menilai kesadaran dan kesiapan kontraktor di

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
MENILAI KESADARAN DAN KESIAPAN KONTRAKTOR DI
INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Ryan Faza Prasetyo1) danI Putu Artama Wiguna2)
1) Mahasiswa Program Magister Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email: [email protected]
2) Program Magister Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
Email:[email protected]
ABSTRAK
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera diterapkan di kawasan ASEAN pada
2015 nanti yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui integrasi
ekonomi kawasan. Indonesia akan menghadapi banyak tantangan dan peluang ketika
diberlakukannya MEA. Terutama untuk bidang konstruksi yang memiliki andil cukup
besar dalam membentuk perekonomian di Indonesia, salah satu pihak yang memegang
peranan penting dalam pertumbuhan itu adalah kontraktor. Akan tetapi belum diketahui
apakah pelaku usaha konstruksi di Indonesia sudah sadar dan siap menghadapi integrasi
ekonomi ini khususnya yang dapat berimbas pada praktik bisnis kontraktor.Tujuan
penelitian ini adalah mengidentifikasi variabel-variabel yang bisa dijadikan alat untuk
mengukur kesadaran dan kesiapan kontraktor menghadapi MEA. Konsep penelitian
yang dilakukan adalah dengan studi literatur dari ASEAN Economic Community
Handbook dan beberapa jurnal internasional yang membahas tentang strategi kesiapan
kontraktor dalam menghadapi pasar konstruksi internasional. Dari hasil studi literatur,
kesadaran dan kesiapan kontraktor dapat dinilai dari beberapa variabel kunci
keunggulan bersaing perusahaan terhadap peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threat) yang ada di pasar konstruksi internasional yang mana dalam hal ini adalah
pasar ASEAN.Harapannya dengan mengidentifikasi variabel-variabel keunggulan
bersaing perusahaan kontraktor terhadap faktor peluang dan ancaman yang ada di pasar
konstruksi internasional, kita dapat mengetahui kesadaran dan kesiapan kontraktor di
Indonesia menghadapi MEA.
Kata kunci: Kesadaran, Kesiapan, Konstruksi, Masyarakat Ekonomi ASEAN.
PENDAHULUAN
Di tahun 2015, negara-negara di ASEAN akan mengalami perubahan fase
perekonomian dengan memiliki pasar tunggal dan basis produksi yang dinamai ASEAN
Economic Community (AEC) atau dapat disebut juga dengan Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA).MEA merupakan bentuk integrasi ekonomi diantara negara-negara
ASEAN dalam rangka untuk mendapatkan perekonomian ASEAN yang stabil,
menguntungkan dan berdaya saing tinggi. Singkatnya, MEA merupakan kawasan bebas
perdagangan di Asia Tenggara yang berdasarkan empat pilar yaitu : 1) pasar tunggal
dan basis produksi, 2) kawasan yang berdaya saing tinggi dalam perekonomian, 3)
perkembangan ekonomi yang merata dan 4) integrasi penuh dalam ekonomi secara
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
global. Sebagai tambahan, akan ada penghapusan tarif untuk mendapatkan aliran
barang/jasa/investasi/modal yang bebas diantara negara-negara di kawasan ASEAN.
Dunia konstruksi yang berorientasi internasional bukanlah fenomena baru,
globalisasi memunculkan kemungkinan peluang-peluang baru bagi perusahaan
konstruksi seperti kontraktor. Pengembangan suatu negara membutuhkan infrastruktur,
bangunan baru dan menghadirkan kontraktor yang ahli dari negara-negara lain. (Gunhan
& Arditi, Factors Affecting International Construction, 2005)
Menurut data BPS, sektor konstruksi Indonesia (6,57%) termasuk tiga besar
sektor ekonomi yang mengalami laju pertumbuhan PDB terbesar dilihat dari Semester I2014 terhadap Semester I-2013 setelah sektor Pengangkutan dan Komunikasi di nomer
1 (9,87%). Perusahaan kontraktor memegang peranan penting dalam ekonomi secara
global, saat ini mereka dihadapkan dengan tantangan baru yaitu bersaing dengan pasar
yang meluas dan banyak ketidakpastian didalamnya. Tantangan ini tentunya membuka
peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan klien baru berskala besar, tetapi juga
membawa tantangan lainnya seperti lingkungan bisnis yang baru, hukum dan peraturan
di negara tetangga, pesaing baru dan permintaan terhadap kualitas yang berbeda.
(Maqsoom, Charoenngam, Masood, & Awais, 2013).
Dunia konstruksi internasional memiliki resiko yang lebih tinggi daripada dunia
konstruksi domestik. Lingkungan pasar internasional yang lebih kompleks dipengaruhi
oleh variabel yang bermacam-macam yang sumbernya tidak berasal dari kondisi pasar
domestik dan dapat juga memunculkan resiko yang sebelumnya belum pernah dihadapi
di pasar domestik. Variabel-variabel kompleks yang dapat mempengaruhi performa
perusahaan konstruksi di pasar internasional perlu diketahui sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan. Selanjutnya, peluang dan ancaman yang ada
pada pasar yang dituju sangat penting untuk diketahui (Gunhan & Arditi, 2005).
Berdasarkan penelitian ini, sebelum ditentukannya strategi perusahaan, tentunya perlu
diketahui terlebih dahulu nilai-nilai dan peraturan yang berlaku dalam cetak biru MEA
yang berkaitan dengan bidang konstruksi dan juga faktor-fator peluang dan ancaman
yang mungkin muncul.
Sampai saat ini belum diketahui apakah kontraktor Indonesia sudah sadar dan
memiliki kesiapan terhadap MEA sehingga tidak bisa juga dinyatakan secara umum
bahwa kontraktor Indonesia sudah mengerti dan siap ketika diberlakukannya MEA pada
tahun 2015. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk membuat kerangka penelitian
untuk menilai kesadaran dan kesiapan kontraktor di Indonesia menghadapi MEA.
METODE PENELITIAN
Untuk menunjang keberhasilan penelitian ini perlu untuk melihat penelitian
terdahulu yang terkait dengan perusahaan konstruksi khususnya kontraktor dan pasar
konstruksi internasional. Penelitian difokuskan untuk mencari variabel-variabel apa saja
yang mempengaruhi perusahaan konstruksi dalam mengembangangkan pasar
internasional dengan menjadikan kondisi-kondisi di kawasan ASEAN sebagai bahan
pertimbangan untuk menambah variabel yang mungkin juga dapat mempengaruhi.
Selain itu diperlukan juga penelitian-penelitian yang meneliti tentang kesadaran suatu
instansi/perusahaan dalam menghadapi pasar global sebagai referensi untuk membentuk
pola pikir penelitian.
Benny et al (2011) melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat
Indonesia mengenai ASEAN dan ASEAN Community. Penelitian tersebut
menitikberatkan pada pengetahuan masyarakat Indonesia secara umum terhadap
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
ASEAN dan ASEAN Community, serta respon masyarakat Indonesia terhadap
diberlakukannya ASEAN Community. Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan
kuisioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap ASEAN
Community. Hasil penelitian tersebut adalah masyarakat Indonesia kurang sadar dan
minim pengetahuan terhadap ASEAN Community, bahkan beberapa masyarakat
Indonesia tidak mengetahui isi, tujuan dan kemungkinan dampak yang akan terjadi
akibat ASEAN Community.
Mahendrawati et al. (2014) berhasil melakukan penelitian untuk mengetahui
kesiapan perusahaan garmen dan otomotif di Indonesia dalam mengadapi MEA. Mereka
melakukan penelitian dengan menyebarkan kuisioner kepada perusahaan-perusahaan di
bidang garmen dan otomotif di Indonesia. Isi dari kuisioner tersebut adalah variabelvariabel yang dapat mengetahui bagaimana sikap perusahaan ketika diberlakukannya
MEA, manfaat dan kerugian apakah yang mungkin akan ditanggung perusahaan ketika
diberlakukannya MEA, persiapan perusahaan dalam menghadapi MEA dan bagaimana
harapan perusahaan terhadap pemerintah ketika diberlakukannya MEA. Hasil penelitian
tersebut adalah perusahaan garmen dan otomotif terutama yang berskala kecil kurang
sadar dan siap apabila MEA diberlakukan. (ER, Herdiyanti, & Astuti, 2014).
Dari dua penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa sangat perlu diketahui
kesadaran perusahaan kontraktor terhadap MEA sebelum menentukan langkah strategi
perusahaan dalam menghadapi pasar konstruksi internasional. Pengukuran kesadaran
tersebut bisa memanfaatkan daftar kuisioner yang diterapkan oleh Benny et al dan
Mahendrawati et al.
Tan et al (2007) melalui penelitiannya berhasil mendapatkan indikator untuk
mengukur keunggulan bersaing kontraktor di pasar konstruksi Hong Kong. Hasil
penelitian ini dapat membantu kontraktor untuk memahami kekuatan dan kelemahan
mereka untuk mempersiapkan diri secara efektif untuk merencanakan strategi
perusahaan. Indikator-indikator tersebut selanjutnya digunakan sebagai alat ukur
kesiapan kontraktor dalam menghadapi MEA. Kesiapan perusahaan dapat digambarkan
melalui ketanggapan perusahaan menghadapi peluang dan ancaman yang ada pada pasar
konstruksi internasional.
(Gunhan & Arditi, 2005) Keputusan suatu perusahaan dalam mengembangkan
usahanya ke pasar internasional harus berdasarkan pemahaman yang baik terhadap
kesempatan dan ancaman yang mungkin saja muncul yang berhubungan dengan bisnis
internasional, perlu adanya pengembangan kekuatan perusahaan agar dapat mengikuti
perkembangan pasar internasional. Gunhan dan Arditi melakukan penelitian untuk
mencari faktor internal perusahaan apa saja yang dapat mempengaruhi performa
perusahaan di pasar internasional. Penulisan penelitian ini tidak lepas dari beberapa
indikator dan variabel yang berhubungan dengan pasar konstruksi internasional.
Langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengetahui faktor-faktor peluang dan
ancaman yang ada di pasar konstruksi internasional yang harus ditanggapi oleh
perusahaan.
Dalam buku Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, dapat diketahui
hal-hal apa saja pada MEA yang dapat berimbas pada praktek bisnis perusahaan
kontraktor. Dalam Perjanjian Pengakuan Jasa Enjiniring di ASEAN, berhasil didapatkan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tenaga enjiniring agar dapat pengakuan
kesetaraan di negara ASEAN. Fukunaga (2013) melalui penelitiannya berhasil
mengidentifikasi perbedaan peraturan dan UU persaingan usaha di negara-negara
ASEAN. Sandhyavitri et al (2013) melakukan penelitian untuk mengidentifikasi
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
kemampuan daya saing perusahaan jasa kontraktor dan konsultan di Kepulauan Riau.
Lu et al (2009) melalui penelitiannya berhasil mengidentifikasi SWOT perusahaan
konstruksi di China dalam posisinya di pasar global. Menurut Chan et al (2003),
peluang dan ancaman dalam pasar konstruksi internasional dapat ditanggapi dengan
mempertimbangkan faktor perubahan budaya pada pasar konstruksi internasional. Han
et al (2010) berhasil menemukan beberapa perubahan penting yang ada pada pasar
konstruksi secara global yang harus ditanggapi oleh perusahaan sehingga dapat menjaga
perkembangan perusahaan. Gunhan dan Arditi (2005) berhasil menemukan faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan suatu perusahaan dalam keputusan mereka untuk
mengembangkan usaha mereka ke dunia internasional. Ling et al (2009) berhasil
mendapatkan analisa SWOT perusahaan konstruksi di Vietnam dalam menghadapi
pasar global. Zhang (2011) berhasil mengidentifikasi resiko sosial pada pasar konstruksi
internasional. Jin et al (2013) melalui penelitiannya berhasil mendapatkan kerangka
pengukuran untuk mengukur performa perusahaan kontraktor dalam pasar konstruksi
internasional. Faktor-faktor peluang dan ancaman yang berhasil didapatkan pada
penelitian-penelitian di atas selanjutnya digunakan sebagai faktor yang harus ditanggapi
oleh perusahaan kontraktor dalam memasuki pasar konstruksi internasional. Faktor
peluang dan ancaman tersebut harus bisa ditanggapi oleh beberapa indikator keunggulan
bersaing perusahan sehingga dapat diketahui kesiapan kontraktor dalam menghadapi
pasar konstruksi internasional khususnya MEA. Kerangka konsep untuk mengetahui
kesadaran dan kesiapan kontraktor dalam menghadapi MEA ditunjukkan Gambar 1.
Faktor Peluang & Ancaman Didapat
Dari Literatur
•
ASEAN Economic Community
Handbook
•
Mutual Recognition Arrangements in
Engineering Services
Faktor Peluang & Ancaman Didapat
Dari Jurnal
Chan et al (2003), Arditi et al (2005),
Han et al (2010), Lu et al (2009),
Sadhyavitri et al (2013), Benny;
Abdullah (2011), Mahendrawhati et al
(2014), Jin et al (2013), Zhang (2011),
Ling et al (2009), Fukunaga et al (2013)
Indikator Penelitian
Tan, Yong-tao; Shen, Li-Yin; Yam,
Michael C H; Lo, Ann A (2007)
Konsep Pengukuran Kesadan dan Kesiapan
Gambar 1. Kerangka Konsep untuk Pengukuran Kesadaran dan Kesiapan
Kontraktor Menghadapi MEA
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
HASIL
Dari hasil studi literatur yang dilakukan dari beberapa jurnal internasional dan
literatur lainnya. Berhasil didapatkan daftar pertanyaan dasar yang dapat
menggambarkan kesadaran perusahaan kontraktor di Indonesia. Daftar pertanyaan untuk
mengetahui kesadaran perusahaan kontraktor terhadap MEA disimpulkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Pertanyaan untuk Mengukur Kesadaran
Pertanyaan
Apakah anda tahu tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN?
Apakah anda tahu kapan Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai
diterapkan?
Apakah anda tahu tujuan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN?
Apakah pemerintah sudah cukup efektif dalam memberikan informasi
tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN?
Apakah dengan diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat
mempengaruhi jalannya bisnis perusahaan?
Sumber
Benny, Guido; Abdullah,
Kamarulnizam (2011)
Benny, Guido; Abdullah,
Kamarulnizam (2011)
Benny, Guido; Abdullah,
Kamarulnizam (2011)
Benny, Guido; Abdullah,
Kamarulnizam (2011);
Mahendrawati et al (2014)
Benny, Guido; Abdullah,
Kamarulnizam (2011);
Mahendrawati et al (2014)
Sumber : (Benny & Abdullah, 2011) dan (ER, Herdiyanti, & Astuti, 2014)
Sedangkan untuk mengukur kesiapan perusahaan kontraktor dalam menghadapi MEA.
Dari hasil studi literatur berhasil didapatkan beberapa indikator kunci keunggulan
bersaing kontraktor dalam pasar konstruksi internasional. Beberapa indikator tersebut
dijelaskan pada Tabel 2.
Tabel 2. Indikator Kunci
Kontraktor
Indikator
Citra Perusahaan
yang
Menggambarkan
Keunggulan
Bersaing
Definisi Operasional
Citra perusahaan digambarkan melalui kredibilitas perusahaan yang
merupakan sumber daya perusahaan yang tidak berbentuk fisik yang
dapat menambah kepercayaan bagi klien, masyarakat maupun rekanan.
Kemampuan Teknikal
Dalam dunia konstuksi internasional, kontraktor yang memanfaatkan
teknologi sebagai kemampuan bersaing perusahaan akan sukses dalam
kompetisi di dunia konstruksi internasional
Kemampuan Keuangan
Kemampuan membayar penyedia material dan peralatan yang
berkualitas baik lokal maupun dari luar negeri
Kemampuan Marketing
Memiliki hubungan baik dengan rekanan, konsultan, dan pemerintah
sebagai pemberi proyek
Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial menggambarkan kemampuan kontraktor
menghadirkan produk dan jasa yang berkualitas
Kekuatan SDM
Struktur organisasi yang tepat dan pembinaan tenaga kerja yang bagus
akan menghasilkan SDM yang berkualitas
Sumber : (Tan, Shen, Yam, & Lo, 2007)
Dari hasil studi literatur yang mengidentifikasi faktor-fator peluang dan
ancaman dari pasar konstruksi internasional. Kemudian faktor-faktor peluang dan
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
ancaman tersebut dikelompokkan pada indikator keunggulan bersaing perusahaan yang
berhubungan dengan peluang dan ancaman terkait. Dengan pengelompokkan ini dapat
menggambarkan bahwa peluang dan ancaman dari pasar konstruksi internasional dapat
diatasi melalui indikator keunggulan bersaing perusahaan. Pengelompokkan tersebut
dijelaskan pada Tabel 3.
Tabel 3. Indikator Kunci yang Menggambarkan Keunggulan Bersaing Kontraktor
Indikator
Faktor Peluang dan Ancaman
Definisi Operasional
Perusahaan memahami dan mengerti
peraturan dan perundangan kompetisi
usaha di negara negara ASEAN
Peraturan dan perundangan
kompetisi usaha
Reputasi perusahaan sangat dikenal baik
secara nasional maupun internasional
Reputasi perusahaan
Citra Perusahaan
Tanggung jawab sosial
Jumlah bisnis utama
Kepuasan pekerja
Tipe proyek dalam pasar konstruksi
secara global
Perkembangan teknologi
Kemampuan
Teknikal
Fasilitas perdagangan
Meningkatnya kebutuhan
infrastruktur
Kemampuan
Keuangan
Perusahaan mampu menghadirkan
tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan disekitar pengembangan
proyek, hal ini dapat digambarkan dengan
rekam jejak perusahaan pada proyek
sebelumnya
Perusahaan sudah menentukan bisnis
utama yang dijalankan ketika memasuki
pasar konstruksi internasional
Perusahaan mampu menghadirkan
kepuasan dalam hal pemberian tanggung
jawab, peluang, jenjang karir dan insentif
sesuai harapan dari para pekerja
Proyek yang akan sering muncul adalah
proyek yang berhubungan dengan fasilitas
industri dan infrastruktur
Untuk meningkatkan keunggulan bersaing,
perusahaan harus memanfaatkan
teknologi konstruksi terbaru
Perusahaan harus bisa memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi untuk
mengetahui perkembangan pasar di luar
negeri dan menjadikannya sebagai sarana
promosi perusahaan
Sumber
Fukunaga, Y (2013)
Jin, Zhigang; Deng, Fei;
Li, Heng; Skitmore,
Martin (2013)
Jin, Zhigang; Deng, Fei;
Li, Heng; Skitmore,
Martin (2013))
Jin, Zhigang; Deng, Fei;
Li, Heng; Skitmore,
Martin (2013))
Jin, Zhigang; Deng, Fei;
Li, Heng; Skitmore,
Martin (2013))
Jin, Zhigang; Deng, Fei;
Li, Heng; Skitmore,
Martin (2013))
Jin et al (2013), Lu et al
(2009), Gunhan et al
(2005)
Akibat adanya arus bebas barang, akan
ada banyak perubahan dalam regulasi
ekspor impor, kepabeanan, prosedur dan
sistem yang harus sudah diantisipasi
perusahaan
AEC HANDBOOK
Kemampuan perusahaan menghadirkan
produk konstruksi infrastruktur
Ling et al (2009),
Gunhan et al (2005)
Kemampuan teknologi perusahaan dalam
mengerjakan proyek infrastruktur
Ling et al (2009),
Gunhan et al (2005)
Aplikasi pengunaan IT
Perusahaan telah memanfaatkan dan
mengintegrasikan dengan baik teknologi IT
dalam sistem manajemen perusahaan
Tingginya hambatan tariff dan nontariff
Perusahaan mengerti hambatan tariff dan
non tariff yang berlaku di negara tujuan
ekspansi seperti pembatasan penggunaan
bahan material dari luar negara
penyelenggara proyek dan memiliki
kemampuan dalam mengatasi masalah
tersebut
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-6
Jin et al (2013), Lu et al
(2009), Gunhan et al
(2005)
Jin et al (2013), Lu et al
(2009), Gunhan et al
(2005)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Indikator
Faktor Peluang dan Ancaman
Definisi Operasional
Perusahaan mampu mendanai proyek
dengan nilai yang besar dalam
mengerjakan proyek infrastruktur
Sumber dana
Mampu menginisiasi proyek dengan tipe
Build-Operate-Transfer
Fluktuasi inflasi dan nilai tukar uang
Meningkatnya bunga pinjaman
Tingkat pendapatan rata-rata
Tingkat penjualan
Rasio keuntungan
Meledaknya pasar konstruksi
internasional
Kondisi tender dalam pasar
konstruksi secara global
Kemampuan
Marketing
Kemampuan
Marketing
Perubahan tingkat kompetisi dalam
pasar konstruksi secara global
Globalisasi dan keterbukaan pasar
Jumlah pasar yang dominan
Perbedaan budaya kerja
Kemampuan
Manajerial
Perubahan tingkat kompetisi dalam
pasar konstruksi secara global
Perusahaan mampu mengatasi
kemungkinan munculnya masalah
keuangan akibat inflasi dan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang negara ASEAN
Perusahaan mampu mengatasi masalah
biaya atas modal yang cenderung
meningkat dan tidak stabil, baik dari
sumber dana lokal maupun asing
Perusahaan memiliki tingkat pendapatan
rata-rata yang cukup bersaing dengan
kompetitornya
Perusahaan memiliki tingkat penjualan
yang cukup bersaing dengan
kompetitornya
Perusahaan memiliki rasio keuntungan
yang cukup bersaing dengan
kompetitornya
Perusahaan mengerti dan memahami
negara di ASEAN yang memiliki peluang
pasar konstruksi yang besar
Perusahaan harus bisa melakukan
negosiasi dengan baik pada saat
melakukan penawaran dengan ikut
mempertimbangkan faktor non-harga
dalam melakukan penawaran. Karena
owner berfokus pada pengurangan resiko,
perusahaan sangat dituntut untuk
menerapkan ilmu dan teknologi dalam
melaksanakan proyek
Perusahaan akan menghadapi banyak
kompetitor baik lokal maupun asing.
Perusahaan harus memetakan kekuatan
kompetitor dan melakukan pembenahan
internal untuk menambah kekuatan
perusahaan
Perusahaan harus memiliki strategi
tertentu dalam mengembangkan ranah
bisnis perusahaan dengan banyaknya
peluang bisnis baru di negara ASEAN
Perusahaan mampu menggambarkan
negara-negara ana saja yang dijadikan
target pasar
Perusahaan memilki kemampuan
negosiasi yang baik dalam menyelesaikan
sengketa terutama dengan penduduk lokal
disekitar lokasi proyek
Perusahaan mengerti budaya kerja proyek
di negara tujuan ekspansi
Perusahaan mengerti tentang pengaturan
kontrak yang jauh berbeda dengan negara
asal
Perusahaan akan menghadapi banyak
kompetitor baik lokal maupun asing.
Perusahaan harus memetakan kekuatan
kompetitor dan melakukan pembenahan
internal untuk menambah kekuatan
perusahaan
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-7
Sumber
Jin et al (2013), Lu et al
(2009), Gunhan et al
(2005)
Jin et al (2013), Lu et al
(2009), Gunhan et al
(2005), Chan et al (2003)
Gunhan et al (2005)
Gunhan et al (2005)
Jin et al (2013)
Jin et al (2013)
Jin et al (2013)
Lu et al (2009)
Han et al (2010)
Han et al (2010)
Gunhan et al (2005)
Jin et al (2013)
Chan et al (2003), Zhang
(2011)
Chan et al (2003), Zhang
(2011)
Chan et al (2003), Zhang
(2011), Fukunaga (2013)
Han et al (2010), Ling
(2009)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Indikator
Faktor Peluang dan Ancaman
Kriteria pemilihan dalam pasar
konstruksi secara global
Manajemen perusahaan dalam
pasar konstruksi secara global
Kompetisi SDM berkemampuan
yang sangat ketat
Suap di negara penyelenggara
Kehilangan tenaga ahli
Kekuatan SDM
Kesepakatan tentang jasa enjiniring
Benturan bahasa dan budaya
Kekuatan SDM
Resiko pengaduan oleh tenaga
kerja
Definisi Operasional
Perusahaan fokus pada kapabilitas total
perusahaan untuk pengembangan proyek,
baik itu dalam hal pendanaan,
manajemen, SDM dan teknologi
Perusahaan harus memiliki kemampuan
negosiasi pra tender maupun pasca tender
yang baik
Perusahaan memiliki manajemen yang
multinasional (lintas negara)
Perusahaan memiliki SDM berkemampuan
yang dapat bersaing dengan SDM
perusahaan lain baik kompetitor lokal
maupun asing
Perusahaan memiliki SDM yang beretika
baik dalam proyek terutama apabila
berhadapan dengan perilaku suap di
negara penyelenggara proyek
Perusahaan harus bisa memiliki sistem
pembinaan SDM yang baik sehingga
mengurangi turn over SDM
Semua SDM yang dimiliki perusahaan
berasal dari institusi yang terakreditasi
baik dari negara asal maupun negara
penyelenggara
Tenaga ahli perusahaan terdaftar dan
memiliki sertifikat praktik enjiniring di
negara asal
Untuk terdaftar sebagai anggota ACPE
(ASEAN Chartered professional), tenaga
ahli perusahaan harus memiliki
pengalaman seminimnya 7 tahun setelah
lulus dan setidaknya 2 tahun pengalaman
dalam mengemban tanggung jawab
pekerjaan enjiniring tertentu
Perusahaan memiliki SDM yang memiliki
kemampuan komunikasi berbahasa asing
yang baik
Perusahaan harus mengerti aturan dari
serikat ketenagakerjaan di negara-negara
ASEAN
Sumber
Han et al (2010)
Lu et al (2009)
Zhang (2011)
Zhang (2011)
ASEAN Mutual
Recognition
Arrangements
ASEAN Mutual
Recognition
Arrangements
ASEAN Mutual
Recognition
Arrangements
Zhang (2011)
Zhang (2011)
KESIMPULAN
Dari hasil studi literatur yang telah dilakukan penulis baik dari jurnal
internasional maupun beberapa buku pedoman tentang MEA. Berhasil didapatkan
kerangka konsep penelitian untuk melakukan penilaian kesadaran dan kesiapan
kontraktor di Indonesia dalam menghadapi MEA. Harapannya dengan didapatkannya
kerangka penelitian ini, dapat membantu dalam pengukuran tingkat kesadaran dan
kesiapan kontraktor dalam menghadapi MEA. Selain itu pola pikir dan kerangka konsep
penelitian dapat digunakan untuk mengukur kesadaran dan kesiapan industri lainnya
dengan
mengganti
indikator
keunggulan
bersaing
perusahaan
dan
mengkolaborasikannya dengan faktor-faktor peluang dan ancaman yang ada pada pasar
internasional khususnya MEA.
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
DAFTAR PUSTAKA
ASEAN. (2005). ASEAN Mutual Recognition in Engineering Service.
Benny, G., & Abdullah, K. (2011). Indonesians Perceptions and Attitudes Toward The
ASEAN Community.
BPS. (2014). Berita Resmi Statistik no.63/08/XVII.
Chan, E. H., & Tse, R. T. (2003). Cultural Consideration in International Construction
Contract.
David, F. R. (2011). Strategic Management. Pearson.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. (t.thn.). Menuju ASEAN Economic
Community 2015. Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
ER, M., Herdiyanti, A., & Astuti, H. M. (2014). Readiness of Indonesia Companies for
ASEAN Economic Community - Preliminary Findings from Automotive and
Garment Industry.
Fukunaga, Y. (2013). ASEAN Regional Cooperation on Competition Policy.
Gunhan, S., & Arditi, D. (2005). Factors Affecting International Construction.
Gunhan, S., & Arditi, D. (2005). International Expansion Decision for Construction
Companies.
Han, S. H., Kim, D. Y., Jang, H. S., & Choi, S. (2010). Strategies for Contractor to
Sustain Growth in The Global Construction Market.
Jin, Z., Deng, F., Li, H., & Skitmore, M. (2013). Practical Framework for Measuring
Performance of International Construction Firms.
Kuncoro, M. (2009). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Ling, F. Y., Pham, V. M., & Hoang, T. P. (2009). Strength, Weakness, Opportunities,
and Threats for Architectural, Engineering, and Construction Firms; Case Study
of Vietnam.
Lu, W., Li, H., Shen, L., & Huang, T. (2009). Strength, Weakness, Opportunities, and
Threats Analysis of Chinese Construction Companies in The Global Market.
Maqsoom, A., Charoenngam, C., Masood, R., & Awais, M. (2013). Foreign Market
Entry Considerations of Emerging Economy Firms.
Rynhart, G., & Chang, J.-H. (2014). ROAD TO ASEAN ECONOMIC COMMUNITY
2015 HANDBOOK.
Sandhyavitri, A., Rahayu, D., & Venesha, T. (2013). Significant Factors Affeting
Contractor and Consultant Companies Competitiveness Facing The Global
Market Based on The AHP.
Tan, Y.-t., Shen, L.-Y., Yam, M. C., & Lo, A. A. (2007). Contractor Key
Competitiveness Indicators (KCIs) : a Hong Kong Study.
Zhang, X. (2011). Social Risks for International Playes in the Construction Market : A
China Study.
ISBN : 978-602-70604-1-8
A-32-9
Download