SCIENCE MODULE GRADE IX JULY

advertisement
SCIENCE MODULE
GRADE IX
JULY-AUGUST 2015
ACADEMIC YEAR 2015/2016
 Tujuan Pembelajaran:
-
Mendeskripsikan bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia
-
Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
-
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
-
Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi
-
Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia
-
Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi
-
Menulis artikel tentang cara
dengan sistem reproduksi
-
Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi
-
Membandingkan bentuk/bangun bagian organ dan/atau organ penyusun sistem syaraf pada
manusia
-
Mendeskripsikan fungsi otak, fungsi sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem
koordinasi
-
Menunjukkan bagian-bagian alat indra dan fungsinya
-
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada alat indera
kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
penularan dan pencegahan penyakit yang berhubungan
yang biasa dijumpai dalam
 Materi:
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat
sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), empedu(hati), keringat(kulit), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus
dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain
ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan
SAT/2015/07/JH3/MODUL/SCI
berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan Sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang
berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.

Organ-Organ Ekskresi
1. Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ tubuh manusia yang
masuk berfungsi dalam sistem ekskresi atau pembuangan.
Dalam sistem ekskresi ginjal bekerja bersama organ lain
seperti hati, paru-paru dan juga kulit. Ginjal terbungkus
oleh lapisan lemak yang cukup tebal. Pada umumnya ginjal
memiliki ukuran kurang lebih 11 cm x 6 cm x 3 cm dan
memiliki berat antara 120-300 gram. Posisi ginjal kanan
di dalam tubuh pada umumnya agak sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan ginjal kiri karena pada bagian
sebelah kanan, hati memakan tempat cukup banyak.
Jumlah ginjal adalah sepasang atau dua, meskipun pada
dasarnya manusia hanya membutuhkan satu ginjal untuk
kebutuhan sehari-hari. Fungsinya sudah jelas, ginjal berfungsi sebagai penyaring bahan
limbah dari darah dan mengeluarkannya bersama urin.

Bagian Utama Ginjal dan Fungsinya
Untuk mengenal bagian ginjal lebih jauh,
sebaiknya kita lihat gambar diagram bagian
utama ginjal disamping terlebih dahulu.
1. Korteks (Kulit Ginjal)
Yang pertama adalah korteks, bagian terluar
pada ginjal yang terletak antara kapsul ginjal
dan juga Medula ginjal. Fungsi korteks pada
ginjal adalah sebagai pelindung ginjal itu sediri.
Di dalam korteks terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Sedangkan
badan malphigi itu sendiri tersusun dari glomerulus yang diselimuti oleh kapsula Bowman
dan juga beberapa saluran yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus
distal dan tubulus kontortus kolektivus. Jutaan nefron yang berada pada korteks ini
membuat permukaan kapiler ginjal menjadi lebih luas, dan ini mengakibatkan perembesan
zat buang pada ginjal menjadi lebih banyak.
2.
Medula (Sumsum Ginjal)
Bagian bagian ginjal dan fungsinya selanjutnya adalah medula atau sumsum ginjal yang
bentuknya renal pyramid. Medula adalah tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dan
juga kapsula bowman. Di dalam bagian ginjal ini lah terdapat proses reabsorbsi dan juga
Augmentasi yang dikerjakan oleh tubulus proksimal dan juga tubulus destal. Selain itu ada
lengkung henle yang menjadi bagian penghubung antara tubulus proksimal dan tubulus
destal.
3.
Pelvis Renalis (Rongga Ginjal)
Selanjutnya ada Pelvis Renalis atau rongga ginjal, yaitu bagian pada ureter yang melebar di
bagian proksimal dan terletak di bagian dalam sinus renalis yang menjadi permukaan ureter.
Pelvis sendiri adalah tempat penampungan urine dan selanjutnya akan mengalirkan urine ke
ureter. Setelah itu urine dari rongga ginjal akan menuju ke kandung kemuh atau vesika
urinaria yang dikirim dari ureter. Dan di dalam kandung kemih, urine disimpan untuk
sementara waktu sebelum akhirnya urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
SAT/2015/07/JH3/MODUL/SCI

Proses Pembentukan Urine
Proses pembentukan urin
terdiri dari tiga tahap yaitu
Filtrasi,
Reabsorpsi,
dan
Augmentasi.
Semuanya
terbentuk di dalam ginjal
tepatnya di bagian nefron. Urine
adalah
salah
satu
hasil
dari sistem
ekskresi
pada
manusia yang merupakan hasil
penyaringan darah oleh ginjal.
Urine
mengandung
zat-zat
berbahaya
yang
harus
dikeluarkan oleh tubuh. Berikut
adalah 3 proses pembentukan
urine:
1) Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomelurus menuju ke ruang
kapsula bowmandengan menembus membran Filtrasi. Membran Filtrasi terdiri dari
tiga lapisan, yaitu sel endotelium glomelurus, membran basiler, dan epitel kapsula
bowman. Tahap ini adalah proses pertama dalam pembentukan urine.
Darah dari arteriol masuk ke dalam glomerulus dan kandungan air, glukosa,
urea, garam, urea, asam amino lolos ke penyaringan dan menuju ke tubulus.
Glomerulus adalah kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam kapsula
bowman. Ukuran saringan pada glomerulus membuat protein dan sel darah tidak bisa
masuk ke tubulus. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium yang berfungsi untuk
memudahkan proses penyaringan.
Filtrasi menghasilkan urine primer/filtrat glomerulus yang masih mengandung
zat-zat yang masih bermanfaat seperti glukosa, garam, dan asam amino. Urin primer
mengandung zat yang hampir sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke
ruang antar sel. Dalam keadaan normal, urin primer tidak mengandung eritrosit,
tetapi mengandung protein yang kadarnya kurang dari 0,03%. Kandungan elektrolit
(senyawa yang larutannya merupakan pengantar listrik) dan kristaloid (kristal halus
yang terbentuk dari protein) dari urin primer juga hampir sama dengan cairan
jaringan. Kadar anion di dalam urin primer termasuk ion Cl- dan ion HCO3-, lebih
tinggi 5% daripada kadar anion plasma, sedangkan kadar kationnya lebih rendah 5%
daripada kation plasma. selain itu urin primer mengandung glukosa, garam-garam,
natrium, kalium, dan asam amino.
2) Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Reabsorpsi terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal dan dilakukan oleh
sel-sel epitelium di tubulus tersebut. Fungsinya adalah untuk menyerap kembali zatzat di urine primer yang masih bermanfaat bagi tubuh seperti glukosa, asam amino,
ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-. Air akan diserap kembali melalui
proses osmosis di tubulus dan lengkung henle. Zat-zat yang masih berguna itu akan
masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus. Hasil dari Reabsorpsi adalah
urine sekunder/filtrat tubulus yang kadar ureanya lebih tinggi dari urine primer.
Urine sekunder masuk ke lengkung henle.Pada tahap ini terjadi osmosis air di
lengkung henle desenden sehingga volume urin sekunder berkurang dan menjadi
pekat. Ketika urine sekunder mencapai lengkung henle asenden, garam Na + dipompa
keluar dari tubulus, sehingga urea menjadi lebih pekat.
SAT/2015/07/JH3/MODUL/SCI
3) Augmentasi (Pengumpulan)
Setelah melewati lengkung henle, urine sekunder akan memasuki tahap
Augmentasi yang terjadi di tubulus kontortus distal. Disini akan terjadi pengeluaran
zat sisa oleh darah seperti H+, K+, NH3, dan kreatinin. Ion H+ dikeluarkan untuk
menjaga pH darah. Proses Augmentasi menghasilkan urine sesungguhnya yang
sedikit mengandung air.
Urine sesungguhnya mengandung urea, asam urine, amonia, sisa-sisa
pembongkaran protein, dan zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin,
obat-obatan, hormon, serta garam mineral.
Kemudian urine sesungguhnya akan menuju tubulus kolektivus untuk dibawa
menuju pelvis yang kemudian menuju kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter.
Urine inilah yang akan keluar menuju tubuh melalui uretra.

Pengeluaran Urine
Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh
melalui ureter, kandung kemih dan uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya
tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh
pengaruh saraf juga adanya kontraksi otot perut dan organ-organ yang menekan kandung
kemih.
Jumlah urine yang dikeluarkan dalam sehari rata-rata 1-2 liter, tetapi dapat
berubah tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine yang normal berwarna bening
orange pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
Urutan perjalanan urin adalah dari ginjal > ureter > kantong kemih > uretra
 Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine :
- Banyaknya air yang diminum, kelebihan air didalam tubuh akan di keluarkan lewat
ginjal berupa urine atau lewat kulit berupa keringat
- Hormon ADH (Antidiuretik Hormon). Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
posterior. Semakin tinggi kadar ADH dalam darah semakin sedikit urine yang
dikeluarkan, begitu pula sebaliknya.
Banyaknya garam dalam darah yang harus dikeluarkan.
2. Hati
Hepar (hati) adalah kelenjar
terbesar dalam tubuh dengan berat
sekitar
1300-1550
gram
dan
berwarna merah cokelat, mempunyai
banyak pembuluh darah serta lunak.
Hepar berbentuk baji dengan
permukaan dasarnya pada sisi kanan
dan puncaknya pada sisi kiri tubuh,
terletak di kuadran kanan atas
abdomen
(hipokondria
kanan).
Permukaan
atasnya
berbatasan
dengan
diafragma
dan
batas
bawahnya mengikuti pinggiran kosta
kanan.
Hepar(hati) terdiri dari:

Lobus kiri dan lobus kanan, dengan lobus kanan lebih besar dibandingkan dengan lobus
kiri.

Lobulus. Hepar disusun oleh lobulus-lobulus kecil dan tersusun dalam kolom.
SAT/2015/07/JH3/MODUL/SCI


Vena sentralis pada bagian tengah tiap lobulus. Vena bergabung menjadi vena yang lebih
besar dan membentuk vena hepatika yang kemudian menuju ke dalam vena kava inferior
Lakuna, yaitu ruangan yang memisahkan antara satu lobulus dengan lobulus lainnya.
Fungsi Hati
1. Menawarkan racun
Fungsi utama dari hati adalah menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun
tersebut bisa berasal dari makanan, minuman, atau pun obat-obatan. Proses metabolisme di
dalam tubuh akan menghasilkan asam laktat yang dapat merugikan, namun hati akan
mengubahnya menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai
sumber energi yang disimpan di dalam otot.
Metabolisme protein juga akan menghasilkan zat sisa berupa amonia yang berbahaya
bagi tubuh, namun hati akan mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkan bersama urine.
2. Metabolisme karbohidrat
Glukosa dan monosakarida lain seperti fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi
glikogen. Glikogen adalah karbohidrat yang terbentuk dari ratusan unit glukosa yang terikat
bersama.
Penyimpanan karbohidrat dalam bentuk glikogen mempunyai keuntungan:
 Cepat dipecah untuk menghasilkan energi
 Produksi energinya tinggi
 Tidak bocor ke dalam sel dan tidak mengganggu kandungan cairan intrasel.
Pengubahan bentuk karbohidrat ini memerlukan bantuan dua hormon yaitu insulin dan
glukagon yang dihasilkan oleh pankreas. Saat kadar glukosa dalam darah naik maka insulin akan
dilepaskan untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan disimpan di hati dan jaringan otot. Saat
kadar glukosa di dalam darah turun, maka glukagon akan dilepaskan untuk memecah glikogen yang
disimpan menjadi glukosa dan kemudian akan dimetabolisme untuk menghasilkan energi.
3. Metabolisme protein
Beberapa asam amino diubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Asam amino
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh kemudian diubah menjadi urea dan asam urat yang dikeluarkan
dari sel hati ke dalam darah untuk diekskresi oleh ginjal dan dibuang melalui urine.
4. Metabolisme lemak
Ketika lemak dibutuhkan oleh tubuh, lemak akan diambil keluar dari tempat
penyimpanannya di dalam tubuh, lalu diangkut melalui darah menuju ke hati dan dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol.
5. Sintesis kolesterol dan protein plasma
Hati dapat mensintesis kolesterol dan steroid serta produk protein plasma seperti
fibrinogen, protrombin, dan sebagian besar globulin.
6. Penyimpanan berbagai zat
Hati adalah tempat penyimpanan glikogen, lemak, vitamin A, B 12, D, dan K, serta zat besi.
7. Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah
Dalam 6 bulan kehidupan janin, hati menghasilkan sel darah merah, baru kemudian produksi
sel darah merah ini secara berangsur-angsur diambil alih oleh sumsum tulang. Pada saat darah
melewati hati, sekitar 3 juta sel darah merah dihancurkan setiap detik, dan hasil penghancurannya
masih ada zat yang akan digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru.
8. Menghasilkan zat yang melarutkan lemak
SAT/2015/07/JH3/MODUL/SCI
Hati menghasilkan sekitar 0.5 – 1 liter cairan empedu setiap hari. Cairan empedu inilah yang
akan melarutkan lemak yang terdapat di dalam usus.
5. Kulit
Kulit adalah organ pelindung yang
menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit
merupakan lapisan sangat tipis dan
tebalnya hanya beberapa milimeter.
Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a. Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari tersusun atas tiga
lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum
korneum), lapisan granula (stratum
granulosum),
dan stratum
germinativum. Lapisan tanduk (stratum
korneum) berada pada bagian yang
paling luar. Lapisan tanduk merupakan
jaringan mati dan terdiri atas berlapislapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya.
Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman
penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini
terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas
menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan
warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit
bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning
langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai
orang albino.
Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel. Lapisan atas (stratum
spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian
lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terusmenerus membelah (stratum basal).
b. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat
pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula
sebassea), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang
terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula
paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan
peraba nyeri.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebutsebum yang berguna untuk
meminyaki rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh
kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus
tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau
geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk
ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan
serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan
jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut
dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan
melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin),
aktivitas, makanan, atau minuman.
SAT/2015/07/JH3/MODUL/SCI
c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa). Jaringan lemak
berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar
tetap hangat.
Fungsi kulit:







Alat pengeluaran (ekskresi) dalam bentuk keringat.
Pelindung jaringan dibawah kulit.
Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu ekstrim), gangguan
biologis (jamur), dan gangguan kimiawi.
Mengatur suhu badan. Suhu normal 36 oC - 37oC.
Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
Tempat menyimpan kelebihan air dan lemak.
Sebagai indra peraba.
6. Paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada
manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua
bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga
gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan
gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput
yang disebut selaput pleura. Paru-paru merupakan
organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia
karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup.
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk
mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP
AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap
karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paruparu karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
Tugas:
1) Jelaskan kelainan-kelainan dan penyakit pada Sistem Ekskresi Manusia (ginjal, hati, kulit,
dan paru-paru)!
Sumber:
1. Lestari, Endang S. 2009. Biologi 2: Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Gibson, Jhon. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta : EGC.
3. Internet
SAT/2015/07/JH3/MODUL/SCI
Download