analisis faktor eksternal pt. telkom indonesia

advertisement
ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL
PT. TELKOM INDONESIA
RINGKASAN EKSEKUTIF
PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu BUMN yang bergerak pada Bidang
penyedia jasa Telekomunikasi dan jaringan juga melakukan pembangunan infrastruktur
digital dan ekosistem pendukung secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk mewujudkan
Indonesia Digital. Prioritas utama Telkom sebagai BUMN adalah untuk menghasilkan
pelayanan yang prima dengan tujuan untuk terciptanya kepuasan pelanggan. Pelanggan
adalah salah satu pemangku kepentingan yang berperan penting dalam menjamin
keberlangsungan usaha melalui pembelian produk dan jasa yang mereka kelola. Melalui
kritik dan saran yang pelanggan sampaikan, juga sebagai bentuk kepedulian Telkom
terhadap aspirasi ataupun suara setiap pelanggan.
Komitmen PT Telkom terhadap para pelanggan tersebut ditunjukkan dengan realisasi
dari serangkaian kebijakan manajemen untuk melakukan investasi pengembangan
infrastruktur, pengembangan produk, memastikan keamanan produk, memberi jaminan
purnajual dan menyediakan layanan pengaduan konsumen. PT Telkom kemudian menilai
keberhasilan penerapan kebijakan tersebut melalui dua pendekatan, yakni nilai indeks
kepuasan pelanggan yang menunjukkan kemampuan Telkom dalam memenuhi harapan
para pelanggan, dan bertambahnya volume penjualan jasa, yang menunjukkan
bertambahnya kepercayaan pelanggan terhadap produk serta jasa yang disediakan oleh
Telkom. Oleh karena peran customer yang demikian strategis, dengan mengerahkan
seluruh kompetensi yang dimiliki, PT Telkom mengupayakan untuk mengetahui faktor
faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perkembangan bisnis, terutama dalam faktor
lingkungan eksternal. Faktor lingkungan eksternal tersebut terdiri dari beberapa topik,
yaitu lingkungan demografi, sosial, budaya, politik domestik, politik internasional, alam,
teknologi informasi, pemerintahan. Dari setiap topik tersebut akan dianalisis mengenai
peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan serta implikasinya terhadapkegiatan
bisnis perusahaan. Analisis tersebut juga dapat dijadikan acuan untuk memproyeksi
kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Kata kunci : PT. Telkom Indonesia, Lingkungan Eksternal Bisnis, Peluang, Ancaman,
Implikasi Bisnis.
DAFTAR ISI
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Metode Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian
Bab II Profil Perusahaan
2.1. Tentang Perusahaan
2.2. Visi dan Misi
2.3. Produk dan Jasa
Bab III Analisis Faktor Eksternal
3.1. Lingkungan Demografi
3.1.1. Peluang
3.1.2. Ancaman
3.1.3. Implikasi Bisnis
3.2. Faktor Politik Dalam Negeri
3.2.1. Peluang
3.2.2. Ancaman
3.2.3. Implikasi Bisnis
3.3. Faktor Politik Luar Negeri
3.3.1. Peluang
3.3.2. Ancaman
3.3.3. Implikasi Bisnis
3.4. Faktor Ekonomi
3.4.1. Peluang
3.4.2. Ancaman
3.4.3. Implikasi Bisnis
3.5. Faktor Sosial
3.5.1. Peluang
3.5.2. Ancaman
3.5.3.Implikasi Bisnis
3.6. Teknologi
3.6.1. Peluang
3.6.2. Ancaman
3.6.3.Implikasi Bisnis
3.7. Faktor Lingkungan
3.8. Faktor Hukum dan Regulasi
3.8.1. Peluang
3.8.2. Ancaman
3.8.3.Implikasi Bisnis
3.9. Pemerintahan
3.9.1. Peluang
3.9.2. Ancaman
3.9.3.Implikasi Bisnis
4.1. Kesimpulan
DAFTAR TABEL
1.1.
Tabel Jumlah pelanggan telkom indonesia tahun 2014 sampai 2017
DAFTAR GAMBAR
2.1. Logo PT. Telkom Indonesia
3.2.1. Grafik Laju pertumbuhan PDB Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia telekomunikasi adalah salah satu kebutuhan tersier yang di
primerkan oleh masyarkat di belahan dunia seiring semakin derasnya
arus globalisasi dan era digital, yang didalamnya dituntut adanya
pertukaran informasi yang semakin mudah dan cepat antar Daerah
maupun Negara
Peranan telekomunikasi sangat penting bagi kehidupan masyarakat
dimanapun, teknologi inilah yang memungkinkan seseorang dapat
mengirimkan informasi ke atau dari pihak lain yang letaknya berjauhan.
Teknologi ini membuat jarak seperti tidak ada lagi, ratusan atau bahkan
ribuan kilometer bukanlah menjadi hambatan untuk berkomunikasi
secara online.
Sejauh ini pun perkembangan teknologi komunikasi semakin
bervariatif selain hanya sekedar untuk bertelekomunikasi melalui media
cetak, telegram, handphone, televisi dan radio. Teknologi komunikasi
juga telah melahirkan berbagai macam aplikasi yang memudahkan
masyarakat, seperti layanan internat, data internet, atm, belanja online,
dll yang sangat memudahkan dan mengefisiensi waktu konsumen.
Masyarakat Indonesia terkhususnya semakin merasakan efek
telekomunikasi dan hadirnya era digital yang memasuki berbagai
bidang kehidupan, mengikuti trend yang terjadi di tataran global.
Digitalisasi telah merubah cara manusia berperilaku, khususnya dalam
bidang ekonomi karena proses bisnis menjadi lebih cepat, efisien, dan
efektif. Disaat yang sama, era digital menawarkan peluang-peluang
ekonomi baru yang tidak terlihat sebelumnya, melalui berbagai cara
kreatif yang berbasis layanan digital. Model bisnis dalam bertransaksi
juga bergerak cepat dari sistem pasar konvensional menuju pasar berplatform e-commerce, yang tidak lagi mengenal batas-batas wilayah
baik bagi produsen maupun konsumen.
Karena tuntutan perkembangan gaya hidup ini, membuat pelbagai
Perusahaan-perusahaaan yang bergerak dalam bidang penyedia jaringan
Telekomunikasi
memanfaatkan
kesempatan
ini
untuk
menarik
konsumen menggunakan produk dan layanan yang mereka sediahkan.
Dalam menghadapi ini PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu
BUMN yang bergerak pada Bidang penyedia jasa Telekomunikasi dan
jaringan juga melakukan pembangunan infrastruktur digital dan
ekosistem pendukung secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Bagi Telkom prioritas pertama mereka adalah menghasilkan pelayan
yang prima untuk kepuasan pelanggan, hal ini karena pelanggan adalah
salah satu pemangku kepentingan yang berperan sentral dalam
menjamin keberlangsungan usaha melalui pembelian produk dan jasa
yang mereka lakukan. Melalui kritik dan saran yang mereka sampaikan,
pelanggan juga adalah mitra utama dalam mengembangkan usaha di
masa depan. Oleh karena perannya yang demikian strategis, dengan
mengerahkan seluruh kompetensi yang dimiliki, PT Telkom senantiasa
menjalin komunikasi erat dengan pelanggan, memahami dan berupaya
memenuhi harapannya.
Komitmen PT Telkom terhadap para pelanggan tersebut ditunjukkan
dengan realisasi dari serangkaian kebijakan manajemen untuk
melakukan investasi pengembangan infrastruktur, pengembangan
produk, memastikan keamanan produk, memberi jaminan purnajual dan
menyediakan layanan pengaduan konsumen. PT Telkom kemudian
menilai keberhasilan penerapan kebijakan tersebut melalui dua
pendekatan, yakni nilai indeks kepuasan pelanggan yang menunjukkan
kemampuan Telkom dalam memenuhi harapan para pelanggan, dan
bertambahnya volume penjualan jasa, yang menunjukkan bertambahnya
kepercayaan pelanggan terhadap produk serta jasa yang disediakan oleh
Telkom.
Oleh karena pembangunan infrastruktur era digital yang baik untuk
memudahkan pelanggan dan strategi yang mengutamakan kepuasan
pelanggan pengguna penyedia jaringan telekomunikasi melalui PT
telkom terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun terlihat seperti
pada tabel berikut :
Tabel 1. 1 Tabel Jumlah Pelanggan PT. Telkom Indonesia tahun 2014-2016
Pada tabel diatas dapt dilihat perbedaan jumlah pengguna produkproduk PT Telkom tiga tahun terakhir, 2014, 2015, 2016 terus
mengalami peningkatan. Hal ini tentunya terjadi karena kerja keras dari
seluruh elemen yang berada pada PT Telkom, dengan bertambahnya
pengguna secara otomatis juga menambah penghasilan pajak negara
dan keuntungan untuk PT Telkom.
Karena peningkatan-peningkatan yang semakin baik ini PT Telkom
juga memberikan bantuan-bantuan kepada daerah terisolir , masyarakat
kecil dan menengah dalam bidang Sosial, sebagai wadah penampung
dan pengerak UKM –UKM, maupun dalam membangun bidang
pendidikan dengan menyalurkan beasiswa khususnya bagi mereka yang
pintar dan potensial, tapi terkendala finansial. Untuk itu ditahun 2017
ini PT Telkom terus berupaya mempertahankan dan mengembang
usaha mereka untuk terus mengutamakan kesejahteraan rakyat dan
perkembangan ekonomi masyarakat saat ini dengan melakukan
pengkajian-pengkajian faktor-faktor eksternal yang memungkinkan
menjadi peluang maupun ancaman bagi PT Telkom.
1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1.1.1.
Identifikasi Masalah
PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu perusahaan penyedia
jasa Telekomunikasi dan jaringan di indonesia yang mempunyai
banyak pengguna diseluruh penjuru negeri ini maupun luar
negeri, berupaya untuk selalu mentransformasikan diri mengikuti
perkembangan dan kebutuhan konsumen pada era ini, untuk itu
berdasarkan latar belakang yang ada penulis berusaha untuk
mencari segala faktor eksternal yang memungkinkan menjadi
peluang ataupun ancaman dala kegiatan Bisnis dan kelangsungan
hidup PT. Telkom Indonesia.
1.1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas maka dapat dirumuskan
masalahnya sebagai sebagai berikut :
1. Apa saja peluang dan ancaman dari faktor lingkungan
eksternal yang dihadapi oleh PT. Telkom Indonesia?
2. Bagaimana implikasi bisnis yang harus dilakukan oleh PT.
Telkom Indonesia?
3. Bagaimana cara PT. Telkom Indonesia dalam memanfaatkan
Peluang dan menghindari Ancaman dari Faktor-faktor
eksternal
tersebut
dimasa
akan
datang
untuk
keberlangsungan Perusahaan?
1.3. Tujuan Penilitian
1. Menganalisis peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh PT.
Telkom Indonesia dari setiap faktor-faktor eksternal yang secara
langsung mupun tidak langsung mempengaruhi bisnis PT. Telkom
Indonesia.
2. Mengidentifikasi implikasi bisnis yang dirasakan oleh PT Telkom
dari peluang dan ancaman tersebut.
3. Menemukan
solusi
dan
mamanfaatkan
setiap
peluang
dan
menghindari ancama-ancaman yang akan dihadapi perusahaan.
1.4. Metode Penelitian
Untuk dapat menjawab permasalahan yang di atas, maka dilakukan
studi literatur dengan menganalisis data sekunder, baik data perusahaan,
data statistik dari lembaga-lembaga pemerintah dan data-data lainnya.
Analisis PEST merupakan analisis eksternal makro-lingkungan yang
akan mempengaruhi semua perusahaan. P.E.S.T. merupakan akronim
untuk politik, Ekonomi, sosial dan tegnologi faktor eksternal makrolingkungan. Ditambahkan juga dua unsur Enviroment (lingkungan) dan
Law & Regulation (Hukum dan Regulasi).
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui peluang dan ancaman yang akan dihadapi serta
implikasi terhadap kegiatan bisnis PT. Telkom Indonesia dapat dijadikan
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan terkait dengan keputusankeputusan manajemen. Pengambilan keputusan akan mempengaruhi
kondisi perusahaan pada masa yang akan datang. Pengambilan
keputusan yang tepat diharapkan dapat menjamin keberlangsungan
perusahaan sebagai tujuan dari berdirinya PT. Telkom Indonesia, Tbk.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Tentang Perusahaan
PT.
Telekomuniaksi
Indonesia
(Persero)
Tbk,
merupakan
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkom merupakan
salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimilki oleh pemerintah
Indonesia 52,09% dan oleh publik sebesar 47,91%. Telkom juga
menjadi pemegang saham mayoritas disembilan anak perusahaan,
Termasuk PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkomsel).
Gambar 2. 1 Logo PT. Telkom Indonesia
Riwayat Telkom secara singkat dimulai pada tanggal 23 Oktober
1856, ketika Pemerintahan Belanda untuk pertama kalinya di Indonesia
menyediakan
layanan
telegraf
elektromagnetik
pertama
yang
menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Bogor.
Tanggal 23 Oktober kemudian diperingati sebagai tanggal berdirinya
Telkom. Sebelum memasuki masa kemerdekaan, Pemerintah Belanda
mendirikan “Post en Telegraafdienst” yang beroperasi menyediakan
layanan pos dan telegraf, serta membentuk Jawatan Pos, Telegraf dan
Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst) yang mengatur tata
layanan pos dan telekomunikasi.
Setelah merdeka, Pemerintah Indonesia mengubah status jawatan
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (“PN Postel”)
pada tahun 1961. Kemudian, pada tahun 1965, Pemerintah melakukan
spin-off jasa telekomunikasi dengan membentuk badan baru Perusahaan
Negara Telekomunikasi (“PN Telekomunikasi”). PN Telekomunikasi
menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi Indonesia (Perumtel) pada
tahun 1974 dan kemudian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25 Tahun 1991 hingga
sekarang.
Untuk Mendukung dan bersaing pada Era Globalisasi saat itu, Pada
tanggal 26 Mei 1995, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) didirikan
yang ditandai dengan peluncuran kartuHalo paskabayar. Telkomsel
secara konsisten melayani negeri, menghadirkan akses telekomunikasi
kepada masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.
Telkomsel adalah operator seluler di Indoensia dan memiliki
jaringan terluas yang mampu menjangkau lebih dari 95% populasi
Indonesia di seluruh penjuru Nusantara untuk melayani kebutuhan
komunikasi berbagai lapisan masyarakat.
Kegiatan usaha Telkom awalnya dibagi dalam 12 Wilayah
Telekomunikasi (Witel). Kemudian pada tahun 1995 ditata ulang
menjadi tujuh Divisi Regional (Divre), yaitu Divre I Sumatera, Divre II
Jakarta dan sekitarnya, Divre III Jawa Barat, Divre IV Jawa Tengah dan
DI Yogyakarta, Divre V JawaTimur, Divre VI Kalimantan, dan Divre
VII Indonesia BagianTimur.
Pada tahun yang sama, yaitu pada tanggal 14 November 1995,
Telkom untuk pertama kalinya mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saham Telkom juga tercatat dan
diperdagangkan di NYSE (New York Stock Exchange) dan LSE
(London Stock Exchange) dalam bentuk ADS dan secara publik
ditawarkantanpa listing di Tokyo Stock Exchange.
Memasuki awal dekade kedua abad milenium, pada tahun 2012
Telkom
mengukuhkan
diri
menjadi
penyelenggara
TIMES
(Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services)
untuk meningkatkan business value creation. Selain itu, Telkom juga
membangun Image baru dengan menampilkan logo dan tagline
Perseroan yang baru “the world in your hand”. Setahun kemudian,
Telkom merambah ke mancanegara di kawasan benua Asia dan
Amerika
Paradigma baru mendorong Telkom mengembangkan produk
berbasis
digital
dan
melakukan
investasi
pada
infrastruktur
telekomunikasi dan informasi. Telkom menyelesaikan proyek kabel
serat optik bawah laut JaKaLaDeMa pada April 2010 yang
menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar, dan Mataram.
Kabel bawah laut Telkom juga terbentang dari benua Asia ke benua
Eropa dan Amerika
Kemudian Telkom juga menggelar Telkom Nusantara Super
Highway dan True Broadband Access yang menyediakan akses internet
berkapasitas 20 Mbps-100 Mbps bagi masyarakat diseluruh Indonesia.
Pada Desember 2014, Telkom melalui entitas anak Telkomsel
meluncurkan layanan 4G secara komersial. Tahun berikutnya, Telkom
melahirkan IndiHome yang menyediakan akses internet, telepon rumah,
dan TV interaktif (TV kabel UseeTV) bagi pelanggannya.
Pada tahun 2016, Dalam rangka menuju perusahaan digital telco,
Telkom
melakukan
transformasi
organisasi
dari
sebelumnya
berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha digital TIMES
(Telecommunication, Information, Media, Edutaiment and Services)
menuju model Customer Facing Unit dan Functional Unit, atau disebut
CFU dan FU. Transformasi tersebut akan membuat organisasi Telkom
menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi
dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung cepat.
Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.
Untuk itu dalam mendukung segala pelayanan yang berkualitas juga
PT. Telkom Indonesia membangun banyak kantor kantor- kantor
cabang ataupun Grapari yang tersebar di Indonesia maupun Luar Negeri
untuk memudahkan pelanggan, diantaranya : 7 kantor Telkom regional
(Telkom Regional), 59 wilayah Telekomunikasi, 566 Outlet plasa
Telkom, 7 GraPARI luar negeri di Mekah-Saudi Arabia, Singapura,
Hongkong, Macau, Taipe & Tainan-Taiwan dan Malaysia, 416
GraPARI, termasuk yang dikelola pihak ketiga, dan 487 unit Mobile
GraPARI.
Pada tahun 2016 Telkom juga kembali menerima berbagai
penghargaan yang berkaitan dengan tema keberlanjutan baik secara
langsung maupun melalui unit bisnis dan anak usaha dari berbagai
lembaga
independen,
Penghargaan
Terkait
Keberlanjutan
yang
diperoleh, diantaranya:
1. Top 10 Companies/ Organization to Work For versi Job Seeker
Survey dalam Indonesian Employers of Choice Award 2015.
2. Asian Most Admired Knowledge Enterprises (MAKE) 2016.
3. Telkom meraih Digital Brand of The Year kategori BUMN.
4. “Top Performing Listed Companies 2016” dalam ajang Investor
Award 2016.
5. Top 20 Perusahaan Idaman Pilihan Responden dalam Indonesia
Most Admired Companies Award.
6. “The 1st Champion of Indonesia Original Brand 2016” melalui
layanan Sambungan Langsung Internasional 007 (Telkom SLI 007).
7. Peringkat pertama dalam ajang penghargaan Indonesia’s Top 100
Most Valuable Brands 2016 dengan brand value 2.620 million US
Dollar dan brand rating AAA-.
8. Meraih CSR kategori dalam Indonesia’s Best Companies Awards.
9. Best Employer 2016 dan Best of The Best 2016 dalam AON’s Best
Employer Award 2016.
PT. Telkom Indonesia juga dalah salah satu perusahaan yang jumlah
pelanggannya
terbanyak
di
Indonesia
dibandingkan
perusahaan
telekomunikasi swasta lainnya yaitu :
1. 4,3 juta broadband dengan rincian 4,3 juta pelanggan fixed
broadband dan 60 juta pelanggan mobile broadband.
2. 173,9 juta pelanggan selular dengan rincian 4,2 juta pelanggan
pasca bayar (kartuHalo) dan 169,7 juta pelanggan pra bayar
(simPATI, kartu As, LOOP).
3. 0,7 juta pelanggan telepon tetap.
Hal ini membuat PT. Telkom terus berusaha menjadi yang terbaik dan
terpercaya bagi masyarakat Indonesia maupun Luar Negeri yang telah
bekerjasama.
2.2. Visi dan Misi
Vision:.
Be the King of Digital in the Region.
Mission :
Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization
.
2.3. Produk dan Jasa
PT. Telkom mengelompokkan produk dan layanan menjadi enam
kategori meliputi ;
1. Mobile
Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value
added service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan
melalui entitas anak, Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk
pasca bayar dan simPATI, Kartu As dan Loop untuk pra bayar.
2. Fixed
Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed
voice, fixed broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless
technology lainnya, dengan IndiHome.
3. Wholesale & International
Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network
service, Wi-Fi, VAS, hubbing, data center dan content platform, data
dan internet, dan solution.
4. Network Infrastructure
Produk
yang
ditawarkan
infrastruktur dan tower.
meliputi
network
service,
satelit,
5. Enterprise Digital
Terdiri dari layanan information and communication technology
platform service dan smart enabler platform service.
6. Consumer Digital
Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce
(blanja.com), video/TV dan mobile based digital service. Selain itu,
PT. Telkom juga menawarkan digital life service seperti digital life
style (Langit Musik dan VideoMax), digital payment seperti
TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital
advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service
yang menawarkan layanan Internet of Things (IoT).
BAB III
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL
3.1. Lingkungan Demografi
Demografi merupakan salah satufaktor non-ekonomi yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, baik sebagai faktor pendorong
maupun sebagai faktor penghambat. Oleh karena itu, demografi
merupakan komponen pusat dari konteks dan perubahan sosial. Sejak
Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di
Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun
1999 tentang Telekomunikasi, industri telekomunikasi di Indonesia
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pertumbuhan ini juga
diakselerasi oleh kemajuan teknologi komunikasi yang menggunakan
spektrum radio frekuensi sebagai alternatif sarana telekomunikasi yang
sebelumnya hanya mengandalkan jaringan kabel dan satelit. Terdapat
beberapa faktor atau kondisi yang mendukung prospek pertumbuhan
industri telekomunikasi di Indonesia, antara lain Kondisi demografi di
Indonesia dimana populasi terbesar keempat di dunia dan kelas
menengah yang tumbuh pesat, serta ekonomi Indonesia yang
memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan stabil yang diharapkan
akan terus mendorong permintaan akan layanan telekomunikasi dan
data. sisi lain masyarakat semakin terbuka terhadap globalisasi gaya
hidup digital, dan terutama meningkat pesatnya penggunaan perangkat
ponsel cerdas dengan harga yang semakin terjangkau maupun tingginya
aktivitas di jejaring sosial, yang diharapkan akan mendorong
pertumbuhan layanan mobile internet. Dan juga persaingan antar
operator telekomunikasi yang semakin terbuka dan ketat, yang
berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi industri yang
lebih tinggi, maupun munculnya inovasi-inovasi pada produk dan
layanan yang akan meningkatkan kemajuan telekomunikasi.
3.1.1. Peluang
Dengan perkembangan yang pesat, memberikan peluang PT
Telkom
untuk
memberikan
pelayanan
yang
lebih
baik
kedepannya sehingga customer akan menjadi pengguna tetap data
dan layanan lainnya yang di tawarkan PT Telkom.
3.1.2. Ancaman
Banyaknya persaingan data yang murah, di khawatirkan dapat
menurunkan kualitas pelayan. Hal ini dikarenakan ada penawaran
yg tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan yang akan
menurunkan daya beli.
3.1.3. Implikasi Bisnis
PT Telkom dalam hal ini diharuskan untuk tetap menjaga
kualitas pelayanan yang ditawarkan. Melihat penggunaan
komunikasi yang berkembang pesat diindonesia, akan menjadi
sebuah peluang yang besar. Selain itu dengan perkembangan
ini, PT Telkom selaku penyedia layanan komunikasi. Dapat
juga menciptakan berbagai lapangan usaha seperti konter yang
diharapkan
sebagai
sarana
penjualan
paket
paket
yg
ditawarkan perusahaan.
3.2. Faktor Politik Dalam Negeri
Politik merupakan salah satu elemen yang tidak dapat dipisahkan
dari ekonomi dan bisnis karena saling bergantungan, salah satu negara
yang merasakannya adalah negeri kita sendiri, Indonesia, dimana
lingkungan politik dalam negeri memiliki pengaruh terhadap kondisi
ekonomi negara yang akan memberikan dampak terhadap kegiatan
bisnis,
dan
sebaliknya
kondisi
ekonomi
negara
juga
dapat
mempengaruhi kondisi politik dalam negeri ini.
Seperti yang diketahui dalam permainan politik sekarang mengenai
penyakit black campaign dikalangan elit politik yang dinilai tidak
sehat dan dikhawatirkan dapat merusak tatanan perpolitikan Indonesia
yang sedang belajar menuju sistem demokrasi.
Beberapa waktu yang lalu, Indonesia di hadapi oleh informasi hoax
oleh salah satu komunitas yang sering dijuluki SARACEN.
Komunitas ini memberikan jasa kepada para klien yang beberapa
klien terdiri dari kalangan elit politik yang ingin melakukan
kampanye. Dengan menyebarkan konten hoax dan sara di media
sosial, dan di media cyber yang mereka miliki. Alhasil banyak
pengguna Gadged di Indonesia yang meyerap informasi yang tidak
benar.
3.2.1. Peluang
Peningkatan penggunaan media komunikasi oleh masyarakat
Indonesia meningkat diakibatkan oleh informasi hoax yang
disebarkan oleh komunitas SARACEN. Masyarakat tidak ingin
ketinggalan informasi mengenai perkembangan terbaru. Hal ini
sangat memberikan peluang kepada PT Telkom.
3.2.2. Ancaman
Dengan adanya informasi yang tidak benar disebarkan oleh
komunitas
SARACEN
kepada
masyarakat
umum
mengakibatkan perubahan paradigma masyarakat. Hal ini akan
mengurangi tingkat kepercayaan akan keaslian dan kebenaran
informasi
yang
diberikan.
Hal
ini
akan
mengurangi
penggunaan media informasi yang tentunya berdampak pada
penurunan jasa PT Telkom.
3.2.3. Implikasi Bisnis
Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan strategi
sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan masalah
Black Campaign, PT Telkom bekerjasama dengan Kepolisian
indonesia berusaha untuk memberantas tindak kejahatan
informasi ini agar tidak ada lagi penyebaran informasi yang
dapat merugikan satu atau sekelompok orang termasuk PT.
Telkom Indonesia.
3.3. Faktor Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh
suatu Negara dalam hubunganya dengan Negara-Negara lain. Dalam arti
luas, politik luar negri adalah pola perilaku yang digunakan oleh suatu
Negara dalam hubunganya dengan Negara-Negara lain. Politik luar
negeri dapat diartikan sebagai suatu kebijaksanaan yang diambil oleh
pemerintah dalam rangka hubunganya dengan dunia internasional dalam
usaha mencapai tujuan nasional.
Politik luar negri Indonesia bersifat bebas aktif, Bebas, dalam artian
bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada
dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang dicerminkan
dalam falsafah Pancasila. Aktif, berarti bahwa dalam menjalankan
kebijakan luar negrinya, Indonesia tidak bersikap pasif-reaktif atas
kejadian-kejadian internasional, melainkan bersikap aktif. Seperti
masalah internasional yang lagi hangat dibicarakan sekarang, yakni
Vietnam-Rohingya yang tidak terlepas dari campur tangan Indonesia.
Hubungan bilateral antara kedua Negara bukan hanya dibindang
diplomasi dan-atau dibidang ekonomi saja, tetapi juga dibidang
komunikasi dan informasi. Adanya konflik kemanusiaan di Myanmar
membawa dampak bagi Negara lain yang menjalin hubungan bilateral,
terkhusus bagi Indonesia dalam kerjasamanya dibidang komunikasi dan
informasi. Namun, ekspansi bisnis PT.Telekomunikasi Indonesia di
Myanmar tidak terganggu seiring terjadinya konflik kemanusiaan
rohingya di daerah rakhine, karena bisnis perusahaan sendiri ada di
Rangoon, sehingga tidak ikut terkontaminasi oleh kondisi yang terjadi di
Rakhine.
3.3.1. Peluang
Hasrat Telkom menjadi salah satu operator seluler di
Myanmar pernah kandas pada tahun 2013 silam. Namun
kegagalan itu tidak begitu saja menciutkan nyali BUMN
telekomunikasi Indonesia untuk mencoba peluang bisnis lainnya
seperti
penetrasi
bisnis
Information
&
Communication
Technology(ICT).
Peluang yang dimaksud adalah bisnis dengan risiko lebih
rendah, return yang lebih cepat dan value yang lebih tinggi,
seperti bisnis digital media dan solusi ICT yang dibutuhkan oleh
Small Medium Enterprise (SME) dan korporasi. Pemerintah
Myanmar tengah menggencarkan upaya menyediakan akses
teknologi informasi bagi rakyatnya.
Kesiapan Telkom menggarap layanan ICT di Myanmar
merupakan bagian dari rencana ekspansi internasional yang sudah
dicanangkan. Hingga saat ini, Telkom telah melakukan ekspansi
ke Hong Kong, Timor Leste, Singapura, Australia, dan Malaysia.
3.3.2. Ancaman
Hubungan kerjasama bisnis antara Indonesia dengan
Myanmar kini sedang dalam pengkajian ulang. Indonesia
mengancam akan memutuskan hubungan bilateral dengan
Myanmar sebagai bentuk protes pemerintah atas aksi represif
pemerintah Myanmar
dengan etnis
Rohingya.
Ancamaan
Pemutusan hubungan kerja antara kedua Negara ini dilihat juga
dari angka perdagangan yang dinilai tidak terlalu signifikan dan
tidak berdampak bagi laju perekonomian di Indonesia.
Perusahaan
Telkom
menjadi
jasa
penyedia internet
gateway atau sebagai operator layanan data di Myanmar
selama satu tahun terakhir. Menanggapi rencana pengkajian
ulang
hubungan
bisnis
Indonesia
dengan
Myanmar,
manajemen Telkom tidak mengklaim pihaknya akan ikut sertamerta memberhentikan bisnisnya tetapi menunggu arahan dari
pemerintah.
3.3.3. Implikasi Bisnis
Sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan perubahan
kebijakan PT Telkom harus selalu mengikuti perkembangan politik
di myanmar dan kondisi perekonomian Indonesia, sehingga
perusahaan dapat mempersiapkan strategi yang tepat ketika
memasuki masa tersebut.
3.4. Faktor Lingkungan Ekonomi
Pembangunan ekonomi sangat diharapkan mempunyai nilai nyata
yang tinggi, secara tradisional ekonomi mempunyai definisi yaitu
kemampuan perekonomian nasional untuk menghasilkan peningkatan
Produk Domestik Bruto (PDB) riil per kapita secara menerus.
Kemudian definisi dalam perspektif ekonomi baru yang berarti suatu
proses multidimensional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
mengurangi ketimpangan, dan kemiskinan yang disertai perubahan
struktur sosial, sikap bersama, dan kelembagaan nasional. Berdasarkan
definisi tersebut dapat digambarkan bahwa pembangunan ekonomi
merupakan suatu proses yang tidak hanya fokus terhadap peningkatanpeningkatan indikator ekonomi, tetapi juga harus didukung dengan
perbaikan sistem kelembagaan yang ada di suatu negara.
Fundamental ekonomi Indonesia saat ini dinilai terus menguat.
Penguatan itu terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
terbukti ditengah ketidakpastian ekonomi global Indonesia masih bisa
tumbuh 5,02% tahun lalu pada tahun 2016
Pertumbuhan ekonomi naik pertama kali dalam 5 tahun terakhir.
PDB. Setelah penguatan di 2016, pertumbuhan ekonomi 2017
diharapkan akan sangat membantu bagi kenaikan harga komoditas dan
diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 5,2% dan semoga
naik 5,3% di 2018. Yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Gambar 3. 1 Grafik laju pertumbuhan PDB Indonesia, Sumber: BPS
Dari data diatas sudah jelas jika pertumbuhan pembangunan
ekonomi Indonesia sedang lebih baik dari tahun sebelumnya, hal ini
tentunya memberikan dampak, baik itu dampak positif yang menjadi
peluang maupun dampak negatif yang menjadi ancaman bagi
perusahaan-perusahaan terkhusunya PT Telkom.
3.4.1. Peluang
a. Perubahan pola konsumsi masyarakat
Pertumbuhan ekonomi yang baik akan berpengaruh terhadapa
pola
konsumsi
masyarakat
terkhusunya
pada
dunia
Telekomunikasi dan digital, salah satunya adalah mencari
penyedia jasa telekomunikasi maupun jaringan yang lebih cepat
untuk memudahkan usaha bisnis mereka ataupun urusan pribadi,
seperti penggunaan internet dulu yang harus menggunakan kabel
sekarang sudah berubah dengan hadirnya Indihome dari PT
Telkom
yang
lebih
mudah,
praktis
penggunaannya
dan
penggunaan aplikasi bisnis yang dapat digunakan oleh pelaku
bisnis
lebih
penggunaannya.
di
mudahkankan
dan
sederhana
dalam
b. Daya beli mayarakat yang semakin tinggi
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi indonesia maka secara
langsung meningkatnya daya beli masyarakat, yang semakin
digitalisasi dan mobilisasi yang memudahkan masyarakat sendiri.
Hal ini otomatis akan berdampak pada daya beli pengguna lebih
tinggi terhadap jasa telekomunikasi dan Industri telekomunikasi
akan terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang diharapkan akan meningkatkan permintaan
layanan telekomunikasi.
3.4.2. Ancaman
a. Meningkatnya persaingan
Petumbuhan
ekonomi
secara
tidak
langsung
akan
meningkatkan penghasilan dan pendapatan masyarakat baik
berupa kebijakan kenaikan gaji dari instansi masing-masing,
maupun dibukanya lapangan pekerjaan lagi, hal ini tentu sebagai
bentuk untuk mensejahterakan rakyat, dengan meningkatnya roda
ekonomi ini perusahaan-perusahaan lain yang sejenis juga akan
memanfaatkan dengan melakukan inovasi-inovasi untuk menarik
pelanggan yang sekarang serba menggunakan dunia digital dalam
melakukan segala jenis kegiatan.
b. Trend yang cepat berubah
Perkembangan
dunia
yang
semakain
maju
membuat
perubahan selera masyarakat yang semakin cepat berubah
membuat perusahaan dapat kehilangan pangsa pasarnya, yang
dapat mengancam keberlanjutan dari kegiatan bisnis. sehingga
perlu terus dilakukan perkembangan-perkembangan inovasi yang
semakin memudahkan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan masyarakat saat ini.
c. Perubahan teknologi yang cepat
Perubahan selera yang cepat juga didukung dengan perubahan
teknologi yang cepat, sehingga dapat menyebabkan perusahan
kehilangan daya saing terhadap perusahaan lain. Hal ini juga dapat
mengancam keberlanjutan dari kegiatan bisnis.
3.4.3. Implikasi Bisnis
a. Mengikuti perkembangan bisnis
PT Telkom sebagai suatu bentuk kegiatan bisnis yang dikelola
oleh pemerintah berusaha selalu mengikuti perkembangan
lingkungan bisnis yang ada di Indonesia, seperti halnya
perkembangan informasi, teknologi, lingkungan ekonomi, dan
lingkungan makro lainnya.
b. Inovasi dan Peningkatan Kualitas Produk
Untuk mengatasi kemungkinan ancaman yang akan dihadapi
oleh PT Telkom, perusahaan hendaknya terus melakukan inovasi
dan peningkatan kualitas, baik terhadap produk maupun jasa
telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan pasar atau konsumen
saat ini, dilihat dari keadaan perkembangan pola tingkah laku
masyarakat yang ada. Hal ini perlu dilakukan PT Telkom untuk
mempertahankan posisi saat ini dan untuk memenangkan
persaingan.
c. Memperhatikan masalah sosial
Selain itu juga, PT Telkomn juga memperhatikan masalah
masalah sosial yang terjadi di sekitar lingkungan bisnis mereka.
Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan
tanggung jawab sosial,
Melalui CSR (Corporate Social
Responsibility) disini PT Telkom selaku unit kegiatan bisnis milik
pemerintah tidak hanya semata-mata memperkenalkan kegiatan
bisnis mereka, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar. Dengan adanya CSR, kegiatan bisnis secara
tidak langsung mendukung program pembangunan berkelanjutan
di Indonesia.
3.5. Faktor Sosial & Budaya
Indonesia bukan saja memiliki berjuta keindahan alam namun juga
memiliki sejuta kekayaan budaya yang dapat di temui dari sabang
sampai merauke. Sudah beberapa kebudayaan indonesia yang tidak
asing lagi di mata dunia, seperti tarian adat bali, dan lainnya. Dengan
adanya kebudayaan yang beraneka ragam ini maka akan ada usaha
untuk memperkenalkan di mata dunia. Maka dari itu telekomunikasi
juga sangat di perlukan baik digital maupun langsung. Terkenalnya
kebudayaan indonesia tidak terlepas dari komunikasi internet sebagai
media promosi yang terus meningkat.
Dewasa ini, setiap perusahaan negara maupun swasta tidak hanya
memiliki kepentingan untuk menghasilkan profit semata. Tetapi
Perusahaan harus melihat suatu bisnis dari dua sisi yang saling
berhubungan. Suatu perusahaan saat ini dituntut untuk memahami
permasalahan sosial yang ditimbulkan dari aktivitas bisnis yang
dijalankan dan juga harus memahami permasalahan sosial yang dapat
mempengaruhi berlangsungnya suatu bisnis, Pemahaman perusahaan
terhadap permasalahan sosial diwujudkan sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) terhadap lingkungan sekitar. peran BUMN
dalam upaya pembangunan desa diwujudkan melalui Balkondes, di
desa tuksongo sebagai bentuk kepedulian terhadap kehidupan ekonomi,
social dan budaya masyarakat. Telkom juga berupaya mengembangkan
seni dan budaya khas daerah setempat sejalan dengan program
tanggung jawab sosial Telkom Peduli Budaya.
Bangunan atau fasilitas Balkondes Telkom meliputi penginapan
(homestay) yang memungkinkan wisatawan dapat menginap dan
menikmati lingkungan asri pedesaan. Selain itu, beberapa fasilitas lain
diantaranya Rumah Joglo dan Plaza atau Amphitheatre sebagai
panggung kesenian dan pentas budaya, 2 rumah limasan sebagai ruang
pajang hasil UMKM dan resto, serta 1 limasan kecil sebagai lokasi
workshop para pelaku UMKM.
Implementasi CSR di Indonesia diyakini mampu mendatangkan
manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Pertama, pelaksanaan CSR
mampu menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan memunculkan
citra positif di kalangan masyarakat. Kedua, implementasi CSR mampu
meningkatkan aksesibilitas perusahaan dalam menambah modal.
Ketiga, pelaksanaan CSR mampu mendorong perusahaan untuk
mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas. Keempat,
perencanaan CSR dalam perusahaan seringkali mendorong peningkatan
kemampuan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis, sehingga
mempermudah perusahaan dalam pengelolaan manajemen risiko.
Di Indonesia, tuntutan pelaksanaan CSR tertuang dalam upaya
pemerintah melalui pembuatan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan. Melalui undang-undang ini, suatu perusahaan dituntut
untuk melaksanakan program CSR, tidak terkecuali PT Telkom yang
menjadi bagian dari usaha milik negara yang wajib melakukan program
ini untuk mendukung negara. Saat ini, PT Telkom telah melakukan
program CSR yang sangat baik, sehingga dapat dijadikan peluang yang
besar tetapi tidak menutup kemungkinan munculnya ancaman terhadap
keberlangsungan bisnis perusahaan.
3.5.1.
Peluang
a. Peningkatan target pasar
Dengan
melakukan
tanggung
jawab
sosial
terhadap
lingkungan sekitar dan daerah terpencil di Indonesia dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tehadap keberadaan PT
Telkom yang hadir untuk dinikmati oleh seluruh masyarakat
Indonesia tanpa terkecuali. Karena BUMN hadir untuk melayani
semua masyarakat diseluruh pelosok negeri ini. Dengan hal ini
juga secara tidak langsung dapat meningkatkan target pasar
perusahaan. peningkatan target pasar merupakan paluang bagi
PT Telkom untuk bersaing dan meningkatkan lagi kinerja
perusahaan yang sudah baik menjadi lebih dan lebih baik lagi
dalam melayani bangsa.
b. Mendukung iklim usaha
Melakukan tanggung jawab sosial akan membuat Citra
perusahaan yang positif, hal ini akan mendukung iklim usaha
bagi PT Telkom yang dapat menjamin keberlangsungan
perusahaan.
3.5.2. Ancaman
PT Telkom sebagai perusahaan negara yang keberadaan
kantor kantor cabang bearda hampir di seantero pelosak negeri
ini tidak akan terlepas dari ancaman konflik yang mungkin
terjadi disekitar kantor. Ancaman konflik yang mungkin terjadi
dapat menghambat perusahaan dalam melakukan kegiatan
bisnis.
3.5.3. Implikasi Bisnis
a. Memperhatikan masalah sosial
PT Telkom sebagai perusahaan yang hadir di tengah
masyarakat dalam bidang penyedia jasa telekomunikasi harus
memperhatikan masalah sosial yang ada di indonesia. hal ini
perlu dilakukan untuk menghindari munculnya potensi konflik
yang mungkin terjadi.
b. Meningkatkan program CSR secara menyeluruh
Untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh masyarakat
indonesia, perusahaan terus menjalankan program CSR ataupun
meningkatkan CSR terhadap kondisi Negeri ini. Program CSR
ini dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan
bisnis.
3.6. Teknologi
Kesuksesan sebuah bisnis bergantung pada produk dan jasa yang
dipasarkan oleh sebuah perusahaan dan bagaimana cara mereka dapat
menarik konsumen dengan segala jasa dan produk yang dijual seperti
yang dilakukan PT Telkom melakuakn segala upaya agar jasa dan
product mereka dapat dinikmati oleh setiap insan di Indonesia dengan
menggunakan tegnologi-tegnologi yang dipunya sendiri. Tantangan
perusahaan penyedia teknologi jaringan dan jasa telekomunikasi adalah
menciptakan produk dan jasa yang lebih cepat dan inovatif, Tantangan
dimasa depan adalah melakukan transformasi secara penuh untuk
menjadikan perusahaan yang lebih fokus lagi kepada pelanggan yang
didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang tepat dan yang
dapat membuat seluruh insan Telkom untuk bekerja bersama secara
efektif. Selain itu Telkom juga secara agresif telah bertumbuh dalam
bisnis new wave yang telah mengubah sejumlah pilihan untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi melalui Platform multimedia
3.6.1.
Peluang
a. Mengembangkan produk yang lebih populer
Teknologi new wave telah berkembang secara pesat dalam
sepuluh tahun terakhir ini dan sedang merubah cara kita
berkomunikasi anatara satu dengan yang lainnya, dalam
mengakses hiburan dan pekerjaan. Walaupun Telkom
mengharapkan layanan tidak bergerak kabel akan tetap
menjadi dasar bisnis untuk kedepannya, namum Telkom juga
secara agresif telah bertumbuh dalam bisnis new wave yang
telah mengubah sejumlah pilihan untuk berkomunikasi dan
berbagi informasi melalui Platform multimedia dibuat dalam
melakukan kegiatan-kegiatan apa saja termasuk berbisnis.
Hal ini terus ditingkatkan terus dilakukan pengembangan
produk untuk dapat dinikamati oleh setiap masyarakat
Indonesia.
b. Platform Multimedia akan menjadi pilihan
Teknologi yang baru ini akan menjadikan produk Telkom
dilirik masyarakat, hal ini dikarenakan penggunaannya yang
lebi mudah dan praktis dalam melakukan kegiatan-kegiatan
seperti kegiatan berbisnis melalui aplikasi yang telah
disediahkan oleh PT Telkom.
3.6.2. Ancaman
a. Persaingan yang meningkat
Dengan semakin berkembangnya zaman dan
ilmu
pengetahuan, teknologi juga semakin cepat mengalami
perubahan. Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dengan PT Telkom
sehingga dapat meningkatkan persaingan.ini menjadi sebuah
ancaman bagi PT Telkom.
b. Kualitas sumber daya manusia
Terciptanya teknologi yang semakin maju perlu diikuti
oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di
perusahaan untuk mampu menciptakan ide yang inovatif dan
keterampilan dalam melakukan pekerjaan sehingga tidak
kalah saing dengan perusahaan swasta lainnya. ancaman bagi
PT Telkom apabila terdapat karyawan yang tidak dapat
menemukan ide yang baik mengikuti perkembagan zaman
yang semakin dihadapkan dengan kecangihan-kecangihan
teknologi.
3.6.3. Implikasi Bisnis
a. Pelatihan karyawan
Perlu dilakukan pelatihan dan seminar secara khusus
mengenai teknologi yang berkembang dan persaingan yang
terjadi. Melalui pelatihan dan seminar tersebut diharapkan
dapat meningkatkan peran serta kualitas sumber daya yang
terdapat di PT Telkom yang akan mendukung kegiatan bisnis.
b. Riset terhadap teknologi
Melakukan riset lebih dahulu untuk mengetahui teknologi
atau alat-alat yang ada saat ini, apakah teknologi tersebut
sangat dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak. Sehingga tidak
akan menimbulkan permasalahan tidak digunakan atau
dimanfaatkan di kemudian hari.
3.7. Lingkungan Alam
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 18 ribuan pulau,
yang terletak di daerah tropis. Selain itu juga rentan terhadap bencana
alam dan fenomena lain diluar kendali PT Telkom, yang dapat
menimbulkan gangguan serius pada bisnis Telkom dan memberi
dampak merugikan pada hasil operasi Telkom.
Beberapa daerah operasi Telkom rentan terhadap bencana alam,
seperti banjir, petir, angin puyuh, gempa bumi, tsunami, letusan gunung
berapi, kebakaran atau peristiwa lain yang berada diluar kendali
Telkom. Semua hal diatas tersebut dapat menganggu kegiatan
operasional perusahaan dan mengakibatkan kerusakan peralatan yang
memberi dampak merugikan pada kinerja keuangan dan hasil operasi
Telkom.
Untuk mengurangi resiko-resiko diatas Telkom telah menerapkan
Business continuity management disaster recovery plan dan telah
mengasuransikan asetnya untuk melindungi telkom dari potensi
kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam dan peristiwa lain yang
terjadi diluar kendali telkom. Walaupun demikian, tidak ada jaminan
bahwa pertanggungan asuransi akan cukup melindungi telkomdari
potensi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam dan kejadian
lainnya diluar kendali Telkom.
3.8. Hukum dan Regulasi
Pemerintah merupakan regulator yang membuat, menerapkan dan
menegakkan peraturan yang relevan terkait penetapan tarif. Selain itu,
Pemerintah menerbitkan
lisensi
bagi
para
operator. Pemerintah
mengatur sektor telekomunikasi melalui Menteri Komunikasi dan
Informasi (“Menkominfo”). Menkominfo berwenang menerbitkan
keputusan pelaksanaan undang-undang, yang umumnya memiliki
lingkup yang luas, sehingga memberikan keleluasaan bagi kementerian
untuk melaksanakan dan menegakkan peraturan. Terkait dengan
peraturan yang berlaku, “kepemilikan” saham dan satu saham
Dwiwarna yang beredar berada di bawah perlindungan Departemen
Keuangan.
Sebaliknya,
sesuai
dengan
wewenang
Departemen
Keuangan, Menteri Negara BUMN menggunakan hak-hak yang
diberikan dalam saham ini sebagai pemegang saham pengendali
Telkom.
Beberapa lisensi tertentu mengharuskan Telkom untuk membayar
biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang disediakan dan
biaya hak penggunaan frekuensi radio kepada Menkominfo.
Sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam
peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam
mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang
membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan
pasar. Tetapi Hubungan yang terjalin antara Telkom dengan Pemerintah
sangat menyeluruh dalam berbagai hal. Pemerintah adalah pemegang
saham mayoritas dan pengendali Perusahaan. Sebagai regulator,
Pemerintah menerbitkan lisensi serta membuat, mengawasi dan
menegakkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan sektor
telekomunikasi dan memutuskan penetapan tarif. Di satu sisi,
Pemerintah juga merupakan salahsatu pelanggan dan salahsatu pemberi
pinjaman bagi Telkom.
Revisi PP 52 dan 53 tahun 2000 yang membuat kisruh industri
telekomunikasi di Indonesia sudah mulai diketahui. keberadaan revisi
dua PP tersebut, bersumber dari Pasal 12 revisi PP 52 tahun 2000 dan
pasal 25 revisi PP 53 tahun 2000 sebagai titik tolak utama.
Dalam dokumen yang beredar di lembaga pemerintah menyebutkan
bahwa Kementrian Kominikasi dan Informatika (Kominfo) mengajukan
revisi PP 52 dan 53 tahun 2000. Pasal 12 revisi PP 52 tahun 2000
membahas mengenai network sharing. Dalam revisi PP tersebut
dijelaskan aturan network sharing merupakan kewajiban bagi seluruh
operator telekomunikasi di Indonesia.
3.8.1. Peluang
Pro kontra rencana penurunan biaya interkoneksi hingga
saat ini masih belum menemukan titik terang. Meski saat ini
semua operator sudah menyampaikan Dokumen Penawaran
Interkoneksi (DPI), namun pemerintah melalui Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengaku masih memerlukan
waktu untuk mengevaluasi semua dokumen.
Kubu Telkom dan Telkomsel beranggapan rencana
penurunan biaya tidak berbasis recovery cost perusahaan sebesar
Rp285, sehingga berpotensi mengganggu iklim usaha. penurunan
tarif interkoneksi justru membuka peluang besar bagi industri
telekomunikasi. Mengingat, penetapan tarifnya secara spesifik
hanya melibatkan antar pelaku bisnis.
Menurunnya
biaya
interkoneksi
justu
menjadikan
kompetisi bukan lagi terbatas persaingan kuatnya modal, tapi
mendorong hadirnya inovasi produk dan jasa pelayanan kepada
konsumen, penurunan biaya interkoneksi akan menghilangkan
dominasi pasar karena mampu menjaga kompetisi bisnis yang
sehat. Ada korelasi antara penurunan biaya inter koneksi terhadap
tarif ritel. Penetapan tarif asimetris justru akan menguntungkan
pelanggan karena biaya yang diberlakukan dihitung berdasarkan
recovery cost operator. Mengingat, operator akan terhindar dari
kompetisi
penetapan
tarif
dan
duplikasi
pembangunan
infrastruktur telekomunikasi.
3.8.2. Ancaman
Di antara permasalahan yang timbul karena lemahnya
regulasi
antara
lain
Mandiri (independent
ketentuan
regulatory
tentang
Badan
body), ketentuan
Regulasi
tentang
interkoneksi, juga tak kalah penting masuk dalam bagian intim
masalah penentuan tarif telekomunikasi secara luas, serta
manajemen pemberian lisensi, baik bagi izin bagi operator
maupun lisensi frekuensi.
Permasalahan lain yang membayangi adalah sistem
pentarifan telekomunikasi. Sesuai dengan ketentuan Pasal 28 dan
penjelasannya PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi Indonesia, tarif disusun berdasarkan komponen
biaya.
Mendasarkan pada ketentuan ini, penyusunan formula tarif
yang dilakukan oleh pemerintah menggunakan metode price
cap yang diklaim paling cocok dengan kondisi Indonesia.
Sayangnya, metode ini ternyata sangat rentan oleh faktor inflasi
karena menggunakan customer price index (CPI) sebagai unsur
utamanya, di samping faktor efesiensi operator sendiri.
Akibatnya nilai rupiah mengalami depresiasi yang
sedemikian besar beberapa tahun terakhir yang berakibat pada
naiknya angka inflasi, penyesuaian tarif telepon juga meroket.
Apalagi, mengingat selama masa krisis, faktor CPI yang
seharusnya berubah tiap tahun ternyata tidak diikuti dengan
penyesuaian tarif.
Hal
ini
mengakibatkan
konsumen
telepon
harus
menanggung kenaikan tarif yang dirapel untuk sekaligus tiga
tahun.
Lebih
repot
lagi
dengan
tambahan
adanya rebalancing yang sebenarnya ingin mengurangi subsidi
silang antara tarif telepon lokal dengan tarif telepon SLJJ
(Sambungan Langsung Jarak Jauh). Akibatnya, kenaikan tarif
tidaklah flat atau bervariasi antara jenis lokal dan SLJJ.
3.8.3. Implikasi bisnis
Dalam revisi PP tersebut dijelaskan aturan network
sharing merupakan
kewajiban
bagi
seluruh
operator
telekomunikasi di Indonesia.
Sekilas memang revisi ini akan memberikan dampak
positif terhadap industri telekomunikasi di Indonesia apabila
diimbangi dengan komitment pembangunan infrastruktur, tentu
akan menguntungkan operator yang kurang produktif dalam
membangun jaringan infrastrktur. Khususnya operator yang
selama ini terkenal malas dan lamban dalam membangun
infrastrktur di daerah terpencil.
Kominfo dianggap adil dalam menjalankan regulasi dan
berdiri dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), apabila di dalam revisi PP 52 tahun 2000 juga ditulis
kewajiban operator untuk membangun jaringan. Selain seharunya
di dalam revisi pp tersebut network sharing bukanlah suatu
keharusan (mandatory). Network sharing seharusnya menjadi
yang nomor dua bagi operator untuk melakukan atau tidak
melakukannya. Selain itu juga mungkin pemerintah perlu
menambahkan aturan untuk memberikan insentif dan disinsentif
bagi operator yang memenuhi atau tidak komitmen pembangunan.
Masalah ini dapat selesai apabila kominfo membuka
kepada public mengenai dokumen revisi tersebut agar masyarakat
dapat menilai secara bijak sehingga usaha bisnis Telkom menjadi
panutan dimata masyarakat.
3.9. Lingkungan Pemerintahan
Penggunaan
media
telekomnuikasi
di
indonesia
sangat
berkembang, hal ini ditandai dengan komunikasi instan yang disediakan
oleh pengembang. Perkembangan ini juga di fungsikan oleh
pengembang aplikasi di indonesia untuk melakukan berbagai macam
aplikasi guna memberikan kemudahan komunikasi dan lainnya. Dalam
sistem pemerintahan juga tidak terlepas dari media komunikasi yang
transparan. Presiden ke-7 kita yang sekarang ini Bapak Joko Wododo,
sering mengupload berbagai kegiatan kerjanya hal ini tentu sangat
positif agar masyarakat dapat lebih mengetahui apa saja yang di
kerjakan oleh orang Nomor 1 di Negara
Indonesia
ini.
Dengan
komunikasi yang transparan ini tak sedikit pengikut media sosial yang
mengikuti akun media sosial para pejabat negara. Hal ini dilakukan agar
masyarakat dapat mengetahui apa saja yang dilakukan pejabat negara.
3.9.1. Peluang
Dengan Komunikasi yang positif, akan memberikan
kemajuan terhadap perusahaan PT. Telkom Indonesia Selanjutnya
dapat mempertahankan peringkat PT Telkom sebagai perusahaan
telekomunikasi terbaik pada kelasnya.
3.9.2. Ancaman
Dengan pemberitaan yang tidak benar akan sebuah berita,
dapat mengurangi penggunaan komunikasi pada suatu situs yang
ada kerjasama dengan PT Telkomunikasi. hal ini dikarenakan
akan mengurangi kepercayaan pembaca pada berita yang
menyediakan situs tidak benar tersebut.
3.9.3. Implikasi Bisnis
PT Telkom selalu menjaga pelayanan yang baik dengan
menghidari dan mencegah terjadinya tindakan pemberitaan hoax
yang dapat merugikan perusahaan. Maka dari itu banyak
kampanye dan sosialisai yang dilakukan oleh PT Telkom dan
masyarakat yang sadar akan komunikasi positif untuk mencegah
terjadinya tindakan yang melawan hukum.
KESIMPULAN
PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu BUMN yang bergerak pada
Bidang penyedia jasa Telekomunikasi dan jaringan juga melakukan
pembangunan infrastruktur digital dan ekosistem pendukung secara
menyeluruh dan berkelanjutan.
Bagi Telkom prioritas pertama mereka adalah menghasilkan pelayan
yang prima untuk kepuasan pelanggan, hal ini karena pelanggan adalah
salah satu pemangku kepentingan yang berperan sentral dalam
menjamin keberlangsungan usaha melalui pembelian produk dan jasa
yang mereka lakukan. Melalui kritik dan saran yang mereka sampaikan,
pelanggan juga adalah mitra utama dalam mengembangkan usaha di
masa depan. Oleh karena perannya yang demikian strategis, dengan
mengerahkan seluruh kompetensi yang dimiliki, PT Telkom senantiasa
menjalin komunikasi erat dengan pelanggan, memahami dan berupaya
memenuhi harapannya. Setelah menganalisis seluruh faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi PT. Telkom Indonesia, penulis membuat
beberapa kesimpulan mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi
oleh PT. Telkom Indonesia dari seluruh faktor eksternal serta implikasi
bisnis yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Tabel 4.1 di bawah ini
menunjukkan ringkasan dampak seluruh faktor eksternal terhadap
perusahaan.
Analisis
terhadap
faktor-faktor
eksternal
yang
mempengaruhi kegiatan bisnis PT. Telkom Indonesia dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan terkait aktivitas perusahaan dan
penentuan arah perusahaan. Selain itu, dapat dijadikan sebagai acuan
dalam memproyeksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Tabel 4. 1 Ringkasan Dampak Seluruh Faktor Eksternal terhadap PT. Telkom Indonesia
No.
Lingkungan Bisnis
Peluang
Ancaman
Bisnis Implikasi
1
Lingkungan Demografi
• Peningkatan Daya
• Pesaing Data
• Menjaga
Beli.
• Banyak Produk
yang murah
Kualitas
layanan.
yang di tawarkan
2
Politik dalam Negeri
• Peningkatan media
komunikasi
• Kurangnya
tingkat
• Mencegah
tindakan ilegal
kepercayaan
masyarakat.
3
Politik Luar Negeri
• Bisnis dengan
resiko rendah
• Pengkajian
• Mengikuti
ulang
perkembangan
hubungan
politik di
bisnis
myanmar dan
kondisi
perekonomian
Indonesia
4
Ekonomi
• Peningkatan pola
konsumsi
• Meningkatny • Inovasi dan
a persaingan
peningkatan
kualitas produk
5
Faktor Sosial
• Peningkatan target
• Konflik
pasar
• Menghindari
Konflik
• Mendukung iklim
usaha
6.
7
Teknologi
Lingkungan alam
• Mengembangkan
• Kealitas
produk yang lebih
sumber daya
populer.
manusia
• Menambah dan
mengembangkan
usaha di seluruh
wilayah
• Rentan
terhadap
bencana alam
akibat dari
• Riset teknologi
• Mengasuransik
an juga setiap
properti yang
baru untuk
Indonesia.
• Lebih dikenal oleh
Mayarakat
Indonesia.
8
Hukum dan regulasi
• Penurunan Biaya
perubahan
iklim.
• Lemahnya
meminimalisir
kerugian.
• Revisi
regulasi
9
Pemerintahan
• Mempertahankan
• Mengurangi
• Menjaga agar
peringkat
kepercayaan
pelayanan tetap
perusahaan
pembaca
yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Tahunan 2016 PT Telkom Indonesia “ Membangun Ekonomi
Digital Indonesia “
Laporan Keberlanjutan 2016 PT Telkom “ Membangun Ekonomi Digital
Indonesia Yang Berkelanjutan “
Badan Pusat Statistik, Grafik Laju pertumbuhan PBD Indonesia seri 2010
mencakup
tahun
2015
sampai
2017,
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1138,
diakses
pada Tanggal 01 Oktober 2017
Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi
Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum
Frekuensi Radio Dan Orbit Satelit
Website
Resmi
PT
Telkom
Indonesia,
Identitas
Perusahaan,
http://www.telkom.co.id/tentang-telkom, diakses pada tanggal 03
Oktober 2017.
Download