BAB I PENDAHULUAN

advertisement
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini yang semakin pesat,
menyebabkan semua kegiatan atau aktifitas dalam bekerja perlu
mengadakan penyesuaian agar dapat menghasilkan sistem informasi
yang tepat dan cepat.
Walaupun telah ditemukan teknologi informasi yang dapat membantu
pekerjaannya, manusia masih belum merasakan kepuasan, dikarenakan
di dalam teknologi informasi tersebut masih saja terdapat kelemahan –
kelemahan, hal ini yang mendasari manusia untuk melakukan perubahan
terhadap teknologi informasi yang sudah ada atau mencari solusi yang
terbaik.
Sehubungan dengan makin ketatnya persaingan bisnis dalam era
ekonomi informasi, dimana teknologi informasi menjadi andalan utama
dalam
pengambilan
keputusan
strategis,
perusahaan
sangat
membutuhkan teknologi informasi yang akurat dan tepat waktu. Untuk itu
PT. Rama Multi Finance ( Rama Finance ) harus selalu menunjukkan
eksistensi didalam meningkatkan mutu perusahaannya. Khususnya
dibidang penjualan dan pembayaran kredit sepeda motor yang selama
ini
proses kegiatannya
banyak
dilakukan secara manual, sehingga
masih sering terjadi keterlambatan pengiriman barang, sulitnya manajer
1
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
2
perusahaan mengontrol transaksi, pembayaran tunai maupun kredit, dan
Overdue
( tunggakan )
pembayaran kredit sepeda motor yang juga
mengalami keterlambatan membuat manajer perusahaan kesulitan dalam
mengambil keputusan berikutnya. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka dibutuhkan sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem
informasi penjualan dan pembayaran kredit berbasis web ini menyediakan
file – file master dalam media penyimpanan yang dapat diakses secara
real time. File – file tersebut antara lain file master barang, file master data
penjualan, file master detail penjualan tunai – kredit, file master
pembayaran. Sistem dilaksanakan secara online sehingga file induk dapat
di update transaksi demi transaksi. File induk bisa diakses setiap saat
sedemikian rupa sehingga manajer perusahaan dapat memanfaatkan
output sistem untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang
dihadapinya secara cepat. Adanya kecepatan pengolahan data pesanan
penjualan yang dilaksanakan dengan sangat cepat membuat pengiriman
barang kepada customer tidak mengalami keterlambatan. Dengan sistem
ini juga pelayanan terhadap customer menjadi lebih efektif.
Maka dari itu dibuatlah suatu sistem informasi dengan judul
“ Sistem Informasi Penjualan dan Pembayaran Kredit Sepeda Motor “
yang kiranya berguna bagi kelancaran proses penjualan dan pembayaran
kredit tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, permasalahan yang dihadapi oleh
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
3
PT. Rama Multi Finance ( Rama Finance ) adalah sebagai berikut :
1. Laporan – laporan dan pembuatan kwitansi pembayaran yang
sering terlambat menyebabkan kurang efektifitasnya manajer
perusahaan
transaksi
dalam
penjualan,
pengambilan
keputusan
pembayaran
kredit
berikutnya
dan
atas
tunggakan
pembayaran kredit sepeda motor serta banyak memakan biaya dan
waktu.
2. Penyimpanan file – file master penjualan dan pembayaran kredit
tidak terkoordinir sehingga sering terjadi hilangnya data.
3. Penjualan barang ke customer sering kurang memuaskan karena
kurang efektifnya pelayanan yang ada.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam hal ini masalah akan kami batasi sebatas proses kegiatan
penjualan dan pembayaran kredit, yaitu sebagai berikut :
1. Proses penyimpanan data barang oleh Kabag Gudang.
2. Proses penyimpanan data pesanan penjualan customer tunai
maupun kredit oleh Admin Finance.
3. Proses pembuatan kwitansi tanda lunas pembelian oleh Admin
Finance ke customer.
4. Proses pembuatan kwitansi pembayaran kredit ( Official receipt )
oleh Admin Finance ke customer.
5. Proses pembayaran tunggakan dan denda keterlambatan dihitung
pada bulan terakhir keterlambatan.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
4
6. Proses pembuatan laporan penjualan per tanggal terakhir transaksi
penjualan ke manajer perusahaan.
7. Proses pembuatan laporan tunggakan pembayaran per tanggal
terakhir transaksi pembayaran ke manajer perusahaan.
8. Sistem infomasi penjualan dan pembayaran kredit dapat diakses
oleh beberapa bagian
yaitu Gudang, Admin Finance, Customer
dan Manajer Perusahaan.
9. Pengolahan data accounting seperti perhitungan laba atau rugi
tidak dibahas didalam sistem ini.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
efektifitas
pengolahan
data
pesanan
penjualan agar pengiriman barang tidak mengalami
keterlambatan.
2.
Menciptakan informasi yang real time bagi manajer
perusahaan untuk mengontrol transaksi demi transaksi
agar dapat membantu dalam pengambilan keputusan
berikutnya.
3.
Meningkatkan pelayanan dalam penyimpanan file – file
master didalam media penyimpanan yang dapat diakses
secara real time dan lebih terpercaya.
4.
Meminimalkan kelemahan – kelemahan proses kegiatan
yang selama ini dilakukan secara manual.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
5
5.
Sebagai tools yang dapat digunakan oleh setiap bagian
untuk memudahkan pekerjaannya sehingga lebih efisien.
1.5 Keuntungan Sistem
Dalam hal ini keuntungan sistem yang akan diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Memudahkan
Admin
Finance
didalam
mengatur
atau
mengkoordinir pesanan penjualan dan pembayaran tunai maupun
kredit, selain dari sistem ini dapat meminimalkan tingkat kesalahan
Human Error ( kesalahan manusia ).
2. User Friendly
sehingga semua user
mampu menggunakannya
dengan mudah dan meningkatkan kelancaran pelayanan transaksi
penjualan, utamanya memudahkan pengawasan pihak manajer
perusahaan terhadap kelangsungan proses transaksi penjualan
dan pembayaran kredit.
3. Memudahkan didalam pembuatan laporan :
1. Laporan Penjualan
2. Laporan tunggakan pembayaran
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang ditempuh dalam memyelesaikan
penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Survey / Observasi : Melakukan Penelitian secara lansung
terhadap jalannya sistem pada PT. Rama Multi Finance ( Rama
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
6
Finance ) sehingga dapat dilihat gambaran dan data – data
sesuai
kebutuhan
komputerisasi
pemakaian
sesuai
dengan
database
kondisi
serta
yang
kebutuhan
ada
pada
perusahaan tersebut.
2. Study Literatur : Setelah Menganalisis sistem, maka untuk
mengerjakan program diperlukan Study Literatur sebagai bahan
referensi dalam pembuatan program. Study Literatur dilakukan
pada semua buku yang membahas masalah pemrograman
menggunakan
PHP
4.3.1,
Apache
web
server
1.3.27,
Macromedia Dreamweaver MX , Database MySQL server 3.23 ,
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi serta buku – buku
lainnya yang mendukung atau menunjang.
3. Perancangan Program : Berdasarkan pada Literatur yang telah
dipelajari dan hasil analisis permasalahan yang ada, maka
dimulailah merancang program pada tahap ini dilakukan dengan
mendesain program yang akan dibuat.
4. Pembuatan Program : Program yang telah didesain dan
dirancang terhadap perancangan program, maka dalam tahap
ini diwujudkan menjadi suatu sistem yang nyata dan diharapkan
mampu meningkatkan kinerja sistem serta menyelesaikan
permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.
5. Pembuatan Buku Laporan : setelah Pembuatan
program
selesai , maka disusunlah buku laporan Tugas Akhir yang
merupakan deskripsi dari program tersebut.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
7
1.7 Sistematika Penulisan
Pembahasan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan
pembayaran kredit pada PT. Rama Multi Finance ( Rama Finance ), akan
dibagi menjadi enam bab dengan sistematika penulisan Laporan Sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab satu berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan, keuntungan sistem, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan laporan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab dua berisikan tentang teori – teori pendefinisian masalah,
analisa dan perancangan sistem, implementasi.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab tiga ini berisi tentang hasil analisa masalah dan alternatif
penyelesaian dengan desain perancangan sistem yang akan dibuat, yakni
terdiri dari dokumen FlowChart, Sistem FlowChart, Diagram Berjenjang
( HIPO ), DFD, ERD Normalisasi dan Struktur Database.
BAB IV : IMPLEMENTASI
Pada bab empat ini berisikan tentang program yang telah di buat
dan berjalan ( running ), serta menampilkan contoh – contoh inputan
maupun outputan.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
8
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab lima ini berisikan kesimpulan yang menjelaskan solusi
dari permasalahan yang ada dari sistem yang telah dibuat, dan
kelemahannya serta ide baru untuk sistem tersebut akan dijadikan
sebagai Bab saran.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendefinisian Masalah
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1.1 Definisi Sistem
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang
terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan.
Suatu
sistem
dapat
terdiri
dari
sistem
–
sistem
bagian
( subsystem ). Sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat
keras. Masing – masing subsistem dapat terdiri dari subsistem –
subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen – komponen.
Subsistem perangkat keras ( Hardware ) dapat terdiri dari alat masukan,
alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem – subsistem
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan
sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari
subsistem – subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan
yang terpadu atau terintegrasi ( integrated ). ( Jogiyanto Hartono, 1999 ;
683 ).
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya
dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam
ruang lingkup yang lebih sempit. Sasaran dari sistem sangat menentukan
9
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
10
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem. Sistem dikatakan berhasil jika dapat mencapai sasaran atau
tujuan.
2.1.1.2 karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat yang
tertentu, yaitu mempunyai komponen sistem ( components ), batas sistem
( boundary ), lingkungan luar sistem ( environments ), penghubung
( interface ), masukan ( input ), keluaran ( output ), pengolah ( Process )
dan sasaran ( objectives ) atau tujuan ( Goal ). ( Jogiyanto Hartono, 1999 ;
684 ).
Gambar 2.1.1.2 Karakteristik suatu sistem
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
11
2.1.1.2.1 Komponen Sistem
Suatu sistem
terdiri dari sejumlah komponen
yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap sistem
selalu mengandung komponen – komponen atau subsistem – subsistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat – sifat dari sistem yang menjalankan
suatu
fungsi
tertentu
dan
mempengaruhi
proses
sistem
secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar
disebut supra system. Sebagai contoh perusahaan dapat disebut dengan
suatu sistem dan industri merupakan sistem yang lebih besar disebut
dengan supra system. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 684 ).
2.1.1.2.2 Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup ( scope ) dari
sistem tersebut. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ).
2.1.1.2.3 Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
12
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau
tidak maka
akan
mengganggu kelangsungan
hidup
dari sistem.
( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ).
2.1.1.2.4 Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber – sumber daya yang mengalir dari subsistem ke subsistem yang
lainnya. Keluaran ( Output ) dari satu subsistem akan menjadi masukan
( input ) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem
yang lainnya membentuk satu kesatuan.( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ).
2.1.1.2.5 Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input ) dan
masukan sinyal ( signal input ). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam
sistem komputer, program adalah maintenance input
yang digunakan
untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ).
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
13
2.1.1.2.6 Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra
sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah
keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedang
informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ;
685 ).
2.1.1.2.7 Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan – bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data – data transaksi menjadi
laporan – laporan keuangan dan laporan – laporang lain yang dibutuhkan
oleh manajemen. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 686 ).
2.1.1.2.8 Sasaran Sistem
Suatu sistem yang mempunyai tujuan ( goal ) atau sasaran
( objective ) kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
14
2.1.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian ( Event )
yang nyata ( fact ) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Suatu informasi dikatakan bernilai apabila memiliki manfaat yang
lebih
efektif
dan
efisien
jika
dibandingkan
dengan
biaya
untuk
mendapatkannya. Sumber dari informasi adalah Data. Data merupakan
bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian – kejadian ( event ) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang
tertentu. Kesatuan nyata ( fact ) adalah berupa suatu objek nyata seperti
tempat, benda dan orang yang
betul – betul ada dan terjadi. ( Jogiyanto
Hartono, 1999 ; 692 ).
2.1.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah
lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.
Data dapat berbentuk simbol – simbol
semacam huruf – huruf atau,
angka – angka, gambar – gambar dan sebagainya. Data yang diolah
melalui suatu model menjadi informasi tersebut, penerima kemudian
menerima informasi tersebut , membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan
membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
15
input diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk
siklus informasi atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus
pengolahan data ( data processing cycles ). ( Jogiyanto Hartono, 1999 ;
693 ).
Gambar 2.1.2 Siklus Informasi
2.1.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi
harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
16
dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus
jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari
sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan ( noise ) yang dapat merubah atau
merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya berarti
informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak
akan mempunyai
nilai
lagi. Karena
informasi
merupakan
landasan
didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan
terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap orang satu
dengan lainnya berbeda. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 696 ).
2.1.2.3 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Keguanaan informasi
adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan
keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam
suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu
bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk
memperolehnya. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 696 ).
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
17
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem
Informasi
adalah
kumpulan
prosedur
dalam
suatu
organisasi dan dapat memberikan informasi dengan bagian pengambilan
keputusan untuk mengendalikan organisasi.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam
suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang ditujukan
untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada pimpinan dan yang lainnya terhadap
kejadian – kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi
untuk
pengambilan keputusan yang cerdik.
Didalam pengambilan keputusan informasi didapat dari sistem informasi
( information system ) atau disebut juga dengan processing systems atau
information processing systems atau information-generating systems.
( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 697 ).
2.1.3.1 Komponen sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen – komponen yang
disebut dengan istilah blok bangunan ( building block ), yaitu blok
masukan ( input block ), blok model ( model block ), blok keluaran ( output
block ) dan blok teknologi ( technology block ), blok dasar data ( database
block ) dan blok kendali ( control block ) sebagai suatu sistem, keenam
blok tersebut masing – masing saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
18
Gambar 2.1.3.1 Blok sistem informasi yang berinteraksi
2.1.3.1.1 Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode – metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.
( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 698 ).
2.1.3.1.2 Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan didasar data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 698 ).
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
19
2.1.3.1.3 Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. ( Jogiyanto Hartono,
1999 ; 698 ).
2.1.3.1.4 Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat ( tool-box ) dari pekerjaan sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirirmkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi
terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak ( software ) dan
perangkat keras ( hardware ).
Perangkat lunak berupa program yang membuat perangkat keras
dapat bekerja dengan menginstruksikannya untuk memproses sesuai
dengan model yang diterapkan.
Perangkat keras terdiri dari bermacam – macam alat yang
menyediakan dukungan fisik untuk blok – blok lainnya. Untuk blok input,
disediakan perangkat keras untuk memasukkan data. ( Jogiyanto Hartono,
1999 ; 698 ).
2.1.3.1.5 Blok Basis Data
Basis
data
merupakan
kumpulan
dari
data
yang
saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
20
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan didalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa,
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data
diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket
yang disebut dengan DBMS ( Database Management Systems ).
( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 699 ).
2.1.3.1.6 Blok Kendali
Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan,
maka
perlu
diterapkan
pengendalian
–
pengendalian
didalamnya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun
bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 699 ).
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen ( management information systems )
atau sering dikenal dengan singkatan MIS merupakan penerapan sistem
informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi – informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM ( Sistem informasi manajemen ) dapat definisikan sebagai
kumpulan dari interaksi sistem – sistem informasi yang bertanggung jawab
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
21
mengumpulkan dan mengolah data untuk meyediakan informasi yang
berguna
untuk
semua
tingkatan
manajemen
didalam
kegiatan
perencanaan dan pengendalian. SIM merupakan kumpulan dari sistem –
sistem informasi. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 700 ).
2.1.5 Pengertian Persediaan
Persediaan adalah Bahan atau barang yang disimpan yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Persediaan dapat berupa
bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi,
ataupun suku cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang
beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanyalah
suatu sumber dana yang menganggur, karena sebelum persediaan
digunakan berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat dipergunakan
untuk keperluan lain.
Begitu
pentingnya
persediaan
ini
sehingga
para
akuntan
memasukkannya dalam neraca sebagai salah satu pos aktiva lancar.
Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian
kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus
dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan
berapa besar pesanan harus diadakan. Sistem ini menentukan dan
menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu
yang tepat.
Mengendalikan perusahaan persediaan yang tepat bukan hal yang
mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulnya
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
22
dana menganggur yang besar, meningkatkan biaya penyimpanan, dan
resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun apabila persediaan
terlalu
sedikit
dapat
mengakibatkan
resiko terjadinya kekurangan
persediaan ( Stock-out ) karena seringkali bahan atau barang tidak dapat
didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang
menyebabkan terhentinya proses kegiatan, tertundanya keuntungan,
bahkan hilangnya customer.
2.1.6 Pengertian Penjualan
Penjualan adalah suatu proses kegiatan transfer hak atas barang
untuk mendapatkan sumberdaya lainnya. Kegiatan penjualan terdiri dari
transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun kredit.
Transaksi penjualan adalah kesepakatan antara kedua belah pihak untuk
mendapatkan suatu sumber daya yang diinginkan.
2.1.7 Pengertian Pembayaran
Pembayaran adalah suatu kegiatan memberikan suatu nilai tukar
persyarat atas transaksi penjualan barang atau jasa yang telah disepakati
bersama. Pembayaran dapat dibagi menjadi dua, yaitu pembayaran tunai
dan pembayaran kredit. Pembayaran tunai yaitu pembayaran yang
dilakukan secara lansung setelah transaksi telah disepakati bersama.
Pembayaran kredit yaitu pembayaran yang dilakukan secara kredit
menurut jangka waktu yang telah disepakati bersama.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
23
2.2 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisa
sistem
adalah
mengidentifikasi
dan
mengevaluasi
permasalahan dan hambatan atau kendala yang terjadi, serta mencari
penyelesaiannya untuk perbaikan dan pengembangan sistem.
Perancangan
sistem
adalah
proses
merancang
atau
mengembangkan suatu informasi yang baru, nantinya diharapkan sesuai
dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi
Analis sistem ( Sistem Analis ) bertujuan untuk menguraikan suatu
sistem informasi persediaan dan penjualan yang tersusun secara utuh ke
dalam
bagian
mengidentifikasi
–
bagian
dan
komponennya
mengetahui
dengan
permasalahan
maksud
–
untuk
permasalahan,
kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi serta
kebutuhan yang diharapkan, sehingga nantinya dapat diusulkan perbaikan
dan penyempurnaan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Dalam
pembentukannya suatu sistem informasi persediaan dan penjualan
terhadap analis sistem merupakan tahap yang sangat penting dan kritis,
kesalahan yang terjadi pada tahap ini menyebabkan kesalahan pada
tahap berikutnya.
Langkah – langkah dalam analis sistem adalah sebagai berikut :
Identify, yaitu pengidentifikasian masalah
1. Understand, yaitu memahami cara kerja dari sistem yang
ada.
2. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
3. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
24
Setelah tahap analisa sistem dilakukan, tahap berikutnya dari siklus
pengembangan sistem informasi adalah perencanaan sistem. Pada tahap
ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan – kebutuhan fungsional dan
persiapan untuk rancang bangun implementasi ( menggambarkan
bagaimana
suatu
sistem
itu
dibuat
)
dimana
penggambarannya
dituangkan dalam bentuk :
2.2.1 Dokumen FlowChart ( FlowChart Awal )
Dokumen FlowChart atau disebut juga bagan alir formulir ( Form
FlowChart ) atau paper work FlowChart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan –
tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol – simbol yang
sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.
( H M.
Jogiyanto, 1995 ; 800 )
2.2.2 Sistem FlowChart ( Bagan Alir Sistem )
Sistem FlowChart merupakan bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan –
urutan dari prosedur – prosedur yang ada didalam sistem. Bagan alir
sistem menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. ( H M. Jogiyanto, 1995 ;
796 )
2.2.3 Program FlowChart
Program FlowChart merupakan bagan yang menjelaskan secara
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
25
rinci langkah – langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat
dari derivikasi bagan alir sistem. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 805 )
2.2.4 Diagram berjenjang ( Hirarchy cart )
Diagram Berjenjang atau disebut juga model pohon, karena
menyerupai pohon terbalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang
tua anak di setiap simpul ( dinyatakan dengan lingkaran atau kotak ).
Suatu pohon dibentuk dari beberapa elemen grup data berjenjang, disebut
dengan node. Node paling atas atau level 0 disebut juga dengan akar
( root ). Tiap – tiap node dapat bercabang ke node yang lain. ( H M.
Jogiyanto, 1995 ; 716 )
2.2.5 Data Flow Diagram ( DFD )
Data Flow Diagram adalah bagan yang mempunyai arus data
dalam suatu sistem yang terstruktur dan jelas untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram merupakan metode
pengembangan sistem yang terstruktur ( structured analysis and design ).
Beberapa simbol yang digunakan di Data Flow Diagram ( DFD )
adalah sebagai berikut :
2.2.5.1 External Entity ( kesatuan luar )
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem ( boundary ) yang
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
26
memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan
menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya.
Kesatuan luar ( external entity ) merupakan kesatuan ( entity )
dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem
lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input
atau menerima output dari sistem. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 700 ). Suatu
kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau
suatu kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal sebagai
berikut :
atau
Gambar 2.2.5.1 Notasi kesatuan luar DFD
2.2.5.2 Arus Data ( Data flow )
Arus data ( data flow ) di DFD diberi symbol suatu panah.
Arus data ini mengalir diantara proses ( process ), simpanan data
( data store ) dan kesatuan luar ( external entity ). Arus data ini
menunjukkan
arus dari
data
yang
dapat
berupa
masukan untuk
sistem. Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti.
Nama dari arus data dituliskan disamping garis panahnya. ( H M.
Jogiyanto, 1995 ; 701 )
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
27
Pesanan penjualan
a
Customer
Gambar 2.2.5.2 Arus data yang mengalir dari kesatuan luar customer ke
proses pesanan penjualan
2.2.5.3 Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke
dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses.suatu proses akan ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau
dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut – sudutnya
tumpul. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 705 )
1
atau
Prcs_2
Gambar 2.2.5.3 Notasi proses di DFD
2.2.5.4 Simpanan Data
Simpanan data ( data store ) merupakan simpanan dari data suatu
file atau database di sistem komputer,suatu arsip atau catatan manual,
suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu tabel acuan manual dan
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
28
suatu agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan
dengan sepasang garis horizontal pararel yang tertutup disalah satu
ujungnya. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 707 )
1
Data Barang
Gambar 2.2.5.4 Simbol dari simpanan data DFD
2.2.6 Basis Data
Database berasal dari kata base yang berarti basis atau pangkalan
markas atau gudang tempat berkumpul. Dan Data yang berarti sesuatu
yang
mempresentasikan sekumpulan informasi fakta yang nyata mewakili suatu
objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan
sebagainya yang direkam dalam bentuk : angka, huruf, symbol, teks,
gambar, bunyi dan sebagainya.
Basis data ( database ) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi
para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut juga
dengan database system. Sistem basis data ( database system ) adalah
suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
29
untuk beberapa aplikasi yang bermacam – macam didalam suatu
organisasi. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 711 ).
Basis data dapat juga didefinisikan sebagai berikut :
1. Basis data adalah himpunan kelompok data ( arsip ) yang saling
berhubungan yang saling dikoordinasi sedemikian rupa agar dapat
dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang
disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan
( redundancy ) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
Basis data adalah kumpulan file / table / arsip yang saling berhubungan
yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Secara lebih lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk
memenuhi sejumlah tujuan ( Objectif ) seperti berikut :
1. Kecepatan dan kemudahan ( Speed )
Dengan memanfaatkan Basis Data kita dapat menyimpan data
ataupun perubahan atau manipulasi terhadap data serta
menampilkan data dengan mudah dan cepat.
2. Efisiensi ruang penyimpanan ( Space )
Dengan Basis Data kita dapat melakukan efisiensi atau
optimalisasi
pemanfaatan
ruang
penyimpanan
( space ),
yaitu dengan jalan melakukan pengkodean atau dengan
membuat relasi – relasi
antar
kelompok
data. Hal
ini di
gunakan untuk menghilangkan pengulangan ( Redundancy ),
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
30
yang akan memperbesar ruang penyimpanan.
3. Keakuratan ( accuracy )
Dengan melakukan pengkodean atau pembentukan relasi antar
tabel dengan memanfaatkan aturan ( constrain ) tipe data.
4. ketersediaan ( availability )
Dengan memanfaatkan jaringan komputer serta penempatan
data yang disesuaikan dengan lokasi asal database, maka data
yang berasal dari suatu lokasi dapat diakses ( tersedia atau
available ) bagi lokasi lain.
5. kelengkapan ( completeness )
kelengkapan suatu data yang kita kelola bersifat relative
( tergantung kebutuhan ).
6. Keamanan ( Security )
Untuk menjaga keamanan Basis Data hal - hal yang harus
dilakukan adalah menentukan perangkat lunak Database server
yang handal ( sulit untuk ditembus ) dan Pemberian otoritas
kepada user mana saja yang berhak mengakses, serta
memanipulasi
data – data yang ada.
7. Kebersamaan Pemakai ( Sharability )
Sebuah Basis Data ( tabel – tabel ) yang dimiliki oleh sebuah
departemen barangkali diperlukan oleh departemen lain.
( Edi Winarko, 2006 ; 1 ).
Data Base Management System ( DBMS atau DMS ) adalah paket
perangkat lunak yang komplek digunakan untuk memanipulasi database.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
31
( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 731 ).
Query
language
Program
aplikasi
DBMS
Interaktip
terminal
Gambar 2.2.6 Hubungan antara user dengan database melalui DBMS
2.2.6.1 Entity Relationalship Diagram ( ERD )
Entity Relationalship Diagram adalah sebuah diagram yang
menggambarkan hubungan atau relasi antar entitas ( entity ), dan setiap
entity terdiri atas satu atau lebih atribut yang mempresentasikan seluruh
kondisi ( fakta ) dari dunia nyata yang kita tinjau. Dengan ERD kita
berusaha mentransformasikan Keadaan dari dunia nyata ke dalam bentuk
basis data.
Relasi ( Relationship ) adalah relasi yang menunjukkan
adanya hubungan antara sejumlah elemen yang berasal dari entetitas
yang berbeda. ( Edi Winarko, 2006 ; 13 ).
Kardinalitas relasi adalah sebuah bilangan yang menunjukkan
jumlah maksimum elemen dari sebuah entitas yang dapat berelasi dengan
elemen dari entitas yang lain. Macam kardinalitas relasi :
1. Kardinalitas relasi satu-ke-satu ( one-to-one )
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
32
Contoh :
Relasi
Gambar 2.2.6.1 Nomor 1 One-to-one relationship
2. Kardinalitas relasi satu-ke-banyak ( one-to-many )
Contoh :
Relasi
Gambar 2.2.6.1 Nomor 2 One-to-many relationship
3. Kardinalitas relasi banyak-ke-banyak ( many-to-many )
Contoh :
Relasi
Gambar 2.2.6.1 Nomor 3 many-to-many relationship
Tahapan – tahapan dalam pembuatan ERD adalah sebagai berikut :
1. Tahap pembuatan ERD awal ( preliminary design )
Untuk mendapatkan rancangan sebuah basis data minimal yang
dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data terhadap sistem
yang sedang ditinjau. Mengabaikan anomaly – anomaly.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
33
2. Tahap optimasi ERD ( final design )
Melakukan koreksi terhadap hasil dari tahap pertama. Pada tahap
ini diperhatikan aspek efisiensi, performen dan fleksibilitas. Koreksinya
meliputi : pendekomposisian, entitas, penggabungan entitas, pengubahan
derajat
relasi,
penambahan
relasi
baru
serta
perubahan
atribut.
( Edi Winarko, 2006 ; 34 ).
Untuk membuat ERD maka diperlukan langkah – langkah sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan entitas yang terlibat
2. Menentukan atribut – atribut key dari entitas
3. Mengidentifikasi dan menentukan seluruh relasi diantara entitas
4. Menentukan derajat relasi ( kardinalitas )
5. Melengkapi entitas dan relasi dengan atribut yang diperlukan
2.2.6.2 Normalisasi
Normalisasi adalah proses memecah suatu file database yang
mengandung permasalahan ( anomali menjadi dua atau lebih file – file
database yang sudah tidak mengandung anomali lagi ). ( Fathansyah,
2002 ; 39 ).
Normalisasi
merupakan
teknik
yang
digunakan
untuk
mempermudah perancangan struktur data logical. Bentuk – bentuk
Normalisasi, antara lain :
1. Bentuk normalisasi ke satu ( 1NF / First Normal Form )
Bentuk normalisasi yang didefinisikan untuk tidak membolehkan
adanya multivalues attributes. Dalam 1NF data di bentuk dalam
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
34
satu record dan nilai dari field – field berupa atomic value.
2. Bentuk normalisasi kedua ( 2NF / second normal form )
Bentuk normalisasi yang telah memenuhi syarat bentuk 1NF dan
attribute bukan kunci harus bergantung pada primary key.
3. Bentuk normalisasi ketiga ( 3NF / Third normal form )
Bentuk normalisasi yang telah memenuhi kriteria bentuk 2NF dan
semua attribute bukan primer tidak punya hubungan transitif.
Sebuah tabel dapat dikategorikan baik ( efisien ) atau normal, jika
telah memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Lossless-Join Decomposition
Dekomposisi memang merupakan upaya untuk mendapatkan tabel
yang baik. Dekomposisi yang benar terjadi jika tabel – tabel hasil
dekomposisi digabungkan kembali dan dapat menghasilkan tabel
awal sebelum didekomposisi.
2. Dependency Preservation
Dependency Preservation merupakan kriteria kedua yang harus
dicapai untuk mendapatkan tabel dan basis data yang baik. Jika
terjadi perubahan data, maka harus dijamin agar perubahan
tersebut
tidak
menghasilkan
inkonsistensi
data
yang
mengakibatkan KF yang sudah benar menjadi tidak terpenuhi.
Untuk memelihara KF yang ada agar dapat
prosesnya harus dapat dilakukan dengan efisien.
tetap terpenuhi,
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
35
3. Boyce-Codd Normal Form ( BCNF )
Sebuah tabel dikatakan dalam Boyce-Code Normal Form ( BCNF )
jika untuk semua KF dengan notasi X
Y, maka X harus
merupakan Superkey pada tabel tersebut. Jika tidak demikian,
maka tabel tersebut didekomposisi berdasarkan KF yang ada,
sedemikian hingga X menjadi Superkey dari tabel – tabel hasil
dekomposisi. ( Fathansyah, 2002 ; 54 ).
2.3 Network
Network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang
melibatkan sebuah atau
lebih
sistem komputer yang dihubungkan
dengan jalur transmisi alat komunikasi membentuk satu sistem. Dengan
network , komputer yang lain, dapat mencetak laporan dari printer
komputer lain. Network dapat melibatkan hanya sebuah sistem komputer
saja dengan beberapa terminal di lokasi yang berbeda atau melibatkan
beberapa sistem komputer dilokasi yang berbeda. ( Jogiyanto Hartono,
1999 ; 331 ).
2.4 Server
Secara global server dapat diartikan sebagai pusat dan difungsikan
sebagai pelayan yang berguna untuk pengiriman data atau penerimaan
data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data diantara komputer –
komputer yang tersambung atau dengan kata lain server berfungsi
menyediakan pelayanan terhadap klien. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 5)
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
36
2.5 Apache Web Server
Program web server adalah sebuah perangakat lunak yang
berfungsi menyiapkan sebuah server agar mampu melayani koneksi dan
transfer data dalam bentuk protocol HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ).
Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan
untuk menyimpan halaman website atau home page. Komputer dapat
dikatakan sebagai web server jika komputer tersebut memiliki program
server yang disebut Apache ( open source ). Apache ini difungsikan agar
halaman web yang ada didalam sebuah komputer server dapat dipanggil
oleh klien. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 6 )
Apache merupakan webserver yang paling banyak digunakan,
karena disebabkan oleh beberapa factor seperti kecepatan, performansi.
2.6 Internet Explorer
Internet Explorer ( IE ) adalah browser default yang tersedia pada
saat anda melakukan penginstalan sistem operasi windows. Dengan
media ini, anda dapat mengakses semua aplikasi yang berjalan dibawah
web. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 17 )
2.7 PHP
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang perintahnya
dilaksanakan pada server dan kemudian hasilnya ditampilkan pada
komputer klien. ( Arbie, 2004 ; 339 ). PHP sebenarnya merupakan
program yang berjalan pada platform Linux sehinggamembuat program ini
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
37
menjadi free ware. Selanjutnya PHP mengalami perkembangan yakni
dibuat dalam versi Windows. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat
dibuat dengan PHP ini, namun fungsi PHP yang paling utama adalah
untuk menghubungkan database dengan web. Dengan PHP, membuat
aplikasi web yang terkoneksi ke database menjadi sangat mudah.
( Bunafit Nugroho, 2004 ; 141 )
PHP juga merupakan HTML Embedded, yaitu perintah – perintah
PHP yang dituliskan bersamaan dengan perintah – perintah HTML. Dapat
dikatakan tanpa HTML, maka PHP tidak dapat dijalankan sebagaimana
mestinya. HTML ( HyperText Markup Language ) sendiri merupakan
bahasa untuk membuat tampilan web. Jadi, disini ada sinergi dari dua
bahasa yang saling menguatkan, Yaitu PHP dan HTML ( sebagian orang
berpendapat HTML bukan sebuah bahasa pemrograman ). ( Arbie, 2004 ;
339 ). Disini sintax – sintax dan perintah – perintah yang dimasukkan akan
sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server dan disertai halaman
HTML biasa. Jadi, semua kata dan script yang diletakkan pada daerah
script akan dianggap sebagai perintah PHP sehingga jika terjadi
kesalahan atau kata – katanya tidak sesuai dengan program akan
dianggap salah dan akan mengakibatkan error. ( Bunafit Nugroho, 2004 ;
142 ).
Adapun kriteria – kriteria yang harus diperhatikan dalam penulisan script
PHP adalah sebagi berikut :
1. Setiap halaman yang mengandung script PHP harus disimpan
dengan EXTENSI PHP sesuai
dengan program PHP yang
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
38
mendukungnya ( nama-file.php, atau nama-file.php3, nama file.php4 ).
2. Setiap Script PHP harus didahului dengan pembuka PHP (<?php
dan lain – lain ) dan kemudian diakhiri dengan penutup (?>).
3. Setiap baris script isi harus didahului pernyataan cetak atau dalam
program pascal disebut Write atau REM dalam basic, sedangkan
dalam PHP pernyataan cetak dibagi menjadi dua, yaitu Print dan
Echo.
4. Setiap akhir baris perintah harus diakhiri dengan titik koma ( ; ).
5. Semua bentuk variable harus diberi tanda string dolar ( $ ) pada
penulisan awalnya.
6. Penulisan Comment atau keterangan didahului dengan pembuka /*
dan diakhiri dengan */, biasanya penggunaan penulisan ini untuk
memberikan comment yang berbentuk kalimat.
7. Selain menggunakan tanda /*, penulisan comment juga dapat
menggunakan tanda slash dobel ( // ). Tanda ini hanya digunakan
untuk menuliskan pesan yang hanya satu baris saja.
8. Semua script HTML yang akan digabung dalam script PHP harus
dihilangkan tanda petiknya ( “ “ ).
PHP adalah program yang fleksibel, artinya script – script PHP
dapat anda tuliskan pada sela – sela tag HTML. Karena PHP memiliki sifat
yang dapat berkonteraksi dengan program lain, maka penulisan scriptnya
akan menjadi lebih mudah.
PHP juga dapat dikatakan bukan sebuah program karena salah
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
39
satu persyaratan sebuah program yang tidak dimiliki PHP yaitu compiler.
Jadi semua script yang telah dibuat dalam program PHP tidak akan
pernah menjadi program yang berdiri sendiri, tetapi memerlukan program
pendukung aslinya, yaitu PHP. Disinillah editor – editor lain berperan,
penulisan script – script PHP dapat menggunakan editor Note pad,
Frontpage, PHP editor, maupun editor yang digunakan sekarang yaitu
Dreamweaver MX. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 144 ).
2.8 Macromedia Dreamweaver MX
Dreamweaver MX adalah suatu bentuk program editor web yang
dibuat oleh macromedia. Dengan program ini seorang programmer web
dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya.
Dreamweaver MX adalah editor yang komplit
yang dapat
digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer.
Dengan adanya program ini penulisan Script – script Format HTML, PHP,
ASP maupun bentuk program lainnya menjadi lebih mudah.
Sebagai editor Dreamweaver MX mempunyai sifat yang WYSIWYG
dibaca ( Waysiwig ), artinya apa yang dilihat akan diperoleh ( What You
See Is What you Get ). Dengan kelebihan ini, seorang programmer dapat
langsung melihat hasil buatannya tanpa harus dibuka di browser.
Seperti program editor – editor web lain, Dreamweaver MX juga
memiliki dua bentuk layer, yaitu bentuk halaman Design dan halaman
code. Hal ini akan mempermudah didalam menambahkan script yang
berbasis PHP maupun Javascript. Dreamweaver MX selain mendukung
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
40
pembuatan web yang berbasis HTML, juga mendukung pembuatan
program – program web lain di antaranya PHP, ASP, Javascript, dan
lain – lain. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 91 ).
Adapun beberapa komponen yang dimiliki oleh Dreamweaver MX
adalah sebagai berikut :
1. Menu Panel Insert adalah sekumpulan menu yang berhubungan
dengan operasi pemasukan dan pembuatan pernik – pernik pada
halaman web. Secara default menu insert ini sudah aktif dan siap
digunakan.
2. Menu Panel Common ( Utama ) adalah menu yang memiliki
beberapa icon standar pada saat mendesain halaman web.
3. Menu Panel Layout adalah menu yang memiliki beberapa icon yang
tersedia pada menu common, yaitu icon tabel dan layer. Kegunaan
kedua icon ini sama dengan icon pada menu common.
4. Menu Panel Text digunakan untuk menformat teks yang ada.
Adapun cara lain selain menggunakan icon pada menu ini adalah
dengan memilih menu text pada menu bar.
5. Menu panel Table digunakan untuk mendesain table. Dalam menu
ini hanya tersedia satu icon yang mirip gambar dan fungsinya sama
dengan menu common.
6. Menu Panel Frame adalah salah satu menu yang akan kita
gunakan dalam praktik nantinya. Menu ini digunakan untuk memilih
bentuk desain halaman utama.
7. Menu Panel Form digunakan untuk mendesain formulir. Lebih
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
41
dikenal dengan media entri atau input.
8. Menu Panel Character memiliki beberapa icon yang digunakan
untuk melakukan operasi halaman dan pengaturan paragraf.
9. Menu Panel Media adalah sekumpulan icon yang berfungsi untuk
melakukan pengimporan atau penggabungan file dari luar program
Dreamweaver.
10. Menu Panel Head digunakan untuk operasi – operasi penambahan
komponen dalam tag head HTML. Secara menu default, menu ini
tidak begitu difungsikan oleh pengguna.
11. Menu Panel Script adalah sekumpulan icon yang pada umunya
digunakan untuk melakukan penulisan perintah Script seperti java
script, java applet dan lain – lain.
12. Menu Panel Application digunakan untuk operasi database. Hal ini
memiliki kegunaan yang mirip dengan program cold Fusion.
13. Menu Panel Propertis adalah sekumpulan menu yang berfungsi
sebagai tools dalam pemformatan objek yang ada pada halaman
web yang telah dibuat.
2.9 MySQL Server
MySQL ( My Strukture Query Language ) atau yang biasa dibaca
“ mai-se-kuel” adalah sebuah program pembuat database yang bersifat
open source ( terbuka ), memungkinkan user untuk melakukan modifikasi
pada source-codenya untuk memenuhi kebutuhan spesifiknya sendiri.
MySQL merupakan database server multi-user dan multi threaded yang
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
42
tangguh ( roubust ). Dengan memiliki banyak feature MySQL bias
bersaing dengan database komersil sekalipun. Tidak mengejutkan,
MySQL menjadi database pilihan untuk pengguna PHP.
MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux.
Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua
platform baik windows maupun linux. Selain itu MySQL juga merupakan
program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat
digunakan untuk aplikasi Multi user ( banyak pengguna ). Saat ini
database MySQL telah digunakan hampir oleh semua programmer
database, apalagi dalam pemrograman web.
Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa Query
standar
yang dimiliki SQL ( Structure Query Language ). SQL adalah
suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan oleh
semua program pengakses database seperti Oracle, Pogres SQL, SQL
server dan lain – lain. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 29 ).
MySQL memiliki layer utama yang seperti layar DOS yaitu memiliki
prompt utama yang disebut mysql> sehingga user yang baru pertama dan
belum mengenal perintah DOS akan merasa kesulitan. Untuk mengatasi
masalah tersebut sekarang ada sebuah program dump yang dibuat seperti
web dan berjalan dibawah server database yang disebut PhpMyAdmin.
( Bunafit Nugroho, 2004 ; 30 ).
DML ( Data Manipulation Language ) adalah suatu bahasa
pemanipulasian
data
dimana
user
dapat
melakukan
operasi -
operasi input data, edit data, hapus data dan melihat data. Bahasa
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
43
pemanipulasian data adalah bahasa standar, terdapat pada semua
program pengakses database yang baik yang berbasis jaringan maupun
non jaringan. Dalam MySQL, yang termasuk bahasa pemanipulasian data
adalah insert, update, delete dan select. Dengan perintah – perintah
tersebut, pemanipulasian data yang telah disimpan dalam suatu database
dapat dilakukan. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 58 ).
DDL ( Data Definition Language ) adalah suatu bahasa SQL yang
sangat berguna dalam pendefinisian data, yaitu pembuatan dan
pemanipulasian tabel maupun database. Adapun beberapa bahasa SQL
yang termasuk didalamnya adalah CREATE, ALTER dan DROP ( buat,
ubah dan hapus ). ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 66 ).
Perintah – perintah dasar SQL yang sering dipergunakan pada
MySQL adalah sebagi berikut :
1. CREATE DATABASE adalah membuat database baru.
2. DROP DATABASE adalah Menhapus database.
3. CREATE TABLE adalah Membuat tabel baru.
4. DESC TABLE adalah Deskripsi tabel atau kolom.
5. ALTER TABLE adalah Melakukan modifikasi tabel.
6. DROP TABLE adalah Menghapus tabel.
7. DELETE adalah Menghapus record dari tabel.
8. GRANT adalah Memberikan privilege akses kepada user
terhadap tabel, bias juga digunakan untuk membuat user
baru.
9. LOCK TABLE adalah Menutup akses user ke tabel.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
44
10. UNLOCK TABLE adalah Membuka akses ke tabel yang
sebelumnya dikunci.
11. INSERT INTO adalah Memasukkan data ke dalam tabel.
12. LOAD DATA INFILE adalah Perintah untuk membaca data
dari file teks.
13. SELECT adalah Statement select dipergunakan untuk query
ke database.
14. UPDATE adalah Melakukan update field – field tabel.
Download