Tantangan dan Peluang JFP pasca PP no. 11/2017

advertisement
Tantangan dan Peluang JFP pasca
PP no. 11/2017 tentang Manajemen PNS
Tim LIPI
MANAJEMEN ASN
UU no. 5/2014
Aparatur Sipil Negara
PP no. 70/2015
Jaminan Kecelakaan dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN
PP no. 11/2017
Manajemen PNS
RPP
Manajemen PPPK
Gaji, Tunjangan dan Fasilitas PNS
………….
MANAJEMEN ASN
UU no. 5/2014
Aparatur Sipil Negara
PP no. 70/2015
Jaminan Kecelakaan dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN
PP no. 11/2017
Manajemen PNS
RPP
Manajemen PPPK
Gaji, Tunjangan dan Fasilitas PNS
………….
PermenPAN-RB
25/2016 JA Pelaksana
26/2016 Penyesuaian ke JF
MANAJEMEN ASN
UU no. 5/2014
Aparatur Sipil Negara
PP no. 70/2015
Jaminan Kecelakaan dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN
PP no. 11/2017
Manajemen PNS
RPP
Manajemen PPPK
Gaji, Tunjangan dan Fasilitas PNS
………….
PermenPAN-RB
25/2016 JA Pelaksana
26/2016 Penyesuaian ke JF
Bagaimana dengan regulasi JF?
APARATUR SIPIL NEGARA
# Aparatur Sipil Negara
- PNS (Pegawai Negeri Sipil)
- PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)
# ASN = pejabat
- Jabatan Administrasi (JA)
- Jabatan Fungsional (JF)
- Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)
# Standar kompetensi
- Teknis
- Manajerial
- Sosial-kultural
# Rangkap jabatan
- Alih jabatan
(CPNS / alih jabatan / penyesuaian / promosi)
- Ketersediaan lowongan / formasi
- Maintainance di setiap jenjang dengan AK sd BUP
# Penilaian ASN
- PPK → SKP
- Komponen: kinerja (60%) + perilaku (40%)
- Berbasis output, bukan proses
# BUP
- JF Ahli Utama
: 65 tahun
- JPT, JF Ahli Madya: 60 tahun
- Selain itu
: 58 tahun
JABATAN ASN
KOMPETENSI ASN
POLA GRADING
Penghasilan Bulanan =
- gaji
- tunjangan kinerja
- tunjangan kemahalan
JABATAN FUNGSIONAL PENELITI?
PP no. 11/2017 tentang Manajemen PNS
R-PermenPAN-RB tentang JFP
R-Perka LIPI tentang Petunjuk Teknis JFP
REGULASI SAAT INI
Regulasi-regulasi terkait Jabatan Fungsional Peneliti (JFP)
1. KepmenPAN no. 128/2004 tentang JFP dan Angka Kreditnya
2. Perka LIPI no. 2/2014 (SKB dengan Perka BKN) tentang Petunjuk Teknis JFP
← Perka LIPI no. 4/2013 ← Perka LIPI no. 6/2009
dan beberapa turunan regulasi pendukung substansi dan pedoman teknis pelaksanaan:
- Perka LIPI no. 4/2009 tentang Standar Kompetensi JFP
- Perka LIPI no. 5/2009 tentang Pedoman Formasi JFP
- Perka LIPI no. 7/2009 Tata Cara Pengukuhan Peneliti Utama untuk mendapatkan Gelar
Gelar Profesor Riset
- Perka LIPI no. 4/2012 tentang Karya Tulis Ilmiah
- Perka LIPI no. 3/2013 tentang Kode Etika Peneliti
- Perka LIPI no. 1/2016 tentang Bidang Kepakaran
- Perka LIPI no. 17/2016 tentang Pedoman Akreditasi Penerbit Ilmiah
LATAR BELAKANG
(1) Evaluasi sistem maintainance di setiap jenjang.
(2) Tidak ada rangkap jabatan, maupun bebas sementara.
(3) Pemakaian sistem kombinasi: Hasil Kerja Minimal (HKM) dan Angka Kredit (AK)
a) Mengintegrasikan kebutuhan substansi dan administrasi.
b) Menghilangkan kesenjangan antara kompetensi dan AK.
c) Lebih mencerminkan karakter alami profesi peneliti.
- Penjenjangan tidak berkorelasi pada pemisahan jenis pekerjaan.
- Penjenjangan menunjukkan leverage pekerjaan.
d) Sinkron dengan pola manajemen PNS berbasis output, dengan tetap
menjamin kualitas.
- Memotivasi peningkatan kualitas substansi, bukan sekedar pencapaian AK.
- Besaran AK setiap unsur kegiatan bisa berbasis beban kerja riil.
- Tidak perlu ada kekuatiran inflasi AK.
- Memotivasi pelaksanaan tugas unit kerja oleh peneliti melalui instrumen SKP.
e) Kompatibel dengan best-practises dan norma global.
- Lebih berorientasi pada substansi daripada administrasi.
- Mempermudah proses administrasi.
(4) Penguatan Kelompok Kegiatan (Keltianbangji) sebagai representasi KJF.
(5) Perubahan Unsur Kegiatan dan AK-nya
a) Tanpa pembedaan AK sesuai jenjang.
b) Besaran AK berbasis beban kerja riil.
POIN REVISI JFP
1. Penetapan formasi di setiap Jenjang JFP + Bidang Kepakarannya
→ Berbasis lowongan jabatan di Jenjang dan Bidang Kepakaran yang sesuai.
→ Bidang kepakaran utama dan pendukung.
→ Masa transisi: tidak perlu, konversi langsung
2. Standar Kompetensi Peneliti, Kualifikasi, Uji Kompetensi, Hasil Kerja, AK
→ Penetapan kualifikasi
: S1/S2 → S2 → S2/S3 → S3
→ Uji kompetensi
: portofolio + interviu + presentasi
→ Hasil kerja minimal : prasyarat masuk jenjang (@ 4 / 6 buah)
maintainance periode 5 tahun (@ 2 buah)
Angka kredit (AK) : maintainance tahunan (Utama / Madya / Muda / Pertama = 25 / 20 / 15 / 10 AK)
→ Penilaian AK oleh Satker (TP2U) dalam bentuk SKP, kenaikan jenjang oleh Tim Asesor
→ Maintainance di setiap Jenjang JFP sd BUP
3. Penyesuaian Unsur Kegiatan dan AK
→ AK dari Unsur Kegiatan lebih mencerminkan beban kerja, dipakai sebagai basis SKP.
→ Gradasi lebih rinci dengan penjelasan dan bukti dukung yang spesifik dan jelas.
→ Ada beberapa unsur yang AK maksimal bisa lebih tinggi dari sebelumnya.
4. Lain-lain
→ Peneliti Ahli Utama disebut Profesor Riset
→ Wajib menjadi anggota organisasi profesi JFP (Himpenindo?)
PENELITI AHLI PERTAMA
PENELITI AHLI MUDA
PENELITI AHLI MADYA
PENELITI AHLI UTAMA
BEBAN KERJA DALAM AK
SYARAT BEBAN KERJA:
PA Pertama ≥ 100
PA Muda ≥ 200
PA Madya ≥ 400
PA Utama ≥ 850
MAINTAINACE: HK + AK
Masuk Jenjang
> 78% AK
ANGKA
KREDIT
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
10 11
12
13
14
15 16
17
18
...
TAHUN
HASIL
KERJA
HKM @ 2 buah
HKM @ 4 buah
MAINTAINACE: HK + AK
Masuk Jenjang
> 78% AK
ANGKA
KREDIT
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
> 50%
10 11
12
13
14
15 16
17
18
...
TAHUN
HASIL
KERJA
HKM @ 2 buah
HKM @ 4 buah
Penghitungan AK / HKM:
→ Bisa di-carry-over sd 2 tahun sebelum tahun berjalan untuk AK, dan 2 periode untuk
HK terhitung sejak TMT status terakhir.
Masa transisi (yang telah berada di jenjang jabatan)
→ Periode transisi: tidak perlu, otomatis masuk tanpa Uji Kompetensi.
Kenaikan golongan ruang kepegawaian (pada jenjang jabatan yang sama)
→ Minimal berada pada jenjang golongan ruang tersebut: 1 tahun.
→ Pemenuhan HKM 1 periode.
→ Percepatan kenaikan golongan ruang dalam 2 tahun.
SISTEM PENILAIAN
RENSTRA INSTANSI
PK INSTANSI
(IKU/IKP: outcome)
PK UNIT
RENSTRA UNIT
(IKK: output)
KK
TP2U
Tim Penilai Peneliti Unit
AK maintainance
tahunan
KK
SKP Peneliti 1
SKP Peneliti 2
SKP Peneliti 3
SKP Peneliti 4
….
KK
KK
SISTEM PENILAIAN
TP2U
Tim Penilai Peneliti Unit
AK maintainance
tahunan
SKP Peneliti 1
SKP Peneliti 2
SKP Peneliti 3
SKP Peneliti 4
….
SISTEM PENILAIAN
TP2U
Tim Penilai Peneliti Unit
AK maintainance
tahunan
Uji Kompetensi
Majelis
Majelis
Asesor Pusat
Asesor Instansi
Tim Asesor
Pusat
Tim Asesor
Instansi
BK memenuhi
HKM
SKP Peneliti 1
SKP Peneliti 2
SKP Peneliti 3
SKP Peneliti 4
….
SISTEM PENILAIAN
TP2U
Tim Penilai Peneliti Unit
AK maintainance
tahunan
Uji Kompetensi
Majelis
Majelis
Asesor Pusat
Asesor Instansi
Tim Asesor
Pusat
Tim Asesor
Instansi
memenuhi
HKM
1) Uji Portofolio
2) Sidang: presentasi + interviu
Tim Asesor: 1 Ketua (Intansi Pembina)
1 pakar sebidang dari luar instansi kandidat
1 pakar sebidang dari instansi kandidat
SKP Peneliti 1
SKP Peneliti 2
SKP Peneliti 3
SKP Peneliti 4
….
PENETAPAN FORMASI JFP
R-Perka LIPI tentang Petunjuk Teknis JFP
Perka LIPI no 1/2016 tentang Pedoman Bidang Kepakaran
PANDUAN UMUM
RENSTRA INSTANSI
PK INSTANSI
(IKU/IKP: outcome)
PK UNIT
RENSTRA UNIT
(IKK: output)
KK
KK
KK
KK
PANDUAN UMUM
RENSTRA INSTANSI
PK INSTANSI
(IKU/IKP: outcome)
PK UNIT
RENSTRA UNIT
(IKK: output)
KK
KK
KK
KK
Basis penetapan formasi JF: tugas dan target kerja instansi
1) Tusi instansi → Renstra instansi → IKU + PK instansi → IKP + PK Es. 1 → IKK + PK unit
2) Jenis dan volume dari setiap jenis IKK
PANDUAN UMUM
1. Basis penetapan JF: tugas dan target kerja instansi
Tusi instansi → Renstra instansi → IKU + PK instansi → IKP + PK Es. 1 → IKK + PK unit
2. Rumah jabatan untuk JFP: keluaran di PK terkait kegiatan penelitian, pengembangan
dan / atau pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Jenjang JFP: jenis keluaran di PK
Jenis keluaran → sesuai Hasil Kerja di setiap Jenjang JFP
4. Jumlah formasi JFP: volume setiap jenis keluaran yang sesuai Hasil Kerja di PK
Bidang Kepakaran: kolom ke-2 sesuai Perka LIPI no. 1/2016
5. Bidang Kepakaran JFP: substansi Kelompok Litbangji yang mendapat alokasi target PK
Kelompok Litbangji: sesuai program untuk merealisasikan PK, bisa lintas keilmuan
PANDUAN UMUM
1. Basis penetapan JF: tugas dan target kerja instansi
Tusi instansi → Renstra instansi → IKU + PK instansi → IKP + PK Es. 1 → IKK + PK unit
2. Rumah jabatan untuk JFP: keluaran di PK terkait kegiatan penelitian, pengembangan
dan / atau pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Jenjang JFP: jenis keluaran di PK
Jenis keluaran → sesuai Hasil Kerja di setiap Jenjang JFP
4. Jumlah formasi JFP: volume setiap jenis keluaran yang sesuai Hasil Kerja di PK
Bidang Kepakaran: kolom ke-2 sesuai Perka LIPI no. 1/2016
5. Bidang Kepakaran JFP: substansi Kelompok Litbangji yang mendapat alokasi target PK
Kelompok Litbangji: sesuai program untuk merealisasikan PK, bisa lintas keilmuan
Penetapan Formasi JFP: per-Keltianbangji → unit → instansi → nasional
●
Jenis Jenjang JFP
●
Jumlah formasi per-Jenjang JFP dan Bidang Kepakarannya
PENETAPAN FORMASI
●
Top-down: mengikuti Tusi dan Renstra Instansi → siklus evaluasi 5 tahunan
Jumlah + kualifikasi personil untuk melaksanakan tugas dan mencapai target instansi.
●
Bottom-up: merefleksikan karakter pelaksanaan kegiatan berbasis Kelompok
Litbangji untuk melaksanakan Tusi dan PK yang ditetapkan
CONTOH KONTUR JENJANG JFP DI LEVEL KELTIANBANGJI
Peneliti Ahli Utama
10%
-
20%
Peneliti Ahli Madya
20%
20%
50%
Peneliti Ahli Muda
30%
35%
30%
Peneliti Ahli Pertama
40%
45%
-
Keltianbangji: - minimal 3 personil, dengan
- minimal 2 jenjang JFP yang berbeda, dan
- 1 / lebih Bidang Kepakaran yang berbeda
PENETAPAN FORMASI
P2 Fisika
Kedeputian IPT
PENETAPAN FORMASI
PK Pusat Penelitian Fisika LIPI
PK Pusat Penelitian Fisika LIPI
No
IKK
Volume
No
IKK
Volume
1
Publikasi internasional
21
1
KTI di jurnal terindeks global
bereputasi
21
2
KTI di prosiding terindeks
global
28
2
KTI di prosiding terindeks
global
28
3
Paten terdaftar
14
3
Paten terdaftar
14
4
Pengguna layanan riset
125
4
Pengguna layanan riset
125
5
Perjanjian kerjasama
10
5
Perjanjian kerjasama
10
6
Hasil riset yang
dimanfaatkan industri
3
6
Hasil riset yang
dimanfaatkan industri
3
7
Mahasiswa bimbingan
30
7
Mahasiswa bimbingan
30
8
Partisipasi di pertemuan
ilmiah global
28
8
Partisipasi di pertemuan
ilmiah global
28
9
Partisipasi di pameran
3
9
Partisipasi di pameran
3
10
Laporan administrasi
14
10
Laporan administrasi
14
PENETAPAN FORMASI
PK Pusat Penelitian Fisika LIPI
No
IKK
Volume
1
KTI di jurnal terindeks global
bereputasi
21
2
KTI di prosiding terindeks
global
28
3
Paten terdaftar
14
4
Pengguna layanan riset
125
5
Perjanjian kerjasama
10
6
Hasil riset yang
dimanfaatkan industri
3
7
Mahasiswa bimbingan
30
8
Partisipasi di pertemuan
ilmiah global
28
9
Partisipasi di pameran
3
10
Laporan administrasi
14
PENETAPAN FORMASI
PK Pusat Penelitian Fisika LIPI
No
IKK
Volume
1
KTI di jurnal terindeks global
bereputasi
21
2
KTI di prosiding terindeks
global
28
3
Paten terdaftar
14
4
Pengguna layanan riset
125
5
Perjanjian kerjasama
10
6
Hasil riset yang
dimanfaatkan industri
3
7
Mahasiswa bimbingan
30
8
Partisipasi di pertemuan
ilmiah global
28
9
Partisipasi di pameran
3
10
Laporan administrasi
14
Peneliti Ahli Utama
20%
Peneliti Ahli Madya
50%
Peneliti Ahli Muda
30%
Peneliti Ahli Pertama
-
PENETAPAN FORMASI
PENETAPAN FORMASI
PENYESUAIAN KE JFP
PermenPANRB no. 26/2016 tentang Penyesuaian ke JF
R-Perka LIPI tentang Penyesuaian ke JFP
PENYESUAIAN KE JFP
Dibuka bagi PNS yang:
1. Belum memiliki JF tetapi menjalankan tugas penelitian, pengembangan, dan/atau
pengkajian pada organisasi penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian.
CPNS baru / PNS yang belum diangkat ke JFP apapun bisa mengusulkan penyesuaian ke JFP sesuai golongan ruangnya
2. PNS yang masih menjalankan tugas JFP sesuai dengan formasi JFP dan telah
mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi pada organisasi penelitian,
pengembangan, dan/atau pengkajian.
PNS dengan jenjang “Peneliti Ahli Muda III/d”, tetapi memiliki golongan ruang IV/a (mungkin sebelumnya JA
Administrator) bisa mengusulkan penyesuaian ke jenjang “Peneliti Ahli Madya IV/a”.
3. Pejabat pada JPT, JA (jenjang Admistrator / Pengawas) pada organisasi penelitian,
pengembangan, dan/atau pengkajian yang memiliki kesesuaian antara jabatan
terakhir yang diduduki dengan JFP yang akan didudukinya.
PNS Pejabat JPT / JA yang akan diberhentikan bisa mengusulkan penyesuaian ke JFP sesuai golongan ruangnya.
4. PNS yang dibebaskan sementara dari jabatannya, karena dalam jangka waktu 5
(lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat memenuhi
AK untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
Pejabat FP yang telah di-BS-kan, tetapi belum diberhentikan (dalam periode 5+1), bisa
mengusulkan pengaktifan kembali pada jenjang JFP sebelumnya.
PENYESUAIAN KE JFP
Persyaratan penyesuaian ke JFP:
selain syarat umum di Pasal 2, PermenPANRB no. 26/2016
1. Pangkat paling rendah III/a.
2. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JFP paling kurang 2 (dua)
Tahun berturut-turut.
3. PPK 1 (satu) tahun terakhir paling kurang bernilai “baik”.
4. Usia paling tinggi 1 / 2 / 3 tahun sebelum BUP bagi JPT / JA (Administrator, Pengawas)
/ JA (Pelaksana).
5. Tersedia lowongan jabatan pada jenjang JFP sesuai Bidang Kepakaran.
6. Lulus uji kompetensi, kecuali poin 4 yang kembali pada jenjang JFP yang diduduki
sebelumnya.
7. Memenuhi kualifikasi dan Hasil Kerja minimal sesuai dengan jenjang yang akan
diduduki, kecuali poin 4.
PENYESUAIAN KE JFP
Tata cara penyesuaian ke JFP:
1. Usulan formasi dari K/L ke LIPI → Evaluasi formasi nasional → Penetapan MenPANRB
→ Pengisian e-Formasi BKN
2. Instansi pemerintah mengirimkan usulan penyesuaian ke LIPI cq. Pusbindiklat
Peneliti LIPI (khusus Kemendagri, harus melampirkan surat pengantar dari BPP).
3. Pengusulan penyesuaian diterima sd 1 Oktober 2018.
4. LIPI melaksanakan Uji Kompetensi dan membentuk Tim Asesor Pusat sesuai usulan
yang masuk.
Tim Asesor: 3 orang (min. 2 orang pakar sebidag) + 1 Instansi Pembina + 1 orang sekretariat
5. Uji Kompetensi: Uji Portofolio → Sidang (presentasi & interviu) → Penetapan
a) Penerimaan berkas secara daring.
b) Pemrosesan Uji Portofolio setiap minggu ke-1 → hasil disampaikan sd 2 minggu setelahnya.
c) Pelaksanaan Sidang ditetapkan kemudian menyesuaikan dengan usulan dan kesiapan Tim
Asesor Pusat.
d) Biaya sidang (perjalanan + narsum Tim Asesor Pusat) dibebankan ke instansi
pengusul.
`
PENYESUAIAN KE JFP
6. Berkas pendukung usulan:
- SK PNS terakhir
- PPK 1 (satu) tahun terakhir
- DRH memuat biodata, kontak, pengalaman kerja, pengalaman litbangji,
rekam jejak terkait litbangji (publikasi, penghargaan, dll)
- Berkas pendukung Hasil Kerja minimal sesuai jenjang yang akan diduduki
7. Penyesuaian dan golongan ruang:
- Usulan penyesuaian sesuai golongan:
III/a – III/b
III/c – III/d
IV/a – IV/c
IV/d – IV/e
- Bisa mengusulkan ke jenjang JFP sesuai golongannya.
→ Peneliti Ahli Pertama
→ Peneliti Ahli Muda
→ Peneliti Ahli Madya
→ Peneliti Ahli Utama
PENYESUAIAN KE JFP
PENELITI AHLI PERTAMA
4
4
4
PENELITI AHLI MUDA
4
PENELITI AHLI MADYA
4
PENELITI AHLI UTAMA
4
Panduan dan data evaluasi formasi JFP K/L:
http://formasi.pusbindiklat.peneliti.lipi.go.id
Terima-kasih
Download