PENDAHULUAN Antenatal care (ANC)

advertisement
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
FFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE
(ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS TUNGGANGRI KECAMATAN KALIDAWIR
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Latifatus Zahroh; Nurwijayanti; Anggrawati Wulandari
Stikes Surya Mitra Husada Kediri
ABSTRACT
Antenatal Care (ANC) aimed at growth and development of the fetus in
the womb is absolutely to prepare a possible physical and mental optimum of
mother and fetus, so it brings a healthy mother and fetus. But the reality at the
moment, there are still many pregnant women who are not obedient in checked
her pregnancy or Antenatal Care (ANC) regularly. The purpose of the research
was to the factors that influence compliance with Antenatal Care (ANC) at the III
trimester of pregnant women in the region Tunggangri Kalidawir Subdistrict
health centers Unit for Tulungagung district.
Design research is descriptive research analytical design using the
approach of Cross Sectional. The population is all of the pregnant women with
gestational age aterm (37-40 weeks) in the Unit for Clinics Tulungagung
Tulungagung district. The sampling technique using total sampling large
samples with as many as 31 respondents. The independent variables used by
age, education, economic, and social knowledge. The dependent variable used
in the compliance of pregnant women. The instrument uses a questionnaire and
observation sheets. Research on time 7 to 12 Oktober 2013. Analyze data using
Logistic regression test.
The research done almost all respondents old early adulthood (20-35
year) (25%), respondents (80,6%), mostly educated SMA as many as 16
respondents (51.6%), mostly social economy prosperous family III as many as
16 respondents ( 51.6%), most knowledgeable about 22 either respondents
(71%) and largely subservient respondents (71%).
The analysis result of knowledge acquired factors affecting ANC
compliance with nilai p-value 0,047 <0.05.
Prenatal compliance ANC is affected by a factor of knowledge. Hence, to
boost compliance ANC pregnant mothers we need to given counseling about
the importance of the ANC
Key words: compliance, Antenatal Care, pregnant women TM III
PENDAHULUAN
Antenatal care (ANC) merupakan
salah
satu
program
prioritas
pemerintah dalam upaya menurunkan
AKI dan AKB karena Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong
tinggi di Asia. Penyebab langsung
kematian ibu di Indonesia dan di
negara lain adalah perdarahan, infeksi
dan eklamsi. Dengan demikian,
diharapkan
cakupan
pelayanan
antenatal care dapat menjangkau
seluruh sasaran di suatu wilayah,
supaya apabila ada kasus resiko tinggi
dapat ditemukan untuk mendapatkan
penanganan (Saifuddin, 2010).
Upaya menurunkan AKI pada
dasarnya mengacu kepada intervensi
strategis
“Empat
Pilar
Safe
1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
Motherhood”, dimana salah satunya
yaitu akses terhadap pelayanan
pemeriksaan kehamilan yang mutunya
masih
perlu
ditingkatkan
terus.
Pemeriksaan kehamilan yang baik dan
tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus
resiko tinggi dapat menurunkan angka
kematian ibu. Kematian ibu juga
disebabkan oleh hal-hal yang termasuk
dalam kategori penyebab mendasar
seperti tingkat pengetahuan, sikap,
dan perilaku yang masih rendah, serta
pentingnya pemeriksaan kehamilan
dengan melihat angka kunjungan
pemeriksaan kehamilan (K4) yang
masih kurang dari standar acuan
nasional
yaitu
kunjungan
ANC
dilakukan paling sedikit 4 kali yang
terbagi dalam TM I sebanyak 1 kali,
TM II sebanyak 1 kali dan TM III
sebanyak 2 kali) (Prawirohardjo, 2012).
Pengawasan pada kehamilan
ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim
sangatlah penting guna menyiapkan
seoptimal mungkin fisik dan mental ibu
dan anak dalam kehamilan, persalinan
dan nifas, sehingga didapatkan ibu
dan janin yang sehat (Saifudin, 2010).
Tetapi kenyataannya saat ini, masih
banyak ibu hamil yang tidak patuh
dalam memeriksakan kehamilannya
atau Antenatal Care (ANC) secara
teratur.
Banyak
faktor
yang
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil
dalam antenatal care, diantaranya dari
karakteristik individu yang meliputi
usia, pendidikan, ekonomi, dan
pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
Dengan tidak patuhnya ibu hamil
dalam ANC dapat menimbulkan
kerugian secara langsung terhadap ibu
hamil itu sendiri dan
dapat
berpengaruh buruk bagi janin yang
akan dilahirkan kemudian.
Upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya komplikasi
yaitu melalui pemeriksaan antenatal
yang
teratur
dan
pertolongan
persalinan yang aman dan bersih
(Depkes, 2008). Oleh karena itu,
sebagai petugas kesehatan dapat
berperan aktif dalam memberikan
health education tentang pentingnya
ANC pada ibu hamil dengan harapan
dapat
menambah
wawasan
pengetahuan ibu hamil sehingga ibu
mau memeriksakan kehamilannya
sesuai jadwal, untuk menyiapkan
seoptimal
mungkin
tanpa
ada
komplikasi.
Berdasarkan uraian diatas,
maka peneliti ingin mempelajari lebih
lanjut tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan Antenatal
Care (ANC) pada ibu hamil trimester III
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Tunggangri
Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi kepatuhan ANC
pada ibu hamil trimester III. Tujuan
khusus dalam penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
faktor
umur,
pendidikan,
pengetahuan
dan
menganalisa
faktor
yang
mempengaruhi kepatuhan ANC pada
ibu hamil trimester III.
METODE PENELITIAN
Desain
penelitian
yang
digunakan adalah desain penelitian
analitik korelasi dengan menggunakan
pendekatan Cross Sectional. Populasi
adalah semua ibu hamil TM III dengan
usia kehamilan 40 minggu di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Tunggangri
Kecamatan
Kalidawir
Kabupaten
Tulungagung sebanyak 31 orang.
Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tehnik total
sampling. Sampelnya semua ibu hamil
TM III dengan usia kehamilan 40
minggu di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Tunggangri Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung
sebanyak 31 responden. Lokasi
2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
penelitian adalah UPTD Puskesmas
Tunggangri
Kecamatan
Kalidawir
Kabupaten
Tulungagung
yang
dilaksanakan tanggal 7-12 Oktober
2013.
Pengolahan data dilakukan
dengan editing, coding, skoring dan
tabulating.
Teknik analisis
data
dilakukan dengan menggunakan uji
statistik regresi logistic.
Dari total responden sebanyak
31 responden didapatkan seluruh
responden mendapatkan informasi
tentang Antenatal Care (ANC) dari
petugas kesehatan sebanyak 31
responden (100%).
c. Umur ibu hamil
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan:
1.
Karakteristik Responden
a.
Pernah mendapat informasi
Gambar 4.3
Trimester III
Umur
Ibu
Hamil
Dari total responden sebanyak
31 responden didapatkan hampir
seluruh
responden
umurnya
dewasa awal (20-35 tahun) yaitu
sebanyak 25 responden (80,6%).
d. Pendidikan
Gambar 4.1 Ibu Hamil Trimester III
Pernah
Mendapat
Informasi
Tentang Antenatal Care (ANC)
Dari
total
responden
sebanyak 31 responden didapatkan
seluruh
responden
pernah
mendapatkan informasi tentang
Antenatal
Care
(ANC)
yaitu
sebanyak 31 responden (100%).
Gambar 4.4 Pendidikan Ibu Hamil
Trimester III
Dari
total
responden
sebanyak 31 responden didapatkan
sebagian besar dari responden
berpendidikan SMA yaitu sebanyak
16 responden (51,6%).
b. Sumber informasi
e. Sosial ekonomi
Gambar 4.2 Sumber Informasi
Tentang Antenatal Care (ANC)
Pada Ibu Hamil Trimester III
3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
Gambar 4.5 Sosial Ekonomi Ibu
Hamil Trimester III
besar
dari
responden
berpengetahuan
baik
yaitu
sebanyak 22 responden (71%).
Dari total responden sebanyak
31 responden
didapatkan sebagian besar dari
responden
sosial
ekonominya
Keluarga
Sejahtera
III
yaitu
sebanyak 16 responden (51,6%).
g. Kepatuhan
f. Pengetahuan
Gambar 4.7 Kepatuhan ANC Pada
Ibu Hamil Trimester III
Dari total responden sebanyak
31 responden didapatkan sebagian
besar dari responden patuh ANC
yaitu sebanyak 22 responden (71%)
Gambar 4.6 Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III
Dari total responden sebanyak
31 responden didapatkan sebagian
2. Tabulasi Silang
Tabel 4.1 Tabulasi Silang Umur Dengan Kepatuhan ANC Ibu
Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Tunggangri
Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Pada Tanggal
7-12 Oktober 2013
Umur
Dewasa awal: 20-35
tahun
Dewasa pertengahan:
36-45 tahun
Total
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Kepatuhan ANC
Tidak patuh
Patuh
8
17
25,8
54,8
1
5
3,2
16,1
9
22
29
71
Total
25
80,6
6
19,4
31
100
Responden yang berumur dewasa awal (20-35 tahun)
didapatkan sebagian besar responden patuh yaitu sebanyak 17
responden (54,8%).
4
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
Tabel 4.2 Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Kepatuhan
ANC Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas
Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung
Pada Tanggal 7-12 Oktober 2013
Pendidikan
Kepatuhan ANC
Total
Tidak patuh
Patuh
Tidak sekolah
Jml
0
0
0
%
0
0
0
SD
Jml
2
1
3
%
6,5
3,2
9,7
SMP
Jml
7
2
9
%
22,6
6,5
29
SMA
Jml
0
16
16
%
0
51,6
51,6
PT
Jml
0
3
3
%
0
9,7
9,7
Total
Jml
9
22
31
%
29
71
100
Responden yang berpendidikan SMA didapatkan sebagian besar
responden patuh yaitu sebanyak 16 responden (51,6%).
Tabel 4.3 Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan Kepatuhan
ANC Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas
Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung
Pada Tanggal 7-12 Oktober 2013
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Total
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Kepatuhan ANC
Tidak patuh
Patuh
3
0
9,7
0
5
1
16,1
3,2
1
21
3,2
67,7
9
22
29
71
Total
3
9,7
6
19,3
22
71
31
100
Responden yang pengetahuannya baik didapatkan sebagian
besar responden patuh yaitu sebanyak 21 responden (67,7%).
5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
Tabel
4.4
Tabulasi
Silang
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu
Hamil Trimester III Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung
Variables in the Equation
B
S.E.
Wald df Sig. Exp(B)
Step umur
.187
2.034
.008
1 .927
1.206
1(a) pendidikan
.466
1.468
.101
1 .751
1.593
sosial ekonomi 19.163 9242.300
.000
1 .998 2E+008
pengetahuan
3.010
1.516 3.941
1 .047 20.280
Constant
-66.785 27726.900
.000
1 .998
.000
a Variable(s) entered on step 1: umur, pendidikan, sosial ekonomi,
pengetahuan.
Hasil analisis dengan menggunakan uji statistik Spearman Rho
dengan
menggunakan
tingkat
kesalahan 0,05 didapatkan signi-fikasi
nilai p–valuenya sebesar 0,000.
Karena signifikasi nilai p-value 0,000 <
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada hubungan kenaikan
berat badan ibu hamil selama hamil
dengan berat badan bayi lahir di
Ruang Mawar RSUD dr. Iskak
Tulungagung.
Sedangkan
nilai
koefisien
korelasi didapatkan arah hubungan
yang positif antara kenaikan berat
badan ibu hamil selama hamil dengan
berat badan bayi lahir dengan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,712 yang
artinya hubungan antara kenaikan
berat badan ibu hamil selama hamil
dengan berat badan bayi lahir adalah
kuat. Semakin tinggi kenaikan berat
badan ibu hamil selama hamil dengan
berat badan bayi lahir juga semakin
meningkat.
tahun) saja tetapi juga didapatkan
pada
responden
yang
dewasa
pertengahan (36-45 tahun). Hal ini
memperlihatkan bahwa pada umur
dewasa awal (20-35 tahun) ditinjau
dari tingkat kematangannya tidak
hanya matang pada fisik saja, tetapi
juga matang dalam berpikir dan
mengambil keputusan yang terbaik
baginya
yaitu
memeriksakan
kehamilannya sesuai anjuran petugas
meskipun kepatuhan ANC juga
didapatkan pada responden yang
berumur dewasa pertengahan (36-45
tahun). Perbedaan umur responden ini
tidak
menjadi
halangan
bagi
responden
untuk
patuh
dalam
memeriksakan kehamilannya, tingkat
kepatuhan ANC dikarenakan adanya
kesadaran responden akan pentingnya
ANC demi kesehatan ibu dan janinnya.
Berdasarkan
diagram
4.4
menunjukkan
bahwa
dari
total
responden sebanyak 31 responden
didapatkan sebagian besar dari
responden berpendidikan SMA yaitu
sebanyak 16 responden (51,6%).
Responden yang berpendidikan SMA
didapatkan sebagian besar responden
patuh yaitu sebanyak 16 responden
(51,6%). Hasil analisa didapatkan nilai
p-value sebesar 0,751 > 0,05, maka
H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti
Berdasarkan
hasil
analisa
didapatkan umur tidak mempengaruhi
kepatuhan
ANC.
Tidak
mempengaruhinya umur terhadap
kepatuhan ANC ini terlihat dari hasil
penelitian pada tabel 4.9, bahwa
kepatuhan ANC tidak hanya pada
responden yang dewasa awal (20-35
6
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
pendidikan
tidak
mempengaruhi
kepatuhan ANC.
Makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, makin mudah menerima
informasi sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
pendidikan
yang
kurang
akan
menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap nilai-nilai yang
baru diperkenalkan (Nursalam & Siti
Pariani, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa pendidikan tidak
ada pengaruh yang signifikan dengan
kepatuhan ANC responden. Sebagian
besar responden yang pendidikannya
SMA, didapatkan sebagian besar
patuh
sebanyak
16
responden
(51,6%).
Responden
yang
berpendidikan SMA akan lebih mudah
menerima
informasi
sehingga
pengalamannya akan lebih banyak
dan kecenderungan untuk patuh
terhadap
ANC
akan
besar
dibandingkan dengan responden yang
pendidikannya
lebih
rendah.
Responden yang berpendidikan SMA,
menyadari bahwa apabila tidak patuh
akan merugikan dirinya sendiri. Tetapi
kondisi ini bukan berarti semua yang
berpendidikan yang lebih tinggi akan
mampu berpikir lebih luas. Hal ini
terlihat dari tabel 4.10, bahwa
responden yang berpendidikan SMP
didapatkan lebih banyak yang tidak
patuh dibandingkan dengan responden
yang pendidikannya SD. Keinginan
responden yang berpendidikan SD
untuk berusaha merubah perilaku
guna meningkatkan kualitas hidupnya
lebih tinggi yaitu dengan cara patuh
memeriksakan
kehamilannya
meskipun semua responden samasama pernah mendapatkan informasi
tentang ANC dan sumber informasi
yang didapat responden semua
berasal dari petugas kesehatan yang
mana informasinya akurat dan dijamin
kebenarannya.
Berdasarkan
diagram
4.5
menunjukkan
bahwa
dari
total
responden sebanyak 31 responden
didapatkan sebagian besar dari
responden
sosial
ekonominya
Keluarga Sejahtera III yaitu sebanyak
16 responden (51,6%). Responden
yang sosial ekonominya Keluarga
Sejahtera III didapatkan sebagian
besar responden patuh yaitu sebanyak
16 responden (51,6%). Hasil analisa
didapatkan nilai p-value sebesar 0,998
> 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak yang berarti sosial ekonomi
tidak mempengaruhi kepatuhan ANC.
Tingkat pencapaian pelayanan
medis ditentukan oleh biaya yang
meningkat, sehingga faktor ekonomi
menjadi penyebab naik turunnya
tingkat
pemanfaatan
fasilitas
pelayanan kesehatan, terutama oleh
masyarakat miskin (Hurlock, 2005).
Kunjungan ibu hamil artinya ibu
hamil yang berkunjung ke fasilitas
pelayanan atau setiap kontak ibu hamil
dengan
tenaga
kesehatan
baik
diposyandu, pondok bersalin desa,
kunjungan rumah dengan ibu hamil
tidak memberikan pelayanan Antenatal
Care (ANC) sesuai dengan standar
dapat dianggap sebagai kunjungan ibu
hamil (Depkes, 2008).
Ditinjau dari sosial ekonomi,
didapatkan status ekonomi tidak ada
pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan ANC. Hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan teori yang
menyebutkan
bahwa
tingkat
pencapaian
pelayanan
medis
ditentukan oleh biayanya. Hal ini
dibuktikan dari hasil penelitian pada
tabel 4.11, dimana terlihat dari sosial
ekonomi
Keluarga
Sejahtera
III
didapatkan sebagian besar responden
patuh terhadap ANC dan dengan
sosial ekonomi Keluarga Sejahtera II
didapatkan hampir setengah dari
responden tidak patuh terhadap ANC.
Saat ini biaya pelayanan kesehatan di
UPTD
Puskesmas
Tunggangri
7
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
termasuk pelayanan KIA diberlakukan
gratis atau bebas biaya, hanya dengan
memberikan foto kopi KTP atau KK ke
loket pembayaran pasien dapat
dilayani.
Gratisnya
pelayanan
kesehatan di Puskesmas diharapkan
tingkatan
pencapaian
kunjungan
pasien
meningkat.
Tetapi pada
kenyataannya dalam penelitian ini,
sosial ekonomi tidak dapat merubah
gaya hidup responden untuk patuh
terhadap ANC.
Dari total responden sebanyak 31
responden didapatkan sebagian besar
dari responden berpengetahuan baik
yaitu sebanyak 22 responden (71%).
Responden yang pengetahuannya
baik didapatkan sebagian besar patuh
yaitu sebanyak 21 responden (67,7%).
Hasil analisa didapatkan nilai p-value
sebesar 0,047 < 0,05, maka H0 ditolak
dan H1 diterima yang berarti
pengetahuan
mempengaruhi
kepatuhan ANC.
Pengetahuan adalah hasil dari
tahu, dan ini telah terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia,
yakni
indera
penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 2012).
Kunjungan antenatal care minimal
dilakukan 4 kali selama kehamilan
yaitu satu kali pada triwulan pertama
(sebelum 14 minggu), satu kali pada
triwulan kedua (antara minggu 14-28),
dan dua kali pada triwulan ketiga
(antara minggu 28-36 dan sesudah
Minggu ke 36) (Depkes, 2008).
Berdasarkan hasil analisa data
menunjukkan bahwa pengetahuan ada
pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan ANC ibu hamil trimester III.
Dalam penelitian ini, responden yang
pengetahuannya
baik
didapatkan
patuh ANC sebanyak 21 responden
(71%). Pengetahuan baik responden
dipengaruhi
oleh
pernahnya
responden mendapatkan informasi dari
petugas kesehatan tentang ANC,
sehingga
dengan
mendapatkan
informasi tentang ANC responden
yang sebelumnya tidak tahu menjadi
tahu, responden yang sebelumnya
belum mengerti menjadi mengerti dan
memahami tentang ANC. Responden
menyadari
bahwa
ANC
menguntungkan dan dengan ANC
menjadi salah satu cara penting untuk
memonitoring
dan
mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan
apabila
ada
masalah
dengan
kehamilannya dapat dideteksi secara
dini dan dapat segera ditangani.
Kondisi adanya keinginan ibu dan janin
agar sehat inilah yang mendorong
responden untuk patuh melakukan
ANC.
KESIMPULAN
1. Sebagian besar responden yang
berumur dewasa awal (20-35 tahun)
patuh untuk melakukan ANC yaitu
sebanyak 17 responden (54,8%).
2. Sebagian besar responden yang
berpendidikan SMA patuh untuk
melakukan ANC yaitu sebanyak 16
responden (51,6%).
3. Sebagian besar responden yang
pengetahuannya baik patuh untuk
melakukan ANC yaitu sebanyak 21
responden (67,7%).
4. Faktor pengetahuan mempengaruhi
kepatuhan Antenatal Care (ANC)
pada ibu hamil trimester III dengan
nilai p-value 0,047 < 0,05. Faktor
umur
tidak
mempengaruhi
kepatuhan Antenatal Care (ANC)
pada ibu hamil trimester III dengan
nilai p-value 0,927 > 0,05. Faktor
pendidikan tidak mempengaruhi
kepatuhan Antenatal Care (ANC)
pada ibu hamil trimester III dengan
nilai p-value 0,751 > 0,05.
8
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
SARAN
1. Bagi peneliti
Lebih
meningkatkan
konseling
tentang ANC pada ibu hamil dan
keluarga agar keluarga juga ikut
mendukung dalam kepatuhan ANC.
2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini hendaknya dapat
dijadikan tambahan wawasan dan
pengetahuan
responden
agar
mempertahankan kepatuhan ANC
dan meningkatkan kepatuhan ANC
bagi responden yang tidak patuh
ANC.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebaiknya hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai referensi dan
masukan bagi mahasiswa untuk
menambah
wawasan
tentang
Antenatal Care (ANC).
4. Bagi Tempat Penelitian
Hendaknya hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai masukan bagi
tempat
penelitian
untuk
memberikan penyuluhan kepada
ibu hamil agar lebih patuh terhadap
ANC mengingat pentingnya ANC.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini hendaknya
dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan
bagi
peneliti
selanjutnya,
untuk
melakukan
penelitian yang lebih luas lagi
berkaitan tentang kepatuhan.
Hidayat, Alimul, Aziz. 2007. Metode
Penelitian Keperawatan dan teknik
Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika.
Koderi. 2006. Bolehkah Wanita
Menjadi Imam Negara. Jakarta :
Gemma Insan Press.
Manuaba, I Gede. 2012. Ilmu
Kebidanan Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Mardalis. 2004. Metode Penelitian
(Suatu
Pendekatan
Proposal).Cetakan ketujuh. Jakarta
: Bumi Aksara.
Muchlas. 2004. Perilaku Organisasi.
Yogyakarta : CV Banyubiru.
Muhibin, Syah. 2008. Perkembangan
Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.
Niven. 2007. Psikologi Kesehatan :
Pengantar Untuk Perawat Dan
Profesional. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.
______2012. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar. 2009. Perilaku
Jakarta: EGC.
Nursalam. 2009. Konsep Dasar
Penerapan Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Manusia.
Nursalam & Siti Pariani. 2006.
Pendekatan Praktis Metodologi
Riset Keperawatan. Jakarta :
Sagung Seto.
Depkes.2008. Pedoman pemeriksaan
Antenatacal Care di Indonesia.Jakarta
Dinkes. 2009. Pedoman Program
Pencegahan dan Pemberantasan
PMS termasuk AIDS di Indonesia.
Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
9
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
____________. 2012. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Medical–
Surgical
Nursing.
8th Edition. Jakarta : EGC.
Robbins. 2008. Perilaku Organisasi.
Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka.
Jakarta : Pren Hallindo.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D). Bandung :
Alfabeta.
Saifudin, Abdul, Bari. 2010. Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Supriyanto. 2005. Analisis Fungsi dan
Tugas. Surabaya.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan
Antenatal. Jakarta : EGC.
Swanburg. 2006. Motivasi. Jakarta :
Bintang pustaka.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2007.
Brunner and Suddarth’s textbook of
10
Download