BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bisnis

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini bisnis properti memberikan peluang besar yang menguntungkan
bagi pihak-pihak pengelola dan konsumennya. Fact Book Bursa Efek Indonesia
(BEI) mencatat ada 45 perusahaan bergerak dibidang Property dan Real estate,
yang diterbitkan 18 September 2015. Dimungkinkan terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi bisnis ini antara lain; pengadaan rumah selalu berkurang
dibandingkan kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal, tingkat suku bunga
KPR relatif rendah dan cenderung tidak stabil. Selain itu, bisnis ini juga didukung
oleh permintaan pasar yang terus meningkat. Oleh karenanya, banyak orang atau
pengusaha yang mulai berbisnis di bidang properti karena kemungkinan
datangnya laba yang sangat besar. Bisnis di bidang Property dan Real estate juga
semakin populer dari waktu ke waktu karena peminatnya yang kian bertambah.
Dalam berbagai aktivitas bisnis, laporan keuangan merupakan sarana
informasi penting dalam menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Oleh
karenanya sebelum para pemain bisnis ini terjun ke bisnis Property dan Real
estate, ada baiknya para investor dan kreditur memahami pentingnya laporan
keuangan dalam mengambil sebuah keputusan. Laporan keuangan berguna dalam
pengambilan keputusan yang mana nantinya dapat memaksimalkan nilai investasi
yang dialirkan para investor. Bagi pihak kreditur, laporan keuangan berguna
dalam memutuskan pinjaman dan bunga yang harus dibayar dan dibagi kepada
2
pemerintah, laporan keuangan juga digunakan untuk mengatur aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan untuk menyusun statistik
pendapatan nasional (Subramanyam dan Wild, 2010).
Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional dan kinerja
perusahaan guna dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan
dengan laba sebagai parameternya. Oleh sebab itu, laba sering kali direkayasa
oleh manajer perusahaan untuk mengintervensi atau memperbarui informasiinformasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabuhi para
stakeholder yang ingin mempengaruhi kinerja dan kondisi keuangan, kegiatan ini
dikenal dengan istilah Manajemen laba (Sulistyanto dan Wibisono, 2008:6).
Informasi laba pada laporan keuangan menjadi perhatian utama untuk
menaksir seberapa baik kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.
Healy dan Wahlen (1999) dalam (Safitri, 2015) menyatakan bahwa manajemen
laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangannya dalam menyusun
laporan keuangan yang dapat membuat mislead pada pemangku kepentingan
mengenai kondisi mendasar yang ada dalam suatu perusahaan.
Informasi laba sebagai bagian dari laporan keuangan sering menjadi target
rekayasa melalui tindakan manajemen untuk memaksimumkan kepuasannya,
tindakan tersebut diajukan dengan cara memilih kebijakan manajemen tertentu,
sehingga laba dapat diatur, dinaikkan atau diturunkan sesuai keinginannya.
Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1,
informasi laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau
pertanggung jawaban manajemen. Selain itu informasi laba juga membantu
3
pemilik atau pihak lain dalam menaksir earnings power perusahaan di masa yang
akan datang. Adanya kecenderungan lebih memperhatikan laba ini disadari oleh
manajemen, khususnya manajer yang kinerjanya diukur berdasarkan informasi
tersebut, sehingga mendorong timbulnya perilaku menyimpang (dysfunctional
behaviour), yang salah satu bentuknya adalah manajemen laba (earnings
management).
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian untuk mengetahui beberapa
faktor yang mempengaruhi manajemen laba menggunaka teknik analisis regresi
linier berganda. Marsono dan Veliandina (2013) dalam penelitiannya berjudul
Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba dengan Corporate Governance
Sebagai Variabel Pemoderasi menyatakan bahwa variabel leverage berpengaruh
terhadap manajemen laba. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba, sedangkan variabel kepemilikan manajerial dan komisaris
independen juga tidak terbukti menjadi variabel pemoderasi. Namun, kualitas
audit terbukti menjadi variabel pemoderasi dalam penelitiannya.
Hasil penelitian berbeda yang dilakukan oleh peneliti lain yang juga
menggunakan variabel berbeda, oleh Aries Veronica (2013) dalam penelitiannya
berjudul The Influence of Leverage and Its Size on The Earnings Management
menunjukkan hasil bahwa Leverage Operasional, Leverage Financial, dan ukuran
perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba.
Berbeda dengan Andreani dan Kiki (2015), yang menyatakan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen
laba. Dalam penelitiannya berjudul Pengaruh Asimetri Informasi, Mekanisme
4
Corporate Governance, dan Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba,
menyimpulkan hasil secara parsial, kepemilikan institusional berpengaruh positif
dan signifikan terhadap manajemen laba. Asimetri informasi, proporsi dewan
komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan beban pajak tangguhan tidak
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Gunawan et al., (2015) melakukan penelitian berjudul Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Manajemen Laba pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),
menunjukkan hasil bahwa secara parsial ukuran perusahaan , profitabilitas, dan
leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Secara simultan ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Syafitri (2015) tidak sependapat dengan Veronica, dari hasil pengujian
disimpulkan bahwa: (1) Leverage tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen
laba. Hal ini dikarenakan kebijakan hutang yang tinggi menyebabkan perusahaan
dimonitor oleh pihak debtholders (pihak ketiga). Karena monitoring dalam
perusahaan yang ketat tadi menyebabkan manajer akan bertindak sesuai dengan
kepentingan debtholders dan shareholders, (2) Profitabilitas tidak memiliki
pengaruh terhadap manajemen laba. Oleh karena itu, apabila profitabilitas
perusahaan menurun maka ada kecenderungan terjadinya praktik manajemen laba.
Dengan tingkat profitabilitas yang rendah juga dapat mempengaruhi bonus yang
diterima manajer dari pemegang saham, sehingga manajer mempunyai motivasi
untuk melakukan tindak manajemen laba, (3) Berdasarkan hasil pengujian regresi
5
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap
manajemen laba. Ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya total penjualan yang
dimiliki perusahaan yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan berdampak
terhadap manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Hal ini disebabkan
perusahaan besar cenderung lebih sedikit melakukan tindakan manajemen laba
dibandingkan perusahaan kecil.
Deteksi kemungkinan manajemen laba dalam laporan keuangan diperiksa
menggunakan total estimasi akrual. Menurut Scott (2003), total akrual yang
tercermin dalam perhitungan laba rugi yang terdiri dari discretionary accrual dan
non-discretionary accrual. Non-discretionary accrual adalah komponen akrual
yang terjadi secara alami seiring dengan perubahan aktivitas perusahaan.
Sebaliknya, discretionary accrual berasal dari komponen akrual laba yang
manajer teknik lakukan.
Penelitian kali ini akan menggunakan populasi perusahaan property dan Real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasannya karena, bisnis
dibidang property dan real estate merupakan bisnis yang selalu dilirik oleh para
investor, karena perkembangannya yang pesat dan laba yang dihasilkan nilainya
selalu meningkat dari tahun ke tahun. Diluar daripada itu, bisnis Property dan
Real estate tentunya laporan keuangan yang diterbitkan tidak lepas dari aktivitas
manajemen laba, mengingat bisnis ini sangat menarik sehigga memungkinkan
para manajer perusahaan melakukan intervensi terhadap laporan keuangan guna
menarik kontrak-kontrak yang baik.
6
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen
Laba pada Perusahaan Property dan Real estate”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu rumusan
masalah yaitu:
1. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba
perusahaan Property dan Real estate di Indonesia ?
2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba perusahaan Property dan Real estate di Bursa Efek
Indonesia?
3. Apakah Komisaris Independen berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba perusahaan Property dan Real estate di Bursa Efek
Indonesia?
4. Apakah Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba perusahaan Property dan Real estate di Bursa Efek Indonesia?
5. Apakah Kualitas Audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba perusahaan Property dan Real estate di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut:
7
1. Untuk mengetahui, menguji, dan menganalisis pengaruh variabel Leverage
terhadap manajamen laba perusahaan Property dan Real estate di Bursa
Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui, menguji, dan menganalisis pengaruh variabel ukuran
perusahaan terhadap manajemen laba perusahaan Property dan Real estate
di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui, menguji, dan menganalisis pengaruh variabel
Komisaris Independen terhadap manajemen laba perusahaan Property dan
Real estate di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui, menguji, dan menganalisis pengaruh variabel Komite
Audit terhadap manajemen laba perusahaan Property dan Real estate di
Bursa Efek Indonesia.
5. Untuk mengetahui, menguji, dan menganalisis pengaruh variabel Kualitas
Audit terhadap manajemen laba perusahaan Property dan Real estate di
Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu:
1. Kontribusi Praktis
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dalam memperluas pengetahuan
peneliti mengenai pengaruh leverage, ukuran perusahaan, dan good corporate
governance (komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit) terhadap
manajemen laba pada perusahaan property dan Real estate.
2. Kontribusi Teoritis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan pengembangan bagi
mahasiswa. Serta dapat memperkaya bahan kajian atau referensi untuk penelitian di
masa yang akan datang.
3. Kontribusi Kebijakan
Hasil penelitian ini diharapakan dapat sebagai bahan dasar pertimbangan bagi
pemerintah dalam menentukan kebijakan dan perundang-undangan agar tidak terjadi
penyalahgunaan hukum.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar dapat terarahnya pembahasan dan tidak meluas sehingga tidak menyimpang
dari materi-materi pokoknya, dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan
pada leverage, ukuran perusahaan, dan good corporate governance (komisaris
independen, komite audit, dan kualitas audit) dengan menggunakan data laporan
keuangan perusahaan Property dan Real estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2012-2014. Dari data tersebut penulis akan menganalisis pengaruh leverage, ukuran
perusahaan, dan good corporate governance (komisaris independen, komite audit, dan
kualitas audit) terhadap manajemen laba yang telah dilakukan perusahaan tersebut.
8
Download