta pengangkutan
gas bumi melalui pipa.
Elistia, SE, MM
13
4)
Pendapatan Badan Layanan Umum
 Pendapatan atau penerimaan BLU adalah penerimaan yang berasal
dari kegiatan pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh Badan
Layanan Umum.
 Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan pemerintah
yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mencari
keuntungan dan, dalam melakukan kegiatannya, didasarkan pada
prinsip efisiensi serta produktivitas.
 Jenis pendapatan BLU antara lain: pendapatan jasa layanan umum,
pendapatan hibah badan layanan umum, pendapatan hasil kerja
sama BLU, dan pendapatan BLU lainnya.
Elistia, SE, MM
14
Pengeluaran Negara (Belanja Negara)
 Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
 Besaran belanja negara dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain Kebutuhan penyelenggaraan negara, Kebijakan
pembangunan, serta Kondisi kebijakan lainnya.
 Belanja negara ini terdiri atas :
Belanja Pemerintah Pusat dan,
2. Transfer ke Daerah (APBD).
1.
Elistia, SE, MM
15
Pengeluaran Negara (Belanja Negara)
3) Pembiayaan
 Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang harus dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
haik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun anggaran berikutnya.
 Besaran pembiayaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
Iain asumsi dasar makro ekonomi kebijakan pembiayaan; serta
kondisi dan kebijakan Iainnya.
Elistia, SE, MM
16
Optimalisasi Peranan DPR
 Peranan
DPR dalam penganggaran dapat dijalankan
berdasarkan fungsi-fungsi yang dimilikinya.
 Berdasarkan Pasal 20A UUD 1945 Perubahan Pertama, DPR
mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1. Fungsi legislasi,
2. Fungsi anggaran, dan
3. Fungsi pengawasan.
Elistia, SE, MM
17
Tugas Individu dan Kelompok Mahasiswa sbb :
 Buatlah tabel 2 kolom yang berisi daftar Penerimaan dan
Pengeluaran Negara berdasarkan konsep dari APBN (Tugas
Individu)
 Salinlah tabel penerimaan dan pengeluaran APBN (tabel 6.1),
tambahkan tabel growth and share nya masing – masing
penerimaan pada tabel 6.2, dan pengeluaran pada tabel 6.6.
(Tugas Kelompok)
Elistia, SE, MM
18
Download