Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Bisnis merupakan hal yang selalu dapat ditemui dimana saja dan kapan pun.
Seiring situasi ekonomi Indonesia yang semakin kondusif membuat pertumbuhan
industri restoran mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Pertumbuhan
ekonomi yang sangat pesat merupakan keuntungan yang tidak dapat dihindari
oleh pelaku bisnis, apalagi bisnis dibidang industri restoran yang sangat pesat dan
beragam. Pertumbuhan café- café atau restoran sangatlah cepat didorong dengan
persaingan yang bersifat hypercompetition. Usaha industri restoran atau café
merupakan peluang bisnis yang menjanjikan dimasa krisis ekonomi. Besarnya
jumlah penduduk dan tingginya pertumbuhan penduduk indonesia merupakan
pangsa pasar yang besar bagi bisnis ini.
Salah satu kota yang mempunyai peluang bisnis dalam industri restoran atau
café yang menjanjikan adalah kota Bandung. Bandung terkenal dengan
makanannya seperti yang diungkapkan dalam surat kabar Pikiran Rakyat edisi 7
November 2009 yakni di setiap sudut kota tersebar berbagai jenis makanan mulai
dari yang berkelas elit sampai warung pinggir jalan. Kondisi ini sudah terjadi
sejak dahulu. Dalam salah satu bukunya Haryoto Kunto (1986-482) disebutkan
sebelum masa perang, Bandung memiliki jumlah rumah makan terbanyak di
seantero nusantara. Dari segi makanan khas pun hingga sekarang Bandung selalu
menyajikan makanan-makanan baru yang unik yang menjadi ciri khas Bandung.
Dalam menjalankan usaha, sebuah perusahaan tentunya membutuhkan
tenaga kerja yang potensial sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus memiliki seperangkat kebijakan dan peraturan
yang menjadi suatu batasan dalam menjalankan kegiatannya. Dalam UndangUndang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa Setiap
perusahaan yang memperkerjakan sekurang-kurangnya sepuluh orang
karyawan wajib membuat peraturan perusahaan, peraturan tersebut
sekurang-kurangnya harus memuat hak dan kewajiban pengusaha dan
karyawan, syarat kerja, tata tertib perusahaan, dan jangka waktu peraturan
perusahaan. Pengusaha wajib memberitahukan dan menjelaskan isi serta
memberikan naskah peraturan perusahaan atau perubahannya kepada karyawan.
Kebijakan tersebut harus diikuti oleh setiap karyawan perusahaan.
Pada dasarnya setiap orang akan berusaha untuk berlaku sesuai dengan
peraturan yang ada agar diterima oleh lingkungannya, demikian juga halnya
dengan karyawan. Walaupun demikian kadangkala terjadi pelanggaran terhadap
peraturan sehingga yang dilakukan perusahaan akan terganggu. Contohnya
masalah seperti keterlambatan dan ketidakhadiran karyawan. Penempatan sumber
daya manusia harus dilakukan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan serta
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. penempatan karyawan yang tepat akan
menumbuhkan disiplin kerja yang baik dan karyawan mempunyai rasa tanggung
jawab yang besar terhadap tugas yang diberikan oleh perusahaan, sehingga kinerja
karyawan akan meningkat.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,
semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar bawahannya mempunyai
disiplin yang baik. Setiap karyawan tentu memiliki keinginan-keinginan atau
harapan-harapan dari perusahaan tempat mereka bekerja. Apabila keinginan dan
harapan mereka terpenuhi maka mereka harus memberikan apa yang diinginkan
oleh perusahaan, yaitu keahlian dan kreativitas yang diwujudkan dalam kinerja
karyawan.
Penilaian kinerja tersebut merupakan sebuah mekanisme yang dilakukan
untuk memastikan bahwa para pekerja mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan
dan memberikan hasil kerja yang memuaskan sehingga dapat menaikkan kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Kinerja perusahaan sangat tergantung oleh kinerja
bawahannya, oleh karena itu perusahaan menetapkan standar kinerja yang harus
dicapai oleh setiap karyawannya. Untuk mengukur kinerja yang dicapai karyawan,
perusahaan melakukan penilaian kinerja. Perusahaan selalu menilai setiap kinerja
untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan prosedur atau aturan
2
di dalam perusahaan tersebut sehingga penegakan disiplin kerja sangat
berhubungan dengan peningkatan kinerja para karyawan.
Di tahun 2006 yang lalu didirikanlah sebuah café yang bernama Ngopi
Doeloe. Dari tahun ke tahun zaman mulai berubah. dari kota ke kota mulai
terkenal dengan keunikan masing-masing daerah. Di café Ngopi doeloe inilah
tempat yang menyediakan tempat nongkrong dan dilengkapi fasilitas free hotspot.
Ngopi Doeloe, merupakan sebuah café yang menyajikan makanan dan minuman
dengan rasa yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia yang akan
menghadapi persaingan yang tajam dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari
dalam dan luar negeri, untuk itu café Ngopi Doloe dituntut untuk dapat
mengantisipasi perubahan-perubahan yang demikian cepat dan dinamis agar dapat
bertahan hidup dan tumbuh berkembang dalam jangka panjang
Sampai saat ini café Ngopi Doeloe telah berkembang dan memiliki banyak
outlet yang tersebar di area Bandung sampai merambah ke wilayah ibu kota
Jakarta, hal itu bertujuan untuk mempermudah akses dari minat masyarakat akan
café Ngopi Doeloe.
Ketaatan dan kepatuhan karyawan sebagai realisasi dari disiplin kerja dalam
melaksanakan tugas akan berdampak kepada kepastian hasil kerjanya. Proses
pelaksanaan program kerja sebagai realisasi untuk mencapai tujuan perusahaan
harus dilakukan karyawan yang memiliki kinerja tinggi, sehingga kinerja
karyawan dalam melaksanakan tugasnya akan menjadi indikasi bahwa karyawan
tersebut memiliki disiplin kerja yang tinggi. Dalam hal ini, semakin tinggi disiplin
kerja, maka akan semakin tinggi kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Disiplin merupakan modal utama yang amat menentukan terhadap tingkat kinerja
karyawan. Karyawan yang tingkat disiplinnya baik, maka kinerja karyawan
tersebut cenderung baik, sedangkan karyawan yang tingkat disiplinnya rendah,
cenderung rendah pula.
Berikut adalah rekapitulasi absensi karyawan terhadap Café Ngopi Doeloe
Cabang Setiabudhi Bandung periode bulan Mei-Juli 2015.
3
Tabel 1.1
Rekapitulasi Absensi Karyawan Terhadap Café Ngopi Doeloe Cabang
Setiabudhi Bandung Periode Bulan Mei-Juli 2015
Kategori
Bulan
Mei
%
Juni
%
Juli
%
Baik
18
60
15
50
12
40
Cukup
10
33,4
9
30
8
26,7
Buruk
2
6,6
6
20
10
33,3
Total
30
100
30
100
30
100
Sumber : Hasil Survei Pribadi, tanggal 3 September 2015
Berdasarkan rekapitulasi absensi karyawan Café Ngopi Doeloe Cabang
Setiabudhi Bandung pada periode bulan Mei sampai Juli 2015 terdapat penurunan
yang signifikan dalam kehadiran karyawan dengan dilihat dari kategori yang ada.
Berdasarkan survei dan hasil wawancara peneliti dengan manajer Café pada
tanggal 3 September 2015, ada beberapa fenomena yang mengakibatkan
rendahnya disiplin kerja dan kinerja dari karyawan Café Ngopi Doeloe Cabang
Setiabudhi Bandung. Fenomena-fenomena tersebut diantaranya adanya karyawan
yang sering datang terlambat, adanya karyawan yang tidak mematuhi peraturan
perusahaan, dan adanya karyawan yang melalaikan tugas atau menunda-nunda
pekerjaan. Namun demikian masih banyak karyawan yang belum mematuhi
peraturan tentang disiplin kerja yang diterapkan oleh Café Ngopi Doeloe Cabang
Setiabudhi Bandung, hal ini dapat terlihat dari data laporan rekapitulasi absensi
karyawan dengan kategori kehadiran buruk meningkat dari bulan Mei sampai Juli.
Pada bulan Mei karyawan yang memiliki kategori buruk hanya 2 orang dari 30
orang (6,6%), pada bulan Juni meningkat menjadi 6 orang (20%), lalu pada bulan
Juli meningkat kembali menjadi 10 orang (33,3%).
Cafe Ngopi Doeloe juga kesulitan untuk menentukan kinerja setiap
karyawan dikarenakan belum memiliki pedoman mengenai penilaian kinerja
karyawannya, karena yang selama ini digunakan yaitu hanya melihat dari hasil
pekerjaan sehari-harinya. Diterapkan nya kinerja karyawan dapat diukur dari
4
produktivitas yang dihasilkan oleh individu tersebut. Semakin tinggi produktivitas
karyawan maka semakin tinggi kinerja karyawan tersebut.
Atas dasar fenomena-fenomena tersebut di atas dalam menghadapi tingkat
persaingan usaha yang tinggi Café Ngopi Doeloe Cabang Setiabudhi Bandung
harus meningkatkan disiplin kerja karyawan yang efektif dan berkesinambungan
serta konsisten, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawannya agar
dapat mempertahankan kelangsungan kegiatan perusahaan supaya tetap lancar dan
dapat meningkat daya saing.
Berdasarkan uraian dan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk
mengambil judul : “Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada Café Ngopi Doeloe Cabang Setiabudhi Bandung”.
5
1.2
Identifikasi Masalah
Untuk
memudahkan
dalam
penyusunan
skripsi
ini,
peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana disiplin kerja karyawan pada Café Ngopi Doeloe Cabang
Setiabudhi Bandung?
2.
Bagaimana kinerja karyawan pada Café Ngopi Doeloe Cabang
Setiabudhi Bandung?
3.
Apakah terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan pada Café Ngopi Doeloe Cabang Setiabudhi Bandung?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi
yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan pada Café Ngopi Doeloe Cabang Setiabudhi Bandung
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui disiplin kerja pada Café Ngopi Doeloe Cabang
Setiabudhi Bandung
2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Café Ngopi Doeloe Cabang
Setiabudhi Bandung
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
pada Café Ngopi Doeloe Cabang Setiabudhi Bandung
1.4
Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut :
1.
Aspek pengembangan Ilmu
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut
dalam penelitian tentang MSDM, khususnya tentang tindakan kedisiplinan
karyawan yang berorientasi pada peningkatan kinerja karyawan.
6
2. Aspek Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dan
bahan evaluasi bagi perusahaan dalam melakukan analisis mengenai
disiplin kerja dan kinerja karyawan.
1.5
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Metode dalam penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dan verifikatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan
diambil kesimpulannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui
hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan
kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Sugiyono (2010:2) mengemukakan metode penelitian sebagai berikut:
“Metode
penelitian pada
dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat
kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, data yang diperoleh terhadap
informasi tertentu, dan kegunaannya untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah. Pengertian metode deskriptif yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2010:29) adalah sebagai berikut;
“Metode
deskriptif
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah ke
satu dan masalah kedua. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan
masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data
tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan
teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.
Sedangkan menurut Masyhuri (2010:45) pengertian metode verifikatif
adalah sebagai berikut :
7
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan
untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah
dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa
dengan kehidupan.” Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji
hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini
digunakan untuk menguji pengaruh Variabel X terhadap Y yang
diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu
hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1.
Studi Kepustakaan (library research)
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan mempelajari dan membaca
buku-buku literatur serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan
objek penelitian.
2.
Penelitian lapangan (field research)
Peneliti mengadakan peninjauan langsung pada Café Ngopi Doloe Jl.
Setiabudhi Bandung untuk mengadakan :
a. Wawancara
Yaitu pembicaraan langsung dengan pihak perusahaan baik pimpinan
maupun karyawan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan
topik yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini.
b. Observasi
Yaitu pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap
objek penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang
objektif
c. Kuesioner
Yaitu dengan memberikan suatu daftar pertanyaan kepada sejumlah
responden, dimana mereka harus mengisi jawaban atas pertanyaan
tersebut dengan jujur, sungguh-sungguh, dan benar.
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Café Ngopi Doeloe yang berlokasi di Jl.
Setiabudhi No. 187, Bandung. Adapun waktu penelitian yang dilakukan oleh
peneliti mulai dari bulan Juli 2015 sampai dengan bulan Oktober 2015.
8
Download