perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB 1

advertisement
1
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan yang utama, setiap orang
membutuhkan pendidikan. Pendidikan sendiri merupakan usaha yang disengaja
oleh sesorang guna menambah pengetahuan dan kualitas hidup sesorang.
Pendidikan tidak harus dari sekolah namun dari lingkungan hidup sesorang juga
perlu, contohnya dari orang tua atau keluarga. Namun pendidikan yang kita kenal
saat ini merupakan pendidikan umum yang bisa di dapatkan melalui lembaga yang
disebut sekolah.
Pendidikan juga bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan suatu
proses pembelajaran. Dengan berkembangnya pendidikan seorang individu juga
mengalami peningkatan kualitas pendidikan. Sejalan dengan meningkatnya
kualitas pendidikan ini berarti juga dapat berdampak pada meningkatnya
kemajuan suatu bangsa. Dengan semakin baiknya kualitas pendidikan
masyarakatnya, maka dapat membantu meningkatkan kualitas masyarakat suatu
negara. Seperti halnya yang dinyatakan piaget berpendapat bahwa “pengetahuan
dibentuk oleh invidu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan
lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Pengetahuan dan
kemampuan siswa semakin berkembang seiring perkembangan lingkungan yang
dimulai dengan adanya perubahan tingkah laku”, (Mudjiono Dimyati, 2002:13).
Berhasilnya pendidikan suatu negara dipengaruhi oleh individu-individu
negara itu sendiri. Sedangkan faktor pendukung berhasilnya individu dalam
pendidikan tidak lepas dari sekolah. Tugas sekolah adalah mencetak potensi yang
dimiliki oleh peserta didik melalui ilmu yang disampaikan oleh guru – guru di
sekolah agar kualitas pendidikan menjadi lebih baik dari tahun – ketahun
menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasi. Ini semua
dimaksudkan agar pendidikan yang berkualitas juga dapat meningkatkan potensi
commit to user
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang ada dalam diri peserta didik guna mendukung pembangunan bangsa di masa
mendatang.
Dalam hal ini peran seorang guru yang sangat berpengaruh dalam proses
pembelajaran disekolah. Seorang guru dituntut tidak hanya cerdas namun juga
pandai dalam cara menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar dapat
memahami materi yang disampaikan guru. Guru juga sebagai penelkiti dalam
tindakan kelas dapat memberikan kontribusi langsung kepada subjek didik dan
perbaikan dunia pendidikan. Karena melalui perlakuan yang berupa tindakan
langsung dan terencana untuk memecaghkan persoalaan duania pendidikan dan
pembelajaran, maka akan berdampak terhadap anak didik itu sendiri dan dunia
pendidikan umumnya (Isjoni, 2006:106). Sejalan dengan hal ini seorang guru
harus aktif juga dalam memperbarui metode-metode pembelajaran agar murid
tidak merasa bosan ketika proses pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran juga tergantung oleh bagaimana cara guru dalam menyajikkan
materi dan menyajikkan metode pembelajaran. Guru yang cerdas dan hebat
mempunyai banyak metode pembelajaran. Sebaliknya, gur yang biasa-biasa saja
adalah guru yanghanya mampu mengajar dengan metode yang biasa-biasa juga.
Metode pembelajaran tidak hanya wawancara, demonstrasi, inkuiri, diskusi, tanya
jawa, eksperimen, tutorial, atau observasi, tetapi juga metode yang dapat
diciptakan sendiri. Prinsipnya, metode tersebut memudahkan peserta didik untuk
memahami materi pelajaran. (Mulyana A.Z, 2010 : 13)
Dampak kurang optimalnya dalam proses pembelajaran akan berakibat
pada hasil belajar siswa yang rendah dan menjadi salah satu masalah dalam proses
pengajaran dalam pendidikan di sekolah-sekolah. Ini berarti juga berdampak pada
rendahnya hasil belajar. Adanya masalah dalam proses belajar biasanya terjadi
dikelas saat kegiataan belajar mengajar berlangsung.
Sebagai subjek pembelajaran disekolah siswa diharapkan dapat berperan
aktif dalam menggalai informasi sebanyak-banyaknya dalm proses pembelajaran.
commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sebagai fasilitator dalam proses penyampaian materi guru harus mampu
menciptakaan keadaan belajar yang optimal agar dapat menarik minat siswanya
untuk memperhatikan sehingga bisa mendapatkan hal yang optimal pula. Guru
juga berperan penting dalam hal proses belajar yang optimal. Kompetensi yang
cukup juga harus dimiliki guru dalam menciptakan suasan belajar yang efektif dan
optimal dalam hal kelola di dalam proses pembelajaran. Dalam suasana belajar
diharapkan dapat tercipta suasana belajar efektif, kondusif, dan meningkatkan
kreatifitas, aktifitas dan keaktifan siswa sebagai subjek pembelajaran.
SMK Negeri 9 Surakarta merupakan salah satu sekolah yang berada di
kota Surakarta yaitu merupakan sekolah kejuruan yang jurusan tentang kesenian.
Sekolah ini mempunyai hasil belajar yang bervariasi, itu berarti berasal dari
keaktifan siswa yang berbeda-beda dalam hal mengikuti pembelajaran sehingga
tercipta hasil belajar yang bervariasi. Pada jurusan Desain Komunikasi Visual
(DKV) salah satu jurusan di SMK Negeri 9 Surakarta terdapat pelajaran Komik
Digital ini yang sebenarnya merupakan salah satu materi yang ada di mata
pelajaran Simulasi Digital. Pelajaran Simulasi Digital itu sendiri ada dikelas X .
Dari hasil pengamatan di SMK Negeri 9 Surakarta yang dilakukan tanggal
22 Januari 2016 diperoleh bahwa proses pembelajaran simulasi digital pada tahun
ajaran 2015/2016 masih kurang efektif. Siswa masih terkondisikan dengan metode
mengajar guru yang masih menggunakan metode satu arah (ceramah) dimana
guru menjelaskan, siswa mendengarkan, hanya 1-2 siswa yang mau bertanya,
sehingga tidak tercipta keaktifan siswa dalam kelas. Guru juga memberikan
contoh gambar komik, namun siswa justru cenderung mencontoh gambar tersebut
dan tidak mau mencoba mengembangkan dengan hal baru sesuai kreatifitasnya.
Selain hal tersebut, guru juga kurang mampu mengarahkan siswa belajar dengan
baik dan menyelesaikan tugas tepat waktu, sehingga banyak waktu yang terbuang
sia-sia karena siswa kurang serius dalam mengerjakan tugas dari guru. Akibatnya
target rencana dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan, harus mundur
commit to user
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
beberapa pertemuan karena banyak siswa yang belum menyelesaikan tugasnya.
Hal ini juga berakibat pada nilai siswa menjadi tidak maksimal.
Pada dokumen daftar nilai siswa yang di dapat dari guru dari 31 siswa
yang mengikuti pelajaran komik digital, hanya 9 orang siswa yang nilainya diatas
ketuntasan minimal, yaitu dengan nilai rata-rata 9 orang siswa tersebut adalah 9,
sedangkan nilai ketuntasan nilai minimalnya adalah 7,5. Ini berarti masih ada 24
siswa dengan nilai rata-rata 7,4 yang perlu perhatian khusus dalam proses belajar
komik digital. Jadi bisa disimpulkan bahwa hanya 29.04% dari 31 siswa yang
berminat dalam pelajaran komik digital atau yang nilainya mencapai ketuntasan
minal (KKM). (Lihat lengkap pada Lampiran.1-2)
Dilihat dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada Bapak
Harjito selaku guru pada mata pelajaran simulasi digital pada pembelajaran komik
digital memang nilai anak-anak masih dibawah ketuntasan minimal yang sudah
ditentukan oleh sekolah. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran komik
digital di kelas X DKV SMK Negeri 9 Surakarta, yang mana proses maupun
capaian hasil belajar belum optimal. Dari hasil wawancara dan pengamatan juga
masih banyak siswa yang membolos, tidak menyelesaikan tugas, hanya
mengobrol dengan teman sekelompoknya. Tidak adanya pekerjaan rumah yang
diberikan oleh guru juga justru membuat siswa semakin malas membawa
peralatan-peralatan untuk menggambar komik, sehingga membuat suasana kurang
kondusif dan efektif dalam pembelajaran. Keadaan seperti ini tidak bisa
diteruskan, karena jika suasan kegiatan belajar mengajar kurang kondusif nilai
siswa akan sulit memenuhi kkm. Selain itu jika siswa yang malas, tidak
mengerjakan tugas, dan membolos tidak di tangani dengan tepat akan semakin
berpengaruh pada tugas-tugasnya yang membutuhkan kreatifitas. Karena
kreatifitas tidak akan berkembang jika siswanya sendiri saja merasa malas
mengikuti pelajaran. Dan berakibat buruk pada nilai dan perkembangan kreatifias
siswa.
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dilihat dari realita yang terjadi pada proses pembelajaran komik digital ini
penulis menanyakan kepada Bapak Harjito bagaimana cara menyikapi hal
tersebut. Dari hasil wawancara, guru mengatakan bahwa cara mengatasi nilai
siswa yang belum mencapai nilai tuntas adalah dengan cara mengadakan remidial,
atau pemberian tugas lagi. Selain remidial dan pemberian tugas tambahan, guru
juga mengatasinya dengan nilai dari aspek lain, seperti sikap siswa. Sehingga dari
cara seperti bisa menutupi kekurangan nilai siswa.
Maka penerapan metode praktik langsung pada pembelajaran menggambar
komik digital kelas X DKV SMK Negeri 9 Surakarta merupakan usaha perbaikan
yang seusai dengan kondisi tersebut. Metode praktik langsung merupakan metode
yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan praktik secara langsung sesuai
dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak. Melalui kegiatan
praktik langsung diharapkan anak mendapatkan pengalaman melalui interaksi
langsung dengan objek. Contoh: Guru mempraktikkan cara menggambar komik di
komputer kemudian siswa mengikuti apa yang telah dilakukan guru.
(http://yongrim-niffa.blogspot.co.id/2014/06/metode-praktik-langsung_6.html,
yang diakses pada 15 Maret 2016 pukul 15.00 ). Y. Ulfa Bague, (2012)
menguraikan kelebihan metode praktik langsung adalah : 1) Pembelajaran lebih
bermakna sebab anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan
masalah secara langsung,
2) Metode ini sangat sesuai dengan model
pembelajaran konstruktivisme yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran
saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam memecahkan masalah, 3)
Siswa lebih mudah mengerti dan memahami, 4) Siswa bisa langsung
memperaktikkan setelah mendapatkan teori. Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa metode praktik langsung mempunyai beberapa kelebihan
yang bisa mendukung dalam peningkatan kualitas pembelajaran dalam penelitian
ini, seperti mempunyai kelebihan dalam hal siswa bisa langsung mempraktikkan
apa yang diajarkan guru, jadi siswa kreatifitasnya dapat terpacu ketika mengikuti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
6
digilib.uns.ac.id
apa yang dipraktikkan guru juga dapat menambah keaktifan siswa dalam hal
praktik langsung.
Dengan seperti ini konsentrasi siswa menjadi bisa lebih fokus karena siswa
diharuskan aktif dalam setiap kegiatan praktik langsung yang dilakukan oleh guru.
Selain itu siswa juga tidak bosan jika seperti ketika menggunakan metode
ceramah. Dengan metode praktik langsung tangan siswa juga aktif mengikuti
praktik, sehingga daya kreatifitas siswa akan semakin berkembang dengan adanya
metode ini. Haury & Rillero (1994) (dalam situs contenscience.com yang diakses
pada 1 April 2016 pukul 12:11) mengemukakan praktik langsung merupakan
pengalaman pendidikan yang mengakibatkan anak secara aktif dalam manipulasi
objek untuk menambah pengetahuan atau pengalam secara langsung. Manipulasi
dalam pengertian ini adalah merujuk pada pengembangan kreatifitas anak dalam
mengembangkan bentuk suatu objek yang siswa lihat menjadi objek baru yang
siswa ciptakan dari kreatifitasnya sendiri, contohnya seperti melihat objek
manusia namun dimanipulasi kan menjadi objek yang lucu dan mempunyai
karakter sendiri. Haury & Rillero (1994) (situs contenscience.com yang diakses
pada 1 April 2016 pukul 12:11), bahwa kegiatan prakik langsung adalah kegiatan
menggunakan objek, berupa makhluk hidup maupun benda mati, yang tersedia
secara langsung untuk penelitian. Seperti ketika siswa memperhatikan sebuah
aktifitas manusia di lingkungan sekolahnya dapat menjadi sebuah storyboard
dalam pembuatan komik digital.
Karena agar pendidikan mengalami perubahan kearah yang lebih baik
sehingga perlunya pembelajaran yang relevan , yaitu pembelajaran yang mampu
mengarahkan siswa kearah yang lebih baik dan mencapai tujuan pendidikannya.
Terkait dalam permasalahan dalam kelas X DKV bahwa siswa masih kesulitan
dalam serius dalam menagkap pemikiran yang diterangkan oleh guru, maka
metode praktik langsung dapat digunakan sebagai latihan pemahaman dan
penguasaan dalam membentuk karakteristik masing-masing individu siswa.
Dengan penguasaan mengenai hal ini akan mendukung karya gambar komik
commit to user
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digital siswa menjadi lebih baik. Guru dalam hal ini adalah membimbing
mengenai teknik-teknik yang mudah dalam menyelesaikan bentuk-bentuk gambar
sesuai dengan prinsip-prinsip menggambar komik digital.
Terkait latar belakang diatas maka diajukan penelitian skripsi dengan
judul: “Peningkatan kemampuan Siswa Menggambar Komik Digital dengan
Penerapan Metode Praktik Langsung Pada Kelas X Jurusan DKV SMKN 9
Surakarta”.
b.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dikaji berdasarkan latar belakang masalah di
atas adalah sebagai berikut :
a.
Apakah penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan kemampuan
menggambar komik digital pada siswa kelas X DKV SMKN 9
Surakarta dengan menggunakan metode praktik langsung ?
3.
Tujuan Penelitian
a. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan menggambar komik digital pada siswa kelas X DKV SMKN
9 Surakarta dengan menggunakan metode praktik langsung. Tujuan
tercapainya apabila 75% siswa kelas X DKV hasil karya mereka mencapai
nilai rata-rata sama dengan 75.
commit to user
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
Manfaat Penelitian
a.
a.
Manfaat Teoritis:
Sebagai dokumen ilmiah sebagai manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan informasi khusunya manfaat metode praktik langsung dalam
meningkatkan kemampuan menggambar komik digital.
b.
a.
Manfaat Praktis
Bagi Guru Seni Budaya
Memberi masukan terhadap guru mengenai manfaat menggunakan
metode praktik langsung dalam materi pembelajaran menggambar komik
digital.
b.
Bagi Siswa
Memberi masukan terhadap siswa agar dapat mencapai nilai dan
prestasi belajar diatas rata-rata nilai kelulusan menggunakan metode praktik
langsung dalam menggambar komik digital, membantu dalam memberikan
sumbangan materi mengenai manfaat pengguanaan metode praktik langsung
dalam upaya perbaikan di bidang pendidikan.
c.
Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas siswa menggunakan metode praktik langsung
dalam menunjang pelajaran.
d.
Bagi Peneliti
Memberi sumbangan materi dalam penelitian tentang pemanfaat
penggunaan metode praktik langsung dalam materi pembelajaran komik
digital.
commit to user
Download