laporan mingguan

advertisement
LAPORAN MINGGUAN
KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN
18 - 22 Juni 2012
IHSG: 3,889.5 (1.9%, mingguan)
USD/IDR: 9,494 (1.02%, mingguan)
Harga Minyak Dunia: USD 90.98/barel
KEMENTERIAN
PPN/BAPPENAS
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL
•
•
Kekhawatiran mengenai nasib Yunani di zona Euro • Bursa-bursa saham utama dunia menunjukkan kinerja yang
terjawab pada pemilu yang dilaksanakan pada 17 Juni 2012
beragam. Faktor positif yang mendorong penguatan
lalu. Hasil pemilu tersebut dimenangkan partai Demokrasi
sejumlah bursa, termasuk pasar modal Indonesia (IHSG
Baru yang pro-dana talangan, yang disusul oleh Partai
menguat sebesar 1.9% dan ditutup pada level 3,889.5),
Syriza yang anti-dana talangan pada peringkat kedua.
diantaranya hasil pemilu Yunani yang dimenangkan partai
Beberapa hari kemudian, Antonis Samaras terpilih menjadi
pendukung dana talangan, sehingga menghilangkan
Perdana Menteri. Samaras telah berjanji akan
kekhawatiran akan keluarnya Yunani dari Uni Eropa. Di lain
menegosiasikan ulang persyaratan program pemberian
pihak, beberapa sentimen negatif yang mempengaruhi
dana talangan kedua sebesar €130 miliar, dimana salah
pelemahan bursa, antara lain: (i) rilis data yang kembali
satunya dengan mengajukan perpanjangan tenggat waktu
menunjukkan kontraksi dalam sektor manufaktur Cina; (ii)
pengetatan fiskal hingga 2 tahun. Pemerintah Yunani
penurunan peringkat oleh lembaga pemeringkat Moody’s
menegaskan komitmen untuk mengurangi defisit,
terhadap 15 bank besar dunia, termasuk Credit Suisse dan
mengendalikan utang dan menerapkan reformasi
Morgan Stanley; dan (iii) tidak adanya pengumuman Bank
struktural. Namun pengetatan anggaran yang direncanakan
Sentral AS mengenai kebijakan pelonggaran moneter
pada 2013 dan 2014 akan berasal dari pengurangan belanja
(quantitative easing) tahap 3 (Lihat Tabel 2).
publik dan pengawasan ketat terhadap penghindaran PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR
pajak, bukan dari pemotongan pensiun dan gaji atau • Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS ditutup melemah pada
pengurangan anggaran investasi. Hal ini dapat dilihat dari
akhir minggu di posisi Rp9,494/USD atau melemah sebesar
pembatalan rencana pemangkasan 150 ribu lapangan
1.02% dari posisi minggu lalu. Pelemahan dikarenakan oleh
pekerjaan layanan publik dan pencabutan peraturan
penurunan permintaan ekspor dari Eropa akibat krisis.
pemotongan gaji sebesar 22%.
Namun, pelemahan tersebut masih dalam interval intervensi
Pada pekan sebelumnya, para investor mengalami
Bank Indonesia (BI) untuk menjaga volatilitas rupiah.
kekecewaan terhadap Bank Sentral Amerika Serikat (AS)
Intervensi BI dilakukan melalui penempatan berjangka (term
karena tidak mengumumkan akan menjalankan paket
deposit) valas sejak akhir bulan Mei 2012 (Lihat Tabel 5).
stimulus agresif, seperti kebijakan pelonggaran moneter • Nilai tukar Euro terhadap Dolar AS sempat menguat setelah
(quantitative easing) tahap 3. Bank Sentral AS hanya akan
hasil pemilu Yunani dimenangkan kubu yang pro-dana
memperpanjang jangka waktu ”Operasi Twist” dari Juni
talangan. Hal ini juga didukung oleh kondisi ekonomi
2012 menjadi akhir tahun 2012. Operasi Twist adalah
Spanyol yang lebih stabil setelah mendapat dana talangan
kebijakan pembelian obligasi jangka panjang dengan
dari Jerman. Akan tetapi, Euro kembali melemah di akhir
menjual obligasi dengan tenor lebih pendek, sehingga biaya
minggu
dikarenakan
investor
tetap
mewaspadai
pinjaman jangka panjang dapat diturunkan.
perkembangan krisis Eropa.
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL
•
PERKEMBANGAN PASAR SAHAM
Meskipun hampir 82% aset sektor keuangan nasional pada
2011 dikuasai oleh perbankan, namun industri perbankan
nasional cenderung kurang efisien jika dibandingkan
dengan perbankan di negara-negara ASEAN. Indikator
efisiensi yang ditunjukkan melalui rasio beban operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan rasio net
interest margin (NIM) menjelaskan bahwa nilai BOPO dan
NIM perbankan nasional masih tinggi, sehingga tingkat
efisiensi perbankan masih sangat rendah. Sebagai
gambaran, BOPO Indonesia sebesar 85.4% pada 2011, jauh
melebihi Malaysia sebesar 46%, Vietnam 46.9%, Thailand
49.3% dan Filipina 79.6%. NIM perbankan Indonesia juga
tinggi sebesar 5.9% atau berada diatas Malaysia sebesar
2.8%, Vietnam 3.1%, Thailand 3.4% dan Filipina 4.8%.
Penanggung Jawab: Pungky Sumadi
Tim Penyusun:
Intan Natasha Putri
[email protected]
Martha Safitri
[email protected]
Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani
[email protected]
PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS
•
•
•
•
Harga minyak mentah di pasar internasional mengalami
penurunan yang cukup tajam sebesar 6.79% dari pekan lalu
ke posisi 90.98 Dollar AS per barel. Seiring dengan
pelemahan harga minyak mentah, harga logam mulia juga
mengalami penurunan, dimana emas turun sebesar 3.76%
dan perak sebesar 2.23% (Lihat Tabel 6).
Turunnya harga minyak mentah dan logam mulia
disebabkan oleh sentimen negatif setelah Komite Pasar
Terbuka Federal (Federal Open Market Committee)
menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun 2012
menjadi sebesar 1.9%-2.4% serta memutuskan melanjutkan
kebijakan Operasi Twist dibandingkan melakukan kebijakan
pelonggaran moneter (quantitative easing).
Selain itu, melambatnya pertumbuhan ekonomi dan industri
di Eropa dan Cina turut mempengaruhi penurunan pada
harga komoditas input industri, seperti tembaga.
Sedangkan komoditas pangan utama dunia, seperti gandum,
jagung, kacang kedelai dan beras, mengalami kenaikan
harga pada pekan ini (Lihat Tabel 6). Cuaca kering dan panas
yang melanda dataran rendah di AS diperkirakan akan
mengganggu hasil panen jagung, kacang kedelai dan
gandum. Kemudian, kenaikan harga beras disebabkan
menurunnya pasokan beras dari Vietnam dan Thailand.
LAPORAN MINGGUAN
KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN
18 - 22 Juni 2012
IHSG: 3,889.5 (1.9%, mingguan)
USD/IDR: 9,494 (1.02%, mingguan)
Harga Minyak Dunia: USD 90.98/barel
KEMENTERIAN
PPN/BAPPENAS
Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100)
Sumber: Bloomberg
Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia
Sumber: Bloomberg
Download