bimbingan manasik

advertisement
PETUGAS HAJI: Keragaman Strata Sosial
Menuju Transfer Knowledge Berkelanjutan
dan Mengakar (Outreach)
Yayasan Penyelenggaraan Haji Indonesia
UU Nomor 17 Tahun 1999
Keppres Nomor 53 Tahun 1951
PT. Pelayaran Muslim
UU Nomor 13 Tahun 2008
Pepres Nomor 3 Tahun 1960
Agen Herklots
dan Firma
Alsegoff & co
PT. Arafat
Bagian Penolong Haji
Pilgrim
Ordonasi 1922
UU 34 Tahun 2014
Kepres Nomor 22 Tahun 1969
Kepres Nomor 122 Tahun 1964
Panitia Penyelenggaraan Haji
Indonesia
Direktur Pembinaan Hji dan Umrah, Muhajirin Yanis
Panitia Negara Urusan Haji
FUNDAMEN PENYELENGGARAAN HAJI
100
PENYELENGGARAAN
HAJI
PEMBINAAN
PELAYANAN
PERLINDUNGAN
MANDAT UNDANG-UNDANG
0
Lima Budaya Kerja
Lima Budaya
Kerja
Lima Budaya Kerja
PENINGKATAN YANG BERKELANJUTAN
Lima Budaya
Kerja
MANASIK HAJI
MELEKAT
DAN BERKESINAMBUNGAN
PASCA HAJI

MELEKAT
SELAMA
DALAM
PERJALANAN
Menjaga kemabruran, saleh pribadi dan sosial
SAAT HAJI



Kunjungan rutin ke pemondokan
Manasik melekat dari Tanah Air sampai dengan kembali
ke Tanah Air
Interaktif manasik di Arab Saudi kanal media sosial
PRA HAJI



Sertifikasi pembimbing
Visual dan audiovisual manasik haji di web haji
Praktek dua kali dilaksanakan di KUA kecamatan secara
kelompok, empat kali dilaksanakan di tingkat
kabupaten/kota provinsi
REALITAS
DAN
TANTANGAN
BIMBINGAN
MANASIK
SKETSA
BIMBINGAN
FUNDAMEN
BIMBINGAN
Keragaman Strata Sosial Menuju
Transfer Knowledge Berkelanjutan dan
Mengakar (Outreach)
IMPLEMANTASI
BERKELANJUTA
N
EKSPETASI
TERSTRUKTU
R DAN
OUTREACH
BIMBINGAN
Pembinaan ibadah haji
merupakan serangkaian kegiatan
meliputi penyuluhan dan
pembimbingan jemaah haji.
Bimbingan jemaah haji dilakukan
sejak sebelum keberangkatan,
selama dalam perjalanan dan
selama di Arab Saudi.
Bimbingan sebelum keberangkatan dilakukan bagi jemaah yang
berhak melunasi BPIH dalam
tahun berjalan.
Bimbingan meliputi manasik
haji, perjalanan dan pelayanan
haji, kesehatan serta hak dan
kewajiban jemaah haji.
Dilaksanakan langsung di tingkat
kabupaten kota dan tingkat KUA
kecamatan.
Kecuali pemerintah, masyarakat
juga dapat menyelenggarakan
bimbingan manasik, baik secara
perseorangan maupun melalui
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH).
KBIH pelaksana bimbingan ada
izin operasional dari Kanwil
Kementerian Agama provinsi
sebelum keberangkatan, selama
di perjalanan, dan di Arab Saudi.
Tujuan bimbingan menciptakan
kemandirian jemaah haji dan
sahnya ibadah.
SKETSA BIMBINGAN
SKETSA BIMBINGAN
Mandat UU 13/2008
pemerintah wajib melakukan
pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan kepada jemaah
haji.
Masih ada kasus yang terjadi
pada jemaah karena bekal
pemahaman manasik belum
dapat mewujudkan
kemandirian ibadahnya
Alokasi waktu pertemuan
dikurangi dari 10 menjadi
6 kali
2015 terjadi
penurunan
pelaksaan
bimbingan
Kurikulum bimbingan manasik
segera disesuaikan dengan
kondisi jemaah dan materi
dalam buku paket bimbingan
Metodologi,
sarana/alat peraga,
serta kualitas
pembimbing yang
belum semuanya
tersertifikasi
REALITAS
DAN TANTANGAN
Pengembangan
materi,
pencetakan,
dan pendistribusian buku
manasik haji &
umrah
Pencetakan &
pendistribusian
buku
Ada kurikulum
bimbingan
manasik haji di
kecamatan &
kab/kota serta
KBIH
2015
bimbingan
manasik
dilaksanakan
KUA 4 kali & di
tingkat
kab/kota 2 kali
Pedoman
pelaksanaan
bimbingan di KUA
& Kab/Kota
Memberdayakan
pembimbing
bersertifikasi
Pembimbingan manasik
yang professional. Saat ini
sebanyak 1.367 orang. 2
tahun ke depan sebanyak
4.313 orang (rasio 1:45)
Kurikulum
manasik haji
oleh Kelompok
Bimbingan/KBIH
minimal 15 kali
FUNDAMEN BIMBINGAN
Bimbingan
Manasik di
Tanah Air
Bimbingan
Manasik di
Arab Saudi
IMPLEMENTASI
BIMBINGAN
Bimbingan
Manasik di
Asrama Haji
IMPLENTASI BIMBINGAN
Bimbingan
Manasik
Dalam
Perjalanan
Bimbingan Manasik di Tanah Air
Bimbingan Manasik di Asrama Haji
 Bimbingan manasik secara
kelompok dilaksanakan di
KUA kecamatan sebanyak 4
kali. Sedangkan secara
massal dilaksanakan di tingkat kab./kota 2 kali.
 pemantapan bimbingan
manasik haji yang sekaligus
konsolidasi antara jemaah
calon haji dan petugas kloter.
 Audio visual dan visual di
web haji yang dapat diunduh
 Saat berada di asrama haji
diupayakan melakukan
praktik untuk terakhir
kalinya.
Bimbingan Manasik Dalam Perjalanan
Pelaksanaan bimbingan
manasik haji dalam perjalanan
dilaksanakan oleh petugas
kloter (TPIHI)
Bimbingan Manasik di Arab Saudi
 Dilaksanakan oleh petugas
kloter, pembimbing ibadah
sektor, dan konsultan
manasik haji di Daker
 Konsultasi dilaksanakan di
ruang khusus Daker Makkah,
dan kunjungan (visitasi) di
pemondokan jemaah
 Masa kepulangan visitasi
dilakukan untuk menjaga
kemabruran hajinya
 Di pemondokan melakukan
pembimbingan secara
perseorangan, regu, dan
rombongan serta koordinasi
dengan para pembimbing
kelompok bimbingan/KBIH
 Di Balai Pengobatan Haji
Indonesia (BPHI).
Memotivasi, dan mendoakan
kesembuhan pasien. Ketika
pelaksanaan wukuf, bagi
jemaah udzur disertakan
dalam safari wukuf
 Saat di perjalanan, mereka
didampingi oleh tim
pembimbing ibadah untuk
melafadzkan niat dan
membaca talbiyah serta do’a
dan dzikir ketika berada di
padang Arafah
 Programkan mengikuti
ibadah Arbain selama di
Madinah
 Bagi jemaah haji sakit yang
tergantung alat medis, baik
di BPHI atau di RSAS,
pemerintah telah
memprogramkan badal haji
 Petugas badal haji mengikuti
tes seleksi
EKSPEKTASI TERSTRUKTUR
DAN OUTRECH BIMBINGAN (AKAR RUMPUT)
Kurikulum Bimbingan Manasik
Bimbingan manasik haji tingkat kecamatan menjadi tanggung jawab Kepala KUA Kecamatan.
Tingkat kab./kota menjadi tanggung jawab bidang haji pada Kantor Kementerian Agama
kab/kota.
BERIKUT KURIKULUM BIMBINGAN MANASIK
KECAMATAN DAN KAB/KOTA
Kurikulum Bimbingan Manasik Tingkat Kecamatan
No.
Materi
JP
Metode
I
· Prosedur perjalanan: (persiapan, taharah, salat safar).
· Pelayanan bagi jemaah haji
di tanah air dan arah saudi
(Hak dan kewajiban jemaah).
2
Ceramah dan tanya
jawab.
· Syarat, rukun, dan wajib haji.
· Pengertian dan keutamaan
haji dan umrah.
Kegiatan umrah: Miqat, ihram,
talbiyah, thawaf, sa’i, tahalul,
dan pembayaran dam.
Kegiatan haji di Arafah, Mabit di
Mudzalifah dan Mina, melontar
jamarat, nafar awal/tsani
Praktik Manasik (tawaf, sa’i dan
tahalul), dan melontar dan
tawaf ifadah dan tawaf wada,
· Salat arbain.
· Ziarah di Kota Madinah dan
Makkah. Akhlak/menjaga
kemabruran.
· Praktik manasik kelompok.
Total
2
Ceramah dan tanya
jawab.
2
Ceramah dan tanya
jawab.
2
Ceramah dan tanya
jawab.
4
Ceramah,
tanya jawab, praktik
II
III
IV
2
2
16
Ceramah
dan tanya jawab, dan
praktik.
Kurikulum Bimbingan Manasik Tingkat Kabupaten/Kota
Pert. Materi
JP
Metode
I
· Kebijakan penyelenggaraan
haji dan umrah.
· Taklimatul hajj.
· Proses perjalanan haji (gel 1
dan 2 serta keselamatan
penerbangan.
4
Ceramah dan tanya
jawab.
II
· Manasik ibadah (teori dan
praktik).
· Konsolidasi/pemantapan
kloter, ketua regu dan rombongan.
4
Ceramah,tanya
jawab, dan praktik.
Total
8
- Rekam adminsitratif ibadah personal jemaah haji (168.800 rekam
adminsitartif).
- Program studi dalam pendidikan formal.
PETUGAS HAJI
PROFESIONAL DAN
MELAYANI
EKSPEKTASI PETUGAS
HAJI
 Integritas
 Profesionalitas
 Inovatif
 Bertanggungjawab
 Keteladanan
Post training
Training
Monitoring
dan evaluasi
hasil
pelatihan
Training
need
assesment
Metode dan teknik
pelatihan
On going training
REKRUITMEN PETUGAS
HAJI
 Terbuka
 Transparan
 Bersaing
 Tidak Diskriminatif
Pre training
EKSPEKTASI PETUGAS HAJI
Uji Materi
Berbasis
Online
Lima
Budaya
Kerja
Mandat
UU
Rekruitmen
Berbasis
Online
70% haji
dan 30%
belum
“Peningkatan pengetahuan manasik haji cenderung merata di tataran
bawah. Faktor pendorong utama adalah iman, ilmu dan amal sebagai
segitiga utama menuju bimbingan mengakar. Kita semua berperan dalam
bingkai ini, karena haji adalah ibadah, dan beribadah dengan ilmu
berfondasi iman dan loyal pengamalannya kepada lingkungan sekitar.
Mandiri, mabrur pribadi dan saleh sosial warna spiritual dalam bingkai yang
kita bangun bersama.”
______________________
Muhajirin Yanis, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Ditjen PHU
Download