jenis-jenis stakeholder dan cara menjaga norma

advertisement
JENIS-JENIS STAKEHOLDER
DAN CARA MENJAGA NORMA
ETIKA BISNIS YANG BAIK SESUAI DENGAN BUDAYA DAN ETIKA
BANGSA INDONESIA.
Stakeholder adalah individu, kelompok, komunitas atau masyarakat baik secara menyeluruh
maupun parsial, yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dalam perusahaan terdiri dari :
1. Pemilik (owner) atau Pemegang Saham, awalnya suatu bisnis dimulai dari ide seseorang atau
lebih tentang suatu barang atau jasa dan mereka mengeluarkan modal untuk usaha tersebut,
karena mereka percaya bahwa dikemudian hari akan mendapatkan imbalan (keuntungan) dan
mereka mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.
2. Karyawan (employee) kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja seluruh karyawan,
baik secara individu maupun secara kelompok.
3. Kreditor (creditor) kreditor sebagai pemberi pinjaman, umumnya mengajukan persyaratan
tertentu untuk meyakinkan bahwa uang yang mereka pinjamkan kelak akan dapat
dikembalikan tepat waktu ,sesuai jumlah dan berikut prestasinya.
4. Pemasok (supplier) Pemasok adalah partner kerja kinerja perusahaan juga sebagian
tergantung pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu.
5. Pelanggan (customer) Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada seorang
customer. Customer merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil
produksinya.
6. Pesaing Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan tentang
pesaing dan peranan mereka dalam bisnis.
7. Pemerintah Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk memberikan perijinan.Dalam
masyarakat yang masih ditandai dengan adanya KKN yang masih kuat, bukan tidak mungkin
kekuasaan pemerintah dalam memberikan perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang
disusun oleh perusahaan.
Untuk menjaga norma etika bisnis yang baik sesuai dengan dan etika bangsa adalah dengan
cara perusahaan dan para stakeholder bisa saling menguntungkan dan menyejahterakan.
Dalam hal ini terjadi fearness antara perusahaan dan para stakeholder. Tentunya perusahaan
harus menyesuaikan manajemen bisnis perusahaan baik pada budaya sosial masyarakat,
agama dan budaya bisnis yang dipakai perusahaan setempat, perusahaan juga harus bisa
menyesuaikan dengan kebijakan dari pemerintah yang ada baik di daerah maupun nasional.
Dengan begitu perusahaan akan dianggap memiliki hubungan yang baik dengan para
stakeholders (etika bisnis) dan akan menjadi sumber keberlanjutan bagi perusahaan.
KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWANNYA DAN
KEWAJIBAN KARYAWAN TERHADAP PERUSAHAANNYA DALAM
KONTEK
ETHICAL
DECISION
MAKING:
EMPLOYER
RESPONSIBILITY AND EMPLOYEE RIGHT
Mungkin secara umum kewajiban dari karyawan adalah bekerja dan kewajiban dari majikan
adalah memberi gaji. Namun ada konteks-konteks lain yang harus dilakukan sebagai
pemenuhan hak dan kewajiban keduanya.
KEWAJIBAN KARYAWAN :
1. Kewajiban Ketaatan
Karyawan harus taat kepada atasannya diperusahaan khususnya dalam kaitannya dengan
pekerjaan diperusahaan.
2. Kewajiban Konfidensialitas
Yaitu kewajiban untuk menyimpan informasi yang bersifat rahasia yang telah diperoleh
dengan menjalankan suatu profesi. Contoh : dokter, psikolog, pengacara, pendeta, ulama,
akuntan. Kewajiban kerahasiaan tidak saja berlaku selama karyawan bekerja di perusahaan,
tetapi berlangsung terus setelah ia pindah kerja. Yang termasuk rahasia perusahaan contohnya
teknik memroduksi suatu produk, contoh: program komputer, kenangan perusahaan, hasil
penelitian dll.
3. Kewajiban Loyalitas
Kewajiban loyalitas merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan
perusahaan. Karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan, karena sebagai karyawan
ia melibatkan diri untuk turut merealisasikan tujuan-tujuan tersebut, ia harus menghindari apa
yang bisa merugikan kepentingan perusahaan. Karyawan tersebut berarti melakukan
kewajiban loyalitas.
KEWAJIBAN PERUSAHAAN :
1. Perusahaan tidak boleh mempraktekkan diskriminasi
Diskriminasi timbul biasanya disertai dengan alasan yang tidak relevan.
2. Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
Terlepas dari aturan hukum para majikan tidak bebas dari kewajiban tetapi terikat dengan
alasan-alasan etika. Keselamatan dan kesehatan pekerja tidak pernah boleh dikorbankan
untuk kepentingan ekonomis. Resiko memang tidak selalu bisa dihindari, tetapi harus dibatasi
sampai seminimal mungkin, walaupun upaya itu bisa mengakibatkan biaya produksi
bertambah. Selain itu si pekerja harus menerima resiko itu dengan bebas, setelah lebih dahulu
ia diberikan ekstra untuk mengimbangi resiko, baik dalam gaji langsung maupun asuransi
khusus.
3. Kewajiban memberi gaji yang adil
Besarnya upah / gaji dapat dipengaruhi oleh beberapa hal : prestasi, kebutuhan, mekanisme
pasar, tinggi rendahnya pendidikan dan lain – lain. Pemerataan pendapatan merupakan
tuntutan etis yang berkaitan dengan prinsip “bagian yang sama” Adil tidaknya gaji menjadi
kompleks lagi ,jika kita akui bahwa imbalan kerja lebih luas dari pada take home pay saja.
Fasilitas khusus seperti rumah, kendaraan, beras dan lain – lain, dipandang juga sebagai
sebagiaan dari imbalan kerja, asuransi kerja, jaminan kesehatan, prospek pensiun dan
sebagainya.
4. Perusahaan tidak boleh menghentikan karyawan dengan semena – mena
Dalam lingkungan perusahaan, pemberitahuan karyawan sering tidak bisa dihindarkan.
Kejadian itu termasuk masalah yang paling sensitif, karena nasib hidup karyawan beserta
keluarganya dipertaruhkan secara langsung. Disamping itu harga diri si pekerja bisa terluka
juga. Cara menangani masalah ini bisa menunjukan mutu etis para majikan.
Implementasi di perusahaan yang pernah saya alami adalah perusahaan memberi gaji,
tunjangan, jaminan sosial, serta imbalan lebih ketika lembur, selain itu perusahaan juga
memberikan safety set sebagai pemenuhan K3 bagi karyawan. Sedangkan yang dilakukan
karyawan adalah karyawan bekerja dengan mengikuti intruksi yang diberikan atasan sebagai
ciri dari ketaatan. Karyawan bersedia lembur ketika ada pekerjaan yang belum terselesaikan
selama jam kerja, ini menunjukan bukti loyalitas dari karyawan.
Download