Pendahuluan A. Latar Belakang Ketika berbicara

advertisement
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ketika berbicara mengenai politik, tentunya pembicaraan tersebut akan
berpusat pada kekuasaan dan negara. Berjalannya negara dan pemerintahan dalam
sebuah negeri digerakkan oleh aktifitas politik yang ada di dalamnya.Berbagai
aktifitas politik terus terjadi sepanjang pemerintahan berdiri.Lobi-lobi politik,
rapat anggaran, perundingan, dan berbagai macam hal.Salah satu aktifitas politik
terbesar yang terjadi di dalam sebuah negara adalah pemilihan umum, pemilihan
anggota parlemen, dan pemilihan kepala pemerintahan.Baik kepala pemerintahan
pusat, seperti presiden, perdana menteri, atau kepala pemerintahan di bawahnya.
Sebagai salah satu provinsi yang baru terbentuk pasca terjadinya reformasi
dan pelaksanaan otonomi daerah secara luas.Provinsi Banten memiliki kondisi
politik yang unik bila dibandingkan dengan daerah lainnya.Kekuasaan politik
Banten hampir secara seluruhnya dipegang oleh satu keluarga dari satu partai
politik.Disimbolkan dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, banyak dari
pos pimpinan daerah atau jabatan penting di provinsi Banten oleh keluarga
Tubagus Chasan Shohib beserta pengikutnya.
Chasan Shohib adalah salah satu tokoh partai Golkar semenjak masa
pemerintahan Orde Baru.Sebagai tokoh dari partai penguasa, Chasan Shohib
bertindak sebagai perwakilan dari mantan Presiden Soeharto dalam menjalankan
pemerintahan di daerah Banten.Setelah pemekaran Banten, keluarga Chasan
Shohib mulai menduduki pimpinan beberapa kabupaten/kota dan pos penting di
pemerintahan.Bahkan secara informal, seluruh kegiatan di dalam pemerintahan
provinsi Banten harus menerima persetujuan keluarga Chasan Shohib.
Hal yang berbeda terjadi di Lebak, dimana kekuasaan partai Golkar dan
keluarga Chasan Shohib tidak terlalu besar dalam pemerintahan kabupaten. Pada
Pilkada Lebak tahun 2005, Ratu Tatu Chasanah, adik dari Ratu Atut, mencoba
masuk pemerintahan kabupaten Lebak dengan mengajukan diri sebagai calon
1
wakil bupati bagi Mulyadi Jayabaya. Namun sayangnya pencalonan dirinya
ditolak oleh partai pengusung Jayabaya, yakni PDI Perjuangan.
Mulyadi Jayabaya kemudian berhasil berkuasa di Lebak selama dua kali
masa pemerintahan.Yaitu pada periode 2005-2009 dan periode 2009-2013.Pada
periode keduanya, Jayabaya berpasangan dengan Amir Hamzah dari partai
Golkar.Pada Pilkada tahun 2013 untuk meneruskan pemerintahan yang telah
dibentuk, Jayabaya mendukung anaknya Iti Octavia Jayabaya untuk maju sebagai
calon bupati.Sedangkan keluarga Ratu Atut melalui partai Golkar mencoba
melawan dengan mencalonkan Amir Hamzah.
Aktor utama dalam pemilihan daerah adalah partai-partai politik, dan para
calon yang diusungnya.Pada saat pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah
atau pemilukada inilah partai politik berusaha menjaring suara konstituen atau
pemilih sebanyak-banyaknya.Berbagai upaya dilakukan oleh partai dan para calon
yang diusung untuk mendapatkan suara dari para pemilih.Salah satu bentuk
kegiatan yang diperbolehkan dan diatur oleh komisi pemilihan adalah kampanye
politik.
Kampanye politik adalah kegiatan dimana para kontestan atau peserta dari
pemilihan umum melakukan berbagai kegiatan untuk menarik simpati
masyarakat. Ada berbagai macam cara dalam pelaksanaan kegiatan kampanye.
Intinya adalah menginformasikan kepada masyarakat, mengenai peserta dari
pemilihan umum. Apabila yang dilaksanakan adalah Pemilihan Kepala Daerah,
maka yang dikampanyekan adalah individu yang mencalonkan diri, beserta visi,
misi, dan program yang diusung.
Salah satu praktek yang lazim kita temui dalam kampanye partai atau
calon pemimpin daerah di ruang terbuka atau lapangan besar adalah
dangdut.Hampir tidak ada kampanye besar tanpa menghadirkan artis dangdut,
baik lokal maupun nasional. Dangdut dijadikan alat pemancing massa untuk
menghadiri kampanye. Terkadang artis dangdut yang didatangkan menjadi tolok
ukur kemampuan sang calon, dan sekaligus menjadi katalis pemancing massa.
Semakin tenar artis yang didatangkan maka akan semakin besar massa yang
datang ke kampanye.
2
Pertunjukan musik dangdut adalah bentuk hiburan yang sangat populer
bagi setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat di Indonesia. Setiap
adanya perayaan, seperti pernikahan atau hajatan, pihak penyelenggara hampir
selalu menanggap Orkes Melayu atau Organ Tunggal dangdut untuk tampil. Para
artis lokal atau artis terkenal tampil di atas pangung yang disediakan diiringi oleh
musik dari peralatan lengkap, organ tunggal, atau bahkan dengan musik karaoke.
Kemampuan dangdut dan para artis dari genre ini untuk mendatangkan
massa yang besar menggambarkan kepada kita betapa besar pengaruh genre
musik ini. Dangdut memang bukan sebuah genre musik yang benar-benar asli dari
Indonesia. Namun merupakan hasil sintesis dari berbagai sub kebudayaan asli dan
pendatang yang ada di Indonesia. Meskipun demikian, kepopuleran genre lagu ini
di tengah masyarakat kita tidak dapat dibantah begitu saja.Dangdut menembus
hampir seluruh aspek kehidupan sosial dan ekonomi kita.
Bagi beberapa orang, dangdut dianggap sebagai musik desa atau orangorang pinggiran.Walaupun demikian dangdut modern adalah hasil produksi
kebudayaan populer. William H. Frederickmenyatakan bahwa dari dangdut
muncul superstar pertama Indonesia, memberikan pengaruh pada kultur dan
kebudayaan di Indonesia. 1Keberhasilan Rhoma Irama dan para artis dangdut
seangkatannya di periode 1970an, telah berhasil membawa dangdut menembus
berbagai kalangan di Indonesia.
Tidaklah mengherankan ketika kita melihat beberapa orang dari kelas
ekonomi menengah ke atas mendengarkan dangdut. Fakta ini terlihat disaat ini,
dimana dalam acara televisi yang menayangkan musik populer (Dahsyat!, InBox,
dan 100% Ampuh sebagai contoh)2, juga turut menayangkan dan memasukkan
dangdut dalam susunan acara mereka. Mempertimbangkan fakta berikut ini,
1
Frederick dalam tulisannya menambahkan bagaimana posisi dangdut dalam kebudayaan, terutama
masyarakat Indonesia. “Yet I believe that dangdut constitutes not only a legitimate part of contemprary
Indonesian culture (as opposed, for examples, to being thoughtless rip-off of western styles), but a sensitive
and useful prism through which to view Indonesian society. Dikutip dari William H. Frederick. 1982.
Rhoma Irama and The Dangdut Syle: Aspect of Contemporary Indonesian Popular Culture. Diakses di
http://www.jstor.org/discover/10.2307/3350952?uid=3738224&uid=2&uid=4&sid=21102196075817.
2
Ini didapatkan dari hasil pengamatan penulis terhadap acara-acara televisi.Ketiga acara ini dipilih sebagai
contoh dikarenakan kepopuleran acara ini di masyarakat.
3
tidaklah mengherankan bila kemudian dangdut dapat digunakan sebagai penarik
massa dalam kampanye.
Kedekatan dangdut dan dunia politik dimulai sejak aktifnya Rhoma Irama
(nama aslinya adalah Oma Irama, dengan RH singkatan dari Raden Haji) sebagai
kader Partai Pembangunan dan Persatuan (PPP). Semenjak menyederhanakan
sistem politik Indonesia, Orde Baru meleburkan seluruh partai politik Islam yang
ada di Indonesia ke dalam PPP.Keterlibatan Roma Irama dalam kegiatan politik
PPP memberikan dampak semakin banyaknya rakyat (penggemar dangdut,
terutama penggemar Rhoma Irama) mendekati PPP.
Sejak itu musik dangdut tidak dapat dipisahkan dari proses komunikasi
politik yang dilakukan oleh para elit politik di Indonesia. Peranan dangdut sangat
terlihat dalam keterlibatannya di setiap acara kampanye Pemilu atau pertemuan
antara elit partai politik dengan para massa pendukungnya. Dangdut dijadikan
magnet penarik massa dengan kepopulerannya sebagai hiburan rakyat, sehingga
proses komunikasi politik yang dilakukan dapat mencapai massa yang besar.
Alasan penggunaan dangdut dalam pelaksanaan kampanye politik terbuka
dengan jumlah massa yang besar tentu saja didasarkan pada alasan kepopuleran
dangdut di masyarakat. Dengan komposisi penduduk ekonomi kelas menengah
dan menengah ke bawah yang berada pada prosentase lebih dari setengah jumlah
penduduk Indonesia.Kemudian dengan faktor keberadaan musik dangdut sebagai
salah satu musik favorit masyarakat dari golongan tersebut.Maka musik dangdut
memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai pembantu dalam komunikasi
politik yang terjadi di dalam kampanye.
Sebelumnya telah kita pahami bahwa dangdut memiliki penggemar dari
hampir seluruh golongan yang ada di Indonesia. Bahkan bagi negara lain, dangdut
sudah menjadi musik ciri khas Indonesia. Perlu kita pahami pula bahwa komposisi
penggemar dangdut mayoritasnya adalah masyarakat Indonesia dari kalangan
menengah dan menengah ke bawah.
Ada beberapa contoh kasus atau lebih tepatnya contoh peristiwa dari
fenomena penggunaan dangdut dalam kampanye pemilu.Contoh-contoh ini
berasal dari Pemilukada atau Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang
4
berlangsung selama Januari-Febuari 2013.Beberapa pasangan calon menggunakan
pedangdut tersohor sebagai pendukung utama mereka.Selain sebagai bentuk
dukungan, para pedangdut ini juga meramaikan kampanye terbuka yang dilakukan
oleh pasangan calon.Pasangan Dede Yusuf dan Lex Lasmana didukung oleh
penyanyi dangdut Ayu Ting-Ting.Kemudian pasangan Irianto MS Syafiuddin dan
Tatang Farhanul atau Yance-Tatang didukung oleh Agung Hercules.Bahkan
dengan membuat lagu khusus berjudul ‘Akang Yance’ yang dinyanyikan oleh
Agung Hercules. Selain para pedangdut level nasional, atau biasa disebut sebagai
artis ibu kota, para calon juga selalu mendatangkan grup dangdut dan orkes
melayu lokal dalam setiap acaranya.
Penggunaan musik dangdut tidak saja dilakukan oleh para pasangan
cagub-cawagub
saja.KPUD
Jawa
Barat
selaku
penyelenggara
Pilgub
menggunakan dangdut sebagai saran sosialisasi kepada warga masyarakat.
Pendekatan ini dianggapmampu menarik perhatian warga karena konser dangdut
dianggap mampu menyedot massa dalam jumlah yang besar. Dari seluruh KPUD
yang ada di daerah Jawa Barat salah satu KPUD yang diketahui menggunakan
metode ini adalah KPUD kota Bekasi.
Pelaksanaan Pilgub Jawa Barat memberikan kita contoh penggunaan
dangdut dalam kampanye politik.Dari contoh yang ada dapat kita lihat
penggunaan dangdut bukan hanya sebagai hiburan semata pada saat pelaksanaan
kampanye outdoor.Namun terdapat praktek endorsing seperti Dede-Lex dengan
Ayu Ting-Ting, Yance-Tatang dengan Agung Hercules. Penggunaan lagu dangdut
sebagai gimmick pasangan cagub-cawagub. Serta penggunaannya oleh aparatur
pelaksana kampanye atau KPU sebagai sarana sosialisasi.
Perkembangan selanjutnya, artis dangdut tidak hanya menjadi hiburan
pemancing massa saja. Sejak masa reformasi, keterbukaan sistem politik
memunculkan berbagai macam perubahan dalam dunia perpolitikan di
Indonesia.Salah satunya adalah muncul tokoh-tokoh politik dari dunia hiburan
atau lebih mudahnya para selebritis Indonesia. Bila dalam proses sebelumnya,
para artis ini adalah media komunikasi yang digunakan sebagai penarik massa.
Maka pada tahap ini artis dangdut telah menjadi elit.
5
Posisi dangdut sebagai media saat ini mulai berpindah menjadi
komunikator.Para artis dangdut mulai menduduki posisi elit dalam perpolitikan
Indonesia.Ini semua dimulai juga oleh Rhoma Irama, dengan peran besarnya
dalam beberapa pemenangan Pilkada.
Melihat pergeseran posisi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini,
mungkin akan sulit bagi kita untuk melihat kampanye terbuka tanpa adanya
keterlibatan dangdut di dalamnya. Tidaklah mengherankan kemudian ketika pada
awal tahun 2013 ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyarankan
pelarangan penggunaan dangdut pada kampanye Pemilu 2014 3, kritik mengalir
deras ke istana kepresidenan.
Beberapa artis dangdut dan fans melayangkan kritikannya kepada Presiden
SBY. Tuduhan-tuduhan seperti ketidaksukaan presiden terhadap musik dangdut
yang asli Indonesia.Ketakutan SBY terhadap pencalonan Rhoma Irama sebagai
salah satu calon presiden.Serta berbagai tuduhan lainnya.Kritikan keras juga
dilayangkan dari pihak masyarakat yang merasa SBY berat sebelah 4.
Melihat
reaksi
keras
seperti
itu,
semakin
sulitlah
kita
untuk
membayangkan pelarangan dangdut dalam kampanye.Memang dangdut bukan
faktor yang dapat memberikan kemenangan terhadap para peserta Pemilu atau
Pemilukada. Namun kemampuan dangdut sebagai penarik massa terbesar
tentunya susah untuk tidak diindahkan begitu saja. Apabila pelarangan
penggunaan dangdut terjadi, bukan tidak mungkin arena Pemilukada di tahun ini
adalah waktu terakhir bagi musik dangdut di pentas politik Indonesia.
3
Dalam pidato sambutan di sebuah acara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa
kampanye Pemilu 2014 perlu sebuah agneda yang lebih terarah dan lebih cerdas. Salah satu poinnya adalah
melakukan pelarangan dangdut, karena kekhawatiran SBY akan dampak yang mungkin timbul. Artikel
diakses melalui http://merdeka.com/politik/sby-pilpres-2014-lebih-keras-ketimbang-2004-dan-2009.html,
dan http://www.jpnn.com/read/2013/01/16/154556/SBY-Sarankan-Kampanye-Tanpa-Dangdut-.
4
Muncul berbagai tanggapan dan reaksi dari berbagai kalangan.Secara umum lebih mengarah kepada opini
ketidakcintaan SBY kepada budaya Indonesia. Beberapa opini tentang ketakutan SBY akan pencalonan
Rhoma
Irama
muncul
sebatas
opini
masyarakat.
Artikel
diakses
di
http://politik.kompasiana.com/2012/11/30/sda-benar-rhoma-bisa-ungguli-sby-512438.html,
http://www.merdeka.com/politik/anak-buah-rhoma-irama-protes-dangdut-tak-boleh-buat-kampanye.html,
dan http://www.merdeka.com/artis/dangdut-dilarang-sby-di-kampanye-ikke-nurjanah-tersinggung.html.
6
B. Rumusan Masalah
Merangkum seluruh penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan permasalahan yang diajukan adalah:
“Bagaimana peranan pertunjukan dangdut dalam kampanye Pemilihan Kepala
Daerah Lebak 2013?”
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk
memetakan
peranan
pertunjukandangdut
pada
kampanye
Pemilukada Lebak, Banten periode 2013.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses interaksi antara artis dangdut
(musik dangdut) dan masyarakat dalam proses komunikasi politik yang
dilakukan oleh para peserta pemilihan daerah.
D. Manfaat Penelitian
1. Memahami bagaimana kondisi politik yang ada di daerah Lebak.
2. Evaluasi bagi pelaksanaan kampanye politik untuk Pilkada kabupaten
Lebak yang akan datang.
3. Melengkapi studi kasus komunikasi terhadap fenomena-fenomena baru
yang terjadi di masyarakat.
E. Kerangka Pemikiran
Fokus dari skripsi ini adalah mencoba menguraikan bagaimana peranan
musik dangdut dalam proses komunikasi politik yang terjadi dalam kampanye
Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pemilukada bupati daerah kabupaten Lebak
Periode 2014-2018. Oleh sebab itu penyusunan kerangka pemikiran ditujukan
untuk menguraikan apa itu komunikasi politik, bagaimana prosesnya, serta
penjelasan singkat mengenai genre musik dangdut.
Pada bagian pertama, akan diuraikan mengenai pengertian apa itu
komunikasi politik. Apa definisi lengkap dari komunikasi politik, bagaimana
proses berlangsungnya komunikasi politik, dan media-media yang dimanfaatkan
7
dalam komunikasi politik. Kemudian pengertian mengenai apa itu pertunjukan,
serta sejarah singkat dan pengertian dari apa itu genre musik dangdut.
1. Komunikasi Politik
Percakapan ringan sehari-hari, lirikan mata, gerakan tangan, siaran radio,
siaran televisi, dan konten di internet.Setiap hari kita terus melakukan aktifitas
komunikasi baik secara sadar maupun tidak sadar. 5Gerakan-gerakan yang
terkadang kita anggap sebagai sebuah gerakan yang asal dan tidak berarti apa-apa,
bahkan dapat ditafsirkan sebagai sebuah upaya komunikasi.
Komunikasi adalah sebuah proses yang tidak dapat terpisahkan dari
aktifitas manusia. Kita memerlukan komunikasi untuk dapat melakukan kegiatan
sehari-hari. Bahkan di dalam tubuh kita pun terjadi proses komunikasi elektrik
antara otak dengan organ-organ di dalam tubuh kita agar dapat bekerja sesuai
dengan fungsi dasarnya. Kerusakan fungsi komunikasi dapat diartikan kerusakan
bagi banyak hal.
Ketidakterpisahan komunikasi dari setiap aspek kehidupan kita membuat
komunikasi memiliki banyak bidang di dalam kajiannya.Setiap bidang kajian
berusaha memberikan penjelasan atas fenomena-fenomena komunikasi yang
terjadi.Kajian komunikasi politik adalah salah satu bidang kajian komunikasi yang
populer dan salah satu dasar dari ilmu komunikasi.
Berbagai penelitian awal komunikasi dilakukan atas dasar kepentingan
kekuasaan atau kepentingan politik negara-negara Eropa dan Amerika
Serikat.Sehingga dapat dikatakan berkat bidang komunikasi politik inilah
kemudian bidang ilmu komunikasi mendapatkan kemajuan melalui riset-riset
yang dibiayai oleh pemerintah di bidang ini.Beberapa teori awal komunikasi
berasal dari riset-riset ini.
Untuk dapat memahami apa itu komunikasi politik, ada baiknya kita
memahaminya melalui apa itu komunikasi dan politik secara terpisah.Menurut
Newcomb, komunikasi adalah suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan
5
Dua kalimat pembuka ini penulis kemukakan setelah mengumpulkan berbagai definisi komunikasi dari
berbagai buku. Salah satunya adalah pengantar Joseph A. DeVito dalam pembukaan bab 1, buku
Komunikasi Antar Manusia, Kuliah Dasar Edisi Kelima. 1997. Jakarta: Professional Books.
8
yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima 6. Sedangkan Rogers
mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka 7.
Kerangka
Berpikir
Komunikator
Kerangka
Berpikir
Komunikan
Bagan 1. Potongan Kerangka Berpikir: Irisan yang tercipta di tengah menggambarkan
bidang kerangka berpikir yang sama antara komunikator dan komunikan, yang
kemudian diperlukan untuk menciptakan komunikasi yang sukses. (Diolah dari
berbagai sumber)
Dari dua definis yang ada, dapat kita pahami bahwa komunikasi adalah
sebuah proses pertukaran pesan. Pesan tersebut berisi ide, gagasan, tujuan tertentu
yang ingin dicapai melalui komunikasi.Pertukaran pesan tersebut dilakukan
melalui interaksi dengan bentuk-bentuk pesan yang beragam. Definisi Newcomb
menambahkan sebuah proses yang bersifat diskriminatif, ini kemudian akan
memudahkan kita memahami beberapa pola yang kemudian akan ditemui dalam
sebuah komunikasi politik 8.
Definisi Newcomb menjelaskan bahwa ada sebuah rangsangan yang
bersifat diskriminatif di dalam pesan yang disampaikan komunikator kepada
komunikan. Terdapatnya rangsangan diskriminatif ini adalah karena isi pesan
yang disampaikan lebih merupakan sebuah proses berpikir yang dilakukan oleh
komunikator
6
terhadap
komunikan.
Dalam
memproses
pesan
yang
Deddy Mulyana. 2007.Ilmu Komunikasi, Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
7
Hafied Cangara. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media.
8
Pemaparan definisi Newcomb, terutama poin komunikasi yang bersifat diskriminatif adalah penafsiran
penulis terhadap definisi tersebut.Dimana ketika komunikasi terjadi, antara komunikator dan komunikan
terjadi sebuah kondisi dimana mereka memajukan nilai-nilai yang mereka percayai kepada lawan
komunikasinya.
9
akandisampaikan,
komunikator
tidak
selalu
memperhatikan
kondisi
komunikan.Apa yang diinginkan, ekspektasi-ekspektasi yang muncul, kondisi
psikologis dari komunikan, dan hal lainnya.
Seluruh hal tersebut kemudian menjadi tidak berpengaruh kepada
komunikator ketika banyak dari penelitian awal komunikasi tidak memasukkan
proses komunikasi dua arah sebagai acuan dasar. Asumsi awal yang muncul
adalah proses komunikasi dilakukan secara satu arah. Dengan proses dari arah
komunikan yang kemudian diperlakukan sebagai sebuah bentuk reaksi balik atau
feedback semata.
Untuk kemudian menciptakan sebuah komunikasi yang menyambung dan
tepat sasaran antara komunikator dan komunikan diperlukan sebuah kesamaan. Isi
pesan komunikasi berasal dari proses berpikir yang terjadi di dalam otak
komunikator. Demikian pula proses penerjamahan pesan yang terjadi di dalam
komunikan.
Kedua proses ini kemudian terpengaruh oleh apa yang kita sebut sebagai
kerangka berpikir. Agar terjadi sebuah proses komunikasi yang komplit maka
diperlukan adanya sebuah kesamaan antara dua atau lebih kerangka berpikir yang
terlibat di dalamnya. Secara singkat, diperlukan adanya sebuah sisi yang beririsan
diantara kedua kerangka berpikir.Irisan inilah yang penting agar komunikan dapat
dengan jelas menafsirkan pesan yang disampaikan.
Setelah memahami komunikasi secara garis besarnya, diperlukan
pemahaman terhadap politik untuk mendapatkan pemahaman umum mengenai
komunikasi politik.Secara etimologis dan sejarah, politik seluruhnya berakar dari
Yunani. Secara etimologis, politik berasal dari kata polis yang berarti kota atau
negara kota. Konsep negara kota adalah salah satu konsep yang tercipta di Yunani
beberapa abad sebelum masehi.
Salahsatu guru besar ilmu politik Indonesia, Miriam Budiardjo
mendefinisikan politik sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang
baik 9.Orang Yunani seperti Plato dan Aristoteles menyebutnya sebagai en dam
9
MiriamBudiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
10
onia atau the good life 10.Lalu menurut Isjwara, politik adalah salah satu
perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai teknik menjalankan
kekuasaan-kekuasaan 11.
Dari definisi yang telah disebutkan, ada satu posisi yang harus kita pahami
benar-benar
mengenai
politik.Politik
berpusar
pada
negara
dan
kekuasaan.Kemampuan berpolitik adalah kemampuan seseorang dalam bidang
pengaturan negara, baik dalam bidang pemerintahan, hukum, keuangan negara,
dan lain sebagainya.Kemampuan ini termasuk di dalamnya unsur-unsur
pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy, beleid), dan
pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) 12.
Untuk dapat mengimbangi dan memberikan pemahaman yang lebih luas,
definisi Denton dan Woodward memberikan gambaran komunikasi politik dalam
kacamata komunikasi seutuhnya. McNair dalam bukunya An Introduction To
Political Communication, mengutip definisi Denton dan Woodward mengenai
komunikasi politik. Menurut mereka komunikasi politik adalah, “Pure discussion
about the allocation of public resources (revenue), official authority (who is given
the power to make legal, legislative, and executive decision), and official
sanctions (what the state rewards or punishes)”.
Setelah kita memahami pengertian komunikasi dan politik secara terpisah
dan komunikasi politik dalam perspektif yang utuh.Dapat disimpulkan dari
seluruhnya bahwa komunikasi politik adalah interaksi yang terjadi antara negara
atau pemegang kekuasaan terhadap masyarakat yang di dalamnya terdapat
pertukaran ide dan pemaksaan kehendak.Bentuk-bentuk komunikasi beragam
ditentukan sesuai dengan tujuan dan maksud yang ingin dicapai oleh
komunikator.
Kondisi komunikasi politik di sebuah negara sepenuhnya ditentukan oleh
ideologi politik yang berlaku di negara tersebut.Setiap ideologi politik yang ada di
10
MiriamBudiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
11
Isjwara F. 1995. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Bina Cipta.
12
Menurut Budiardjo (Op. Cit.), politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan masalah kekuatan
(power) pengambilan keputusan (decision making) kebijakan publik (public policy) dan alokasi atau
distribusi (allocation or distribution).
11
dunia melakukan pola komunikasi politik yang berbeda.Ini disebabkan adanya
perbedaan pemahaman terhadap beberapa hal fundamental dalam hal komunikasi
yang ditafsirkan sesuai dengan kepentingan masing-masing negara.
Negara-negara dengan paham sosialis dan komunis biasanya memiliki
pola komunikasi satu arah.Rakyat tidak memiliki hak untuk berbicara atas diri
mereka sendiri.Kebebasan berekspresi dan menyuarakan pendapat tidak
diperbolehkan di dalam negara.Pelarangan dianggap perlu untuk menjaga
stabilitas negara dan mempertahankan status quo para pihak penguasa.Bentukbentuk komunikasi yang sering terjadi seperti propaganda, atau komunikasi yang
bersifat represif.
Sedangkan negara-negara dengan paham liberal dan demokratis selalu
mengupayakan terjadinya sebuah pola komunikasi dua arah antara rakyat dan
pihak yang berkuasa.Hak dasar manusia atas kebebasan berpendapat dan
berekspresi haruslah dipenuhi dan tidak boleh untuk dikekang, di dalam ideologi
ini.Pelanggaran
terhadap
hak
ini
adalah
pelanggaran
terhadap
kemanusiaan.Walaupun terkadang pada praktiknya, pola komunikasi dua arah
susah untuk dibangun.
Kasus penggunaan unsur kebudayaan sebagai bagian aktif dalam
kampanye politik dapat terlihat dalam komunikasi politik di Indonesia.Pengutipan
sumber, tokoh, atau literatur kebudayaan sebagai bahasan utama dalam sebuah
komunikasi politik sering dilakukan oleh para komunikator politik di
Indonesia.Atau menjadikan budayawan sebagai komunikator politik yang
berinteraksi langsung dengan khalayak.
Seperti pembahasan kisah pewayangan Mahabrata dalam analogi politik di
Indonesia.Ini sering dilakukan, terutama oleh individu yang akrab dengan
kebudayaan ini.Atau kebudayaan populer, menjadikan artis atau selebritis sebagai
katalis dalam komunikasi politik.Seperti penggunaan pedangdut dalam kampanyekampanye terbuka.
Pengambilan unsur kebudayaan dalam komunikasi politik dilakukan untuk
menarik minat masyarakat. Ketika komunikator menggunakan simbol-simbol
yang dekat dengan komunikan, maka komunikator akan dengan mudah menarik
12
perhatian komunikan (lihat bagan 1). Kebudayaan, terutama kebudayaan populer
menjadi primadona bagi para komunikator untuk tujuan ini.
2. Media Komunikasi Politik
Sebagai saluran komunikasi bagi para komunikator ini, diperlukan saluran
yang dapat menyampaikan pesan yang dilakukan dalam proses komunikasi
politik. Saluran komunikasi adalah alat dan sarana yang dapat memudahkan
komunikator dalam penyampaian pesan.Kenneth Burke mendefinisikan saluran
sebagai ciptaan manusia sebagai sarana pertukaran lambang dan simbol atau dapat
kita sebut sebagai sarana komunikasi antar manusia.
Menurut beberapa ahli, dalam komunikasi politik perlu diperhatikan
bahwa
manusia
sebagai
individu
memiliki
potensi
sebagai
saluran
komunikasi.Manusia menurut George Miller menjadi saluran komunikasi melalui
perannya
sendiri
sebagai
komunikator
atau
komunikan.Miller
berkata,
“(menganggap) manusia sebagai saluran komunikasi, dengan masukan yang
disediakan oleh rangsangan yang kita berikan dan keluaran yang merupakan
tanggapannya terhadap rangsangan itu”.
Manusia sebagai saluran komunikasi memiliki keunikan sendiri. Karena
proses yang tercipta dari setiap aksi yang dilakukan akan menghasilkan keluaran
berbeda satu dengan yang lainnya. Keunikan inilah yang kemudian menjadi faktor
bagi manusia berperan sebagai saluran komunikasi.Poin pentingnya adalah
medium yang digunakan tidaklah menghasilkan efek-efek tertentu. Namun proses
yang terjadi di dalam individulah kemudian yang menyebabkan efek-efek tertentu.
Ada beberapa tipe saluran komunikasi atau lebih tepatnya tipe komunikasi
yang digunakan dalam komunikasi politik.Ini sesuai dengan posisi dan alat atau
medium
komunikasi
dan
jumlah
orang
yang
terlibat
di
dalam
komunikasi.Penentuan tipe ini berdasarkan sejarah perhelatan politik yang terjadi
di Eropa dan Amerika Serikat. Walaupun demikian, hal-hal ini secara umum
terjadi di negara-negara lain.
Tipepertama adalah komunikasi interpersonal.Komunikasi dalam tipe
interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antar individu atau dengan tingkat
13
privasi yang lebih tinggi. Komunikasi interpersonal terjadi pada level yang lebih
kecil dibandingkan tipe lainnya. Karena keterlibatan orang di dalam proses hanya
terbatas pada dua atau beberapa orang saja.
Komunikasi
Interpersonal
Kampanye
Politik
Komunikasi
Massa
Komunikasi
Organisasi
Bagan 2. Proses Komunikasi dalam Kampanye: Campuran dari ketiga tipe
saluran komunikasi politik dapat dilihat dalam penggunaan
kampanye. (Diolah dari berbagai sumber)
Salah satu bentuk komunikasi interpersonal dapat ditemui dalam lobi-lobi
politik tingkat tinggi.Di Indonesia saat ini, Kampanye Jokowi-Ahok pada Pilgub
DKI Jakarta tahun 2012 membawa level komunikasi politik interpersonal pada
penerjemahan baru. Pelaksanaan kampanye Pilgub DKI Jakarta tahun 2012
memberikan warna baru bagi model kampanye di Indonesia. Gubernur DKI
Jakarta saat ini, Joko Widodo menggunakan pendekatan personal dalam
kampanyenya.Hal ini merupakan pemandangan baru dalam kampanye politik
Indonesia.
Komunikasi politik tipe kedua adalah komunikasi organisasi.Adanya tipe
komunikasi organisasi di dalam komunikasi politik adalah karena sifat politik
modern yang menggunakan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi formal
sebagai wadahnya. Sebagai contoh dalam tingkat negara terdapat partai politik
dan juga Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR (senat di beberapa negara lain).
Saluran ini terbagi menjadi dua bagian, komunikasi internal organisasi dan
komunikasi eksternal.Komunikasi internal hanya dapat diterima di dalam gedung
atau oleh anggota organisasi, pihak luar tidak dapat mengakses hal ini.Isi dari
14
komunikasi internal beragam, namun intinya adalah mencapai kesatuan di dalam
organisasi.Sedangkan komunikasi eksternal adalah upaya organisasi untuk
berkomunikasi dengan lingkungan di luarnya.Komunikasi eksternal bertujuan
mendekatkan
antara
organisasi
dengan
lingkungan
luarnya.Atau
mengkomunikasikan hal-hal khusus yang menyangkut organisasi.
Tipe ketiga adalah komunikasi massa. Komunikasi massa digunakan
ketika isi dari komunikasi dimaksudkan untuk mencapai khalayak yang besar.
Massa atau khalayak berjumlah besar memerlukan tipe atau cara berkomunikasi
khusus agar mencapai keseluruhan massa. Komunikasi massa biasanya
menggunakan sebuah media massa. Dengan menggunakan fitur-fitur yang ada di
dalam media massa, komunikator politik dapat menyampaikan pesannya kepada
masyarakat luas.
Para komunikator politik tidak mengkhususkan diri mereka terhadap satu
jenis tipe komunikasi saja.Seperti yang kita ketahui, komunikasi memiliki tujuantujuan tertentu yang ingin dicapai.Karena itu para komunikator harus dapat
menggunakan semua fitur komunikasi yang dimilikinya semaksimal mungkin
untuk
mencapai
tujuannya.Salah
satu
bentuk
komunikasi
yang
dapat
menggunakan seluruh tipe komunikasi adalah kampanye atau campaign.
3. Pertunjukan MusikDangdut dalam Kampanye Politik
Pertunjukan musik dangdut secara khusus atau musik dangdut secara
umum, adalah salah satu bentuk media yang dapat digunakan dalam komunikasi
politik. Sebagai sebuah media komunikasi politik, pertunjukan dangdut menjadi
sebuah tempat dimana komunikator dan komunikan politik bertemu dan
berinteraksi. Untuk dapat memahami peran musik dangdut sebagai media
komunikasi politik secara lebih lanjut, akan dibahas mengenai apa itu pertunjukan
musik, genre musik dangdut, dan musik dangdut dalam komunikasi politik.
15
a. Pertunjukan Musik
Kesenian adalah salah satu bentuk kebudayaan yang berfokus kepada
nilai-nilai estetika dan menjadi salah satu bentuk kebudayaan tertua yang telah
dilakukan manusia sejak zaman pra-sejarah.Berbagai macam bentuk seni menjadi
pelengkap atau elemen penting dalam kebudayaan sebuah bangsa.
Manusia awalnya menciptakan seni rupa sebagai sebuah bentuk
komunikasi atau interaksi dengan manusia lainnya.Contohnya adalah mural-mural
di
gua
tempat
tinggal
manusia
pra-sejarah.Kesenian
kemudian
terus
berkembang.Sebagai sarana hiburan, sarana penyaluran rasa estetis, hingga bentuk
komunikasi transendental.
Musik adalah salah satu bentuk kesenian yang sejarahnya berdampingan
dengan sejarah perkembangan budaya manusia.Musik telah ada sejak zaman prasejarah.Manusia awalnya mengimitasi suara-suara alam yang mereka dengar
dengan menggunakan suara mereka sendiri.Kemudian alat-alat musik ditemukan
dan tidak dapat dipisahkan dari penyajian sebuah musik.
Pada masa pra-sejarah musik digunakan sebagai sarana upacara
keagamaan.Menjadi bagian dalam berbagai upacara yang bersifat transendental
seperti
upacara
penguburan,
upacara
persembahan,
dan
lain
sebagainya.Perkembangan musik dalam sejarah manusia pun tidak terlepas dari
peranannya sebagai instrumen keagamaan.
Beberapa legenda dunia diturunkan melalui musik-musik.Tradisi budaya
lisan yang digunakan oleh beberapa suku bangsa di dunia menggunakan media
musik sebagai media penyampai pesan.Beberapa kisah mengenai raja atau sebuah
kerajaan diketahui melalui musik yang ada di masyarakat.
Saat ini musik dapat dinikmati dalam berbagai bentuk. Kaset, CD, file
digital, hinga konser live menyajikan musik dari bermacam genre dan jenis. Salah
satu bentuk penyampaian musik adalah melalui pertunjukan musik.Pertunjukan
musik dapat berupa opera, orkestra, hingga konser musik.
Pertunjukan musik adalah bentuk penampilan fisik dari musik yang
dimainkan.Pertunjukan dapat dilakukan baik secara solo atau sendiri hingga
16
dalam sebuah orkestra besar.Sebagai bagian dari kebudayaan, pertunjukan musik
termasuk di dalam bagian dari pertunjukan kebudayaan.
Jeffrey C Alexander mendefinisikan pertunjukan kebudayaan sebagai
sebuah proses sosial dimana aktor, baik solo maupun grup/konser, menampilkan
salah satu makna dari kondisi-kondisi sosial yang ada. Dalam musik, kondisi
sosial
diekspresikan
melalui
lirik
atau
gubahan
nada
yang
ada
di
dalamnya.Sebagai sebuah bentuk kebudayaan musik merepresentasikan kondisi
sosial dan psikologis dari pembuat dan penampil musik tersebut.
Musik adalah bentuk ekspresi dari para penggubahnya mengenai sebuah
ide atau pemikiran.Sebagai sebuah media komunikasi musik berfungsi sebagai
pengantar ide-ide yang ingin disampaikan melalui simbolisasi yang digunakan di
dalamnya.Apa yang coba dipercaya, apa yang coba disampaikan oleh pembuat
musik terlihat dalam musik yang digubahnya.
Pertunjukan musik atau pertunjukan kebudayaan pada umumnya adalah
sebuah interaksi yang berisi penyampaian gagasan dan ide dari para aktor atau
pemusik kepada khalayak.Untuk dapat menyampaikan ide yang ada secara efektif
kepada khalayak, para penampil harus dapat menyajikan sebuah pertunjukan yang
bagus dan menarik perhatian.
Ada beberapa elemen yang terdapat di dalam sebuah pertunjukan 13.
Elemen-elemen tersebut adalah:
1. Sistem Representasi yang kolektif. Sebuah pertunjukan adalah sebuah
proses interaksi simbolis. Pertukaran pesan dan ide yang terjadi di dalam
sebuah pertunjukan adalah sebuah proses interaksi simbolik antara para
pemeran dengan pemeran serta pemeran dengan khalayak. Simbol-simbol
digunakan sebagai latar atau setting dari isi pertunjukan serta teks yang
disampaikan.
2. Aktor, pemeran, atau musisi. Sebagai penyampai dari pesan yang ingin
disampaikan, sebuah pertunjukan harus menggunakan seorang atau
sekelompok
aktor, atau
musisi dalam pertunjukan
musik.
Para
13
Alexander, Jeffrey C, Bernhard Giesen, dan Jason L. Mast. 2006. Social Performance. Symbolic Action, Self
Pragmatics, and Ritual.Cambridge: Cambridge University Press. Hal: 33-36.
17
pemerandari
pertunjukan
ini
haruslah
mampu
membawakan
isi
pertunjukan dengan melibatkan kemampuan mereka serta keterikatan
emosi antara pemeran, isi pertunjukan, dan khalayak yang hadir.
3. Khalayak atau pemirsa. Pesan yang disampaikan di dalam sebuah
pertunjukan tentunya diarahkan kepada khalayak atau pemirsa yang telah
dipilih.
4. Makna dari simbol-simbol yang disampaikan. Makna dalam hal ini adalah
tujuan atau ide pemikiran yang coba disampaikan dalam sebuah
pertunjukan. Makna inilah yang kemudian menyusun pesan dan bentuk
pertunjukan yang ditampilkan.
5. Mise-en-scène atau pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan.
6. Kekuasaan sosial, pengaruh eksternal seperti strata sosial, status ekonomi,
dan hal lainnya yang mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan
pertunjukan.
b. Dangdut, Genre Musik Indonesia
Perbedaan kebudayaan yang terjadi di setiap negara atau perbedaan
budaya yang ada di sebuah negara menghasilkan corak musik yang khas.Berbagai
genre musik modern yang ada saat ini merujuk pada satu bentuk kebudayaan yang
ada sebelumnya.Pemakaian lirik, ketukan irama yang digunakan, nada-nada yang
dipakai berakar kepada kebudayaan tertentu. Sebagai contoh musik blues yang
berakar pada kebudayaan golongan Afrika-Amerika di selatan Amerika Serikat
pada akhir abad 19. Atau musik reggae yang berkembang dari kebudayaan
Jamaika.
Sebagai sebuah negara dengan keragaman budaya yang sangat luas
menjadikan Indonesia sebuah negara dengan potensi musik yang besar pula.Setiap
daerah memiliki bentuk-bentuk kesenian musik tersendiri.Baik musik-musik yang
berasal dari upacara-upacara adat, musik dari permainan anak-anak, hingga musik
populer khas daerah.
Dari keragaman bentuk musik yang ada, hampir tidak ada bentuk musik
yang menjadi sebuah genre yang populer dalam skala nasional.Genre pop minang
hanya terkenal dan dinikmati oleh warga Sumatra Barat dan para imigran Minang
18
di daerah perantauan. Hal yang sama berlaku juga untuk lagu campur sari yang
hanya dinikmati oleh warga keturunan jawa.
Sulit tercipta sebuah genre musik yang populer secara nasional disebabkan
adanya perbedaan latar belakang budaya, terutama bahasa yang digunakan dalam
musik daerah.Musik pop minang menggunakan bahasa Minang dalam lagulagunya.Campur sari menggunakan bahasa Jawa daerah Jawa Timur dalam
lirik.Begitu pula lagu-lagu pop daerah lainnya. Penghalang bahasa yang kemudian
menyebabkan lagu daerah bahkan lagu pop daerah susah untuk dinikmati diluar
pengguna bahasa daerah tersebut.
Namun ada satu bentuk genre musik asli Indonesia yang berhasil
mengatasi hambatan tersebut dan menjadi salah satu musik genre musik orisinal
Indonesia.Genre tersebut adalah genre dangdut.Saat ini dangdut adalah musik
yang dapat dinikmati oleh berbagai masyarakat di segala penjuru daerah di
Indonesia.Banyak panggung pertunjukan dangdut dapat kita temui di berbagai
daerah di Indonesia.
Bahkan dalam tayangan musik di stasiun televisi nasional, dangdut
menjadi genre musik yang mendominasi.Weintraub mengutip salah satu survei
informal yang menyatakan bahwa 67% tayangan musik yang ada di televisi berisi
musik dangdut. Selain itu, kemampuan musik dangdut untuk dapat diterapkan
dalam jenis musik lainnya, atau merubah musik lain menjadi berirama dangdut
dengan pas, adalah sebuah kekhasan tersendiri 14.
Kekhasan dangdut terdapat dalam akar dari musik dangdut itu
sendiri.Genre musik dangdut adalah sebuah genre musik yang berasal dari paduan
kebudayaan yang ada di daerah urban Indonesia sejak akhir abad 19. Irama yang
digunakan di dalam musik dangdut diadaptasikan dari irama musik melayu,
gambus, india, barat, bahkan hingga genre-genre musik modern. Untuk genre
musik modern dapat kita lihat pada musik-musik dangdut yang muncul di masa
Rhoma Irama hingga saat ini.
Mengenai kekhasan dan kemampuan adaptasi dari musik dangdut ini,
Rhoma Irama menyatakan bahwa musik yang dibawakannya bisa bergaya musik
14
Andrew W Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG. Hal: 14.
19
rock.Namun sense atau suasana yang dibangun di dalamnya tetaplah dangdut 15.
Atau dapat kita ambil contoh dari pedangdut Ayu Ting-Ting yang populer pada
awal dekade 2010-an. Musik dangdut yang dibawakannya dalam single Alamat
Palsu lebih berirama musik pop bila dibandingkan dengan musik dangdut biasa.
Lalu pada single keduanya, Ayu Ting-Ting menambahkan irama dan gaya musik
Korean Pop atau yang lebih kita kenal dengan K-Pop.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kemampuan dangdut untuk
beradaptasi dengan perubahan tercipta berkat akar budaya dari musik dangdut itu
sendiri.Ada
beberapa
opini
mengenai
akar
dari
musik
dangdut
di
Indonesia 16.Pertama musik dangdut berasal dari musik melayu Deli. Deli adalah
nama sebuah daerah di Sumatera Utara yang kental dengan kebudayaan melayu.
Kalimat ‘melayu Deli’ sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang
berasal dari kebudayaan melayu asli.
Opini musik dangdut sama dengan musik melayu Deli diyakini oleh
Rhoma Irama. Ini dapat dilihat dari statement yang dikeluarkannya saat
diwawancarai oleh Weintraub 17, “Ketika saya buat lagu Viva Dangdut, itu juga
fakta sejarah.(Rhoma menyanyikan lagu Viva Dangdut).Ini musik melayu, berasal
dari Deli.Lalu terkena pengaruh, dari Barat dan Hindi.”
Opini bahwa dangdut berasal dari melayu Deli digunakan oleh Rhoma
Irama sebagai penguat terhadap perubahan musikalitas yang terjadi pasca dirinya
menunaikan ibadah haji. Dengan menancapkan atau memberikan latar kesultanan
Deli dalam akar musik dangdut, Rhoma seakan memberi legitimasi atas apa yang
dilakukannya 18.
15
Seperti yang dikutip Weintraub dalam salah satu wawancaranya dengan yang menyebutkan bahwa sense
atau nuansa yang dihasilkan oleh musik dangdut akan tetap teras dangdut walaupun dikemas dalam
berbagai cara.
16
Mengenai sejarah musik dangdut, seluruhnya pendapat mengenai asal mula dari musik dangdut tidak dapat
dikatakan teori.Karena belum ada studi signifikan yang mengkaji secara lengkap mengenai unsur historis
dari genre musik dangdut.
17
Andrew W Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG.Hal:34
18
Perubahan musikalitas Rhoma Irama setelah ibadah haji sangat terasa dalam berbagai karyakaryanya.Perubahan tersebut terlihat pada perubahan konten lirik yang lebih religius dan menggurui. Selain
itu Rhoma menerapkan aturan gaya hidup yang Islami terhadap grup Soneta, serta berupaya menggunakan
musik dangdut sebagai sarana dakwah.
20
Akan tetapi pendapat ini ditolak oleh beberapa pihak.Dalam permasalahan
bentuk nada dan lirik yang digunakan, musik dangdut lebih dekat kepada musik
India atau Hindi.Pendapat ini berargumen pada perbedaan dikotomi dan
perbedaan nada serta lirik.Bukan berdasarkan pada fakta historis yang
berkesinambungan.
Perkembangan dan asal-usul dangdut dapat dilihat dalam beberapa
fase.Pertama adalah fase pra-kolonial atau fase pra kemerdekaan.Disini musik
melayu seperti orkes harmonium, orkes gambus, dan orkes melayu memberikan
fondasi dasar bagi perkembangan musik dangdut.
Orkes harmonium memberikan formasi awal bagi musik dangdut.Seperti
susunan alat musik, nada dasar, serta komposisi pemain musik yang
digunakan.Orkes gambus memberikan nuansa timur tengah, baik dalam nada, cara
bernyanyi, maupun alat musik yang digunakan. Pengaruh orkes gambus masih
terasa hingga saat ini dengan adanya cengkok dangdut dan nuansa timur tengah
dalam alat musik petik.
Sedangkan orkes melayu membawa percampuran antar genre-genre yang
ada.Dapat dikatakan orkes melayu (yang kemudian berkembang dalam banyak
genre cabang) memainkan segala jenis genre musik yang populer pada masanya.
Tidak jarang pula pemain orkes melayu adalah pemusik dari genre lain, seperti
genre jazz, cha-cha, dan lainnya.
Pengaruh Hindi masuk pada masa pasca kemerdekaan.Dengan gencarnya
kampanye Soekarno untuk memboikot kesenian barat pada masa itu,
penerjamahan musik dari India dan penayangan film-film India menjadi populer
di Indonesia.Pengaruh India terdapat pada irama chante dalam permainan
gendang.Serta penggunaan lirik lagu yang lebih mendayu dan melankolis.
Permulaan musik dangdut modern seperti yang kita kenal saat ini dimulai
pada tahun 1970-an. Ketika rezim Soekarno tumbang dan digantikan oleh
pemerintahan Orde Baru.Pergantian pemerintahan menciptakan peluang bagi
musik-musik dan kesenian barat untuk masuk ke Indonesia.Musik seperti Rock ‘n
Roll kemudian menjadi pengaruh besar dalam merubah komposisi alat musik
21
dangdut menjadi lebih modern.Pada masa ini pula kata dangdut menjadi sebutan
bagi genre musik ini.
Gerakan modernisasi ini dipelopori oleh Oma Irama atau yang sekarang
dikenal dengan Rhoma Irama.Gerakan modernisasi ini selain dimaksudkan untuk
memberikan penyegaran bagi genre dangdut, juga ditujukan untuk menghilangkan
stigma negatif musik dangdut. Sebagai sebuah genre musik yang populer di
daerah pinggiran kota dan pedesaan, genre musik dangdut dianggap kampungan
dan hanya sebagai musik bagi kaum miskin.
Perubahan yang dibawa oleh Rhoma dimaksudkan untuk mempopulerkan
dangdut di kalangan masyarakat menengah ke atas.Usaha ini dapat dikatakan
menuai hasil yang baik.Karena saat ini musik dangdut memiliki penggemar yang
tersebar dari berbagai lapisan sosial.Selain itu, modernisasi ini memberikan
dangdut
sebuah
fleksibilitas
untuk
terus
menyesuaikan
dengan
selera
masyarakat.Sebagai sebuah hiburan bagi masyarakat Indonesia dangdut berasal
dari berbagai bentuk orkes musik yang tampil di radio-radio lokal dan panggung
hiburan yang ditanggap masyarakat pada kesempatan-kesempatan khusus pada
periode dekade 1930-an 19. Pada saat itu, dangdut masih dalam bentuk awal
perkembangannya. Terdapat dua bentuk orkes awal pada saat itu, yaitu orkes
harmonium dan orkes melayu. Orkes harmonium adalah orkes yang memainkan
repertoar campuran antara Melayu, Arab, India, dan Eropa. Sedangkan orkes
melayu memainkan musik melayu dengan menggunakan instrumen dari Eropa.
Berawal dari panggung musik yang tampil dalam acara-acara khusus
seperti hajatan perkawinan, syukuran, dan lain sebagainya. Musik dari orkes
harmonium dan orkes melayu mulai disiarkan di radio-radio lokal. Permintaan
pertunjukan berasal dari pemilik-pemilik acara, para orkes tidak melakukan
konser pribadi seperti yang terlihat di musik modern saat ini.
Pada akhir dekade 1970-an, musik dangdut mulai mengalami modernisasi.
Proses pembaharuan ini dipelopori oleh Rhoma Irama dengan menggunakan
instrumen modern seperti gitar. Arus modernisasi ini memperluas bentuk media
19
Andrew W Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG. Hal: 40-44.
22
penyampaian dangdut. Kaset album rekaman dangdut mulai banyak dicari oleh
masyarakat. Panggung pertunjukan atau konser yang dibiayai secara pribadi pun
mulai tampak dalam konser Rhoma Irama dan grup Soneta miliknya. Puncaknya
adalah ketika dangdut mulai disiarkan di televisi.
c. Dangdut dalam Kampanye Politik
Dangdut dan kampanye politik, terutama kampanye terbuka di lapangan
besar, tidaklah dapat dipisahkan begitu saja. Hampir dalam setiap pelaksanaan
kampanye terbuka maka dapat dipastikan akan adanya hiburan dangdut dalam
susunan acara yang akan berjalan. Kenapa kemudian dangdut selalu muncul
dalam kegiatan kampanye politik?
Jawabannya terletak pada kedekatan musik dangdut dengan masyarakat
Indonesia secara emosional.Musik dangdut sudah diakui oleh dunia sebagai musik
asli dari Indonesia.Bukan sebagai bentuk musik rakyat atau folk music namun
masuk kepada genre musik modern yang hanya dapat ditemui di Indonesia.Juga
dalam bentuk bunyi-bunyian khas dalam musik Indonesia seperti halnya kekhasan
musik kawasan Amerika Latin dan semenanjung Iberia, atau musik khas timur
tengah 20.
Secara emosional musik dangdut adalah musik dengan penggemar terbesar
di Indonesia.Secara demografis, kondisi masyarakat Indonesia diisi oleh
mayoritas masyarakat miskin dan masyarkaat kelas menengah.Dengan kedua
kelas
masyarakat
inilah
kemudian
musik
dangdut
membangun
ikatan
emosional.Terutama terhadap masyarakat miskin, wilayah sub-urban, dan kotakota kecil di Indonesia, atau daerah di luar ibukota dan ibukota provinsi.
Kedekatan emosional juga tercipta berkat akar dari musik dangdut itu
sendiri. Weintraub menjelaskan musik dangdut modern awalnya berkembang di
daerah-daerah kumuh di kota besar, di Jakarta misalnya di daerah Planet Senen.
Sehingga pada awalnya tidak mengherankan muncul julukan ‘musik kampung’
atau ‘musik udik’ bagi dangdut 21.
20
Andrew W. Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG.
21
Andrew W. Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG.Hal: 94-95.
23
Walaupun saat ini dangdut sudah dapat dikatakan bukan lagi sebagai
musik pinggiran, namun ikatan itu tetaplah ada.Perkembangan musik dangdut di
Indonesia
di
masa
ini
tetap
tidak
terlepas
dari
dangdut-dangdut
pinggiran.Munculnya genre-genre musik dangdut baru di Indonesia misalkan
disumbangkan oleh perkembangan musik dangdut di daerah jalur Pantai Utara
atau jalur Pantura di pulau Jawa.Serta banyak artis dangdut nasional atau artis
dangdut ibukota yang berasal dari daerah-daerah kecil seperti Madiun, Karawang,
Purwakarta, dan lainnya.
Setelah memahami faktor tersebut jelaslah kenapa dangdut hampir pasti
menjadi hiburan dalam setiap kampanye terbuka.Sasaran dari kampanye terbuka
adalah masyarakat luas yang rata-rata berasal dari kalangan miskin dan menengah.
Untuk dapat menjaring massa dengan jumlah besar maka digunakanlah beberapa
pancingan untuk menarik massa, salah satunya adalah penampilan artis dangdut
lokal ataupun artis nasional.
Namun dangdut tidak hanya berfungsi sebagai pemancing massa saja. Hal
ini terjadi dalam kurun dekade 2000-an. Dangdut tidak lagi secara tradisional
menjadi penarik massa dalam kampanye terbuka. Dalam beberapa kesempatan
dangdut digunakan diluar kampanye terbuka.Seperti penggunaan musik dangdut
untuk sosialisasi calon seperti yang dilakukan pasangan Cagub Jawa Barat YanceTatang.Atau menjadi endorser seperti yang dilakukan Rhoma Irama dalam
beberapa kesempatan.
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
etnografi. Secara umum penelitian etnografi memfokuskan penelitiannya kepada
masyarakat, kegiatan masyarakat, hasil kegiatan, atau singkatnya masyarakat
secara keseluruhan.Spradley mengatakan bahwa penelitian etnografi adalah
sebuah penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan kebudayaan 22.
22
James P Spradley. 2006. Metode Etnografi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.
24
Tujuan dari penelitian etnografi menurut Malinowski, seperti yang dikutip
oleh Spradley, “memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan
kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunia” 23. Dalam
penelitian etnografi, peneliti mencoba memahami bagaimana masyarakat
memproses apa yang mereka terima, dari apa yang mereka lakukan dalam
kegiatan harian atau kegiatan khusus dan tertentu.
Penelitian etnografi mencoba membangun realitas yang ada di dalam
masyarakat dalam sebuah bangunan teoretis yang dapat dijelaskan.Penjelasan
inilah yang kemudian digunakan dalam memahami masyarakat atau kebudayaan
di dalam masyarakat 24. Bangunan teoretis ini akan bersifat deskriptif dan sistemik
sehingga dapat ditemukan pola-pola tertentu.
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pola interaksi yang dibangun
oleh masyarakat dan artis dangdut dalam pertunjukan dangdut di dalam kampanye
yang sedang berlangsung. Dalam interaksi yang terjadi dalam panggung dangdut
ini akan tercipta hubungan dan pertukaran pesan antara pedangdut dengan
masyarakat. Interaksi inilah yang kemudian memberikan pengaruh dalam
pelaksanaankampanye.
Kelebihan dari metode etnografi adalah keterlibatan peneliti dalam
fenomena yang berlangsung. Sehingga peneliti mendapatkan gambaran dari sudut
pandang pertama mengenai bagaimana sebuah fenomena terjadi. Kelemahan
utama dari metode ini adalah dibutuhkan waktu yang relatif lama dan dana yang
besar untuk melaksanakan penelitian etnografi.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, penggunaan lebih dari satu teknik pengumpulan data
diperlukan untuk mendapatkan data yang beragam dan lebih mendalam. Ada tiga
teknik pengumpulan data yang digunakan. Pertama adalah observasi, kedua
wawancara, dan ketiga adalah dokumentasi.
23
James P Spradley. 2006. Metode Etnografi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.
24
James P Spradley. 2006. Metode Etnografi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.
25
a. Observasi
Observasi diperlukan dalam sebuah penelitian etnografi. Peneliti harus
melakukan pengamatan secara dekat dengan objek penelitian sehingga didapatkan
data yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh peneliti. Observasi yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatoris. Dimana penelitian
akan mengikuti kegiatan objek penelitian secara dekat dan ikut terlibat aktif di
dalam.
Observasi akan dilakukan di daerah pemilihan Lebak sesuai dengan
tempat penyelenggaraan Pemilukada, dimulai pada tanggal 16 Juli 2013 dan
dilakukan secara intensif pada pelaksanaan kampanye tanggal 14 sampai dengan
27 Agustus 2013 (kpulebak.com). Lokasinya akan terus berubah sesuai dengan
jadwal kampanye dan kegiatan-kegiatan kampanye yang dilakukan oleh para
calon. Waktu pelaksanaan observasi akan dilakukan pra Pemilukada, dengan
konsentrasi waktu di pelaksanaan kampanye calon.
b. Wawancara
Data yang lebih mendalam didapatkan melalui wawancara dengan
individu-individu yang terlibat secara langsung dalam proses Pemilukada daerah
Lebak, Banten. Target wawancara adalah sebagai berikut:
1. Pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Lebak dengan nama
dan urutan sebagai berikut:
i) Pasangan nomor urut 1: Pepep Faisaluddin dan Aang Rasidi
(PANGLIMA),
ii) Pasangan nomor urut 2: Amir Hamzah dan H. Kasmin (HAK),
iii) Pasangan nomor urut 3: Iti Octavia Jayabaya dan H. Ade Sumardi
(IDE).
2. Tim sukses pasangan calon, dengan dukungan sebagai berikut:
i) Pasangan nomor urut 1, dari pihak independen,
ii) Pasangan nomor ururt 2 dari pihak partai Golkar,
iii) Pasangan nomor urut 3 di dukung Koalisi Kerakyatan (Partai
Demokrat, PDI-P, Hanura, Gerindara, PPP, PKS, PPNU, PKB, dan
PAN, Partai NasDem).
26
3. Simpatisan partai dan pasangan calon,
4. Masyarakat daerah Lebak.
c. Dokumentasi
Sebagai pelengkap dan untuk membantu analisis, teknik dokumentasi filefile yang berkaitan dengan penelitian diperlukan. Untuk memberikan gambaran
visual atas jalannya penelitian, serta penjelasan visual atas kejadian dan proses
yang terjadi di tengah masyarakat. Maka dokumentasi foto dan video diperlukan
untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan.
Untuk membantu jalannya penelitian, dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan jalannya kampanye diperlukan.Berbagai hal seperti jadwal kampanye,
daftar tamu yang hadir, pembicara, dan lainnya diperlukan.Terutama dokumen
yang berkaitan dengan pedangdut atau musik dangdut yang terlibat di dalam
kampanye. Dokumen-dokumen ini didapatkan dari pihak yang bersangkutan,
seperti tim sukses, KPUD, dan sumber lainnya.
3. Teknik Analisis Data
Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode statistik
dalam analisis data yang didapatkan.Teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif secara umum dan etnografi secara khusus mengandalkan pada
interpretasi dan pemahaman peneliti terhadap data yang ada.
Analisis dilakukan dengan beberapa langkah atau tahapan berurutan.
Menurut Moleong 25, hal yang perlu dilakukan pertama kali dalam analisis data
adalah reduksi data. Ciri dari penelitian kualitatif (atau etnografi secara khusus)
adalah besaran data yang didapatkan.Skrip wawancara, rekaman kejadian, fotofoto peristiwa, dan lainnya sebagai direduksi dengan mengambil bagian-bagian
terpenting.
Langkah selanjutnya adalah pengelompokan data sesuai dengan label yang
telah ditentukan sebelumnya. Setelah data yang ada mencukupi untuk memulai
analisis,
peneliti
perlu
untuk
mengkategorisasikan
data
yang
ditemukan.Kategorisasi ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam analisis dan
25
Lexy J Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
27
interpretasi data serta tidak tercampurnya fakta yang ada.Pengkategorian
dilakukan sesuai dengan kebutuhan peneliti.Namun secara umum dilakukan
berdasarkan bentuk data, tanggal pengumpulan, jenis data, dan lainnya. Langkah
pertama dan kedua adalah proses coding data penelitian.
Kemudian analisis dilakukan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang
diajukan.Dalam
penelitian
ini,
tidak
digunakan
teori
sebagai
dasar
analisis.Diharapkan hasil analisis yang didapatkan mencukupi untuk membentuk
sebuah hipotesis akhir atas fenomena yang terjadi.
4. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti adalah pertunjukan panggung terutama
pertunjukan musik dangdut yang ada di dalam agenda kampanye. Daftar
pertunjukan musik dangdut yang akan tampil bersumber kepada jadwal kampanye
yang berasal dari tim sukses kampanye masing-masing pasangan calon dan KPUD
Kabupaten Lebak.
5. Limitasi Penelitian
Limitasi penelitian diperlukan agar topik dan objek yang akan diteliti tidak
melebar. Objek berfokus pada media komunikasi politik, dalam hal ini
pertunjukan musik dangdut dalam panggung kampanye.Berfokus pada bagaimana
artis dangdut berinteraksi di dalam proses pemilukada. Alur dari interaksi ini
adalah interaksi antara partai politik dan pasangan calon bupati dengan artis
dangdut.Lalu interaksi antara artis dangdut dengan masyarakat.
28
Download