1 PENDAHULUAN Pasal 1 UMUM 1. Berdasarkan pemikiran bahwa

advertisement
PKB Periode 2008 - 2010
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
UMUM
1. Berdasarkan pemikiran bahwa Pancasila adalah Landasan Idiil bagi kaum pekerja dalam
meningkatkan taraf hidup sesuai UUD 1945 pasal 27 yang menyatakan "Setiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan".
2. Hubungan ketenagakerjaan perlu dibina untuk terciptanya kerjasama yang serasi antara Karyawan
dan Perusahaan yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945, dimana masing-masing pihak saling
menghormati, saling membutuhkan dan saling mengerti terhadap peran serta, hak dan
kewajiban masing-masing dalam keseluruhan proses produksi serta usaha meningkatkan partisipasi
dalam pembangunan.
3. Bahwa Pengusaha dan Karyawan adalah MITRA yang sejajar yang tidak dapat dipisahkan dalam
keseluruhan
proses
produksi
baik
dalam
usaha
melestarikan
Perusahaan
maupun meningkatkan produksi, meningkatkan kesejahteraan bersama dan menikmati hasil usaha
secara adil, merata, layak, dan serasi, sesuai dengan Hubungan Industrial yang harmonis.
4. Maka oleh karenanya perlu disusun suatu Perjanjian Kerja Bersama demi tercapainya keharmonisan
dan ketenangan kerja sebagaimana tercantum dalam bab-bab berikut.
Pasal 2
PENGERTIAN-PENGERTIAN
1.
Perusahaan
:
adalah PT Jasa Angkasa Semesta Terbuka (PT. JAS Tbk) dengan
Akta Notaris No: 12 tanggal 08 Juni 1984, Notaris Soeleman
Ardjasasmita, SH dan Perubahan-perubahannya.
2.
Direksi
:
adalah sebagaimana tersebut dalam Akta Notaris Perusahaan yaitu
Presiden Direktur dan Direktur-direktur.
3.
Pengusaha
:
adalah Orang-perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang
menjalankan suatu perusahaan milik sendiri atau badan hukum yang
secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya, yang
berkedudukan di wilayah atau diluar wilayah Indonesia.
4.
Serikat Pekerja
:
adalah Suatu Organisasi yang didirikan dari, oleh dan untuk pekerja
secara sukarela, berbentuk kesatuan dan mencakup suatu lapangan
pekerjaan yang mewakili atau bertindak atas nama anggotanya
dan terdaftar pada Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
(*) adalah Organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja baik di
1
PKB Periode 2008 - 2010
perusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
5.
Perjanjian Kerja
Bersama
:
adalah Suatu Perjanjian Kerja Bersama antara Serikat Pekerja
dengan Perusahaan, yang dibuat berdasarkan musyawarah dan
mufakat.
6.
Karyawan
:
adalah tenaga kerja yang bekerja pada Perusahaan dengan
menerima gaji/upah berdasarkan hubungan kerja.
7.
Karyawan Pejabat
:
adalah tenaga kerja yang bekerja pada Perusahaan dengan
menerima gaji/upah dan memiliki jabatan sesuai dengan SKEP
Direksi.
(tambahan Mgt. diluar perundingan)
7.
PKWTT/Tetap
:
adalah Perjanjian kerja yang dibuat antara perusahaan dengan
karyawan untuk waktu tidak tertentu.
8.
PKWT/Kontrak
:
adalah Perjanjian kerja yang dibuat antara perusahaan dengan
karyawan untuk suatu waktu tertentu.
9.
Keluarga
:
adalah satu orang isteri yang sah menurut hukum serta anak sampai
dengan anak ke-3 (tiga) yang diperoleh dari pernikahan atau yang
diangkat secara sah menurut hukum yang berusia setinggi-tingginya
23 (dua puluh tiga) tahun kecuali sudah menikah.
10.
Hari
:
adalah waktu sehari semalam selama 24 (dua puluh empat) jam
penuh.
11.
Seminggu
:
adalah waktu selama 7 (tujuh) hari terus-menerus.
12.
Siang hari
:
adalah waktu antara jam 06.00 sampai jam 18.00.
13.
Malam hari
:
adalah waktu antara jam 18.00 sampai jam 06.00.
14.
Waktu kerja
:
14.
Waktu kerja
:
adalah waktu yang ditetapkan oleh perusahaan untuk bekerja bagi
karyawannya, yaitu pada kerja Non shift 8 jam/hari atau 40 jam
dalam satu minggu, dan pada kerja shift 7 jam/hari atau 40 jam
dalam satu minggu untuk kerja giliran (shift).
adalah Jam-jam dimana Karyawan wajib berada di tempat kerja
dan melakukan pekerjaan menurut ketentuan-ketentuan dalam
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
15.
Office hour (non shift)
:
adalah waktu kerja antara pukul 08.00 sampai pukul 17.00.
2
PKB Periode 2008 - 2010
16.
Kerja giliran (shift)
:
adalah waktu kerja bergiliran yang sudah ditentukan atau diatur
waktunya terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan Perusahaan,
tanpa mengenal hari libur (Sabtu-Minggu) dan libur Nasional.
17.
Kerja lembur
:
adalah kerja yang dilakukan karyawan setelah melampaui waktu kerja
untuk kepentingan perusahaan berdasarkan perintah lembur dari
atasannya.
18.
Istirahat/cuti
:
adalah waktu tidak bekerja bagi karyawan dengan seijin Perusahaan
sebagai hak karyawan setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
19.
Ijin
:
adalah waktu tidak bekerja bagi karyawan oleh karena sesuatu hal,
yang diberikan atas sepengetahuan atau seijin Perusahaan dengan
berpedoman pada ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang
berlaku.
20.
Tidak masuk kerja
tanpa keterangan (TK) :
21.
Upah
:
adalah penghasilan karyawan yang diterima setiap bulan dari
Perusahaan, yang terdiri dari Gaji Pokok dan Tunjangan-tunjangan
berdasarkan ketentuan pengupahan yang ketentuannya diatur sesuai
UU 13 tahun 2003.
22.
Tunjangan Pajak
:
adalah segala pajak yang menyangkut penghasilan yang dinikmati
karyawan, ditanggung oleh perusahaan
23.
Kepmenakertrans
:
adalah Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia/Kepmenakertrans RI.
24.
Dana Pensiun
:
adalah Dana Pensiun Cardig Group (DPCG) yang didirikan
berdasarkan Undang Undang No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana
Pensiun (Lembaran Negara Nomor 3477), dan peraturan lainnya.
25.
Penghasilan Dasar
PhDP
:
adalah upah terakhir pekerja, yang menjadi dasar perhitungan
besarnya iuran pensiun dan manfaat pensiun. Ketetuan rumusan
PhDP diatur dengan Surat Keputusan Direksi.
adalah ketidakhadiran karyawan pada hari kerja tanpa
pemberitahuan tertulis dan alasan yang tidak dapat diterima oleh
Perusahaan.
3
PKB Periode 2008 - 2010
Pasal 3
PIHAK – PIHAK YANG MENGADAKAN PERJANJIAN
Perseroan Terbatas (PT) Jasa Angkasa Semesta Terbuka (PT. JAS Tbk) yang beralamat di Menara
Cardig, Jalan Halim Perdanakusuma Jakarta - 13650 yang didirikan dengan Akta Notaris No. 12 Tanggal
08 Juni 1984 Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH dan perubahan-perubahannya yang telah
mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.C-06999.HT.01.04.Th.2002
tanggal
24 April 2002 yang selanjutnya disebut “Perusahaan”.
dengan
Serikat Pekerja Jasa Angkasa Semesta yang beralamat di Menara Cardig, Jalan Halim Perdanakusuma
Jakarta - 13650 yang telah terdaftar di Kantor Depnaker Jakarta Timur No. 80/IV/P/VII/2001, tanggal
3 Juli 2001 yang selanjutnya disebut “SP JAS”
Pasal 4
MAKSUD DAN TUJUAN
Perjanjian Kerja Bersama sebagai salah satu sarana utama dalam melaksanakan Hubungan Industrial,
bertujuan antara lain :
1. Mempertegas dan memperjelas hak dan kewajiban pekerja dengan Pengusaha.
2. Memperteguh dan menciptakan Hubungan Industrial yang harmonis dalam perusahaan.
3. Menetapkan syarat–syarat kerja dan keadaan industrial dan atau hubungan ketenagakerjaan yang
belum diatur perundang-undangan maupun nilai-nilai / syarat-syarat kerja yang sudah diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
4. Mengatur tata cara penyelesaian permasalahan dan perbedaan pendapat antara SP JAS dengan
Pengusaha.
5. Menciptakan ketenangan bekerja bagi karyawan dan kepastian berusaha bagi Pengusaha, karena
adanya pengaturan hak dan kewajiban yang jelas dan terbuka bagi kedua belah pihak.
Pasal 5
KETENTUAN UMUM
1. Kewajiban pihak-pihak yang mengadakan Perjanjian.
1.1. Perusahaan dan SP JAS mempunyai kepentingan dengan adanya Perjanjian Kerja Bersama
ini baik isi maupun maknanya, sama-sama berkewajiban untuk mematuhi dan mentaati semua
ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Bersama.
1.2. Perusahaan dan SP JAS berkewajiban memelihara dan menjaga tegaknya tata tertib
Perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
4
PKB Periode 2008 - 2010
2
Hak-hak perusahaan dan Serikat Pekerja
2.1. Pengusaha adalah pihak yang mempunyai hak untuk memimpin, menentukan dan
melaksanakan kebijakan perusahaan sesuai anggaran dasar Perusahaan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2.2. SP JAS berhak mengajukan saran kepada pengusaha dengan mempertimbangkan
kelangsungan perusahaan dan kenyamanan lingkungan kerja sesuai dengan peraturan yang
berlaku serta Undang-Undang No. 21 Tahun 2000.
3
Jaminan bagi Serikat Pekerja PT JAS Tbk.
3.1. Perusahaan mengakui bahwa SP JAS adalah Organisasi Serikat Pekerja yang sah dan
mewakili / bertindak untuk dan atas nama seluruh anggotanya, sebagaimana tersebut pada
pasal 5 ayat 2 butir ( 2.2 ).
3.2. SP JAS mengakui bahwa Perseroan Terbatas (PT) JAS Tbk. adalah Perusahaan yang
merupakan badan hukum yang sah dalam menjalankan usahanya sesuai dengan Peraturan
Pemerintah dan perundang-undangan yang berlaku.
3.3. Setiap karyawan dapat dan berhak menjadi Anggota maupun Pengurus SP JAS, kecuali
pejabat tertentu sesuai ketentuan Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tidak dapat menjadi
pengurus SP JAS.
4. Pemungutan Iuran Anggota Serikat Pekerja PT JAS Tbk.
Untuk kelancaran organisasi SP JAS, Perusahaan dapat membantu pelaksanaan pemungutan iuran
dari anggota SP JAS sesuai surat kuasa yang diberikan oleh pengurus SP JAS.
5. Fasilitas dan bantuan untuk Serikat Pekerja PT JAS Tbk.
5.1. Perusahaan menyediakan ruang kantor dan sarana lainnya untuk keperluan SP JAS, sesuai
kemampuan dan anggaran perusahaan.
5.2. Perusahaan menyediakan papan pengumuman bagi SP JAS dalam lingkungan Perusahaan
yang dapat digunakan sebagai media komunikasi dan informasi.
5.3. Biaya yang menyangkut pelaksanaan tugas/kegiatan SP JAS diluar lingkungan Perusahaan,
ditanggung oleh SP JAS, dan bilamana dianggap perlu pihak Perusahaan dapat
membantunya.
6. Dispensasi waktu bagi pengurus Serikat Pekerja PT JAS Tbk.
6. 1. Setiap karyawan yang menjadi Pengurus SP JAS dalam melaksanakan tugas yang ada
hubungannya dengan Organisasi SP JAS, dapat meninggalkan pekerjaanya dengan ijin
Atasan/Pimpinan Perusahaan.
5
PKB Periode 2008 - 2010
6.2. Setiap pengurus SP JAS yang meninggalkan pekerjaannya dengan ijin Atasan/ Pimpinan
Perusahaan dalam rangka memenuhi panggilan instansi pemerintah yang ada kaitannya
dengan kepentingan Perusahaan, mendapat penggantian biaya transport dan biaya makan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
Pasal 6
KERJASAMA BIPARTIT DAN TRIPARTIT
1. Lingkup perjanjian
1.1. Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku untuk Perusahaan dan seluruh karyawan PT JAS Tbk.
1.2. Untuk karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/Kontrak disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang telah disepakati dalam
kontrak/perjanjian kerja.
1.3. Sebelum masa berlakunya Perjanjian Kerja Bersama ini berakhir, maka salah satu pihak dapat
mengajukan secara tertulis untuk mengadakan perundingan kembali tentang Perjanjian Kerja
Bersama yang baru, sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhir Perjanjian Kerja
Bersama ini.
1.4. Perjanjian Kerja Bersama ini dapat diperpanjang untuk masa 1 (satu) tahun lagi atas
persetujuan tertulis kedua belah pihak. Usulan perpanjangan dapat diajukan 3 (tiga) bulan
sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja Bersama ini.
1.5. SP JAS sebagai Mitra Perusahaan mempunyai kewajiban untuk membantu
Manajemen/Perusahaan dalam pembinaan dan pengawasan terhadap Karyawan.
1.6. SP JAS bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama khususnya yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban Karyawan terhadap Perusahaan.
2. Pertemuan
SP JAS dan Perusahaan selalu akan meningkatkan kerjasama dan kemitraan,
demi terciptanya ketenangan berusaha dan bekerja bagi Karyawan dan Pengusaha, dengan cara :
2.1. Mengadakan pertemuan rutin yang dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali.
2.2. Mengadakan pertemuan insidentil yang dilakukan sewaktu-waktu untuk membahas masalahmasalah yang sangat mendesak.
6
PKB Periode 2008 - 2010
3. Pembinaan
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja demi tercapainya tingkat produktifitas yang
optimal, SP JAS akan membantu Perusahaan dalam melakukan pembinaan terhadap karyawan
secara bertanggung jawab dengan cara antara lain :
3.1. Memelihara moral kerja.
3.2. Meningkatkan disiplin kerja.
3.3. Menanamkan rasa tanggung jawab.
7
PKB Periode 2008 - 2010
BAB II
KETENTUAN UMUM HUBUNGAN KERJA
Pasal 7
KEBUTUHAN TENAGA KERJA, STATUS KARYAWAN DAN SISTIM KEPANGKATAN
1. Kebutuhan.
1.1. Kebutuhan tenaga kerja, struktur organisasi, uraian tugas/kerja dan persyaratan kompetensi
dari tiap-tiap jabatan ditentukan melalui Surat Keputusan Direksi.
1.2. Kebutuhan tenaga kerja menjadi salah satu dasar untuk :
1.2.1. Penerimaan karyawan baru.
1.2.2. Penempatan karyawan atau pemindahan karyawan.
1.2.3. Pemberian promosi kepada karyawan.
2. Status Karyawan.
Secara garis besar status karyawan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu Karyawan PKWTT/Tetap dan
Karyawan PKWT/Kontrak.
3. Sistim Kepangkatan.
Sistim kepangkatan dan grading karyawan diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
Pasal 8
PENERIMAAN KARYAWAN
1. Penerimaan Karyawan.
1.1. Penerimaan karyawan/tenaga kerja dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan.
1.2. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon karyawan ditentukan dan diatur
melalui Surat Keputusan Direksi.
1.3. Sebelum dimulainya hubungan kerja, kepada calon karyawan akan diberitahukan tentang
kewajiban dan hak sesuai Perjanjian Kerja Bersama atau perjanjian kerja.
2. Persyaratan Calon Karyawan.
Persyaratan calon karyawan diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
8
PKB Periode 2008 - 2010
3. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/PKWT (Kontrak)
3.1. Seluruh calon karyawan Grade A – E yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan
ditetapkan terlebih dahulu sebagai karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/PKWT (Kontrak)
sesuai dengan ketentuan atau perundangan yang berlaku. Sedangkan untuk Karyawan baru
dengan Grade F keatas menjadi kewenangan Direksi.
3.2. Perusahaan wajib mengangkat karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/PKWT
(kontrak) menjadi karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu/PKWTT (Tetap) bagi
karyawan yang telah menjalani masa kontrak kerja paling lama 3 (tiga) tahun berturutturut, melalui evaluasi kinerja yang pelaksanaannya diatur melalui kebijakan
perusahaan.
Pasal 9
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Untuk meningkatkan prestasi kerja, pengetahuan dan keterampilan, sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan, karyawan diberikan kesempatan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang
diadakan oleh Perusahaan atau lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan yang ditunjuk
Perusahaan.
2. Waktu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diatur oleh Perusahaan dan disesuaikan dengan
ketentuan dari lembaga pendidikan dan pelatihan yang bersangkutan.
3. Perusahaan dapat mewajibkan karyawan yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
dibiayai perusahaan, untuk menandatangani Surat Ikatan Wajib Kerja, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di lingkungan PT. JAS Tbk.
Pasal 10
PROMOSI
1. Setiap karyawan diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan karirnya dalam
perusahaan, termasuk memperoleh promosi/kenaikan grade, pangkat, jabatan sesuai dengan
prestasi kerja dan pendidikan serta kompetensi/keahliannya menurut kebutuhan dan penilaian
Perusahaan.
2. Untuk memperoleh promosi jabatan, seorang karyawan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
Kebutuhan dan keadaan Perusahaan memungkinkan.
Memenuhi kompetensi jabatan.
Mempunyai masa kerja tertentu terhitung mulai tanggal masuk bekerja di Perusahaan.
Memenuhi ketentuan Penilaian Karya dan Potential Review/assesment yang ditetapkan
Perusahaan.
9
PKB Periode 2008 - 2010
2.5. Setiap promosi sampai dengan tingkat tertentu, diprioritaskan bagi kader yang memenuhi
syarat dari dalam Unit yang bersangkutan, jika tidak memenuhi ketentuan dapat diambil dari
Unit lainnya atau dari Luar.
3.
Untuk memperoleh promosi grade/pangkat, seorang karyawan harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan diantaranya masa kerja dalam grade, Penilaian Karya/PA kompetensi dan lain-lain.
Penilaian promosi dilakukan melalui suatu sistim penilaian yang transparan, adil dan obyektif
dengan memperhatikan kebutuhan organisasi.
4.
Promosi luar biasa dapat diberikan kepada karyawan karena jasa maupun prestasi kerjanya yang
luar biasa bagi perusahaan.
5.
Ketentuan mengenai promosi diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
Pasal 11
MUTASI
1. Apabila atas pertimbangan Perusahaan, seorang Karyawan perlu dimutasikan ketempat lain
di lingkungan PT. JAS Tbk. dan Cardig Group Karyawan wajib melaksanakannya, dengan
tidak mengurangi hak-hak yang sudah diterima sebelumnya termasuk masa kerjanya.
2. Ketentuan mengenai Mutasi Karyawan diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
10
PKB Periode 2008 - 2010
BAB III
KETENTUAN WAKTU DAN KEWAJIBAN KERJA
Pasal 12
WAKTU KERJA
1. Perusahaan menetapkan waktu kerja menurut kepentingan Perusahaan yang ketentuannya
diatur dalam peraturan perundang-undangan tenaga kerja.
2. Hari, waktu kerja, istirahat dan olah raga karyawan Office hour (Non shift) diatur sebagai berikut :
2.1. Hari kerja 5 (lima) hari dalam seminggu, yaitu hari Senin s/d Jumat, masing-masing 8
(delapan) jam kerja efektif sehari atau 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu.
2.2. Jam kerja dari pukul 08.00 s.d. 17.00 waktu setempat termasuk waktu istirahat dari pukul
12.00 s.d. 13.00 waktu setempat. Khusus hari Jumat, waktu istirahat dari pukul 11.30 s.d.
13.30 waktu setempat.
2.3. Waktu istirahat diberikan setelah bekerja secara terus-menerus selama 4 (empat) jam.
2.4. Hari Sabtu, Minggu dan hari libur Nasional merupakan hari libur resmi.
2.5. Satu hari dalam satu minggu Karyawan diperbolehkan melakukan kegiatan olahraga sampai
dengan pukul 09.00 waktu setempat, atas ijin atasan/pimpinan yang berwenang.
3. Hari dan waktu kerja serta istirahat karyawan shift diatur sebagai berikut :
3.1. Hari dan waktu kerja serta istirahat karyawan shift disesuaikan dengan kebutuhan operasional
masing-masing unit kerja dengan memperhatikan ketentuan ketenaga kerjaan yang berlaku.
3.2. Waktu kerja karyawan shift adalah :
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
3.3. Bagi karyawati yang sedang hamil atau menyusui, tidak dibenarkan bekerja antara
pukul 23.00 – 07.00, lamanya menyusui sesuai dengan program Air susu ibu (ASI)
ekslusif (maksimum 6 bulan). Penyimpangan atas ketentuan tersebut harus seijin
Menteri Tenaga Kerja atau sesuai dengan UU Ketenagakerjaan yang berlaku.
11
PKB Periode 2008 - 2010
4. Setiap karyawan wajib menandatangani daftar hadir atau mesin kehadiran pada unit masingmasing, yang pelaksanaannya diawasi dan/atau diatur oleh peraturan perusahaan.
5. Setiap karyawan wajib mentaati peraturan jam kerja dan tata tertib kerja.
Pasal 13
KERJA LEMBUR
1. Setiap karyawan diwajibkan bekerja lembur apabila dibutuhkan oleh Perusahaan.
2. Terhadap karyawan yang akan bekerja lembur, diberikan Surat Perintah Kerja Lembur yang
dikeluarkan oleh atasan yang berwenang. dan persetujuan tertulis dari pekerja yang
bersangkutan (Kep.Menaker no. 102/Mei/VI/2004, pasal 6).
3.
Perhitungan upah lembur diatur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yaitu
sebagai berikut;
3.1. Kerja lembur yang dilaksanakan pada hari biasa :
3.1.1. Untuk jam lembur pertama dibayar satu setengah kali upah lembur sejam.
3.1.2. Untuk setiap jam lembur selebihnya dibayar dua kali upah lembur sejam.
3.1.3. Besarnya upah lembur sejam adalah 1/173 x upah sebulan.
3.2. Kerja lembur yang dilakukan pada hari istirahat bagi karyawan Shift, atau istirahat
Sabtu-Minggu bagi karywan non Shift, dan hari libur nasional :
3.2.1. Untuk 7 jam pertama, setiap jamnya dibayar sedikitnya 2 x upah lembur sejam.
3.2.2. Untuk jam ke-8 (delapan) dibayar 3 x upah lembur sejam.
3.2.3. Untuk jam ke-9 (sembilan) dan seterusnya dibayar 4 x upah lembur sejam.
3.2.4. Besarnya upah lembur sejam adalah 1/173 x upah sebulan.
3.2.5. Disamping upah lembur, bagi karyawan yang melakukan kerja lembur selama 3 (tiga)
jam atau lebih mendapat tambahan uang makan dan uang transport sesuai ketentuan
yang berlaku.
3.2.5. Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur selama 3 (tiga) jam atau lebih,
ketentuan mengenai uang lemburnya diatur dalam Surta Keputusan Direksi.
3.2.6. Tambahan uang transport hanya diberikan apabila tidak disediakan kendaraan oleh
Perusahaan.
12
PKB Periode 2008 - 2010
3.2.7. Bagi karyawan pimpinan yang bekerja diluar jam kerja, kecuali pada Hari Libur
Resmi akan diatur dengan ketentuan lain, merujuk UU 13/2003, Pasal 85
4.
Untuk menjaga kesehatan karyawan, kerja lembur dibatasi maksimum 14 jam seminggu. Kecuali
dalam keadaan mendesak dapat diadakan penyimpangan-penyimpangan khusus.
Pasal 14
MENINGGALKAN PEKERJAAN
1. Meninggalkan Pekerjaan
1.1. Meninggalkan Pekerjaan adalah waktu di mana Karyawan tidak berada di tempat
pekerjaannya selama jam-jam kerja yang telah ditentukan.
1.2. Meninggalkan pekerjaan dikategorikan sebagai berikut :
a. Meninggalkan pekerjaan dengan ijin tertulis.
b. Meninggalkan pekerjaan tanpa Ijin/tanpa Keterangan.
1.3. Terhadap karyawan yang tidak masuk bekerja karena memenuhi panggilan negara apabila
panggilan tersebut tidak dapat dipenuhi di luar jam kerja dapat diijinkan meninggalkan
pekerjaan dengan mendapat gaji penuh untuk hari-hari yang ditinggalkan.
1.4. Apabila karyawan yang bersangkutan tidak dapat mempertanggungjawabkan ketidakhadirannya bekerja Tanpa Keterangan/Tanpa Ijin akan diberikan Surat Peringatan oleh
Atasan yang berwenang.
1.5. Apabila selama 5 (lima) hari berturut-turut tidak masuk kerja Tanpa Keterangan, telah
dipanggil 2 (dua) kali secara patut/resmi dan tertulis, terhadap karyawan yang
bersangkutan dapat dikualifikasikan mengundurkan diri dan dapat diproses Pemutusan
Hubungan Kerja sesuai peraturan perundangan yang berlaku tanpa uang pisah.
1.6. Terhadap karyawan yang terlambat masuk kerja dan meninggalkan kerja sebelum
waktunya tanpa keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan dikenakan Surat
Teguran, dan apabila diulangi sampai beberapa kali, dapat diberikan Surat Peringatan.
1.7. Bagi Pengurus Serikat Pekerja, Pengurus dan Pengawas Koperasi Karyawan, Pengurus dan
Pengawas Dana Pensiun atau Anggota yang ditunjuk oleh Badan Pengurus untuk menghadiri
undangan/pertemuan, dapat meninggalkan tugas tanpa dikurangi hak-hak dan kewajibannya
sebagai Karyawan setelah mendapat ijin/persetujuan dari Perusahaan.
13
PKB Periode 2008 - 2010
2. Ijin meninggalkan pekerjaan
2.1. Ijin meninggalkan pekerjaan dan mendapat gaji penuh sebagai berikut :
a. Perkawinan karyawan
: 3 hari
b. Kematian Isteri/Suami, Anak karyawan
: 3 hari
c. Kematian Ayah/Ibu/Mertua karyawan
: 2 hari
d. Isteri karyawan melahirkan
: 2 hari
e. Mengawinkan/mengkhitankan anak karyawan
: 2 hari
f. Pembaptisan karyawan dan keluarga
: 2 hari
g. Bencana alam, kebakaran
: 2 hari
h. Upacara Potong gigi untuk penganut agama Hindu
: 2 hari
i. Kematian anggota keluarga dalam satu rumah
: 1 hari
2.2. Ijin pada peristiwa-peristiwa tersebut diatas tidak mengurangi hak cuti tahunan.
Ijin diluar PKB yang melebihi 4 jam dalam satu hari akan mengurangi hak cuti.
2.3. Permohonan ijin meninggalkan pekerjaan tanpa upah harus dibuat secara tertulis 1 (satu)
bulan sebelumnya, diajukan kepada Direksi melalui atasan di unit kerjanya. Ijin tersebut baru
dapat dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi.
3. Istirahat / Cuti
3.1. Istirahat harian bagi karyawan Office hour (Non shift) diberikan setelah bekerja
4 (empat) jam terus menerus selama minimum 30 menit sampai dengan maksimum 60
menit, sedangkan istirahat harian bagi karyawan shift disesuaikan dengan kebutuhan
operasional.
3.2. Istirahat mingguan bagi karyawan Office hour (Non shift) diberikan setelah bekerja 5 (lima) hari
terus menerus. Lamanya istirahat mingguan 2 (dua) hari yang jatuh pada hari Sabtu dan
Minggu. Sedangkan istirahat mingguan bagi karyawan Shift, disesuaikan dengan kebutuhan
operasional.
3.3. Istirahat/cuti tahunan diberikan setelah karyawan bekerja selama 12 (dua belas) bulan terus
menerus, dengan ketentuan sebagai berikut:
3.3.1
Untuk masa kerja 1 s/d 5 tahun mendapatkan 12 hari kerja bagi karyawan non
shift dan 14 hari kerja bagi karyawan shift.
3.3.2
Masa kerja lebih dari 5 tahun, mendapat hak cuti 15 hari kerja bagi karyawan non
shift dan 16 hari kerja bagi karyawan shift; dan masa kerja lebih dari 10 tahun
mendapatkan hak cuti 18 hari kerja bagi karyawan non shift dan 20 hari kerja
bagi karyawan shift dalam setahun.
3.3.3. Tunjangan cuti tahunan diberikan sebesar 50% gaji untuk grade non manager
dan sebesar 25% gaji untuk manager.
14
PKB Periode 2008 - 2010
3.4. Apabila perusahaan memerlukan tenaga seorang karyawan sehingga karyawan tersebut tidak
dapat menggunakan hak cutinya, maka cuti tahunan pada tahun tersebut diganti pada bulan
berikutnya.
3.5. Permohonan cuti selambat-lambatnya diajukan 15 hari sebelum tanggal cuti.
3.6. Batas akhir pelaksanaan cuti tahunan jatuh pada akhir Februari tahun berikutnya.
Apabila karyawan tidak menggunakan hak cutinya sampai dengan tanggal tersebut
maka hak cutinya dianggap gugur.
3.7. Karyawati yang telah melaksanakan Cuti Melahirkan, apabila ingin melaksanakan hak Cuti
Tahunan pada tahun yang sama maka harus memiliki tenggang waktu minimal 1 (satu) bulan
diantara keduanya.
4. Cuti Keagamaan
4.1. Cuti Ibadah Keagamaan diberikan oleh perusahaan hanya 1 (satu) kali. Ibadah
keagamaan yang dimaksud adalah sesuai ajaran yang diwajibkan oleh agama nya
masing-masing dan diakui pemerintah.
4.2. Karyawan yang melaksanakan cuti Ibadah Keagamaan sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 4.1. diatas mendapat bantuan ibadah keagamaan yang besarannya sesuai dengan
Surat Keputusan Direksi.
4.3. Tanpa mengabaikan pasal 14, ayat 4.1. dan 4.2. tersebut diatas, jumlah hari cuti yang
dimaksud adalah sesuai dengan kebutuhan standard, yang ditentukan oleh pemerintah.
5. Cuti Besar
5.1. Setelah bekerja selama 6 (enam) tahun terus-menerus, karyawan mendapatkan Hak Cuti
Besar selama 1 (satu) bulan kalender. dengan mendapatkan tunjangan cuti sebesar 1
(satu ) kali gaji. Dan / atau 2 (dua) bulan kalender yang dilaksanakan pada tahun ke-7
dan ke-8. Hak cuti tahunan pada tahun berjalan gugur.
5.2. Hak cuti besar timbul setiap 6 (enam) tahun sekali.
5.3. Petunjuk pelaksanaan cuti besar diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
6. Cuti Haid dan Cuti Melahirkan.
6.1. Karyawati dapat menggunakan Cuti Haid selama 2 (dua) hari apabila mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaannya dengan menunjukkan bukti surat Dokter yang
ditunjuk oleh Perusahaan.
15
PKB Periode 2008 - 2010
6.2. Cuti Melahirkan:
6.2.1. Karyawati wajib melaksanakan Cuti Melahirkan selama 1½ (satu setengah) bulan
sebelum perkiraan melahirkan menurut perhitungan dokter / bidan dan 1½ (satu
setengah) bulan sesudah melahirkan, yang pengaturannya ditetapkan oleh perusahaan.
6.2.2. Karyawati yang mengalami gugur kandungan diberikan cuti maksimal selama 1½
(satu setengah) bulan setelah gugur kandungan dengan tetap mendapat gaji,
sesuai rekomendasi dokter perusahaan; berdasarkan Surat Keterangan dari
dokter ahli / Rumah Sakit.
6.2.3. Apabila ketentuan pada butir 6.2.1. tidak dipenuhi, maka resiko yang timbul ditanggung
oleh karyawati.
Pasal 15
PERJALANAN DINAS
1. Perjalanan dinas dalam dan luar negeri dalam rangka pelaksanaan tugas yang ada kaitannya
dengan kepentingan Perusahaan diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
2. Penugasan dalam rangka Detasering diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
16
PKB Periode 2008 - 2010
BAB IV
KOMPENSASI DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Pasal 16
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN
1. Kepada Karyawan diberikan Upah sesuai dengan tingkatan / posisi yang ditentukan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi dengan mengindahkan ketentuan tentang Upah
Minimum Propinsi (UMP) yang ditetapkan pemerintah.
2. Upah adalah penghasilan dalam bentuk uang yang diterima karyawan dari perusahaan yang
terdiri atas Gaji Pokok serta tunjangan - tunjangan sesuai peraturan yang ditetapkan melalui
Surat Keputusan Direksi.
3. Upah seperti tersebut dalam ayat 1 dan 2 di atas diberikan kepada karyawan dengan status
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
4. Untuk karyawan dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) ketentuan mengenai
upah diatur didalam Surat Perjanjian Kerja.
Pasal 17
KENAIKAN UPAH
1. Perusahaan dapat memberikan kenaikan Upah kepada karyawan sebagai imbalan atas
prestasi kerjanya.
2. Ketentuan upah karyawan diberikan sesuai kemampuan Perusahaan dan diatur melalui Surat
Keputusan Direksi.
3. Kenaikan upah dapat disebabkan karena adanya Cost Of Living Adjusment (COLA),
Perubahan Skala Gaji, Penyesuaian UMP, Promosi yang pelaksanaanya diatur berdasarkan
Surat Keputusan Direksi.
Pasal 18
TUNJANGAN
1. Tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh perusahaan adalah :
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Tunjangan Pajak.
Tunjangan Jabatan
Tunjangan Lisensi
Tunjangan Shift
17
PKB Periode 2008 - 2010
1.5. Tunjangan Secondment
1.6. Tunjangan Representasi
2. Ketentuan tentang tunjangan diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
3.
Tunjangan Keluarga bagi karyawan yang ditahan pihak berwajib
3.1. Karyawan yang ditahan pihak berwajib bukan atas pengaduan Perusahaan tidak berhak
mendapat Upah.
3.2. Kepada keluarga karyawan, perusahaan wajib memberikan bantuan sebagai berikut :
Untuk 1 (satu) orang tanggungan, sebesar 25% Gaji Pokok.
Untuk 2 (dua) orang tanggungan, sebesai 35% Gaji Pokok.
Untuk 3 (tiga) orang tanggungan, sebesar 45% Gaji Pokok.
Untuk 4 (empat) orang tanggungan, sebesar 50% Gaji Pokok.
3.3. Bantuan diberikan paling lama 6 (enam) bulan, sejak tanggal karyawan ditahan oleh pihak
berwajib.
Pasal 19
TUNJANGAN MELAHIRKAN
1.
Bagi istri karyawan yang sah dan karyawati yang suaminya secara fisik dan/atau mental tidak
mampu bekerja, biaya melahirkan sampai dengan anak ke-3 (tiga) ditanggung oleh perusahaan
yang ketentuannya diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
2.
Bagi karyawati yang suaminya secara fisik dan/atau mental tidak mampu bekerja, harus dinyatakan
dengan surat keterangan dari pejabat yang berwenang.
Pasal 20
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN
Tunjangan Hari Raya Keagamaan yang diberikan kepada Karyawan, dan pembayarannya dilaksanakan
menjelang hari raya keagamaan, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Karyawan yang mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih secara terus-menerus
diberikan minimal 1 (satu) bulan gaji.
2. Karyawan yang mempunyai masa kerja minimal 3 (tiga) bulan secara terus-menerus, tetapi kurang
dari 12 (dua belas) bulan diberikan secara proporsional dihitung sesuai dengan masa kerjanya.
3. Tunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan menjelang Hari Raya Keagamaan.
18
PKB Periode 2008 - 2010
Pasal 21
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Perusahaan melaksanakan asas-asas keselamatan kerja guna melindungi kepentingan
Perusahaan dan keselamatan karyawan berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan perundangundangan serta sesuai Program Kerja Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (P2K3)
PT JAS Tbk.
2. Perlengkapan kerja
2.1. Fasilitas dan sarana keselamatan kerja diberikan oleh perusahaan secara berkala sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi.
2.2. Karyawan diwajibkan untuk menggunakan dan memelihara dengan benar alat-alat/
perlengkapan keselamatan kerja.
2.3. Fasilitas dan sarana tersebut sebagai inventaris Perusahaan.
3. Pakaian Seragam
3.1. Pakaian seragam diberikan kepada karyawan tertentu sesuai dengan ketentuan
perusahaan.
3.2. Bagi karyawati yang menggunakan pakaian muslimah sebagai pakaian kerja, aturan
pemakaiannya sesuai dengan ketentuan perusahaan.
3.3. Prosedur pemberian, model warna dan tata cara pemakaiannya diatur dalam Surat
Keputusan Direksi.
Pasal 22
PEMERIKSAAN KESEHATAN, PERAWATAN DAN PENGOBATAN
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Dilaksanakan secara berkala bagi seluruh karyawan yang ketentuannya diatur melalui Surat
Keputusan Direksi.
2. Perawatan Rumah Sakit
Bagi Karyawan dan keluarganya, perawatan Rumah Sakit ditanggung oleh Perusahaan melalui
penyelenggara jaminan pemeliharaan kesehatan yang ditunjuk sesuai dengan Plafond yang
bersangkutan.
3. Penggantian biaya pengobatan umum/rawat jalan
19
PKB Periode 2008 - 2010
3.1. Biaya pengobatan umum/rawat jalan bagi Karyawan dan keluarganya diluar fasilitas
perawatan rumah sakit ditanggung penggantiannya oleh Perusahaan sesuai plafond
yang bersangkutan atas persetujuan Dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan.
3.2. Biaya pengobatan umum/rawat jalan bagi karyawati dan/atau anaknya, sampai dengan anak
ke-3 (tiga), ditanggung penggantiannya oleh Perusahaan dengan menggunakan plafon
karyawati yang bersangkutan.
3.3. Ketentuan dan prosedur penggantian biaya rawat jalan diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
4
Penggantian biaya pembuatan kaca mata baca / lensa kontak
4.1. Perusahaan memberikan penggantian biaya pembuatan kaca mata baca / lensa kontak
secara berkala yang berlaku untuk karyawan sendiri. Hak tersebut pertama kali
diperoleh setelah 1 (satu) tahun masa kerja.
4.2. Pengajuan permohonan dan penggantian kaca mata baca / lensa kontak, baik untuk
pertama kali maupun penggantian berkala harus dengan rekomendasi dari Dokter
Perusahaan atau Dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan.
4.3. Ketentuan dan prosedur penggantian kaca mata baca/jauh diatur melalui Surat
Keputusan Direksi
5. Pengobatan dan perawatan yang tidak ditanggung oleh perusahaan
5.1. Perusahaan tidak menanggung dan tidak memberikan penggantian biaya pengobatan /
perawatan dalam kasus-kasus sebagai berikut :
5.1.1.
5.1.2.
5.1.3.
5.1.4.
5.1.5.
5.1.6.
5.1.7.
5.1.8.
5.1.9.
5.1.10.
5.1.11.
Penyakit yang disebabkan oleh narkotika dan zat psikotropika.
Penyakit yang disebabkan oleh obat perangsang dan sejenisnya.
Gugur kandungan dan/atau kelahiran anak ke-4 (empat) dan seterusnya.
Penyakit kejiwaan, kelamin dan sejenisnya.
Penyakit yang terjadi atau bertambah parah karena tidak mentaati ketentuan yang
ditetapkan oleh dokter yang merawatnya.
Pengobatan dan/atau perawatan dukun, shinse dan lain-lainnya.
Pembelian obat-obatan tanpa resep dokter.
Biaya khitanan, tindik anak dan sejenisnya.
Pembuatan gigi palsu, mata palsu dan/atau biaya yang timbul karena operasi plastik
dengan tujuan mempercantik diri.
Biaya-biaya yang timbul dari usaha-usaha bunuh diri, minum-minuman keras, dan
karena perkelahian yang tidak tergolong untuk membela diri.
Biaya-biaya yang timbul karena sikap dan tindakan yang melawan hukum serta
melanggar ketertiban umum dan/atau keamanan masyarakat/ lingkungan.
20
PKB Periode 2008 - 2010
Pasal 23
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
1. Semua karyawan PT JAS Tbk. yang telah memenuhi syarat didaftarkan sebagai peserta program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja, sesuai dengan Undang-Undang RI No. 3 tahun 1992, Peraturan
Pemerintah RI No. 64 tahun 2005, KEPPRES No. 22 tahun 1993 dan PERMENAKER No. PER05/MEN/93 dan/atau peraturan perundangan yang berlaku.
2. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) adalah sistem perlindungan tenaga kerja
sebagaimana tercantum didalam Buku Penuntun yang dikeluarkan oleh PT. (persero) JAMSOSTEK.
3. Program JAMSOSTEK yang diikutkan bagi karyawan meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
Kematian dan Jaminan Hari Tua.
4. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dilaksanakan oleh Perusahaan dengan ketentuan tidak
lebih rendah dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 24
DANA PENSIUN
1. Karyawan dengan Status PKWTT/Tetap dapat diikutsertakan dalam Program Dana Pensiun
Cardig Group (DPCG).
2. Iuran wajib Dana Pensiun dibayar oleh karyawan sebesar 5.4% dari PhDp dan oleh perusahaan
sesuai perhitungan Aktuaria.
3. Karyawan kategori non-pejabat yang telah mencapai usia 55 tahun dan karyawan kategori
Pejabat yang telah mencapai usia 60 tahun, dipensiunkan oleh Perusahaan dengan mendapatkan :
3.1. Manfaat Pensiun sebesar 2 x Masa Kerja x PhDp.
3.2. Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak sesuai dengan UU No. 13/2003
pasal 156 ayat (3) dan (4).
4. Bagi karyawan yang akan memasuki masa pensiun, Perusahaan memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk melaksanakan Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang ketentuan dan prosedurnya
diatur melalui Surat Keputusan Direksi.
5. Karyawan yang diangkat menjadi Karyawan Tetap dan berusia 45 tahun atau lebih pada saat
pengangkatannya, tidak diikutsertakan dalam program Dana Pensiun, apabila karyawan
tersebut mencapai usia pensiun sesuai ketentuan yang berlaku di PT. JAS Tbk., perusahaan
memberikan Uang Pesangon sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
mengenai pensiun.
21
PKB Periode 2008 - 2010
6. Bagi karyawan tetap yang berusia dibawah 45 tahun, jika atas kemauan sendiri tidak mengikuti
program Dana Pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan, apabila karyawan tersebut
mencapai usia pensiun sesuai ketentuan yang berlaku di PT. JAS Tbk. perusahaan hanya
memberikan uang PHK karena Pensiun sesuai dengan UU No.13/2003.
Pasal 25
USAHA KOPERASI
Perusahaan bersama SP JAS berusaha meningkatkan kesejahteraan Karyawan melalui wadah Koperasi
Karyawan, dan untuk mewujudkan hal tersebut Perusahaan membantu Koperasi Karyawan, dalam hal :
1. Membantu Koperasi Karyawan dalam hal pemotongan gaji karyawan, berupa Simpanan Pokok,
Iuran Wajib dan angsuran pinjaman.
2. Memberikan kesempatan kepada Pengurus Koperasi Karyawan untuk mengembangkan jalannya
usaha koperasi.
3. Memberikan dispensasi dan fasilitas untuk Pengurus Koperasi Karyawan dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai Pengurus.
4. Perundang-undangan yang berhubungan dengan Koperasi harus melibatkan SP JAS dengan
kapasitasnya sebagai pengamat.
Pasal 26
KEDUKAAN
1. Jaminan sakit dan santunan kematian.
1.1. Karyawan yang dirawat di Rumah Sakit atau sementara waktu tidak dapat melaksanakan
tugasnya karena kesehatannya terganggu yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Dokter
Perusahaan atau yang ditunjuk oleh Perusahaan, akan menerima gaji sebagai berikut :
1.1.1.
1.1.2.
1.1.3.
1.1.4.
4 (empat) bulan pertama sebesar 100% gajinya.
4 (empat) bulan kedua sebesar 75% gajinya.
4 (empat) bulan ketiga sebesar 50% gajinya.
4 (empat) bulan keempat sebesar 25% gajinya.
1.2. Jika setelah 12 (dua belas) bulan Karyawan tersebut masih sakit atau belum dapat melakukan
tugasnya maka Karyawan tersebut dapat dinyatakan tidak mampu bekerja karena sakit dan
hubungan kerjanya dapat diputuskan (PHK) serta diberikan penggantian hak 2 (dua) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156
ayat (3), dan uang pengganti hak 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (4), sesuai dengan UU
No.13/2003.
22
PKB Periode 2008 - 2010
2. Bantuan Uang Duka
2.1. Apabila anggota keluarga karyawan (istri/suami atau anak) meninggal dunia diberikan uang
duka sebesar satu bulan gaji dan bantuan pemakaman.
2.2. Apabila keluarga karyawan (orang tua/mertua yang sah) meninggal dunia, diberikan bantuan
pemakaman.
2.3. Bagi Karyawan yang meninggal dunia dalam jam kerja, perusahaan memberikan kepada
keluarga atau ahli warisnya :
2.3.1. Gaji bulan berjalan.
2.3.2. Sumbangan biaya pemakaman.
2.3.3. Uang duka sebesar 4 x pasal 156 ayat (2), 1 x pasal 156 ayat (3) dan 1 x pasal 156
ayat (4) UU No.13/2003.
2.4. Apabila Karyawan mengalami musibah dalam menjalankan tugas sehingga secara phisik atau
karena gangguan jiwa tidak dapat meneruskan pekerjaan untuk selama-lamanya, maka pihak
Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya (PHK) dan diberikan penggantian hak
sebesar 3 X pasal 156 ayat (2), 1 x pasal 156 ayat (3) dan 1 x pasal 156 ayat (4) UU
No.13/2003.
2.5. Bagi Karyawan yang meninggal dunia diluar jam kerja, Perusahaan memberikan kepada
keluarga atau ahli warisnya :
2.5.1. Gaji bulan berjalan.
2.5.2. Sumbangan biaya pemakaman.
2.5.3. Uang duka sejumlah 2 X pasal 156 ayat (2), 1 x pasal 156 ayat (3) dan 1 x pasal 156
ayat (4) UU No.13/2003.
2.6. Ketentuan dan prosedur Penggantian Biaya Kedukaan dam Biaya Pemakaman diatur melalui
Surat Keputusan Direksi.
23
PKB Periode 2008 - 2010
BAB V
KETENTUAN TATA TERTIB DAN DISIPLIN KERJA
Pasal 27
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
1. Setiap karyawan wajib memperhatikan dan mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang
dikeluarkan perusahaan.
2. Setiap karyawan harus telah hadir di tempat tugas masing-masing pada waktu yang telah ditetapkan,
kecuali melaksanakan tugas diluar tempat kerjanya atau atas ijin/perintah atasan langsung/ Direksi.
3. Setiap karyawan wajib bersikap sopan dan bekerja sama dengan atasannya atau karyawan lainnya
dalam menunaikan tugasnya.
4. Setiap karyawan wajib melaksanakan tugas/pekerjaan yang ditentukan oleh Perusahaan.
5. Setiap karyawan wajib menjaga serta memelihara nama baik Perusahaan dan Pelanggan.
6. Setiap karyawan wajib menjaga kebersihan lingkungan kerja, keselamatan kerja dan kesehatan diri.
7. Setiap karyawan wajib memelihara dan memegang teguh rahasia perusahaan.
8. Setiap karyawan wajib melaporkan kepada HRD apabila ada perubahan akan status diri, susunan
keluarga, perubahan alamat dan sebagainya.
9. Setiap karyawan bertanggungjawab terhadap peralatan kerja milik Perusahaan.
Pasal 28
PERNIKAHAN ANTAR KARYAWAN
1. Karyawan yang menikah dengan rekan sekerja dilingkungan PT. JAS Tbk., ketentuan mengenai
Hak, Kewajiban dan Penempatan akan diatur di dalam Surat Keputusan Direksi.
2. Salah seorang dari karyawan sehubungan dengan Pasal 28, ayat 1 tersebut akan di PHK tanpa
kesalahan. Ketentuan mengenai penggantian hak diatur sesuai UU No.13/2003, berupa Uang
Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, Uang Penggantian Hak sebesar 1 (satu) kali pasal
156 Ayat 2,3,dan 4.
24
PKB Periode 2008 - 2010
Pasal 29
PELANGGARAN DAN SANKSI
1. Pelanggaran :
Yang dimaksud dengan pelanggaran :
1.1. Tidak masuk kerja tanpa ijin dan tanpa keterangan.
1.2. Tidak mentaati waktu kerja yang telah ditetapkan, terlambat datang atau pulang sebelum
waktunya.
1.3. Tidak melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
1.4. Tidak menjalankan, menolak atau menghambat pekerjaan yang diberikan kepadanya, tanpa
alasan yang dapat diterima oleh Perusahaan.
1.5. Menolak pemeriksaan kesehatan badan oleh dokter yang ditunjuk Perusahaan.
1.6. Bekerja / mengadakan ikatan kerja dengan Perusahaan lain atau instansi Pemerintah, tanpa
persetujuan Direksi.
1.7. Menarik keuntungan dan menggunakan asset Perusahaan bagi diri sendiri, keluarga, anak,
saudara, teman dan/atau golongan.
1.8. Karyawan yang terlambat datang 5x dalam 1 (satu) bulan tanpa alasan yang jelas.
1.9. Mengadakan perjudian di lingkungan tempat kerja.
1.10. Menerima imbalan/ hadiah atas kegiatan yang menjadi tugas/ pekerjaannya.
1.11. Berucap, bersikap dan berbuat hal–hal yang mengakibatkan citra yang kurang baik bagi
karyawan dan perusahaan.
1.12. Melakukan tindakan/ucapan yang tidak sesuai dengan sopan-santun.
1.13. Melakukan tindakan asusila dan sejenisnya yang merugikan pihak ketiga, sehingga
mencemarkan nama baik perusahaan dengan disertai bukti yang nyata setelah dihadapkan
pada tim pencari fakta.
1.14. Hal-hal lainnya yang bertentangan dengan ketentuan yang telah diatur didalam peraturan
perusahaan, norma hukum, sosial kemasyarakatan / agama dan etika bisnis.
2. Sanksi.
Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran sebagaimana yang diatur dalam PKB ini dapat
Diberikan sanksi kepadanya dan kepada atasan sampai dgn 2 tingkat diatasnya, kecuali dibuktikan
lain oleh Personnel Committee Manajemen. Bentuk-bentuk sanksi adalah sebagai berikut :
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
Teguran tertulis.
Peringatan tertulis.
Penundaan kenaikan grade/pangkat atau jabatan.
Penurunan grade/pangkat atau jabatan.
Skorsing.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
25
PKB Periode 2008 - 2010
Pasal 30
PEMBERHENTIAN SEMENTARA (SKORSING)
1. Pemberhentian sementara (skorsing) dapat dikenakan kepada setiap karyawan yang melakukan
pelanggaran berat terhadap tata-tertib kerja yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan
Pelanggan.
2. Jangka waktu pemberhentian sementara (skorsing) paling lama 3 (tiga) bulan kecuali menunggu
keputusan Peradilan. Selama keputusan belum diberikan maka pemberhentian sementara (skorsing)
dapat diperpanjang paling lama adalah 3 (tiga) bulan.
3. Selama masa Pemberhentian Sementara (Skorsing), maka :
3.1. Karyawan yang bersangkutan tidak dibenarkan masuk kerja.
3.2. Upah dibayar sebesar 75% (tujuh puluh lima prosen) gaji.
3.3. Fasilitas - fasilitas yang diberikan kepada karyawan yang bersangkutan dicabut oleh
Perusahaan.
4. Skorsing karyawan dilakukan dengan Surat Keputusan Direksi.
Pasal 31
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) :
1.1. Pada dasarnya Perusahaan menghindari timbulnya pemutusan hubungan kerja, apabila tidak
dapat dihindarkan maka pemutusan hubungan kerja dilakukan secara musyawarah oleh kedua
belah pihak. Apabila jalan musyawarah tidak dapat ditempuh maka penyelesaiannya
dilaksanakan melalui Peradilan Tenaga Kerja.
1.2. Karyawan yang diputuskan hubungan kerjanya dengan hormat oleh perusahaan, dimana
pemutusan hubungan kerja tersebut bukan atas permohonan karyawan sendiri, kepadanya
diberikan penggantian hak sesuai peraturan perundang-undang yang berlaku.
1.3. Ijin pemutusan hubungan kerja dari Depnakertrans RI tidak diperlukan dalam hal sebagai
berikut.
1.3.1. Pemutusan hubungan kerja dalam masa percobaan.
1.3.2. Karyawan mengundurkan diri atas permohonannya sendiri.
1.3.3. Karyawan telah mencapai usia pensiun.
1.3.4. Berakhirnya masa kontrak.
1.3.5. Sakit berkepanjangan.
1.3.6. Meninggal dunia.
1.4. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dilakukan melalui Surat Keputusan Direksi.
26
PKB Periode 2008 - 2010
2. Mengundurkan diri
2.1. Apabila karyawan bermaksud untuk memutuskan hubungan kerja dengan Perusahaan,
diharuskan mengajukan permohonan tertulis minimal 1 (satu) bulan sebelumnya.
2.2. Apabila karyawan yang mengajukan permohonan pengunduran diri mempunyai kewajiban
kepada Perusahaan maka karyawan tersebut wajib mengembalikansemua kewajibannya
kepada perusahaan sesuai Ketentuan yang berlaku.
2.3. Dalam hal permohonan pengunduran diri disetujui oleh Direksi, perusahaan memberikan hakhak karyawan sesuai peraturan perundang-undang yang berlaku dan memberikan uang jasa
sesuai dengan ketentuan perusahaan dengan perincian sebagai berikut ;
2.3.1.
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4.
2.3.5.
2.3.6.
9 thn. <
12 thn. <
15 thn. <
18 thn. <
21 thn. <
masa kerja < 12 thn
masa kerja < 15 thn
masa kerja < 18 thn
masa kerja < 21 thn
masa kerja < 24 thn
masa kerja > 24 thn
= 2 bulan
= 2,5 bulan.
= 6 bulan.
= 7 bulan.
= 8 bulan.
= 10 bulan.
3. Pemutusan Hubungan Kerja dapat diberikan kepada karyawan yang melakukan kesalahan berat
seperti :
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.
3.11.
Melakukan penipuan, pencurian dan penggelapan asset perusahaan atau milik teman
sekerja atau milik pelanggan/mitra usaha.
Memberikan keterangan palsu sehingga merugikan perusahaan dan mitra pelanggan/usaha.
Mabuk, minum-minuman keras, memakai obat-obat yang dilarang oleh undang-undang.
Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian.
Melakukan tindak kejahatan, mengintimidasi, menipu pengusaha atau teman sekerja dan
memperdagangkan barang terlarang baik dalam lingkungan perusahaan maupun diluar
lingkungan perusahaan.
Menganiaya, mengancam dan menghina terhadap pengusaha, pelanggan/mitra usaha serta
rekan sekerja.
Membujuk pengusaha atau rekan sekerja untuk melakukan sesuatu perbuatan yang
bertentangan dengan norma hukum atau kesusilaan yang berlaku.
Dengan ceroboh atau sengaja merusak, merugikan atau membiarkan dalam keadaan
bahaya diri sendiri, rekan sekerja dan / atau asset perusahaan.
Membocorkan rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik perusahaan dan mitra
kerja, kecuali untuk kepentingan negara.
Melakukan kesalahan yang bobotnya sama setelah mendapat peringatan terakhir yang
masih berlaku.
Menyalahgunakan wewenang dan jabatan untuk kepentingan pribadi.
27
PKB Periode 2008 - 2010
Pasal 32
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Penyelesaian perselisihan menjadi tugas bersama antara Perusahaan dan SP JAS.
2. Apabila terjadi perselisihan antara karyawan dengan Perusahaan, SP JAS dapat bertindak mewakili
karyawan yang bersangkutan untuk mengadakan musyawarah.
3. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka penyelesaiannya ditempuh dengan
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 33
BANTUAN HUKUM
1. Untuk kepentingan Perusahaan, karyawan yang berstatus sebagai saksi / tersangka dalam suatu
perkara yang ada kaitannya dengan Perusahaan maka yang bersangkutan dapat meminta
bantuan hukum kepada perusahaan atau Lembaga Bantuan Hukum / Pengacara yang ditunjuk
perusahaan.
2. Biaya bantuan hukum dimaksud menjadi beban dan tanggung jawab Perusahaan apabila terbukti
bahwa karyawan diputuskan tidak bersalah oleh instansi yang berwenang.
3. Setelah adanya keputusan pengadilan, Perusahaan dapat mengambil tindakan sebagai berikut :
3.1. Bila karyawan dinyatakan tidak bersalah oleh instansi yang berwenang maka karyawan
tersebut wajib dipekerjakan kembali dengan hak gaji penuh, terhitung mulai saat dihentikan
pembayarannya.
3.2. Bila karyawan dinyatakan bersalah, karyawan tersebut dapat diputuskan hubungan kerjanya
(PHK), sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
28
PKB Periode 2008 - 2010
BAB VI
PEMBERLAKUAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA
Pasal 34
MASA BERLAKU PERJANJIAN KERJA BERSAMA
1. Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku selama 2 (dua) tahun, terhitung mulai tanggal …………………..
2. Segala ketentuan terdahulu yang bertentangan dengan isi Perjanjian Kerja Bersama ini
dinyatakan tidak berlaku lagi sejak ditetapkannya Perjanjian Kerja Bersama ini.
3. Setelah berakhirnya masa berlaku Perjanjian Kerja Bersama, maka ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Kerja Bersama tetap berlaku paling lama 1 (satu) tahun, atau hingga terbitnya PKB yang
baru.
Pasal 35
PERUBAHAN DAN PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA
1. Perubahan Perjanjian Kerja Bersama
1.1. Perubahan dan penambahan atau isi ketentuan yang tercantum atau belum tercantum dalam
Perjanjian Kerja Bersama ini, apabila dianggap perlu dapat dilaksanakan dengan jalan
musyawarah untuk mufakat antara pihak Perusahaan dan SP JAS dan hasilnya di…..didalam
perubahan PKB (Amandemen)..
1.2. Apabila pemerintah mengeluarkan peraturan baru tentang ekonomi/keuangan dan
ketenagakerjaan maka segala hak Karyawan dapat ditinjau kembali dengan jalan musyawarah
dan mufakat antara Perusahaan dan SP JAS.
1.3. Segala ketentuan yang menyangkut kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan akan ditinjau
kembali apabila dikemudian hari Perusahaan tidak dapat mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya, yang dinyatakan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Perpanjangan Perjanjian Kerja Bersama
2.1. SP JAS dan Perusahaan akan melakukan perundingan untuk menyusun Perjanjian Kerja
Bersama yang baru, minimal 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya berakhir.
2.2. Perjanjian Kerja Bersama dapat diperpanjang masa berlakunya atas dasar kesepakatan
bersama.
29
PKB Periode 2008 - 2010
Pasal 36
PUBLIKASI PERJANJIAN KERJA BERSAMA
1. Pihak Perusahaan dan setiap Karyawan wajib mengetahui dan mematuhi Perjanjian Kerja Bersama
serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
2. Sosialisasi Perjanjian Kerja Bersama kepada karyawan menjadi wewenang dan tanggung jawab
bersama.
3. Pelaksanaan teknis dari Perjanjian Kerja Bersama diatur dalam ketentuan pelaksanaan yang akan
ditetapkan oleh Direksi.
4. Jika terdapat ketentuan-ketentuan didalam Perjanjian Kerja Bersama lebih rendah atau bertentangan
dengan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan yang berlaku, maka yang berlaku adalah
Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan.
Pasal 37
PENUTUP
Perjanjian Kerja Bersama ini disetujui dan ditandatangani pada hari ………… tanggal …… bulan
…………… tahun 2008.
30
PKB Periode 2008 - 2010
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
PT JASA ANGKASA SEMESTA Tbk. PERIODE TAHUN 2008 / 2010
DITANDATANGANI
DIHADAPAN
DIREKTUR JENDRAL
PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
PIHAK-PIHAK YANG MENGADAKAN
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
Jakarta, ……………………. 2008
Untuk dan Atas Nama
Karyawan PT JAS ,
Untuk dan Atas Nama
PT JASA ANGKASA SEMESTA Tbk,
TUNAS SUBAGYO
Ketua SP-JAS
BERNARDO P. REYES
Chief Executive Officer
SYARIEF BUDIMAN
Sekertaris
ICHSAN ADIWIJAYA
Chief Corporate Affairs Officer
Menyaksikan :
DIREKTUR JENDRAL
PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
L. AGUS SUHARMANU
31
PKB Periode 2008 - 2010
TIM PERUNDING
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
PT JASA ANGKASA SEMESTA Tbk. PERIODE TAHUN 2008 / 2010
WAKIL SERIKAT PEKERJA
WAKIL PERUSAHAAN
TUNAS SUBAGYO
JACOB C. RIRIMASSE
SYARIF BUDIMAN
BONARI
WASDI
DWI ARINTO
LEONARDUS WAKE
MARIFUNUR
ANWAR SANUSI
ZAINAL ASEP
TOTO YUNANTO
DARMONO
NANDANG HENDRAWAN
DWI SUKMO (SUB)
ENDANG SUTISNA (DPS)
PT JASA ANGKASA SEMESTA Tbk.
Notulen
ARIEF SUMAWIKARTA
32
PKB Periode 2008 - 2010
REFERENSI PENYUSUNAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA
PT JASA ANGKASA SEMESTA Tbk. TAHUN 2008 - 2010
I.
Peraturan Pemerintah ;
1.
Undang-undang RI No. 2 Tahun 2004, Tentang PPHI.
2.
Undang-undang RI No. 13 Tahun 2003, Tentang Ketenagakerjaan.
3.
Undang-undang RI No. 21 Tahun 2000, Tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh.
4.
Undang-undang RI No. 11 Tahun 1992, Tentang Dana Pensiun
5.
Undang-undang RI No. 3 Tahun 1992, Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
6.
Undang-undang RI No. 7 Tahun 1984, Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita.
7.
Kepmen Nakertrans No. KEP 100/MEN/2004, Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
.
Kepmen Nakertrans No. KEP 187/MEN/IX/2004, Tentang Iuran anggota Serikat Pekerja /
Serikat Buruh.
8.
Kepmen Nakertrans No. KEP 49/MEN/2004, Tentang Ketentuan struktur dan skala upah.
9.
Kepmen Nakertrans No. KEP 48/MEN/IV/2004, Tentang Pelaksanaan Tata Cara Pembuatan
Perjanjian Kerja Bersama.
10.
Kepmen Nakertrans No. KEP.16/MEN/2001 tentang pencatatan Serikat Pekerja / Buruh
11.
Kepmen Keu No. KEP.116/KM.5/2006 Peraturan Dana Pensiun Cardig Group.
12.
Permen No.PER.04/MEN/1994, Tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan.
13.
Permen No. 14 Tahun 1993, Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja.
14.
Permen No.02 Tahun 1993, Tentang Usia Pensiun Normal dan Batas Usia Pensiun Maksimum
Bagi Peserta Peraturan Dana Pensiun.
33
PKB Periode 2008 - 2010
II. Peraturan Perusahaan ;
1.
SKEP No. 091/II/08/CEO, Tentang Perkawinan Antar Karyawan
2.
SKEP No. 044/I/08/CEO, Tentang Grading Sistem.
3.
SKEP No. 043/I/08/CEO, Tentang Komponen Salary.
4.
SKEP No. 350/IX/07/CEO, Tentang Kerja Lembur.
5.
SKEP No. 349/VIII/07/CEO, Tentang Perubahan Ketentuan Cuti Besar.
6.
SKEP No. 134/IV/07/CEO, Tentang Kebijakan Promosi.
7.
SKEP No. 040/III/07/CEO, Tentang Prosedur Administrasi Penerimaan Dan Pemutusan
Hubungan Kerja Karyawan.
8.
SKEP No. 133/VII/06/CEO, Tentang Detasiring.
9.
SKEP No. 212/VI/06/CEO, Tentang Penugasan Keluar Kota.
10.
SKEP No. 166/VIII/05/CEO, Tentang Tatalaksana Penerbitan
11.
SKEP No. 123/IX/05/CEO, Tentang Tunjangan Ibadah Haji.
12.
SKEP No.102/VII/05/CEO, Tentang Tata Cara Berpakaian bagi Karyawan Non Front Line.
13.
SKEP No. 045/III/05/CEO, Tentang Tunjangan Cuti.
14.
SKEP No. 180/VIII/02/PD, Tentang Bantuan Duka Cita.
15.
SKEP No. 1034/XI/00/PD, Tentang Perubahan Pensiun Karyawan.
16.
SKEP No. 553/VIII/00/PD, Tentang Perubahan Tunjangan Bagi Karyawan Yang di Mutasi
Keluar Daerah.
34
Download