Aduh, Bayiku Bingung Puting!

advertisement
Aduh, Bayiku Bingung Puting!
Bingung puting dapat didefinisikan sebagai penolakan oleh bayi untuk menyusu di payudara
dikarenakan bayi mengalami kesulitan melekat dan menghisap. Penyebabnya karena bayi telah
dikenalkan kepada media menyusu lain seperti dot atau empeng.
Mekanisme bayi menghisap di payudara berbeda dengan mekanisme bayi jika menghisap
menggunakan dot atau empeng. Pada saat menghisap di payudara, terdapat koordinasi antara
lidah dan gerakan rahang. Bayi akan membuka mulut lebar dan memasukkan puting dan areola
ke dalam mulut. Lidah menahan puting dan areola bersamaan dengan langit-langit mulut yang
membentuk “dot” panjang. Lidah berada dibelakang puting dan menciptakan keadaan vakum
(tidak ada udara) di dalam mulut pada saat memompa susu, kemudian dilanjutkan dengan
gerakan menelan. Saat bayi berhenti menghisap dan memompa, aliran susu berhenti. Saat menyusu di botol dot, adanya gaya gravitasi bumi menyebabkan aliran susu lebih mudah
didapat. Bayi tidak perlu membuka mulut lebar saat memasukkan dot. Dot tidak perlu
dimasukkan jauh kedalam mulut. bayi menggunakan kedua bibirnya untuk menghisap. Lidah
berada didepan dot, bergerak maju mundur menutup lubang dot yang berfungsi untuk
menghentikan aliran susu saat alirannya terlalu deras. Susu tetap mengalir saat bayi
menghisap ataupun tidak.
Saat bayi menyusu di payudara dengan mekanisme menghisap dari dot dapat menyebabkan
puting ibu trauma, lama kelamaan aliran susu dari payudara akan terasa kurang deras. Bayi
akan sulit melekat dan menghisap, pengosongan payudara tidak sempurna (dalam hal ini bisa
menyebabkan payudara bengkak,mastitis ataupun abses payudara),produksi ASI
berkurang,dan dapat menyebabkan penolakan bayi untuk melekat ke payudara ibu.
Jika ibu akan kembali bekerja atau akan bepergian tanpa membawa bayi, ibu dapat
menggunakan alat bantu seperti cup feeder, soft cup feeder, sendok, maupun pipet dan
mengajarkan pengasuh cara memberikan ASI perah dengan menggunakan alat-alat tersebut.
Ada beberapa langkah yang dapat diambil jika bayi terlanjur megalami bingung puting:
1. Segera datang ke klinik laktasi untuk berkonsultasi dengan konselor /konsultan laktasi
2. Hentikan penggunaan dot atau empeng, sementara sebelum bayi mau melekat, gunakan
alat bantu
cup feeder atau soft cup feeder (alat yang kedua ini lebih nyaman untuk bayi
yang sudah kenal dot), untuk memberi susu (dalam hal ini ASI perah atau ASI donor) dapat
ditawarkan pada kedua orang tua bayi untuk dirawat di rumah sakit karena jika dirawat di
rumah, bayi yang telah terbiasa diberi ASI dengan alat selain dot berpotensi untuk menolak dan
menangis keras (membuat ibu dan anggota keluarga lain
stress
sehingga bisa mengagalkan terapi).
1/2
Aduh, Bayiku Bingung Puting!
3. Kontak kulit ke kulit antara ibu dengan bayi minimal 24 jam dengan menggunakan kain
gendongan atau
baby wrap.
4. Coba susui langsung saat bayi tenang, misalnya saat baru bangun pagi atau terbangun
dari tidur. Bila bayi sudah terlanjur lapar atau menangis, sebaiknya segera diberi susu (ASI
perah/ASI donor) dengan alat bantu yang telah disebutkan sebelumnya, jangan dipaksakan
untuk menyusu di payudara.
5. Bila bayi sudah mulai melekat, tunggu mulut bayi terbuka lebar sebelum melekatkan
payudara. Perah ASI dengan tangan untuk merangsang
reflex pengeluaran ASI, dan
biarkan ASI menetes sebelum mecoba melekatkan payudara.
6. Gunakan alat bantu menyusui yang ditempelkan di puting ibu, sehingga bayi mendapat
susu dari 2 sumber yaitu payudara dan alat bantu, hal ini dilakukan karena bayi terbiasa
dengan aliran susu yang deras
7. Bila produksi ASI berkurang, segeralah berkonsultasi dengan konselor atau konsultan
laktasi untuk mendapatkan terapi.
dr. Aini, Tim Klinik Laktasi RSIA Kemang Medical Care
2/2
Download