edisi 03_1.FH10

advertisement
Edisi 003
terbit setiap 2 bulan
okt - nov`08
Rp 20.000,- (Dana Parami)
Bhikkhu Uttamo
Mengubah STRES menjadi SUKSES
Harry Sutanto
Menjalani hidup dengan berani
Buddha Tzu Chi
Tiap detik berjuang demi kebajikan
BHIKKHU PHRA WONGSIN
L
A
B
H
I
K
O
M
A
H
A
T
H
E
R
A
...berdana berarti mengurangi dan melenyapkan kemelekatan serta kekikiran
Profile:
Olimpiade Beijing
Lambang Hegemoni China
INDAH
MENGINSPIRASI
DHAMMA PRAKTIS
Eksistensi Majalah Sinar Padumuttara membutuhkan peran serta Anda
Promosikan usaha Anda dengan
memasang iklan di majalah ini
Hubungi:
Sinato 92660952,
Surya 94184289, 08151610353
Anda juga bisa menjadi donatur dengan
menyalurkan dana Anda
Nomor Rekening
BCA KCP Karawaci 712 029 6200
a.n SINATO or IKA PRITAMI
5
26
Sang Pelopor
Yayasan Buddha
Tzu Chi Indonesia
6
Dhamma Teaching
Mengubah STRES menjadi SUKSES
oleh Bhikkhu Uttamo
Komunitas
Hukum Alam Semesta, perspektif Buddhis
Jendela
KEINGINAN
10
Harry Sutanto
MOTIVASI: Menjalani hidup
dengan berani
12
Pengalaman Dhamma
28
Dhamma & Sains
30
Koan Zen
Masih ada orang?
Sutta
32
Anattalakkhana Sutta
36
38 Manis Pahit Karma
40 sahabat
42 Kesehatan
Semangat di balik tubuh cacat
Gigi berlubang
Heru Suherman, MM
14
Profil Bhikkhu
Wongsin Labhiko Mahathera
19
Info Peristiwa
22
Sosok Buddhis
• dr. Mutiarini Sugianto, MARS
• Suhandinata
24 PULAU PUTUO
Buddhis Mancanegara
44 Wisata
ANGKOR WAT,
kuil mahakarya di belantara Kamboja
46 Proposal
Celengan Kaleng
49 50
Buku
CD
Film
Meditasi
52 Serba-serbi Buddhis
54 Sisi Lain
56 Vihara & Klenteng
58 Sejarah Budaya
Pohon Bodhi
Paritta
Vipassana Graha
Upacara Perkabungan Tionghoa
Pelindung
60 Liputan
65 Lensa
66 Dhammapada
68 Jejak Agung
Soreyya
Angulimala Thera
• Departemen Agama RI Direktorat Jendral
Bimas Masyarakat Buddha
• Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Banten
• Bidang Agama Buddha Perkumpulan Boen Tek Bio
Penanggung Jawab
Vihara Padumuttara
Penasihat
Bhikkhu Aggadipo Thera
Pemimpin Umum
Sinato
Pemimpin Redaksi
Dedy Dharmawan
Redaktur
Kristianto, Richard
Reporter
Yugi, Nuryanti, Ade C
Photographer
Sriloka
Kreatif & Desain
Riri, Hakim, Sriloka
Sekretaris & Keuangan
Ika Pritami
Iklan
Surya, Krisna, Ika Pritami
Promosi & Sirkulasi
Hero Leo, Aris, Yopie, Yolana
Penerbit
Vihara Padumuttara
Alamat
Jl. Bhakti No. 14 Tangerang 15118
E-mail
[email protected]
[email protected]
Telp./Fax.
021 55792445
No. Rekening
BCA KCP Karawaci 7120296200
a.n SINATO or IKA PRITAMI
70 Tengok Dunia
72 Cerita Jataka
74 Psikologi
76 Selebritis
Olimpiade Beijing
Pangeran Bungsu dan Harimau
Orlando Bloom
REDAKSI
Namo Buddhaya,
Datanglah Ananda kepada Buddha dan berkata, “Separuh
dari kehidupan suci adalah persahabatan, pergaulan, dan
keakraban dengan spiritualis”. Buddha berkata, :Jangan
berkata demikian! Seluruh kehidupan suci, bukan separuh,
adalah persahabatan, pergaulan, dan keakraban dengan
para spiritualis”. (Samyuta Nikaya V:2)
Belajar dari ungkapan Buddha, kami segenap tim Majalah
Sinar Padumuttara berusaha menjalin persahabatan,
pergaulan, dan keakraban diantara komunitas Buddhis
melalui serangkaian artikel-artikel indah, penuh inspirasi,
dan fokus pada Dhamma praktis.
Di edisi yang ketiga ini kami terus berusaha tampil lebih
baik, melalui serangkaian perbaikan-perbaikan dari edisiedisi sebelumnya. Bagi Anda yang rindu dengan ceramah
dari Bhante Uttamo, Anda dapat melepas kerinduan
tersebut dengan kehadiran Bhante melalui rubik Dhamma
Teaching.
Seorang pembaca pernah bertanya, bagaimana jika ingin
berlangganan sekaligus untuk satu tahun? Berapakah
jumlah dana yang harus diberikan? Para pembaca sekalian,
Anda cukup memberikan dana sukarela Anda untuk
mendapatkan setiap edisinya, untuk berlangganan edisi
selanjutnya, kami akan mengingatkan bila tiba saatnya
berdana. Hal ini kami lakukan selain untuk terus menjalin
jodoh dan persahabatan dengan pembaca sekalian, juga
sesuai dengan misi majalah Sinar Padumuttara, yaitu agar
hati manusia (pembaca) dapat bertransformasi menjadi
lebih baik dan bijak. Dengan membudayakan kebaikan
dan kebijaksanaan melalui berdana, maka persahabatan
dengan para pembaca akan terus terjalin.
Salam bahagia,
jurnal
SANG PELOPOR
Sebuah malam apresiasi kepada
para sesepuh Vihara Padumuttara
diadakan sebagai wujud
terimakasih kepada mereka yang
dulunya berperan besar dalam
sejarah terbentuknya vihara yang
telah ada lebih dari 40 tahun ini.
Acara yang bertajuk "Sang
Pelopor" ini, diselenggarakan oleh
kepengurusan Vihara Padumuttara
masa bakti tahun 2008/2011, yang
diketuai oleh Dedy Dharmawan.
idak kurang dari 40 undangan
yang hadir, membuat suasana
kehangatan reuni diantara para
sesepuh semakin terasa. Acara
diawali dengan kebaktian yg
dipimpin langsung oleh Bhante
Aggadipo, yang juga merupakan
salah satu penggagas diadakannya
acara ini. Seiring masa yang telah
lama berlalu, kenangan para
T
undangan kembali disegarkan
dengan diberikannya kesempatan
masing-masing
untuk
memperkenalkan dirinya, serta
jabatannya sewaktu aktif di
kepengurusan pada masanya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan
makan bersama. Selama acara
makan berlangsung, para sesepuh
dimanjakan dengan pelayanan
ramah dari anak-anak muda dengan
menuangkan teh, mengambilkan
aneka macam kue, dan lain
sebagainya. Dalam acara ini pula,
atas usul dari bapak Joko Susanto
selaku ketua Perkumpulan Boen Tek
Bio, dibentuk panitia kecil untuk
menentukan tanggal lahir Vihara
Padumuttara.
(sp: sriloka)
edisi 03 •Okt2008
05
dhammateaching
"Tidak ada keberhasilan yang
jatuh dari langit, semua itu
harus diperjuangkan dan
diusahakan. Jika kita tahu
bahwa kesuksesan itu harus
diperjuangkan, maka dalam
kehidupan ini kita harus
mampu berjuang untuk
mencapai kesuksesan."
oleh Bhikkhu Uttamo
Mengubah Stres Menjadi Sukses
ernahkah Anda melihat
bagaimana bunga teratai
tumbuh di kolam? Daunnya
melebar di atas air, kemudian
bunganya tumbuh di pucuk dan
akhirnya mekar. Kalau kita
perhatikan sekilas bunga teratai ini
seakan-akan tumbuh di atas air.
Tetapi, kalau kita amati lebih
dalam, di bawah air adalah lumpur,
berarti teratai ini tumbuh dari
lumpur dan air. Dengan tanah yang
demikian kotor dan busuk, namun
bunga teratai itu bisa mekar, bisa
tumbuh dengan baik dan subur.
Kalau kita renungkan, kehidupan
P
06
edisi 03 •okt2008
kita juga sama seperti bunga teratai
itu. Suatu ketika kita pasti pernah
mengalami jatuh ke lumpur, ke
kekotoran atau ke kegagalan. Hal
itu terkadang membuat kita
menjadi tidak bersemangat. Kalau
kita membayangkan teratai tadi
yang kemudian hanya mengeluh,
kenapa saya jatuh di lumpur?
Kenapa tidak jatuh ditanah yang
subur? Kenapa saya tidak jatuh di
tanah yang kering, tidak becek,
dan tidak berakhir seperti
sekarang? Kalau teratai itu hanya
bisa mengeluh dan mengeluh,
teratai itu selamanya tidak akan
pernah tumbuh. Tetapi teratai tadi,
ketika benihnya jatuh ke lumpur,
dia justru menggunakan lumpur
itu sebagai medianya untuk
tumbuh. Dia tidak hanya tidak
ingin pergi dari lumpur itu, tetapi
dia menggunakan lumpur itu untuk
tumbuh, besar dan berkembang.
Ketika seseorang jatuh ke dalam
situasi yang tidak nyaman, seperti
ke dalam keluarga yang tidak
nyaman, terkadang kita ingin
menyingkirkan ketidaknyamanan
itu. Sebagai contoh, saat kita masih
anak-anak, terkadang kita malas
untuk pergi ke sekolah, namun
orang tua kita marah-marah dan
memaksa kita untuk masuk sekolah.
Tentunya dengan perasaan yang
sudah tidak enak, kita kemudian
mengatakan kepada orang tua kita
"Mama tidak seperti tetangga,
mamanya teman saya kalau
anaknya bolos boleh, kenapa saya
tidak!" Lalu kemudian berpikir
bahwa orang tua kita tidak baik
dan kita ingin menukarnya dengan
yang lebih baik, yang bisa
memberikan ijin bolos dan lain
sebagainya. Suatu kita kecil, kita
pernah mengalami hal seperti itu,
ingin menukar kondisi-kondisi yang
ada. Seperti benih teratai yang
sudah jatuh ke dalam lumpur lalu
ingin lompat dan keluar dari
habitatnya. Lalu ketika kita tumbuh
besar, kita juga mengalami hal yang
sama dalam berpacaran. Terkadang
kita membandingkan pacar kita,
baik dengan pacar orang lain
ataupun pacar kita yang terdahulu.
Kita kepingin tukar dan keluar dari
habitat kita. Sama juga halnya
ketika dewasa lalu bekerja, kita
pun tak lepas dari berkeluh kesah
dan membanding-bandingkan
dengan tempat kerja yang lain.
Misalnya, tempat kerja kita liburnya
tidak banyak seperti kantor lain,
atau gajinya kecil tak seperti kantor
lain dan mungkin bosnya galak tak
seperti kantor sebelah yang bosnya
baik. Namun jarang kita berkeluh
kesah jika pekerjaan kita lebih
ringan dibanding tempat kerja lain.
Semuanya selalu dilihat yang enakenak saja. Kemudian di rumah
tangga, punya pasangan hidup juga
begitu. Terkadang ada dari kita
yang membandingkan istrinya yang
sudah tidak cantik lagi karena
sudah beranak tiga dengan
tetangga yang masih cantik dan
belum punya anak. Lalu berpikir
untuk memiliki tetangga tersebut
atau menukar dengan istrinya. Kita
punya pola-pola seperti itu.
Ada memang satu konsep bahwa
kita harus keluar dari comfort zone
(zona aman), kita harus berani
mencoba sesuatu yang baru.
Namun, ketika kita tidak punya
kesempatan untuk mencoba
sesuatu yang baru, mau tidak mau
kita harus menghadapi dan
menjalaninya. Contohnya, kalau
sudah punya pasangan hidup dan
beranak 3, masa kita mau cari yang
baru lagi! Kalau sudah demikian,
teori bunga teratai itu perlu kita
gunakan. Jadi jika tak ada
kesempatan untuk berganti lagi
atau berubah dari situasi yang kita
hadapi, lihatlah bunga teratai itu.
Bahwa kalau kita sudah jatuh ke
lumpur, gunakalah lumpur ini
sebagai media untuk tumbuh dan
tidak keluar dari habitat kita.
Kalau kita mengalami kegagalan,
pertama kali yang kita lakukan
adalah berusaha dan berusaha.
Tetapi kalau sudah tidak bisa ya
sudah, sekarang kita hadapi
kesulitan itu. Kesulitan dalam
rumah tangga, ekonomi, kesehatan
dan apa saja mulai kita hadapi.
Kalau kita menghadapinya, yang
pertama kali kita harus punya
adalah keyakinan yang kuat. Kita
yakin bahwa hidup ini selalu
berubah. Jika dulu kita pernah
bahagia bekerja di satu tempat
sekarang ini, kenapa kita tidak bisa
bahagia di tempat yang sama
seperti dulu? Karena memang
...kadang-kadang kita
mengunci diri kita,
sehingga suatu ketika kita
malah sulit untuk
berubah dan merasa
tidak nyaman kalau
berubah, padahal hidup
itu selalu berubah.
hidup ini berubah. Suasana
pekerjaan kita berubah, semua
berubah karena hidup selalu
berubah. Namun kadang-kadang
kita mengunci diri kita, sehingga
suatu ketika kita malah sulit untuk
berubah dan merasa tidak nyaman
kalau berubah, padahal hidup itu
selalu berubah. Jika kita punya
keyakinan kalau hidup ini berubah
dan kita bisa berubah, walaupun
mental kita mengalami kesulitan
kita akan punya suatu kekuatan
untuk tidak menyerah ataupun
pasrah, tetapi tetap berusaha
menghadapinya. Mempunyai
keyakinan ketika kita sakit suatu
saat kita pasti sembuh. Ketika kita
sedang menderita suatu saat kita
harus bahagia, ketika kita gagal
suatu saat kita harus berhasil.
Namun suatu ketika ini waktunya
panjang sekali, bisa sebulan, tiga
bulan, setahun, atau bahkan tiga
kelahiran yang akan datang.
Ketika kita sudah mempunyai
semangat seperti teratai tadi, yaitu
semangat untuk berubah. Kita
harus mendukung diri kita dengan
informasi, memiliki informasi yang
edisi 03 •okt2008
07
dhammateaching
sesuai dan cocok untuk mengubah
kenyataan. Misalnya, kalau kita
sedang sakit, kita harus
mempunyai informasi obat yang
sesuai, hingga akhirnya kita bisa
sembuh. Begitu juga kalau kita
tidak nyaman dengan kantor kita,
tetapi kita sudah tidak bisa pindah,
maka minimal kita punya
informasi yang baik, jelas dan
ketika kita sakit suatu
saat kita pasti
sembuh.
Ketika kita sedang
menderita suatu saat
kita harus bahagia,
ketika kita gagal
suatu saat kita harus
berhasil.
positif. Seperti contoh, kantor kita
gajinya kecil, bos jahat, tetapi
teman-teman kantor kita baik-baik
atau teman kantor kita jahat,
gajinya juga kecil ditambah lagi
bos tidak bersahabat, akan tetapi
kantor inilah yang paling dekat
dari rumah atau mungkin saja di
kantor inilah kita bertemu dengan
pasangan hidup kita. Setiap saat
ada nilai positif pada semua
kesulitan yang kita hadapi.
Misalnya, jika kita punya pasangan
hidup dan sudah beranak tiga atau
sudah tua. lalu timbul kejengkelan
dan kebosanan. Renungkanlah
bagaimana pasangan hidup kita
ini, mungkin dulu dia baik,
08
edisi 03 •okt2008
cantik/ganteng, bertanggung
jawab dan tetap setia, kalau
sekarang sudah begini ya sudahlah
terima saja.Terlebih lagi walaupun
dahulu pasangan hidup kita sudah
jelek, tidak setia dan bertanggung
jawab, namun tetap ada sisi positif
di balik itu semua, yaitu ketika
yang lain meninggalkan kita hanya
dialah yang setia dan mau dengan
kita. Ada satu nilai positif yang
harus kita cari sebagai benih teratai
untuk tumbuh karena kalau kita
sama sekali hanya melihat lumpurlumpur dan tak ada satu pun
benih, maka selamanya kita hanya
hidup dan bernafas di dalam
lumpur. Kita hanya selalu melihat
sisi negatifnya saja. Tetapi, ketika
kita melihat benih-benih teratai
di sana dan di sini, barulah timbul
semangat
d a n
ternyata
situasi
yang
paling tidak enak sekalipun ada
keindahannya.
Jadi itulah tahap-tahap dimana
kita dapat mengubah stres
menjadi sukses, yang pertama kita
harus yakin bahwa situasi bisa
berubah. Yang kedua, kita selalu
mengambil hikmah, keindahan,
nilai positif di dalam
ketidaksesuaian. Yang ketiga, kita
berusaha untuk membesarkan
benih teratai tadi, yaitu nilai-nilai
positif di dalam situasi yang paling
menderita tadi. Kalau kita melihat
pasangan hidup kita yang mampu
menerima kita apa adanya pada
saat beberapa tahun yang lalu,
dhammateaching
maka itulah yang kita ingat. Kadangkadang kita tidak ingat asalnya,
yang kita ingat hanyalah saat ini,
saat dimana dia menjengkelkan,
jelek dan orang yang paling kita
benci. Padahal dulu dia adalah
orang yang kita cintai dan sayangi.
Inilah titik yang mulai kita
kembangkan dan bangkitkan
menjadi benih teratai yang
mungkin tumbuh. Kemudian
ketika kita punya keyakinan bahwa
hidup itu berubah dan melihat
ada benih kebaikan atau potensi
untuk menjadi baik, lalu kita
berjuang untuk memperbaiki
situasi, maka tahap yang keempat
yaitu mengembangkan perbuatan
baik, berbuat baik dengan badan,
ucapan dan pikiran.
Sekarang ini banyak sekali orang
yang sudah mempelajari
manajemen untuk berusaha
memperbaiki hidupnya, mulai dari
manajemen usahanya, kesehatan
dan apa saja. Tetapi, mengapa
hasilnya tidak ada? Kita sudah
bekerja keras, namun tidak ada
hasilnya. Kita sudah berusaha
konsultasi mengenai rumah
tangga, tetapi tetap tidak bahagia.
Mengapa? Karena hidup bukan
hanya membutuhkan prilaku
manajemen saja, tetapi kita juga
kebajikan. Pada akhirnya kebajikan
inilah yang akan mengkondisikan
kita bertemu dengan sesuatu yang
tepat. Misalkan, kita sudah
berusaha
ber
usaha mencari dokter yang baik
untuk penyakit yang kita derita,
usaha mencari sumber-sumber
sumber
berusaha
informasi dari buku, internet dan
lain-lain. Kemudian kita berbuat
baik melalui ucapan, perbuatan
dan pikiran, sehingga akhirnya
mungkin kita bertemu dengan
dokter yang cocok dan obat yang
sesuai.
Tetapi kalau kita hanya berbuat
baik saja ini pun kurang. Sudah
banyak kita dengar di masyarakat,
banyak orang yang sudah berbuat
baik dan melakukan bakti sosial
kemana-mana, tapi mengapa
hidupnya tidak bahagia? Karena
hanya berbuat baik saja dan tidak
didukung dengan manajemen yang
baik pun tidak berhasil. Perbuatan
baik dengan pikiran, ucapan dan
perbuatan adalah sungguh penting,
bahkan nilainya 50 persen.
Sedangkan manajemen tadi yang
mengatakan bahwa kita harus
punya keyakinan bahwa hidup itu
Sesungguhnya
hidup adalah
perjuangan,
kesuksesan harus
diperjuangkan
bisa berubah, lalu mencari nilai
positif dari setiap kesulitan yang
kita miliki dan berusaha
mengembangkan nilai positif yang
sudah ada, semua itu nilainya juga
50 persen. Jadi kalau ini semua
digabungkan, maka kita punya
kesempatan untuk tumbuh seperti
bunga teratai yang jatuh ke
lumpur, lalu akhirnya tumbuh dan
berkembang. Tetapi, kalau kita
tidak menggunakan kesempatan
ini, yaitu 50 persen manajemen
dan 50 persen berbuat baik, maka
kita sulit untuk bangkit dari segala
macam kegagalan.
Karena itu ketika kita mengalami
kesulitan, ketika kita sedang
mengeluh, cobalah kita melihat
bunga teratai, sudahkah kita
menggunakan filosofi bunga teratai?
Kalau sudah, bisakah kita
menggunakan cara hidup bunga
teratai untuk bangkit dari kegagalan.
Kalau kita bisa menggunakan itu,
sesungguhnya di dunia ini tak akan
ada lagi kesulitan yang tidak bisa
kita hadapi. Sesungguhnya hidup
adalah perjuangan, kesuksesan
harus diperjuangkan, sila-sila harus
diperjuangkan. Tidak ada
keberhasilan yang jatuh dari langit,
semua itu harus diperjuangkan dan
diusahakan. Jika
kita tahu bahwa
kesuksesan itu
harus
diperjuangkan,
maka dalam
kehidupan ini kita
harus mampu
berjuang untuk
mencapai
kesuksesan.
Karena itu ingat dan renungkanlah
tentang teratai itu baik-baik. Jika
kita mau berjuang tanpa harus
keluar dari lingkungan kita, dan
menambah berbagai upaya serta
kebajikan setiap waktu, setiap saat
yaitu melalui pikiran, ucapan, dan
perbuatan. Dengan demikian kita
bisa keluar dari kesulitan dan
penderitaan. Kemudian kesuksesan
pun dapat kita raih dan
perjuangkan, karena hidup untuk
sukses memang harus
diperjuangkan. (SP : s/Parkit)
edisi 03 •okt2008
09
motivasi&inspirasi
Harry Sutanto
Menjalani
atas kondisi demikian. Jangan
katakan ini nasib saya, atau
seseorang telah mengutuk atau
menggunakan ilmu hitam terhadap
anda. Apapun alasan yang Anda
katakan, itu cuma hanya menutupi
kelemahan diri Anda sendiri yang
sebetulnya Anda hanya seorang
pengecut yang ingin lari dari
kenyataan!
HIDUP
dengan
Hidup ini dapat menjadi
petualangan yang
menantang atau tidak
berarti sama sekali.
D
emikian bunyi kata bijak dari
seorang yang luar biasa dengan
cacat buta dan tuli bernama Helen
Keller. Apa yang dikatakan benar
adanya. Berapa banyak dari kita
selama ini takut untuk mencoba,
takut untuk melangkah, takut
untuk melakukan sesuatu yang
menurut kita bahwa kalau itu
tercapai akan membuat kita
bahagia, membuat kita berhasil
dan bangga? Kita sudah
membayangkan dulu hal-hal yang
belum tentu terjadi, yang akhirnya
mematikan semua potensi, energi,
keinginan,kepuasan dan kebesaran
yang kita inginkan.
10
edisi 03 •okt2008
BERANI
Kita juga terbiasa menyalahkan
pihak lain atas kelemahan dari
ketidakberuntungan yang kita
alami. Kita mengumpat dan
mengutuk kenapa pemerintah
tidak menciptakan lapangan kerja,
kenapa saya dilahirkan dalam
keluarga yang miskin, kenapa saya
tidak bisa sekolah lebih
tinggi,kenapa tampang saya tidak
cantik/ganteng, kenapa...,
kenapa....,kenapa....? Banyak sekali
masalah dan kelemahan Anda di
banding orang lain. Apakah Anda
ingat apa yang Buddha katakan
"Sangat mudah melihat kesalahan
orang lain; sangat sukar melihat
kesalahan diri sendiri".
Kalau kita tidak pernah berani
keluar dari keadaan kita, maka
jangan pernah salahkan siapapun
Lihat kata bijak ini : Orang-orang
yang berhasil di bumi ini adalah
mereka yang bangkit dan mencari
keadaan seperti yang mereka
inginkan, dan jika mereka tidak
menemukannya, mereka akan
menciptakannya. (George Bernard
Shaw). Hidup yang kita jalani ini
penuh dengan perjuangan dan
perubahan. Apabila kita tidak
berani menjalani kehidupan yang
sudah diberikan kepada kita, maka
sebetulnya kita tidak pantas hidup
dan menyia-yiakan kehidupan
berharga yang sudah kita
dapatkan. Apakah Anda
mengetahui bahwa Buddha
mengatakan bahwa terlahir
sebagai manusia adalah tidak
mudah. Jadi kalau hari ini Anda
terlahir sebagai manusia. Itu adalah
suatu berkah yang luar biasa dari
kehidupan Anda.
Mengapa hanya karena masalah ,
keadaan dan problem serta
kesulitan membuat Anda seperti
tidak berdaya? Tahukah Anda
bahwa seekor cacing pun masih
hidup berguna untuk
menggemburkan tanah, apalagi
Anda sebagai seorang manusia?
Hadapilah setiap perubahan dan
Manfaatkan Keberanian semaksimal mungkin
dengan:
Berani Menentukan cita-cita yang tinggi.
Berani Bangkit dari kegagalan.
Berani Belajar dari Kelemahan dan Kesalahan
Berani membayar Harga untuk Keberhasilan
keadaan yang tidak Anda sukai itu
dengan berani untuk membuat
perubahan, jika memang itu harus
atau diperlukan. Berani menerima
kenyataan atas kesulitan dan
masalah Anda. Jangan lari untuk
menghindar jika Anda mau
membuat hidup ini penuh
petualangan yang berarti dan
menyenangkan. Sebagai seorang
Buddhis kita memiliki suatu senjata
yang sangat ampuh untuk bisa
merubahnya yaitu dengan
perbanyak melakukan perbuatan
baik dan lakukan meditasi yang
sudah terbukti teruji.
kemungkinan-kemungkinan buruk.
Aristoteles mengatakan bahwa, "The
conquering of fear is the beginning of
wisdom". Kemampuan menaklukkan
rasa takut merupakan awal dari
kebijaksanaan. Artinya, orang yang
mempunyai keberanian akan
mampu bertindak bijaksana tanpa
dibayangi ketakutan-ketakutan yang
sebenarnya merupakan halusinasi
belaka. Orang- orang yang
mempunyai keberanian akan
sanggup menghidupkan mimpimimpi dan mengubah kehidupan
pribadi sekaligus orang-orang di
sekitarnya.
Confusius mengatakan
"Kemenangan kita yang paling
besar bukanlah karena kita tidak
pernah jatuh, melainkan karena
kita bangkit setiap kali kita jatuh."
Justru dari kesulitan dan masalah
yang Anda hadapi itu bisa
membuat Anda menjadi lebih
matang dan bijaksana dari yang
lainnya. Sejarah membuktikan
bahwa mereka-mereka yang sukses
mengukir prestasi adalah karena
faktor keberanian mereka untuk
tidak mau menerima kenyataan
hidup yang mereka alami.
Beberapa abad yang silam Virgil
mengatakan, "Fortune favors the
bold". Keberuntungan menyukai
keberanian. Marilah kita belajar
dari para tokoh olah raga yang
mempunyai prestasi berskala
internasional, seperti Carl Lewis,
Michael Jordan, Marilyn King dan
l a i n s e b a g a i n y a . M e re k a
mempunyai keberanian yang tinggi
untuk menepis segala
kekhawatiran akan keterbatasan
dalam diri mereka. Karena itulah
mereka mampu berprestasi di
bidang olah raga dan tampil
sebagai tokoh yang berkarakter.
Keberanian adalah suatu sikap
untuk berbuat sesuatu dengan
tidak terlalu merisaukan
Hanya diri kita yang mampu
mengukur apakah keberanian kita
cukup besar? Marilyn King
mengatakan bahwa keberanian kita
secara garis besar dipengaruhi oleh
3 hal, yaitu visi (vision), tindakan
nyata (action), dan semangat
(passion). Ketiga hal tersebut
mampu mengatasi rasa khawatir,
ketakutan, dan memudahkan kita
meraih impian-impian.
Jangan terlalu sering mengasihi
diri Anda sendiri yang akhirnya
Anda manja terhadap hidup ini.
Ti d a k b e r a n i m e n a n t a n g
kehidupan. Selalu pasrah dengan
nasib dan menyalahkan
pihak/orang lain. Buktikan, bahwa
Anda dapat menjadi sesuatu, Anda
dapat berbuat sesuatu, Anda dapat
melakukan sesuatu untuk
membuat hidup ini bahagia, indah
dan berguna. Pepatah bijak
mengatakan "Apa saja yang dapat
Anda lakukan, atau impikan,
lakukanlah. Keberanian
mengandung kecerdasan pikiran,
kekuatan dan keajaiban." (Goethe)
Keberhasilan tidak akan datang
pada mereka yang hanya
menunggu saja, dan tidak akan
menunggu siapa saja untuk datang
padanya. Jangan menyesali
keadaan. Keberanian merupakan
aset yang sangat berharga bagi diri
kita karena keberanian bisa
menjadikan sesuatu yang tadinya
tidak mungkin menjadi mungkin.
Keberanian bisa menjadikan sikap
negatif menjadi positif, loyo
menjadi bersemangat, pasif
menjadi aktif; pesimis menjadi
optimis miskin menjadi kaya, gagal
menjadi SUKSES.
( Penulis adalah seorang pengusaha dan motivator. Email : [email protected])
edisi 02 •juli2008
11
pengalamandhamma
• sriloka
"…orang yang paling
bahagia bukanlah orang
yang memiliki segala hal
yang terbaik dalam
hidupnya tetapi
bagaimana menjadikan
segala sesuatu menjadi
yang terbaik dalam
hidupnya."
Heru Suherman, MM
Ajaran Buddha Membuat Saya Tegar Sampai Hari Ini
S
Mengenal Buddhisme Sejak Kecil
ejak kecil saya sudah beragama
Buddha. Semua orang tua dan
keluarga saya beragama Buddha,
jadi saya tidak punya referensi lain
dalam hidup saya selain beragama
Buddha. Namun saat ini saya
bersyukur karena telah
mendapatkan kondisi seperti itu.
Waktu kecil saya tinggal di kota
Medan dan bersekolah di sebuah
sekolah swasta yang bernama W.R.
Soepratman. Di sekolah ini lah saya
mulai ikut kebaktian, yaitu ketika
saya duduk di kelas satu SD (Sekolah
Dasar). Walaupun awal mulanya
datang kebaktian karena keharusan
"dipaksa" oleh guru saya yang
kebetulan adalah pengurus di vihara
tersebut, dengan dalih untuk
mendapatkan nilai semua murid
diwajibkan untuk datang, namun
akhirnya sampai saat ini saya tidak
merasa bosan beragama Buddha.
Waktu itu saya diwajibkan setiap
minggunya untuk datang kebaktian
12
edisi 03 •okt2008
di vihara yang letaknya hanya beda
beberapa gedung di belakang
sekolah saya. Kegiatan itu pun
berlangsung dalam beberapa waktu.
Hingga tidak lama kemudian,
setelah saya beranjak besar, kirakira kelas 6 SD dan bisa berpergian
sendiri, saya datang ke sebuah
vihara yang bernama Borobudur
yang letaknya tidak jauh dari vihara
yang sering saya kunjungi. Mulai
dari situ saya merasa senang dan
tidak pernah lagi merasa adanya
satu paksaan untuk pergi ke vihara,
malahan adanya kerinduan kalau
tidak datang. Yang membuat saya
merasa senang salah satunya adalah
suasana dan tata letak vihara ini
yang bagi saya agak unik. Ketika
kita masuk vihara ini, kita dapat
melihat di depannya terdapat
Dhammasala (ruang pembabaran
Dhamma) dan ada 5 buah rupang
Buddha di altarnya, dengan Buddha
Gautama berada di tengah-tengah.
Lalu di belakang Dhammasala
berdiri sebuah pagoda berlantai 3
dan lantai yang paling atasnya itu
terdapat altar Dewi Kwan
Im/Avalokitesvara Bodhisatva. Di
samping pagoda itu terdapat pohon
Bodhi yang sangat besar. Tempat
favorit saya adalah duduk di lantai
tiga ini, dengan angin sepoi-sepoi
dan dapat memandang wajah welas
asih Dewi Kwan Im, bahkan lebih
ekstrim lagi saya terkadang
menganggap diri saya sedang
berada di surga. Sampai saat ini
kalau saya pulang ke Medan, saya
pasti mampir dan bersembahyang
ke Vihara Borobudur itu sambil
bernostalgia kembali dengan masa
kecil saya, bernamaskara dan duduk
di pagoda sambil memandang
sungai Deli yang letaknya di
belakang pagoda.
Terinspirasi akan ajaran Buddha
Dari ajaran Buddha yang
memberikan inspirasi dan yang
paling menarik bagi saya adalah
pengalamandhamma
konsep hukum karma. Saya percaya
bahwa setiap orang pasti pernah
merasakan ketidakadilan dalam
hidupnya dan itu pun terjadi dalam
diri saya. Sebelumnya banyak sekali
pertanyaan di benak saya, mengapa
saya dilahirkan di keluarga yang
sekarang, mengapa dia bahagia tapi
saya menderita dan mengapa
bertemu dengan teman-teman
seperti ini serta mengapa kondisi
seperti saat ini. Sebelum mengenal
Dhamma, saya menggugat dengan
pertanyaan-pertanyaan "Mengapa,
Mengapa dan Mengapa" yang tidak
ada habisnya, tetapi setelah saya
lebih dalam mengenal Dhamma.
Salah satunya yaitu hukum karma,
saya pun menjadi tahu kenapa saya
terlahir ke dunia ini dan bertemu
dengan kondisi-kondisi tersebut.
Karena pengertian itulah saya jadi tidak
lagi menuntut atau menyalahkan siapa
pun, namun lebih cenderung untuk
memperbaiki karma atau pikiran,
ucapan dan perbuatan saya sendiri,
agar menjadi lebih baik nantinya.
Lalu hal kedua yang menginspirasi
saya dalam ajaran Buddha adalah
semangat. Beberapa tahun yang lalu
saya bertemu dengan seorang tokoh
luar biasa yang bernama Andrie
Wongso. Saya begitu kagum dengan
semangat beliau, saya begitu terbawa
oleh semangat beliau yang luar biasa,
tak heran jika beliau dijuluki
MOTIVATOR NOMOR SATU
INDONESIA. Ternyata, beliau yang
semangatnya luar biasa ini beragama
Buddha, lalu ketika beliau sedang
bercerita dan berbicara mengenai
Dhamma sebagai motivasi, saya
semakin kagum. Ajaran guru kita
Buddha Gautama, banyak
mengajarkan tentang semangat. Hal
inilah yang semakin menguatkan saya
bahwa pilihan saya menjadi seorang
Buddhis adalah sebuah pilihan yang
sangat tepat. Hidup harus diarungi
dengan penuh semangat walaupun
pada kesehariannya seringkali kita
bertemu dengan hal-hal yang kurang
menyenangkan atau membahagiakan
tetapi bagi saya setiap hari
merupakan hari yang terbaik dan
semua hal yang baik atau pun kurang
baik yang terjadi dalam hidup saya
merupakan sebuah inspirasi. Karena
menurut saya, orang yang paling
bahagia bukanlah orang yang
memiliki segala hal yang terbaik
dalam hidupnya tetapi bagaimana
menjadikan segala sesuatu menjadi
yang terbaik dalam hidupnya.
Jadi kalau kita ingin
meloncat lebih tinggi,
kita harus memijakkan
kaki dengan kuat dan
merendahkan tubuh
untuk mendorong kita
meloncat lebih tinggi
Kembali ke Dhamma
Setiap manusia pasti pernah
mengalami penderitaan, seperti
ajaran Buddha mengatakan bahwa
hidup penuh penderitaan. Jika
ditanya pernahkah saya mengalami
penderitaan, jawabnya pasti pernah.
Saya pernah gagal dalam pekerjaan,
tidak jadi kerja sama dengan teman
dan akhirnya malah berantem,
ditolak atau putus cinta dan masih
banyak lagi. Kejadian itu semua
merupakan suatu hal yang sudah
biasa dan lumrah dalam warna-warni
kehidupan. Ambil contoh, saya
pernah tidak punya pekerjaan selama
kurang lebih 3 bulan, karena bentrok
dengan pimpinan yang mempunyai
prinsip dasar yang sangat berbeda
dan akhirnya saya memilih keluar
dari pekerjaan itu. Itu juga
merupakan salah satu momen selain
putus cinta dimana saya merasakan
sangat menderita. Tetapi apa yang
saya lakukan, pada saat itu hampir
setiap hari pergi ke Vihara
Dhammacakka Jaya, Sunter.
Untungnya pelarian saya saat itu
tidak jauh-jauh, kembali ke Dhamma
"Back to Dhamma". Di sanalah saya
banyak menghabiskan waktu untuk
duduk di perpustakaan Narada serta
membaca buku-buku Dhamma.
Waktu-waktu itulah yang malah
memberikan saya kesempatan untuk
belajar dan lebih mengenal
Dhamma. Saya merasakan setiap kali
kembali ke Dhamma "Back to
Dhamma" saat itu saya malah
mendapatkan satu pijakan baru yang
membuat saya menjadi naik satu
tingkat yang lebih tinggi dalam
kehidupan. Jadi kalau kita ingin
meloncat lebih tinggi, kita harus
memijakkan kaki dengan kuat dan
merendahkan tubuh untuk
mendorong kita meloncat lebih
tinggi. Sejak saat itu, setiap kali saya
sedang ada masalah, saya cenderung
memilih untuk memandang dari
sudut positif dan menganggapnya
sebagai pelunasan karma buruk masa
lampau. Kalau terjadi satu hal yang
kurang menguntungkan dan
membahagiakan dalam hidup saya,
saya akan bersyukur karena saya
sudah membayar salah satu dari
sekian banyak karma buruk masa
lalu saya. Inilah ajaran Buddha yang
luar biasa yang membuat saya tetap
tegar sampai hari ini.
(SP: s/Parkit)
edisi 02 •juli2008
13
profilbhikkhu
BHIKKHU PHRA WONGSIN
L ABHIKO MAHATHERA
Nama
Wongsin
Tempat tanggal lahir
Udonthani, 05 Desember 1955
Anak ke 2 dari 6 bersaudara
PENAHBISAN SAMANERA (PABBAJJA)
Nama Penahbisan
Labhiko
Tempat penahbisan
Udonthani
Tanggal penahbisan
20 Mei 1977
Waktu penahbisan
09.00
Upajjhaya
Phra Kru Prasit Gananukan
Acariya
Phra Kru Sophon Gananurak
14
edisi 03 •okt2008
• sriloka
PENAHBISAN BHIKKHU (UPASAMPADA)
Nama penahbisan
Labhiko
Tempat penahbisan
Udonthani
Tanggal penahbisan
20 Mei 1977
Waktu penahbisan
11.00
Upajjhàya
Phra Kru Prasit Gananukan
Kammavacariya
Phra Kru Sophon Gananurak
Domisili
Vihara Vipassana Graha, Jl. Kol Masturi 6
Ds. Sukajaya, Lembang – Bandung 40391
profilbhikkhu
Selain sebagai pimpinan dari Pusat
Meditasi Vihara Vipassana Graha,
beliau juga saat ini sedang disibukan
dengan berbagai kegiatan kebajikan.
Diantaranya adalah peran serta
dalam pengembangan
pembangunan sekolah Dharma
Widya di Sewan, Tangerang dan
pembangunan Pondok Samadhi
Bhante Vin (Baca: Win) di
Borobudur, Yogyakarta. Pondok
samadhi ini dibangun sebagai jasa
persembahan dan tanda terima
kasih bagi Bhikkhu Vin Vijano
Mahathera (Baca : Win Wijano
Mahathera) yang sudah lama
meninggal.
Di sela-sela kegiatannya itu, beliau
bekesempatan untuk menghadiri
acara Pindapatta yang
diselenggarakan oleh Vihara
Padumuttara pada hari Minggu
tanggal 15 Juni 2008. Selesai
bersantap siang, beliau berkenan
menjelaskan kepada SP mengenai
apakah arti, maksud dan tujuan
dari pindapatta.
1. Apakah Arti dari Pindapatta?
Pindapatta berasal dari bahasa Pali
yang artinya yaitu menerima dana
makanan atau nasi yang masuk ke
dalam mangkuk/bowlnya
2. Mengapa para Bhikkhu
berpindapatta dan apakah
maksud dan tujuan dari
Pindapatta?
Para Bhikkhu dalam Buddhisme
adalah seorang yang sudah
meninggalkan keluarganya dan
• sriloka
bertekad untuk menjadi petapa
atau samana. Dengan menjalani
kehidupan sebagai seorang
samana, mereka tidak mempunyai
pekerjaan yang berpenghasilan dan
tidak punya harta dunia layaknya
umat awam. Maka, dalam
kehidupan mereka sehari-hari
pindapatta adalah sebagai cara
untuk menyambung hidup.
Pindapatta itu sendiri sudah
dilakukan sejak zaman Buddha
sampai sekarang, dan dalam
pelaksanaannya pada umumnya
para bhikkhu akan berjalan untuk
menerima dana makanan yang
diberikan oleh para
dermawan. Namun, hal ini bukan
berarti para bhikkhu tersebut
meminta-minta atau menjadi
pengemis. Karena para bhikkhu
tidak pernah meminta makanan
dari siapa pun, semuanya
tergantung dari para dermawan,
mau berdana boleh tidak pun tidak
jadi masalah. Selain itu mereka
pun memberikan kesempatan bagi
para dermawan untuk berbuat
baik. Para bhikkhu atau samana
menjalankan hidup bersila dan
melatih diri untuk melenyapkan
kekotoran batin, maka kehidupan
mereka sangat mulia. Dengan
begitu para dermawan yang
berdana kepada bhikkhu sanggha,
selain membantu mereka untuk
dapat menjalani hidup dengan
tenang dan sejahtera, para
dermawan juga berkesempatan
untuk melakukan kebajikan melalui
dana paramitta. Dengan berdana,
para dermawan juga akan
mendapatkan pahala, karena
dengan berdana berarti
mengurangi dan melenyapkan
kemelekatan serta kekikiran
terhadap harta kekayaan mereka.
Maka, ada manfaatnya untuk
kedua belah pihak.
3. Apa saja yang dapat
didanakan oleh umat kepada
bhikkhu saat berpindapatta?
Umat atau para dermawan berdana
sesuai dengan keinginannya, mau
berdana makanan kering atau
basah semua terserah mereka.
Tetapi biasanya makanan itu
didanakan untuk kehidupan sehari-
edisi 03 •okt2008
15
profilbhikkhu
hari saja, karena para bhikkhu
mendapatkan makanan dari
pindapatta setiap hari. Hari ini
untuk makan hari ini, besok
pindapatta lagi dan itu yang
dilakukan sejak zaman dahulu.
Namun saat ini berbeda dengan
kondisi zaman dahulu. Karena di
beberapa negara tertentu tidak
memungkinkan bhikkhu untuk
berpindapatta setiap hari. Maka,
dengan kebijaksanaan umat akan
menyimpan makanan yang sudah
diserahkan itu dan nantinya akan
didanakan lagi kepada para
bhikkhu.
4. Seperti yang kita ketahui,
biasanya dana yang diberikan
pada saat pindapatta adalah
berupa makanan untuk makan
sehari-hari. Tetapi, ada kalanya
umat yang berdana berupa
barang keperluan lain seperti
pasta gigi, sabun, handuk dan
lain-lain yang biasanya lebih
sesuai diberikan pada saat hari
raya Kathina namun diberikan
pada saat pindapatta. Apakah
itu diperbolehkan?
Sebenarnya maksud berdana dari
pindapatta itu sendiri adalah
berdana makanan, tetapi kalau ada
barang keperluan para bhikkhu
berupa pasta gigi, sabun, obatobatan dan lainnya, yang ikut
diberikan pada saat pindapatta, itu
tidak jadi masalah dan dapat
didanakan. Walaupun bukan dana
makanan, tetapi barang-barang
tersebut juga dapat memberikan
manfaat bagi para bhikkhu untuk
16
edisi 03 •okt2008
kehidupan sehari-hari.
5. Seperti contoh hal yang kami
ketahui bahwa seorang bhikkhu
harus melepaskan sandalnya
begitu juga dengan umat saat
berpindapatta. Apakah ada
aturan tertentu dalam
berpindapatta?
• sriloka
Pada zaman dahulu para bhikkhu
yang hidupnya sederhana akan
berpindapatta tanpa alas kaki, atau
tidak memakai sandal. Lalu bagi
umat yang berdana bila mereka
melihat para bhikkhu atau
samaneranya tidak memakai sandal
maka mereka dengan perasaan
tulus akan melepaskan sandalnya
juga sebagai tanda penghormatan,
atau tidak berdiri lebih tinggi dari
gurunya. Tetapi zaman sekarang,
terkadang bagi para bhikkhu yang
sedang sakit diberikan
pengecualian secara khusus.
Menurut vinaya (baca : winaya =
aturan) sendiri, para bhikkhu
biasanya akan melakukan
pindapatta dengan tidak memakai
sandal. Jika ada para bhikkhu yang
memakai sandal barang kali
tergantung dengan kondisi yang
ada. Contohnya, pada kondisi
zaman sekarang di kota-kota
tertentu bisa saja ada penyakitpenyakit yang berisiko, maka
dengan terpaksa tentunya para
bhikkhu akan memakai sandal.
Tetapi hal tersebut dilakukan bukan
untuk setiap kalinya. Sebenarnya
jika semuanya disesuaikan menurut
vinaya (winaya) bagi para bhikkhu
untuk tidak memakai sandal,
kelihatannya tidak semua
masyarakat lain dapat
menerimanya. Seperti jika kita
pergi ke negara Eropa, kalau kita
tidak memakai sandal, kita tidak
bisa masuk negara mereka, karena
dianggap tidak sopan. Jangankan
tidak bersandal memakai sandal
biasa saja yang tidak ditutup
tumitnya itu sudah tidak dihargai
atau dilihat kurang sopan. Maka,
semua itu tergantung dengan
kondisi negara atau lokasi dimana
para bhikkhu itu berada. Tetapi
biasanya, para bhikkhu tidak
memakai sandal. (Red : Hendaknya
saat memberikan dana, umat
menggunakan kedua tangannya,
karena ada aturan jika umat
memberikan dana dengan satu
tangan, maka para bhikkhu yang
menerima dana tersebut harus
memegang mangkuk/bowlnya
dengan satu tangan juga).
infoperistiwa
ULTAH ke-11 Dhammadharassa, Vihara Padumuttara
Memasuki umur yang ke-11, minggu (6/07/2008) Pengurus kebaktian
muda-mudi Dhammadharassa Vihara Padumuttara mengisi awal
keremajaan dengan melakukan bakti sosial (baksos) ke wisma tuna
ganda PALSIGUNUNG didaerah Cijantung jakarta timur. Wisma Tuna
Ganda ini merupakan tempat dirawatnya orang yang memiliki cacat
tubuh yang lebih dari satu. Hampir 40 orang penghuni dari usia 30
tahun sampai dibawah 5 tahun yang tinggal di wisma, dari hampir
35 tahun berdirinya wisma tersebut. Mereka semua bukan penghuni
tetap, mereka hanya dititipkan oleh orangtua mereka saja. Kegiatan
baksos ini selain untuk membantu meringankan penderitaan para
penghuni, para pengurus pun menyentuh hati mereka dengan
memberikan sapaan dan hiburan untuk mereka, karena bila anda melihat secara langsung para penghuni wisma tersebut
mungkin hati kalian akan tersentuh dengan penderitaan yang sedang mereka alami. Beberapa karung beras, susu bubuk,
popok bayi, makanan instan, dan lain-lain (kebutuhan sehari-hari) diberikan kepada pihak wisma oleh pengurus Dhammadharassa
untuk kelangsungan hidup para penghuni. Seharusnya kegiatan seperti ini bisa sering-sering dilaksanakan, selain dapat
berbuat baik, kita dapat jadikan motivasi untuk kita menerima kenyataan dalam hidup ini.
Mengisi Liburan dengan bermain dan belajar di MEKARSARI Cileungsi
Sehari sebelum memasuki awal ajaran baru, sekolah minggu Sidharta
mengadakan rekreasi pada hari minggu (13/07/2008) ke Taman Sari
Cileungsi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengisi liburan anak-anak
sekolah minggu agar mereka tidak jenuh mengisi liburannya di rumah
saja. Objek liburan kali ini pun dapat memberikan sedikit wawasan
pengetahuan untuk anak-anak, karena seperti yang kita ketahui Taman
Sari merupakan Taman yang memiliki berbagai jenis tumbuh-tumbuhan
yang ada di seluruh indonesia. Selama 4 jam mereka mengisi aneka
kegiatan di sana, mulai dari menanam padi, memandikan kerbau
lalu mewarnai caping serta berjalan-jalan mengelilingi taman dengan
kendaraan khusus. Walaupun cuaca sangat panas sekali, tapi
kebahagiaan terlihat jelas di wajah anak-anak. Kegiatan seperti ini sangat baik sekali untuk anak-anak, karena selain
mendapatkan pengetahuan mengenai tumbuh-tumbuhan, anak-anak juga dapat belajar mencintai tumbuh-tumbuhan karena
seperti yang kita ketahui bahwa tumbuhan merupakan salah satu faktor pendukung kehidupan manusia.
Sangha Theravada Indonesia
Pabbajja Samanera dan Atthasilani Mahasiswa
dan sarjana XIII
Saung Paramita Ciapus, Bogor, Jawa Barat
20 Juli – 3 Agustus 2008
Memasuki hari ke-6 saat menjalani latihan samanera dan atthasilani
di Saung Paramita Bogor, akhirnya pada hari sabtu (26/07/2008)
para peserta samanera beranjangsana ke vihara-vihara di daerah Kota
Tangerang. Pukul 7 pagi ke 6 Bhikkhu beserta 24 samanera tiba di
Vihara Sasana Subhasita. Mereka disambut sangat baik oleh umat
dan warga sekitar. menjelang pukul 9, perjalanan dilanjutkan kembali menuju Vihara Dhammapala, di sana ke 6 Bhikkhu
beserta 24 samanera melakukan pindapatta di sekitar vihara. Setelah melakukan pindapata mereka makan bersama umat
dan warga sekitar. setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Vihara Nimmala dan terakhir ke Vihara Padumuttara.
Anjangsana yang dilakukan ini hanya semata-mata untuk menambah wawasan mereka mengenal vihara – vihara besar yang
berada di Kota Tangerang.
edisi 03 •Okt2008
19
infoperistiwa
Hari keakraban Pengurus Vihara Padumuttara
Mengisi liburan dengan berkumpul bersama-sama dengan seluruh pengurus
ternyata sangatlah mengasikkan. Sebulan setelah lelah menyelenggarakan
hari Tri Suci Waisak 2552, seluruh pengurus Vihara Padumuttara mengadakan
keakraban sesama pengurus seharian penuh di Vihara Vipassana Giriratana
Gunung Sindur. Tepatnya pada hari Rabu (30/07/2008), merupakan tanggal
merah atau hari libur yang biasanya diisi untuk liburan bersama keluarga
namun tidak bagi pengurus Vihara Padumuttara. Mereka tidak menyiayiakan kesempatan untuk berlibur bersama, ini merupakan kesempatan
yang sangat jarang sekali diadakan. Selain bisa berkumpul, mereka juga mengisi satu hari penuh dengan belajar Dhamma,
meningkatkan kualitas kepengurusan mereka dan juga bermain bersama dalam acara outbound yang sudah disiapkan oleh
panitia. Sungguh hari yang melelahkan tapi menggembirakan bagi mereka semua. Kegiatan ini juga dapat mempererat tali
persaudaraan mereka sebagai pengurus.
ASADHA 2552 BE Vihara Padumuttara
Sabtu (02/08/2008), Vihara Padumuttara memperingati hari raya Asadha 2552
BE/ 2008. Dengan masih bertemakan “Vipassana tugasku, Metta hobiku”, kami
merayakan Asadha di tahun ini dengan perhatian penuh. Walaupun umat yang
hadir tidak sebanyak pada hari raya Waisak, namun semangat yang penuh
dengan cinta kasih menyelimuti kami selama acara Asadha berlangsung. Dengan
dihadiri oleh 4 orang Bhikkhu, umat pun mengikuti acara hingga selesai.
Kesederhanaan acara ini sangat berjalan dengan sukses dan hikmat. Selamat
hari raya Asadha 2552 BE/ 2008, semoga dengan terus melaksanakan Vipassana
kita tumbuhkan Metta di dalam diri kita sehingga kelak kita mencapai Nibbana, sadhu.
Lepas Sambut PEMBIMAS BUDDHA
Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Banten
Hari Senin (18/08/2008), tepatnya di gedung pertemuan HEPPY, Tangerang telah
diadakan Lepas Sambut Pembimas Agama Buddha, Wilayah Provinsi Banten.
Dimana Bapak Sayit Arya Putra, S.Ag, MH. selaku Pembimas lama dilepas
digantikan dengan bapak Drs. Saryono, beliau (yaitu mantan pembimas agama
Buddha Wilayah Provinsi Jawa Timur periode 2005-2008). Acara ini dihadiri
oleh pejabat-pejabat wilayah Banten, tokoh-tokoh agama Buddha seperti organisasiorganisasi Buddhis, para guru dan dosen agama Buddha yang berdomosili di
Banten serta hadir pula tokoh agama-agama non Buddhis yang bersedia datang untuk melepas dan menyambut Pembimas
yang lama serta yang baru. Selamat bertugas di tempat yang baru bapak Sayit Arya Putra, S.Ag, MH dan selamat datang
Bapak Drs. Saryono, selamat bertugas di wilayah Banten.
Upacara Malam Bakti Pattidana 2008
Cetiya Dhamma Manggala, Sunter
Tidak jauh berbeda dengan vihara-vihara lain, Cetiya Dhamma Manggala yang
terletak di daerah Sunter mengadakan Upacara Malam Bakti Pattidana 2008
yang bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yaitu pada hari
Minggu (17/08/2008). Upacara ini pun tidak hanya dilimpahkan kepada para
leluhur saja, melainkan dilimpahkan juga kepada para pahlawan yang telah
berkorban demi negara. Acara ini pun dihadiri oleh 14 orang Bhikkhu Theravada
dengan pengisi dhammadesana oleh Bhikkhu Dhammavicayo. Walaupun hanya sebuah cetiya, namun terlihat begitu banyak
umat yang hadir dalam acara tersebut. Inilah yang menjadi keunggulan Cetiya Dhamma Manggala.
20
edisi 03 •Okt2008
infoperistiwa
Grand Launching Komik dan CD “BODHI”
Sabtu (09/08/2008), bertempat di Plaza Sentral (gedung KASI, lt. 11)
Jl. Jend. Sudirman Kav.48 Jakpus dengan dibantu oleh KMB Vidya
Buddhis UPH, Ehipassiko Foundation mengadakan terobosan baru,
menerbitkan sebuah komik yang bernama Bodhi. Dengan menciptakan
komik yang bernuansa Buddhis dimana di dalamnya berisikan ceritacerita riwayat Buddha. Ini dimaksudkan untuk menambah media
penyebaran Dhamma sekaligus melestarikan Buddha Dhamma
khususnya di Indonesia. Cara mendapatkannya pun sangatlah mudah,
hanya berdana berapa saja anda bisa mendapatkan komik tersebut.
Komik ini pun sudah disiapkan untuk edisi berikutnya. Komik ini
disajikan dengan gambar kartun berwarna dan mudah dicerna, komik
ini khusus dibaca bagi yang sudah berumur 12 tahun ke atas. Buruan dapatkan komiknya dan selamat menikmati bacaannya.
Menyambut Dirgahayu 63 tahun kemerdekaan RI
“17 Agustus 1945 itulah hari kemerdekaan kita”, kata – kata inilah
yang terdapat dalam lagu kemerdekaan Republik Indonesia. Sudah
setengah abad lebih yaitu 63 tahun Indenesia telah merdeka. Hari
inilah yang ditunggu – tunggu oleh seluruh bangsa Indonesia,
menghormati perjuangan para pahlawan yang telah merebut kekuasaan
Indonesia dari tangan penjajah dengan segenap jiwa dan raga. terlihat
begitu maraknya perayaan kemerdekaan RI yang diadakan oleh bangsa
kita. Berbeda dengan umat Buddha, mereka menyambut kemerdekaan
RI dengan berbagai macam perlombaan yang berbau Buddhis,
contohnya saja Vihara Dhammacakka yang mengadakan perlombaan
baca kitab suci Dhammapada, paritta, bernyanyi solo, melukis, dan
lain-lain. Tepat di hari kemerdekaan, para pengurus Vihara Padumuttara
mengadakan lomba-lomba yang tidak asing diadakan seperti balap karung, tarik tambang, dll. Dan tidak kalah menarik,
perkumpulan muda/i daerah Tangerang Selatan Viriya Dhamma mengadakan festival Musik, dance dan karaoke. Namun
dengan begitu kita tidak boleh lupa dengan jasa para pahlawan terdahulu, kita wajib menjaga dan mempertahankannya,
dengan mencintai dan menyayangi tanah air kita segenap hati. Selamat HUT Kemerdekaan RI ke-63. MERDEKA!!!
Upacara Pattidana 2008
Anggrek Dhamma Saraniya Community Center,
Apartment Taman Anggrek
Komunitas Anggrek Dhamma Saraniya mengadakan Upacara Pattidana
2008 pada hari sabtu (23/08/2008) tepatnya di community center
apartment taman anggrek. Tidak hanya upacara pelimpahan jasa saja,
tapi panitia pun mengadakan Talk show dengan tema “Menguak Misteri
Raja Neraka” dengan narasumber Bhiksu Nirmana Sasana. Acara ini
dihadiri oleh 11 orang Bhikkhu Theravada, 3 Bhiksu dan 4 Bhiksuni
Mahayana. Acara ini menghabiskan waktu selama 4 jam, dan umat
yang datang pun sangat banyak sekali memenuhi bangku yang disediakan
oleh panitia. Kesuksesan acara ini tidak lepas dari kerja keras para
mahasiswa dari 5 kampus di daerah jakarta yaitu Bina Nusantara,
London university, Universitas Tarumanagara, Univ. Krida, dan IBiI.
edisi 03 •Okt2008
21
sosokbuddhis
• sriloka
dr. Mutiarini Sugianto.MARS
Kemandirian Kaum Wanita
d
r. Mutiarini Sugianto.MARS,
seorang perempuan
kelahiran Bandung, 12
Maret 1961, siapa yang akan
menyangka kalau anak pertama
dari 3 bersaudara ini adalah
seorang dokter yang berdinas di
Kepolisian. Kegiatan sehari-hari
beliau di Kepolisian Pusat
Pendidikan Lalu Lintas, Serpong
dan sebagai salah satu dokter
umum yang mulai berpraktik pada
sore harinya, tak membuat si
bintang pisces ini lupa akan
pengembangan batinnya. Beliau
senang bermeditasi dan baca
paritta setiap pagi dan khusus
untuk hari minggu, perempuan
yang mengaku punya hobi jalanjalan ini aktif di kepengurusan
kebaktian Padmadika (kebaktian
orang tua /manula) Vihara
Padumuttara sebagai koordinator
kebaktian. Beliau adalah salah satu
contoh dari sosok Buddhis yang
teguh dalam keyakinannya.
22
edisi 03 •Okt2008
Walaupun sejak duduk di bangku
SD sampai dengan menempuh
pendidikan S2 beliau harus
berkecimpung di lingkungan
sekolah yang keyakinannya
berbeda, tetapi beliau tetap kukuh
dengan agamanya sampai saat ini
"Banyak orang-orang yang
bertanya kepada saya. Loh kok
masih beragama Buddha? Lalu
kenapa kalau saya masih beragama
Buddha? Jawab saya, pertanyaanpertanyaan itu yang membuat saya
tetap bertahan dengan keyakinan
saya." Sahutnya. Namun
keyakinannya saat itu masih
sebatas Buddhis tradisi,
sampai akhirnya ketika
sepeninggalan
ayahandanya pada
tahun 2000, beliau dan
ibunya sering datang ke
kelenteng untuk
sembahyang. Kemudian
tepatnya pada tahun
2003 beliau mulai aktif
menjadi umat dan aktif
dalam acara-acara perayaan
Buddhis. Saat itulah beliau
mengaku baru benar-benar
mengerti Dhamma.
Salah satu Ajaran Buddha yang
menginsprirasi beliau adalah setiap
orang tidak diharuskan untuk
menikah dan berumah tangga, hal
itu pula yang membuatnya masih
berstatus lajang sampai saat ini.
"Salah satu yang membuat
Buddhis itu berbeda dengan
keyakinan lainnya adalah, menikah
itu boleh tapi bukan jalan utama
kita hidup. Nah, di situlah saya
semakin mantap, ya sudah tak
harus menikah!" Sahutnya bahagia
karena sang ibu pun memahami
keputusannya. Namun dengan
begitu beliau tidak menganjurkan
setiap perempuan untuk tidak
menikah. Beliau tetap mendukung
pernikahan asalkan sudah
menemukan orang yang tepat dan
tidak memaksakan diri. Karena
baginya menikah bukan hanya
karena faktor umur dan kebutuhan
biologis serta ekonomi
saja.
Kemudian dokter yang
selamat dari serangan
jantung pada bulan
Oktober tahun 2007
i n i
j u g a
menambahkan,
bahwa perempuan
haruslah hidup
mandiri, jangan selalu tergantung
oleh laki-laki atau suami.
Walaupun sudah menjadi seorang
ibu atau istri hendaknya
perempuan tetap punya keahlian
dan terlebih lagi berpenghasilan.
Namun sebaliknya, bagi seorang
perempuan yang sudah menikah
dan berkarir, hendaknya tetap
tidak lupa bertanggung jawab
sebagai seorang istri dan ibu dalam
rumah tangganya. (sp: s/Parkit)
sosokbuddhis
Suhandinata
• sriloka
TEKUN BELAJAR
itulah kunci
dari seorang
Suhandinata
dalam meraih
prestasinya.
K
etika ditemui di rumahnya
yang bermukim di Gading
Serpong Tangerang, si
Buddhis cilik ini sedang tidur
melepas lelah sehabis pulang dari
Solo guna mengikuti kejuaraan MIPA
tingkat Nasional. Namun beberapa
saat kemudian anak dari pasangan
Jusiendi dan Lie Tjen ini pun
terbangun. Dengan
matanya
y a n g
masih
sayu
dia pun
duduk dan tersenyum
menyambut kedatangan tim
SP. Senyumannya yang merekah,
menandakan kebahagiaan di dalam
dirinya karena telah berhasil
menempati juara 2 dari 32
orang
peserta
perlombaan MIPA
tingkat Nasional
hari
itu, tepatnya tanggal 24 Agustus
2008. Di umurnya yang masih
teramat muda, anak kelahiran
Jakarta, 24 Oktober 1997 ini
memang sudah banyak meraih
prestasi di sekolahnya. Mulai dari
juara kelas, penghargaan siswa
teladan tingkat kota dan kecamatan
sampai dengan kejuaraan Olimpiade
Matematika tingkat kota dan
kecamatan pun sudah berhasil
diraihnya. Ketika ditanya apa
rahasianya? Si bintang Scorpio yang
bersekolah di SD Buddhi Tangerang
ini menjawab dengan malu-malu,
“Setiap hari belajar, paling kalau
sudah buat PR, sudah sore tidur.”
Siswa yang sekarang duduk di
bangku kelas 6 SD ini memang
sudah tekun belajar sejak kecil.
Walaupun keberhasilannya tak lepas
dari didikan orangtuanya yang
menanamkan kedisiplinan dalam
belajar, namun peraih juara 1
kejuaraan MIPA tingkat
propinsi ini
mengaku
bahwa dia
belajar
a t a s
kemauannya sendiri dan tidak
pernah dipaksa oleh ibunya. Anak
laki-laki pertama ini pun tidak
pernah menyia-nyiakan waktu
luangnya. Setiap hari ketika bangun
pagi, dia rajin membaca buku
mengulang pelajaran sekolah. Begitu
juga sepulang sekolah, kakak yang
mempunyai seorang adik
perempuan ini akan mengerjakan
PR nya dan belajar jika ada ulangan,
“Tak ada nonton TV, sampai malam
baru bisa nonton TV” sahut ibunya
ketika ditanya oleh tim SP.
Kemudian, pada hari minggu ketika
anak-anak pada umumnya
menggunakan waktunya untuk
bermain, dia menggunakan
waktunya untuk belajar,
mempelajari semua mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah. Bahkan
ketika liburan kenaikan kelas pun,
setelah satu minggu puas bermain,
dua minggu sisanya dia gunakan
untuk mempelajari semua pelajaran
untuk kelas selanjutnya.
Keberhasilannya saat ini juga
merupakan hasil dari motivasi,
semangat dan nasihat dari ibunya
yang selalu memberikan dorongan
untuk terus maju dan menggunakan
waktu dengan baik. (sp: s/Parkit)
edisi 03 •Okt2008
23
buddhismancanegara
PULAU PUTUO
NEGERI BUDDHA DI LAUT
L i p u t a n Pe r j a l a n a n T i m S P
K
ali ini SP pergi ke China tepatnya ke
Pulau Putuo untuk berwisata. Pulau
Putuo terkenal dengan kuil-kuil Kwan
Im yang lumayan banyak di sini.
Karena hampir semua penduduk di
pulau ini memeluk agama Buddha.
Pulau Putuo merupakan sebuah
pulau kecil yang terletak di sebelah
tenggara kota Shanghai di provinsi
Zhejiang, lebih dikenal dengan nama
“Negeri Buddha di Laut”. Pulau
Putuo
adalah
tempat
persembayangan bagi umat Buddha,
khususnya bagi para pemuja
Bodhisatva Kwan Im. Pulau Putuo
adalah salah satu dari empat gunung
terkenal di China. Pulau Putuo
m e ru p a k a n t e m p a t d i m a n a
dikatakan Bodhisatva Kwan Im
pernah menampakkan diri di pulau
ini. Pulau Putuo dapat ditempuh
dengan menaiki Jet foil sekitar 40
menit dari pelabuhan Ningbo
maupun Shanghai. Interior
24
edisi 03 •Okt2008
pelabuhan Putuo yang didekorasi
cukup atraktif sesuai dengan jati diri
pulau Putuo ini. Lembaran kain
kuning, spanduk bergambar
Bodhisatva Kwan Im, dan gantungan
bouquet bunga menghiasi seluruh
ceiling pelabuhan pulau Putuo
Pulau Putuo memiliki 3 kuil terkenal
yaitu Kuil Puji, Kuil Fayu, kuil Huiji.
Di antara ketiga kuil tersebut yang
paling besar adalah Kuil Puji. Kuil
ini memiliki patung Bodhisatva Kwan
Im yang berparas pria berukuran
besar dalam posisi duduk. Kuil Puji
dan kuil-kuil lainnya di pulau Putuo
bercirikan patung-patung yang
berukuran besar dan tampak hidup,
biasanya kuil terletak di gunung atau
bukit yang bertingkat-tingkat dengan
kolam di depannya. Kuil Puji dapat
ditempuh dalam waktu 5 menit
dengan berjalan kaki dari pelabuhan
Putuoshan. Lingkungan yang begitu
mendukung akan membuat Anda
merasa nyaman dalam berjalan kaki.
Terlebih selama perjalanan, Anda
terlindungi oleh pepohonan tinggi
yang berjajar pada setiap sisi jalan,
kicauan burung dan lantunan ayatayat suci terdengar dari antara
dedaunan. Selama berjalan kaki
Anda akan menemukan banyak
umat Buddha yang membawa
persembahan menuju kuil atau
bertemu dengan para biksu. Di sini
tidaklah aneh bila seorang biksu
berjalan kaki dari kuil yang satu ke
kuil yang lainnya. Sedangkan untuk
bersembayang tidaklah sama seperti
di Indonesia. Di Indonesia, untuk
bersembayang Anda hanya tinggal
mengambil hio dengan gratis, di sini
Anda harus membeli hio tersebut.
Untuk mendapatkan hio yang murah
Anda bisa membelinya di
pelabuhan-pelabuhan Ningbo atau
Shanghai sebelum naik jet foil
menuju ke pelabuhan pulau Putuo.
Setelah bersembayang di kuil Puji
melanjutkan perjalanan menuju ke
Kuil Fayu untuk bersembayang. Kuil
Fayu adalah kuil yang yang terletak
menanjak ke atas bukit, terdiri dari
tiga tingkat bangunan kuil. Kuil ini
adalah kuil tempat latihan para biksu
atau para calon biksu di Cina.
Altar
Bo d h i s a tva
Kwa n Im ,
ta m p a k
d e pa n
Kemudian SP pergi ke tempat yang
dinanti-natikan, tempat wisata
terpenting di pulau Putuo dan
bersembayang di patung Bodhisatva
Kwan Im terbesar di pulau Putuo.
Untuk menuju patung Bodhisatva
Kwan Im terbesar di pulau ini, bisa
ditempuh dengan cable car sekitar
15 menit. Setelah turun dari cable
car, untuk menuju patung tersebut
Anda harus berjalan kaki menanjak
ke arah bukit. Begitu Anda sampai
di puncaknya Anda bisa melihat laut.
Patung Bodhisatva Kwan Im di
pelataran altar memiliki tinggi 33
meter dan berlapis emas. Patung
dalam posisi berdiri dan berparas
wanita. Di atas altar Anda bisa
melihat berbagai macam patung
dewa penjaga, tiang penyangga
berhiaskan naga, dan gerbang
pigura. Jika Anda melihat dari arah
altar ke depan, Anda bisa menikmati
pemandangan laut yang melebur
dalam gradasi warna abu-abu yang
disebabkan oleh kabut. Patung
Bodhisatva Kwan Im di laut selatan
ini merupakan tempat wisata dan
bersembayang umat buddha yang
paling ramai dikunjungi. Pada altar
terdapat begitu banyak
persembahan bunga, lilin, dan dupa
yang dipersembahkan umat untuk
Untuk mengunjungi Kuil Huiji, Anda
harus naik kereta gantung ke atas
gunung. Di dalam kereta Anda akan
mendengar kicauan burung-burung
yang berasal dari dalam hutan di
bawah Anda, serta Anda bisa melihat
bunga sakura cina yang tumbuh
lebat disekitar hutan. Setelah turun
dari kereta gantung, perjalanan
Re l i e f di b el ak ang A l t ar
Bodhisatva Kwan Im
memuja Bodhisatva Kwan Im.
Disebelah kiri dan kanan altar
terdapat dinding yang berhiaskan
berbagai macam relief. Di belakang
patung Bodhisatva Kwan Im terdapat
relief Bodhisatva Kwan Im dalam
posisi duduk bersama dengan
Bodhisatva yang lainnya. Di bawah
patung Bodhisatva Kwan Im setinggi
33 meter terdapat ruangan tentang
sejarah Dewi Kwan Im, dan berbagai
macam relief yang menceritakan
perbuatan baik Bodhisatva Kwan Im
terhadap umat manusia. Relief-relief
ini terbuat dari logam. Relief pada
ruangan ini terdiri dari relief yang
dipuja maupun hanya sekedar
dipamerkan, dan pada ruangan ini
juga terdapat berbagai jenis patung
Bodhisatva Kwan Im . Di tempat
pameran inilah Anda dilarang untuk
mengambil foto.
Selanjutnya SP pergi ke Kuil Huiji.
dilanjutkan dengan berjalan kaki
memasuki terowongan hutan.
Pemandangan dari sini begitu indah
dan bersuhu sejuk dengan angin
yang bertiup cukup kencang. Suara
berbagai jenis hewan terdengar saat
Anda melewati pinggiran hutan. Jika
Anda beruntung mungkin Anda bisa
melihat hewan-hewan yang tinggal
di gunung ini. Selama diperjalanan
mungkin Anda akan melihat satu
atau dua orang umat setiap tiga
langkah sekali atau setiap langkah
kemudian ber-namaskara. Di kuil ini
Anda dilarang untuk mengambil
gambar. Kuil ini berukuran kecil
hanya terdapat 3 buah bagian untuk
bersembayang yaitu altar dewa
penjaga, altar Buddha, dan altar
Bodhisatva Kwan Im. Pulau Putuo
ini cocok dijadikan pilihan bagi Anda
yang ingin berwisata sekaligus
berbuat baik. Selamat berwisata ke
pulau Putuo! (sp: riri)
edisi 03 •Okt2008
25
komunitas
Yayasan Buddha
Tzu Chi Indonesia
Tiap detik berjuang demi kebajikan
ayasan Buddha Tzu Chi
merupakan salah satu yayasan
umat Buddha yang berpusat di
negara Taiwan. Yayasan ini sudah
menjamur ke seluruh dunia bahkan
di Indonesia. Yayasan ini bergerak
di bidang sosial yaitu dengan
berlandaskan cinta kasih kepada
semua makhluk. Dengan berpegang
teguh pada semangat (Kebersamaan
dalam sepenanggungan dan
sependeritaan) dari Sang Buddha,
Tzu Chi menjalankan bakti sosialnya
selama 38 tahun. Tzu Chi bagaikan
samudera luas yang mampu
menampung seluruh aliran anak
sungai, semua orang dengan usia,
pengetahuan, profesi, dan latarbelakang yang berbeda dapat
membuktikan kekuatan dari
(Sirkulasi Kebajikan), dapat ikut
bergabung ke dalam barisan
(Penyumbangan Kasih Sayang), dan
merasakan kepuasan dari
implementasi sikap (Melakukan
dengan ikhlas dan Menerima
dengan Suka-cita). Baik yang
berada di setiap pelosok Taiwan,
atau yang berada di kediamannya
di luar negeri, semua insan Tzu Chi
selalu dengan senang hati dan
tanpa menyesal, berpartisipasi
d a l a m b e r b a g a i ke g i a t a n
pemberian bantuan kemiskinan
dan darurat, perlindungan
kesehatan, memperkokoh dasar
pendidikan dan kegiatan sosial
budaya.
Y
26
edisi 03 •Okt2008
Yayasan Buddha Tzu Chi memiliki
visi dan misi yang begitu mulia
sekali. Dengan hati penuh welas
asih dan kemurahan hati, Yayasan
Buddha Tzu Chi menjalankan misi
untuk menolong sesama makhluk
yang menderita, mengembangkan
kebahagiaan, melenyapkan
penderitaan, menciptakan dunia
Tzu Chi yang bersih dan suci, dengan
kebijaksanaan menunaikan tugas
yang sempurna, mengajak kaum
dermawan di seluruh dunia,
bersama-sama menanam jasa
kebajikan dilahan kebajikan yang
subur, dengan tekun menanam
ribuan kuntum teratai dalam hati,
menciptakan bersama masyarakat
yang penuh dengan cinta kasih.
Asal usul berdirinya yayasan Buddha
Tzu Chi ini tentunya tidak lepas dari
pendirinya yaitu Master Cheng Yen.
Sekilas mengenai dirinya, Master
Cheng Yen dilahirkan pada tanggal
14 Mei 1937 (Imlek jatuh pada
tanggal 24 Bulan 3), di desa Qingsui,
Kabupaten Taichung, Taiwan.
Sewaktu masih kecil beliau diangkat
pamannya jadi anak dan mengikuti
paman beserta tante yang sebagai
orangtua asuhnya pindah menetap
di Desa Fengyuan, Kabupaten
Taichung. Berhubung ayahnya
menjalankan usaha dalam bidang
bioskop di beberapa kota seperti:
Taichung; Fengyuan; Qingshui; Tanzi
dan lain tempatnya, ditambah
Relawan Tzu Chi saat mengikuti Waisak
di Vihara Padumuttara
memang bawaan sifatnya cerdas,
lagi pula sebagai putri sulung, maka
belum genap usianya 20 tahun,
beliau sudah sanggup membantu
menjalankan tugas pekerjaan
Ayahnya, disamping membantu
mengurus pekerjaan rumah-tangga.
Suatu hari di tahun 1966, Master
bersama beberapa pengikut datang
ke suatu Balai Pengobatan di Fenglin
untuk mengunjungi seorang umat
yang menjalani operasi akibat
pendarahan lambung. Ketika keluar
dari kamar pasien, beliau melihat
bercak darah di atas lantai tetapi
tidak tampak adanya pasien, setelah
mencari informasinya baru diketahui
seorang wanita penduduk asli asal
gunung Fengbin keguguran,
berhubung tidak mampu membayar
biayanya, maka tidak bisa berobat
dan terpaksa dibawa pulang
kembali. Mendengar penuturan itu,
perasaan Master sangatlah
terguncang, seketika itu beliau
memutuskan hendak berusaha
mengumpulkan dana sosial untuk
komunitas
menolong orang dan
menyumbangkan semua
kemampuan yang ada padanya
untuk menolong saudara-saudari
yang menderita sakit dan kemiskinan
di bagian Timur.
Dengan demikian niat membentuk
(Perhimpunan Bhakti Amal Tzu Chi)
mulai berakar dan bertunas serta
tumbuh di dalam lubuk hati Master.
Karena ada jalinan jodoh, di saat
itu, kebetulan sekali tiga orang suster
Katholik dari Sekolah Menengah
Hualian datang berkunjung untuk
menemui Master, mereka membahas
masalah agama, kehidupan manusia,
bahkan memperdebatkan makna
ajaran agama, suster bertanya:
"Agama Katholik kami telah
membangun Rumah Sakit,
mendirikan Sekolah dan mengelola
Panti Jompo untuk membagi kasih
sayang kepada semua umat manusia,
walaupun Buddha juga menyebut
menolong dunia dengan welas asih,
tetapi mohon tanya, Agama Buddha
mempersembahkan instansi apa
untuk masyarakat?" Kata-kata ini
sangat menyentuh hati Master,
karena mengingat waktu itu umat
Buddha menjalankan kebajikan dan
beramal tanpa mementingkan
namanya, dari situ membuktikan
semua umat Buddha memiliki rasa
cinta kasih yang dalam, hanya saja
terpencar dan kurang koordinasi
serta kurang pengelolahannya.
Master bertekad untuk menghimpun
potensi ini dengan diawali dari
mengulurkan tangan mendahulukan
bantuan kemanusiaan.
Cikal bakal Tzu Chi dibentuk dari
rajutan
Kegiatan aksi sosial untuk kaum fakir
miskin dari Tzu Chi diawali dari 6
orang sedharma yang setiap hari,
masing-masing individu,
menghasilkan sepasang sepatu bayi.
Di samping itu, setiap anggota
diberikan sebuah celengan bambu
oleh Master, agar para ibu rumah
tangga setiap pagi sebelum pergi
belanja sayur ke pasar, menghemat
dan menabungkan 50 sen ke dalam
celengan bambu. Dari 30 anggota
bisa terkumpul sebanyak 450 dollar
setiap bulan, ditambah hasil
pembuatan sepatu bayi 720 dollar,
maka setiap bulan bisa terkumpul
sebanyak 1,170 dollar sebagai dana
bantuan untuk kaum fakir miskin.
Kejadian ini dengan cepat menjalar
luas ke berbagai tempat di Hualian,
orang yang ingin turut bergabung
semakin banyak, potensi
menyalurkan bantuan dari beribu
pasang tangan dalam waktu singkat
segera berkembang.
...walaupun Buddha juga
menyebut menolong dunia
dengan welas asih, tetapi
mohon tanya, Agama
Buddha mempersembahkan
instansi apa untuk
masyarakat?
Pada tanggal 14 Mei 1966 (Imlek
yaitu tanggal 24 bulan 3),
[Perhimpunan Amal Penanggulan
Kesusahan Buddha Tzu Chi] secara
resmi terbentuk. Pada awal masa
pembentukan [Perhimpunan Bhakti
Amal Tzu Chi], Master bersama para
pengikut mengambil tempat sempit
yang tidak lebih dari 20 M persegi
di Vihara Puming, sambil berupaya
Master Cheng Yen, pendiri yayasan
Buddha Tzu Chi
menghasilkan produk untuk
mendukung kehidupan, sambil
menangani pula tugas perhimpunan,
ruangan yang dipakai sesungguhnya
tidak mencukupi kebutuhannya.
Sehingga pada musin gugur tahun
1967, Ibunda Master
membelikannya sebidang tanah
yaitu yang sekarang dimanfaatkan
untuk bangunan Griya Perenungan.
Walaupun demikian, Master beserta
para pengikut masih tetap seperti
sediakala mempertahankan prinsip
hidup mandiri, biaya perluasan
seluruh proyek Griya Perenungan,
selain mengandalkan pinjaman uang
dari Bank atas dasar hipotik hak
kepemilikan tanah miliknya, juga
dari hasil usaha kerajinan tangan.
Hingga kini sudah mengalami 11
kali renovasi dan hingga tahun 1999,
Griya Perenungan baru
menampakkan bentuk menyeluruh
seperti sekarang, [Griya Perenungan]
yang tentram, anggun dan yang
bersahaja tidak megah sekali, telah
menjadi kampung halaman batin
para insan Tzu Chi sedunia.
(sp: Icaad, sumber: www.TzuChi.or.id)
edisi 03 •Okt2008
27
dhamma&sains
Hukum Alam Semesta
Perspektif Buddhisme
Jika kita memandang alam semesta ini dari sudut pandang
sains, maka banyak sekali hukum
um alam yang terjadi. Hukum
Huk
tersebut meliputi hukum fisika, kimia dan hukum biologis.
Di dalam hukum fisika, ada macam-macam hukum yang
pasti berlaku seperti Hukum Newton, Hukum Maxwell,
dsb. Begitu pula Hukum Kimia dan Hukum Biologis seperti
Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Mendell (Hukum
tentang genetika). Pertanyaannya adalah adakah di dalam
konsep buddhisme yang mendekati hukum-hukum sains
tersebut? Ya, ada!
Oleh: Willy Yandi Wijaya
28
edisi 03 •Okt2008
dhamma&sains
D
i dalam Buddhisme 5 hukum
tersebut dinamakan panca
niyama dhamma (5 hukum
alam Semesta). Perlu kita sadari
bahwa hukum-hukum inilah yang
berlaku apabila terjadi suatu
apapun. Lima hukum tersebut
adalah
disengaja akan menghasilkan
sesuatu yang baik atau buruk.
Contohnya seseorang yang mencuri
akan merasa takut tertangkap dan
mungkin suatu saat ia tertangkap
dan akibatnya dipenjara serta malu
dan seseorang yang berbuat baik
akan menerima akibat yang baik.
gejala di luar ke empat hukum
sebelumnya. Jadi fenomena yang
diabstrakkan juga termasuk di
dalam hukum ini seperti contoh
konsep-konsep abstrak dalam
matematika yang digunakan
sebagai cara untuk menggambarkan
dan menjelaskan realitas ini.
1. Utu niyama (Hukum Fisika)
Hukum ini mencakup semua
fenomena anorganik, termasuk
hukum-hukum dalam cakupan
fisika dan kimia. Contohnya adalah
perubahan cuaca, iklim, sifat panas,
hukum Newton, Gravitasi, dsb.
um Psikis)
P
4. Citta niyama (Hukum
Hukum ini mencakup semua proses
kesadaran. Bagaimana kesadaran
bekerja. Bagaimana pikiran
memulai kerja dan memori
manusia bekerja. Hukum ini
mengindikasikan apa hubungan
antara sesuatu yang mati dan
hidup. Hukum tentang pikiran
(psikis) dibuat tersendiri di dalam
buddhis karena memang hal
tersebut sangat penting. Sejak awal
buddhisme paling memperhatikan
tentang pikiran dan kesadaran
sehingga tidak aneh ketika menjadi
sebuah hukum tersendiri.
Selain hukum karma, ada 4
hukum lainnya yang berlaku di
dunia ini, sehingga kita perlu
berhati-hati ketika menyatakan
bahwa suatu kejadian karena satu
hal. Justru sebaliknya, biasanya
suatu kejadian terjadi karena
banyak hal yang mendukung.
Seperti contoh seseorang tertimpa
bencana alam. Hal tersebut tidak
sepenuhnya karena akibat karma
uk orang tersebut. Ada kondisi
k
buruk
seperti banjir - hukum fisika (utu
niyama) - yang mendukung dan
ondisi lainnya dari
kondisi-kondisi
hukum-hukum lainnya. Jadi
pemikiran bahwa suatu kejadian
seluruhnya karena hukum karma
adalah kesalahan fatal dalam
pandangan seseorang.
2. Bija niyama (Hukum Biologis)
Hukum ini mencakup semua gejala
organik seperti dalam biologi.
Contohnya adalah perkembangan
hewan atau tumbuhan, mutasi gen
manusia, pembuahan,
perkembangan penyakit, dsb.
3. Kamma niyama (Hukum
Sebab-akibat)
Hukum karma berarti bahwa segala
tindakan yang sengaja atau tidak
5. Dhamma niyama (Hukum
Realitas)
Hukum ini mencakup semua
Daftar Pustaka
Wijaya, Willy Yandi. 2008. Pandangan Benar. Yogyakarta:
Insight Vidyasena Production Vihara Vidyaloka.
edisi 03 •Okt2008
29
jendela
Keinginan yang Tidak Pernah
Ada Puasnya
Ingin mobil baru..
Handphone baru..
L aptop.. Upgrade
komputer.. Ingin punya
uang lebih..
ita selalu saja merasa tidak
puas dengan sesuatu yang
sudah kita miliki dan telah
kita dapatkan. Inginkan lebih, lebih
dan lebih lagi... Bukankah itu kurang
sesuai dengan ajaran Buddha? Yang
mengatakan bahwa seharusnya kita
bisa merasa puas dengan apapun
kondisi kita. Bukan malah
memperkaya diri sendiri dengan
materi duniawi yang sifatnya hanya
sesaat. Yang semakin lama semakin
menambah kilesa kita sehingga kita
semakin menjadi serakah,
mempunyai ego yang tinggi,
bahkan tidak jarang juga orang yang
menggunakan jalan yang tidak baik
untuk mendapatkan materi-materi
yang diinginkannya seperti : korupsi,
mencuri, merampok dan lain
sebagainya.
K
Dari orang-orang yang pernah
30
edisi 03 •Okt2008
ditanya
penulis tentang
hal ini, sebagian
besar mereka akan
mengatakan bahwa
selama
hidup mereka akan mencari
kehidupan yang lebih baik dengan
bekerja keras untuk dapat membeli
barang-barang duniawi sehingga
dapat mencapai kepuasan.
Mengapa kita tidak membalikkan
pola pikir kita selama ini? Rasakan
kepuasan dengan sesuatu yang kita
miliki saat ini, bukan mencari
kepuasan dengan terus-menerus
memperbanyak benda-benda, yang
tidak akan dibawa jika kita nanti
meninggal dunia. Lebih baik kita
"memperkaya" batin dan kamma
baik!
Salah satu caranya adalah dengan
banyak berbuat baik, contoh yang
sederhana
adalah melakukan
pelepasan mahkluk hidup (burung,
ikan, katak, dsb). Sudah banyak
juga penjual burung keliling yang
memiliki ratusan burung kecil di
dalam kotak sangkar besinya. Nah,
kita dapat membeli burung-burung
tersebut sesuai dengan kemampuan
kita, yang selanjutnya akan kita
lepaskan. Atau ada yang lebih
mudah lagi, kita bisa melepaskan
ikan lele. Dari mana
mendapatkannya? Banyak sekali!
Para penjual pecel lele yang
mungkin hampir selalu ada di
pinggir jalan raya, khususnya pada
menjelang malam hari. Mereka
mempunyai ikan lele yang hidup,
kenapa? Karena ikan lele
jendela
dibunuh,
j i k a
pelanggan
ada yang memesan menu pecel
lele. Adapun sebaiknya, sebelum
kita melakukan pelepasan mahkluk
disertai dengan membacakan
paritta-paritta suci, yaitu : Vandana,
Tisarana, Karaniyametta Sutta,
Khanda Paritta dan Pattidana. Agar
semua makhluk dapat selalu hidup
berbahagia.
Contoh lainnya adalah seringlah
berdana dengan niat dan ketulusan
hati, hal ini juga akan mengurangi
keserakahan kita. Terlebih jika kita
berdana kepada yang benar-benar
membutuhkan dana kita,
selain mengurangi
keserakahan, kita juga dapat
membantu mereka yang
membutuhkan dana kita. Pengertian
dana di sini bukan hanya berarti
uang. Namun juga bisa berarti kita
menyumbangkan makanan, tenaga,
pikiran, dan lain sebagainya, yang
tentu saja tanpa pamrih.
Cara lainnya untuk mengurangi
keinginan-keinginan kita yang tidak
pernah akan puas adalah dengan
memperkaya “batin”, yaitu
melakukan meditasi. Meditasi bisa
dilakukan dengan beberapa metode
(seperti : Anapannasatti, Vipassana
Bhavana, Metta Bhavana, dan
sebagainya). Dengan melakukan
meditasi secara rutin dan sungguhsungguh, minimal 30 menit setiap
hari, maka secara perlahan-lahan
kita dapat mengurangi keinginan,
menjadi lebih sabar dan
mempunyai "rem" sendiri jika
hendak melakukan sesuatu yang
tidak baik.
Nah, sekarang Anda dapat memilih
apakah ingin memperkaya materi
duniawi atau memperkaya “batin”
dan kamma baik? Anda sendirilah
yang memutuskan! (sp: Qriz)
edisi 03 •Okt2008
31
sutta
ANATTALAKKHANA SUTTA
(Khotbah tentang sifat Bukan Diri)
hotbah ini tercatat dalam
Samyutta Nikaya XII,59.
Disampaikan oleh Buddha
ketika Beliau berada di Taman Rusa
Isipatana dekat Kota Baranasi
kepada Pancavaggiya (rombongan
lima orang bhikkhu, yaitu: YA
Kondanna, YA Assajji, YA Vappa,
YA Bhadiya, YA Mahanama) dalam
bentuk tanya jawab.
K
Anattalakkhana Sutta adalah
khotbah yang sangat penting,
menerangkan tentang sifat Bukan
Diri yang terdapat pada
Pancakhanda (lima kelompok
kehidupan). Makhluk hidup dalam
hal ini manusia terbentuk dari
gabungan fisik dan mental atau
jasmani dan batin, jasmani hanya
terdiri dari materi (rupa khanda)
sedangkan batin adalah kumpulan
dari perasaan (vedana khanda),
pencerapan (sanna khanda) bentukbentuk pikiran (sankara khanda),
kesadaran indera (vinnana khanda).
Dalam khotbah ini Buddha
bersabda, O para bhikkhu, jasmani
(rupa) bukan diri. Jika jasmani ini
diri, maka jasmani ini tidak akan
menimbulkan penderitaan. Orang
akan dapat memerintah
jasmaninya, ‘jasmaniKu seharusnya
begitu! JasmaniKu seharusnya
begini!’ O para bhikkhu, apa
sebabnya jasmani adalah bukan
diri? Jasmani adalah bukan diri
karena jasmani menimbulkan
penderitaan. Orang tidak dapat
memerintah jasmaninya,
‘jasmaniKu seharusnya begitu!
JasmaniKu seharusnya begini!’
Terhadap Perasaan, Pencerapan,
Bentuk-bentuk pikiran dan
Kesadaran indera pernyataan yang
sama dengan jasmani juga
dilontarkan, lalu Buddha
melanjutkan;
“O, para bhikkhu, bagaimanakah
pandangan kalian terhadap jasmani
ini, apakah jasmani ini kekal atau
(nicca) atau tidak kekal (anicca)?”
“tidak kekal bhante” Jawab para
bhikkkhu. “Apakah sesuatu yang
tidak kekal itu kebahagiaan (sukha)
atau penderitaan (dukkha)?”
“Penderitaan, Bhante”. “Sekarang,
s e s u a t u y a n g t i d a k ke k a l ,
penderitaan dan selalu berubah
itu, apakah patut dipandang
sebagai, “ini milikku. Ini aku. Ini
diriku?”. “Tidak patut, Bhante”.
adanya bahwa, “jasmani bukan
milikku, bukan aku, bukan diriku.”
Terhadap Perasaan, Pencerapan,
Bentuk-bentuk pikiran dan
Kesadaran indera penekanan yang
sama, juga diberikan. Selanjutnya
Buddha menutup khotbahnya
dengan berkata;
Demikian juga dengan Perasaan,
Pencerapan, bentuk-bentuk pikiran
dan Kesadaran indera pertanyaan
yang sama diajukan oleh Buddha
dan jawaban yang sama diberikan
oleh para Bhikkhu. Selanjutnya
Buddha menekankan bahwa;
O para bhikkhu, setelah
mendengarkan sabda ini dan telah
memahaminya, siswa Ariya enggan
terhadap jasmani, enggan terhadap
perasaan, enggan terhadap
pencerapan, enggan terhadap
bentuk-bentuk pikiran, enggan
terhadap kesadaran indera. Ketika
timbul kengganan (nibbindam), ia
menghindarinya. Karena
menghindarinya, pikiran pun
terbebas (vimutti). Saat pikiran
terbebas, muncul pengetahuan,
‘pikiran telah terbebaskan’. Ia
memahami dengan jelas bahwa,
“Tidak ada lagi tumimbal lahir,
telah terlaksana kehidupan suci,
telah dikerjakan kewajiban yang
harus dikerjakan, tiada kewajiban
lain lagi untuk pencapai Sang
Jalan”.
Karena itulah, O para bhikkhu,
jasmani yang bagaimana pun, baik
yang lampau, yang akan datang,
maupun yang sekarang ada, baik
bagian dalam maupun bagian luar,
baik kasar maupun halus, baik yang
rendah maupun yang luhur, baik
jauh maupun dekat; jasmani ini
harus dipandang dengan
pengertian benar sebagai mana
Jika kita membaca dan berusaha
memahami isi Sutta ini jalan
menuju kebahagian tertinggi mulai
terlihat dan terpetakan. Seperti
murid Buddha, para bhikkhu
Pancavaggiya merasa puas, bersuka
cita dan mendapatkan kebebasan
dari semua kekotoran batin, tanpa
kemelekatan lagi.
(sp: dd)
sumber: paritta suci STI, paritta suci Yay Dhammadipa Arama)
32
edisi 03 •Okt2008
Mari kita bantu
langkah kaki mereka
menuju masa depan
yang lebih baik
Salurkan Bantuan Anda untuk
pembangunan jalan dan jembatan
yang mempermudah akses masuk
menuju SEKOLAH BODHISATTA
Contact Person : Bhikkhu Aggadipo
0811 179 388
Bank BCA Cabang Kisamaun Tangerang
a/n. Yayasan Paññadhika Bodhisatta
No. Rek. 108 300 9989
Bank Lippo Cabang Kisamaun Tangerang
a/n. Yayasan Paññadhika Bodhisatta
No. Rek. 561 30 02289 8
Yayasan Paññadhika Bodhisatta
Jl. Raya Kampung Melayu No. 8, RT. 04/RW 07, Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang 15510
Telp/Fax. (021) 559 33663
koanzen
Masih Ada Orang...??
36
edisi 03 •okt2008
edisi 03 •okt2008
37
manispahitkarma
SEMANGAT DI BALIK TUBUH CACAT ANAK MANUSIA
langkah bahagianya bagi
kita yang dilahirkan dengan
kondisi yang “sempurna”.
Memiliki organ-organ
tubuh yang dapat berfungsi secara
maksimal sehingga aktivitas kita
dapat berjalan lancar. Tetapi tidak
sedikit juga yang memiliki
kekurangan saat terlahir didunia
ini. Banyak ditemui bayi-bayi lahir
dengan cacat tubuh dan mental di
rumah sakit-rumah sakit di seluruh
dunia. Cacat yang dialami bisa
dikarenakan oleh faktor internal
yaitu faktor genetik dan juga faktor
eksternal yaitu berupa gangguan
radiasi zat-zat radioaktif. Mereka
yang lahir dengan cacat fisik kadang
kala mendapatkan perlakuan yang
diskriminasi, kurang layak, dan
dipandang sebelah mata oleh
masyarakat. Tidak hanya dalam
bersosialisasi di masyarakat saja
mereka mendapatkan perlakuan
diskriminatif tetapi juga dalam
dunia pendidikan dan pekerjaan.
Mereka dianggap tidak mampu
melakukan segala aktivitasnya
secara mandiri. Padahal tidak
semua orang yang menderita cacat
selalu menggantungkan hidup
mereka kepada orang lain. Mereka
masih mau berusaha untuk
melakukan segala aktivitas mereka
secara mandiri, tetapi memang
masih perlu bimbingan dari orangorang di sekitarnya. Mereka yang
menderita cacat memang agak
lamban dalam merespon
rangsangan-rangsangan dari luar,
tidak secepat orang-orang yang
dilahirkan secara sempurna. Karena
kelambanan inilah mereka
memerlukan lembaga khusus
A
38
edisi 03 •Okt2008
terutama untuk dunia pendidikan.
Tetapi tidak halnya dengan ketiga
kawan kita ini, Iwan, Aderian dan
Yunas. Ketiganya dilahirkan dengan
kondisi dimana fungsi organ
tubuhnya tidak bisa bekerja secara
maksimal dan dengan mental yang
terbelakang. Iwan, Aderian dan
Yunas saat ini tinggal di Wisma
Tuna Ganda Palsigunung di daerah
Cimanggis.
IWAN
Iwan memiliki nama lengkap Iwan
Setiawan. Ia lahir di Jakarta tanggal
12 Oktober 1979. Walaupun pria
ini memiliki keterbelakangan
mental dan cacat fisik tetapi pria
ini sudah bisa hidup mandiri sejak
umurnya masih belasan tahun.
Semua kegiatan selalu dia lakukan
sendiri. Semisal makan dan piring,
bahkan sampai mencuci baju
sendiri pun bisa Iwan lakukan tanpa
harus meminta bantuan dari
perawat di panti. Dari awal Iwan
bangun pagi sampai malam
harinya, ia selalu berusaha dengan
sekuat tenaga untuk mengerjakan
segalanya dengan semangat. Iwan
yang ingin bercita-cita menjadi
abdi negara ini selalu
menggunakan seragam Satpam
dan kadang kala membantu
bertugas mengamankan daerah
sekeliling panti pada siang hari. Di
kala waktu senggang Iwan juga
sering membantu memarkirkan
mobil pengunjung panti. Tetapi
walaupun Iwan tinggal di panti,
orang tua kandungnya yang tinggal
di Bandung selalu rutin
mengunjungi. Kebahagiaan terlihat
jelas di wajah Iwan di saat orang
tuanya datang.
YUNAS FEBRIANTO
Yunas Febrianto biasa dipanggil
Yunas oleh teman-temannya di
panti. Yunas yang lahir pada
tanggal 1 Maret 1990 ini sejak lahir
sudah tinggal di panti balita di Jl.
Marga Cipayung. Baru pada umur
5 tahun Yunas pindah ke Wisma
Tuna Ganda Palsigunung tepatnya
pada tanggal 10 Maret 1995. Yunas
memiliki cacat Mental Retardasi
(cacat mental) dan Tuna Wicara.
Sejak lahir Yunas tidak tahu siapa
orang tuanya karena sejak lahir ia
sudah diasuh di panti. Mungkin
kedua orang tuanya memiliki
kesulitan ataupun merasa malu
dengan kekurangan fisik yang
dimiliki Yunas. Jika dilihat dari
kondisi fisik Yunas memiliki fisik
yang lebih bisa berfungsi secara
maksimal jika dibandingkan dengan
penghuni panti yang lainnya. Sama
seperti halnya Iwan, Yunas juga
sangat mandiri. Dia dapat melakukan
manispahitkarma
aktivitasnya tanpa perlu bantuan
dari perawat panti. Merapihkan
tempat tidur setelah Yunas bangun
adalah hal yang biasa dilakukannya.
Malah terkadang kala kita sebagai
manusia yang tidak memiliki cacat
enggan untuk merapihkan tempat
tidur padahal itu adalah hal yang
mudah sekali untuk dilakukan.
ADERIAN
Aderian yang lahir pada tanggal 6
September 1978 ini biasa dipanggil
Ade. Ade masuk ke wisma cacat
ganda sejak 28 tahun yang lalu
saat usianya baru 2 tahun, tepatnya
pada tanggal 23 September 1980.
Seperti halnya dengan Iwan dan
Yunas, Ade pun sudah bisa mandiri
tetapi ia memang agak sedikit
manja jika dibandingkan dengan
yang lainnya. Ade menderita
keterbelakangan mental dan
disfungsi otak. Aderian termasuk
dalam salah satu anak rawat yang
terlama berdiam di panti.
Bagi mereka, cacat tubuh yang
diderita bukan menjadi halangan
untuk bisa hidup mandiri. Mereka
sebisa mungkin melakukan segala
sesuatunya dengan kemampuan
mereka sendiri. Keterbatasan yang
mereka derita tidaklah dijadikan
alasan untuk mendapatkan simpati
dari yang lainnya. Semangat yang
muncul di dalam jiwa mereka selalu
berkobar dan tidak pernah redup.
Mereka melewati hari-hari dengan
penuh keceriaan, tanpa ada rasa
resah, sedih serta gundah. Bagi
mereka tidak ada gunanya selalu
murung meratapi dan mencoba
menyangkal kekurangan yang
mereka alami. Malah terkadang kita
sebagai mahluk yang “sempurna”
malas untuk melakukan kegiatan
tersebut. Kita bisa saja dengan
mudah dan tanpa kesulitan
melakukan hal tersebut. Mereka
yang memiliki kekurangan justru
lebih bisa mandiri dibandingkan
dengan kita yang terlahir dengan
kondisi sempurna. Kita jelas-jelas
kalah telak dari mereka.
Namun walaupun demikian,
mereka tetap manusia biasa yang
memiliki cita-cita, impian, harapan,
dan perasaan. Oleh karena itu, kita
sebagai manusia yang terlahir
dengan kondisi fisik yang
“sempurna” dapat membantu
mereka dalam mencapai impian,
cita-cita dan harapan mereka.
Perhatian, rasa cinta kasih dan kasih
sayang kita kepada mereka adalah
sebuah energi penyemangat yang
mereka butuhkan. Bimbingan kita
bisa menjadi pelita yang menuntun
mereka menuju terang yang dituju.
(sp: andryan yugi)
Bagi rekan-rekan se-Dhamma yang ingin memberikan dana untuk anak-anak penderita cacat ganda
dapat langsung disalurkan ke alamat berikut:
WISMA TUNA GANDA PALSIGUNUNG
Jl. Raya Bogor km. 28.5, Jakarta Cimanggis
Telp. 021-8710063, 9225184
Fax. 021-8710063
PO. Box 6403/JATGD Jakarta 13064
Website : www.rumahpiatu.org
edisi 03 •Okt2008
39
katabijak
Satu - satunya cara
untuk mendapat
sahabat adalah dengan
menjadi sahabat.
(Ralph Waldo Emerson)
Sebuah
persahabatan tak
dapat diperjualbelikan, hanya
bisa didapatkan
dengan kesetiaan.
Teman yang
diam sering
lebih
menyembuhkan
daripada katakata nasihat.
Seorang sahabat
adalah yang dapat
mendengarkan lagu
di dalam hatimu dan
akan menyanyikan
kembali tatkala kau
lupa akan baitbaitnya.
Sahabat Anda adalah
jawaban dari banyak
keinginan Anda. Dia
bagaikan ladang yang
Anda tanam dengan
cinta dan Anda tuai
dengan rasa
penghargaan yang
tinggi.
(Kahlil Gibran)
Sahabat yang
sejati adalah orang
yang dapat
berkata benar
kepada Anda,
bukan orang yang
hanya
membenarkan
kata-kata Anda.
Tidak ada
persahabatan
tanpa
kepercayaan
Tidak ada
kepercayaan
tanpa integritas.
Orang bijaksana
selalu melengkapi
kehidupannya
dengan banyak
persahabatan.
Teman itu seperti
rupiah, susah
diperoleh tapi mudah
dibuang
(Samuel Johson)
SAH
Banyak orang akan datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya
40
edisi 03 •Okt2008
katabijak
Persahabatan adalah hal
tersulit untuk dijelaskan
di dunia ini. Dan, ini
bukan soal apa yang
Anda pelajari di sekolah.
Tetapi, bila Anda tidak
pernah belajar makna
persahabatan, Anda
benar-benar tidak belajar
apa pun.
Seorang teman
sejati akan
membuat Anda
hangat dengan
kehadirannya,
mempercayai akan
rahasianya dan
mengingat Anda
dalam doa-doanya.
Bertemanlah
dengan orang yang
suka membela
kebenaran. Dialah
hiasan di kala Anda
senang dan perisai
di waktu Anda
susah.
Teman sejati adalah
ia yang meraih
tangan Anda dan
menyentuh hati
Anda.
Sahabat adalah
hadiah yang Anda
berikan kepada diri
Anda sendiri.
Persahabatan sejati
layaknya kesehatan,
nilainya baru kita
sadari setelah kita
kehilangannya.
Sahabat sejati
adalah orang yang
pandai menjaga
rahasia Anda dan
pintar menutupi
kekurangan Anda.
Seorang musuh
terlalu banyak,
seratus teman
terlalu sedikit.
(Heather Pryor)
(Muhammad Ali)
Teman jangan disakiti,
juga saat berolok-olok
(Syrus)
ABAT
sahabat-sahabat sejati yang akan meninggalkan bekas di dalam hatimu.
edisi 03 •Okt2008
41
kesehatan
Gigi berlubang? No way!
(Oleh Devina, Mahasiswi Fakultas kedokteran Gigi UI)
Sebagian dari para pembaca mungkin telah merasakan
sakit pada rongga mulut. Asal muasal sakit rongga
mulut ini bermacam-macam, bisa terjadi karena ada
lubang pada gigi, luka pada jaringan lunak mulut,
ataupun kelainan yang diderita saraf-saraf yang ada
di bagian muka dan leher tetapi dirasakan sakit pada
rongga mulut. perlu diakui bahwa sakit pada rongga
mulut sebagian besar berasal dari penyakit gigi, yaitu
lubang gigi yang mempunyai nama medis karies gigi.
aries gigi atau gigi
berlubang adalah suatu
penyakit jaringan keras
gigi yang disebabkan
oleh proses demineralisasi akibat
proses fermentasi makanan
berkarbohidrat (contohnya
fruktosa, sukrosa, glukosa) oleh
bakteri penghasil asam sehingga
gigi pun berlubang. Contoh dari
makanan yang berkarbohidrat
sangat mudah kita jumpai seharihari dan kita pun
mengkonsumsinya, yaitu nasi,
makanan dan minuman yang
mengandung gula, coklat, dan lainlain. Proses ini memakan waktu
yang cukup lama, yaitu berbulanbulan dan dipengaruhi berbagai
macam faktor, antara lain:
frekuensi memakan makanan
berkarbohidrat, frekuensi
terkenanya asam, dan elemen
lainnya yang dapat mempercepat
terjadinya gigi berlubang. Rasa
K
42
edisi 03 •Okt2008
sakit yang hebat akan dirasakan
ketika gigi berlubang telah sampai
di lapisan gigi yang kedua (lapisan
dentin). Sakitnya akan lebih parah
jika karies telah mencapai saraf
gigi (pulpa).
Cara Mendeteksi
Nah bagi para pembaca yang ingin
tau seperti apa karies pada awal
mula proses pembentukannya
dapat melihat gambar noda putih
seperti pada gambar di samping.
noda putih pada gigi
Itulah awal terjadinya lubang gigi.
Untuk proses lebih lanjut, karies
terlihat sebagai gigi yang
berlubang, bisa kekuningan dan
kehitaman pada lubangnya. Gigi
berlubang yang masih hidup bila
kemasukan makanan ataupun
penderita sedang minum dapat
merasakan rasa sakit. Bila gigi
sudah mati, maka tidak akan terasa
sakit.
gigi berlubang
kesehatan
Tips Mencegah Gigi Berlubang
2. Flossing yang baik. Dental floss dapat
membersihkan sisa makanan yang tidak terjangkau
oleh sikat gigi. Baik dilakukan 1 kali sehari. Dental
floss dapat dibeli di supermarket.
3. Berkumur dengan obat kumur. Obat kumur
dapat membantu pengurangan plak (substrat
yang membantu terjadinya karies) sehingga dapat
mengurangi terjadinya gigi berlubang. Dan
sekarang telah terdapat obat kumur yang
mengandung fluoride untuk Remineralisasi
(penambahan mineral gigi) gigi, sehingga gigi
dapat sehat kembali.
4. Mengunyah permen karet yang mengandung
sorbitol ataupun xylitol. Kedua jenis zat pemanis
ini diketahui tidak menyebabkan karies. Terlebih
lagi xylitol yang lebih menguntungkan karena
menghambat aktivitas bakteri penyebab gigi
berlubang. Mengunyah permen karet juga
menstimulasi faktor perlindungan rongga mulut
yaitu saliva karena efek pengunyahan
5. Kurangi makanan berkarbohidrat atau
mengandung gula diantara waktu makan
untuk mengurangi waktu gigi kita terkena asam
fermentasi dari bakteri. Mengurangi gula pasir
bisa yang dapat merusak gigi dapat dilakukan
• istimewa
1. Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride
minimal 2 kali sehari 30 menit setelah makan,
dan sebelum tidur. Sikat gigi sebelum tidur harus
dilakukan karena kecenderungan proses karies
lebih besar terjadi pada saat tidur. Sikat gigi
minimal harus dilakukan dalam waktu 2 menit
dan menjangkau sampai ke bagian paling belakang
gigi. Pilih sikat gigi yang kepalanya mengecil
sehingga memudahkan penjangkauannya sampai
ke belakang.
dengan menggantinya dengan pemanis rendah
kalori yang banyak terdapat di pasaran. Pemanis
rendah kalori terbukti tidak membuat gigi
berlubang.
6. Kunjungi dokter gigi Anda secara rutin yaitu
6 bulan sekali. Dokter gigi dapat mengetahui
lubang gigi sekecil apapun yang ada di gigi Anda.
Selain itu dokter gigi dapat melakukan pemolesan
fluoride yang bertujuan untuk remineralisasi gigi
dan juga penghilangan karang gigi yang bertujuan
untuk mencegah penyakit struktur penyangga
gigi ginggivitis (peradangan gusi) dan periodontitis
(peradangan tulang penyangga gigi).
Jika telah terjadi lubang gigi, maka cepatlah datang
ke dokter gigi Anda untuk ditambal. Penambalan harus
segera dilakukan untuk mencegah kerusakan gigi yang
lebih lanjut. Gigi sangatlah penting untuk kenyamanan
makan, berbicara, dan juga keindahan penampilan
diri kita. Jadi, sayangi gigi Anda sebaik-baiknya untuk
senyum dan kenyamanan hidup Anda dengan cara
pencegahan dan perawatan yang telah dibahas
sebelumnya. Senyum cemerlang, makan pun enak!
(Berbagai sumber)
edisi 03 •OKT2008
43
wisata
ANGKOR WAT
Kuil Mahakarya Purba di Belantara Kamboja
• istimewa
W
alau negara Kamboja
selalu dipenuhi dengan
pertikaian dan konflik
perang hingga pernah
dipimpin oleh rezim Pol Pot yang
memerintah dengan kejam, bukan
berarti negeri ini tidak memiliki
tempat wisata yang menakjubkan,
baik wisata umum ataupun wisata
religi. Banyak pula tempat wisata
yang menakjubkan yang tidak
tersentuh oleh tangan militer. Hutanhutan yang luas seolah menutupi
tempat ini sehingga tidak terlihat
oleh militer yang bertikai. Salah satu
tempat wisata religi itu adalah
Angkot Wat, sebuah peninggalan
mahakarya purbakala yang memiliki
keindahan yang luar biasa.
Angkor Wat adalah sebuah kuil yang
dianggap sebagai salah satu dari
keajaiban dunia yang dilindungi oleh
UNESCO. Angkor mempunyai arti
“kota” sedangkan Wat berarti “kuil”
44
edisi 03 •Okt2008
atau “suci”, jadi secara harafiah
Angkor Wat bisa diartikan sebagai
“kota kuil yang suci”. Nama ini
diberikan karena banyaknya kuil di
wilayah dataran Angkor yang hampir
membentuk sebuah kota. Kompleks
Angkor Wat sendiri merupakan
kumpulan bangunan kuno yang
terbesar di dunia yang memiliki
ukuran 850 x 1000 meter persegi.
Kompleks ini merupakan sisa kota
dari sebuah kerajaan seluas 2,5
hektar. Kompleks Angkor Wat
dikelilingi oleh hutan belantara yang
sangat rimbun dan hijau. Pohonpohon tua yang sudah berusia
berabad-abad menghiasi kuil ini.
Ada juga beberapa bangunan kuil di
dataran Angkor yang ditumbuhi oleh
pohon tadi sehingga seolah-olah kuil
tersebut berada di bawah akar pohon
yang menggantung. Kuil ini memiliki
sejarah yang sangat panjang dan
juga pernah mengalami beberapa
kali pergantian pemerintahan.
Angkor Wat dibangun oleh Raja
Suryavarman II dan selesai pada
pertengahan. Pembangunan kuil
Angkor Wat memerlukan waktu yang
sangat lama hingga berabad-abad.
Angkor Wat terletak di dataran
Angkor yang juga dipenuhi oleh
berbagai bangunan kuil dan candi
yang sangat indah, tetapi Angkor
Wat merupakan kuil yang paling
terkenal dan yang paling besar di
dataran Angkor. Raja membuat
A n g k o r Wa t b e r d a s a r k a n
kepercayaan dan mitologi yang
menganggap Gunung Meru sebagai
pusat. Berdasarkan mitologi Hindu
pula Gunung Meru dianggap sebagai
tempat bersemayamnya dewa dan
dewi Hindu. Karena itulah menara
tengah Angkor Wat adalah menara
tertinggi dan merupakan menara
utama dalam kompleks kuil Angkor
Wat. Seperti dongeng tentang ,
kawasan Angkor Wat dikelilingi oleh
dinding dan terusan yang dibuat
seolah-olah mewakili lautan dan
gunung yang mengelilingi . Jalan
masuk utama ke Angkor Wat yang
sepanjang setengah kilometer dihiasi
susur pemegang tangan dan diapit
oleh laut buatan manusia yang
dikenal sebagai Baray. Jalan masuk
ke kuil Angkor Wat melalui pintu
gerbang, mewakili jembatan pelangi
yang menghubungkan antara alam
dunia dengan alam dewa.
• istimewa
Di tahun 1177 Angkor Wat jatuh
ke tangan kerajaan Cham lalu kuil
itu pun runtuh. Tetapi tak lama
kemudian setelah Raja Jayawarman
VII naik tahta, Angkor Wat kembali
diperebutkan. Walaupun berhasil
dimiliki kembali oleh kerajaan
Jayawarman, Angkor Wat tidak bisa
menelusuri kota legenda tersebut
dan menemukan Angkor Wat. Sejak
saat itulah Angkor Wat berubah
dari kebudayaan Hindu ke
kebudayaan Buddha. Angkor Wat
berada dalam kondisi yang baik
jika dibanding dengan kuil lain di
dataran Angkor. Ini dikarenakan
Angkor Wat selalu digunakan secara
terus menerus sebagai tempat
beribadah umat Buddha dan
perawatannya dilakukan secara
maksimal oleh para umat Buddha.
Pada tahun 1857 seorang ahli
botani Prancis Henri Mouhot yang
melakukan ekspedisi ke dalam
hutan dataran Angkor terpesona
oleh keindahan Angkor Wat. Ia pun
mengajak dunia untuk membangun
kembali Angkor Wat melalui
dipulihkan seperti dahulu kala.
Kejadian serupa juga terulang
kembali di tahun 1431 ketika
kerajaan Thailand melakukan invasi.
Angkor Wat seolah tenggelam dan
sirna. Kota suci itu ditinggalkan oleh
penghuninya dan berubah menjadi
hutan belantara. Di sekitar abad
14 ketika para bhikkhu melewati
kawasan hutan Angkor, secara tidak
sengaja menemukan reruntuhan
kuil. Kemudian para bhikkhu itu
penggalangan dana. Sejak saat
itulah Angkor Wat secara terus
menerus dibangun dan direnovasi.
Begitulah kira-kira sejarah Angkor
Wat dari awal dibuat sampai seperti
sekarang ini.
Jika dilihat dari gaya arsitektural,
Angkor Wat merupakan perpaduan
dari berbagai kebudayaan negaranegara disekitarnya. Gaya arsitektur
Angkor Wat sangat dekat dengan
gaya arsitektur Thailand, China,
dan India. Tetapi yang paling dekat
dan kental adalah gaya arsitektur
Indonesia. Bentuk ujung kuil yang
tidak runcing menandakan bahwa
kuil ini sangat terpengaruh oleh
candi-candi yang ada di Jawa dan
Bali. Konsep bangunannya pun
hampir sama dengan konsep candicandi yang berada di Indonesia.
Bahkan jika dilihat secara sekilas,
denah Angkor Wat sangat mirip
dengan denah Taman Gili dan
beberapa pura yang ada di Bali.
Desain kolam yang mengelilingi
Angkor Wat juga tidak jauh berbeda
dengan desain kolam di Pura Taman
Ayun Mengwi. Bentuk Angkor Wat
yang persegi dengan sirkulasi ke
pusat komplek kuil berpola aksial
(poros). Sedangkan denah di bagian
dalam, pusat kuil berada di titik
pertemuan persilangan komplek
kuil. Hal ini sama dengan pola
caturlokapala atau catuspatha di
Bali.
Angkor Wat memang sangat indah
jika dilihat dari berbagai sisi. Bukan
hanya bentuk dan letaknya saja,
tetapi Angkor Wat juga memiliki
nilai historis yang tinggi, nilai religi
yang dalam serta nilai budaya yang
berkelas. Angkor Wat memang
sebuah mahakarya purbakala yang
luar biasa dari umat manusia.
Tempat ini bahkan sempat menjadi
lokasi shooting sebuah film terkenal,
Tomb Rider yang dibintangi artis
Angelina Jolie. Memang pantas jika
Angkor Wat disebut-sebut sebagai
keajaiban dunia. Jika anda
berkesempatan pergi ke Kamboja,
jangan lupa untuk mengunjungi
sebuah keajaiban dan mahakarya
dunia yang luar biasa itu.
(sp: andryan yugi)
edisi 03 •Okt2008
45
proposal
Kisah Celengan
Kaleng untuk Anak
Asuh….
Berdana adalah hak setiap
orang, siapapun dia, dapat
melakukannya tanpa
pandang ras, kasta,
golongan maupun
keyakinan…
K
alau kita membaca kata "celengan"
berarti kita langsung
menghubungkan dengan kata
"menabung" …yah benar sekali tapi
dalam hal ini, kata "celengan"
kaleng yang dimaksud adalah
menabung untuk kita sendiri dan
untuk orang lain.
Loh kok bisa? Tentu saja!, mungkin
belum banyak tahu bahwa Bidang
Anak Asuh Perkumpulan Boen Tek
Bio yang telah banyak membantu
saudara-saudara kita yang tidak
mampu untuk terus bisa meneruskan
sekolah lewat program anak asuh.
Nah …lewat relawan-relawan dari
anak asuh ini mereka menghimpun
dana selain dari para donator juga
menghimpun dana dari celengan
kaleng.yang diberi nama Celengan
Cinta Kasih.
Cring! Sekeping uang logam
dimasukan ke celengan kaleng. Dari
46
edisi 03 •okt2008
uang sekeping tersebut ternyata kita
bisa ikut membantu orang lain yang
sedang membutuhkan bantuan
dalam hal ini biaya sekolah, maka
artinya selain kita menabung untuk
kita sendiri yaitu menabung karma
baik kita juga dapat membantu
saudara-saudara kita yang
membutuhkannya walaupun dana
kita kecil, tapi amal kebajikannya
besar.
Dengan mengisi celengan itu setiap
harinya, berarti kita menabung
kebajikan setiap hari. Ini jauh lebih
bermakna daripada kita
menyumbang dalam jumlah uang
yang lebih besar, namun hanya
dilakukan sesekali. Karena itu,
artinya kita menanam niat baik juga
hanya sekali. Besar kecilnya uang
yang kita tabung tidak terlalu
penting yang paling penting adalah
keikhlasan kita untuk membantu
orang yang membutuhkan bantuan.
Dan pola cara ini bisa kita terapkan
kepada anak-anak kita atau adikadik kita agar bisa melatih berdana
setiap hari dari sisa uang jajannya
walupun hanya Rp.100,- tapi
mereka sudah menanamkan niat
baik untuk membantu yang
membutuhkan.dan mereka sudah
terlatih menbantu orang lain sejak
kecil. Setiap hari memupuk benih
kebajikan dengan menyisihkan uang
jajannya, walupun jumlah uang
jajannya tidak banyak. Ibarat
ungkapan "Sedikit demi sedikit
lama-lama menjadi bukit". Benih
kebajikan yang mereka tanam secara
terus menerus dapat menjadi
kebajikan yang besar. Kebajikankebajikan kecil yang berasal dari
banyak orang lewat celengan kaleng
ini akan menjadi besar jika
dikumpulkan, sehingga makin
banyak pula orang yang bisa
tersentuh bantuan biaya pendidikan.
Nah….! kapan lagi kita tidak
memulai dari hal yang kecil dalam
membantu saudara-sudara kita
bukankah sesuatu yang besar
dimulai dari yang kecil.. Jadi ayo…!
dapatkan celengan kaleng cinta kasih
agar kita tidak ketinggalan untuk
berbuat baik kepada sesama dan
kaleng tersebut bisa kita dapati di
sekretariat Bidang Anak Asuh
Perkumpualan Boen Tek Bio di Jalan
Bhakti No.14 .Tlp (021) 5522168.
Selamat berbuat baik sepanjang
hari. Semoga karma baik selalu
menyertai hidup kita. Sadhu…
(Tedy Santibalo)
buku,cd&film
Judul
: Kisah Teladan Bodhisattva
Pengarang
: Freddy Siloy
Penerbit
: Karaniya
Tanggal penerbitan
: April 2008
Ukuran
Jumlah Halaman
Bahasa
Cover
:
:
:
:
17 cm x 25 cm
64 halaman
Indonesia
Soft Cover
Buku yang berjudul "Kisah Teladan Bodhisatva" ini merupakan buku yang ditujukan untuk
anak-anak. Buku ini bercerita tentang kisah-kisah Bodhisatva dan juga penuh dengan ceritacerita jataka. Isi buku ini sarat dengan sikap-sikap yang sangat baik sehingga bisa dijadikan
teladan untuk anak-anak dalam bersikap. Gambar-gambarnya di dalamnya juga sangat menarik
dan mudah dimengerti bagi anak-anak. Adalah Freddy Siloy seorang ilustrator yang sudah
terkenal di kalangan Buddhis yang mengarang buku ini. Freddy yang pada waktu kecilnya
kurang mendapatkan pengetahuan tentang Buddhis mencoba untuk membantu anak-anak
Buddhis masa kini dengan buku-buku karangannya agar mereka mendapatkan bimbingan
melalui buku ini. Harapannya tidak lain adalah agar anak Buddhis masa kini tidak mengalami
pengalaman masa kecil yang dialami Freddy. Bagi orang tua yang ingin memberikan anakanaknya buku yang tepat, kiranya buku ini sangat cocok. Berikan hal yang terbaik untuk anak
Anda.
Judul
: Bodhi Enlightening Guitar
Produser : Handaka Vijjananda
Arranger
Produksi
: Jubing Kristianto
: Ehipassiko
CD ini adalah CD lagu-lagu Buddhis pertama yang hanya menggunakan aransemen gitar
saja. Hanya di lagu yang berjudul Bodhicitta saja yang menampilkan vocal penyanyinya
yaitu Vania Joviani dan Hanasilim. Kedua penyanyi tersebut menyanyikan lagu
Bodhicitta dengan versi yang berbeda. CD ini berisikan 13 lagu Buddhis yang
sudah terkenal dan familiar di telinga Anda diantaranya Dana Paramita, Selamat
Ulang Tahun, Hadirkan Cinta, Sadhu, Happy Vesakh dan Sujudku. Untuk lagu
yang berjudul Bodhicitta adalah gubahan dari lagu yang berjudul Like the Light.
Jubing Kristianto seorang gitaris handal berhasil mengemas CD ini dalam nuansa
yang baru dan segar. Bagi Anda yang menginginkan ketenangan dari sebuah
lagu, CD ini sangat cocok untuk didengarkan karena isi materi lagu ini sangat ringan.
CD ini juga sangat cocok diperdengarkan kepada anak-anak. CD ini dikeluarkan sebagai
soundtrack dari sebuah buku komik yang berjudul "Bodhi" yang juga dikeluarkan oleh
Ehipassiko. CD ini bisa Anda dapatkan dengan cuma-cuma tetapi ada baiknya Anda juga turut berdana guna
kelangsungan CD ini.
Judul
Penerbit
Ilustrator
Ide Cerita
Jumlah halaman
Ukuran
Tanggal penerbitan
:
:
:
:
:
:
:
Bodhi, Buddha Mukjizat Semesta
Ehipassiko
Freddy Siloy
Handaka Vijjananda dan Freddy Siloy
115 halaman
14.5 cm x 21 cm
Juli 2008
Sebuah komik Buddhis buatan asli Indonesia kini telah beredar. Komik yang berjudul
Bodhi ini akan terbit dalam 20 judul setiap 3 bulan sekali. Untuk edisi perdana ini
Ehipassiko mengeluarkan judul Buddha Mukjizat Semesta. Handaka Vijjananda dan
Freddy Siloy adalah dua orang yang berada di balik kemunculan komik ini. Di edisi
perdana ini Handaka Vijjananda mengangkat cerita tentang kesaktian-kesaktian yang dimiliki oleh Buddha Gotama.
Komik yang ditujukan untuk anak-anak ini juga cocok untuk orang dewasa. Ilustrasinya juga sangat menarik karena
semua gambar dalam komik ini diberi unsur warna agar terkesan lebih hidup. Komik ini juga sangat jenaka karena
banyak unsur humor di dalamnya. Untuk edisi-edisi selanjutnya Handaka Vijjananda mencoba mengangkat cerita-cerita
Buddhis yang lainnya. Buku ini dapat Anda peroleh dengan cara berdana berapapun besarnya. Anda juga bisa menjadi
donator utama dan donator rutin untuk menjaga kelangsungan komik ini.
edisi 03 •Okt2008
49
meditasi
Metode yang Benar
(kutipan dari Fundamentals of Insight Meditation oleh YM Mahasi Sayadaw)
Ketika Anda bermeditasi, Anda harus memiliki suatu
metode. Hanya metode yang benar dapat
menimbulkan pandangan terang. Bila Anda
menganggap segala sesuatu sebagai kekal, bagaimana
pandangan terang bisa timbul? Bila Anda menganggap
mereka sebagai bahagia, indah, sebagai roh atau ego,
bagaimana pandangan terang bisa timbul?
atin dan jasmani tidak kekal.
B Hal hal yang tidak kekal ini
harus direnungkan untuk
melihat mereka sebagaimana
adanya- sebagai tidak kekal. Mereka
timbul dan lenyap, dan terus
menerus menekan Anda, sehingga
merekalah yang merupakan
penderitaan yang parah. Anda harus
bermeditasi untuk melihat mereka
sebagaimana adanya- sebagai
penderitaan. Mereka memiliki
kekosongan akan kepribadian, jiwa,
atau diri apapun. Anda harus
bermeditasi untuk melihat
demikianlah adanya. Anda harus
m e n c o b a m e l i h a t m e re k a
sebagaimana adanya.
Setiap kali Anda melihat,
mendengar, menyentuh, atau
berpikir, Anda harus mencoba
melihat proses batin dan jasmani
yang masuk melalui enam pintu
indera sebagaimana adanya. Ketika
Anda melihat, penglihatan itu nyata
(riil). Hal ini harus Anda catat sebagai
"melihat, melihat". Dengan cara
yang sama, ketika Anda mendengar,
catatlah "mendengar". Ketika Anda
menbaui, catatlah "menbaui". Ketika
Anda mengecap, catatlah
" m e n g e c a p " . Ke t i k a A n d a
menyentuh, catatlah "menyentuh".
Rasa lelah, panas, sakit, dan sensasi
lain yang tidak menyenangkan atau
tak tertahankan timbul dari sentuhan
juga. Amatilah: "kelelahan", "panas",
"sakit", dan seterusnya. Pikiran dan
ide juga mungkin terjadi. Catatlah
sebagai "berpikir", "mengkhayal",
"senang", "gembira", dan lain-lain,
50
edisi 03 •Okt2008
meditasi
sewaktu mereka timbul.
Bagi yogi pemula dalam meditasi,
untuk memperhatikan segala hal
yang memasuki enam pintu indera
sangatlah sulit. Jadi mulailah dengan
mencatat hanya beberapa hal saja.
Anda harus mulai dengan cara
berikut ini: ketika Anda bernapas
masuk dan keluar, gerakan dinding
perut cukup jelas. Mulailah dengan
memperhatikan gerakan ini. Anda
harus memperhatikan gerakan
mengembang sebagai "kembang",
dan gerakan mengempis sebagai
"kempis".
Karena pengamatan gerakan
mengembang dan mengempis tidak
memakai istilah-istilah kitab suci,
sebagian orang yang tidak
berpengalaman meditasi menghina
hal itu: "Teknik kembang dan
kempis ini tidak tertulis di dalam
kitab suci". Namun kembang dan
kempis adalah kenyataan yang
dapat diperhatikan. Gerakan unsur
angin adalah suatu kenyataan. Kita
menggunakan kata-kata umum
"kembang" dan "kempis" supaya
praktis. Dalam istilah kitab suci,
gerakan mengembang dan
mengempis adalah unsur angin
(vayo-dhatu). Jika Anda
memperhatikan dinding perut
dengan seksama seiring dengan
mengembang dan mengempisnya,
mengencangnya perut dapat
diperhatikan, gerakan dapat
diperhatikan, pembesaran dapat
diperhatikan. Di sini, "kekencangan"
adalah sifat (karakteristik) dari unsur
angin, dan pembesaran (dari
dinding perut) adalah
manifestasinya. Mengenali unsur
angin sebagaimana adanya berarti
mengenali sifat, fungsi, dan
manifestasinya. Kita bermeditasi
untuk mengetahui hal-hal ini.
Di sini, "mengenali mereka
berdasarkan sifat-sifatnya" berarti
mengenali sifat hakiki (intrinsik)
dari batin dan jasmani. "Fungsi"
berarti mengenali fungsi mereka.
"Manifestasi" berarti bentuk
kemunculannya. Untuk mengenali
penyebab terdekatnya belum perlu
pada tahap awal dari praktek
meditasi, sehingga kita hanya akan
menjelaskan sifat-sitat, fungsi, dan
manifestasinya.
Anda mungkin bertanya, "Haruskah
kita bermeditasi hanya setelah
mempelajari sifat, fungsi, dan
manifestasinya?" Tidak. Anda tidak
perlu mempelajarinya. Jika Anda
bermeditasi tentang gerakan
mengembang, Anda dengan
sendirinya akan mengenali sifat,
fungsi, dan manifestasinya. Ketika
Anda menengadah ke langit pada
malam yang berbadai, Anda melihat
sekilat petir. Cahaya terang ini adalah
sifat dari petir tersebut. Begitu petir
berkilat, kegelapan terusir.
Pengusiran kegelapan adalah fungsi
dari petir tersebut, Anda juga melihat
seperti apa bentuknya - apakah ia
panjang, pendek, berkelok-kelok,
lurus, atau lebar. Anda melihat sifat,
fungsi, dan manifestasinya sekaligus.
Anda mengkin tidak akan mampu
menjelaskan bahwa terangnya
adalah sifatnya, mengusir kegelapan
adalah fungsinya, atau bentuknya
adalah manifestasinya, tetapi Anda
tetap saja melihatnya semua.
Sama halnya ketika Anda
bermeditasi tentang gerakan
mengembangnya dinding perut
Anda akan mengenali sifat, fungsi,
dan manifestasinya. Anda tidak perlu
mempelajarinya. Sebagian orang
terpelajar berpikir bahwa Anda harus
mempelajarinya sebelum
bermeditasi. Bukan demikian halnya.
Apa yang Anda pelajari hanya
berupa konsep, bukan kenyataan.
Seorang yogi yang sedang
merenungkan gerakan mengembang
mengenalinya dengan jelas seolaholah seperti bisa menyentuhnya
dengan tangan. Ia tidak perlu
mempelajarinya. Jika memang ada
seekor gajah di depan mata Anda,
Anda sudah tidak perlu lagi melihat
gambar gajah.
Orang yang bermeditasi tentang
gerakan mengembang dan
mengempisnya dinding perut
mengenali kekencangan atau
kendornya, yaitu sifatnya. Ia
mengenali gerakan maju dan
mundur - fungsinya. Jika seseorang
dapat mengenali hal-hal ini
sebagaimana adanya, apakah ia
perlu mempelajarinya terlebih
dahulu? Tidak perlu bila ia hanya
ingin mencapai realisasi untuk
dirinya sendiri. Tetapi ia perlu
mempelajarinya bila ia ingin
mengajari orang lain juga.(sp\ dd)
edisi 03 •Okt2008
51
serba-serbibuddhis
POHON
BODHI
Pohon Bodhi
merupakan pohon
tertua yang dalam seni
dan sastra India.
Pohon ini juga
dikatakan sebagai
dongeng "Pohon
Dunia" atau "Pohon
Kehidupan" di anak
benua India. Dikenal
dengan nama Latin,
Ficus religiosa, ini
adalah varietas dari
pohon Ara.
52
edisi 03 •okt2008
P
ohon yang berukuran
sedang ini mempunyai
batang yang relatif
pendek (biasanya
sekitar setinggi
manusia) dan sebuah mahkota
besar dengan cabang-cabang yang
menyebar dengan indahnya.
Pohon Bodhi berganti daun
setengahnya atau seluruhnya pada
saat iklim musim hujan dan
menjadi tak berdaun selama
waktu singkat pada habitat yang
kering.
Batangnya mempunyai kulit kayu
abu-abu yang halus dan seiring
bertambahnya usia, batang ini
menjadi bentuk yang tidak
beraturan, bergalur dan penopang
yang lemah. Kulit kayu dapat
berbintik kecoklat-coklatan dan
mengelupas secara tidak
beraturan.
Pohon ini juga dapat mudah
dikenali dari bentuk daunnya yang
menyerupai bentuk hati. Berwarna
kemerah-merahan saat pertama
kali tumbuh, namun kemudian
berubah warna menjadi hijau tua
dan tumbuh sekitar 12-18 cm.
Terhubung dengan batangnya
fleksibel, membuat mereka
berdesir, berkibar dan menari
dalam hembusan angin. Semua
daun-daun di pohon ini biasanya
tebal dan mempunyai enam
sampai delapan pasang barikbarik (garis tipis).
Bunga dari pohon ini kecil
berwarna merah mekar di bulan
Februari dimana penyerbukan
pohon ini bergantung pada tawon
(lebah). Sedangkan buahnya
tumbuh sekitar bulan Mei atau
Juni. Buah Ara kecil yang
berdiameter 12-13mm, timbul
berpasangan di sudut daun pada
ranting pohon.
Di sebelah barat dari Kuil
Mahabodhi di Bodhgaya, sekitar
100 km dari Kota Patna, India,
berdiri sebuah pohon Ficus religosa
yang besar dan bersejarah, dimana
di bawah pohon inilah Siddharta
Gautama mencapai Penerangan
Sempurna sekitar 2500-an tahun
yang lalu. Pohon ini merupakan
salah satu dari situs suci untuk umat
Buddha yang sering dikunjungi.
Pohon tersebut dipercaya mati atau
telah dihancurkan setidaknya lima
IAH
M
L
I
ASIpohon bodhi
K
I
F
I
LAS n daun
K
g da
Batan
ae
Plant
an:
ja
Kera
i:
Divis
a
opsid
oli
Magn
:
Kelas
s
e
Rosal
:
Ordo
ceae
Mora
:
li
Fami
k a l i .
Namun,
t e l a h
ditanam
kembali dari
keturunan
p o h o n
sebelumnya.
ta
ophy
oli
Magn
Ficus
s:
Genu
a
igm
Urost
nus:
e
Subg
iosa
g
F. reli
ies:
Spes
o
a bin
Nam
Pohon Bodhi suci
lainnya yang juga mempunyai
arti sejarah bagi agama Buddha
adalah Pohon Anandabodhi di
Sravasti dan Pohon Bodhi di
A n u r a d h a p u r a . Ke d u a n y a
dipercaya telah disebarkan dari
sa
eligio
r
Ficus
mial:
Po h o n B o d h i
yang asli. Di Candi
Borobudur juga terdapat
pohon Bodhi yang
m e r u p a k a n
keturunan langsung
dari pohon induk yang
terdapat di Bodhgaya, India.
'Ficus' adalah bahasa Latin dari 'Fig' (Ara), Buah dari pohon.
'Religiosa' mengacu kepada 'religion' (agama), karena pohon ini suci untuk
agama Hindu dan Buddha dan sangat sering ditanam di kuil-kuil kedua agama
tersebut.
'Bodhi' kependekan dari 'Bo' yang berarti 'supreme knowledge' (pengetahuan
tertinggi) or 'awakening' (kesadaran) dalam bahasa India kuno.
(sp : Qriz, dari berbagai sumber)
edisi 03 •Okt2008
53
sisilain
Paritta
S
54
edisi 03 •okt2008
ISI LAIN adalah rubrik
khusus yang menampilkan
saudari Metta sebagai
narasumber. Beliau dikenal
sebagai seorang indigo
yang mampu melihat dan
mengetahui keberadaan
makhluk – makhluk lain
(dewa, peta, neraka, dll).
Bertujuan untuk membahas
seputar mitos-mitos dan
pandangan
atau
kepercayaan umum yang
terdapat dalam komunitas
Buddhis. Diharapkan
setelah membaca rubrik ini
umat Buddha mempunyai
pandangan benar sesuai
Ajaran Buddha. Kali ini
kami mengangkat tema
Paritta dalam bentuk tanya
jawab.
SP : Paritta itu artinya itu
perlindungan, bisa dijelaskan
bagaimana paritta itu melindungi
kita?
Metta : Sebenarnya paritta itu
bisa dibilang melindungi kita atau
nggak, itu tergantung dengan ada
atau tidaknya dukungan dari
kamma baik kita. Bila kamma baik
kita berbuah pada saat itu, dan
kita sedang membutuhkan
perlindungan dari paritta tersebut
itu bisa saja terjadi. Tapi kalau
misalkan kamma baik kita belum
berbuah, kita baca paritta
perlindungan itu memang ada
manfaatnya tapi kecil, nggak
sebesar saat kamma baik kita
berbuah.
SP : Seberapa jauh kekuatan
getaran paritta itu? bisa sampai
ke alam mana? makhluk apa saja
yang bisa merasakan paritta?
Metta : Jangkauan getaran paritta
itu sangat jauh bisa sampai ke
semua alam, dan semua makhluk
bisa mendengarnya.
SP : Hal apa saja sih yang
membuat paritta itu betul-betul
bermanfaat bagi yang
membacanya dan yang ditujunya?
Metta : Ya.. biasanya sih, itu dari
sila orang itu, pikirannya, dan yang
paling penting konsentrasinya.
SP : Cara membaca paritta itu ada
yang cepat atau dialunkan, apa
itu mempengaruhi kekuatan dari
paritta tersebut ?
Metta : Nggak akan berpengaruh,
baik dialunkan, cepat atau biasa.
Tingkat konsentrasi, sila, dan
pikiran kita akan lebih
mempengaruhi kekuatan paritta.
SP : Apakah pemakaian gelang,
kalung, air dibacakan paritta
memberikan efek positif? Dan
akan bertahan sampai berapa
lama?
Metta : Tentu ada manfaat dan
bisa memberikan perlindungan
bagi kita tapi melalui benda.
SP : Manfaat dari getaran positif
itu bagi kita seperti apa?
Metta : Ya, misalnya jika kita
sedang emosi atau ada pikiran
negatif, getaran positif dari gelang
bisa menahannya.
SP : Kekuatan getaran paritta di
gelang bisa tahan berapa lama sih?
Metta : Itu nggak lama sih, jika
getaran paritta di air putih bisa
tahan lebih lama, sampai 3
tahunan, semua itu tergantung
siapa yang membaca paritta, sila
orang yang membaca paritta, dan
konsentrasinya.
SP : Ada yang mengatakan
bahwa gelang atau benda lain
yang sudah di blessing jika
dibawa ke toilet kekuatannya
akan hilang?
Metta : Iya, getaran-getaran
seperti itu akan hilang jika
dibawa ke WC karena sifatnya
cuma sementara. Kecuali media
air.
SP : Apakah CD paritta yang di
putarkan, sama efeknya dengan
pembacaan paritta langsung?
Metta : Efeknya lebih besar kalau
paritta itu dibacakan secara
langsung. Hal ini sudah Metta
buktikan! Jika kita menyetel
CD/kaset paritta atau alat
elektronik lainnya memang
makhluk (tidak baik) akan pergi,
tapi butuh waktu yang lebih lama
dibandingkan jika kita membaca
paritta secara langsung, dan tidak
berarti CD paritta-nya habis
makhluknya langsung pergi. Jika
paritta di bacakan langsung oleh
manusia, setelah paritta selesai
maka makhluknya juga langsung
pergi. (sp: Hero)
“Karena ketakutan manusia pergi berlindung ke gunung-gunung,
hutan-hutan, pohon-pohon keramat, dan tempat-tempat
pemujaan.
Perlindungan semacam itu bukanlah yang tertinggi. Dengan
perlindungan semacam itu, seseorang tidaklah terbebas dari
penderitaan.
Tetapi dengan berlindung kepada Buddha, Dhamma serta
Sangha, seseorang akan menjumpai Kebijaksanaan Sempurna,
yaitu Empat Kesunyataan Mulia.”
Dhammapada Bab XIV :188-190, Buddha Vagga.
edisi 03 •okt2008
55
vihara&klenteng
VIPASSANA GRAHA - Lembang, Bandung
bervassa. Beliau bervassa dan
banyak membabarkan Dhamma
juga mendukung gagasan untuk
mendirikan vihara sendiri. Pada
tanggal 13 Oktober 1987,
dibentuklah Yayasan Bandung
Sucinno Indonesia. Nama Sucinno
diambil dari nama guru beliau
yaitu Lungphu Wen Sucinno
(almarhum).
erkembangan agama
Buddha di tanah air
tercinta Indonesia
semakin pesat, terlihat
banyak sekali bangunanbangunan Cetiya, Vihara, bahkan
telah ditemukan candi-candi
bernuansa Buddhis selain Candi
Borobudur akhir-akhir ini. Hal ini
membuktikan bahwa ajaran
Buddha telah menjamah negara
kita sejak lama.
P
Bandung merupakan salah satu
kota provinsi Jawa Barat dimana
ajaran Buddha berkembang pesat.
Bandung memiliki banyak sekali
vihara-vihara bahkan cetiya.
Contohnya saja vihara yang
mungkin tak asing lagi buat kita
yaitu Vipassana Graha yang
terletak di Lembang, Bandung.
Bila kita datang ke Vihara
Vipassana Graha di Lembang,
mungkin kita akan terkagumkagum akan keindahan vihara
tersebut. Kenapa tidak?? Karena
56
edisi 03 •okt2008
terlihat sekali perbedaanperbedaan yang terdapat di sana
bila kita bandingkan dengan
vihara-vihara lainnya. Tidak hanya
kondisi alam yang indah dan sejuk
karena memang terletak di daerah
dataran tinggi tapi struktur
bangunannya pun mendukung
untuk kita selalu ingin berkunjung
ke sana. Bila kita perhatikan,
struktur bangunan yang terdapat
di Vipassana tidak jauh beda
dengan struktur bangunan vihara
yang terdapat di negara seberang
yaitu Thailand. Karena bila kita
liat sejarah pembangunannya pun
banyak campur tangan Bhikkhu
yang berasal dari Thailand.
Dahulu Pada tahun 1987 umat
Buddha bandung kedatangan
seorang Bhikkhu bernama
Bhikkhu Chaluai Sujivo dari
Thailand yang sudah beberapa
tahun tinggal di Indonesia namun
baru kali ini berkunjung untuk
bervassa di Bandung. Beliau
merupakan Bhikkhu ke tiga yang
telah datang ke bandung untuk
Pada hari peringatan Waisak tahun
1987 yang diadakan di Gedung
Pernaba, diundanglah sebanyak
kurang lebih 20 bhikkhu dari
mancanegara dan saat itu
terkumpul sejumlah dana untuk
membeli sebidang tanah seluas
3.550 m2 terletak di Jl. Sersan
Bajuri, Lembang. Selama satu
tahun para umat berjuang untuk
mendapatkan ijin bangunan tetapi
tak juga berhasil, maka akhirnya
tanah tersebut mereka jual.
Atas jerih payah dan kerja keras,
akhirnya pada bulan April 1988
, terdapat tawaran sebidang tanah
seluas 2 Ha yang terletak di Jl.
Kol. Masturi no. 69, Desa Sukajaya
Kec. Lembang. Setelah diteliti
ternyata tanah tersebut sangat
cocok untuk dibangun sebuah
pusat meditasi karena letaknya di
perbukitan, hawanya sejuk, dan
situasinya sangat nyaman.
Dibentuklah sebuah panitia
pembangunan sederhana yang
diketuai oleh Bapak Jayana
Joansyah bersama Bapak Tjetjeng
Nyana Kumara. Tanah tersebut
dibeli dengan hasil penjualan
tanah di Jl. Sersan Bajuri dan hasil
vihara&klenteng
pengumpulan dana para donatur
tetap serta simpatisan.
Berkat usaha dan bantuan Bapak
Indra, dengan nama Pusat Meditasi
Buddhis Vipassana Graha-Yayasan
Bandung Sucinno Indonesia,
diperoleh ijin bangunan tertanggal
7 Agustus 1991 dari Bupati
Bandung, no. 455/1522/KESRA,
dan Ijin Mendirikan Bangunan
tertanggal 12 Oktober 1991 no.
645/580/Seksi Perijinan.
Pada tanggal 23 Februari 1992,
dilakukan upacara peletakan batu
pertama pembangunan Vipassana
Graha dengan ketua panitia
pembangunan Bapak I Gede
Sedana, bidang perencana adalah
Sipanti Samaggi Group yang
d i ke t u a i B a p a k I r. A m i r.
Sehubungan dengan wafatnya
Bapak I Gede Sedana, maka jabatan
ketua diserahkan kepada Bapak
Soedjito Kusumo SE., MBA.
Pertama kali dibangun adalah
empat kuti untuk tinggal para
bhikkhu, kemudian Candi Maha
Panca Bala, selanjutnya gedung
Uposathagara. Setelah selesai,
dibangunlah ruang makan untuk
para bhikkhu, kantor dan ruang
perpustakaan, serta dibangun tugu
Asoka.
Pada tanggal 21 Oktober 1995,
diresmikanlah penggunaan
kompleks Vipassana Graha oleh
Bapak Soedjito Kusumo SE., MBA
bersama Bapak Anton Haliman
yang dihadiri oleh Menteri Agama,
Inspektur Jendral Departemen
Agama RI, Dirjen Bimas Hindu
Buddha, Gubernur Bandung, Bupati
Bandung, dan 50 bhikkhu dari
mancanegara.
Pada tanggal 28 September 1997
d i re s m i k a n p u l a G e d u n g
Dhammasala, kemudian
pembangunan Gedung Metta I
untuk tempat tinggal umat dapat
diselesaikan pada akhir tahun
1998. Pada awal tahun 1999
Bhikku Sujivo Mahathera sebagai
pimpinan bhikkhu Sangha pertama
di Vipassana Graha kembali ke
Thailand dan sejak tanggal 25
Fe b ru a r i 1 9 9 9 p i m p i n a n
dilanjutkan oleh Bhikkhu Wongsin
Labhiko Mahathera sebagai
Dhammaduta Thailand yang
mendapat tugas dari Sangha Raja
Thailand utnuk meneruskan
perkembangan baik materi
maupun spiritual agama Buddha.
Akhir tahun 1999 dibangun area
parkir di dalam kompleks Vipassana
Graha. Tahun 2000 dibangun ruang
Bursa Buku dan Souvenir, kuti
bhikkhu Sangha dan tempat
sembahyang Boddhisatva Kwan Im
Po Sat. Di samping ruang Serba
Guna dibangun pula dapur umum.
Lalu dibangun juga Pondok
Samadhi, tempat praktek Samadhi
bagi umat di samping
Dhammasala.
Tahun 2002 dibangun lagi kuti baru
untuk kurang lebih 20 bhikkhu
Sangha dan samanera dan
diresmikan pada tanggal 25 Mei
2003 oleh bhikkhu Sangha.
Kemudian dilanjutkan
pembangunan Pondok Budi Pekerti
di samping Dhammasala untuk
tempat menginap umat, yang
dapat ditempati pada waktu acara
hari besar agama Buddha (Magga
Puja, Waisak, Asadha, Kathina
Dana) yang diadakan oleh
Vipassana Graha.
Setiap tahun diadakan dua kali
Pabbajja Samanera Sementara
untuk umat pria guna
mendalami Dhamma, dan tiap
akhir tahun diadakan latihan
Brahmacari/ni untuk
melaksanakan Atthasila
(delapan sila) khusus
untuk umat. (sp: Icaad
Sumber : Riwayat
Singkat Vipassana
Graha)
edisi 03 •okt2008
57
sejarah&budaya
Upacara Perkabungan Tionghoa
Terkadang banyak dari
kita tak mengetahui
tentang upacara
perkabungan (kematian)
warga Keturunan
Tionghoa, kali ini kami
akan mengulasnya untuk
Anda.
Petugas membanting
semangka sebelum
jenazah diberangkatkan
1. Tradisi membanting
semangka.
Membanting semangka ketika
Jenazah akan diberangkatkan,
konon berasal dari legenda Kaisar
Lie Sie Bin yang mati suri dan
hidup kembali berkat seorang
mentrinya yang orang kahyangan,
dan berjanji pada Giam Lo Ong
untuk mengirimkan buah berisi
air, awalnya yang diminta Mu-kua
(Labu Parang), namun yang
diingat malah Si-Kua (Semangka)
oleh Kaisar Lie Sie Bin.
Timbul masalah akan proses
58
edisi 03 •Okt2008
pengiriman semangka ke akhirat,
yang berarti yang mengantarkan
harus mati dahulu baru bisa ke
akhirat, akhirnya melalui
sayembara, seorang nyonya yang
putus asa menyanggupinya dan
keluarganya ditanggung Kaisar,
lalu semangka diikatkan dengan
Jenasahnya,namun terjatuh dan
pecah. Sejak saat itu menjadi
legenda bahwa saat orang
meninggal akan dikuburkan
dilakukan upacara banting
semangka.
2. Toa-Ha Baju berkabung.
Yaitu baju putih yang terbuat dari
bahan karung dan harus dipakai
oleh pihak keluarga, anak,
menantu, suami, istri, dalam
waktu 3 Tahun (Tiga Shio).
Maksudnya agar orang tahu
bahwa pihak keluarga terdekat
yang mengenakan Toa-Ha, ini
dimaksudkan rasa kehilangan yang
sangat mendalam ditinggal oleh
orang yang dicintainya.
Anak perempuan, Cucu dalam
boleh memakai putih ( tidak
memakai benda/baju warna yang
cerah hanya diperbolehkan hitam,
putih, biru, hijau) selama 3 tahun
atau 1 tahun.
Sedangkan Cucu luar, serta
Saudara boleh memakai biru
selama 1 tahun atau 7 hari.
3. Teng Lampu penerangan
Teng berarti penerangan, dan alat
pemberitahuan kepada tamu yang
datang.
Teng diletakan depan meja
persembahyangan sebelum 7 hari,
setelah itu digantung di samping
pintu.
Pikulan Teng Dari kayu: Yang
meninggal perempuan
Pikulan Teng dari Bambu: Yang
meninggal Laki-laki.
4 Tiang Teng: Yang meninggal
sudah menikah tapi belum
memiliki anak
6 Tiang Teng: Yang meninggal
sudah memiliki anak
8 Tiang Teng: Yang meninggal
sudah memiliki cucu
10 Tiang Teng: Yang meninggal
sudah memiliki buyut/jadi
kong co.
4. Dua Batang Hio
Dua batang hio yang kita
sembahyangkan kepada yang
telah meninggal memiliki arti
bahwa kita adalah berasal dari
Ayah dan Ibu. Dua batang
melambangkan ayah dan ibu.
sejarah&budaya
5. Kertas Putih
Kertas putih yang ditempelkan di
kaca jendela atau di pintu depan
rumah menandakan di rumah itu
ada yang meninggal.
Miring ke kanan: Yang meninggal
laki-laki.
Miring ke kiri: Yang meninggal
perempuan
Bersilangan: Yang meninggal
suami istri.
6. Upacara memandikan
Jenazah
Jenazah dimandikan terlebih
dahulu sebelum diletakan di peti
mati, dan seluruh anak Pai-kui
(membungkukkan badan)
dipandu dengan To kong
(Pemandu Kematian), setelah itu
jenazah akan dihias dan kemudian
masuk ke dalam peti.
7. Jenasah Masuk Peti (Jib-bok)
Jenazah yang telah dimandikan
dan diberikan riasan wajah lalu
diangkat dan dimasukan ke dalam
peti, yang sebelumnya terlebih
dahulu dimasukan baju-baju
peninggalan almarhum dan
barang-barang kesayangannya,
lalu di sekelilingnya dipenuhi oleh
kertas yang dibentuk uang kuno
dan diberi kain transparan di
wajah jenazah.
Setelah masuk peti, keluarga
bersembahyang dan anak harus
pai-kui, setelah hal itu semua, lalu
peti pun ditutup upacara Tiam
Kuan.
8. Upacara Tutup Peti (Tiam
kuan)
Tiam-kuan atau upacara tutup
iring-iringan
keberangkatan
jenazah, tanpa
mengenakan
alas kaki
peti, dipandu oleh To kong dengan
urutan memaku peti sebagai
berikut.pertama kaki kanan yang
ditutup, lalu ke pundak kiri, terus
kaki kiri, dan berakhir di pundak
kanan.
menantu harus anak laki-laki
tertua. Saat foto diangkat,dan
peti pun diangkat ke dalam mobil
jenazah, semua anak harus Kui
(bersujud). Selama prosesi tidak
diperkenankan memakai sandal
atau sepatu sebagai ungkapan
rasa bakti. Setelah itu, peti lalu
diberangkatkan dengan didahului
upacara banting semangka di
depan mobil jenazah.
10.Sembahyang Cupui /Tie
Kong
Sembahyang Cupui atau
sembahyang Tie-kong, adalah
sembahyang kepada penguasa
Bumi dan memberitahukan
bahwa almarhum telah kembali
ke bumi.
abu hio dibawa oleh
menantu lelaki tertua
9. Upacara keberangkatan
Jenazah
Sebelum diberangkatkan, abu
hio dan foto jenasah harus
dibawa oleh menantu laki-laki
tertua, jika belum memiliki
11.Lo-Kong Taruh uang diliang
kubur.
Sebelum Jenazah dimasukkan ke
lubang kubur, terlebih dahulu
ditaruh uang logam di empat
penjuru di bawah peti mati,
setelah itu baru peti diturunkan.
(sp: Hakim, Sumber: Kitab LunGie,
tata cara kematian Tionghoa.)
edisi 03 •Okt2008
59
liputan
Pattidana
•sriloka
Terdapat
dapat empat mahluk mahluk peta:
1. Paradattupajika peta, yaitu mahluk
setan yang hidup dari makanan yang
disuguhkan manusia dalam upacara
sembahyang, mereka inilah yang
paling cepat dan paling mudah
menerima pelimpahan jasa dalam
upcara pattidana, karena mereka
selalu menunggu kiriman jasa
kebaikan dari sanak keluarganya.
2. Khapapipasika peta, yaitu setan yang
selalu lapar dan haus.
3. Nijjhamatanhika peta, yaitu setan
yang selalu kekurangan dan
kepanasan.
4. Kalakancika peta, yaitu setan yang
sejenis mahluk asura.
Sabtu (16/08/2008), di
Vihara Padumuttara
Tangerang diadakan
upacara Pattidana yaitu
upacara
untuk
melimpahkan kebaikan
kita untuk membantu
para leluhur yang telah
tiada untuk mendapatkan
kelahiran di alam yang
lebih baik.
imulai dari pukul 6 sore
upacara patidana pun
dimulai. Dalam acara ini, 12
orang bhikkhu dan 3
samanera hadir untuk membantu
memancarkan kekuatan paritta
untuk dilimpahkan kepada para
leluhur. Sebelum melimpahkan jasa
kepada para leluhur, sebelumnya
para umat mendengarkan ulasan
D
60
edisi 03 •Okt2008
Dhamma tentang kehidupan yang
dibawakan oleh Bhikkhu Aggadipo
Thera. Dhamma tersebut
dimaksudkan agar para pelimpah
jasa dapat lebih tersentuh dan
mengikis belenggu kemelekatan
yang masih ada di dalam diri.
Panitia telah menyiapkan meja
sembahyang yang disertakan
dengan pohon leluhur dimana
bentuk daunnya sama dengan
daun bodhi, itulah ciri khas yang
ada di Vihara Padumuttara
Tangerang.
Menurut Buddha hanya makhluk
yang hidup di alam setan sajalah
yang dapat menerima pelimpahan
jasa kebaikan yang dikirimkan dari
alam manusia. Mereka yang
terlahir di alam Peta dan Asura
karena selama hidupnya sebagai
manusia selalu melakukan
perbuatan yang tidak baik akibat
dari tidak memiliki Sila, pikirannya
dikuasai oleh Keserakahan,
Kebencian dan Pandangan keliru.
Juga dalam wawancara Buddha
dengan Brahmana Janussoni
dikatakan bahwa hanya jika sanak
keluarga kita terlahir di alam setan
sajalah maka dapat menerima
pelimpahan jasa, “ “tetapi Guru
Gotama, apabila sanak keluaga
kami tidak terlahir di alam setan,
dan demikian pula kerabat dari
kami juga tidak terlahir di alam
setan, siapa yang akan menerima
pelimpahan jasa tersebut?” Tanya
Brahmana Janussoni. “ Itu tidak
mungkin, brahmana, itu tidak akan
terjadi, bahwa tempat itu kosong
dari sanak keluarga kita yang telah
meninggal dunia di dalam siklus
tumimbal lahir yang begitu lama,”
demikian Budddha menutup
wawancara dengan Brahmana
Janussoni. (sp: icaad)
liputan
Talkshow Sejarah Cina Benteng
Gelombang pertama kedatangan
masyarakat orang Tionghoa ke Tangerang
diperkirakan sekitar tahun 1407.
Rombongan tersebut datang dengan
menggunakan perahu. Awalnya mereka
tinggal di sebelah timur Kali Cisadane
atau yang sekarang dikenal dengan nama
Kampung Teluk Naga. Namun seiring
perubahan waktu jumlah masyarakat
orang Tionghoa semakin bertambah
banyak. Sebagian dari mereka bermukim
di pinggiran Kali Cisadane, dari sanalah
muncul istilah “Cina Benteng”.
David Kwa (kiri) menjadi pembicara dalam Talkshow Cina Benteng
ama Benteng sendiri berasal
dari sebuah benteng
pertahanan yang didirikan
VOC sekitar tahun 1680-an
di sisi timur Kali Cisadane. Benteng
tersebut didirikan dengan tujuan
untuk menahan serbuan Banten
yang hendak merebut kembali
Batavia (Jakarta) dari tangan VOC.
Namun Benteng tersebut sekarang
sudah rata dengan tanah (letaknya
di Plaza Tangerang – Robinson).
N
Sekitar tahun 1740 terjadilah
pemberontakan orang Cina
terhadap VOC, namun
pemberontakkan tersebut dibalas
serangan serdadu VOC ke
perkampungan Cina di Batavia.
D a l a m ke j a d i a n t e r s e b u t
diperkirakan 10.000 orang tewas.
Sejak saat itu banyak orang Cina
mengungsi ke daerah Tangerang
seperti Mauk, Tanjung Pasir, Teluk
Naga, Balaraja, Legok, Curug,
Tigaraksa, Cikupa, Batu Ceper,
Serpong, Parung, Cileungsi. Jonggol.
Orang Cina Benteng asli menyebut
orang-orang Cina yang bermukim
di daerah pedesaan Tangerang
dengan nama Cina Udik. Tetapi
menurut David Kwa yang
merupakan seorang Pemerhati
Budaya Tionghoa di Indonesia,
mereka yang tinggal di luar Pasar
Lama dan Pasar Baru itu tetap
disebut sebagai orang Cina
Benteng.
Masyarakat Cina Benteng sendiri
mempunyai ciri yang unik
dibandingkan dengan masyarakat
Cina pada umumnya. Selain
penampilan fisiknya yang lebih
mirip ke penduduk pribumi,
mereka juga tidak menggunakan
bahasa mandarin dalam
percakapan kesehariannya. Hal ini
disebabkan karena perkawinan
campur antara masyarakat Cina
dengan masyarakat Pribumi.
Namun demikian mereka tetap
melestarikan adat-istiadat nenek
moyang mereka yang terlihat dari
tata cara upacara perkawinan dan
kematian.
Itulah sekilas sejarah Cina Benteng
yang dikupas dalam Talkshow
Sejarah Cina Benteng yang
diadakan oleh Pemuda Theravada
Indonesia (PATRIA) wilayah Banten,
pada hari minggu (27/07/2008)
bertempat di gedung Remaja
Kuring. PATRIA tidak hanya
mengadakan kegiatan yang berbau
religius saja (Buddhism), namun
karena cintanya terhadap adat
istiadat wilayah setempat mereka
pun mengadakan talkshow yang
berbau tradisional yaitu talkshow
Cina Benteng. Acara ini sangat
mendapatkan dukungan penuh
dari masyarakat setempat
khususnya para keturunan
tionghoa, ini terlihat dari antusias
para undangan yang datang ke
acara tersebut. Memang sudah
sepatutnya pemuda daerah
m e l e s t a r i k a n ke b u d a y a a n
daerahnya.
edisi 03 •Okt2008
61
liputan
HUT YMS Kwan Im Hud Couw Mencapai kesempurnaan
(Lak Gwee Cap Kauw) 2559/2008
•sriloka
T
ahun ini, tepatnya hari Senin tanggal
21 Juli 2008 YMS Kwan Im Hud
Couw mencapai kesempurnaan (Lak
Gwee Cap Kauw) 2559. Sebelum
perayaan pencapaian kesempurnaan,
biasanya umat memeriahkannya
dengan berbagai acara baik yang
berbau seni maupun budaya
(Tionghoa). Contohnya saja Boen
Tek Bio, di Kelenteng ini seminggu
sebelumnya perayaan dimeriahkan
berbagai acara seperti pengobatan
gratis, baksos, pembuatan Onde,
pagelaran seni, barongsai dan liong,
dan masih banyak lagi. Acara ini pun
dimeriahkan dari berbagai
perkumpulan-perkumpulan lain yang
ada di sekitar jadebotabek. Hampir
tiap hari kelenteng ini dibanjiri umatumat sekitar maupun dari luar kota.
Mereka datang untuk merayakan
sekaligus memberi hormat serta
sembahyang kepada-Nya.
Pada saat acara puncak yaitu
62
edisi 03 •Okt2008
Guanyin (Avalokitesvara) atau biasa disebut Kwan Im Hud
Couw adalah pengejawataan dari belas kasih universal.
Mungkin ini terdengar terlalu abstrak, terlalu jauh, jadi
biasanya beliau disebut Bodhisatva welas asih. Sebutan
ini adalah terjemahan dari Bahasa Mandarin dari kata
sangsekerta Avalokitesvara, yang diterjemahkan sebagai
‘pendengar suara-suara dunia” atau “ yang mendengarkan
permohonan-permohonan dari mereka yang sedang dalam
kesulitan”. Guanyin (Avalokitesvara) atau Kwan Im Hud
Couw, Bodhisatva welas asih dipuja oleh umat manusia
dari berbagai latar belakang. Tempat - tempat pemujaannya
dapat ditemukan di setiap kota
kota desa dan pada suatu waktu,
Beliau pernah dipuja oleh setengah dari benua Asia. Di
satu sisi, Kwan Im Hud Couw hidup dalam diri setiap dari
kita, tetapi belas kasih kita terlalu sering tertimbun di
bawah lumpur khayalan, keserakahan dan kebencian.
pencapaian kesempurnaan,
kelenteng Boen Tek Bio dipenuhi
umat-umat. Mereka mempersiapkan
diri untuk melakukan penghormatan
dengan mengelilingi altar YMS Kwan
Im Hud Couw sebanyak 3 kali
(padakhina). Dengan membawa
sekuntum bunga sedap malam, hio
dan lilin para umat beserta para
Romo dan Ramani serta Bhikkhu
Aggadipo melaksanakan Padakhina
dengan khusyuk dan hikmat dengan
membaca nama Guanyin Pusa
selama proses berlangsung. Selesai
melakukan penghormatan
Padakhina, sehari penuh banyak
umat dari berbagai kota berdatangan
untuk menghormati-Nya.
Keagungan dan Belas kasih YMS
Kwan Im Hud Couw memang tidak
bisa diukur dengan apapun. PeranNya menjaga keselamatan dan
mengajarkan Dhamma kepada
semua makhluk hidup begitu
menyentuh hati. Ini bukanlah sebuah
mitos yang selama ini terdengar di
telinga kita, Guanyin dan Belas kasihNya adalah nyata. Beliau
menggunakan kekuatannya untuk
menyelamatkan makhluk-makhluk
dan kemudian Beliau membuat
mereka sadar akan kehidupan suci.
Demikian mulia-Nya sifat yang
dimiliki oleh seorang Bodhisatva, kita
sebagai umatnya wajib menghormati
dan mencontoh. Bagaimana cara
terbaik untuk melakukannya??
Dengan memiliki kebaikan dalam
hati seseorang ketika membaca nama
Guanyin Pusa. Namun, ada cara yang
lebih baik lagi untuk memuja
Guanyin yaitu dengan menolong
seseorang atau makhluk lain tanpa
memiliki motif yang lain. Karena
seperti yang Buddha ajarkan kepada
kita bahwa, “Apapun yang kita
ditanam, begitu pula buah yang akan
kita dipetik”.
(sp: Icaad; buku Guanyin)
Buddhis Aktif
lensa
Dua bulan terakhir, yaitu bulan Juli dan Agustus 2008,
merupakan bulan yang penuh dengan kegiatan. Sengaja lensa
kali ini akan menampilkan sebagian dari aneka kegiatan yang
dilaksanakan oleh umat Buddha di Vihara Padumuttara.
Bulan Agustus tentunya bulan yang sangat bersejarah, dimana
setiap tanggal tujuh belasnya, semua masyarakat Indonesia
merayakan Hari Kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus 2008
ini, merupakan Hari Kemerdekaan yang ke-63 bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Mereka yang
sudah lanjut usia pun tidak mau ketinggalan dengan anakanak dalam mengikuti kemeriahan aneka perlombaan.
Selain merayakan hari kemerdekaan, ada perayaan Asadha
dan Pattidana. Asadha adalah memperingati pemutaran Roda
Dhamma yang pertama kepada lima orang pertapa, sedangkan
Pattidana adalah upacara pelimpahan jasa kepada arwah para
leluhur kita. Potongan-potongan kertas, bertuliskan namanama leluhur, sengaja dibentuk menyerupai daun, kemudian
dirangkai menjadi sebuah pohon Bodhi pada acara Pattidana
di Vihara Padumuttara, Perkumpulan Boen Tek Bio.
(sp: sriloka)
Bhikkhu Aggadipo Thera, memimpin upacara Asadha
Pattidana, tali-tali penghubung
Aneka
perlombaan
tujuh belasan,
mulai dari lomba
makan krupuk,
lomba joget
balon, dan lomba
memindahkan
kacang kedelai
Pohon Bodhi, tersusun dari potongan-potongan kertas berbentuk daun
edisi 03 •okt2008
65
dhammapada
Soreyya
Suatu hari, Soreyya seorang
pemuda kaya beserta teman dan
beberapa pembantunya pergi
dengan sebuah kereta mewah
untuk membersihkan diri (mandi).
Pada saat itu, Mahakaccayana
Thera sedang mengatur jubahnya
di pinggir luar kota, karena ia akan
segera memasuki kota untuk
berpindapatta. Pemuda Soreyya
melihat sinar keemasan muncul
dari tubuh Mahakaccayana Thera,
berpikir "Jika ia wanita sudah ku
jadikan ia istriku atau minimal
kulit istriku seperti itu, bersinar
terang !"
Karena munculnya keinginan
seperti itu, tiba-tiba ia berubah
menjadi seorang wanita. Dan
dengan sangat malu, ia segera
turun dari kereta dan berlari pada
jalan menuju Taxila. Para
pembantunya tidak dapat
menemukannya.
66
edisi 03 •Okt2008
Soreyya kini seorang wanita, ia
bercermin dimanapun tetap
seorang wanita. Ia memberikan
cincinnya sebagai ongkos kepada
beberapa orang yang berpergian
di Taxila, dengan harapan dapat
ikut dalam kereta mereka.
Tiba di kota Taxila, teman-teman
Soreyya berkata pada seorang
pemuda kaya tentang perempuan
yang ikut bersama mereka,
pemuda kaya itu melihat Soreyya
yang begitu cantik dan seumur
dengannya lalu segera
menikahinya.
mengenalinya, dan laki-laki itu
senang diundang oleh seorang
wanita yang tidak dikenalnya.
Ia berbicara dengan Soreyya
bahwa ia tidak mengenalnya,
namun Soreyya mengenalnya dan
bertanya tentang beberapa
kerabatnya dan orang-orang di
kota Soreyya.
Dari perkawinannya, Soreyya
membuahkan dua orang anak
laki-laki, dan dua anak laki-laki
dari perkawinan yang sebelumnya
ketika Soreyya menjadi pria.
Laki-laki itu berkata tentang
seorang laki-laki yang hilang
misterius ketika akan mandi di
luar kota. Kemudian, Soreyya pun
mengungkapkan identitasnya dan
menghubungkan semua yang
terjadi tentang pikiran salahnya
kepada Mahakaccayana Thera,
tentang perubahan dirinya serta
perkawinannya dengan orang
kaya di Taxila.
Suatu hari, seorang anak orang
kaya dari kota yang sama dengan
Soreyya datang ke Taxila dengan
lima ratus kereta. Soreyya
Laki-laki itu menasehatinya agar
Soreyya meminta maaf pada
Mahakaccayana Thera. Akhirnya
Mahakaccayana Thera diundang
Ilustrasi oleh Hakim
KK ii ss aa hh
Mahakaccayana Thera
berkata "saya
memaafkanmu,
bangunlah !" Segera
setelah kata-kata itu
diucapkan Soreyya
kembali menjadi
seorang laki-laki.
oleh Soreyya untuk menerima
dana makanan darinya. Sesudah
selesai makan, Soreyya dan lakilaki itu menghadap
Mahakaccayana Thera.
Lelaki dari kota yang sama dengan
Soreyya berbicara kepada
Mahakaccayana Thera, bahwa
perempuan ini dulunya adalah
seorang laki-laki kaya raya di
kotanya. Ia kemudian menjelaskan
pula tentang bagaimana Soreyya
menjadi wanita karena berpikiran
jelek pada saat Mahakaccayana
akan melintas kotanya.
Soreyya dengan penuh hormat
meminta maaf kepada
Mahakaccayana Thera.
Soreyya
merenungkan
bagaimana hubungan
suatu keberadaan diri
dengan suatu
keberadaan tubuh
jasmani membuat ia
telah berubah kelamin dan
melahirkan anak-anaknya. Ia
merasa cemas dan jijik terhadap
segala hal itu. Ia akhirnya
memutuskan untuk memasuki
persamuan Sangha di bawah
bimbingan Mahakaccayana Thera.
Ketika menjadi bhikkhu ia sering
ditanyai "Siapa yang kau cintai,
anak pada saat kau sebagai
seorang laki-laki atau saat kau
seorang isteri ?" Terhadap
pertanyaan itu, ia menjawab
bahwa cintanya kepada yang
dilahirkan dari rahimnya adalah
lebih besar. Ketika pertanyaan ini
sering kali muncul, ia merasa malu
dan terganggu. Kemudian
menyendiri dan dengan rajin
merenungkan penghancuran dan
proses tubuh jasmani.
Tak lama pun, ia mencapai tingkat
kesucian Arahat dengan
pandangan terang analistis. Ketika
ia ditanyakan kembali dengan
pertanyaan yang sama, ia
menjawab bahwa ia tidak lagi
memiliki kesayangan pada sesuatu
yang khusus. Banyak bhikkhu yang
meragukannya dan melaporkan
pada Buddha. "Soreyya berkata
benar, ia telah mencapai Arahat,
sehingga tidak lagi menyayangi
sesuatu yang khusus, dengan
pikiran terarah benar, telah
membuat dirinya berada pada
suatu kehidupan baik yang bukan
diberikan oleh ayah ataupun ibu".
Kemudian Buddha membabarkan
Syair 43: "Bukan dengan
pertolongan ibu, ayah, ataupun
sanak keluarga; Namun pikiran
yang diarahkan dengan baik yang
akan membantu mengangkat
derajat seseorang. "Banyak
bhikkhu yang mencapai tingkat
kesucian Sotapatti setelah khotbah
Dhamma itu berakhir.
Dhammapada Syair 43:
"Bukan dengan pertolongan ibu, ayah, ataupun sanak keluarga;
Namun pikiran yang diarahkan dengan baik yang akan membantu
mengangkat derajat seseorang.".
jejakagung
ANGULIMALA THERA
mempercayai
mereka. Timbullah
niat jahatnya untuk
menyingkirkan
Ahimsaka,
disusunlah cara
yang sangat kejam,
bahwa ia akan
m e n g a j a r
Ahimsaka
pengetahuan yang
tak ternilai jika ia
bisa membunuh
seribu orang, baik
wanita, pria
maupun anakanak.
berusaha menyelamatkan putranya
itu. Pada waktu itu kalung jari milik
Angulimala telah mencapai sembilan
ratus sembilan puluh sembilan buah
dan tinggal satu jari lagi akan
menjadi seribu.
Awalnya Ahimsaka
ragu, namun demi
ingin mengetahui
pengetahuan yang
tak ternilai itu,
terpaksa ia
Angulimala melihat seorang wanita
menuju ke arahnya dan
mempersiapkan busurnya membidik
ke arah wanita itu, dia tidak
mengetahui bahwa yang akan
datang itu adalah ibunya. Tiba-tiba
secercah cahaya keemasan datang
menempa mukanya, dia pun
berpaling dan melihat sosok Buddha
yang tampak dekat dengannya.
Akhirnya Angulimala memutuskan
untuk mengejar Buddha yang lebih
dekat dengannya, dengan pedang
terhunus dia segera mengejar
Buddha. Tetapi, walaupun Buddha
berjalan kaki dan Angulimala berlari,
Buddha tak dapat diraihnya, malah
Angulimala lelah dan terjatuh.
Angulimala adalah putra seorang kepala pendeta di
istana Raja Pasenadi. Ia terlahir dengan nama Ahimsaka,
saat kelahirannya pun sangat aneh, seluruh senjata di
negeri itu bersinar menyambut kelahirannya.
etika remaja ia dikirim ke
sekolah di Taxila. Ahimsaka
sangat pandai dan juga
patuh pada gurunya, maupun isteri
gurunya, sehingga membuat muridmurid yang lain menjadi iri padanya.
K
Suatu hari murid-murid berbohong
melaporkan bahwa Ahimsaka
terlibat hubungan gelap dengan
isteri gurunya, mula-mula gurunya
tidak percaya tetapi ketika diulang
terus-menerus, akhirnya gurunya
68
edisi 03 •okt2008
melakukan pembunuhan. Setiap
korbannya selalu ia putuskan jarijarinya untuk mengetahui seberapa
banyak ia telah membunuh dan ia
mengalungkan jari-jari itu, sehingga
ia dikenal dengan nama Angulimala
(Manusia Kalung Jari).
Karena perbuatan Angulimala yang
sudah di luar batas, Raja membuat
persiapan untuk menangkapnya,
Mantani, ibu dari Ahimsaka
mendengar maksud raja dan ingin
Pagi-pagi sekali Buddha melihat
Angulimala dengan kekuatan
batinya dan berpikir jika Angulimala
sampai membunuh ibunya sendiri
yang kala itu sedang menuju ke
arahnya maka ia akan menderita di
alam Niraya (neraka) dalam waktu
yang sangat lama, maka dengan
penuh cinta kasih Buddha menuju
hutan tempat Angulimala berada.
Sambil berkata pada Buddha, "Oh
Bhante berhentilah !"
"Aku telah berhenti, kamulah yang
harus berhenti !" jawab Buddha.
Angulimala tak mengerti kata-kata
Buddha sehingga ia bertanya "Oh
jejakagung
Bhante… mengapa engkau berkata
bahwa kau telah berhenti, dan
saya belum berhenti ?"
"Aku telah berhenti, karena aku
telah berhenti membunuh semua
makhluk. Aku telah berhenti
menyiksa semua makhluk, dan
karena aku telah mengembangkan
diriku dalam cinta kasih, kesabaran,
dan pengetahuan tanpa cela.
Tetapi, kamu belum berhenti
membunuh, kamu belum
mengembangkan cinta kasih dalam
dirimu, juga belum sabar, karena
itu kamulah orang yang belum
berhenti !".
Begitu mendengar kata-kata
Buddha, Agulimala berpikir bahwa
bhikkhu ini adalah bhikkhu yang
sangat bijaksana dan berani, dia
pastilah pemimpin para bhikkhu,
lalu dilemparkan senjatanya dan
memohon kepada Buddha agar
diterima menjadi bhikkhu.
"Guru Buddha telah membuat saya
menjadi tersadar, mohon terimalah
saya menjadi bhikkhu !"
Ibu Angulimala yang mencari-cari
di dalam hutan tak
menemukannya. Ia pun kembali
ke rumah dan ketika raja dan
prajuritnya datang untuk
menangkap Angulimala mereka
menemukannya di vihara dan telah
menjadi bhikkhu. Mengetahui
Angulimala telah bertobat dan
menjadi bhikkhu , raja dan
prajuritnya pun kembali pulang.
Selama di vihara, Angulimala rajin
dan tekun bermeditasi dan dalam
waktu singkat dia telah mencapai
tingkat kesucian Arahat.
Pada suatu hari ketika Bhante
Angulimala sedang berjalan
menerima dana makanan, dia
melewati suatu tempat dimana
terjadi suatu pertengkaran dan
tiba-tiba orang di sana
mengenalinya sebagai pembunuh
kejam, maka tak tanggungtanggung lagi bhante Angulimala
menerima beberapa pukulan dan
lemparan batu yang melukai
kepalanya.
Dia berjalan pulang dan tidak
menyalahkan orang-orang yang
telah memukulinya, dia telah
melepaskan dendamnya dan dia
tahu ini akibat dari perbuatannya
dulu.
Suatu ketika, saat akan
berpindapatta ke sebuah dusun
terpencil, bhante Angulimala
pernah menyelamatkan seorang
wanita yang sulit melahirkan,
dengan membaca paritta. Bhante
angulimala melanjutkan
perjalanannya dia bertemu kedua
orang tuanya dan berpindapatta
kepada kedua orang tuanya.
Saat mau pulang ke vihara, tibatiba jantung bhante Angulimala
dipanah oleh seorang wanita yang
ternyata bekas putri seorang yang
pernah dibunuh olehnya.
Ibu bhante Angulimala memohon
agar orang itu melepaskan anaknya
dan berkata bahwa Angulimala
telah sadar. Dengan ratap
tangisnya, akhirnya berkat si ibu
tersebut, pemanah wanita itu mau
memaafkan Angulimala dan
menyudahi dendamnya.
Dikarenakan luka di jantungnya
yang cukup parah bhante
Agulimala beristirahat di sebuah
pohon besar dan merealisasi
kebebasan akhir, mencapai
Parinibbana di pohon itu.
Sementara para bhikkhu yang lain
mendengar tentang hal ini dan
menanyakannya langsung kepada
Buddha. Buddha berkata bahwa
Angulimla telah mencapai
kebebasan akhir, namaun banyak
yang tidak percaya dan bertanya
lagi apakah mungkin seseorang
yang telah membunuh begitu
banyak manusia bisa mencapai
Nibbana.
Terhadap pertanyaan ini, Buddha
menjawab "Oh para bhikkhu,
Angulimala melakukan perbuatan
jahat karena tidak memiliki temanteman yang baik, tetapi demikian
dia telahmenemukan teman-teman
yang baik akhirnya melaksanakan
Dhamma, oleh karena itu
perbuatab-perbuatan jahatnya
telah disingkirkan oleh kebaikan."
Kemudian Buddha bersabda
"barang siapa meninggalkan
perbuatan jahat yang pernah
dilakukannya dengan berbuat
kebajikan, maka ia akan menerangi
dunia ini bagai bulan yang bebas
dari awan."
(sp: Hakim), (Sumber
Dhammmapada Atthakatha &
Angulimala Comic)
edisi 03 •okt2008
69
tengokdunia
OLIMPIADE BEIJING
LAMBANG HEGEMONI CHINA
flickr.com
Di tahun 2008 ini, China
menunjukkan hegemoninya
kepada dunia. China
menjadi tuan rumah pesta
olahraga empat tahunan
atau yang biasa disebut
Olimpiade.
H
ampir semua mata di seluruh dunia
tertuju ke China tepatnya ke kota
Beijing. Olimpiade yang menjadi
pesta olahraga negara-negara di
seluruh dunia ini memang memiliki
nilai yang sangat tinggi sehingga
bagi negara yang menjadi tuan
rumah Olimpiade adalah suatu
kehormatan yang tak ternilai. Kali
ini Olimpiade diadakan di benua
Asia setelah sebelumnya selalu
didominasi oleh negara-negara di
benua Eropa, Amerika, dan
Australia. Asia yang bisa dibilang
selangkah dibelakang Eropa dan
Amerika ternyata tidak main-main
dalam menyambut Olimpiade
2008 khususnya bagi Negara China.
Kesiapan China sebagai tuan rumah
70
edisi 03 •okt2008
ternyata memang telah
dipertimbangkan dengan baik.
Walaupun sempat diguncang oleh
gempa yang menelan banyak
korban jiwa dan juga maraknya
demonstrasi yang menentang agresi
militer China terhadap Tibet, tetapi
hal ini tidak mengganggu kesiapan
China. Lambang dari Olimpiade
China adalah sebuah stadion
istimewa yang menyerupai sarang
burung di kota Beijing. Karena
bentuknya itu maka stadion utama
ini dinamakan Stadion Bird Nest.
Bukan hanya bentuknya saja yang
menarik perhatian tetapi juga
fasilitas penunjang di dalamnya juga
sangat lengkap. Para penonton
pertandingan tidak akan dibuat
bosan selama menunggu
pertandingan dimulai. Rancangan
stadion ini juga sangat unik dan
mengandung banyak arti. Bagi
masyarakan China sarang burung
melambangkan hoki, rejeki dan
keberuntungan. Oleh karena itu,
melalui simbol stadion ini China
berharap agar hoki dan
keberuntungan selalu didapat oleh
China serta menjauhkan China dari
malapetaka. Apalagi China baru saja
diterjang gempa yang dahsyat.
Selain stadion Bird Nest, ada juga
Beijing National Aquatic Centre yang
dijuluki Water Cube. Water Cube
memiliki dimensi bangunan dengan
panjang 177 m, lebar 177 m dan
tinggi 31 m. Arena ini dibangun
khusus untuk cabang akuatik seperti
renang, selam dan loncat indah.
Water Cube menghabiskan dana
sekitar 140 juta Dollar AS atau setara
dengan 1.5 triliun rupiah. Mahalnya
pembangunan Water Cube ini
dikarenakan material yang
digunakannya
yaitu
Ethylenetetrafluoroethylene (ETFE)
sehingga bangunan ini bisa
dikatakan ramah lingkungan.
Bantalan ETFE membuat sinar
matahari yang datang dari luar bisa
memasuki bangunan dengan cahaya
yang natural. Tenaga matahari tadi
dapat menjaga suhu kolam tetap
hangat sehingga menghemat energi
sampai 30%. Satu hal lagi yang
membuat Water Cube sangat
Maskot Olimpiade Beijing
• BEIBEI
• YINGYING
• JINGJING • NINI
• HANHAN
mencengangkan dunia dengan aksiaksi sensasional dan pagelaran yang
luar biasa. Seremonial itu
menggambarkan tentang sejarah
kebudayaan China dari jaman
dahulu sampai masa moderen yang
dikemas dengan teknologi tinggi.
Adalah Zhang Yi Mau sutradara di
balik kemeriahan seremonial
tersebut. Pria kelahiran tahun 1950
yang juga merupakan sutradara dari
film Hero dan Curse of The Golden
Flower ini menyiapkan acara dari 3
tahun sebelumnya. Zhang juga
GRAND TOTAL
menarik karena pada saat malam
hari bangunan ini dapat bersinar
karena lampu LED yang ditanamkan
di dalam bantalan ETFE. Fasilitas di
dalam Water Cube juga sangat
bermacam-macam layaknya stadion
Bird Nest. Fasilitas yang dimilikinya
tidak hanya arena untuk cabang
akuatik saja, tetapi juga sudah
dilengkapi dengan arena bermain,
bar dan restoran, serta tempat yang
bisa digunakan untuk menunggu
sebelum pertandingan dimulai.
Pembukaan Olimpiade Beijing juga
sangat istimewa dan
Li Ning, mantan pesenam
kebanggaan China, atlet peraih 3
medali
emas di Olimpiade Los
5,000
Angeles 1984. Melakukan
penyulutan obor Olimpiade.
membawa 4 penemuan penting
China dalam acara tersebut. Bubuk
mesiu dilambangkan dengan
kembang api yang terus menerus
menerangi langit Beijing dari awal
sampai akhir acara. Kompas
dilambangkan dengan seorang
pelaut legendaris dari Dinasti Ming
yaitu Laksamana Zheng He. Alat
pencetak dilambangkan dengan
balok kayu yang disusun sehingga
membentuk hasil yang indah dan
digerakan secara manual serta yang
terakhir yaitu kertas yang
dilambangkan oleh panggung yang
dibuat seperti gulungan kertas.
Panggungnya juga sangat istimewa
karena terbuat dari LED (Light
Emitting Diode) berukuran 147 x
22 m. Panggung ini merupakan
panggung LED terbesar di dunia.
Panggung ini disiapkan selama 2
bulan oleh Yu Jian Ping yang
merupakan seorang desainer
pesawat luar angkasa China. Untuk
lagu Olimpiade Beijing yang
berjudul "You and Me" dinyanyikan
oleh penyanyi asal Inggris yaitu
Sarah Brightman berduet dengan
bintang Pop kondang China, Liu
Huan di atas bola dunia yang
berdiameter 24 m. Sementara untuk
api Olimpiade sendiri dinyalakan
oleh pesenam China peraih 3 medali
emas di Olimpiade Los Angeles
1984 Li Ning. Li ning terbang di
atas lembaran multimedia kertas di
atas stadion Bird Nest. Li Ning
sempat meleset saat memijakkan
kakinya di atas gulungan kertas dan
merupakan satu-satunya cacat
dalam acara pembukaan tersebut.
Olimpiade kali ini memang sangat
berkesan tidak hanya bagi China
tetapi juga bagi negara kita tercinta.
Indonesia berhasil meraih total 5
medali ( 1 medali emas, 1 medali
perak dan 3 medali perunggu).
Medali yang diperoleh berasal dari
cabang bulutangkis dan angkat besi.
Ini adalah sebuah prestasi yang
cukup membanggakan bagi dunia
olahraga Indonesia. Semoga saja
prestasi Indonesia yang
membanggakan ini dapat terulang
di Olimpiade tahun 2012 yang akan
diadakan di negara Inggris tepatnya
di kota London.
(sp: andryan yugi)
edisi 03 •okt2008
71
ceritajataka
Dalam kehidupan sebelumnya, Beliau (Buddha) pernah
juga terlahir sebagai seorang raja yang adil dan bijaksana
yang mempersembahkan dagingnya untuk seekor elang
demi seekor merpati putih..
R aja, E lang
dan
M erpati
ersebutlah, di sebuah negeri yang indah
dan damai, dipimpin oleh seorang raja yang
adil dan bijaksana dalam segala hal. Maka
tak heran jika rakyatnya sangat mencintai raja
tersebut.
T
Raja itu sering berkunjung keluar istana dan
berinteraksi dengan rakyat jelata, mendengarkan
keluhan rakyatnya serta segera
menindaklanjutinya. Suatu ketika, Beliau pergi
ke sebuah pasar dan di sana tampak
penduduk ramai menyambutnya, ia mulai
menanyakan keadaan para rakyatnya
selama ini. Pada kesempatan itu, ada
seorang kakek tua yang bertanya
kepada Beliau tentang arti
dari kehidupan,
Namun, Beliau tidak bisa menjawab pertanyaan
itu. Dengan memikirkan pertanyaan seorang tua
tadi, raja kembali ke istananya, duduk termenung
memikirkan apa arti kehidupan ini.
Di kala ia sedang memikirkan tentang hal itu, tibatiba masuk seekor burung merpati putih yang
tampak ketakutan terbang ke dalam istana. Dan
tak lama, muncul seekor burung elang yang sedang
mengejarnya.
“Tolong-tolong saya!” Teriak merpati putih pada
sang raja yang tiba-tiba kaget akan kegaduhan
itu. “Ha ha ha,..kau akan kumakan hari ini
merpati!” Teriak sang elang kencang. “Hei ada
apa ini?” Teriak sang raja.
Merpati segera terbang ke dalam pelukan
raja dan memohon. “Selamatkan aku yang
bijaksana, kalau tidak aku akan
dimakannya!”, Teriak merpati memelas
kepada raja.
Raja mendekap merpati yang ketakutan,
sementara para pengawal berdatangan
mendengar keributan di ruangan raja.
“Kenapa kau ingin memakannya?” tanya
raja. “Dia adalah mangsaku hari ini, kau
kembalikan ia padaku sekarang!” “Aku
akan menggantinya dengan daging
yang ada di istana ini, kau boleh
memakan sepuasnya, tapi lepaskan
dia !” Pinta raja lagi. Elang pun
bertengger di sebuah meja dan
72
edisi 03 •Okt2008
menatap raja itu.“Aku mau daging yang segar dan
enak. Daging merpati itu sangat spesial, dia empuk
dan enak. Aku sudah mengejarnya selama tiga
hari, cepat kembalikan kepadaku !”“Apa mau mu
agar merpati ini bisa tetap hidup dan aku akan
menberikannya kepadamu ?” kata raja lagi.
“Apakah kau yakin akan perkataanmu dan takkan
menariknya kembali !” Jawab Elang.
Raja memerintahkan semua pengawalnya untuk
menyarungkan pedangnya dan berkata, “Aku
adalah raja yang adil dan bijaksana, kamu boleh
pakai kata-kataku!” Elang tersenyum sinis
mendengarnya.“Baiklah, Aku ingin dagingmu
sebagai pengganti merpati putih itu.” “Lancang !”
Teriak para pengawal kembali menghubus
pedangnya.
Raja kembali menenangkan para pengawalnya dan
berpikir, merpati kecil ini dapat hidup. Paling
tidak, ia hanya akan menyayat sebagian kecil
daging tubuhnya.“Baiklah aku setuju !”, kata raja
yang kali ini menghunus pedangnya.
Raja mulai mengiris bagian paha kakinya, tampak
rasa sakit yang luar biasa, tapi ia menahannya
dan memberikan genggaman daging itu kepada
elang. “Kukira ini cukup untuk menggantikan
merpati ini!” “Kau mau mencurangiku ya!! Aku mau
daging yang kau berikan harus sama dengan berat
merpati itu. Kau harus menimbangnya, baru aku
puas !” “Yang mulia tidak usah dengarkan elang
itu, biar kami mengusir dan membunuhnya dari
sini!” Kata para pengawalnya mencoba mengusir
elang itu. ”Hentikan! Kalian semua diamlah, tak
ada yang boleh membunuh elang itu.!” Perintah
raja sambil berteriak.
“Apa ?!” Tampak wajah permaisuri semakin cemas
dan segera berlari ke ruangan utama. Timbangan
pun telah siap, raja mulai menimbang daging itu
dan meletakan merpati pada sisi satunya.
“Lihatkan,.. masih kurang. Merpati itu masih lebih
berat !” kata elang menggerutu.
Raja segera menyayat daging dari lengannya dan
meletakan di timbangan tersebut.” Berat merpati
ini sepertinya ringan, tapi dua potong dagingku
belum bisa menyeimbangkannya.” gumam raja
dalam hati. Kembali raja menyayat daging lengan
kanan dan kaki yang satunya, tampak badan Raja
penuh luka yang teramat menyakitkan.
Permaisuri datang mendekat dan melihat tubuh
raja yeng berlumuran darah tiba-tiba saja pingsan
karena terkejut. Para pengawal juga terkejut
padahal sudah banyak daging raja namun tak juga
menyamai berat merpati itu.
Raja lalu segera menaiki timbangan tersebut dan
barulah beratnya seimbang.dan dikarenakan luka
raja yang teramat banyak. Ia menghembuskan
nafas terakhir di atas timbangan itu.
Semua menangis saat raja meninggal. Tiba-tiba
saja, burung elang dan merpati itu memancarkan
sinar terang benderang dan menjelma menjadi
Sakka (raja para dewa) dan isterinya. Kemudian,
segera mengangkat tubuh raja bijaksana itu ke
angkasa. Semua orang yang melihatnya
langsung bersujud dan beranjali.
“Cepat ambil timbangan !” Perintah lagi raja.
Dengan segera, para pengawalnya berlarian
mengambil timbangan. Hal tersebut dilihat oleh
sang permaisuri. “Ada apa kalian berlarian seperti
itu ?” “Raja ingin mengganti merpati dengan
dagingnya dan menyuruh kami mengambil
timbangan !”jawab si pengawal dengan cemas.
Cerita dan ilustrasi oleh: Hakim
edisi 03 •Okt2008
73
psikologi
Aspek psikologi agama Buddha
(kutipan dari Spektrum Ajaran Buddha oleh YM Piyadassi Mahathera)
Apakah agama Buddha
berhubungan dengan psikologi
modern? Seseorang mungkin
menanyakannya. Ya, tetapi
dengan beberapa perbedaan.
Agama Buddha lebih menaruh
perhatian pada penyembuhannya
daripada analitis. Agama Buddha
menolong kita melebihi orang
intelek untuk betul-betul
menjalani hidup itu sendiri.
A
pakah agama Buddha
berhubungan dengan
psikologi modern?
Seseorang mungkin
menanyakannya. Ya, tetapi dengan
beberapa perbedaan. Agama
Buddha lebih menaruh perhatian
pada penyembuhannya daripada
analitis. Agama Buddha menolong
kita melebihi orang intelek untuk
betul-betul menjalani hidup itu
sendiri.
Melalui meditasi, Buddha telah
menemukan penyakit-penyakit
universal dari hati dan pikiran
74
edisi 03 •okt2008
manusia yang lebih dalam.
Pengetahuan yang mendalam yang
menakjubkan mengenai cara kerja
pikiran menjadikan Buddha
sebagai seorang ahli psikologi dan
ilmuwan yang paling unggul.
Diakui bahwa jalannya untuk
sampai pada kebenaran kehidupan
batin ini bukanlah suatu
percobaan, namun apa yang telah
ditemukan oleh Buddha tetap
benar, dan dalam kenyataannya
telah dibenarkan oleh orang yang
telah mengalami. Tetapi tujuan
yang dijanjikan dalam penyelidikan
ini sangat berbeda dari ilmuwan.
Pernyataan Buddha mengenai
sifat alami dari jasmani dan
rohani diarahkan pada tujuantujuan yang spesifik. Tujuan itu
melulu adalah pembebasan
individu, penyelamatan tertinggi
dari keterikatan. Buddha sangat
menekankan fenomena pikiran
dan mental karena peranannya
yang penting, bahwa kehidupan
pribadi kita terletak pada asal
dari perbuatan manusia itu.
Dalam agama lain, dasarnya
adalah Tuhan. Dalam agama
Buddha, pikiran yang merupakan
dasar.
psikologi
Kitab suci Kristen dimulai dengan
ucapan “Pada permulaannya Tuhan
menciptakan langit dan bumi”,
sedangkan dalam Dhammapada,
kalimat pembukanya mengatakan:
“Mano pubbangama dhamma mano
settha manomaya”, “Segala keadaan
ditentukan oleh pikiran, dijadikan
oleh pikiran”. Kata Tuhan dalam
agama Kristen, sama sebagaimana
juga kata-kata Tuhan dari semua
agama, menunjukkan jalan menuju
Tu h a n d a n s u r g a . B u d d h a
menekankan pentingnya pikiran
dalam upaya pembebasan,
mengarahkan manusia ke jalan yang
membedakan dan meneliti, dan
mendorong mereka agar
menyibukkan diri dengan tugas
sesungguhnya
yaitu
mengembangkan kekuatan batin
dan kemampuan pikiran dari dalam.
Buddha berkata: Perjuangan harus
kau laksanakan sendiri, dan
usahakanlah pembebasanmu;
Buddha hanyalah penunjuk jalan”.
Agar memahami sepenuhnya
gagasan mengenai kebebasan
pikiran, perlu menghargai
pentingnya pikiran. Jika tak ada
pemahaman yang benar mengenai
pentingnya pikiran manusia, kita
tidak dapat menghargai sepenuhnya
segala alasan mengapa sangat perlu
mengembangkan dan menjaga
kebebasan pikiran.
Dari semua kekuatan, kekuatan
pikiran adalah yang paling besar. Ia
menguasai kekuatan lainnya. Ia
merupakan kekuatan dari dirinya
sendiri dan terdapat di dalamnya.
Usaha apa pun untuk menghalangi
pertumbuhan kekuatan ini adalah
sebuah langkah di arah yang salah.
Belum ada yang memahami
kekuatan pikiran sejelas Buddha.
Agama Buddha, sementara tidak
menyangkal dunia materi dan
pengaruh yang besar dari tubuh fisik
t e rh a d a p ke h i d u p a n b a t i n ,
menekankan sangat pentingnya
pikiran manusia. Suatu ketika,
seorang bhikkhu bertanya kepada
Buddha: “Yang Mulia, dengan
apakah dunia itu diatur? Dengan
apakah dunia itu bergerak? Dibawah
pengaruh apakah suatu fenomena
musnah seluruhnya?” Jawaban
Buddha bersifat pasti: “Begini
Bhikkhu, dunia diatur oleh pikiran
Dari semua
kekuatan, kekuatan
pikiran adalah yang
paling besar. Ia
menguasai kekuatan
lainnya.
(batin); dengan pikiranlah dunia
bergerak; segala suatu musnah
dibawah pengaruh pikiran, Dhamma
yang satu”. Dalam sudut pandang
Buddhis, pikiran atau kesadaran
merupakan inti keberadaan kita.
Seluruh pengalaman psikologis kita,
seperti kesakitan dan kenikmatan,
kesedihan dan kebahagiaan,
kebaikan dan kejahatan, kehidupan
dan kematian tidak dihubungkan
dengan faktor eksternal apa pun.
Semuanya itu adalah hasil dari
pikiran kita sendiri dan akibat dari
kegiatannya.
Pandangan hidup Buddhis adalah
s u a t u p ro s e s y a n g i n t e n s
membersihkan ucapan, tindakan dan
pikiran seseorang, ini adalah
pengembangan diri dan pemurnian
diri yang menghasilkan kesadaran
diri. Penekanannya pada hasil yang
berguna dan tidak hanya berupa
spikulasi filosofis, teori logika atau
bahkan renungan semata-mata. Etos
dan psikologi Buddhis dibangun
berdasar kebenaran abadi tentang
dukkha, ketidakpuasan semua
makhluk duniawi, seluruh
keberadaan empiris. Buddha
berkata:
“Aku hanya mengajarkan satu hal
Penderitaan dan cara mengakhiri
penderitaan”.
Memahami ucapan yang tegas ini
berarti memahami agama Buddha;
karena seluruh ajaran Buddha tak
lain dari penerapan prinsip yang
satu ini. Apa yang dapat disebut
dengan penemuan seorang Buddha
hanyalah berupa Empat Kebenaran
Mulia; yaitu dukkha, munculnya atau
asal mula dukkha, lenyapnya dukkha,
dan jalan menuju lenyapnya dukkha.
Dan selebihnya berupa
pengembangan logika dan
penjelasan yang lebih rinci dari
empat kebenaran tersebut. “Inilah
ajaran yang khas dari para Buddha
di semua zaman”. (sp: dd)
edisi 03 •okt2008
75
selebritis
ORLANDO BLOOM
Orlando terlihat
benar-benar
bahagia.
P
ria kelahiran 13 Januari 1977 di
Canterbury, Kent, Inggris ini bernama
lengkap Orlando Jonathan Blanchard
Bloom. Aktor Inggris ini mulai
dikenal massa sejak awal tahun
2000-an, setelah memerankan
Legolas di trilogi film The Lord of
the Rings, dan memastikan diri
sebagai salah satu aktor utama dalam
film-film blockbuster Hollywood,
seperti Troy, Elizabethtown dan
Kingdom of Heaven. Bloom juga
telah sukses memerankan Will Turner
di tiga film Pirates of The Caribbean.
Pada tahun 1998, Orlando
mengalami kecelakaan yang
menyebabkan tulang punggungnya
patah, kecelakaan jatuh dari lantai
3 sebuah gedung apartemen. Ketika
itu, Bloom diberitahu bahwa ada
kemungkinan kalau ia tidak akan
bisa berjalan lagi. Namun, Bloom
telah membuktikan hal sebaliknya,
ia bisa sembuh total dan bisa
76
edisi 03 •okt2008
berjalan keluar rumah sakit dengan
kedua kakinya. Pada tulang
punggungnya yang patah
dipasangkan lempengan baja, yang
tentunya kini telah dilepas sejak
kesembuhannya itu, kecuali satu
benda, sebuah baut. Sejak itu, Bloom
rajin berlatih yoga dan pilates untuk
menguatkan tulang punggungnya.
Pria yang banyak menerima
penghargaan-penghargaan ini
dilaporkan menjadi anggota resmi
Soka Gakkai International, suatu
aliran Buddha dengan ajaran
Nichiren Daishonin. Bloom juga ikut
ambil bagian dalam sebuah upacara
yang berlangsung selama satu jam
di sebuah pusat Agama Buddha di
Maidehead, Berkshite. Meski
Orlando belum pernah mengatakan
secara terbuka mengenai
kepercayaan religiusnya tetapi
Orlando sudah terlihat memegang
tasbih yang dipakai umat Buddha
untuk berdoa. Seorang umat pun
mengatakan bahwa Orlando terlihat
benar-benar bahagia.
Tak disangka-sangka, selain sebagai
aktor, Bloom juga seorang aktivis
lingkungan. Sebagai aktivis
lingkungan, Bloom berusaha
melakukan segalanya dengan
pertimbangan lingkungan, seperti
merenovasi rumahnya yang ia beli
di London sehingga memiliki panel
tenaga matahari (solar), melakukan
recycle barang-barang dan hemat
penggunaan listrik. Selain peduli
lingkungan, Bloom juga peduli
terhadap anak-anak, dan ia cukup
sering ikut dalam acara sosial untuk
anak-anak. Dikabarkan, UNICEF
pernah mengajak pria tampan ini
untuk menjadi salah satu duta
internasional mereka dalam misi ke
suatu tempat di daerah Asia
Tenggara.
(sp: Yanti-Berbagai Sumber)
Laporan Keuangan Majalah Sinar Padumuttara
Edisi 3 - Oktober/November 2008
Pemasukan
Pengeluaran
Saldo Awal
Pendapatan Iklan
Dana Donatur
Piutang Iklan
Rp10,990,000
Rp23,135,455
Rp4,800,000
Rp38,925,455.00
Biaya Operasional & Perlengkapan
Percetakan
Rp1,709,745
Rp30,000,000
Rp31,709,745.00
Rp7,422,532.50
Saldo Sinar Padumuttara s/d 29 September 2008
Rp206,822.50
Mengetahui,
Mengetahui,
Membuat,
Dedy Dharmawan
Ketua Vihara Padumuttara
Sinato
Pemimpin Umum
Ika Pritami
Keuangan
Tujuan
EKS
Dana
Daerah Tangerang
Vihara Padumuttara
V. Indraloka
V. Siripada
V. Sasana Subhasita
V. Dhammaphala
V. Nimmala
V. Araya Dhamma
V. Jetavana
V. Dharma Ratna
V. Punna Karya
V. Dhamma Metta
V. Caga Sasana
V. Tiratana
V. Tri Maha karunia
V.Attha Naga Vimutthi
V. Kebon Sayur
C. Punna Sampada
C. Ardhi Dharma
TOTAL
1,290
31
145
38
38
45
50
22
50
50
50
50
20
10
30
150
10
25
2,104
9,735,000
250,000
1,406,000
206,000
116,000
210,000
204,000
147,000
Daerah Jakarta, Bogor, Bandung
V. Saddhapala
V. Buddha Metta Arama
V. Saung Paramita
V. Vipassana Giriratana
V. Vippasana Graha
V. Vajra Jakarta
V. Vajra Bodhi Bogor
V. Sinar Buddhi
Mudita Center
C. Sanghamitta
TOTAL
100
186
30
10
50
60
50
50
50
50
636
Organisasi/Lembaga/Komunitas
Kantor Boen Tek Bio
Wanita Buddhis Indonesia
Perguruan Buddhi
Yasati
Wandani Tangerang
Sekolah Boddhisatta
Sekolah Dharma Widya
30
80
100
50
50
200
15
64,000
40,000
12,378,000
1,725,000
1,725,000
121,000
Tujuan
EKS
Anggrek Dhamma Saraniya
Pembimas Buddha Banten
TOTAL
150
10
685
Keluarga Mahasiwa Buddhis
Perguruan Buddhi
STAB Sriwijaya
Univ. Atma Jaya
Univ. Pelita Harapan
STIE Trisakti
Univ. Tarumanagara
Univ. Krida Wacana
Univ. Indonesia
Univ. Trisakti
TOTAL
20
10
50
30
20
10
10
10
10
170
Event
Talkshow "Emang Enak Jadi Perempuan"
Talkshow "Cukup Hidup Berbuat Baik"
Seminar "Sejarah Cina Benteng"
Reuni dan Parcel "Sang Pelopor"
TOTAL
220
200
55
100
575
Luar Pulau Jawa
Lampung
Manado
TOTAL
50
50
100
Lain-lain
Anggota Sangha & Romo Pandita
Man In Mags
Iklan/Sponsor
Sentra Usaha
Donatur
Perpustakaan
Finalis Putri Banten
Varia Store
Pabbaja Samanera Ciapus
WALUBI
TOTAL
50
50
210
60
50
50
20
15
30
100
635
Stock
95
GRAND TOTAL
5,000
Dana
200,000
321,000
477,000
260,000
737,000
15,000
150,000
165,000
Nama Donatur Majalah Sinar Padumuttara
Edisi 3, sampai dengan 29 September 2008
No. Nama
23
24
25
26
27
Umat V. Padumuttara
Umat V. Siripada
Umat V. Buddha Metta Arama
Umat V. Sasana Subhasita
Varia Store
Umat V. Dhammaphala
Umat V. Indraloka
Bp. Tjin Yan
Umat V. Nimmala
Sriloka
Andri Kurniawan 11/8/08
Umat Sejit Suhu Thio
Thian su 2008 / C. Ardhi Dharma
Mie Balap Medan
V. Jetavana 25/7/08
Umat V. Araya Dhamma 25/7/08
Leonardo Agung Tansil 11/8/08
Solihin 25/7/08
Panitia Talkshow Sejarah
Cina Benteng 27/7/08
Samantha Paramitha 27/7/08
Sri Mulyati 11/8/08 - Tangerang
NN ( 25/8/08)
Leti & kawan-kawan
Jl. Belimbing Tangerang
Lukman Setiadi
Bay
Mey mey - Jl. Belimbing Tangerang
Atta - Pasar Lama Tangerang
B. Aggadipo
28
29
Surabaya:
Suryadi (transfer 30/6/08)
Suryadi (transfer 9/8/08)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Tangerang:
Yuananda (transfer 21/7/08)
Rini (transfer 25/7/08)
a.n. Almh. The Gwat
Liang (transfer 26/7/08)
Telaga Jaya (transfer 29/7/08)
Kel. John Heri & Wani transfer 31/7/08
Karyanto 1/8/08
Randy Susanto (transfer 24/8/08)
Manday (transfer 31/8/08)
Christina - Cimone (transfer 9/9/08)
Talkshow WTC Matahari 24/8/08
Hakim - Tangerang 24/8/08
Umat Perayaan Asadha
Perg. Buddhi 27/8/08
Jakarta:
Meti Kalimin - Jakarta Barat
transfer 31/7/08
Kelvin Angelo /Ciu Kun GuanSunter (transfer 3/8/08)
Dana (Rp)
No. Nama
Rp 9,735,000.00
Rp 1,406,000.00
Rp 1,725,000.00
Rp
206,000.00
Rp
150,000.00
Rp
116,000.00
Rp
250,000.00
Rp
200,000.00
Rp
210,000.00
Rp
200,000.00
Rp
100,000.00
44
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
40,000.00
20,000.00
147,000.00
204,000.00
100,000.00
50,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
260,000.00
50,000.00
50,000.00
250,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30,000.00
20,000.00
10,000.00
10,000.00
50,000.00
15,000.00
Rp
Rp
150,000.00
150,000.00
Rp
50,000.00
Rp 1,000,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
100,000.00
88,888.00
20,000.00
25,000.00
50,000.00
21,000.00
100,000.00
477,000.00
64,000.00
121,000.00
Rp
50,000.00
Rp
50,000.00
Dana (Rp)
53
54
a.n. Alm. Marga Ciu / CiangSunter (transfer 3/8/08)
Ciu Yu Khoen (Balian Amat) &
Kel. - Sunter (transfer 3/8/08)
Dewi Lona - Jakarta Barat
(transfer 30/8/08)
Nico - Jelambar (transfer 4/9/08)
Trista - Jembatan 2 (transfer 4/9/08)
Ayling - Jl. Albasia (transfer 4/9/08)
a.n. Alm. Lim A Weng
Jl. KHM. Mansyur (transfer 17/9/08)
a.n. Almh. Tio Lan Fang
Jl. KHM. Mansyur (transfer 17/9/08)
a.n. Alm. Chua Kim Weng
Jl. KHM. Mansyur (transfer 17/9/08)
Akai - Kemenangan (setor tunai 26/9/08)
Pattidana ADS 23/8/08
55
Karawang:
Budi Priatna (transfer 14/8/08)
Rp
50,000.00
56
Bandung:
Aylin (transfer 11/9/08)
Rp
50,000.00
57
Depok:
Sardjono (setor tunai 3/9/08)
Rp
100,000.00
Rp
Rp
200,000.00
200,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
150,000.00
150,000.00
10,000.00
500,000.00
45
46
47
48
49
50
51
52
58
59
60
61
62
63
64
65
66
Lain-lain:
NN (setor tunai 24/7/08)
Chang Fu Chai (transfer 26/7/08)
a.n. Alm. Chang Liang Min
(setor tunai 8/8/08)
Chia Mei Siu
NN (transfer 8/8/08)
NN (transfer 31/8/08)
a.n. Alm. Chang Liang Min
(setor tunai 12/9/08)
NN (transfer 8/9/08)
NN (transfer 17/9/08)
TOTAL DANA
Rp
500,000.00
Rp
Rp
700,000.00
20,000.00
Rp
Rp
Rp
20,000.00
30,000.00
150,000.00
Rp
100,000.00
Rp
100,000.00
Rp
Rp
Rp
100,000.00
50,000.00
200,000.00
Rp
300,000.00
Rp 1,234,567.00
Rp
100,000.00
Rp 23,135,455.00
Terima kasih kami ucapkan atas dukungan rekan-rekan seDhamma atas dukungan yang telah dan akan kami terima, baik
yang berupa moril serta materiil. Berkat dukungan-dukungan
itulah kami dapat terus berjuang dalam perkembangan dan
kemajuan SP. Harapan kami tentu saja, majalah SP ini dapat
memberikan manfaat dan kehangatan Dhamma di tengahtengah Anda.
Kami mohon maaf bilamana terdapat ketidaksesuaian pengetikan
nama atau alamat para donatur. Oleh karena itu, kami
mengharapkan peran serta Anda untuk mengirimkan data
selengkap-lengkapnya untuk berlangganan kepada
Sdr. Leo Hero di no. telp. : 0859 2108 1080
Download