i ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT

advertisement
ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN
UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Salah Satu Syarat
Menyelesaikan Studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh:
RIRIS KUSUMA DEWI
B 200 120 083
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
ii
iii
iv
ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN
UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014)
RIRIS KUSUMA DEWI
B 200 120 083
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail:
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the factors that affect audit
delay to the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
The examined factors of this research are total assets, leverage, auditor's opinion
and the size of a public accounting firm as the independent variables, while audit
delay as the dependent variables.
Sampling technique employed in this study is the purposive sampling with
the total sample of 177 companies. The data analysis uses multiple regressions.
The result of the study shows that the total assets, leverage, and the
auditor's opinion have significant influence towards audit delay, while size of a
public accounting firm do not have influence towards audit delay.
Keywords: audit delay, total assets, leverage, auditor's opinion, size of the public
accounting firm.
v
ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN
UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014)
RIRIS KUSUMA DEWI
B 200 120 083
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail:
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menganalisis
faktor-faktor
yang
berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah total
aset, leverage, opini audit, dan ukuran KAP sebagai variabel independen,
sedangkan audit delay sebagai variabel dependen.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 177 perusahaan. Analisis data
menggunakan regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset, leverage, dan opini audit
berpengaruh signifikan terhadap audit delay, sedangkan ukuran KAP tidak
memiliki pengaruh terhadap audit delay.
Kata Kunci: audit delay, total aset, leverage, opini audit, ukuran KAP
vi
A. PENDAHULUAN
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Dalam penyajiannya, laporan
keuangan biasanya disajikan secara tahunan. Manfaat suatu laporan keuangan
akan berkurang apabila laporan tersebut tidak disajikan tepat waktu. Ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam Peraturan Bapepam
Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP346/BL/2011 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau
Perusahaan Publik, bahwa Bapepam mewajibkan setiap perusahaan publik
yang terdaftar di Pasar Modal menyampaikan laporan keuangan tahunan yang
disertai dengan laporan audit independen kepada Bapepam selambat-lambatnya
pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan.
Apabila perusahaan terlambat menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Bapepam, maka dikenakan sanksi administrasi.
Ketepatan penyajian laporan keuangan inilah yang biasanya menjadi kendala
bagi perusahaan.
Menurut penelitian Lucyanda dan Nura’ni (2013) salah satu ukuran
ketepatan dalam menyampaikan laporan keuangan (timeliness of financial
reporting) adalah audit delay, yaitu lamanya waktu penyelesaian audit yang
diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai tanggal diterbitkannya
laporan auditor independen (Kartika, 2011). Jarak waktu antara akhir periode
akuntansi dengan tanggal ditandatangani laporan audit dapat mempengaruhi
ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan sehingga akan berdampak
pada reaksi pasar terhadap keterlambatan informasi dan mempengaruhi
ketidakpastian pengambilan keputusan ekonomi.
Penelitian ini mengembangkan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Febrianty (2011). Adapun faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian
ini adalah total aset, leverage, dan ukuran KAP, sedangkan yang membedakan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menambah variabel
independen opini audit. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul “ANALISIS PENGARUH
TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT DAN UKURAN KAP PADA
AUDIT DELAY (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014).”
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Audit Delay
Proses untuk menyediakan informasi akuntansi ke publik
memberikan nilai informasi dari laporan keuangan auditan yang akan
ditentukan oleh audit delay. Menurut penelitian Kartika (2011) audit delay
1
2.
3.
4.
5.
adalah rentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal
penutupan tahun buku sampai tanggal diterbitkannya laporan auditor
independen. Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya,
maka semakin lama pula audit delay. Jika audit delay semakin lama, maka
kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan keuangan semakin
besar.
Total Aset
Menurut penelitian Febrianty (2011) total aset atau ukuran
perusahaan adalah suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam
total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Perusahaan yang memiliki
aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan
perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh
perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih
banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem
informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang
kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat,
maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan
keuangan auditannya lebih cepat ke publik.
Leverage
Fahmi (2012:127) mengartikan rasio leverage adalah mengukur
seberapa besar perusahaan dibiayai hutang. Penggunaan hutang yang
terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan
masuk dalam kategori extreame leverage (utang ekstream) yaitu
perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk
melepaskan beban hutang tersebut. Leverage juga mengindikasikan jumlah
modal yang dikeluarkan oleh investor dalam rangka menghasilkan laba.
Opini Audit
Hasil akhir dari proses audit terhadap laporan keuangan adalah
penarikan kesimpulan yang berupa opini atas kewajaran laporan keuangan.
Opini auditor ditulis dalam laporan hasil audit adalah alat formal yang
digunakan auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan
keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Halim,
2008:70).
Ukuran KAP
Kantor akuntan publik (KAP) adalah lembaga yang memiliki izin
dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam
menjalankan pekerjaannya (Jusup, 2001:19). KAP yang mempunyai
reputasi baik diperkirakan dapat melakukan audit lebih efisien, terpercaya,
dan memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menyelesaikan audit
2
sesuai jadwal, sehingga informasi dapat lebih cepat diterima pengguna
laporan keuangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.
C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan
melakukan uji hipotesis. Data penelitian ini diperoleh dari website
Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) selama tahun 2012 sampai 2014 yang meliputi
laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan.
2. Populasi, Sampel dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2012 sampai 2014 yang merupakan periode
terakhir publikasi laporan keuangan. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pengambilan
sampling dengan mengkategorikan perusahaan berdasarkan kriteria
tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria sampel ditetapkan sebagai berikut:
a) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan
secara berturut-turut selama periode 2012-2014, b) Perusahaan yang
memiliki tahun buku yang berakhir 31 Desember, c) Perusahaan
manufaktur yang menyajikan keuangannya dalam mata uang rupiah, d)
Perusahaan manufaktur yang memilik data lengkap untuk penelitian.
3. Data dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa laporan
keuangan dan laporan auditor independen perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2012-2014. Data diperoleh dari ICMD (Indonesia
Capital Market Directory) dan situs www.idx.co.id.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka
seperti buku, jurnal, skripsi dan sumber-sumber lain yang berkaitan
dengan penelitian dan metode dokumentasi yaitu dengan mencatat atau
mendokumentasikan data yang tercantum pada Indonesia Capital Market
Directory (ICMD) tahun 2011-2014.
5. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel dan pengukuran variabel dalam
penelitian ini terangkum dalam tabel berikut:
3
Tabel 1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No
Variabel
Pengukuran
Dependen
Sejak tanggal tutup buku 31 Desember s.d tanggal
1 Audit Delay
yang tertera di laporan auditor independen
Independen
1 Total Aset
Natural log (total aset)
2 Leverage
Debt to total asset =
x 100%
1 untuk perusahaan yang mendapat unqualified
opinion
0 untuk perusahaan yang mendapatkan selain
unqualified opinion
Ukuran
1 jika perusahaan yang menggunakan jasa KAP the
4
KAP
big four
0 jika perusahaan yang tidak menggunakan jasa
KAP non the big four
Sumber: Data sekunder diolah, 2015
3
Opini Audit
6. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, alat statistik yang digunakan adalah
pengujian statistik deskriptif, asumsi klasik, dan analisis regresi berganda.
Model persamaan regresi yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
AUD = α+ 𝛽1 ASET + 𝛽2 LEV+ 𝛽3 OPINI + 𝛽4 KAP + ε
Keterangan:
AUD
= lamanya hari penyelesaian audit (audit delay)
α
= Konstanta regresi
β1β2β3β4 = Koefisien regresi
ASET
= Total Aset
LEV
= Leverage
OPINI
= Opini Audit
KAP
= Ukuran KAP
ε
= error
D. Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas menggunakan
Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Kesimpulan dari hasil perhitungan
tersebut adalah nilai probabilitas 0,100 > 0,05, sehingga menunjukkan
bahwa data dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal.
4
b. Uji Multikolonieritas
Metode untuk menguji adanya multikolonieritas dapat dilihat
pada Tolerance Value (TV) atau Variance Inflation Factor (VIF).
Dalam
pengujian
multikolineritas
tidak
terjadi
adanya
multikolinearitas, karena nilai VIF semua variabel kurang dari 10,
sedangkan Tolerance Value diatas 0,10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini mendeteksi adanya heteroskedastisitas
yaitu dengan menggunakan uji Glejser. Berdasarkan hasil pengujian
diketahui bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel independen
lebih besar dari 0,05, sehingga menunjukkan bahwa model regresi
dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya autokorelasi
yaitu dengan menggunakan uji Durbin Watson. Nilai tabel dU didapat
nilai 1,800 maka dapat kita proses untuk mengetahui hasilnya dengan
cara perbandingan sesuai persamaannya (dU d
4-dU), sehingga
didapatkan hasil 1,800 1,896
2,200 maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini tidak ada masalah autokorelasi.
2. Uji Ketepatan Model
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat
diukur dari Goodness Of Fit. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur
dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t
(Ghozali, 2011:97).
a. Koefisien Determinasi (R2)
Hasil perhitungan untuk nilai R2 dalam analisis regresi berganda
diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar
0,141. Hal ini berarti bahwa 14,1% variasi variabel audit delay dapat
dijelaskan oleh variabel total aset, leverage, opini audit, dan ukuran
KAP, sedangkan sisanya yaitu 85,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
diluar model (variabel) yang diteliti.
b. Pengujian Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Dari hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 8,245 >
2,42 dan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel total aset, leverage, opini audit, dan ukuran KAP berpengaruh
secara bersama-sama terhadap audit delay. Hal ini juga berarti bahwa
model regresi yang digunakan fit of goodness.
5
c. Hasil Uji Hipotesis
1) Pengaruh Total Aset Terhadap Audit Delay
Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel
IV.10 diketahui bahwa total aset memiliki nilai thitung lebih besar
dibanding ttabel (-2,039 > -1,974) dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,043 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa total
aset berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay yang
berarti semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin cepat
audit delay-nya.
Manajemen perusahaan berskala besar umumnya memiliki
sistem pengendalian internal yang baik dan dimonitor secara ketat
oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah yang dapat
mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan keuangan dan
memudahkan auditor dalam melakukan proses audit. Oleh karena
itu, perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung mengalami
tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan
audit lebih awal. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
Prabowo dan Marsono (2013), Febrianty (2011), dan Kartika
(2011) yang menunjukkan bahwa total aset berpengaruh terhadap
audit delay.
2) Pengaruh Leverage Terhadap Audit Delay
Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel
IV.10 diketahui bahwa leverage memiliki nilai thitung lebih besar
dibanding ttabel (2,972 > 1,974) dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0,003 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay yang berarti
semakin tinggi leverage perusahaan maka akan semakin tinggi
audit delay.
Leverage merupakan perbandingan antara jumlah aktiva
dengan jumlah hutang. Jika perusahaan memiliki proporsi hutang
lebih besar dari aktivanya, maka akan meningkatkan
kecenderungan rugi dan meningkatkan kehati-hatian dari auditor
terhadap laporan keuangan yang diaudit. Mengaudit akun hutang
akan memakan waktu lama karena harus mencari sumber
penyebabnya serta membutuhkan banyak waktu dalam
mengkonfirmasi pihak-pihak (debtholder). Oleh karena itu, akan
terjadi keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada
publik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Prabowo
dan Marsono (2013), Aryaningsih dan Budiartha (2014), Lucyanda
6
dan Nura”ni (2013), Febrianty (2011), dan Kartika (2011) yang
menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap audit
delay.
3) Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Delay
Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel
IV.10 diketahui bahwa opini audit memiliki nilai thitung lebih besar
dibanding ttabel (-2,823 > -1,974) dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa opini
audit berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay yang
berarti jika auditor menyatakan opini wajar tanpa pengecualian,
maka audit delay semakin pendek.
Pemberian opini audit unqualified opinion (pendapat wajar
tanpa pengecualian) merupakan berita baik (good news) yang akan
menarik minat calon investor untuk melakukan investasi. Opini
audit berpengaruh pada audit delay karena ketika perusahaan
mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian maka auditor
akan mencari bukti-bukti penyebab dikeluarkannya opini selain
wajar tanpa pengecualian. Pencarian bukti-bukti serta temuantemuan audit akan memakan banyak waktu sehingga
mengindikasikan terjadinya audit delay yang panjang. Selain itu,
pergantian auditor juga berpotensi dalam memberikan opini selain
wajar tanpa pengecualian. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian Prabowo dan Marsono (2013), Aryaningsih dan
Budiartha (2014) yang menunjukkan bahwa opini audit
berpengaruh terhadap audit delay.
4) Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Audit Delay
Berdasarkan hasil uji statistik t yang disajikan dalam tabel
IV.10 diketahui bahwa ukuran KAP memiliki nilai thitung lebih kecil
dibanding ttabel (-0,754 < -1,974) dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,452 > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa
ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
Penelitian ini bertentangan dengan Lucyanda dan Nura’ni
(2013) dan konsisten dengan penelitian Kartika (2011), Aditya dan
Anisykurillah (2014) dan Febrianty (2011) yang juga menemukan
bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini
dikarenakan perusahaan yang menggunakan KAP the big four
belum tentu menyelesaikan audit delay lebih cepat dibanding
dengan perusahaan yang menggunakan KAP non big four hal ini
tergantung dari kondisi laporan keuangan suatu perusahaan.
7
Hal ini diperkirakan kualitas KAP di Indonesia memang
sudah baik, dibuktikan dengan surat ijin KAP yang diterbitkan oleh
Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Maka dari itu setiap
KAP yang berafiliasi dengan big four ataupun selain yang
berafiliasi dengan big four memiliki kualitas yang sama. Selain itu
beberapa perusahaan yang tidak menggunakan jasa audit dari KAP
big four, beberapa juga ada yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi
dengan KAP diluar negeri walaupun bukan KAP big four, sehingga
masih belum bisa dibedakan kualitas auditor antara KAP yang
berafiliasi dengan big four atau tidak.
3. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Berganda
Hasil analisis regresi berganda diatas dapat dibuat
persamaan regresi sebagai berikut:
AUD = 92,838 -1,413 ASET +16,806 LEV -6,940 OPINI -1,937
KAP +ε
E. SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian yang dilakukan
dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel total aset berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0,043 < 0,05, sehingga hipotesis H1 diterima.
b. Variabel leverage berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0,003 < 0,05, sehingga hipotesis H2 diterima.
c. Variabel opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dibandingkan level
of significant yaitu sebesar 0,005< 0,05, sehingga hipotesis H3 diterima.
d. Variabel ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikasi yang lebih besar dibandingkan level
of significant yaitu sebesar 0,452 < 0,05, sehingga hipotesis H4 ditolak.
2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Sampel yang digunakan hanya sebatas perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, sehingga eksternal validitas sampel masih rendah.
8
b. Periode penelitian hanya tiga tahun yaitu 2012, 2013, dan 2014,
sehingga belum memberikan gambaran hasil yang dapat
digeneralisasikan.
c. Penelitian ini terbatas pada variabel yang digunakan yaitu hanya total
aset, leverage, opini audit, dan ukuran KAP dalam mempengaruhi
audit delay, sehingga faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi
audit delay tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
a. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan semua sektor perusahaan
yang terdaftar di BEI, sehingga dapat mengetahui perbandingan
keterlambatan laporan keuangan (audit delay) pada setiap perusahaan.
b. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun pengamatan yang lebih
panjang sehingga semakin besar kesempatan untuk memberikan
gambaran hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan.
c. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan faktor lain yang dapat
mempengaruhi audit delay, mengingat nilai Adjusted R Square dalam
penelitian ini kecil yaitu sebesar 14,1%, seperti faktor komite audit,
laba-rugi, profitabilitas, auditor switching, struktur kepemilikan
perusahaan, umur perusahaan, dan lain-lain.
9
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Alifian Nur dan Indah Anisykurlillah. 2014. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap audit delay. Accounting Analysis Journal. ISSN
2252-6765.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Aryaningsih, Devi dan Budiartha. 2014. Pengaruh total aset, tingkat solvabilitas
dan opini audit pada audit delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
7.3:747-647.ISSN: 2302-8556.
BAPEPAM. 1997. Peraturan Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997:
Pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan pedoman mengenai bentuk
da nisi pernyataan dalam rangka penawaran umum oleh perusahaan
menengah atau kecil (online) diakses 27 September 2015.
(http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/12339/node/397/peraturanix.c.7-keputusan-ketua-bapepam-no.kep-11_pm_1997-pedomanmengenai-bentuk-dan-isi-pernyataan-pendaftaran-dalam-rangka
penawaran-umum-oleh-perusahaan-menengah-atau-kecil)
BAPEPAM. 2011. Peraturan Nomor X.K.2: Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan
Berkala
(online)
diakses
04
Agustus
2015.
(http://www.bapepam.go.id/download/Peraturan_Bapepam/SKKetuaBepe
pam-LKNo_Kep-346/2011_tentang_Publikasi_LK_Tengah_Tahunan.pdf)
Baridwan, Zaki. 2001. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Yogyakarta:
BPFE
Dewi, Karina Mutiara dan Sugeng Pamudji. 2013. Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu dan audit delay penyampaian laporan
keuangan.(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Periode 2007-2011). Diponegoro Journal of Accounting Vol. 2 No. 2.
Falkultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.
Estrini, Dwi Hayu. 2013. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay. Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung. Alfabeta
Febriyanti. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay
Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar Di Bei Periode 20072009. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol., no.3,
September.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: BP Undip
Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar audit laporan keuangan).
Yogyakarta: STIE YKPN.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:
Salemba Empat.
Indriantoro, Nur dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis (untuk
Akuntansi dan Manajemen). Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
10
Jusup, Al Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN
Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BEI.Jurnal Bisnis dan Ekonomi
(JBE). Vol.3, No. 2, Nopember, hal 152-171.
Lucyanda, Jurica & Sabrina Paramitha Nura’ni. 2013. Pengujian Faktor-Faktor
yang mempengaruhi Audit delay. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.9,
No.2, Mei, hal 128-149.
Prabowo, Pebi Putra Tri dan Marsono. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Audit Delay. Diponegoro Journal of Accounting. Vol.2, No.1, hal 1.
Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Muttaqin, Rahadhian Faris. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP,
Profitabilitas, dan Opini Audit terhadap Reporting Lag Perusahaan
dengan Audit Lag sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmial Universitas
Bakrie.Vol 1, No.02.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta: BPFE.
Yulianti, Ani. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit delay
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2008). Skripsi: Universitas Negeri
Yogyakarta.
11
Download