Termoelektrik Termoelektrik adalah konversi energi panas menjadi energi listrik secara langsung atau sebaliknya dari energi listrik menjadi energi panas[1]. Teknologi termoelektrik diantaranya yaitu generator termoelektrik serta pendingin termoelektrik. Termoelektrik memiliki tiga efek, yaitu efek Seebeck, efek Peltier, dan efek Thomson. Efek Seebeck adalah fenomena dihasilkannya gaya gerak listrik (electromotive force) karena dipanaskannya sambungan dua konduktor atau semikonduktor yang berbeda[2]. Pada efek Seebeck, perbedaan suhu antara dua titik pada konduktor atau semikonduktor menghasilkan perbedaan tegangan di antara dua titik tersebut. Jika sambungan konduktor atau semikonduktor tersebut dihubungkan dalam suatu rangkaian tertutup, maka akan ada arus DC yang mengalir pada rangkaian tersebut. Fenomena efek Seebeck dimanfaatkan dalam thermocouple. Gambar 1. Efek Seebeck pada semikonduktor Koefisien Seebeck merupakan koefisien yang menyatakan perbedaan tegangan antara dua titik di konduktor atau semikonduktor pada tiap perbedaan suhu antara dua titik tersebut, yang dapat dinyatakan sebagai berikut. Keterangan: S : koefisien Seebeck ∆V : beda tegangan ∆T : selisih suhu Efek Peltier adalah fenomena arus listrik yang diberikan pada sambungan dua konduktor atau semikonduktor menghasilkan efek pemanasan atau pendinginan bergantung pada arahnya[2]. Pada efek Peltier, dihasilkan perbedaan suhu karena diberikannya beda tegangan pada sambungan dua konduktor atau semikonduktor yang berbeda. Saat sambungan konduktor atau semikonduktor diberi beda tegangan, akan terjadi transfer kalor pada sistem konduktor atau semikonduktor tersebut. Pada ujung-ujung konduktor atau semikonduktor tersebut akan terjadi pelepasan dan penyerapan kalor. Gambar 2. Efek Peltier pada semikonduktor Koefisien Peltier dapat diperoleh dengan menggunakan rumusan berikut. Keterangan: π : koefisien Peltier Q : kalor yang diserap atau dilepas C : jumlah muatan yang mengalir pada sambungan Hubungan antara koefisien yang menggambarkan efek Seebeck dan Peltier dapat dinyatakan dengan efek Thomson. Efek Thomson merupakan fenomena pemanasan atau pendinginan yang reversible saat ada aliran arus listrik dan gradien suhu secara bersamaan[2]. Konduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik, sedangkan isolator merupakan material yang sulit menghantarkan arus listrik. Semikonduktor adalah unsur yang memiliki sifat kelistrikan antara konduktor dan isolator[3]. Pada semikonduktor tipe-n, elektron bebas bertindak sebagai pembawa muatan mayoritas dan hole sebagai pembawa muatan minoritas. Pada semikonduktor tipe-p, hole bertindak sebagai pembawa muatan mayoritas dan elektron bebas sebagai pembawa muatan minoritas. Sekian uraian mengenai termoelektrik dari natscismifa.wordpress.com. Referensi [1] Edi Sukur (2004). Melirik Teknologi Termoelektrik sebagai Sumber Energi Alternatif. Dari http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1091919348, 21 September 2016. [2] Goldsmid, Julian. 2009. Introduction to Thermoelectricity. London: Springer. [3] Malvino, Albert, & David J. Bates. 2007. Electronic Principle 7th ed. Singapore: McGraw-Hill.