starmag februari 2013 - Bethany FOG Balikpapan

advertisement
VISI & Pengajaran Gembala februari 2013
(Th. 2013 : “3M : Mengampuni, memberi dan Melimpah/Kelimpahan”)
I
N
U
P
M
A
G
N
E
M
Kunci Kelimpahan
sakit. Kita harus menangani dosa itu demi Kristus, demi
saudara dan saudari dan demi kita sendiri. Gereja tidak
untuk memihak yang satu serta menentang yang lain, kita
harusnya punya keyakinan pada gereja, pada saudara kita
dan pada rasa keadilan mereka di hadapan Tuhan bahwa
mereka akan mengatasi masalah secara adil.
Kadang-kadang kita mungkin bereaksi dengan cara yang
aneh ketika masalah seperti itu terjadi. Kita mungkin menjadi
seseorang dari mereka yang berkata, "Saudara ini telah
menyakiti saya. Saya tidak akan pergi ke gereja lagi karena
semua orang Kristen adalah munafik!" Sebenarnya hanya
satu orang yang menyakiti kita bukan seluruh gereja. Jika
kita adalah orang Kristen, kita berhak untuk tetap berada di
tengah jemaat sebagaimana saudara yang telah menyakiti
kita itu. Mengapa kita harus meninggalkannya? Sangat sulit
dimengerti mengapa kita akan berpikir seperti ini. Kadangkadang ada suatu masalah di dalam gereja dan Pendeta
tidak diberitahu akan hal ini. Jika dia mengetahuinya, dia
akan ikut campur membela mereka yang disakiti untuk
meluruskannya.
Pdt. Dr. Samuel Kusuma M.Th
1.
HARUS ADA BATASNYA :
Misalkan seseorang melakukan dosa terhadap kita. Dia
menyesal dan minta maaf dan kita mengampuninya.
Kemudian dia melakukannya lagi dan lagi! Apa yang akan
kita lakukan? Inilah pertanyaan yang ingin ditanyakan Yesus.
Berapa kali kita harus memaafkan seseorang?
(Matius 18:21-35 dan Lukas 17:3-4)
Mengampuni orang lain. Hal yang dibahas Yesus di sini adalah
persoalan yang terjadi dalam keseharian kita, yaitu mengenai
dosa di antara orang-orang Kristen. Misalkan seseorang telah
ceroboh, atau barangkali dengan sengaja menyakiti kita. Apa
yang seharusnya kita lakukan? Bagaimana kita bertindak bila
kita menghadapi masalah seperti itu? Haruskah kita
mengampuninya?
Lukas 17:3-4 memberitahu kita:
Jagalah dirimu jikalau saudaramu berbuat dosa,
tegorlah dia dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Dan
jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari
dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata "aku
menyesal", engkau harus mengampuni dia.
Dalam Matius 18: 15-17, Yesus berkata apabila saudara atau
saudari kita tidak bertobat, bawalah masalah ini di hadapan
dua atau tiga orang saksi. Jika inipun tidak membuatnya
bertobat bawalah masalah ini ke jemaat. Masalahnya adalah
jika saudara atau saudari kita berbuat dosa kepada kita, kita
cenderung menjadi muak dan memutuskan untuk
meninggalkan gereja sepenuhnya - yaitu berhenti dan sama
sekali tidak pergi ke gereja lagi. Hal ini jelas salah dan
bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah. Ketika kita lari
dari permasalahan, masalah tidak akan pergi. Ia akan
bertambah buruk.
Jika seseorang menyingung kita berkali-kali, Yesus berkata
dalam kutipan di atas bahwa kita harus memaafkannya
sampai tujuh kali dalam sehari. Ketika Dia memberikan
contoh ini, Dia tidak bermaksud bahwa tujuh kali adalah
batasnya. Hal ini dikarenakan tujuh adalah angka sempurna.
Jika kita mampu mengampuni seseorang tujuh kali, kita tentu
dapat mengampuninya lebih dari itu. Poinnya adalah bahwa
kita memaafkan seseorang tujuh kali sehari dari hari ke hari.
Dengan kata lain tidak ada batas untuk itu.
Karena itu kita harus bertindak terhadap dosa. Ketika saudara
kita melakukan dosa terhadap kita dan tidak bertobat, dan kita
membawa masalah itu ke gereja, hal itu akan mulai ditangani.
Pendeta akan membimbing saudara yang telah melakukan
kesalahan untuk menemukan mengapa ia melakukan hal ini.
Jika Saudara itu bertobat dan meminta maaf kepada kita,
masalahnya akan terpecahkan dan tidak lagi ada masalah.
Tetapi jika kita membiarkan masalahnya menyebar seperti
penyakit di dalam gereja, keseluruhan gereja akan menjadi
Tetapi, rata-rata orang Kristen tidak bisa memaafkan. Ketika
seseorang menyakitinya sekali, mukanya sudah merah dan
ia bereaksi seperti ini: "Cukup, aku tidak akan lagi ngomong
sama mahluk menjijikkan ini! Aku tidak akan pernah masuk
ke gereja ini lagi!" Sekali saja dan sudah cukup? Bagaimana
dengan yang "tujuh kali sehari" yang Yesus ajarkan? Apakah
pengampunan kita terbatas seperti itu? Kita mencoba
[2]
Download